basmalah Pictures, Images and Photos
09/21/22 - Our Islamic Story

Choose your Language

Rahasia Kegemilangan Khalid bin Walid Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Membaca buku Art of War-nya Khal...

Rahasia Kegemilangan Khalid bin Walid

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Membaca buku Art of War-nya Khalid bin Walid. Dia berhasil memenangkan 100% pertempuran di era Islam. Dia berhasil memformulasikan strategi perang bangsa Arab dengan ragam strategi panglima hebat sebelumnya. Padahal tidak pernah bertemu dan membaca strateginya.

Strategi perang Tsu Zu dan Alexander Agung, terlahir kembali di setiap peperangan yang dipimpin oleh Khalid bin Walid. Bagaimana bisa sosok yang tidak pernah bertemu dan membaca literatur peperangan sebelumnya mampu mengulangi strategi perang tersebut secara gemilang?

Kegemilangan strategi Khalid bin Walid tak pernah mengungguli strategi perang Rasulullah saw. Perhatikan di perang Uhud, kelalaian para Sahabat menjaga pesan Rasulullah saw membuat Khalid bin Walid bisa melancarkan serangan balik. Namun tetap tak bisa mengalahkan strategi Rasulullah saw. Musyrikin Quraisy pulang ke Mekah dengan tangan hampa dan ketakutan.

Mengapa tiba-tiba Khalid bin Walid menjadi panglima brilian? Mengapa tiba-tiba Amr bin Ash tiba-tiba menjadi panglima hebat? Setelah dididik Rasulullah saw? Padahal sebelumnya kedua sosok ini menjadi bagian panglima perang musyrikin Quraisy. Namun tak pernah bisa mengungguli pasukan Rasulullah saw. Dimanakah rahasianya?

Kehebatan Khalid bin Walid bukan pada kecerdasan dalam membuat strategi bertempur. Tetapi amanah dari Rasulullah saw sebagai "Pedang Allah". Sebagai "Pedang Allah" yang membuat Khalid bin Walid tak pernah bisa terkalahkan oleh siapapun.

Walaupun jumlah pasukannya selalu lebih sedikit, perbekalannya minimal, persenjataannya tidak semodern musuhnya. Namun mengapa bisa mengalahkan musuhnya? Menjalankan peran sebagai Pedang Allah yang membuatnya diberikan kemenangan oleh Allah. Terbukti, saat jabatan panglimanya diserahkan ke Abu Ubaidah bin Jarrah, Khalid bin Walid tetap berjuang sebagai Pedang Allah.

Kegemilangan Khalid bin Walid disebabkan keistiqamahannya menjalankan peran sebagai "Pedang Allah" bukan pedang ego, kepentingan, obsesi dan cita-citanya pribadi. Mengapa bertempur? Menjadi hal yang harus "benar" terlebih dahulu sebelum menjawab apa dan bagaimana bertempurnya.

Ide-Ide Brilian Muhammad Al-Fatih Tundukkan Konstantinopel SELAIN memiki tentara yang tangguh sebanyak 250.000 mujahid, kapal be...

Ide-Ide Brilian Muhammad Al-Fatih Tundukkan Konstantinopel


SELAIN memiki tentara yang tangguh sebanyak 250.000 mujahid, kapal berjumlah 400 unit, dan ratusan senjata berat, Sultan Muhammad Al-Fatih sebagai pimpinan perang terkenal memiliki ide-ide cerdas dalam mengelola pertempuran saat menaklukkan Konstantinopel . Sultan telah sukses melayarkan kapal-kapalnya sebanyak 70 unit melalui daratan dari Bayskatasy ke Tanduk Emas.

Selain itu, dia juga jago dalam membangun strategi perang urat syaraf. Sultan Muhammad Al-Fatih terus mengepung musuhnya dengan seni peperangan yang berbeda-beda, dari waktu ke waktu. Seni berperang seperti ini merupakan inovasi baru yang belum pernah dikenal sebelumnya. Ia dikenal sebagai “perang urat syaraf" atau psy war. Pada hakikatnya, ia tetap merupakan perang dalam wujud aslinya, tetapi efek psikologisnya sangat kuat untuk menekan musuh. 

Membuat Terowongan
Prof Dr Ali Muhammad Ash-Shalabi dalam Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah menggambarkan pada fase pengepungan berikutnya, tentara Utsmani melakukan terobosan baru dalam usahanya untuk memasuki Kota Konstantinopel.

Mereka menggali terowongan bawah tanah dari tempat berbeda-beda, dengan sasaran ke tengah kota. Penduduk kota mendengar dentuman hebat dari bawah tanah yang terus merambah menuju kota. Maka Kaisar disertai para komandan perang dan penasehatnya segera mendekati tempat datangnya suara itu. 

Tahulah mereka bahwa tentara Utsmani sedang menggali terowongan bawah tanah untuk menembus kota. Maka pasukan yang mempertahankan kota, segera mengambil keputusan membuat terowongan yang nantimya akan menuju terowongan yang tengah digali oleh pasukan Utsmani. Tatkala tentara Utsmani telah sampai di terowongan yang telah dibuat pasukan Byzantium itu, mereka sangat bergembira.

Mereka mengira telah menemukan jalan tembus yang akan mengantarkan menuju pusat kota. Padahal di sana telah menanti bahaya yang sangat besar. Tanpa diduga, pasukan Byzantium telah menyiapkan api untuk membakar terowongan itu. Tentu saja hal ini sangat mengejutkan.

Sebagian pasukan Utsmani gugur dilalap api, sebagian lain terkulai mengalami sesak nafas, sebaglan sisanya melarikan diri ke tempat semula mencari keselamatan. Namun kegagalan ini tidak menyurutkan tekad tentara Utsmani. Mereka kembali menggali terowongan lain dan di tempat berbeda-beda di wilayah yang memang antara Akra Pabu dan pinggiran Pantai Tanduk Emas. 

Tempat tersebut sangat cocok untuk pekerjaan seperti ini. Mereka terus melakukannya hingga akhir hari pengepungan. Ash-Shalabi mengatakan operasi demikian telah menimbulkan ketakutan demikian hebat di kalangan penduduk Kota Konstantinopel. Ketakutan yang tidak bisa digambarkan. 

Begitu takutnya, menurut Ash-Shalabi, sampai pasukan musuh mengira suara langkah kaki mereka sendiri disangka suara yang keluar dari para penggali terowongan di bawah tanah. Bahkan banyak di antara mereka membayangkan, bahwa bumi suatu saat akan “meledak”, lalu keluarlah ribuan pasukan Utsmani darinya. “Mereka membayangkan akan serupa dengan air yang memancar dari sebuah lubang, lalu menenggelamkan kota,” tuturnya. 

Pasukan Byzantium dibuat seperti kehilangan akal. Setiap berjalan, Ash-Shalabi mendiskripsikan, mereka selalu menoleh ke kanan dan ke kiri. Mereka selalu menuding ke sana kemari, sambil sesekali berteriak, “lni dia orang Turki... lni dia orang Turki”. Padahal di sana tidak ada satu pun pasukan Turki Utsmani yang mereka jumpai. Paling yang dijumpai semacam kucing, kelinci, atau hewan-hewan serupa itu.

Mereka benar-benar ketakutan dengan bayangannya sendiri. Kecemasan ini semakin menjadi-jadi manakala mereka mendengar aneka gossip dari masyarakat sekitar. Persoalan bukan semakin mudah, justru semakin mencekam jiwa. Strategi perang yang dllancarkan pasukan Utsmani tentu bukanlah pekerjaan mudah. Pembuatan terowongan itu mau tak mau telah menelan banyak korban jiwa dari kalangan mereka.

Ada yang syahid karena kekurangan oksigen dan ada pula yang terbakar di dalam tanah, begitu juga ada di antara mereka yang menjadi tawanan pasukan Byzantium. Di antara tawanan itu, menurut Ash-Shalabi, ada yang dibunuh secara kejam, lalu sebagian tubuhnya dilemparkan ke arah pos pasukan Utsmani untuk menimbulkan ketakutan!

Benteng Bergerak
Pasukan Utsmani juga melakukan terobosan baru dalam pertempuran. Mereka membuat semacam benteng yang besar, terbuat dari kayu, dan ia bisa bergerak. Benteng ini terdiri dari tiga tingkat, dengan ketinggian yang melebihi pagar-pagar pembatas Kota Konstantinopel. Benteng tersebut dilapisi tameng dan kulit yang dibasahi air, sehingga tidak mudah terbakar api. 

Pada setiap tingkatan benteng kayu, ditempatkan sejumlah pasukan terlatih. Pasukan yang berada di bagian paling atas ialah para pemanah yang bertugas melontarkan panah ke arah pasukan musuh yang berada di atas pagar. Cara demikian lagi-lagi membuat pasukan dan rakyat Konstantinopel dicekam ketakutan lebih dahsyat lagi. Mereka mengira, benteng-benteng kayu itu laksana raksasa besar yang akan mengoyak pagar-pagar pelindung kota. Terlebih ketika gelombang serangan pasukan Utsmani semakin dekat ke pagar pembatas pintu Rumanos yang tinggi. 

Melihat kondisi demikian, Kaisar disertai para komandan segera bergerak menahan gerak laju benteng kayu dan mencoba mengusirnya. Tetapi pasukan Utsmani justru semakin mendekati pagar kota. Di sana berkecamuk perang dahsyat antara pasukan mujahidin Utsmani dengan pasukan Nasrani. Ada sebagian pasukan Islam yang berhasil memanjat pagar dengan selamat. Constantine mengira, bahwa kekalahan telah tiba, namun para pengawal kota berusaha keras menghujani benteng kayu bergerak itu dengan api, sehingga sedikit-sedikit benteng kayu terbakar.  

Kebakaran itu tenyata juga menimpa benteng Byzantium yang posisinya dekat dengan benteng kayu pasukan Utsmani. Akibatnya orang-orang yang ada di dalamnya ikut terbakar juga, dan parit-parit dipenuhi dengan batu dan debu. Peristiwa ini tidak mengendurkah tekad tentara Utsmani untuk menaklukkan kota. Bahkan Muhammad Al-Fatih yang mengawasi langsung peristiwa tersebut berkata, “Kita akan membuat empat buah benteng kayu semisal itu besok!"

Pengepungan terus dilakukan dan semakin kuat, sehingga menambah ketakutan orang-orang Byantium yang berada di dalam kota. Para pemimpin kota mengadakan pertemuan kembali pada tanggal 24 Mei di istana kekaisaran yang langsung dihadiri Kaisar sendiri. Pada pertemuan itu, puncak putus asa sudah memenuhi wajah orang-orang yang berkumpul. Hingga di antara mereka ada yang mengusulkan kepada Kaisar agar segera melarikan diri, sebelum kota jatuh ke tangan pasukan Utsmani, sehingga dia bisa berusaha membangkitkan lagi kekuatan Byzantium andaikan nanti Konstantinopel jatuh. Namun Kaisar lagi-lagi menolak usulan tersebut. Dia tetap tak bergeming dengan pendiriannya.
Dia segera keluar untuk memeriksa pagar pembatas dan benteng pertahanan.

Menurut Ash-Shalabi, rumor jatuhnya Kota Konstantinopel menyebar luas di dalam kota dan sekaligus melemahkan semangat pasukan Romawi itu. Salah satu berita yang santer beredar adalah, tanggal 16 Jumadil Ula yang bertepatan dengan tanggal 24 Mei. Ketika itu penduduk Kota Konstantinopel membawa patung Maryam Sang Perawan, lalu diarak keliling kota, sebagai upaya meminta pertolongan Bunda Maryam. Tetapi tiba-tiba patung itu jatuh dari tangan mereka, lalu hancur. Kejadian ini mereka anggap sebagai pertanda buruk dan isyarat bahaya. Para penduduk kota sangat terpengaruh dengan peristiwa itu, termasuk para pasukan yang bertugas mempertahankan kota.

Panglima Perang Legendaris Dunia, Pangeran Diponegoro Salah Satunya Dalam sejarah kepemimpinan dunia, para panglima dikenal kare...

Panglima Perang Legendaris Dunia, Pangeran Diponegoro Salah Satunya

Dalam sejarah kepemimpinan dunia, para panglima dikenal karena kharismanya dalam memimpin pasukan. Mereka berhasil menggerakkan pasukan dan berperang dengan gagah berani.


DALAM sejarah kepemimpinan dunia , para panglima dikenal karena kharismanya dalam memimpin pasukan. Mereka berhasil menggerakkan pasukan dan berperang dengan gagah berani. Berikut sejumlah panglima perang legendaris yang dikenal tidak hanya berani tetapi juga berwibawa.

1. Pangeran Diponegoro
Pangeran Diponegoro adalah jenderal perang hebat sekaligus pahlawan bangsa Indonesia dalam perang melawan Belanda. Diponegoro adalah putra sulung dari Sultan Hamengkubuwono III yang terkenal karena kepemimpinanya melawan Belanda pada perang Diponegoro atau lebih dikenal dengan nama perang Jawa, sebuah peperangan terbesar dan paling banyak memakan korban jwa dalam sejarah Indonesia.

2. Alexander Agung Aleksander III dari Makedonia atau lebih di kenal dengan sebutan The Great Alexander adalah raja sekaligus panglima perang dari kerajaan Makedonia. Pada umur tiga puluh tahun dia memimpin sebuah negara besar pada masa sejarah kuno di mana hampir seperempat bagian bumi berhasil dia kuasai. Dia merupakan jendral perang yang tak terkalahkan sepanjang sejarah.

 3. Sultan Mehmed II Dikenal dengan nama Sultan Mehmed II dengan julukan “Al-Fatih” atau yang artinya penakluk. Merupakan kaisar dari kekaisaran Islam Ottoman Turki yang telah berhasil meluluhlantakan kekaisaran Romawi timur. Ia raja sekaligus panglima perang yang sangat pintar dengan ilmu sains, matematika, ketentaraan dan menguasai 6 bahasa asing saat umurnya baru 21 tahun.

4. Salahuddin Yusuf Alayubi

Lebih dikenal dengan nama Saladin di dunia barat, Salahuddin Yusuf Alayubi merupakan panglima perang dan raja tersohor dari kerajaan Islam daulah Dinati Ayubiyyah. Salahudin sangat terkenal karena perannya dalam perang salib di mana dirinya berhasil merebut Jerussalem dari genggaman tentara salib.

5. Julius Cesar Julius Cesar merupakan jenderal kekaisaran Romawi yang kemudian naik tahta menjadi kaisar Romawi pada tahun 59 SM. Merupakan jenderal sangat cerdas dan berpengalaman serta berhasil menguasai hampir seluruh Eropa, sebagian Afrika dan Asia barat.

Strategi Tipu Daya Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Tipu daya, cara termudah untuk mengalahkan musuh. T...

Strategi Tipu Daya

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Tipu daya, cara termudah untuk mengalahkan musuh. Tak perlu banyak sumber daya dan energi. Tirulah cara syetan menipu manusia. Hanya berupa bisikan, membangkitkan angan-angan,  umbar kesenangan, menyimpangkan sumber daya dan potensi manusia dari jalan yang lurus. Mengapa manusia tidak bisa menipu syetan?

Merasa di jalan yang benar, namun sebenarnya menuju kehancuran. Merasa berbuat paling baik padahal melakukan kerusakan. Diberikan kesenangan dan semua keinginan padahal dijerumuskan. Itulah yang terperosok dalam jurang tipu daya. Siapakah mereka?

Yang mudah tertipu, mereka yang tergesa-gesa dalam mengambil keputusan. Tak memahami hakikat sesuatu. Seperti mereka yang tertipu dengan Dajjal. Melihat surga padahal neraka. Melihat kesenangan padahal kesengsaraan. Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw menjelaskan seluruh hakikat yang ada di muka bumi.

Yang memiliki kekuatan besar sering kali tertipu. Yang sombong dan pongah sering kali tertipu. Sombong dan berbangga kehilangan kewaspadaan. Seperti Uni Soviet dan Amerika yang harus hengkang dari Afganistan. Kekuatan super dahsyat tak berguna ditangan yang sombong dan pongah karena hanya menjerumuskan pada ketertipuan.

Membuat jebakan tak harus memiliki kekuatan besar. Membuat tipu daya tak harus memiliki sumber daya. Bukankah kekuatan para serangga adalah membuat tipuan? Bukankah kekuatan Mongol yang besar dikalahkan dengan tipuan oleh Saifuddin Qhutuz?

Eropa terus melakukan penetrasi pemikiran ke negara muslim. Ghuzul fikri terus didengungkan. Harga diri sebagai muslim dihancurkan. Bagaimana kesudahannya? Bagaimana kondisi Eropa saat ini? Lihatlah kondisi sosial budayanya. Apa yang didengungkan akan merusak dirinya sendiri. Pertumbuhan Islam terpesat justru di Eropa dan Amerika.

Umat Islam terlihat lemah dan lunglai. Namun ingatlah, jiwanya masih kokoh dan teguh. Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw tetap terjaga. Bagaimana dengan peradaban barat, terlihat kuat tak terkalahkan, padahal rapuh, karena jiwa ideologinya rusak dan rapuh. Barat terjerumus dalam ketertipuan dalam melihat Umat Islam.

Keabadian Keikhlasan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Apa yang dibangun oleh ideologi kekafiran dan kez...

Keabadian Keikhlasan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Apa yang dibangun oleh ideologi kekafiran dan kezaliman? Amalnya akan dilenyapkan oleh Allah. Seperti filosofi dunia, mengagumkan di awal, kemudian menguning, kering lalu mati. Seperti kaum yang mendurhakai Allah, di awal pongah kepada para Nabi dan Rasul, akhirnya dibinasakan.

Bagaimana dengan musyrikin Quraisy, Allah hanya memberikan waktu 10 tahun untuk bisa berbuat kesewenangan kepada Rasulullah saw dan Sahabat, setelah itu zaman bergulir. Seluruh jazirah Arab berada dalam naungan Islam saat Rasulullah saw wafat. Hanya butuh 50 tahun untuk bisa membebaskan seluruh Persia dan sebagian besar kekuasaan Romawi.

Apa yang dibangun oleh rezim kediktatoran? Adakah yang langgeng? Uni Soviet terpecah menjadi negara-negara yang berdiri sendiri. Rusia mencoba menyatukankannya kembali. Akhirnya pecahlah perang Rusia Ukrania. Inggris raya penjajah terbesar di eranya. Masihkah langgeng? Semua penjajahan telah lenyap di muka bumi.

Amal yang dibangun karena keikhlasan maka akan dihapus kesalahannya, diperbaiki amalannya dan diteguhkan kedudukannya. Kabah di Mekkah tetap teguh sejak Nabi Adam ada. Namun mengapa istana para raja, rumah mewah para hartawan, dan benteng para panglima perang hanya tinggal  reruntuhannya saja?

Islam ada sejak manusia ada. Sekarang masih tetap terjaga. Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw tetap terjaga keasliannya. Namun mengapa kitab-kitab lainnya musnah? Mengapa ajaran lainnya terus bergulir hilang dan timbul?

Bila mempelajari ilmu pengetahuan, pelajarilah sejarahnya juga. Timbul tenggelamnya sebuah pemikiran. Ada yang lenyap dan ada yang terus tumbuh dan berkembang. Coba pelajari biografi setiap pencetusnya. Apakah soal kecerdasan, ataukah soal kejiwaannya?

Bila mengenal seorang ilmuwan, dasar teori terus digunakan hingga kini, perhatikan juga siapakah pencetus awal teorinya? Banyak yang menganggap teori ilmu pengetahuan dari Barat padahal pencetusnya seorang ulama muslim yang ikhlas dan teguh pada Islam.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (208) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (6) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (225) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (283) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (46) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (2) Nabi Isa (2) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (2) Nabi Nuh (3) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (1) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (191) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (431) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (155) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (195) Sirah Sahabat (114) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (95) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)