Siklus Palestina dan Penjajah Israel
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Apapun capaian penjajah Israel, selalu menuju siklus yang terendah. Apapun penderitaan rakyat Palestina, selalu menuju siklus yang tertinggi.
Perhatikan tentara gajah yang dipimpin oleh Abrahah dari Yaman, selama perjalanan ke Mekah berhasil menghancurkan dan membumihanguskan kota dan daerah yang dilaluinya. Tak ada yang bisa mengalahkannya. Namun, keperkasaannya justru menuju siklus kehancuran di hadapan Kabah.
Keyakinan kita terhadap Palestina seperti keyakinan Abdul Muthalib terhadap Kabah. Sang Pemiliknya yang akan menyelematkannya. Abdul Muthalib tidak perlawanan apapun terhadap tentara bergajah, namun mereka hancur. Bagaimana dengan pejuang Palestina yang terus berjihad?
Perhatikan tentara Salib dan Mongol, berhasil membumihanguskan dan menaklukkan kota-kota yang dilaluinya, hingga Baitul Maqdis dan Baghdad jadi banjir darah. Namun, siklusnya sebenarnya tengah menuju kehancuran.
Shalahuddin Al-Ayubi tengah berperang melawan penguasa muslim yang munafik di Syam dan Mesir di tengah sebuah tentara Salib. Terlihat sangat menyakitkan dan berat, namun inilah siklus menuju puncak.
Berbeda dengan tentara Salib yang bekerjasama kuat dengan penguasa muslim yang munafik, sekuat dan seberhasil apapun, semuanya sedang menuju siklus kehancuran.
Jangan hanya melihat penggalan peristiwa yang kecil. Jangan terharu biru dengan kecemasan dalam melihat penggalan peristiwa, tetapi lihatlah siklus secara menyeluruh dari perjalanan Palestina dan penjajah Israel dengan memperhatikan Nubuwah Rasulullah saw tentang akhir zaman. Itulah cara pandang muslim terhadap keseluruhan gonjang ganjing perjuangan Palestina.
Link Kami
Beberapa Link Kami yang Aktif