Liku-liku Menghadapi Kezaliman Firaun
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Di tengah kezaliman yang ganas, Allah swt menghadirkan pemuda yang tangguh dan kuat. Oleh sebab itu, setiap Nabi dan Rasul yang menghadapi kezaliman yang besar dari penguasa dan kaumnya, dikelompokkan sebagai ululazmi.
Di saat kezaliman Firaun memuncak dengan kesewenang-wenangan dan kerusakan yang besar, Allah swt menghadirkan Nabi Musa dan Harun. Bagaimana Nabi Musa menghadapi puncak kezaliman Firaun?
Puncak kezaliman Firaun dijelaskan sebagai berikut, "Tidak ada yang beriman kepada Musa selain keturunan dari kaumnya disertai ketakutan kepada Fir‘aun dan para pemuka kaumnya yang akan menyiksa mereka. Sesungguhnya Fir‘aun benar-benar sewenang-wenang di bumi. Sesungguhnya ia benar-benar termasuk orang-orang yang melampaui batas."
(Yūnus [10]:83)
Bagaimana Nabi Musa menghadapi ini semua?
1. Bertawakal dan berserah diri
Musa berkata, “Wahai kaumku, jika kamu sungguh-sungguh beriman kepada Allah, bertawakallah hanya kepada-Nya apabila kamu benar-benar orang-orang muslim (yang berserah diri kepada Allah).”
(Yūnus [10]:84)
2. Teguh dalam berdoa
Mereka pun berkata, “Kepada Allahlah kami bertawakal. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi kaum yang zalim.
(Yūnus [10]:85)
Selamatkanlah pula kami dengan rahmat-Mu dari kaum yang kafir.”
(Yūnus [10]:86)
3. Menjadikan rumah sebagai tempat ibadah dan saling meneguhkan
Telah Kami wahyukan kepada Musa dan saudaranya (Harun), “Ambillah oleh kamu berdua beberapa rumah di Mesir untuk tempat tinggal kaummu, jadikanlah rumah-rumahmu itu kiblat (tempat ibadah), dan tegakkanlah salat. Gembirakanlah orang-orang mukmin.”
(Yūnus [10]:87)
4. Berdoa agar Allah swt menghancurkan pondasi kekuatan kezaliman
Musa berkata, “Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah memberikan kepada Fir‘aun dan para pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan (yang banyak) dalam kehidupan dunia. Ya Tuhan kami, (akibat pemberian itu) mereka menyesatkan (manusia) dari jalan-Mu. Ya Tuhan kami, binasakanlah harta benda mereka dan kunci matilah hati mereka sehingga mereka tidak beriman sampai mereka melihat azab yang sangat pedih.”
(Yūnus [10]:88)
5. Beristiqamah pada jalan yang lurus
Dia (Allah) berfirman, “Sungguh, permohonan kamu berdua telah diperkenankan. Maka, tetaplah kamu berdua (pada jalan yang lurus) dan janganlah sekali-kali kamu berdua mengikuti jalan orang-orang yang tidak mengetahui.”
(Yūnus [10]:89)
Saat semua syarat ini dipenuhi, maka Allah swt menurunkan pertolongannya,
Kami jadikan Bani Israil bisa melintasi laut itu (Laut Merah). Lalu, Fir‘aun dan bala tentaranya mengikuti mereka untuk menganiaya dan menindas hingga ketika Fir‘aun hampir (mati) tenggelam, dia berkata, “Aku percaya bahwa tidak ada tuhan selain (Tuhan) yang telah dipercayai oleh Bani Israil dan aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri kepada-Nya).”
(Yūnus [10]:90)
Apakah (baru) sekarang (kamu beriman), padahal sungguh kamu telah durhaka sejak dahulu dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan?
(Yūnus [10]:91)
Pada hari ini Kami selamatkan jasadmu agar kamu menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang setelah kamu. Sesungguhnya kebanyakan manusia benar-benar lengah (tidak mengindahkan) tanda-tanda (kekuasaan) Kami.
(Yūnus [10]:92)
Sungguh, Kami benar-benar telah menempatkan Bani Israil di tempat kediaman yang benar (bagus dan nyaman) dan Kami beri mereka rezeki yang baik. Maka, mereka tidak berselisih hingga datang kepada mereka pengetahuan (yang tersurat dalam Taurat). Sesungguhnya Tuhanmu akan memberi keputusan antara mereka pada hari Kiamat tentang apa yang selalu mereka perselisihkan.
(Yūnus [10]:93)
Jangan pernah ragu atas janji Allah swt atas kehancuran para pelaku kezaliman,
Jika engkau (Nabi Muhammad) berada dalam keraguan tentang apa (kisah nabi-nabi terdahulu) yang Kami turunkan kepadamu, tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu. Sungguh, telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu. Maka, janganlah sekali-kali engkau termasuk orang-orang yang ragu.
(Yūnus [10]:94)
Janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah yang menyebabkan kamu tergolong orang-orang yang merugi.
(Yūnus [10]:95)
Itulah yang telah dilakukan oleh Nabi Musa dan Harun. Seperti itu pula muslimin seharusnya menapaki jalan dalam menghadapi kezaliman.
Link Kami
Beberapa Link Kami yang Aktif