Ego Pengelolaan Harta
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Alam semesta ini milik Allah. Raga dan harta itu dari tanah. Semuanya milik Allah. Adakah kepemilikan manusia? Kepemilikan manusia karena Allah yang memberikan hak kepemilikan. Sayangnya manusia mencari cara egonya untuk memiliki harta.
Kepemilikan hanya melalui perdagangan barang dan jasa, pembagian warisan, pengelolaan alam semesta, dan mekanisme infaq. Sedangkan riba, penipuan, perampasan dan pencurian merupakan kezaliman bagi kemanusiaan.
Harta adalah ujian. Manusia diberikan kebebasan untuk mendapatkan dan mengelolanya. Mau mengikuti syariat-Nya atau egonya? Bila ego, yang dianggapnya bertambah justru mengurangi. Yang dianggap mengurangi justru menambah. Yang dianggap menjaga justru sia-sia.
Bertambah dan berkurangnya harta mengikuti hukum yang ditetapkan Allah. Mengapa manusia mengikuti egonya? Itulah penyebab kehancuran dalam pengelolaan harta. Harta tidak membangun tetapi menghancurkan kehidupan.
Harta hanya seonggok benda mati. Mengapa menarik? Emas dan perak hanya seonggok logam, mengapa mempesona? Uang hanya seonggok kertas, mengapa mendorong untuk melakukan apa saja? Itulah ujian.
Lebih bahagia mana, menyimpan atau mendistribusikan harta? Lebih berlipat mana pertambahannya, menahan harta atau mendistribusikannya? Distribusikan, maka harta akan semakin berlipat manfaat dan penambahannya. Takdir harta untuk didistribusikan, seperti matahari yang mendistribusikan sinarnya.
Menjadi hamba Allah dalam mengelola harta. Menjalankan peran khalifah dalam mengelola harta. Maka pengelolaan harta menjadi langkah ke surga dan jalan meraih ridha Allah.
Link Kami
Beberapa Link Kami yang Aktif