basmalah Pictures, Images and Photos
September 2021 - Our Islamic Story

Choose your Language

Keturunan Tulen Nabi Ibrahim Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati)  Doa Nabi Ibrahim paling banyak diabadik...

Keturunan Tulen Nabi Ibrahim

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati) 


Doa Nabi Ibrahim paling banyak diabadikan dalam Al-Qur'an. Inilah bukti Dialah Bapak para Nabi.

Doa Nabi Ibrahim untuk Orang tua dan seluruh keturunannya. Maka langgengkan shalawat Ibrahimiyah. Ini Shalawat paling utama.

Kelahiran Rasulullah saw dan Mekkah menjadi aman dan makmur  karena doa Nabi Ibrahim.

Beragam ibadah, hasil doa Nabi Ibrahim untuk memuliakan dan memelihara keturunannya.

Bermunculannya para pembaharu yang memberikan pemahaman kitab suci sesuai zamannya, berkat doa Nabi Ibrahim juga.

Siapakah keturunan tulen Nabi Ibrahim? Umat Islam. Rasulullah saw selalu disandingkan dengan Nabi Ibrahim as.

Rasulullah saw keturunan langsung dari Ismail bin Ibrahim. Sedangkan yang lainnya turunan dari berbagai Nabi hingga berakhir di Nabi Musa dan Isa.

Umat Islamlah yang selalu didoakan Nabi Ibrahim. Nabi Musa berharap menjadi bagiannya. Nabi Isa berjuang bersamanya.

Kriteria Berguru Rasulullah Saw bersabda: د ذو الوجهين في الدنيا ، ذو لسانين في النار » "Orang yang berwajah dua di dunia, ...

Kriteria Berguru

Rasulullah Saw bersabda:

د ذو الوجهين في الدنيا ، ذو لسانين في النار » "Orang yang berwajah dua di dunia, berlisan dua, berada dalam neraka." (Hr. Abu Dawud dan Ibnu Hibban)

Berdasarkan hadits di atas itulah, kaum 'arifin hanya memalingkan wajahnya kepada Allah Ta'ala. Tak ada dua wajah bagi kaum 'arifin. Dari rahasia ini pula, kaum 'arifin mengambil kesimpulan bahwa mereka tidak boleh mengambil dua guru Mursyid dalam thariqatnya. 

Mereka mengatakan, manakala dijumpai seorang Mursyid lebih kamil dan lebih utama dalam thariqat menuju Allah yang lebih benar dalam mengikuti jejak Rasulullah Saw, maka seorang murid harus berpegang pada Mursyid yang utama tadi. Bahkan para syeikh dan anak-anaknya sekalipun harus mengikuti jejak Mursyid yang utama tadi dalam thariqat. Hal ini merupakan bagian dari keagungan ma'rifat kepada Allah Ta'ala.

Sumber :
Menjelang Ma'rifat, Syeikh Ahmad Ar-Rifa'y

Umar bin Khatab Menghunus Pedang Untuk Membunuh Rasulullah saw Umar sungguh prihatin melihat permusuhan antara penduduk Makkah y...

Umar bin Khatab Menghunus Pedang Untuk Membunuh Rasulullah saw

Umar sungguh prihatin melihat permusuhan antara penduduk Makkah yang masih musyrik dengan umat Islam pengikut Muhammad. Ia berniat ingin mengembalikan ketenangan Makkah dengan jalan mengikis sumber penyebab perpecahan tersebut.

Hati Umar memberontak. Lama sekali ia memikirkan ingin menghabisi Muhammad dan ajarannya itu.

Suatu hari, Umar berjalan terburu-buru ke rumah al-Arqam. Tampak jelas di matanya kemarahan yang besar. Tangan kanannya menggenggam sebilah pedang. Di tengah perjalanan, ia berpapasan dengan Nu'aim ibn Abdullah dari Bani Zuhrah.

Nu'aim memperhatikan muka Umar yang beringas lalu bertanya, "Hendak ke mana engkau, wahai Umar?" tanya Nu'aim, "Rasanya aku belum pernah melihat engkau begitu marah dengan menghunus pedang seperti ini!"

"Aku hendak menghabisi Muhammad memecah-belah persatuan Quraisy, menganggap bodoh yang telah para pemuka mereka, menghina keyakinan mereka dan telah mencaci-maki tuhan-tuhan mereka," jawab Umar.

Mendengar jawaban Umar yang penuh emosi itu, Nu'aim segera menukas, "Demi Allah, kalau begitu, sungguh engkau telah ditipu nafsumu sendiri. Apakah engkau kira Bani Abdu Manaf akan membiarkanmu berjalan di muka bumi dengan tenang setelah engkau membunuh Muhammad? Mengapa engkau tidak kembali saja kepada keluargamu sendiri dan membereskan mereka terlebih dahulu?"

"Apa maksudmu? Apakah engkau juga sudah meninggalkan agama kita dan memeluk agama Muhammad? Lalu, ada apa dengan keluargaku?" Umar balik bertanya.

"Wahai Umar," ujar Nu'aim, "Maukah engkau kutunjukkan hal yang aneh? Ipar sekaligus sepupumu, Sa'id ibn Zaid, dan adik perempuanmu, Fatimah, mereka telah memeluk Islam dan menjadi pengikut Muhammad! Kurasa lebih baik jika engkau mengurus saudaramu sendiri!"

Kontan saja, berita itu menambah kemarahannya. Darahnya bagai mendidih. "Apakah benar mereka berdua telah melakukannya? Jika semua itu benar, pasti mereka akan kubunuh dengan cara amat keji!" bisik Umar dalam hati. Umar segera mengalihkan tujuannya dan pergi ke rumah adiknya dengan gejolak amarah yang tidak bisa ditahannya lagi.

Mengapa Fir'aun Ditenggelamkan? Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Sebelum Firaun ditenggelamkan, ap...

Mengapa Fir'aun Ditenggelamkan?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Sebelum Firaun ditenggelamkan, apa yang terjadi? Inilah gambaran kasih sayang Allah yang terus membimbing manusia walaupun penuh kezaliman.

Seorang bayi menjadi keluarga Firaun. Padahal dia sudah mengerahkan seluruh pasukan, kekuatan dan jaringan birokrasi untuk membunuh bayi yang lahir.

Fir'aun tak sadar pula, totalitas kekuatan dan kekuasaannya tak bisa memberangus seorang bayi. Strateginya dikalahkan oleh seorang ibu dan anak remaja.

Seluruh pasukan, kekuatan dan jaringan birokrasinya tak mampu mengejar Musa yang hijrah ke negri Madyan. Padahal Musa sendirian tak berdaya.

Fir'aun tak sadar pula, strateginya dikalahkan seorang pria yang berhasil membocorkan keputusan kerajaan super rahasia untuk membunuh Musa.

Jaringan intelejen Fir'aun tak bisa mengendus keberadaan Nabi Musa yang saat itu tinggal bersama Nabi Syuaib yang tengah membangun bisnis, ilmu dan keluarga.

Fir'aun terperangah saat Nabi Musa mendatangi istananya dengan keberanian dan keyakinan bersama Nabi Harun saudaranya.

Hati terkunci. Walaupun mata melihat dan menyaksikan, telinga mendengarkan, dan akal takjub, semuanya tak berarti bila hati terkunci. Itulah Firaun dihadapan Musa

Argumentasi Firaun dipatahkan. Tangan Nabi Musa bercahaya. Tongkat berubah jadi ular besar. Namun Musa dituduh akan merebut kekuasaannya

Firaun mengundang intelektual dari penjuru Mesir. Para intelektual justru beriman pada Nabi Musa. Yang dibawa Musa bukan ilmu tapi petunjuk

Firaun tak sadar pula, bahwa Nabi Musa yang terlihat lemah dan tak berdaya, setiap saat bisa merevolusi mendahsyatkan kekuatannya dalam seketika.

Kemarau yang panjang. Kelaparan menghimpit Mesir. Sungai Nil tak bisa mensupport kemakmurannya yang menyebabkan dirinya merasa jadi tuhan.

Mesir diserang katak, kutu, belalang dan air yang berubah jadi darah, sebab wabah ini dituduhkan kepada Nabi Musa oleh Firaun.

Piramid yang dibuat ternyata tak bisa menembus langit. Kehebatan teknologi dan ilmu pengetahuan ternyata kecil dihadapan alam semesta.

Kekayaan para pendukungnya hancur. Seluruh harta Qarun tenggelam ditelan bumi. Fenomena ini terjadi dihadapan Firaun.

Firaun tak sadar juga. Semua peristiwa tak sedikit menggugah hatinya. Apakah ditenggelamkannya Fir'aun sebuah kezaliman Allah?

Pedagang Yang Berilmu dan Berhati Ulama, Kunci Sukses Dakwah di Nusantara Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin H...

Pedagang Yang Berilmu dan Berhati Ulama, Kunci Sukses Dakwah di Nusantara

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Pusat dakwah Nusantara dimulai dari Pasar, Pesantren dan Istana. Atau lembaga ekonomi, pendidikan dan kekuasaan. Di era Walisanga, masuk ke ranah kebudayaan.

Gunakan dunia untuk memasuki akhirat, itulah kecendrungan besar manusia. Hiruk pikuk dunia untuk memasuki ketentraman akhirat.

Membangun pesisir pantai menjadi pusat ekonomi dan niaga. Menjadi pelabuhan nasional lalu internasional, itulah yang pertama dilakukan penyebar Islam di Nusantara.

Pasai dari pemukiman berkembang jadi pelabuhan internasional. Dikembangkan Malaka lalu seluruh pesisir di Nusantara. Pasai pusat Islamisasi di Asia Tenggara

Pusat pelayaran dikuasai, lalu pusat rempah-rempah dunia diislamisasi yaitu Maluku. Seluruh kekuatan ekonomi saat itu dikuasai penyebar Islam Nusantara.

Yang pertama mengislamisasikan Nusantara bukanlah ulama, tetapi pedagang yang berprilaku ulama. Ini lebih menarik hati manusia.

Berdagang hanya pembuka obrolan, komunikasi dan persahabatan. Akhlakul Karimah yang menundukkan hati manusia untuk menerima Islam. Inilah visi pedagang.

Dalam strata Hindu, pedagang menjadi perantara antara golongan bawah dan atas. Ini membuat lingkaran komunikasi meluas ke semua kelas sosial.

Model partnership dalam ekonomi Islam, semuanya bergairah, derajatnya sama, keuntungannya adil. Konsep ekonomi Islam penyebab berduyunnya berislam.

Mengapa konsep ekonomi Eropa, tak menyebabkan Nusantara berduyun-duyun menjadi Kristen? Mereka datang sebagai kolonial, bukan partnership.

Manusia lebih menghargai kekayaan, ini yang harus dimanfaatkan untuk menembus hati dengan keimanan.

Juru dakwah tak harus dimulai dari pendidikan Islam tetapi mulailah dari penerapan ekonomi islam.

Pengabulan Doa Bukan Tujuan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Merubah ketakutan menjadi waspada, tenang...

Pengabulan Doa Bukan Tujuan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Merubah ketakutan menjadi waspada, tenang dan berani. Bagaimana caranya? Tak perlu dukungan dari luar. Cukup menggalinya dari dalam.

Nabi Musa ketakutan saat dikejar oleh Fir'aun. Rasa takut berubah menjadi waspada hanya dengan berdoa. Waspada menciptakan pengendalian

Muncul ketakutan Nabi Musa saat diperintahkan Allah menghadapi Firaun. Allah membekalinya dengan doa, ditemani Harun dan mukjizat.

Bani Israel ketakutan saat menghadapi pasukan Firaun. Jawab Musa, "Memohon Pertolongan Allah dan bersabar."

Bani Israil ketakutan saat terhimpit di laut Merah. Jawab Musa, "Kita tidak akan terkejar." Walaupun tak tahu caranya.

Abu Bakar ketakutan saat pasukan Quraisy berada di mulut gua. Jawab Rasulullah saw, "Sesungguhnya Allah bersama kita."

Rasulullah saw khawatir, lalu bermunajat saat perang Badar dimulai. Solusi semua ketakutan, kekhawatiran dan kegalauan hanyalah berdoa. Sederhana tapi mujarab.

Seorang pedagang dirampok. Saat hendak dibunuh, dia berdoa. Malaikat pun datang menolongnya. Ada seruan dari langit yang menyebabkan malaikat membantu.

Doa itu pasti terkabul. Proses pengabulannya sangat rahasia, hanya Allah yang tahu. Inilah ujian keyakinan pada Allah. Semuanya hak Allah semata.

Pengabulan doa tidaklah penting dan bukan pula tujuan. Hanya perwujudan penghambaan dan kelemahan pada Allah. Ini yang terpenting.

Digerakan berdoa adalah anugerah dan nikmat terbesar dari Allah. Ini lebih besar kenikmatannya dari pengabulan doa.

Bukankah semua peristiwa sama baiknya? Bukankah semua takdir sama baiknya? Jadi pengabulan doa tak penting, digerakkan berdoa adalah nikmat terbesar.

Sifat Kaum Arifin Bibir mereka senantiasa tersenyum kepadaNya. Mata mereka senantiasa memancar kepadaNya, Qalbu-qalbu mereka ter...

Sifat Kaum Arifin

Bibir mereka senantiasa tersenyum kepadaNya. Mata mereka senantiasa memancar kepadaNya, Qalbu-qalbu mereka terus bergelayut kepada Allah Swt, hasrat mereka sinambung kepadaNya, rahasia batin mereka terus menerus memandangNya. Mereka melemparkan dosa-dosa mereka ke samudera taubat dan mereka menghamburkan kepatuhannya ke samudera anugerah.

Mereka buang gerak gerik batinnya ke lautan Keagungan. Dan kehendak mereka terlempar ke lautan sucinya jiwa, bahkan hasrat mereka adalah samudera mahabbah. Di medan khidmah kepadaNya mereka berlalu lalang. Di bawah payung kemuliaan mereka saling merenda keindahan.

Dan di taman rahmatNya mereka merambat, lalu mereka mencium aroma anugerah yang wangi. Mereka memandang dunia dengan mata perenungan, memandang akhirat dengan mata penantian, memandang nafsunya dengan mata hina, memandang taatnya dengan mata penuh kekurangan, bukan dengan mata merasa amal.

Mereka memandang ampunan dengan mata kebutuhan, memandang ma'rifat dengan mata kegembiraan, memandang yang Dima'rifati Allah Swt. dengan mata kebanggaan. Mereka melemparkan nafsunya dalam negeri cobaan, dan melemparkan ruhnya ke negeri akhirat, kemudian qalbu-qalbu mereka menuju keluhuran dan kharisma, lisan mereka sumber puja dan pujian, ruh mereka adalah tempat-tempat rindu dan cinta, sedangkan nafsu mereka dikendalikan oleh akal dan kecerdasan.

Hasrat mereka lebih banyak untuk kontemplasi dan tafakkur. Ucapan terbanyak mereka adalah memuja dan memujiNya. Amal mereka adalah taat dan khidmah. Pandangan mereka hanya kelembutan di balik ciptaan Rabbul Izzah Swt.

Di antara mereka anda lihat pucat menguning wajahnya karena rasa takut pisah denganNya, sendi-sendinya gemetar karena Kharisma KebesaranNya. Begitu panjang mereka menunggu penuh rindu bertemu denganNya. Mereka menempuh jalan Al-Musthafa. Mereka lempar dunia ke belakang tengkuknya. Mereka rasakan kesenangan nafsu sebagai konsumsi kehampaan. Mereka lebih berteguh pada pijak telapak keserasian yang benar. 

Sumber : 
Menjelang Ma'rifat, Syeikh Ahmad Ar-Rifa'y

Buya Hamka: Sumber Budi Pekerti Buku: Akhlakul Karimah  Adapun hakikat budi ialah suatu persediaan yang telah ada, terhunjam di ...

Buya Hamka: Sumber Budi Pekerti

Buku: Akhlakul Karimah 

Adapun hakikat budi ialah suatu persediaan yang telah ada, terhunjam di dalam batin. Dialah yang menimbulkan perangai dengan mudahnya sehingga tidak perlu berpikir lama lagi. Apabila persediaan itu dapat menimbulkan perangai yang terpuji, perangai yang mulia (mulia menurut akal dan syara') itulah yang dinamakan budi pekerti yang baik. Namun, apabila yang tumbuh adalah perangai yang tercela menurut akal dan syara', dinamakan pula budi pekerti yang jahat.

Dikatakan bahwa budi pekerti ialah perangai yang terhunjam dalam batin karena ada pula orang yang sudi menafkahkan hartanya dengan ringan saja, tetapi tidak bersumber dari budinya yang terhunjam, hanya semata-mata lantaran ada "maksud" yang terselip di dalamnya.

Sumber dari budi pekerti itu empat perkara, yaitu hikmah, syujaa ah, `iffah, dan 'adaalah (bersikap adil). Yang dimaksud dengan hikmah ialah keadaan nafs (batin) yang dengan hikmah dapat mengetahui mana yang benar dan mana yang salah dari segala perbuatannya yang berhubungan dengan ikhtiar.

Syujaa'ah ialah kekuatan ghadhab (marah) yang di tuntun oleh akal, baik maju maupun mundurnya.

'Iffah ialah mengekang kehendak nafsu dengan akal dan syara.

Sementara itu, yang dimaksud dengan 'adalaah (adil) ialah keadaan nafs, yaitu suatu kekuatan batin yang dapat mengendalikan diri ketika marah atau ketika syahwat naik.

Barangsiapa yang dapat menimbang sama berat di antara segala sifat yang empat perkara ini, maka akan timbul budi pekerti yang baik dan mulia. Keempat sifat ini tersimpul satu ayat yang menerangkan sifat-sifat orang Mukmin,

إنما المؤمنون الذين ءامنوا بالله ورسوله، ثم لم يرتابوا وجتهدوا بأموالهم وأنفسهم في سبيل الله أوليك هم الصدقون

"Sesungguhnya orang-orang Mukmin yang sebenar nya adalah mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu, dan mereka berjihad dengan harta dan jiwanya di jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar." *(al-Hujuraat: 15)*

Beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya dengan tidak dicampuri oleh keragu-raguan adalah kepercayaan yang timbul dari keyakinan. Keyakinan itu adalah buah dari akal yang waras. Akal yang waras itulah tujuan dari hikmah.

Berjihad dengan harta benda timbul dari sifat dermawan. Sifat dermawan timbul dari kesanggupan mengekang syahwat. Itulah tujuan adil.

Kesanggupan berjihad dengan diri (jiwa raga) timbul dari kepandaian menimbang nafsu marah yang di tuntun dengan akal. Allah SWT menggambarkan dalam Al-Qur'an sifat-sifat sahabat Nabi saw. dengan firman Nya,

أشتاء على الكفار رحماء بينهم

"Mereka bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka." *(al-Fath: 29)*

Di dalam ayat itu tersembunyi hikmah paling besar berupa sikap keras pada tempatnya, yaitu terhadap orang kafir. Sebaliknya, bersayang-sayang itu ada pula tempatnya, yaitu saudara seagama. Tidak selalu orang mesti keras dan tidak selalu pula mesti menaruh sayang.

Kita teringat perkataan beberapa ulama ketika Hajjaj Yusuf, seorang amir yang sangat kejam, membaca doa ketika sakaratulmaut. Dia memohon kepada Allah SWT supaya dosanya yang begitu banyak diampuni karena Allah Maha Pengasih dan Penyayang. Kata ulama-ulama yang mendengar doanya, "Benar Allah Maha Pengasih dan Penyayang, tetapi apabila dosa yang demikian banyak diampuni juga oleh Allah SWT tanpa dilakukan hukuman, manakah lagi keadilan? Padahal Allah SWT selain Maha Pengasih, Penyayang, juga Mahaadil dalam memberi hukuman."

Buya Hamka: Keutamaan Budi Yang Baik Buku Akhlakul Karimah  Allah SWT telah berfirman dalam memuji Nabi-Nya dengan menyatakan ni...

Buya Hamka: Keutamaan Budi Yang Baik

Buku Akhlakul Karimah 

Allah SWT telah berfirman dalam memuji Nabi-Nya dengan menyatakan nikmat yang telah dilimpahkan ke padanya,

وإنك لعلى خلق عظيم

"Dan sesungguhnya engkau benar-benar, berbudi pekerti yang luhur." *(al-Qalam: 4)*

Siti Aisyah r.a. pernah berkata, "Budi pekerti Rasulullah saw. ialah Al-Qur'an." Rasulullah saw. pernah bersabda,

إنما بعثت لأتمم مكارم الأخلاقي

"Aku diutus Allah hanyalah untuk menyempurnakan kemuliaan budi pekerti." *(HR al-Baihaqi)*

Di dalam sabda lain ditegaskan, "Agama itu adalah budi pekerti yang baik. Budi pekerti baik itu tidak pemarah."

Sabda beliau saw. pula, "Takutlah kepada Allah di mana pun engkau berada, ikutilah amalan-amalanmu yang jahat-dahulunya-dengan kebaikan supaya dapat dihapuskan kejahatan itu oleh kebaikan. Dan hendaklah kalian berbudi kepada manusia dengan budi pekerti yang baik."

Pernah seorang berkata kepada Rasulullah saw. "Ya Rasulullah, si Fulanah yang perempuan itu setiap hari berpuasa, Tahajjud tiap malam, tetapi ia kasar budi dan suka mengganggu tetangganya dengan lidahnya,"

Bersabda Rasulullah saw., "Tidak ada kebaikan pada perempuan itu, sebenarnya dia ahli neraka." Rasulullah saw. juga bersabda,

إن الله استخلص هذا الدين لنفسه ولا يصلح لدينكم إلا الشحاً وحسن الخلق ألا قرينوا دينكم بهما

"Sesungguhnya Allah Ta'aala telah membersihkan agama ini untuk-Nya sendiri (artinya jangan kita beragama karena yang lain). Dan tidaklah akan baik agama kamu melainkan dengan sifat pemurah (dermawan) dan budi pekerti yang baik. Perhiasilah agamamu dengan kedua si fat itu." *(HR Abu Nu'aim)*

Seorang bertanya kepada Rasulullah saw., "Di antara orang-orang Mukmin itu, siapakah yang paling utama imannya?" Jawab Rasulullah saw., "Yang baik budi pe kertinya."

Bersabda pula beliau saw.,

إنكم لن تسعوا الناس بأموالكم فسعوهم ببسط الوجه وحسن الخلق

"Sesungguhnya kamu tidaklah akan dapat bergaul di antara manusia lantaran pengaruh hartamu. Sebab itu bergaullah di antara mereka dengan muka jernih dan budi mulia."
 *(HR al-Bazzar)*

Bersabda pula Rasulullah saw., "Hai Abu Dzar, tidak ada akal yang lebih dari takdir, tidak ada kemuliaan turunan yang melebihi baik perangai."

Hassan berkata, "Barangsiapa yang jahat perangainya, dia menyiksa dirinya sendiri."

Wahab berkata, "Perumpamaan budi pekerti yang jahat seumpama belanga pecah, ditambal tak bisa, kembali menjadi tanah pun tak dapat lagi."

Al-Fudhail bin Iyad berkata, "Bahwasanya berteman dengan seorang yang fajir, tetapi baik budi pekertinya itu lebih aku sukai daripada berteman dengan seorang yang kuat beribadah, tetapi jahat perangainya."

Ketahuilah olehmu, bahwasanya budi pekerti itu telah dibagi-bagi oleh ulama salaf pada dua bagian, yaitu buah dan tujuan (tsamarah dan ghaayah).

Hasan al-Bashri r.a. telah berkata, "Kebaikan budi pekerti ialah jernih muka, mudah pergaulan, dan menahan hati dari menganiaya."

Al-Washithi berkata, "Yaitu tidak berkesumat (bermusuhan) dengan orang lain dan tidak pula dikesumati oleh orang karena sangat makrifatnya kepada Allah SWT.

Kata beliau lagi, "Ridha ialah menerima nasib di waktu senang dan di waktu susah." Kata lain dari itu, tetapi isi nya hampir sama saja, yaitu buah dari kebaikan perangai.

Fokus Ibadah Mendorong Otomatisasi dan Robotisasi Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Fokus Ibadah, apaka...

Fokus Ibadah Mendorong Otomatisasi dan Robotisasi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Fokus Ibadah, apakah menciptakan kebekuan hidup? Dunia jadi tak berwarna. Bisnis dan kekuasaan jadi tak bergairah?

Alam semesta diciptakan untuk manusia. Manusia diciptakan untuk menghambakan diri pada Allah. Inilah filosofi membangun peradaban.

Bagaimana alam semesta menjadi pelayan? Ciptakan melalui ilmu, teknologi dan sistem. Biar ilmu, teknologi dan sistem bekerja untuk manusia

Urusan yang detail, tidak penting, dan tidak substansial serahkan pada teknologi. Urusan manusia fokuskan pada Allah.

Perhatikan zaman pra sejarah. Kebutuhan manusia dipenuhi hanya dengan memetik buahnya saja. Bila tak bisa, perhatikan petani! Ini konsep semesta jadi pelayan.

Petani hanya membuka dan mengolah tanah, memberi pupuk dan mengendalikan hama. Pertumbuhan tanaman dan buah berproses dengan sendirinya.

Bawalah konsep petani ke ranah industrialisasi dan teknologisasi. Agar seluruh manusia bisa hidup dengan konsep petani.

Konsep hidup era pra sejarah dan petani dibawa ke era modernisasi agar hanya tinggal memetik hasil, sedangkan prosesnya diserahkan ke alam semesta.

Proses alam semesta inilah yang diterjemahkan menjadi industrialisasi, otomatisasi, robotisasi, teknologisasi, model dan sistem

Proses alam semesta dicontek, manusia hanya tinggal menikmati kemudahan dan hasil. Waktu proses digunakan untuk mendekatkan diri pada Allah

Kesibukan fokus beribadah justru menciptakan kehidupan yang semakin mudah dan terotomatisasi.

Sumber Jiwa Yang Kharismatik  Yahya bin Muadz  Raditanya, "Bagaimana pekerti kaum 'arifin bisa menjadi elok wajahnya da...

Sumber Jiwa Yang Kharismatik 

Yahya bin Muadz  Raditanya, "Bagaimana pekerti kaum 'arifin bisa menjadi elok wajahnya dan lebih kharismatik dibanding yang lain?"

"Karena mereka menyendiri bersama Allah penuh dengan kemesraan. Mereka mendekat kepada Allah Swt, menghadap total dan berangkat kepadaNya penuh kepatuhan. Maka Allah Swt memberikan pakaian cahaya ma'rifatNya kepada mereka yang di dalamNya mereka bicara dan bagiNya mereka beramal, dariNya mereka mencari, kepadaNya mereka bersukacita."

"Merekalah kaum istimewaNya (khawash) yang terdepan. Langkahnya dalam taat kepada Allah Swt tanpa sedikit pun bergantung pada lainNya dan mereka menasehati khalayak umum tanpa sedikit pun ada pamrih."

"Mereka senantiasa merindu, kembali kepada Allah Swt qalbunya penuh rasa takut, jiwanya penuh rasa gentar, hati mereka adalah IstanaNya, akal mereka terselubungi, ruh mereka membubung luhur, dan semuanya terlindungi dengan hatinya dari fitnah manusia."

"Dzikir mereka menjaganya dari was-was buruk, dadanya melapang luas, dan jasadnya terbuang dari khalayak, qalbunya terluka, sedang pintu-pintu alam malakut senantiasa terbuka bagi mereka. Qalbu mereka bagai pelita, anggota badan mereka tunduk bagai terikat kuat, lisannya sibuk membaca Al-Qur'an, romannya menguning karena ketakutan akan jauh dari Allah Swt dan jiwanya tercurah bagi khidmah pada Ar-Rahman, hatinya terpancarkan cahaya iman, jiwanya sibuk mencari, ruhnya sibuk mendekat Tuhan."

"Sedang pada ucapannya ada sifat menunjukkan kepada Ketuhanan Allah Swt pada tiang-tiang dirinya penuh kelanggengan khidmah dan pada jiwanya ada pengaruh kehambaan, dalam hatinya ada kharisma Fardaniyah, dalam rahasia batinnya ada hasrat membubung ke Uluhiyah, sedang dalam ruhnya ada keterpesonaan pada Wahdaniyah."

Tegas Yang Lembut Sebelum memeluk Islam, Umar ibn al-Khathab orang yang paling keras menentang dan memerangi ajaran baru ini, la...


Tegas Yang Lembut

Sebelum memeluk Islam, Umar ibn al-Khathab orang yang paling keras menentang dan memerangi ajaran baru ini, la mengintimidasi orang-orang yang mengikutinya. Suatu hari, Umar menghajar seorang budak perempuan agar mau meninggalkan Islam. Selesai puas menganiaya budak itu, Umar berkata, "Aku memaafkanmu! Kau ku lepas hanya karena aku sudah bosan memukulmu!" Si budak menjawab, "Itulah yang dilakukan Allah kepadamu." Kejadian tersebut sampai ke telinga Abu Bakar. Kemudian, budak perempuan itu dibeli oleh Abu Bakar dan dibebaskannya

Kendati perlakuan Umar sangat keras kepada umat Islam, hatinya sangat lembut untuk menerima kebenaran. Ketika sebagian umat Islam pergi berhijrah ke Abyssinia, dan setelah Umar mehat mereka pergi, ia merasa sangat terharu dan merasa kesepian berpisah dengan mereka.

Ummu Abdullah bint Abi Hismah mengatakan “Kami segera berangkat ketika Umar ibn al-Khathab datang dan berhenti di depan kami. Kami menghadapi berbagai macam gangguan dan intimidasi darinya. la berhenti dan berkata kepada kami, "Jadi berangkat juga, Ummu Abdullah?"

Aku menjawab, 'Ya! Kami akan keluar dari bumi Allah ini. Kalian mengganggu kami dengan kekerasan. Semoga Allah memberi jalan keluar kepada kami."

"Allah akan menyertai kalian," balas Umar. Aku melihat dia begitu terharu. Belum pernah aku melihat Umar seperti itu. Dia lalu pergi dan kulihat dia sangat sedih karena kepergian kami.

Tak lama kemudian, suami Ummu Abdullah datang. Diceritakannya percakapannya dengan Umar dan dia sangat mengharapkan Umar memeluk Islam, tetapi sang suami menjawab, "Orang ini tidak akan memeluk Islam sebelum keledai Khathab lebih dulu memeluk Islam."

Qudrat dan Iradat Allah, Dasar Riset  Keilmuan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Tunas yang lemah dan l...

Qudrat dan Iradat Allah, Dasar Riset  Keilmuan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Tunas yang lemah dan lembut menembus tempurung yang keras dan sabut kelapa yang tebal? Bukankah ini di luar logika?

Daging dan air kelapa yang dibungkus oleh batoknya tiba-tiba berubah menjadi sebuah tunas. Bagaimana proses evolusi di tempurungnya?

Di dasar laut, ada gunung berapi yang tidak pernah mati. Bagaimana bila gunung tersebut tidak diselimuti air samudera? Bagaimana efeknya bagi arus laut?

Kekuasaan mutlak Allah, Qudrat. Maha Kehendak Allah, Iradat. Itulah yang terjadi di alam semesta termasuk liku-liku kehidupan.

Qudrat dan Iradat-Nya Allah diselimuti oleh Hikmah. Hikmah itu kebijaksanaan dan keadilan Allah. Dengannya terbentuklah Qadar di alam semesta dan kehidupan

Bila kezaliman melampaui kadarnya, maka akan hancur. Bila kenyamanan melampaui kadarnya, maka akan hancur. Pahami kadarnya, itulah fokus riset ilmu.

Qudrat dan Iradat sebuah mekanisme Rabbulalamin sebagai Pencipta, Pemelihara, Pendidik, Pelindung dan Penolong.

Keseimbangan alam semesta, itulah gambaran yang mudah ditangkap oleh manusia.  Roda kehidupan yang terus berjalan itulah fenomena qudrat dan Iradat-Nya Allah.

Ada yang hidup dan mati. Ada yang kekuasaan dan bisnisnya tumbuh dan redup. Ada yang menyuburkan dan mematikan. Semuanya menciptakan keseimbangan.

Bila paham hukum keseimbangan, maka bisnis yang paling menguntungkan sambil "bermalasan" adalah ketahanan pangan atau dasar kebutuhan. Manusia hanya tinggal memetik buahnya saja.

Alam semesta jadi industri otomatis yang berproses sesuai Qudrat dan Iradat-Nya Allah. Manusia hanya tinggal memahami dan menerapkan Rabbulalami-Nya Allah

Pahami dan terapkan Rabbulalami-Nya maka kehidupan akan sangat mudah. Alam semesta dan peristiwa jadi pelayan manusia.

Memiskinkan Diri Saat Jadi Penguasa Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Adakah harta yang ditinggalkan ol...

Memiskinkan Diri Saat Jadi Penguasa

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Adakah harta yang ditinggalkan oleh Khalifatur Rasyidin saat wafat? Mereka telah menitipkan anak keturunannya pada Allah.

Buka kembali kisah, apa yang ditinggalkan Khalifatur Rasyidin bagi anak dan keluarganya. Kekuasaan bukan untuk menghimpun harta tujuh turun.

Umar bin Abdul Aziz, saat wafat tak meninggalkan harta sedikitpun bagi anak-anaknya. Begitu pun dengan Shalahuddin Al Ayubi.

Seluruh kekayaan  Shalahuddin Al Ayubi habis untuk mendanai jihad atas serbuan Eropa di perang Salib.

Saat Turki dibawah kekuasaan Mustafa Kemal, Sultan Hamid 2 menyerahkan hartanya agar Turki tidak bangkrut.

Sultan Siak dan Sri Sultan Hamengku Buwono IX menyerahkan hartanya pada negara untuk membiayai perang dan operasional Indonesia.

Saat Mongol menyerbu Mesir, penguasa Bani Mamluk menyerahkan seluruh hartanya atas fatwa dari Izzudin Abdusalam untuk membiayai jihad.

Mengapa kita justru merasa bangga dan pamer bila bisa menghimpun dan mengoleksi kekayaan? Mengapa sukses diukur dengan kekayaan?

Harta untuk dibelanjakan dan diputar, bukan untuk ditimbun dan simbol sosial. Para Sahabat kaya, tetapi hartanya diputar dan didistribusikan.

Zubair bin Awam, Abdurrahman bin Auf, Talhah bin Ubaidilah, dalam semalam hartanya habis didistribusikan. Tak ada yang ditahan.

Siti Aisyah, saat mendapatkan harta, hari itu juga didistribusikan. Tak ada kekayaan yang menganggur. Itulah sebab kemakmuran cepat terwujud.

Ruh Ma'rifat Dari Anas bin Malik ra. Rasulullah Saw, bersabda: «الإسلام عـلانية، والإيمان في القلب، والتقوى هـا هنا » "...

Ruh Ma'rifat


Dari Anas bin Malik ra. Rasulullah Saw, bersabda:

«الإسلام عـلانية، والإيمان في القلب، والتقوى هـا هنا »

"Islam itu jelas (lahiriah), dan Iman itu ada dalam qalbu, sedangkan Taqwa di sini."

[Rasulullah Saw, mengulang sampai tiga kali sambil menunjuk dengan tangannya ke arah dada beliau. "Taqwa yang menetap di qalbu, lalu membuat iman menjadi kokoh, adalah ruh ma'rifat itu sendiri."]

SAUDARAKU yang mulia! Sesungguhnya Allah Swt. menjadikan segalanya dengan kepastian, dan setiap kepastian itu ada batasan, dan setiap batasan ada sebabnya, setiap sebab ada waktunya, dan setiap waktu ada ketentuannya, setiap ketentuan ada perintah, setiap perintah ada makna, dan setiap makna ada benarnya, setiap yang benar ada kebenarannya, dan setiap kebenaran ada hakikatnya, setiap hakikat ada ahlinya, dan setiap ahlinya ada tandanya.

Dengan tanda itu bisa diketahui siapa yang berbuat benar dan siapa yang berbuat batil. Setiap qalbu didudukkan di hamparan perwujudan ma'rifat, dimana kema'rifatan itu memantul pada wajahnya dan berpengaruh pada gerak gerik lahiriahnya, tindakan dan ucapannya, sebagaimana firman Allah Swt: "Kamu sekalian mengenal mereka dengan tanda-tanda mereka."

Rasulullah Saw. bersabda: "Siapa yang menyembunyikan rahasia jiwa, Allah memakaikan padanya pakaian rahasia jiwa. Jika ia baik, maka menjadi baik. Jika ia buruk, maka jadi buruk."

Sumber :
Menjelang Ma'rifat, Syeikh Ahmad Ar-Rifa'y

Jambi Daerah Paling Sebentar Dijajah Belanda "Peperangan besar terakhir yang terjadi di Jambi menjelang kemerdekaan terjadi...

Jambi Daerah Paling Sebentar Dijajah Belanda


"Peperangan besar terakhir yang terjadi di Jambi menjelang kemerdekaan terjadi pada 1925 yang dipimpin oleh Wahid. Perang itu sering disebut sebagai Perang Raja Batu atau Perang Serikat Abang."

https://m.antaranews.com/berita/265575/jambi-daerah-paling-sebentar-dijajah-belanda

Peneliti Sejarah Jambi, Fachruddin Saudagar, Selasa (28/6) menyatakan, wilayah Jambi merupakan salah satu daerah di Nusantara yang paling sebentar dijajah Belanda.

Menurut dia, penelitian terkait keberadaan Belanda di Negeri Jambi telah dilakukan, dan berdasarkan bukti-bukti yang ada, ditarik kesimpulan bahwa Belanda menjajah Jambi termasuk paling singkat dari daerah lain di Nusantara.

"Analisa itu kami simpulkan setelah melakukan penelitian panjang atas perlawanan dan perjuangan rakyat Jambi yang dipimpin oleh Sultan Thaha Syaifuddin. Dan Didapat fakta bahwa negeri Jambi termasuk daerah yang paling singkat mengalami penjajahan Belanda," katanya.

Belanda Masuk ke Tanah Jambi dimulai dengan misi perdagangan yang dilakukan oleh VOC pada tahun 1615. VOC, terangnya, saat itu memohon kepada Sultan Abdul Kohar dari Kesultanan Jambi untuk mendirikan Loji di Muara Kumpeh.

"Dalam cerita rakyat setempat, Belanda pada waktu itu meminta izin untuk menanam labu di Jambi. Oleh sultan diizinkan, tapi Belanda kemudian tidak saja menanam labu di bidang yang telah disediakan, tapi malah menanam di lahan yang lain, sampai masuk ke dalam pekarangan dan perkebunan warga pribumi," sebut penulis buku
`Sultan Thaha Syaifuddin, Perang Tak Kenal Damai (1855-1904)' itu.

Namun, kelicikan Belanda itu mendapat perlawanan sengit dari rakyat Jambi, dan mengalami puncaknya pada masa pemerintahan Sultan Thaha Syaifuddin yang naik tahta menggantikan ayah dan pamannya Sultan Fachruddin dan Sultan Abdurrahman Nazaruddin pada 1855.

"Selama 46 tahun Sultan Thaha Syaifuddin mengobarkan perlawanan kepada Belanda, meskipun pada saat itu beliau harus menyingkir dari keraton dan wilayah kekuasaaanya di Kota Jambi yang diduduki oleh penjajah. Ia menyingkir ke Muara Tembesi, dan Desa Betung Berdarah, di Kabupaten Tebo," lanjut Fachruddin.

Meskipun serangan Belanda ke Desa Betung Berdarah yang merupakan tempat pertahanan Sultan pada malam 27 April 1904 menyebabkan kematiannya, namun perlawanan rakyat yang dipimpin oleh panglima-panglima andalan Sultan terus berlanjut.

"Sepeninggal Sultan, perang masih terus dilanjutkan secara sporadis oleh Raden Mattahir, Depati Parbo, Haji Umar, Raden Pamuk, Raden Perang, dan Wahid serta lainnya yang merupakan prajurit-prajurit andalan Sultan," jelasnya.

"Peperangan besar terakhir yang terjadi di Jambi menjelang kemerdekaan terjadi pada 1925 yang dipimpin oleh Wahid. Perang itu sering disebut sebagai Perang Raja Batu atau Perang Serikat Abang," lanjut dia.

Setelah Perang Raja Batu atau Perang Sarikat Abang ini usai dan Rakyat Jambi mengalami kekalahan pada 1925, barulah seluruh daerah Jambi dapat dikuasai oleh Belanda.

"Oleh karena itu, daerah Jambi termasuk salah satu daerah yang paling sedikit mengalami penjajahan Belanda," jelas dosen Universitas Jambi itu.

Kembangkan Bisnis dengan Memahami Karakter Dunia Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Yang dibutuhkan sang...

Kembangkan Bisnis dengan Memahami Karakter Dunia

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Yang dibutuhkan sangat sederhana, tak banyak dan tak ruwet. Mengapa sekarang bermunculan aneka kuliner?

Hanya dengan sebuah lidah yang merasakan manis, pahit, asam, asin, pahit, gurih, pedas dan gurih, industri kuliner berkembang pesat

Hanya sebuah mata, aneka warna, desain, dan tampilan terus berkembang dan beragam. Banyak industri bermunculan.

Hanya dengan telinga, kesenian, budaya, dan industri komunikasi dan telekomunikasi berkembang.

Dengan kelelahan dan kelemahan manusia, industri transportasi, kedokteran, perawatan tubuh terus berkembang.

Allah menciptakan manusia yang lemah, penuh dosa dan salah, agar kehidupan dunia berkembang dan saling terkoneksi.

Dunia diindahkan dengan senda gurau dan permainan. Bagaimana jadinya bila Allah tidak mengilhamkan sifat ini pada Manusia?

Buatlah desain bisnis  seindah mungkin yang di dalam penuh senda gurau dan permainan. Karena itulah karakter dunia.

Bukankah desain bisnis senda gurau dan permainan sedang melejit? Bagaimana senda gurau dan permainan tidak melalaikan? Inilah dasar desain bisnis yang benar.

Jagat raya indah dan serasi, tetapi mengingatkan jiwa pada Allah. Mengapa tidak dibawa ke konsep bisnis?

Keindahan yang membawa pada rasa syukur lebih baik daripada kesulitan yang menciptakan keluh kesah. Itulah nasihat pendiri Thariqah Syadziliah.

Pahami karakter dunia dalam Al-Qur'an, itulah yang akan membawa pada kekayaan dan kekuasaan. Sebab, itulah yang dimaui oleh manusia.

Pohon Makrifat Buku: Menjelang Ma'rifat, Syeikh Ahmad Ar-Rifa'y Ma'rifat itu ibarat pohon yang sedang ditanam oleh s...

Pohon Makrifat

Buku: Menjelang Ma'rifat, Syeikh Ahmad Ar-Rifa'y


Ma'rifat itu ibarat pohon yang sedang ditanam oleh sang raja dalam kebunnya, begitu mahal intisarinya, begitu rindang penuh buah cabang-cabangnya, begitu manis buah-buahnya, begitu ranum hijau dedaunannya, begitu tinggi pohonnya.

Indah tanahnya, segar airnya, wangi aromanya, dan pemiliknya sangat dermawan karena kemuliannya, dan bahagia karena elok bunga-bunganya. Pohon indah yang bisa menolak segala bencana dan menghadang segala cobaan.

Begitu pula pohon Ma'rifat, yang ditanam oleh Allah Swt. dalam ladang qalbu hamba-Nya yang beriman, Allah Swt. senantiasa menyiapkannya dengan kemuliaan-Nya dan setiap saat dikirimkan awan hujan anugerah dari perbendaharaan rahmat, lalu meneteslah tetesan hujan kemuliaan melaui petir Qudrat dan kilatan-kilatan kehendak-Nya, agar hati hamba bersih dari kotoran-kotoran pandangan terhadap prestasi ubudiyah.

Lalu Allah Swt. mengirimkan indahnya kelembutan kasih sayang dari tirai pertolongan-Nya agar seseorang sempurna kewaliannya melalui perlindungan dan penjagaan jiwanya.

Sang 'arif selamanya thawaf dengan batinnya, di bawah lindungan pohon ma'rifat, mencium aromanya, dan memangkasnya dengan pemangkas adab, agar pohon itu selamat dari penyakit dan virus-virus yang merusaknya.

Bila begitu lama batin sang 'arif ada di bawahnya, dan terus menerus ia memutarinya, ia ingin menikmati buah-buahnya, lalu tangan sucinya menjulur, lalu memetiknya dan dengan wadah kemuliaan, lalu dimakannya dengan mulut kerinduan, sampai ia terhangatkan oleh api kemabukan, lalu ia memukul mukulkan tangan dihamparan anugerah hingga sampai kelautan cinta, kemudian ia meminum seteguk yang membuatnya linglung dari segala hal selain Allah Ta'ala.

Mabuk yang tak bisa sadar kecuali karena upaya memohon pertolongan. Kemudian ia terbang dengan sayap-sayap cinta, menembus alam yang tak pernah bisa dipahami oleh imajinasi para makhluk.

Al-Wasithy pernah ditanya, "Makanan apa yang paling menarik anda?"

"Sesuap dari dzikrullah, yang dihidangkan dengan tangan yaqin, dari hidangan makanan keabadian, ketika sedang husnudzon kepada Allah Ta'ala." jawabnya.

An-Nasaaj ra. berkata, "Kebanyakan penghuni dunia keluar dari dunia, sementara mereka belum merasakan keindahan yang dituju."

"Keindahan apakah itu?"

"Kebahagiaan ma'rifat, manisnya anugerah, kenikmatan qurbah, dan kemesraan cinta," jawabnya.

Muhammad bin wasi' ra. mengatakan, "Sungguh, bagi orang yang dimuliakan Allah Ta'ala dengan ma'rifat kepadaNya, agar tidak menghinakan diri kepada selain Dia. Dan sungguh, bagi orang yang dilimpahi wilayah ruhani kewalian oleh Allah Ta'ala, hendaknya teguh menapaki hak dari-Nya, dan sungguh, bagi orang yang dimuliakan Allah Ta'ala dengan berdekatan pada-Nya, agar tidak berpaling kepada selain-Nya, dan tidak beramal dengan hawa nafsunya."

Abu Yazid al-Bisthamy ra. berkata, "Sesungguhnya di malam hari ada minuman bagi kaum 'arifin. ketika hatinya terbang bersama-Nya karena cinta dan rindu kepadaNya. Hanya saja pandangan mereka tetap kepada-Nya, bukan pada yang lain. Mereka pergi dengan kebeningan dunia dan akhirat. Oh, Tuhan. Tambahilah dari-Mu."

Istighfar dalam Liku-Liku Perjalanan Para Nabi dan Rasul Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Rangkaian is...


Istighfar dalam Liku-Liku Perjalanan Para Nabi dan Rasul

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Rangkaian istighfar sering menjadi bagian doa-doa dalam Al-Qur'an, padahal doa itu dimunajatkan oleh para Nabi dan Rasul.

Doa Rasulullah saw yang dipanjatkan saat pertempuran diawali dengan permohonan ampun. Apa kaitan pertempuran dengan istighfar?

Doa Nabi Sulaiman saat memohon kekuasaan yang tak tertandingi sepanjang masa, diawali dengan istighfar. Apa hubungan kekuasaan dengan istighfar?

Nabi Musa saat menyelesaikan konflik di Mesir dimulainya dengan istighfar. Apa keterkaitan  konflik dengan istighfar?

Nabi Ibrahim merangkaikan permohonan taubat dengan perlindungan dari fitnah orang-orang kafir. Apa hubungan terhindarnya fitnah dengan istighfar?

Nabi Nuh merangkaikan istighfar dengan keberlimpahan harta, keturunan, kesuburan tanah, curah hujan dan berlimpahnya mata air.

Doa untuk menghilangkan penyakit hati dan menguatkan ikatan hati sesama muslimin di awali dengan istighfar. Apa hubungan istighfar dengan ukhuwah?

Bagian doa-doa yang dipanjatkan saat khutbah Jum'at adalah memohon ampun bagi seluruh muslimin yang masih hidup dan sudah wafat.

Saat Mekkah dibebaskan. Orang berduyun berislam, yang diucapkan Rasulullah saw adalah istighfar. Apa hubungan kemenangan dengan istighfar?

Yang pertama diucapkan Nabi Adam saat menginjakkan kaki di muka bumi adalah beristighar. Apa hubungan pengelolaan bumi dengan istighfar?

Jalur Rempah: Jalur Budaya https://jalurrempah.kemdikbud.go.id/ Perdagangan rempah di Nusantara meninggalkan jejak peradaban ber...

Jalur Rempah: Jalur Budaya

https://jalurrempah.kemdikbud.go.id/


Perdagangan rempah di Nusantara meninggalkan jejak peradaban berupa peninggalan situs sejarah, ritus budaya, hingga melahirkan beragam produk budaya yang terinspirasi dari alam Nusantara yang kaya. Nampak sekali, di masa lalu orang-orang dari berbagai bangsa berbondong-bondong ke Nusantara tidak semata untuk berdagang, tetapi lebih pada untuk membangun peradaban. Mulai dari Pelabuhan Barus di Sumatera Utara yang diperkirakan ahli sudah berusia lebih dari 5000 tahun, hingga era kerajaan-kerajaan di Nusantara dengan bandar, seperti di Lamuri, Padang, Bengkulu, Lampung, Banten, Jepara, Tuban, Gresik, Banjarmasin, Makassar, Bali, dan Ternate-Tidore di Maluku–semuanya terbentuk karena perdagangan rempah-rempah.

Poros perdagangan rempah-rempah global Asia, India–Nusantara–Tiongkok, melalui perairan Hindia hingga Pasifik juga meninggalkan jejak peradaban yang signifikan. Terletak di sepanjang jalur maritim tersibuk di dunia, Nusantara dari masa ke masa telah menjadi daerah strategis yang amat penting dan tujuan perdagangan selama ribuan tahun. Tak pelak, sebagai akibat dari lalu lintas laut yang padat ke Asia Timur, Timur Tengah, Afrika, Eropa dan sebaliknya, banyak peradaban berinteraksi; bertukar pengetahuan, pengalaman, dan budaya. Ia menjelma sebagai ruang silaturahmi antarmanusia lintas bangsa sekaligus sarana pertukaran dan pemahaman antarbudaya yang mempertemukan berbagai ide, konsep, gagasan, dan praksis, melampaui konteks ruang dan waktu–dipertemukan oleh sungai, laut, dan samudra.

Jalur Rempah menyebabkan berkembangnya beragam pengetahuan dan kebudayaan yang bukan saja menjadi warisan bagi Indonesia, namun juga merupakan warisan bagi dunia. Karena posisi geopolitik dan geoekonominya sangat strategis, terletak di antara dua benua dan samudra, Indonesia merupakan “global meeting point” dan sekaligus “global melting point”. Berkat rempah, Nusantara menjadi tempat bertemunya manusia dari berbagai belahan dunia dan menjadi wilayah persemaian dan silang budaya yang mempertemukan berbagai ide, gagasan, konsep, ilmu pengetahuan, agama, bahasa, estetika, hingga adat kebiasaan. Jalur perdagangan rempah-rempah melalui laut inilah yang menjadi sarana bagi pertukaran antarbudaya yang berkontribusi penting dalam membentuk peradaban dunia.


Rempah dan Jalur Perdagangan Global https://jalurrempah.kemdikbud.go.id/ Jauh sebelum bangsa Eropa datang ke Nusantara, ribuan t...

Rempah dan Jalur Perdagangan Global

https://jalurrempah.kemdikbud.go.id/

Jauh sebelum bangsa Eropa datang ke Nusantara, ribuan tahun lalu, Jalur Rempah adalah rute nenek moyang kita menjalin hubungan antarpulau, suku, bangsa, dengan membawa rempah sebagai nilai untuk membangun persahabatan yang membentuk asimilasi budaya, dan diplomasi di setiap pesinggahan. Jalur inilah yang akhirnya menghubungkan Nusantara dan dunia. Datangnya penutur bahasa Austronesia ke Nusantara sekitar 4.500 tahun lalu dengan perahu menjadi awal pertukaran rempah dan komoditas lain antarpulau di Indonesia Timur. Budaya mereka inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya budaya bahari yang melayarkan rempah hingga ke Asia Selatan sampai Afrika Timur. 

Jejak kayu gaharu ditemukan di India. Cengkih dan kayu manis dari Indonesia timur sudah ada di Mesir dan Laut Merah. Nenek moyang kita juga membawa rempah ke Asia Tenggara, hingga ke Campa, Kamboja, sehingga terjadi persebaran budaya logam dari Dongson (Vietnam) hingga ke Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua.

Sejak awal Masehi, Jalur Rempah telah menghubungkan India dan Tiongkok. Tercatat, sudah ada pelaut Jawa yang mendarat di Tiongkok pada abad ke-2 Masehi. Kapal-kapal Nusantara digunakan para biarawan dari Tiongkok untuk pergi belajar agama Buddha di Suvarnadvipa atau Sriwijaya dan di India. Kerajaan besar Sriwijaya, Mataram Hindu, Singasari, dan Majapahit menjadikan perdagangan rempah sebagai jalur interaksi utama yang menghubungkan Nusantara dengan Asia Tenggara, Tiongkok, Asia Selatan, Asia Barat, hingga ke Afrika Timur. 

Karena itu tak dapat dipungkiri, bahwa jauh sebelum bangsa Eropa melakukan aktivitas perdagangan di Asia Tenggara, para pedagang Nusantara telah turut aktif dalam jaringan perdagangan dunia. Rempah Nusantara dan Asia telah terkenal di Eropa jauh sebelum mereka dikenal di kawasan Nusantara dan Asia. Posisi strategis yang menghubungkan Samudra Hindia dan Laut Tiongkok Selatan, menghubungkan Asia Timur dengan Asia Barat hingga Timur Tengah, Afrika dan Eropa menjadikan Nusantara sebagai hub penghubung jaringan perdagangan dunia. Jack Turner menulis dalam bukunya Spice, The History of a Temptation (2005):

“Tidak ada rempah-rempah yang menempuh perjalanan lebih jauh ataupun lebih eksotis daripada cengkih, pala, dan bunga pala Maluku. Setelah panen di hutan pala di Banda atau di bawah bayangan gunung vulkanik Ternate dan Tidore. Selanjutnya kemungkinan besar, rempah tersebut dimuat dalam salah satu cadik yang masih melintasi pulau-pulau di Nusantara. Rempah bisa juga dibawa oleh pedagang China yang diketahui telah mengunjungi Maluku dari sejak abad ke-13. Bergerak ke barat melewati Sulawesi, Borneo, dan Jawa melalui Selat Malaka, rempah-rempah tersebut lalu dikapalkan menuju India dan pasar rempah di Malabar. Selanjutnya komoditas itu dikirim dengan kapal Arab menyeberangi Samudera Hindia menuju Teluk Persia atau Laut Merah. Di salah satu dari sekian banyak pelabuhan tua, Basra, Jeddah, Muskat atau Aqaba, rempah lalu dialihkan ke dalam karavan besar menyusuri gurun pasir menuju pasar-pasar jazirah Arab dan Alexandria dan Levant. Baru setelah mencapai perairan Mediterania, rempah-rempah akhirnya tiba di tangan bangsa Eropa.”

jalur rempah, rempah nusantara, jalur rempah nusantara

“Sejarah Rempah” karya Anton Rinawang, Juara Apresiasi Kategori Umum Kompetisi Visualisasi Rempah/Jalur Rempah Ditjen Kebudayaan Kemendikbud 2020

Bukti awal adanya peran Nusantara dalam percaturan dagang di Samudra Hindia datang dari seorang astronom Yunani bernama Claudius Ptolomaeus yang tinggal di Alexandria, Mesir, pada abad ke-1 M. Ia menulis Guide to Geography, peta kuno di mana di dalamnya tercantum nama sebuah kota bernama Barus, yang nampaknya merupakan kota pelabuhan kuno yang amat penting di Sumatera dan dunia. Nama metropolitan kuno ini mengingatkan kita pada sebuah komoditas aromatik rempah yang kala itu amat berharga dan senantiasa diburu oleh bangsa-bangsa mancanegara (Yunani-Romawi, Mesir, Arab, Tiongkok, Hindustan), yakni kapur barus (Guillot, 2014). Bukti kuno perdagangan rempah lainnya berasal dari Terqa, suatu situs di Mesopotamia (sekarang Syria) di mana penggalian arkeologi menemukan jambangan berisi Cengkih di gudang dapur rumah sederhana tahun 1721 SM (Liggett, 1982).

Terkait dengan ini Anthony Reid, sejarawan terkemuka dalam kajian Asia menyatakan dalam buku Southeast Asia in the Age of Commerce, 1450-1680: Volume 2, Expansion and Crisis (1993):

“Cengkih dan kadang-kadang pala dan bunga pala disebut di dalam catatan perdagangan di Kairo dan Alexandria sejak abad ke-10, tapi semuanya itu sangat jarang dan mahal di Eropa hingga akhir abad ke-14. Orang Tiongkok juga mengenal cengkih dan pala pada masa Dinasti Tang tetapi menggunakannya dengan hemat sebelum abad ke 15.”

Konon seorang kaisar Han dari Tiongkok (abad ke-3 M) mengharuskan para pejabat tinggi mengulum cengkih bila menghadap. Meski sejumlah sumber Tiongkok sebelum abad ke-14 mengenal asal cengkih dari Maluku, hanya ada satu catatan bertanggal 1350 yang betul-betul menulis jung Tiongkok langsung berlayar dari Tiongkok ke daerah tersebut. Pengumpulan dan pengangkutan rempah Maluku ke belahan dunia barat Nusantara ditangani sepenuhnya oleh orang Melayu, Jawa, Bugis dan Maluku. Para pedagang dari Melayu, Arab, Persia, dan Tiongkok membeli rempah dari Nusantara, kemudian dibawa dengan kapal ke Teluk Persia dan didistribusikan ke seluruh Eropa melalui Konstantinopel (Istanbul) di wilayah Turki saat ini–dengan harga mencapai 600 kali lipat (Turner 2005).

Tergiur tingginya harga rempah di pasaran dunia, sejak abad 15 Masehi bangsa-bangsa Eropa mulai tergerak mencari wilayah kepulauan penghasil rempah-rempah, hingga kemudian mencapai wilayah Nusantara. Dalam usaha mencari rempah-rempah itu, mereka berinteraksi dan berkompetisi dengan berbagai bangsa di dunia dalam suatu jaringan perdagangan global. Pada abad ini, lahir sistem pelayaran modern yang dipicu oleh persaingan menemukan rempah yang masyhur di Eropa meski belum diketahui persis dari mana asalnya. Aroma wangi rempah Nusantara yang dikatakan turut mengubah wajah Eropa dari sistem monarki feodal menjadi negara modern, semakin menggerakkan persaingan pelayaran dunia. Wilayah Nusantara mulai terpetakan dengan jelas dalam jaringan perdagangan dunia. Sejumlah catatan para pelawat dunia yang sempat singgah di Nusantara memberi kesaksian wanginya aroma Rempah Nusantara di tengah kegiatan perdagangan dunia yang tercipta di wilayah Nusantara.

Nusantara, Ibunya Rempah https://jalurrempah.kemdikbud.go.id/ Nusantara adalah negeri yang diberkahi. Dipilih Tuhan sebagai temp...

Nusantara, Ibunya Rempah

https://jalurrempah.kemdikbud.go.id/

Nusantara adalah negeri yang diberkahi. Dipilih Tuhan sebagai tempat pertama di bumi untuk menumbuhkan rempah. Tome Pires dalam bukunya Summa Oriental que trata do Mar Roxo ate aos Chins (Ikhtisar Wilayah Timur: dari Laut Merah hingga negeri China) mengisahkan pengalamannya selama berada di Nusantara pada awal abad ke 16, ia menulis:

“Para Pedagang Melayu berkata bahwa Tuhan telah menciptakan Timor untuk kayu cendana, Banda untuk pala, dan Maluku untuk cengkih. Barang dagangan ini tidak dapat ditemukan di tempat lain di dunia kecuali di ketiga tempat ini. Saya telah bertanya kepada banyak orang dengan sangat cermat dan sabar, mengenai apakah ketiga komoditas tersebut dapat ditemukan di tempat lain, dan semua orang menjawab tidak.”

Nusantara adalah rumah besar keanekaragaman hayati dunia. Sekitar 11 persen jenis tumbuhan dunia ada di hutan tropis Nusantara. Jumlahnya lebih dari 30.000 spesies, yang sebagian di antaranya dipergunakan dan dikenal sebagai rempah. Karena itu tak dapat dinafikan bahwa Nusantara adalah ibu rempah yang antara lain melahirkan jenis Rempah Raja, seperti cengkih, pala, dan cendana, komoditas utama rempah-rempah dunia, yang pada masa jayanya pernah bernilai lebih mahal dari emas. Bahkan Pulau Run di Maluku yang kaya akan rempah pala pernah ditukar dengan Pulau Manhattan, yang saat ini dikenal sebagai New York.

Pohon Cengkih (Syzygium aromaticum) adalah tanaman asli (endemik) Ternate, Tidore, Moti, Makian, dan Bacan, sedangkan pohon pala (Myristica fragrans) adalah endemik Pulau Banda. Tak kalah penting, jenis rempah aromatik dari getah tanaman pohon endemik Sumatera, yaitu kemenyan (Styrax benzoin) dan kamper/kapur (Cinnamomum camphora dan Dryobalanops aromaticum). Beberapa komoditas penting lainnya, seperti kayu manis (Cinnamomum burmanii), lada (Piper nigrum) banyak dihasilkan di Sumatera. Demikian pula cendana (Santalum album) yang banyak tumbuh di kepulauan bagian timur Nusantara.

Sejarah mencatat, rempah bukan sekadar komoditi, namun membawa nilai (value) dan gaya hidup (lifestyle) untuk peradaban global. Begitu pentingnya rempah-rempah dalam kehidupan manusia sehingga ia menjadi penghela perkembangan ekonomi, sosial budaya, dan politik dalam skala lokal dan global. Para pedagang mempertaruhkan nyawa dan kekayaannya untuk memasarkannya; juru masak meramunya untuk melezatkan hidangan; para tabib ahli kesehatan meraciknya untuk pengobatan; para raja mengirim ekspedisi mengarungi samudra untuk mendapatkannya; diplomasi demi diplomasi dirajut; hubungan antarmanusia menjadi global dan sejarah peradaban manusia dibangun.

Pelajaran dari Afghanistan di Palestina Dr. Yusuf Rizqa https://melayu.palinfo.com/articles/2021/8/17/Pelajaran-dari-Afghanistan...

Pelajaran dari Afghanistan di Palestina

Dr. Yusuf Rizqa
https://melayu.palinfo.com/articles/2021/8/17/Pelajaran-dari-Afghanistan-di-Palestina

Hari ini kita berhadapan dengan pelajaran dari Taliban. Apa yang dikatakan pelajaran ini dalam membaca Palestina?! Pelajaran ini mengatakan dalam bahasa Arab yang fasih bahwa perlawanan selalu menang atas penjajah. Penjajah - bahkan jika ukuran dan kekuatannya adalah Amerika - pasti dikalahkan. Dan perlawanan nasional di mana pun berada dan di mana pun, tidak terelakkan pasti menuju kemenangan. Kemenangan mungkin tertunda dan harga kemenangan bervariasi. Akan tetapi hasilnya adalah kemenangan dari Allah. Dan kemenangan yang dekat diberikan kepada orang yang tulus ikhlas bekerja untuk tanah air dan agamanya serta berpegang teguh pada jalan hidup yang bersumber dari Tuhannya.

Tidak ada keraguan bahwa perlawanan Palestina telah membaca pelajaran Afghanistan ini dengan bacaan nasional yang terkait dengan Palestina dan Masjid al-Aqsha. Perlawanan Palestina tahu bahwa mereka akan sampai pada kemenangan. Seperti yang dicapai oleh orang-orang Afghanistan yang mengobarkan revolusi melawan penjajah Rusia, kemudian melawan penjajah Amerika, dan kemudian rezim boneka nasional. Orang-orang Afghanistan menang karena mereka mematuhi hukum kehidupan dan alam semesta dan tidak mengkhianati tujuan mereka, berbeda dengan otoritas boneka Karzai. Dan sekarang, setelah membayar pajak dan pengorbanan yang besar, mereka memasuki ibu kota Kabul dengan penuh kemenangan. Mengambil kembali negara Islam mereka yang mereka perjuangan dan bekerja untuk tujuan tersebut sejak awal berdiri di tangan Mullah Omar.

Tidak ada yang mengejutkan dari kemenangan Afganistan ini. Kemanangan ini bukanlah keajaiban besar. Melainkan sebuah peristiwa yang menceritakan realitas kehidupan dan hal-hal seperti yang diceritakan oleh kaum revolusioner Aljazair dan kaum revolusioner Vietnam. Apa yang mengejutkan adalah bahwa dalam revolusi Palestina, yang mendahului revolusi Vietnam dan Afghanistan, dan lebih kaya pengalaman dari mereka, namun kenapa belum mencapai kemenangan dan bagaimana orang-orang ini mencapai kemenangan?!

Penundaan kemenangan rakyat Palestina bisa jadi disebabkan oleh kualitas pendudukan permukiman (Zionis) di tanah air mereka. Atau disebabkan oleh cacat revolusi Palestina. Bisa jadi revolusi Palestina mengandung cacat tersembunyi berupa virus korupsi dan tawar-menawar dengan penjajah dan bekerja untuknya sebagai seorang agen atas nama patriotisme, padahal sama sekali bukan patriotisme jika bekerja sebagai agen bagi mereka yang merampas tanah dan membunuh rakyatnya?! Karzai adalah agen di Afghanistan untuk penjajah asing. Dia memerangi Taliban dan perlawanan lainnya dengan bantuan Amerika dan Barat. Namun kebenaran baru-baru ini terungkap oleh ketabahan perlawanan Afghanistan dan ketulusannya pada perjuangan isu mereka. Maka agen boneka itupun jatuh. Ashraf Ghani, pewaris Karzai, melarikan diri dari Kabul ke Tajikistan. Dia meninggalkan ibu kota dan istana untuk merayakan masuknya Taliban, yang oleh Barat digambarkan sebagai terorisme dan fanatisme, dan hari ini dia harus mengakuinya sebagai Negara Islam seperti yang diputuskan oleh Taliban dalam dokumennya.

Pelajaran besar bagi kita di Palestina mengatakan bahwa kita, sebagai perlawanan Palestina dan rakyat Palestina yang menolak pendudukan dan menolak agen penjajah, akan sampai pada berdirinya negara dan meraih kemenangan. Bahkan meskipun orang-orang Yahudi dan Barat menggambarkan kerja dan jihad kita sebagai terorisme. Norma-norma hukum kehidupan dan alam semesta tidak ketinggalan kecuali ketika keseimbangannya terganggu pada diri warga perjuang dan pada diri rakyat pejuang. (was/pip)

Tak Butuh Satu Detik, Perjalanan dari Alam Ruh Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Jarak alam ruh dengan ...

Tak Butuh Satu Detik, Perjalanan dari Alam Ruh

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Jarak alam ruh dengan bumi? Tak ada yang tahu. Namun jarak tempuhnya tak sampai satu detik. Ajaib?

Imam Ibnu Qayim menulis kitab Ar Ruh. Salah satu yang dibahas tentang yang hidup bermimpi bertemu dengan yang sudah wafat. Ini bagian alam ruh?

Mimpi bertemu dengan Rasulullah saw adalah kebenaran sebab siapapun tidak bisa menyerupainya. Mimpi adalah perjalanan ke alam ruh?

Tidur adalah kematian kecil. Saat Tidur, ruh manusia ditahan sementara oleh Allah. Ada yang dikembalikan dan ada yang tidak.

Tidur adalah kebutuhan untuk menyegarkan tubuh, membentuk imunitas dan membersihkan toksin. Perjalanan ke alam ruh adalah kebutuhan asasi

Bukankah mimpi yang buruk sangat menderita? Bukankah mimpi yang baik membahagiakan? Padahal jasad tak ikut serta.

Tidur adalah perjalanan melihat-lihat alam kehidupan berikutnya, yaitu alam ruh. Mengapa tak juga mempersiapkan?

Waktu tempuh dari alam ruh dan terbangun kembali dari tidur kurang dari satu detik. Betapa dekatnya alam ruh dengan dunia nyata.

Alam ruh tahu kemanfaatan sebuah amal tapi tak bisa beramal. Dunia nyata, bisa beramal tetapi tak langsung melihat kemanfaatan amal.

Setiap hari, manusia melakukan perjalanan ke alam ruh. Mengapa tak juga percaya ada kehidupan setelah kehidupan ini?

Setiap hari memasuki alam yang akan menjadi tempat abadinya, mengapa tetap mengatakan kehidupan ruh sesuatu yang tidak nyata?

Waktu tempuh alam ruh dan nyata tak sampai satu detik, masihkah tak mengimaninya?

Mengembangkan Kecerdasan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Kecerdasan dasar yang alamiah dan kecerdasan...

Mengembangkan Kecerdasan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Kecerdasan dasar yang alamiah dan kecerdasan yang terus berkembang sebab karunia Allah.

Kecerdasan dasar alamiah, diberikan kepada setiap manusia, kafirin, musyrikin, zalimin, munafikin dan beriman. Syaratnya hanya akil baligh.

Kecerdasan binatang dan jagat raya, tidak pernah berkembang sebab perannya hanya melayani, menolong dan memudahkan urusan manusia.

Kecerdasan baku dan  pola tetap jagat raya inilah penyebab  manusia bisa merancang ilmu dan teknologi serta memanfaatkan jagat raya.

Pemberdayaan alam semesta dapat dilakukan bila manusia memahami kecerdasan setiap benda dan makhluk-Nya. Seperti Nabi Adam yang diajari benda-benda di Surga

Allah akan menganugerahkan quantum kecerdasan bila manusia berorientasi pada kebaikan. Ditambahkan lebih dahsyat lagi bila bertakwa.

Rasulullah saw dibersihkan dadanya. Diturunkan Al-Qur'an. Nabi Musa dianugerahkan tongkat dan Taurat. Ini spesifik kecerdasan mukjizat.

Para Nabi dan Rasul diberikan mukijzat sebab seluruh hidupnya untuk dakwah. Para Wali Allah dianugerahkan karamah sebab orientasinya hanya Allah

Pemicu Alami Kecerdasan, Ilmu dan Teknologi Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Kecerdasan itu mengikuti....

Pemicu Alami Kecerdasan, Ilmu dan Teknologi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Kecerdasan itu mengikuti. Kecerdasan itu buah dari sesuatu yang telah ditanam. Kecerdasan itu dianugerahkan Allah pada mereka yang berbuat baik.

Niat baik menciptakan kecerdasan. Amal sholeh menciptakan kecerdasan. Akhlakul karimah menciptakan kecerdasan.

Adab mendahului ilmu. Beramal membongkar rahasia ilmu-ilmu baru. Terobosan besar muncul dari upaya penciptaan kemaslahatan yang besar.

Updated kesinambungan ilmu kesehatan dan teknologinya muncul karena niat mulia, bagaimana agar manusia dapat hidup sehat dan berkualitas?

Energi yang dapat diperbaharui, sebab niat menjaga kesinambungan alam semesta? Niat dan amal shaleh yang menciptakan kecerdasan baru.

Mengapa anak dididik adab dan akhlak? Mengapa dikuatkan beramal yang baik? Diluruskan niatnya terlebih dahulu? Agar kecerdasan tercipta dengan sendirinya.

Yang salah, dijejali ilmu terlebih dahulu. Seharusnya, arahkan hidupnya dulu, agar otomatis gandrung pada ilmu yang akan memudahkan tercapainya arah hidup.

Yang salah, ilmu dan kecerdasan telah menjadi tujuan pendidikan. Padahal keduanya tak berguna bila tak memiliki arah hidup.

Sarana dan prasarana tercipta dan diciptakan dengan sendirinya bila berkomitmen kuat pada arah hidupnya. Begitu pun dengan ilmu, kecerdasan dan teknologi.

Islam fokus menekankan pada ibadah dan kekhalifahan agar semua sarana yang dibutuhkan tercipta dengan sendirinya. Inilah titik fokus pendidikan.

Sumber Kekuatan Nabi Musa Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Nabi Musa seorang Ululazmi, namun dalam set...

Sumber Kekuatan Nabi Musa

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Nabi Musa seorang Ululazmi, namun dalam setiap momentum kehidupan, dia selalu berdoa dan merintih pada Allah. Bukan aku bisa, aku kuat!

Nabi Musa diberikan hikmah dan pengetahuan oleh Allah. Sebab alamiah yaitu akil baligh dan hidupnya berorientasi pada kebaikan.

Visi dan misi hidup tak bisa diciptakan oleh akal, ilmu dan pengalaman, tetapi oleh agama yang dibimbingan Allah.

Allah menetapkan visi dan misi hidup manusia. Allah juga yang menetapkan peran tugas kenabian pada setiap Nabi dan Rasul yang diutus.

Adakah kisah pergulatan Nabi dan Rasul menetapkan visi dan misin hidupnya? Semua sudah ditetapkan Allah.

Saat visi dan misi hidup selaras dengan Allah, maka Allah akan mengerahkan pasukan-Nya untuk menolong dan membimbingnya.

Saat visi dan misi selaras dengan Allah. Manusia hanya tinggal menengadahkan tangannya kepada Allah saja. Sangat sederhana.

Saat Nabi Musa dikejar pasukan Firaun. Lalu melarikan diri ke negri Madyan. Kekuatannya hanya doa saja, "Selamatkan dari orang zalim."

Saat terus dikejar, Nabi Musa berdoa, "Tuhanku, pimpinlah aku ke jalan yang benar."

Saat tiba di Madyan, Nabi Musa berdoa, "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku."

Yang visi dan misinya selaras dengan Allah, doa adalah senjata utama dalam mengarungi hidup. Sarana pembuka pintu langit dan solusi.

Pusat Destinasi Rezeki Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Rezeki itu mencari manusia. Bukan manusia yang...

Pusat Destinasi Rezeki

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Rezeki itu mencari manusia. Bukan manusia yang mencari atau menjemput rezeki.

Rezeki itu makhluk yang "menghamba" pada manusia. Mereka bekerja dan melayani manusia. Bahkan malaikat dan syetan pun diperintahkan bersujud pada  manusia.

Bagaimana menjadi pusat kunjungan (destinasi) rezeki? Bagaimana karakter rezeki? Model manusia seperti apa yang diburu rezeki?

Jangan jadikan rezeki menjadi Tuhan. Bukan sebab senang dan sedih. Bukan sebab merasa terhina dan mulia. Bukan atribut strata sosial.

Potensi dan kemuliaan manusia bukan untuk memburu rezeki tetapi fokus jadi hamba dan khalifah. Rezeki hanya fasilitas Allah saja.

Fasilitas diberikan sempurna pada mereka yang mau menjalankan visi dan misi kehambaan dan kekhalifahan. Jadi sibukkan pada peran bukan rezeki.

Merealisasikan visi dan misi hamba dan kekhalifahan melalui bisnis, kekuasaan, kebudayaan, pertanian, kekayaan dan pelayanan. Sebab manusia untuk Allah.

Ada ketundukan hati dan merealisasikan syariat Allah dalam bisnis, kekuasaan, kebudayaan, pertanian, kekayaan dan pelayanan. Sebab manusia "wakil" Allah

Pusat destinasi rezeki adalah ketundukan hati pada Allah dan penegakan syariat-Nya. Inilah yang meyebabkan rezeki memburu manusia.

Dimana pun medan kehidupan, profesi, model dan sistem bisnis, bila hati ditundukkan dan syariat Allah ditegakkan, semuanya jadi destinasi rezeki.

Mutiara Makrifat Bagi Orang Yang Dipilih Allah Buku: Menjelang Ma'rifat, Syeikh Ahmad Ar-Rifa'y Rasulullah SAW. bersabda...

Mutiara Makrifat Bagi Orang Yang Dipilih Allah

Buku: Menjelang Ma'rifat, Syeikh Ahmad Ar-Rifa'y

Rasulullah SAW. bersabda:

«الكيس من دان نفسه وعمل لما بعد المـؤت، والعاجـز من أتبع

نفسه هواه وتمنى على الله » .

"Orang yang cerdas adalah orang mengenal dirinya dan beramal untuk kehidupan setelah mati. Sedangkan orang yang lemah (akalnya) adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya dan berangan-angan pada Allah".

Mengamalkan rahasia hadits ini, adalah ma'rifat itu sendiri. Memang ma'rifat tersebut adalah dari hamba, sedangkan pengenalan ma'rifat itu dari Rabb Ta'ala, yang merupakan petunjuk paling mulia dan paling agung, yang dihidayahkan kepada para hambaNya.

Karena Allah Swt. apabila berkehendak memilih hambaNya dan memberikan keutamaan dibanding hambaNya yang lain, menampakkan rahasia matahari ma'rifatNya, maka Allah Swt memandang hambaNya dengan Pandangan karunia dan rahmat, dan dibukakan pintu-pintu hidayah, lalu diberinya kehormatan untuk sadar, dibangkitkan dari tidurnya orang-orang alpa.

Allah memberi nikmat dan anugerah harapan dengan hati yang lapang, lalu kematian hati dihapus melalui pemahaman, sedangkan keraguan dihapus pula darinya. Ia diberi kemuliaan rasa malu, rasa takut, rasa yaqin dan dihapuslah keraguan dan rasa tidak aman.

Apabila kondisi jiwa sang hamba berpadu dengan sejumlah karakter itu, maka kedalaman hatinya memancarkan cahaya, lalu ia menembus apa yang ada dibalik alam Jabarut, syurga pun rindu kepadanya, dan luapan api neraka padam karenanya.

Seandainya ma'rifat itu bisa terukir pada suatu benda, tak seorang pun bisa memandangnya kecuali ia akan mati karenanya disebabkan oleh kebagusan dan keindahannya. Segala orang ada modalnya, dan modal orang beriman itu adalah ma'rifat.

Seseorang bertanya kepada Dzun Nuun al-Mishry ra. "Sungguh aku mencintaimu..." Namun Dzun Nuun menjawab, "Bila engkau benar-benar mengenal Allah, maka cukuplah bagimu, Allah. Namun jika kamu belum mengenal Allah, maka carilah orang yang mengenal Allah Ta'ala sampai orang itu menunjukkan padamu pada Allah Ta'ala."

Kecerdasan Finansial dari Buya Hamka  Buku: Akhlakul Karimah Termasuk hak atas diri ialah mencari nafkah untuk menghidupi diri d...

Kecerdasan Finansial dari Buya Hamka 

Buku: Akhlakul Karimah

Termasuk hak atas diri ialah mencari nafkah untuk menghidupi diri dan keluarga. Kita mesti hidup, mesti makan dan minum, dalam hidup itu kita harus berusaha. Seperti perkataan Sayyidina Umar r.a., "Langit tidak pernah menghujankan emas." Maka ada orang yang beroleh rezeki dari waris harta pusaka, ada pula yang daripada usahanya sendiri, dari makan gaji atau berniaga, bertukang, bertani, dan sebagainya. Semua pekerjaan itu adalah hak dan tugas hidup, semuanya itu perlu dan wajib.

Orang penganggur dan pemalas, sebagaimana dahulu pernah diterangkan, adalah kutu yang berbahaya bagi masyarakat. Cuma satu yang perlu diperhatikan yaitu hendaklah semuanya itu dari pintu halal.

Harta waris jangan dari hasil penipuan, jangan sebagai perbuatan seorang kemenakan yang mendakwakan anak mamaknya karena menurut adat negerinya pusaka itu turun kepada kemenakan sehingga anak yang berhak itu menjadi telantar hidupnya.

Atau seperti di suatu negeri lagi, seorang istri menerima waris dari suaminya, kemudian didakwakan pula di muka hakim oleh saudara suaminya itu karena disana kaum perempuan tidak berhak menerima waris menurut adat, walaupun syara membolehkannya. Kedua golongan ini meskipun beroleh harta, tetapi seakan-akan menyalakan api neraka di dalam perutnya.

Berniaga hendaklah jujur karena keuntungan yang diperoleh dengan tipu muslihat itu adalah harta yang haram dan merendahkan derajat. Harta menjadi tidak berharga, walaupun bagaimana besar jumlahnya dan hina walaupun mulia tampaknya.

Kehinaan itu berkesan pada muka si penipu, dia menjadi kebencian masyarakat sebab merugikan masyarakat. Begitu juga orang yang hidup dari gaji, cuma tenaga yang dijual, bukan jiwa. Banyak orang yang makan gaji menjadi orang yang pengecut, takut menyatakan kebenaran, dan takut menempuh suatu perkara yang wajib ditempuhnya.

Orang seperti ini lama-lama boleh menjadi musyrik dengan tidak disadarinya, tidak percaya akan kekuasaan Tuhannya bahwa dunia ini masih luas, medan perjuangan masih terbentang. 

Suatu perusahaan yang mulia walaupun amat mahal harganya dan amat besar kesannya bagi budi kita. Jangan sampai lupa bahwa harta benda itu untuk mencapai maksud yang mulia, dikumpulkan untuk tangga mempertinggi budi, bukan untuk menghina dan merendahkan orang lain.

Banyak orang yang berharta, kaya raya, hartawan, tetapi kehilangan kawan dan sahabat lantaran sombongnya. Dia sombong lantaran kayanya, sahabat-sahabat yang setia hilang, berganti dengan sahabat-sahabat pengambil muka yang mengharapkan "persenan." Orang ini sebetulnya bukan kaya raya, tetapi amatlah miskin. Orang ini sebetulnya lupa pada hadits, bahwasanya yang menyebabkan seseorang menjadi kaya ialah lantaran pertolongan orang lain yang lebih dhaif darinya. Sebab itu, tidaklah pantas dia memutuskan hubungan dengan orang yang dhaif itu.

Jangan dikurangi nafsu bersedekah, berzakat, dan menolong orang karena kita sendiri tidak selamanya hidup seperti sekarang. Hidup seperti roda pedati, sekali di atas sekali di bawah.

Sukses keberuntungan yang mengantarkan kita ke atas puncak kekayaan, hanyalah seizin Allah SWT semata, dan peruntungan itu bisa di cabut-Nya sewaktu-waktu. Di samping itu kita disuruh menabung untuk persiapan hari esok, jangan dicurahkan semuanya. Berzakatlah demi menyucikan batin dari kebatilan dan kebakhilan, berbuat baik dan berdermalah sebagai tabungan yang dikirim lebih dahulu kepada Allah SWT pengganti tabungan supaya dicatatkan-Nya kebaikan atas dirimu supaya diperbuat-Nya rumah mulia yang kita dapati nanti.

Sering-seringlah berbuat baik karena dapat menjadi ketenteraman hati. Rahasiakan kebaikan itu kepada orang lain karena merahasiakan artinya menyatakannya. Kecil-kecilkan dan jangan dibesar-besarkan sebutannya karena dengan mengecil-ngecilkan itulah yang membesarkannya.

Letakkan pada tempatnya. Karena derma dan uang yang dihamburkan tidak diletakkan pada tempatnya yang betul, kelak tidak ubahnya dengan menanamkan padi di bumi yang tiada subur, hilang lenyap kepada bumi. Hasil tidak ada, badan pun payah.

Buya Hamka: Sehat Dengan Bermusyafir Buku: Akhlakul Karimah Jika bukan syara' yang menyuruh kita menjaga kesehat...

Buya Hamka: Sehat Dengan Bermusyafir

Buku: Akhlakul Karimah


Jika bukan syara' yang menyuruh kita menjaga kesehatan, tentu tidak akan ada perintah bangun pagi-pagi, bahkan ada hadits yang menyatakan bahwa bangun pada siang hari itu ialah sebagai perbuatan warisan orang kafir.

Jika bukan menyuruh menjaga kesehatan, tentu tidak ada larangan meminum minuman keras. Rasulullah saw. bersabda, "Jauhilah oleh kamu akan khamr, bahwasanya hal itu adalah kunci tiap-tiap kesehatan."

Kata hukama, "Khamr adalah bencana yang terletak di dalam gelas."

Jalan untuk mencapai kesehatan pun dibukakan juga. Melancong keluar negeri, musafir, seperti yang dilakukan oleh orang Eropa, piknik ke tempat-tempat yang indah, tamasya (dengan menjauhi perbuatan maksiat) semuanya adalah tuntutan dari syara'.

Sabda Rasulullah saw. disampaikan oleh Abu Hurairah r.a. dan dirawikan oleh Imam Ahmad, "Bermusyafirlah agar sehat badanmu."

Pepatah Arab menyatakan, "Tingggalkanlah tanah airmu untuk mencari kemuliaan dan musafirlah karena ada lima faedah dari musafir itu. Di antaranya menghilangkan kedukaan, mencari rezeki, mencari ilmu, menambah adab, dan mencari teman dan sahabat yang berbudi.

Jika ada orang berkata bahwa berjalan jauh itu menghinakan diri, memayahkan badan, penat, dan sukar, lebih baik dia mati saja dari hidup di dalam lingkungan kerendahan dan kehinaan, di antara cemooh dan hasad dengan orang.

Kita hidup bukan untuk mencari pujian, bukan pula supaya kelihatan di atas dari orang lain, tetapi meskipun itu tidak kita cari, meskipun kita tahan, dan tidak kita harapkan, jika sekiranya kita tidak pandai menjaga kebersihan, kehormatan kita akan jatuh di mata orang banyak.

Sabda Rasulullah saw. berbunyi, "Perbaguslah pakaian kamu, perbaikilah kendaraan kamu sehingga dapat kamu laksanakan sebutir tahi lalat di tengah-tengah pipi di dalam pergaulan dengan manusia banyak."

Lima kali sehari semalam kita disuruh berwudhu setiap akan melakukan shalat, kemudian, meskipun wudhu belum lepas, disunnahkan pula memperbaruinya. 

Dalam pada itu, oleh ahli-ahli tasawuf diterangkan, hikmah berwudhu itu pada batin. Mencuci tangan dengan air, membasuh kaki, muka, dan lain-lain demikian pula. Mereka mencari hikmah-hikmah seperti itu, meskipun di dalam hadits dan dalil tidak bertemu supaya manusia jangan hanya membersihkan lahirnya saja. 

Apabila batin kotor, loba, tamak, atau rakus wudhu yang lima kali sehari itu tidak diterima oleh Allah SWT dan shalat tidak menjauhkan dari fahsya dan munkar.

Buya Hamka: Wajib Menjaga Kesehatan Buku: Akhlakul Karimah  Yang menjadi hak diri juga ialah menjaga kesehatan dan m...


Buya Hamka: Wajib Menjaga Kesehatan

Buku: Akhlakul Karimah 

Yang menjadi hak diri juga ialah menjaga kesehatan dan mengobatinya jika ditimpa penyakit. Ada orang yang mengatakan bahwa berobat hanya sunnah yaitu berpahala jika dilakukan, tidak berdosa jika tidak dilakukan. Pendapat itu tidak dapat diterima oleh akal, sebab kita diwajibkan Allah SWT berusaha dan bukan yang semacam itu yang bernama tawakal.

Orang yang telantar mencari penghidupan, padahal tiap-tiap penyakit itu ada obatnya. Telantar mencari penghidupan menyebabkan telantar pula makanan anak, istri, sekolah, dan segala keperluannya. Dengan demikian, mengobati penyakit itu adalah wajib.

Tidak dapat diterima orang yang mengatakan berobat itu sunnah. Ulama-ulama kita telah mengatakan, "Jika sekiranya pekerjaan yang wajib tidak dapat di sempurnakan melainkan dengan dia, maka itu pun wajib pula." Kita disuruh di dunia berjuang mencari nafkah menghidupi beberapa jiwa yang terserah penjagaannya kepada kita. Kita wajib selamatkan. 

Bagaimana kita menunaikan kewajiban, kalau jiwa kita tidak sehat, tidaklah wajib menjaga kesehatan badan? Wajib menjaga diri, jangan dipikulkan kepadanya barang yang tidak sepadan dengan kekuatannya, beri dia istirahat untuk mendatangkan kegembiraan dan bawa juga diri itu mengambil udara baru, untuk mendatangkan pikiran baru.

Dengan demikian, akan tercapailah segala maksud dari segala cita-cita dan itu pulalah maksud dari sabda Nabi saw.,

"Bahwa diri engkau sendiri mempunyai hak atas engkau."

Hadits ini menegaskan bahwa kesehatan adalah hak tubuh yang mesti dijaga, sebagaimana menjaga hak tubuh yang lain. Kekuatan dan kesehatan itu sebagian besar timbul dari penjagaan.

Setengah dari jalan kesehatan yang telah dibukakan Islam ialah menjaga kebersihan. Islam telah memerintah kebersihan lebih dari perintah yang didatangkan oleh agama lain. Tidak sah ibadah jika badan tidak suci bersih lebih dahulu. Di dalam pengajian fiqih bab thaharah berada di bab yang pertama, Sebelum shalat disuruh berwudhu dengan air yang suci lagi menyucikan, bukan air musyammas yang telah kena matahari, bukan pula air yang telah terpakai untuk keperluan lain.

Dengan sebab itu, timbulkan teknologi untuk memakai air bersih. Bukan air yang telah 70 macam baunya dan 100 macam warnanya, di kolam atau di muka mushala yang penuh dengan lumut. Bukan itu karena bertentangan dengan ajaran agama dan jauh pula dari yang dikehendaki oleh Imam asy-Syafi'i.

Setelah habis bersuci dan berwudhu, hendaklah tempat shalat dibersihkan pula, bukan tikar shalat dibersihkannya pula, bukan tikar shalat yang telah berkesan kening, yang mana tiap-tiap orang yang shalat di sana sehingga tembus karena itu, bisa pula membawa penyakit. Jika sudah demikian, nyatalah bahwa ilmu kedokteran modern sejalan dengan asal muasal dari pokok ajaran Islam mengenai kebersihan. Dalam hadits Nabi saw.
bersabda, 

"Kebersihan itu bagian dari iman." 
"Allah Ta'aala bersih dan suka pada yang bersih."

Sebagian penyakit datang dari kotoran. Oleh sebab itu, kebersihan bukanlah mengenai tempat-tempat ibadah dan kolam saja, tetapi rumah tangga, kediaman, pakaian, kamar tidur, air minum dan udara yang kita hirup di sekitar kita ini. Di dalam hadits yang tersebut sebagai tolakan dari orang yang sebentar-sebentar menyebut takdir, lagi-lagi takdir.

"Orang itu pun dari takdir pula, dan memberi manfaat pula dengan izin Allah SWT." 

Dengan demikian i'tikad baik, tetapi terpelihara sebab dinyatakan bahwa obat adalah sebab, dan sebab itu termasuk takdir juga. Takdir berjalan dengan lulus menuruti yang telah digariskan Allah SWT yaitu jalan sebab dan akibat.

Jika kita berobat dengan sungguh-sungguh, penyakit kita tentu akan sembuh. Jika tidak sembuh, barangkali belum sesuai di antara obat dengan penyakit. Jika mati padahal sudah berobat tidaklah menyesal, jika dibandingkan dengan mati, tetapi tidak mau berobat terlebih dahulu.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (208) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (6) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (225) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (283) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (46) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (2) Nabi Isa (2) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (2) Nabi Nuh (3) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (1) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (191) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (431) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (155) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (195) Sirah Sahabat (114) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (95) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)