Al-Qur'an Penuh Makna, Walaupun Hanya Satu Huruf
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Imam Syafi’i pernah memberikan nasihat yang menggetarkan jiwa tentang keagungan surat Al-Ashr:
"Jika umat Islam mau merenungi surat ini, niscaya mereka akan terpesona olehnya. Jika hanya surat ini yang diturunkan kepada manusia, sesungguhnya itu pun sudah cukup. Anehnya, banyak Muslim yang justru lalai darinya."
Pernyataan ini menyadarkan kita bahwa satu surat dalam Al-Qur'an saja—bila direnungi dan diamalkan dengan sungguh-sungguh—dapat menjadi kompas hidup yang luar biasa. Bahkan, dalam perjalanan spiritual seorang Muslim, satu surat bisa menjadi pelindung dan penuntun. Lihatlah keutamaan surat Al-Mulk.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda bahwa siapa saja yang membaca surat Al-Mulk setiap malam, ia akan terhindar dari siksa kubur. Surat ini pun kelak menjadi syafaat bagi pembacanya di hari kiamat dan membantunya menuju surga.
Lalu, jika satu surat begitu bernilai, bagaimana dengan satu ayat?
Ayat Kursi, misalnya, memiliki keutamaan besar. Membacanya dapat menjadi pelindung dari gangguan setan, jin, dan hal-hal buruk lainnya. Ia juga menjadi amalan harian yang mendekatkan seseorang kepada rahmat Allah SWT dan menjadi salah satu pintu menuju kemudahan hidup dan surga.
Lantas, bagaimana bila hanya satu huruf?
Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa membaca satu huruf dari kitab Allah, maka baginya satu kebaikan. Satu kebaikan itu dibalas sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan 'Alif Laam Miim' itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, laam satu huruf, dan miim satu huruf." (HR. Tirmidzi)
Apakah keistimewaan ini hanya soal pahala?
Tentu tidak. Huruf-huruf dalam Al-Qur'an bukan sekadar susunan linguistik, tapi mengandung isyarat maknawi yang dalam. Dalam Tafsir Al-Qur'anul Majid An-Nur, Prof. Dr. Teungku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy menjelaskan bahwa huruf-huruf pembuka seperti Alif Lam Mim adalah pemantik kesadaran. Ia hadir untuk menarik perhatian manusia agar mendengarkan dan merenungi ayat-ayat selanjutnya.
Sayyid Qutb, dalam Tafsir Fi Zhilalil Qur’an, menegaskan makna serupa:
"Satu surat saja dari Al-Qur’an adalah nikmat yang sangat besar dan tak terhingga. Ia adalah sumber yang terus melimpah tanpa pernah habis."
Maka dari itu, satu surat, satu ayat, bahkan satu huruf dari Al-Qur’an tidak hanya bernilai dari sisi pahala, tetapi juga sebagai pancaran cahaya Ilahi yang membimbing manusia keluar dari kegelapan menuju terang kehidupan. Apalagi satu Al-Qur'an?
Link Kami
Beberapa Link Kami yang Aktif