basmalah Pictures, Images and Photos
02/17/22 - Our Islamic Story

Choose your Language

Wayang Sebuah Metode Dakwah Walisanga  Kajian bulan      :    Februari, 17/02/2022      Penulis                :    Nur Ali  Ham...

Wayang Sebuah Metode Dakwah Walisanga 


Kajian bulan      :    Februari, 17/02/2022     
Penulis                :    Nur Ali  Hamidy
 
Cara dakwah para  wali sanga
Kalau kita baca biografi para sunan yang sembilan di dalam menjalankan misinya berdakwah sangat bijak dan penuh cinta terhadap mereka yang belum mengetahui tentang agama Islam.  Misi mereka berdakwah dimulai dengan rasa cinta, bukan dengan kebencian apalagi dengan ucapan kasar,seperti munafik, kafir dan kalimat yang membuat mereka lari dari mereka.

 ادع إلى سبيل ربك بالحكمة والموعظة الحسنة وجادلهم بالتي هي أحسن........
Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”. (Q.S. An-Nahl : 125)

Media dakwah adalah alat yang objektif yang menjadi saluran yang dapat menghubungkan ide dengan umat, suatu elemen yang vital dan merupakan urat nadi dalam totalitas dakwah yang keberdaannya sangat urgent dalam menentuan perjalanan dakwah.Adapun media dakwah yang digunaan sunan kalijaga dalam penyebaran agama Islam yaitu dengan menggunakan diantaranya adalah sebagai berikut:

Mereka berdakwah hingga ke tingkat lapisan masyarakat paling bawah, ke waisya dan sudra saat itu. Lebih dari itu, masyarakat diajari tentang nilai-nilai Islam, perbedaan antara pandangan hidup Islam dengan yang lainnya, dan menanamkan dasar-dasar Islam. Para sunan  membangun pesantren, membuat pelatihan dan pengkaderan, serta menugaskan muridnya untuk berdakwah di suatu tempat. Selain itu, Sunan Giri juga menggunakan permainan sebagai medium atau media untuk berdakwah. Tak ayal,  Sunan Giri menciptakan permainan anak-anak seperti jemblongan, tembang syair seperti ilir-ilir, padang bulan, dan lainnya. Singkatnya, Sunan Giri mengembangkan dakwah secara sistematis dan metodologis.

Sunan Muria dan Sunan Drajat lebih senang hidup jauh dari keramaian. Mereka memilih untuk berdakwah pada masyarakat kecil di desa-desa atau kampung-kampung. Mereka mengajarkan masyarakat kecil untuk meningkatkan pemahaman keagamaannya. Lebih dari itu, Mereka juga membina masyarakat agar kehidupan sosialnya meningkat

Sunan Kalijaga dan Sunan Bonang lebih menonjolkan dengan menggunakan pendekatan kultural. Hal itu dilakukan karena mereka sadar bahwa budaya adalah sesuatu yang sudah mendarah daging di masyarakat. Jika langsung ditolak, maka masyarakat  malah tidak akan mau mengikutinya.

Solusinya, keduanya melakukan islamisasi budaya. Budaya-budaya yang sudah ada dan berkembang disisipi dengan ajaran-ajaran Islam. Tidak hanya itu, mereka juga menciptakan budaya-budaya baru yang mengandung nilai-nilai Islam. Diantaranya produk budaya yang mereka ciptakan dan masih ada hingga hari ini. Salah satunya adalah Gamelan Sekaten, yang berasal dari syahadatain. Kemudian ada Gapura Masjid dari kata ghofura, baju takwo dari kata takwa, dan lain sebagainya.
Pada abad kelima setelah runtuhnya kerajaan "Majapahit" yang dikuasai oleh agama Hindu dan Budha para sunan istikhoroh untuk mendapatkan metode baru didalam berdakwah. Karena Islam dikalangan orang orang Hindu dan Budha masih asing di dibenak dan telinga mereka.

Islam dianggap agama baru dan aneh dilingkungan kerajaan Majapahit. Oleh karena itulah, dalam berdakwah mereka juga memakai sarana media tradisional dan sudah dikenal dekat, oleh masyarakat pada masa itu. Media tradisional disini yang dipakai Sunan Kalijaga dalam penyebaran agama Islam yaitu Sunan Kalijaga menjadikan Wayang Kulit, Tembang, Gerebeg, Sekaten dan Surohnan.

Wayang Kulit adalah media dakwah yang digunakan Sunan Kalijaga sebagai media pendidikan atau dakwah. Dia menampilkan tokoh-tokoh perwayangan favorit rakyat dalam kisah dialog-dialog tentang tasawuf dan akhlakul karimah. Karena dia paham betul, audiens yang dihadapi adalah pemeluk Hindu ataupun Budha yang keseluruhan ajarannya berpusat pada ajaran kebatinan. Dari hasil istikhoroh para sunan bagaimana mengambil ikan yang ada di balong tapi airnya tidak keruh.

Muncullah kaidah usul fiqih "Aladatu Muhakkamah" العادة محكمة 
Maksudnya didalam mereka berdakwah, mereka harus cerdas menghadapi kebudayaan, adat istiadat, situasi mereka. 
Contohnya, ketika kita menonton kisah Mahabharata pasti akan bertanya-tanya mengapa dalam cerita tersebut tidak tampak satupun sosok para punakawan yang selama ini sering muncul dalam pewayangan jawa. Mahabharata versi India, anda memang tidak akan menemukan sosok-sosok penggembira seperti Cepot / Bagong, Dawala/Petruk, Gareng, atau Semar.

Hal itu karena tokoh-tokoh tersebut merupakan unsur lokal  yang dikreasi oleh Sunan Kalijaga yang selalu ditampilkan dalam cerita-cerita pewayangan versi Jawa sebagai penambah rasa atau mengusir kejenuhan dari tontonan wayang yang bisa berlangsung sepanjang malam ini. Hanya esensi bahasan pokoknya saja yang dirubah, yaitu tentang sejati diri manusia. Yang dikenal dengan filsafat Semar, Petruk, Gareng, Bagong (Punakawan) dalam pewayangan.

Seseorang akan berhasil dalam hidup yang paripurna jika didasari oleh:
Pikiran jernih (  Cipta  )
Hati ikhlas      (  Rasa   )
Niat, tekad bulat  ( Karsa  )
Kerja keras      (  Karya  )

Lambangnya:
Cipta oleh Semar
Rasa   oleh gareng
Karsa  oleh Petruk
Karya   oleh Bagong.

Tokoh Semar diambil dari bahasa Arab, ialah syimar atau ismar. Yang artinya paku. Karena paku dijadikan pengokok setiap bangunan, kebenaran yang ada atau sebagai rujukan untuk mencari kebenaran. Oleh karena itu gunung juga dinamakan pakunya bumi. Dikemasnya Semar sebagai tokoh sentral,dari empat orang yang ditugaskan masing masing untuk menjalankan tugasnya. Semar yang diberi lambang cipta dalam seni pewayangan merupakan manusia yang banyak mempunyai ide-ide yang bagus, selalu update dalam berfikir dan bertindak.

Dia membimbing, mendidik tiga orang ini, ialah Gareng, Petruk dan Bagong sesuai dengan krakternya. Kalau di dalam bahasa agama dinamakan "Balliq" Tugas Semar ialah untuk menyampaikan tugas pokok manusia di dalam kehidupan ini sebagai  kholifah Allah.

FirmanNya dalam surat Al- Baqoroh ayat 34.

.وإذ قلنا للملائكة اسجدوا لادم فسجدوا الا ابليس ابى واستكبر وكان من الكافرين.

Artinya. Ketika Allah berfirman kepada para Malaikat,sujudlah kamu kepada Adam maka mereka bersujud kecuali Iblis,ia enggan dan sombong maka jadilah Iblis termasuk orang orang yang kafir.

Sosok Semar di dalam pewayangan digambarkan sebagai orang yang bijak, cerdas, santun, hatinya penuh dengan rasa cinta kepada siapapun, agama apapun, ras apapun. Karena berdakwahnya Semar diawali dengan "  Bismillahirrahnir rahim .بسم الله الرحمن الرحيم.
Surat pembuka dari semua aktivitasnya seorang mukmin, muslim dalam kehidupannya. Surat inilah yang menjadi awal star para Sunan didalam menjalankan misi ketauhidan mereka dalam berdakwah.

Kata "Arrahim" dalam Basmallah merupakan isarat yang Maha Kuasa didalam menjalankan misi dakwah. Bagaimana orang bisa cinta kepada agama Islam terlebih dahulu tidak dibebani dengan kata dosa,neraka, ini kerjakan dan ini tinggalkan.

Kata cinta terhadap Islam dahulu yang ditanamkan kedalam hati,pikiran mereka sebelum yang lain. Hal ini ditanamkan kedalam kesadaran mereka butuh waktu yang lama dan kesabaran yang luar biasa. Di dalam mereka berdakwah melalui wayang, banyak hal yang mengundang gelak tawa, lelucon yang lucu-lucu sehingga mereka para penonton terbawa hanyut bersama sang dalang dalam pertunjukan wayang.

Wayang yang disuguhkan benar benar update di jamannya sehingga membuat penonton betah, tidak ngantuk, capek walaupun waktu sudah lewat jam 12 malam. Hal ini saya rasakan ketika usia saya baru SD di tahun 1965,1966,1977. Apalagi ketika Gareng, Cepot, Petruk ditampilkan oleh sang Dalang yang banyak mengundang tawa, lucu, humor. Dari menonton wayang kulit yang disajikan oleh seorang pedalang yang profesional ceritanya sangat berkesan buat saya sampai sekarang. Terutama pesan moral kalimat syahadat yang membuat orang yang mengamalkannya bisa sakti.

Satu contoh gareng yang tubuhnya kecil bisa mengalahkan Hanoman yang sakti mandra guna. Dalam cerita pewayangan kesaktian Hanoman yang bisa meminum air yang ada di laut diminum habis semua, bisa dikalahkan oleh seorang Gareng yang kecil dan kurus. Setelah saya dewasa saya baru paham kenapa  Gareng yang kecil itu bisa mengalahkan orang yang saktinya luar biasa seperti Hanoman.

Kembali ke pembahasan semula, ternyata para sunan, awliya cerdas, pandai melihat situasi, kondisi yang dihadapi saat itu. Bukan seperti sekarang para da’i banyak yang menyuguhkan dakwahnya tidak sejuk bahkan mereka seakan menghakimi dakwah-dakwah ulama terdahulu.

Contoh yang sedang berkembang sekarang seorang penda'wah yang katanya ulama dari Timur Tengah dalam ceramahnya mengatakan, "Wayang itu haram! harus dimusnahkan!!” Akhirnya mengundang polemik dan mau dilaporkan ke Breskim oleh persatuan dalang se Jawa Tengah. Yang akhirnya beliau minta maaf karena mau diperkarakan secara hukum.

Pertanyaan saya sebagai orang yang awam kok hukum bisa berubah dengan sebab mau diperkarakan? Katanya tidak ada yang kita takuti dalam hidup ini kecuali Allah. Itulah ulama johir yang hanya bisa melihat sesuatu produk hukum secara empirik. Kita harus berterima kasih kepada ulama ulama kita yang telah menyajikan agama Islam dengan penuh cinta, kasih sayang, bijaksana, sehingga kita kenal Allah dan Rasulnya dengan baik.

Semoga mereka semua para pendahulu kita yang telah berjuang untuk menyampaikan misi  ketauhidan,dengan beragam metode, termasuk dengan metode seni wayang mendapat rahmat dan ridhoNya dialam barzah.
والله اعلم بالصواب

Fasilitas Hidup Khalifah Abu Bakar Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Sehari diangkat sebagai khalifah, ...

Fasilitas Hidup Khalifah Abu Bakar


Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Sehari diangkat sebagai khalifah, Abu Bakar masih terlihat  beranjak ke pasar dengan membawa kain untuk dijual. Umar bin Khatab memergokinya. Umar bin Khatab meminta Abu Bakar untuk fokus mengurusi urusan kaum muslimin.

Lalu Umar memanggil Abu Ubaidah bin Jarrah untuk memberi beragam fasilitas bagi kepala negara. Apa saja yang diterima oleh Abu Bakar:

1. Makanan standar, bukan makanan orang yang paling kaya dan juga bukan makanan yang paling miskin.
2. Pakaian untuk musim dingin dan musim panas. Jika pakaian telah usang maka akan dikembalikan dan diganti dengan yang baru.
3. Setengah daging kambing dalam sehari
4. Keperluan lainnya yang dipakai di  kepala dan badan
5. Seekor unta perahan  yang diambil air susunya
6. Wadah dari kulit unta sebagai tempat minum
7. Kain beludru

Point 5-7 dikembalikan kembali ke Baitul Mall saat Abu Bakar wafat.

Sebelum wafat Abu Bakar berkata kepada Aisyah, "Wahai putriku, kita tidak makan satu dinar atau satu dirham pun dari harta rakyat. Kita tidak mendapatkan harta rampasan  perang sedikitpun kecuali hamba sahaya dari Abesinia." 

Saat Abu Bakar wafat, Umar Bin Khatab memeriksa Baitul Mall. Didapatkan dalam keadaan kosong karena kekayaannya sudah diberikan kepada kaum muslimin.

Di masa Abu Bakar, seluruh jazirah Arab dapat dikuasainya. Persia dapat ditaklukkannya. Namun bagaimana gaya hidup sang pemimpin negara? Tak sebanding antara kekuasaannya yang sangat luas dengan yang dinikmati sehari-hari.

Hidup bukan untuk menikmati tetapi mengambil peran dalam kehidupan. Hidup bukan untuk mengumpulkan kekayaan tetapi untuk memberikan sumbangsih bagi peradaban dunia.

Mengapa Banyak Bangsa Mencabik  Muslimin? Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Jangan melihat masa kini li...

Mengapa Banyak Bangsa Mencabik  Muslimin?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Jangan melihat masa kini lihat perjalanan masa depan. Sebuah peradaban naik dan turun. Sebuah peradaban terus bergulir mengikuti takdir Allah. Setiap zaman memiliki pemimpin peradabannya sendiri.

Peradaban pernah digenggam oleh Bani Israel. Pernah digenggam oleh Nasrani. Lalu bergulir ke tangan umat Islam. Lalu umat Islam lalai meninggalkan agamanya. Terbuai dengan peradaban bangsa lain. Maka peran peradabannya dicabut oleh Allah hingga waktu yang ditentukan. Oleh Allah diserahkan ke umat lain. Sekarang, melalui liku-liku yang panjang umat Islam menuju kebangkitannya lagi untuk menjadi guru peradaban dunia. Geliat sangat terlihat.

Umat Islam adalah umat yang paling tahan terhadap semua krisis. Kelemahan terbesarnya hanya satu, kondisi internal. Bila kondisi internalnya hancur maka bangsa yang terlemah dan terbodoh pun akan mampu menguasai umat ini. Karena kekuatan umat Islam bukan pada sumber dayanya, tetapi pada keteguhan hidup pada ajaran dan ukhuwahnya. Hanya itu.

Ketika peradaban umat Islam melemah, bukan karena tak memiliki kekuatan. Tetapi, karena kekuatan itu dicabut. Allah menghilangkan keberanian pada umat ini. Allah menghilangkan ketakutan umat lain pada umat ini. Allah memberikan banyak keutamaan umat Islam atas umat-umat lain disaat kokoh keyakinan dan kedisplinannya pada syariat Allah.

Ketika umat Islam menjauhi Allah dan syariat-Nya. Maka Allah mentakdirkan, bangsa-bangsa lain akan mengepung dan melahapnya seperti nasi yang diperebutkan oleh manusia yang kelaparan dan serakah. Mengapa ini hanya berlaku pada umat Islam? Agar umat ini kembali tersedar agar segera kembali kepada Allah.

Bangsa-bangsa yang mencabik-cabik umat ini adalah seperti anjing penjaga umat Islam. Menggonggong dan mengejar agar kembali ke kerumunannya. Agar kembali ke area pengembalaannya. Agar dijaga, dilindungi, diarahkan, diberi pertolongan oleh sang gembala. Ini sebuah kasih sayang Allah pada umat Islam.

Lihatlah sejarah kemunduran umat Islam. Penyebab kelemahan dan keterpurukan, cinta dunia dan takut mati. Lihat sejarah kegemilangan umat Islam. Penyebabnya, kembali kepada Islam dan Sunnah Rasulullah saw. Begitulah kesimpulan para sejarawan muslim melihat perjalanan umat Islam.

Akhlak Terkena Wabah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Wabah Amwas di era Umar bin Khatab memakan korba...

Akhlak Terkena Wabah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Wabah Amwas di era Umar bin Khatab memakan korban hingga 25.000-30.000 jiwa. 8 Sahabat wafat dalam wabah ini diantaranya, Abu Ubaidah bin Jarah dan Muadz bin Jabal.

Abu Ubaidah seorang kepercayaan umat. Begitulah Rasulullah saw memanggilnya. Saat wabah mengenai tubuhnya, dia bersumpah bahwa dia pasti menolak jika apa yang menimpanya itu diganti dengan unta merah.

Dia menambahkan, "Aku berharap Allah memberi keberkahan pada wabah ini. Sebab, jika Allah telah memberikan keberkahan yang sedikit, Dia akan memberikan berkah yang banyak."

Muadz bin Jabal, yang disebut oleh Rasulullah saw sebagai orang yang paling paham tentang halal dan haram, tak lepas dari musibah ini. Seluruh istri dan anaknya wafat. Dalam kondisi ini dia berkata, "Kamu akan menemuiku insyaallah termasuk orang yang sabar. Ya Allah, berilah keluarga Muadz bagian terbanyak mendapatkan rahmat ini."

Setelah seluruh keluarganya wafat. Muadz bin Jabal terkena wabah juga. Saat ajal tiba dia berdoa, "Ya Allah, selama ini aku selalu takut kepada-Mu, maka hari ini aku mengharapkan rahmat-Mu."

Istri Abu Musa terkena wabah. Hal itu baru diketahui ketika Abu Musa  hendak  membawa pasukannya ke pegunungan bersama Abu Ubaidah.   Khalid Bin Walid yang dijuluki pedang Allah pun tak luput dari musibah ini. Empat puluh orang keturunannya wafat terkena wabah ini.

Wabah Amwas telah merenggut banyak jiwa manusia. Namun bagi Abu Ubaidah bin Jarah dan Muaz bin Jabal, wabah merupakan rahmat dari Allah, doa para Nabi dan kematian orang shaleh terdahulu.

Dalam kitab ath-Thibb, Imam Bukhari menuliskan sebuah hadist, "Tidaklah seorang hamba berada di sebuah wilayah wabah, lalu menetap di wilayah tersebut dengan sabar dalam keadaan meyakini bahwa apa yang menimpanya tidak lepas dari apa yang Allah tetapkan atasnya, kecuali ia akan mendapatkan pahala sebanding dengan orang yang mati syahid."

Andai wabah menimpa tak usah merisaukan diri. Serahkan semua urusan pada Allah. Bersikaplah seperti sikap para Sahabat yang terkena wabah.


 

Manajemen Wabah Umar Bin Khatab  Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Abu Ubaidah bin Jarrah memutuskan un...

Manajemen Wabah Umar Bin Khatab 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Abu Ubaidah bin Jarrah memutuskan untuk tetap di Syam saat wabah Amwas melanda pada 17 H; dengan pertimbangan sabda Rasulullah saw, "Orang yang mati karena wabah, ia syahid." Walapun Umar Bin Khatab memerintahkannya untuk keluar dari Syam.

Abu Ubaidah bin Jarah segera memimpin penanggulangan terhadap wabah. Dia intens mengirimkan surat ke Umar bin Khatab untuk menggambarkan kondisi Syam dan beragam upaya cara penanggulangannya.

Umar Bin Khatab pun memberikan solusi, "Sesungguhnya kamu menempatkan pasukanmu di tempat yang rendah maka bawalah mereka ke dataran tinggi yang lebih aman."

Solusinya penanggulangan wabah bukan saja dari sisi medis kesehatan untuk menekan penyebaran wabah; tetapi juga memberikan tempaan maknawi dengan mengokohkan mental spiritual.

Saat wabah melanda, Abu Ubaidah berdiri memberikan khotbahnya, "Wahai manusia, sesungguhnya sakit ini rahmat Allah kepada kalian, doa Nabi kalian dan kematian orang-orang-orang shaleh sebelum kalian."

Kepemimpinan beralih ke Muadz bin Jabal saat Abu Ubaidah bin Jarah wafat. Kehadiran dan kebersamaan pemimpin sangat diperlukan untuk memompa, menjaga, daya juang dan moralitas untuk bertahan dan menanggulangi wabah.

Saat Muadz bin Jabal terkena wabah dia berkata, "Tidak ada sesuatu dari dunia ini yang lebih senang melebihi aku mendapatkan apa yang kamu dapatkan." Lalu beliau pun wafat.

Kepemimpinan dilanjutkan ke Amru bin Ash. Dia beraksi cepat dengan berkata, "Sesungguhnya wabah ini jika sudah berjangkit, maka dia akan menyala seperti api yang menyala-nyala. Maka hendaklah kalian berlindung di pegunungan."

Ketika wabah usai, Umar bin Khatab mendatangi Syam. Umar membuat beragam paket kebijakan untuk menyelesai krisis ekonomi dan sosial akibat wabah tersebut.

Umar pun berkata, "Kami mendistribusikan kepada kalian apa yang kami miliki, mengirimkan pasukan untuk kemaslahatan kalian, mempersiapkan jalan-jalan kemudahan, menempatkan kalian di tempat yang maslahat, melapangkan kehidupan dengan baitul mal, dan menetapkan alokasi kebutuhan makan kalian."

Solusi Umar Bin Khatab mengobati kegelisahan dan memunculkan kegairahan untuk membangun Syam kembali.

Patung Liberty, Berawal Dari Simbol Petani Muslimah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Patung Liberty di...

Patung Liberty, Berawal Dari Simbol Petani Muslimah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Patung Liberty di pantai Timur Amerika, sebuah pemberian rakyat Perancis pada Amerika. Pembangunan patung ini dimulai sejak 1875 dan baru selesai 4 Juli 1884. Patung ini diberikan karena Amerika telah bebas dari perbudakan? Siapakah manusia pertama yang membebaskan manusia dari perbudakan? Di Ideologi apa yang pertama menyerukan pembebasan? Bila Islam menyerukan pembebasan budak sejak 600 M, namun Amerika baru bisa di 1884 M dalam bentuk simbol patung.. Berapa rentang waktunya?

Liberty menggambarkan sosok wanita berjubah yang menggambarkan Libertas, Dewi Romawi yang membawa obor di tangan kanannya dan sebuah buku yang bertajuk Tabula Ansata, Kitab hukum dan menggoreskan juga tanggal kemerdekaan Amerika 4 Juli 1776. Presiden Amerika, Grover Claveland, berkata mewakili rakyat Amerika saat upacara peresmian, "Kita takkan pernah lupa bahwa kebebasan telah membangun rumahnya disini, dan dia takkan mengabaikan tempat yang telah dia pilih."

Patung Liberty telah menjadi rakyat Amerika seolah-olah ingin berkata bahwa Amerika berdiri di atas kebebasan untuk semua manusia. Amerika adalah tuan rumah kebebasan. "Liberty Enlightening the World" begitu pesannya. Seorang tokoh Eropa pernah berkata bahwa seharusnya Amerika juga memiliki patung Responsibility di pantai Barat sebagai keseimbangan.

Bagaimana sebenarnya sejarah patung ini? Washington Times pada 26 Nov 2015 telah melansir, majalah Smithsonian mengungkapkan bahwa patung ini sebenarnya patung yang dipesan oleh penguasa Mesir, Said Pasha untuk menjadi maskot Terusan Suez. Slogan yang diangkat adalah "Egypt Carrying The Light of Asia." Desain awalnya menggambarkan seorang petani muslimah pelindung Terusan Suez. Mengapa menjadi patung Liberty?

Sebelum patung ini selesai, Said Pasha lengser dari kekuasaannya digantikan Ismail Pasha. Namun karena harganya sangat mahal maka penguasa baru Mesir tidak melanjutkannya. Akhirnya desain awalnya dirubah menjadi dewi Libertas untuk rakyat Amerika bukan rakyat Mesir. Bagaimana seandainya Mesir terus melanjutkan proyek ini?

Mesir negri muslim. Tak pantas membanggakan patung sebagai simbol kebesarannya. Simbol seharusnya adalah akhlak yang mulia bukan patung dan simbol kebendaan lainnya.

Terusan Suez, Umar Bin Khatab dan Muhammad Mursi Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Saat wabah, apa yang...

Terusan Suez, Umar Bin Khatab dan Muhammad Mursi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Saat wabah, apa yang diingat? Saat krisis, apa yang diingat? Saat paceklik yang hampir mengorbankan banyak manusia, apa yang diingat? Dalam sejarah dunia, lihatlah Terusan Suez.

Terusan Suez sepanjang 192 km bukanlah maha karya seorang Ferdinand de Lesseps saja. Tetapi rangkaian kerja sejarah lintas generasi. Bila itu hanya karya Ferdinand de Lesseps, mengapa dia gagal membangun Terusan Panama? Padahal jaraknya lebih pendek, hanya 90 km saja, dari Terusan Suez?

Ketika Umar bin Khatab menghadapi tahun Ramadah. Tahun dimana bebatuan Jazirah Arab menghitam karena panasnya. Tak ada tumbuhan dan hewan yang hidup. Apa yang dilakukan oleh Umar Bin Khatab? Dia menulis surat ke Amr bin Ash, yang saat itu menjadi gubernur di Mesir. Umar bin Khatab mengirimkan surat memohon bantuan logistik. Namun terkendala dengan lamannya perjalanan. Lalu apa yang dilakukan untuk mempercepat distribusi logistik? Bagaimana mengkoneksikan Mesir dan Madinah dengan cepat?

Salah satu kebijakan Umar Bin Khatab bersama Amr bin Ash adalah melakukan proyek penggalian teluk untuk menghubungkan Mesir dan Madinah lebih cepat. Umar bin Khatab membangun proyek menghubungkan sungai Nil dengan Laut Merah sehingga memudahkan distribusi makanan dari Mesir ke Mekkah dan Madinah. Para sejarawan mencatat dampak proyek ini dengan catatan emasnya.

Catatan sejarawan, "Amr bin Ash memperbaiki Laut Merah dan dia mengirimkan makanan ke Madinah melaluinya, sehingga harga makanan di Madinah sama dengan harganya di Mesir." Sebuah kebijakan luar biasa dari sudut ketahanan pangan juga peningkatan daya beli masyarakat di era krisis. Apakah proyek ini dilanjutkan? Proyek ini terus berjalan dan dimanfaatkan hingga pada masa Khalifah Al-Manshur. Yang kemudian ditutup dengan alasan keamanan. Apakah ide penggalian Kanal yang menghubungkan dua lautan hanya ide Amr bin Ash dan Umar Bin Khatab saja?

Sejak dulu Firaun-Firaun Mesir telah membuka dan membangunkan untuk menghubungkan dua lautan. Mereka mendatangkan kayu kapal dari Lebanon, besi dari Afghanistan, hingga kapur dari India dan Nusantara. Ini terbukti hasil temuan Nancy Jenkins yang abadikan dalam The Boat Beneath the Pyramid yang menyodorkan bukti bahwa ada kapal yang panjangnya 47 m dengan kayu indah dari Lebanon di dalam gurun dekat piramida.

Begitulah catatan sejarah, di tengah krisis yang menghantam. Umar bin Khatab membuat karya luar biasa berupa meneruskan karya Firaun-Firaun terdahulu membuat kanal yang menghubungkan dua lautan. Yang kemudian dilanjutkan oleh Ferdinand de Lesseps atas  perintah raja Mesir Said Pasha, Hingga dikenal sebagai Terusan Suez.

Proyek ini disempurnakan lagi oleh Presiden Mesir yang Hafidz Al-Qur'an yaitu Muhammad Mursi, yang digulingkan diktator Asisi,  sehingga bisa dilalui dua kapal sekaligus hingga waktu tunggunya menjadi 3 jam yang sebelumnya 11 jam. Pendapatan Mesir dapat melonjak luar biasa dari 5 Miliar Dollars menjadi 15 milyar dollar.

Akhlak Terhadap Perintah Allah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Kebenaran itu hanya pada Al-Qur'an...

Akhlak Terhadap Perintah Allah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Kebenaran itu hanya pada Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw. Yang berijtihad dengan referensi Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw, bertanda tengah berjuang bersama kebenaran.  Walapun kadang jatuh pada kesalahan pula. Namun kesalahannya dimaafkan dan dirahmati Allah dengan satu kebaikan.

Mengapa harus diributkan hasil dari ijtihad? Mengapa kebenaran hanya milik pihak tertentu bila hasil ijtihad? Mengapa harus serang menyerang bila pendapatnya hasil ijtihad dari Al-Qur'an, Sunnah Rasulullah saw yang kerangka filosofinya diambil maqashid syariah dan ushul fiqh? Bila semuanya dalam kerangka yang benar maka biarkanlah berbeda-beda, karena kadang setiap kondisi membutuhkan solusi yang berbeda-beda pula.

Yang dikedepankan saat menerima perintah Allah dan Rasulullah saw adalah bersujud, bertasbih, memuji dan tak ada kesombongan. Bersujud, karena berasal dari kebenaran yang Maha Pencipta Alam Semesta. Bertasbih, karena tidak ada cacat, cela, kesalahan, kerusakan, kerusakan, kesusahan dan semua persepsi buruk manusia. Memuji, karena banyaknya samudera kebaikan dan hikmah yang tak terkira. Tak ada kesombongan, karena manusia makhluk yang bodoh dan lemah bila tanpa bimbingan Allah dan Rasulullah saw.

Bisakah yang berasal dari tanah  menciptakan kebenaran? Bisakah yang berasal dari air mani merekayasa kebenaran? Bisakah akal yang diciptakan Allah mampu melampaui ilmu yang menciptakannya? Bisakah makhluk yang lemah melampaui kekuatan Allah yang telah menciptakannya? Kesombongan telah menciptakan kebodohan dan tak paham kebenaran pada manusia.

Ujian dan potensi manusia ada pada akal yang dikaruniakan Allah, mau menjadi Tuhan diri sendiri atau memahami kebenaran yang disediakan Allah? Ujian dan potensi manusia ada pada kebebasan yang diberikan Allah, mau mengikuti kehendaknya sendiri atau kehendak Allah? Ujian dan potensi manusia ada pada hatinya, mau mengikuti bisikan syetan dan nafsunya atau malaikat?

Manusia bodoh dan lalai, maka rutinkan membaca Al-Qur'an. Manusia sering lemah, rutinkan shalat. Manusia sering menghamba pada dirinya sendiri, maka berpuasalah. Manusia sering mengikuti keinginannya sendiri, maka berinfaqlah. Itulah cara melatih dan menempa diri.

Didiklah diri hingga pada level saat Firman Allah dan Sunnah Rasulullah saw datang akhlaknya hanya bersujud, bertasbih, memuji dan tak menyombongkan diri. Itulah akhlak mulia saat kebenaran Allah dan Sunnah Rasulullah saw datang.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (208) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (6) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (225) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (283) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (46) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (2) Nabi Isa (2) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (2) Nabi Nuh (3) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (1) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (191) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (431) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (155) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (195) Sirah Sahabat (114) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (95) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)