Karakter Penegak Hukum
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Fragmen Nabi Dawud dan Sulaiman, mendapatkan aduan dari seorang peternak dan pemilik kebun. Nabi Dawud dan Sulaiman, mendapatkan aduan dari dua wanita tentang bayinya. Mengapa kasus persengketaan hukum tidak dibahas di Nabi yang lainnya?
Nabi Dawud seorang raja besar. Ilmuwan yang bisa menaklukkan besi, gunung dan burung. Nabi Sulaiman seorang raja yang memiliki kekuasaan, kekayaan dan kekuasaan yang besar. Pasukannya dari beragam makhluk. Keilmuannya mampu menembus lautan dan angin.
Dengan kekuasaan yang besar ini, mengapa fragmennya soal sengketa hukum? Dengan kekuasaan dan kekuatan yang besar, seseorang bisa melakukan otoriterisme dan diktatorisme atas nama kamuflase hukum. Namun mengapa tak terjadi pada Nabi Dawud dan Sulaiman?
Fragmen Nabi Dawud dan Sulaiman banyak yang berkaitan dengan hewan. Persoalan memanusiakan manusia sudah tuntas. Persoalan membinatangkan binatang pun harus menjadi contoh bagi para penguasa. Keadilan harus dirasakan oleh hewan dan tumbuhan. Mengapa bisa lahir sosok seperti ini?
Bagaimana dengan penguasa hari ini? Bagaimana dengan pejabat dan aparat hari ini? Bagaimana dengan pengenggam kekayaan hari ini? Bisakah menegakkan keadilan kepada petani, peternak, wanita, hingga kepada hewan dan tumbuhan?
Yang meluruskan para penguasa dan yang kaya adalah keyakinan kepada negri akhirat. Yang bisa mengontrol jiwa adalah mereka yang mengimani akhirat. Keadilan tidak akan tegak dengan kejeniusan, keilmuan dan teknologi. Keadilan hanya tegak pada hati yang meyakini kehidupan akhirat.
Fragmen pengadilan banyak dijelaskan saat hari Penghisaban. Proses sengketa perselisihan banyak dijelaskan saat Penghisaban. Artinya, keadilan hukum hanya tegak bila penegak hukumnya mengimani pertanggungjawaban di akhirat.
Link Kami
Beberapa Link Kami yang Aktif