Kisah Para Sultan di Andalusia Dalam Melunasi Utang
Ide Tulisan: Nasrulloh Baksolahar
Narasi: ChatGPT
Berikut adalah kisah para sultan dan pemimpin Islam di Andalusia (Al-Andalus) yang tercatat melunasi utang rakyat, ulama, dan syuhada, menunjukkan bahwa nilai-nilai keadilan sosial dan amanah dalam Islam tetap dipegang bahkan dalam kondisi politik yang sulit dan penuh intrik.
Meskipun tidak sebanyak catatan dari wilayah Abbasiyah atau Mamluk, beberapa sumber sejarah menunjukkan bahwa para pemimpin Andalusia tidak abai terhadap penderitaan rakyat miskin akibat utang, bahkan menjadikannya bagian dari tanggung jawab moral negara.
1. Abdurrahman III (Al-Nashir Lidinillah, wafat 961 M) – Pelindung Kehormatan Rakyat
Sebagai khalifah pertama dari Dinasti Umayyah di Andalusia, Abdurrahman III dikenal bukan hanya karena membangun stabilitas dan keilmuan di Cordoba, tetapi juga kebijakan sosialnya yang bijak, termasuk dalam urusan utang.
Kisahnya:
Suatu kali, gubernurnya melaporkan bahwa banyak rakyat di daerah perbatasan terpaksa menjual anak-anak mereka sebagai budak karena utang yang tak bisa dibayar pasca panen gagal.
Abdurrahman III langsung mengirim surat perintah:
“Sampaikan kepada rakyat bahwa negara akan melunasi utang mereka. Anak-anak mereka bukan untuk dijual. Negara bertugas menjaga kehormatan mereka.”
Ia mengirim utusan dari Baitul Mal untuk mendata dan melunasi semua utang keluarga miskin, serta mengatur ulang sistem pajak agar tidak memberatkan rakyat.
Pelajaran: Abdurrahman III memahami bahwa kehormatan rakyat lebih tinggi daripada pemasukan negara.
2. Al-Manshur Ibn Abi Amir (wafat 1002 M) – Pemimpin Militer yang Peduli Beban Sosial
Al-Manshur, penguasa de facto Andalusia pada akhir abad ke-10, dikenal sebagai jenderal tangguh dan administrator ulung. Meski dikenal keras, ia sangat peka terhadap penderitaan rakyat.
Melunasi Utang Pejuang dan Keluarganya
Setelah serangkaian ekspedisi militer besar melawan kerajaan Kristen di utara, banyak prajurit Muslim gugur dan meninggalkan keluarga yang miskin dan berutang.
Al-Manshur berkata kepada sekretaris keuangan:
“Jika mereka telah mengorbankan nyawa untuk negeri ini, maka kita yang wajib mengangkat beban dunia dari pundak keluarga mereka.”
Ia memerintahkan agar utang-utang keluarga mujahidin dilunasi dari kas kerajaan, bahkan membangun wakaf khusus untuk anak-anak yatim para syuhada.
3. Yusuf I dari Granada (Dinasti Nasrid, wafat 1354 M) – Pembela Kaum Lemah
Yusuf I adalah salah satu sultan dari Dinasti Nasrid di Granada yang terkenal karena pembangunan Madrasah Yusufiyyah dan berbagai institusi sosial di masa akhir kejayaan Andalusia.
Membebaskan Tahanan Utang dan Melunasinya
Dalam kondisi ekonomi sulit karena tekanan dari kerajaan Kristen Castilia, Yusuf I tetap memerintahkan:
“Bebaskan semua yang dipenjara karena utang kecil yang tak sanggup mereka bayar. Lunasi dari kas negara atau dana wakaf umum. Tak boleh orang dipenjara hanya karena miskin.”
Ia juga menugaskan qadhi dan bendahara untuk memeriksa:
Utang para guru, imam, dan muadzin
Utang orang tua yang menanggung biaya anak yatim
Semua itu dibantu pelunasannya oleh Baitul Mal Granada, bahkan ketika istana sendiri sedang kekurangan anggaran perang.
4. Muhammad V al-Ghani Billah (wafat 1391 M) – Menjadikan Wakaf Penolong Orang Berutang
Muhammad V adalah sultan Granada yang terkenal dengan pembangunan Alhambra dan sistem pemerintahan yang relatif stabil di tengah ancaman.
Mendirikan Dana Wakaf untuk Melunasi Utang
Ia mendirikan wakaf sosial permanen yang salah satu fungsinya adalah:
Pelunasan utang fakir miskin
Bantuan kepada orang yang bangkrut karena musibah
Pembebasan orang yang ditahan karena utang tak sanggup bayar
Dalam dokumen wakaf (yang masih ditemukan dalam arsip Andalusia), tercatat:
“Wakaf ini untuk menolong siapa pun dari kaum Muslimin yang kehilangan kehormatannya karena utang, dan tak punya siapa-siapa yang membantunya.”
Kesimpulan:
Sultan Andalusia Peran dalam Pelunasan Utang
Abdurrahman III Melunasi utang rakyat miskin, cegah penjualan anak akibat utang
Al-Manshur Ibn Abi Amir Lunasi utang keluarga syuhada dan dirikan wakaf anak yatim
Yusuf I Bebaskan tahanan utang kecil dan bantu imam/muadzin melunasi beban
Muhammad V Mendirikan wakaf pelunasan utang & penolong korban kebangkrutan
"Di Andalusia, harga diri umat Islam lebih penting dari sekadar angka di atas kertas. Pemimpin yang sejati akan mengangkat beban umat dari pundaknya."
— Refleksi dari warisan Al-Andalus
0 komentar: