Membentuk Jiwa Manusia
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Tanah bisa menjadi subur dan gersang. Tanah bisa menjadi gembur dan keras. Tanah bisa dibentuk menjadi batu bata atau beragam peralatan rumah tangga. Di atas tanah bisa tumbuh tanaman kayu, palawija, bunga, dan buah. Tanah ciptaan Allah yang sangat fleksibel.
Bila tanah dapat dibentuk apa saja. Dapat tumbuh apa saja. Di dalamnya tertimbun apa saja, maka manusia pun seperti itu juga. Manusia bisa menjadi apa saja, sebab manusia berasal dari tanah.
Manusia bisa menjadi hewan, syetan dan malaikat. Bisa menjadi kafirin, zalimin, munafikin, jahilin, mutaqin, mukminin dan muslimin. Ragam manusia disebutkan sangat banyak dalam Al-Qur'an, sebab karakter manusia seperti tanah yang bisa dibentuk menjadi apa saja.
Jiwa manusia bisa menjadi jiwa yang tenang, hanya tentram bersama Allah dan mentaati-Nya. Jiwa manusia bisa menjadi jiwa yang gemar dan menyuruh kepada kemungkaran. Jiwa manusia bisa terus dalam kebingungan dan kebimbangan.
Hati manusia terus bergolak balik. Pagi beriman, sore kafir. Sore beriman, pagi kafir. Hatinya bisa menjadi sangat lembut, namun juga bisa menjadi keras membatu. Manusia bisa terus terombang ambing. Wajar bila manusia terus dalam keresahan.
Bagaimana agar tanah menjadi subur? Tanah tidak bisa subur dengan sendirinya. Tanah butuh langit. Air hujan, sinar matahari dan angin. Ketiganya unsur langit yang membentuk karakter tanah.
Andai tanah itu manusia. Dan petani yang mengolah tanah ibarat akalnya. Tetap saja sangat membutuhkan unsur langit, hujan, sinar matahari dan udara. Karena unsur langitlah yang menyuburkan tanah. Andai manusia membuang petunjuk dari langit yaitu wahyu Allah dan Sunnah Rasulullah saw, maka jiwanya menjadi rusak, gersang dan tak bisa memberikan kehidupan karena kehidupan manusia tergatung dari unsur langit.
Link Kami
Beberapa Link Kami yang Aktif