basmalah Pictures, Images and Photos
06/26/25 - Our Islamic Story

Choose your Language

Kalau Hidupmu Selalu Kacau, Bisa Jadi Kamu Tak Pernah Belajar dari Allah Oleh: Nasrulloh Baksolahar 1. Hidupmu Kacau? Jangan Sal...

Kalau Hidupmu Selalu Kacau, Bisa Jadi Kamu Tak Pernah Belajar dari Allah


Oleh: Nasrulloh Baksolahar



1. Hidupmu Kacau? Jangan Salahkan Masalah, Salahkan Dirimu yang Tak Tahu Pola

Orang-orang mengeluh, “Hidup ini penuh masalah, rumit, dan tak bisa diprediksi.” Tapi benarkah hidup ini sesulit itu? Atau sebenarnya kita saja yang malas membaca pola kehidupan?

Dengar baik-baik: hidup tidak pernah benar-benar kacau. Alam semesta ini berjalan dalam sistem yang rapi dan tertata. Matahari, air, udara, hingga tubuhmu sendiri—semuanya punya pola, ritme, dan hukum yang tetap. Kalau hidupmu tampak kacau, besar kemungkinan kamu sedang melanggar hukum-hukum itu.



2. Bencana Bukan Misteri, Tapi Teguran Akibat Keras Kepala

Banjir, longsor, krisis, kegagalan, konflik—semua itu bukan fenomena gaib yang datang tiba-tiba. Banyak dari itu adalah konsekuensi dari ketidaktaatan manusia terhadap sistem yang telah ditetapkan Allah.

> “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut karena ulah tangan manusia...” (QS. Ar-Rum: 41)

Jangan heran jika hidupmu amburadul, kalau kamu sendiri menolak hidup sesuai aturan main Sang Pencipta.



3. Allah Sudah Sediakan Blueprint Hidup, Tapi Kamu Sibuk Cari Jalan Sendiri

Buku manual kehidupan itu sudah ada: Al-Qur’an dan Sunnah. Tapi ironisnya, manusia malah mencari panduan hidup dari motivator palsu, media sosial, atau hawa nafsu.

Padahal Rasulullah ï·º sudah memberi warning keras:

> “Selama kalian berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Sunnahku, kalian tidak akan tersesat.”

Kalau kamu tetap tersesat setelah itu, mungkin karena kamu memilih jalan lain—dan mengabaikan dua sumber utama hidup.



4. Pola Tuhan Itu Jelas, Tapi Kita Sering Sok Pintar

Mau hasil baik? Ikuti polanya: usaha + sabar = hasil.
Mau musibah menjauh? Polanya: taat + hati bersih = perlindungan.
Tapi yang terjadi? Manusia mau hasil instan, tanpa mengikuti aturan. Lalu menyalahkan takdir.

Cara menyelesaikan persoalan hidup itu bukan tebak-tebakan, tapi penyesuaian dengan pola Allah.



5. Pola Itu Bisa Dipelajari, Tapi Harus Tunduk Dulu

Menyelesaikan masalah hidup itu seperti membuka pintu: ada kuncinya.
Al-Qur’an dan Sunnah adalah kunci utamanya. Tapi jika kamu sok kuat dan mencoba mendobrak, ya wajar kalau kamu babak belur.

Berpikirnya harus deduktif:

> Mulai dari kebenaran besar → turunkan jadi langkah kecil.
Jangan asal coba-coba → tapi pahami dulu aturan-Nya.



Hidupmu Bisa Beres, Asal Kamu Mau Tunduk pada Pola Allah

Sudah cukup menyalahkan keadaan. Sudah cukup pura-pura bingung.

> “Kalau hidupmu selalu kacau, bukan karena Tuhan tak sayang, tapi karena kamu tak pernah sungguh-sungguh belajar dari-Nya.”

Hidup Itu Terpola, Bukan Acak: Belajar Menyelesaikan Masalah dari Sunatullah Oleh: Nasrulloh Baksolahar “Jika engkau hidup mengi...

Hidup Itu Terpola, Bukan Acak: Belajar Menyelesaikan Masalah dari Sunatullah


Oleh: Nasrulloh Baksolahar


“Jika engkau hidup mengikuti pola Allah, maka masalahmu akan ikut jalan keluar yang sudah ditentukan-Nya.”


1. Kacau Itu Ilusi, Tidak Ada dalam Sistem Tuhan

Pernahkah kita merasa hidup ini penuh kekacauan? Masalah datang bertubi-tubi, jalan keluar tampak buntu, dan segala rencana seperti berantakan? Bisa jadi, itu bukan karena hidup ini benar-benar kacau—tetapi karena kita berjalan melawan pola-pola keteraturan yang Allah tetapkan dalam semesta ini.

Semua ciptaan Allah bergerak dalam struktur yang jelas. Air mengalir dari tempat tinggi ke rendah. Matahari terbit di timur, terbenam di barat. Bahkan detak jantung dan embusan napas kita pun bergerak dalam ritme yang tetap. Maka, kekacauan hanya muncul saat manusia tidak hidup selaras dengan keteraturan itu.


2. Bencana Alam: Ketidakteraturan atau Ulah Manusia?

Mari kita ambil contoh ekstrem: bencana alam. Gempa bumi, banjir, kekeringan—semua tampak seperti gangguan besar dalam keseimbangan hidup. Tapi jika diselidiki, banyak bencana terjadi karena manusia merusak pola alam: menggunduli hutan, membuang limbah sembarangan, membangun di jalur patahan tanpa memperhatikan ilmu geologi.

Firman Allah SWT:

> “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut karena ulah tangan manusia, agar Allah merasakan kepada mereka sebagian akibat perbuatan mereka, supaya mereka kembali (ke jalan yang benar).”
(QS. Ar-Rum: 41)

Bencana adalah peringatan, bukan kekacauan acak. Ia bagian dari sistem sebab-akibat dalam pola kehidupan.


3. Pola Kehidupan Itu Bisa Dibaca dan Dipelajari

Setiap masalah punya pintu keluarnya. Setiap persoalan ada jalan penyelesaiannya. Namun syaratnya satu: pahami polanya. Dalam bahasa Al-Qur’an, pola itu disebut sunatullah—hukum Allah yang berlaku atas manusia dan kehidupan.

Contoh sederhana: siapa yang bekerja keras dan disiplin, biasanya akan berhasil. Siapa yang curang dan rakus, cepat atau lambat akan menuai akibatnya. Siapa yang berbuat baik, kebaikan akan kembali kepadanya.


4. Al-Qur’an dan Sunnah: Buku Panduan Membaca Pola

Bagaimana cara membaca dan memahami pola kehidupan ini? Rasulullah ï·º memberikan jawaban yang jelas:

“Aku tinggalkan untuk kalian dua perkara; kalian tidak akan tersesat selama berpegang kepada keduanya: Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya.”
(HR. Malik dan Al-Hakim)

Al-Qur’an dan Sunnah bukan hanya kitab ibadah. Ia juga blueprint kehidupan—panduan membaca pola-pola keberhasilan dan kegagalan, kebangkitan dan kejatuhan, kebahagiaan dan kesengsaraan.


5. Dari Pola Umum ke Solusi Spesifik

Ini mirip logika deduktif. Kita mulai dari premis besar (hukum Allah dalam Al-Qur’an dan Sunnah), lalu menarik kesimpulan untuk menyelesaikan masalah spesifik.

Misalnya:

Premis: “Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sampai mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka.” (QS. Ar-Ra’d: 11)

Maka kesimpulan: perubahan pribadi adalah kunci perubahan sosial.


Dengan memahami pola ini, seseorang tidak lagi panik menghadapi ujian hidup. Ia akan tahu bahwa setiap ujian pasti ada jalan keluar—selama ia mengikuti alur yang Allah tetapkan.


6. Hidup Jadi Lebih Cepat, Tepat, dan Tenang

Mereka yang memahami pola kehidupan akan:

Tidak gegabah saat masalah datang,

Tahu mana langkah yang tepat,

Tidak membuang energi untuk solusi yang keliru,

Dan mampu mengantisipasi sebelum masalah membesar.

Hidup menjadi lebih tepat arah, lebih cepat bergerak, dan lebih tenang dijalani.


Kembali ke Hukum Allah, Kembali ke Ketenangan

Dalam dunia yang serba cepat, kadang kita ingin solusi instan. Tapi yang lebih penting adalah menyelaraskan diri dengan pola Allah, bukan melawan-Nya. Karena siapa pun yang berjalan dalam pola-Nya, akan menemukan arah. Dan siapa pun yang melawannya, akan tersesat dalam kekacauan yang ia ciptakan sendiri.


> “Hidup bukan tentang mencari-cari jalan keluar, tapi menemukan dan mengikuti jalan yang telah Allah sediakan.”

Menyelesaikan Persoalan Dengan Tepat dan Cepat Oleh: Nasrulloh Baksolahar Semua yang terjadi itu terstruktur, berurutan, bertaha...

Menyelesaikan Persoalan Dengan Tepat dan Cepat

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Semua yang terjadi itu terstruktur, berurutan, bertahap dan terpola. Kekacauan itu tidak pernah terjadi dalam kehidupan. Bila merasa ada kekacauan, penyebabnya karena tidak mengikuti pola-pola yang ada.

Bencana alam salah satu bentuk kekacauan, namun apakah bencana itu tidak ada penyebabnya? Penyebabnya, manusia tidak hidup dalam pola-pola keteraturan yang sudah ada di alam.

Yang memahami pola kehidupan, maka akan bisa mengantisipasi sebelum terjadi dan melanggengkan yang sudah ada. Juga optimal hasilnya dan keburukannya pun tidak terjadi. Bagaimana memahami pola kehidupan?

Belajarlah pada yang mendesain membuat pola kehidupan. Belajarlah pada Allah SWT yang Maha Mengetahui dan Maha Berkehendak. Bagaimana caranya?

Rasulullah SAW bersabda bahwa  bila berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Sunnah maka tidak akan pernah tersesat dan terjerumus. Al-Qur’an dan Sunnah merupakan panduan memahami pola hukum kehidupan, juga berinteraksi yang benar terhadap pola-pola tersebut.

Dengan memahami pola kehidupan ini yang didesain oleh Allah SWT, maka manusia dapat menyelesaikan setiap persoalan hidup yang detail berdasarkan pola umum yang dijelaskan dalam Al-Qur’an dan Sunnah.

Prinsip ini seperti proses berfikir deduktif, yang mengambil kesimpulan dari premis umum yang sudah tervalidasi kebenarannya. Premis umum menjadi pondasi dalam menyelesaikan persoalan yang muncul.


Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Baqarah (1) Al-Qur'an (356) Al-Qur’an (3) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (253) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Hadist (4) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) kisah para nabi dan (2) Kisah Para Nabi dan Rasul (541) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) Kisah Penguasa (1) Kisah ulama (1) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (71) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (224) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (464) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (486) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (234) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (228) Sirah Sahabat (139) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (144) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)