Kalau Hidupmu Selalu Kacau, Bisa Jadi Kamu Tak Pernah Belajar dari Allah
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
1. Hidupmu Kacau? Jangan Salahkan Masalah, Salahkan Dirimu yang Tak Tahu Pola
Orang-orang mengeluh, “Hidup ini penuh masalah, rumit, dan tak bisa diprediksi.” Tapi benarkah hidup ini sesulit itu? Atau sebenarnya kita saja yang malas membaca pola kehidupan?
Dengar baik-baik: hidup tidak pernah benar-benar kacau. Alam semesta ini berjalan dalam sistem yang rapi dan tertata. Matahari, air, udara, hingga tubuhmu sendiri—semuanya punya pola, ritme, dan hukum yang tetap. Kalau hidupmu tampak kacau, besar kemungkinan kamu sedang melanggar hukum-hukum itu.
2. Bencana Bukan Misteri, Tapi Teguran Akibat Keras Kepala
Banjir, longsor, krisis, kegagalan, konflik—semua itu bukan fenomena gaib yang datang tiba-tiba. Banyak dari itu adalah konsekuensi dari ketidaktaatan manusia terhadap sistem yang telah ditetapkan Allah.
> “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut karena ulah tangan manusia...” (QS. Ar-Rum: 41)
Jangan heran jika hidupmu amburadul, kalau kamu sendiri menolak hidup sesuai aturan main Sang Pencipta.
3. Allah Sudah Sediakan Blueprint Hidup, Tapi Kamu Sibuk Cari Jalan Sendiri
Buku manual kehidupan itu sudah ada: Al-Qur’an dan Sunnah. Tapi ironisnya, manusia malah mencari panduan hidup dari motivator palsu, media sosial, atau hawa nafsu.
Padahal Rasulullah ï·º sudah memberi warning keras:
> “Selama kalian berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Sunnahku, kalian tidak akan tersesat.”
Kalau kamu tetap tersesat setelah itu, mungkin karena kamu memilih jalan lain—dan mengabaikan dua sumber utama hidup.
4. Pola Tuhan Itu Jelas, Tapi Kita Sering Sok Pintar
Mau hasil baik? Ikuti polanya: usaha + sabar = hasil.
Mau musibah menjauh? Polanya: taat + hati bersih = perlindungan.
Tapi yang terjadi? Manusia mau hasil instan, tanpa mengikuti aturan. Lalu menyalahkan takdir.
Cara menyelesaikan persoalan hidup itu bukan tebak-tebakan, tapi penyesuaian dengan pola Allah.
5. Pola Itu Bisa Dipelajari, Tapi Harus Tunduk Dulu
Menyelesaikan masalah hidup itu seperti membuka pintu: ada kuncinya.
Al-Qur’an dan Sunnah adalah kunci utamanya. Tapi jika kamu sok kuat dan mencoba mendobrak, ya wajar kalau kamu babak belur.
Berpikirnya harus deduktif:
> Mulai dari kebenaran besar → turunkan jadi langkah kecil.
Jangan asal coba-coba → tapi pahami dulu aturan-Nya.
Hidupmu Bisa Beres, Asal Kamu Mau Tunduk pada Pola Allah
Sudah cukup menyalahkan keadaan. Sudah cukup pura-pura bingung.
> “Kalau hidupmu selalu kacau, bukan karena Tuhan tak sayang, tapi karena kamu tak pernah sungguh-sungguh belajar dari-Nya.”
Link Kami
Beberapa Link Kami yang Aktif