Mengapa Rasulullah saw Sakit?
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Rasulullah saw pernah disantet. Rasulullah saw pernah diracun hingga sakit parah yang membawa pada wafatnya. Kisah ini tak ditemukan pada kisah para nabi dan rasul lainnya. Ada apa?
Setiap manusia belum tentu menghadapi kompleksitas ini. Di santet, diracun, dan sakit yang membawanya pada kematian. Mengapa Rasulullah saw mengalami semuanya?
Saat sakit Rasulullah saw merasakan badannya yang sangat panas. Panasnya seperti dua orang manusia. Tidak itu saja, ditambah sakit kepala yang luar biasa. Untuk mengurangi yang dialaminya, Rasulullah saw mencelupkan tangannya ke dalam wadah berisi air disampingnya, lalu mengusapkan kewajahnya.
Rasulullah saw, sang kekasih Allah, namun mengalami kompleksitas sakit yang sangat berat melampui seluruh manusia. Tak semua manusia mengalami hal ini. Dalam kondisi seperti ini Rasulullah saw berdoa, "Ya Allah, ampunilah diriku, kasihanilah diriku, sandingkan aku dengan Ar-Rafiqul A'la (Allah swt)."
Dalam kondisi ini Rasulullah saw berdoa, "Ya Allah, tolonglah diriku untuk menghadapi sulitnya kematian dan sakratul maut." Mengapa Rasulullah saw mengalami ini semua? Seluruh model penderitaan, kesulitan dan sakitnya manusia dialami Rasulullah saw. Mengapa Rasulullah saw menanggung semuanya?
Rasulullah saw adalah panutan dalam seluruh peristiwa. Panutan dalam seluruh liku-liku hidup, lapang dan sempit, kaya dan miskin, bangsawan dan jelata, sehat dan sakit. Sedangkan para nabi dan rasul yang lainnya, hanya menekankan contoh dalam sisi-sisi tertentu kehidupan manusia.
Saat Rasulullah saw disantet, sakit, hingga wafatnya, menjadi tauladan, bimbingan dan petunjuk bagi umatnya. Agar, menapaki jalan yang lurus dalam seluruh sisi kehidupan ini.
Link Kami
Beberapa Link Kami yang Aktif