basmalah Pictures, Images and Photos
08/17/21 - Our Islamic Story

Choose your Language

Menaklukkan Hewan Buas, Cara Gladitor dan Wali Allah  Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Orang-orang Rom...

Menaklukkan Hewan Buas, Cara Gladitor dan Wali Allah 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Orang-orang Romawi pernah menggandrungi sebuah olahraga yang ekstrem dan mematikan dari itu. Ya, Gladiator. Olahraga kematian yang mempertontonkan beberapa orang untuk bertarung sampai mati. Salah satu sesinya di bertarung melawan hewan-hewan buas.

Para Gladiator hanya akan melawan hewan-hewan di waktu-waktu tertentu. Entah di bagian pembukaan, atau mungkin sisipan biar penonton tak bosan. Seringnya dalam pertarungan hewan ini para binatanglah yang tewas. Tapi, ada juga para Gladiator yang tewas dicabik oleh lawan binatangnya.

Bila Gladiator berlomba membunuh hewan buas dengan senjata, dan kehebatan kekuatan diri. Namun, dalam sejarah Islam, hewan buas justru dijadikan sahabat, bahkan dapat ditaklukkan hanya dengan usapan tangan saja. Tak harus menjadi kuat untuk menaklukkan hewan buas.

Amir bin Abdillah, saat shalat pernah digoda oleh Iblis. Iblis berubah bentuk menjadi ular, lalu masuk ke dalam gamisnya terus merayap kemudian keluar dari lengannya. Saat ditanya, "Mengapa dibiarkan?" Amir menjawab, "Sungguh, aku malu kepada Allah, jika aku takut pada selain Dia."

Suatu hari kafilah dagang dicegat oleh singa yang sangat besar dan buas. Perjalanan kafilah terhenti. Amir pun turut dari kendaraan untuk mendekati singa. Para kafilah mencegahnya. Namun Amir terus mendekati singa dengan berkata, "Jika Allah berkehendak melepasnya, maka Dia sanggup melepasnya, dan jika Dia berkehendak menahannya, maka Dia pasti menahannya."

Amir pun terus berjalan tenang mendekati singa itu, kemudian mengusap-usap dua telinga singa, hingga singa mau minggir dari jalan. Akhirnya, kafilah itu dapat melanjutkan perjalanannya. Amir pun berkata, "Sungguh, aku malu kepada Tuhanku jika Dia melihat hatiku ternyata takut pada selain-Nya."

Apa yang membuat Amir mampu menaklukkan yang paling buas dan berbahaya sekalipun? Dia berkata, "Siapa yang takut kepada Allah maka segala sesuatu akan takut padanya. Sebaliknya, siapa yang tidak takut kepada Allah, maka Allah akan menakutkan dia dari segala hal."

Sumber:
https://www.boombastis.com/fakta-sangar-gladiator/73853/amp
Shifatush Shofwah imam Ibnul Jauzy

Rasulullah saw Menginvasi Romawi? (3-habis) Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Setelah Futuh Mekkah dan ...


Rasulullah saw Menginvasi Romawi?
(3-habis)

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Setelah Futuh Mekkah dan perang Hunain, maka seluruh Jazirah Arab (Hijaz) berada dalam kekuasaan umat Islam dengan pimpinan Rasulullah saw. Wilayah yang terdekat  dan berbatasan langsung dengan Hijaz adalah Syam, daerah kekuasaan Romawi.

Imperium Romawi paling kuat pasukan dan peralatan tempurnya. Api peperangan telah dimulai dengan dibunuhnya utusan Rasulullah saw oleh Raja Ghassan. Heraklius, Kaisar Romawi Timur, melihat juga bahwa perang Mu'tah justru menguntungkan mukminin bukan imperium Romawi. Maka Heraklius setahun setelah perang Mu'tah menyiapkan pasukan perang untuk menyerang Madinah.

Banyak informasi yang masuk ke Madinah tentang persiapan Heraklius ini. Kondisi Madinah mencekam. Diliputi rasa takut. Setiap terdengar derap kaki kuda atau unta, dan suara ganjil dianggapnya pasukan Romawi yang datang menyerang.

Rasulullah saw pun menyikapi ini dengan sangat serius. Dalam kondisi ini selama sebulan, Rasulullah saw menjauhi Istri-istrinya. Ditambah kondisi Madinah sedang menghadapi musim paceklik.

Akhirnya datanglah serombongan kafilah dagang dari Syam yang menginformasikan bahwa kaisar Romawi, Heraklius, sudah menyiapkan 40.000 prajurit yang dipimpin oleh seorang pembesar Romawi ditambah gabunga kabilah Arab yang beragam Nasrani. Pasukan terdepannya sudah tiba di Balqa. Inilah kondisi genting yang dihadapi.

Rasulullah saw berfikir, bila pasukan Romawi sampai ke Madinah, sama saja membiarkan mereka menjarah wilayah Hijaz yang telah memeluk Islam. Semangat jahiliyah akan bangkit dan Munafikin akan bersorak sorai menyambut kedatangan tentang Romawi.

Akhirnya Rasulullah saw memutuskan untuk menghadang pasukan Romawi di luar Hijaz, yaitu di Syam dengan tempatnya yang bernama Tabuk. Maka perang ini disebut sebagai perang Tabuk.

Dengan beragam peristiwa yang melatarbelakanginya, maka disimpulkan bahwa Rasulullah saw tidak pernah melakukan misi penaklukan Romawi. Tetapi Romawi sendiri yang melakukan gangguan sehingga Rasulullah saw menyambutnya bukan di Hijaz tetapi di wilayah Romawi sendiri.

Sumber: 
Surah Nabawiyah, Syeikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri, Ummul Qura 2017
Peperangan Rasulullah saw, Dr Muhammad Shalabi, Ummul Qura 2017


Rasulullah saw Menginvasi Romawi? (2) Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Utusan Rasulullah saw telah men...

Rasulullah saw Menginvasi Romawi? (2)

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Utusan Rasulullah saw telah menunaikan tugasnya menemui kaisar Heraklius di Baitul Maqdis Palestina. Dalam perjalanan pulang  ke Madinah, Dihyan bin Khalifah Al-Kalbi, pembawa surat Rasulullah saw berpapasan dengan orang-orang dari Judzam, mereka merampok hartanya hingga tak tersisa apa yang dimilikinya. Judzam merupakan daerah Syam yang masih di daerah kekuasaan Romawi.

Saat Zaid bin Haritsah mendapatkan tugas dakwah dari Rasulullah saw ke Wadil Qura, saat melewati daerah Syam, kabilah Mudzhaj dan Qudha'ah yang merupakan sekutu Romawi menyerang Zaid bin Haritsah.

Utusan Rasulullah saw Al-Harits bin Umair Al-Adzi ke penguasa Bushra, yang saat itu di bawah kekuasaan Romawi, dibunuh oleh Syarahbil bin Amru. Pembunuhan terhadap utusan merupakan sesuatu yang tidak lumarah, sebuah kejahatan dalam hubungan antar negara dan sebuah pernyataan perang.

Al-Harits bin Abi Syamar Al-Ghassani, penguasa yang merupakan sekutu Romawi, Memperlakukan utusan Rasulullah saw dengan cara buruk dan memproklamirkan peperangan terhadap Madinah.

Saat Rasulullah saw mengutus Sahabat Amru bin Ka'ab Al-Ghifari dan rombong ke daerah Dzatu Athlah, namun mereka mengepung dan membunuhnya. Hanya satu orang yang selamat hingga ke Madinah.

Kaum Nasrani di Syam yang di bawah kekuasaan imperium Romawi, telah melakukan agresi dengan membunuh siapa saja yang memeluk Islam dan berfikir untuk masuk Islam. Mereka telah membunuh gubernur Ma'an karena memeluk Islam. Imperium Romawi telah membunuh siapa saja yang masuk Islam dari kalangan Arab Syam.

Prilaku orang-orang Syam yang berada di bawah imperium Romawi yang terus menakuti, memusuhi dan melakukan berbagai kejahatan terhadap misi dakwah dan perdagangan kaum Muslimin, maka Rasulullah saw menyiapkan pasukan untuk membersihkan halangan tersebut.  

Ternyata pihak Romawi pun telah menyiapkan pasukan sebanyak 200.000 orang. 100.000 dari orang-orang Arab Nasrani yang berada di bawah kekuasaan imperium Romawi dan 100.000 merupakan pasukan inti Romawi. Sedangkan pasukan Rasulullah saw hanya berjumlah 3.000 orang saja. Pertempuran ini akhirnya dikenal dengan perang Mu'tah.

Mengapa Rasulullah saw menggerakkan pasukan ke Syam yang merupakan daerah kekuasaan Romawi? Karena sejak perang Khandaq, Rasulullah saw dan para Sahabat berkomitmen untuk menggunakan strategi menyerang bukan bertahan. 

Sumber: 
Surah Nabawiyah, Syeikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri, Ummul Qura 2017
Peperangan Rasulullah saw, Dr Muhammad Shalabi, Ummul Qura 2017

Rasulullah saw Menginvasi Romawi ? (1) Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Perjanjian Hudaibiyah sudah se...

Rasulullah saw Menginvasi Romawi ? (1)

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Perjanjian Hudaibiyah sudah selesai. Perjanjian ini diadakan di wilayah Hudaibiyah Mekkah pada Maret, 628 M atau Dzulqa'dah, 6 H. Letaknya 22 KM arah Barat dari Mekkah menuju Jeddah, sekarang terdapat Masjid Ar-Ridhwân. Isinya, perjanjian damai dengan Kafir Quraisy dalam rentang waktu tertentu.

Strategi yang dilakukan Rasulullah saw setelah perjanjian ini adalah mengirimkan surat-surat ke sejumlah penguasa, salah satunya  ke Heraiklius, Kaisar Romawi Timur. 
Yang mengirimkan surat Rasulullah saw ke Heraklius adalah Dihyah bin Khalifah Al-Kalbi. 

Isi suratnya secara umum, seruan memeluk Islam agar Allah melimpahkan pahala kepada kaisar Romawi dua kali lipat karena agama Nasrani pun berawal dari mentauhidkan Allah. Bila berpaling maka Heraklius yang menanggung dosa rakyatnya.

Heraklius pernah mengundang Abu Sofyan bin Harb (belum masuk Islam) ke istananya di Baitul Maqdish. Surat dari Rasulullah saw pun diperlihatkan kepada Abu Sofyan. Pertemuan itu dihadiri oleh para pembesar Romawi.

Heraklius memanggil Abu Sofyan untuk mevalidasi apakah surat tersebut memang berasa dari seorang Nabi, atau seseorang yang mengaku Nabi. Beragam pertanyaan diajukan sesuai dengan ciri kenabian yang tertulis di kitab Injil.

Kesimpulannya, Nabi terakhir di Mekkah, cirinya sama dengan yang tertulis di Injil. Itulah kesimpulan Heraklius.

Heraklius berkata, "Jika yang engkau katakan benar, maka dia akan menguasai tempat kedua kakiku berpijak saat ini. Jauh-jauh sebelumnya aku sudah menyadari bahwa orang seperti itu akan muncul, dan aku tidak menduga bahwa dia berasal dari tengah kalian."

Heraklius melanjutkan, "Andaikan aku bisa bebas bertemu dengannya, aku lebih memilih bertemu dengannya. Andaikan aku berada di hadapannya, tentu akan ku basuh kedua telapak kakinya."

Heraklius pun membuka surat dari Rasulullah saw. Baru selesai membaca surat tersebut, terdengar suara gaduh dan riuh di sana-sini. Para pembesar ketakutan bila Heraklius terpengaruh surat tersebut.

Abu Sofyan keheranan, mengapa para pembesar Romawi ketakutan dengan surat Rasulullah saw? Bukankah kekuasaan Rasulullah saw masih sangat kecil dibandingkan imperium Romawi?Rasulullah saw sudah mengirimkan seruannya. Ini dakwah kepada sebuah Imperium dunia saat itu.

Gelora Diponegoro dari Balik Penjara Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Kiprah Pangeran Diponegoro dalam ...


Gelora Diponegoro dari Balik Penjara

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Kiprah Pangeran Diponegoro dalam Perang Jawa sudah banyak yang terrekam. Namun apa yang dilakukan setelah beliau ditangkap? Hanya meringkuk di penjarakah? Kualitas kepribadian menentukan apa yang dilakukan di bilik penjara.

Sayid Qutb dan Hamka seorang sastrawan dan budayawan. Maka yang dihasilkannya saat di penjara adalah buku tafsir yang monumental di era modern ini. Yaitu, Fizilalil Quran dan Al-Azhar. Tafsir Al Azhar terkadang mengambil referensi dari Tafsir Fizilalil Quran. Bagaimana dengan Pangeran Diponegoro, yang hanya dikenal sebagai seorang Pangeran?

Mari melihat masa kecil sang Pangeran. Beliau menjauh dari Istana. Hidup dengan rakyat biasa. Hidup sebagai santri. Berguru dengan para Kiyai. Salah satu gurunya adalah Kiai Taptojani. Seorang kiya yang mumpuni dalam ilmu tasawuf. Bila kesendirian di Goa Secang di bukit Selarong bisa mengilhaminya mengobarkan perang Jawa, apalagi bila di penjara?

Tahun pertama di pengasinganya 1931-1932, beliau menulis babad yang kemudian dikenal sebagai babad Diponegoro. Beliau menulis bagaimana kondisi keraton dan masyarakatnya. Dari kondisi inilah gelora perang Jawa digelorakan.

Babad Diponegoro, menurut Peter Carey dalam buku Sisi Lain Diponegoro, memuat keteladanan terhadap Walisongo, Sunan Kalijaga dan Sultan Agung. Juga, konsep tentang Ratu Adil.

Ini menandakan, perjuangan Diponegoro merupakan sebuah mata rantai dakwah. Baik secara Internasional, dimana awal gerakan Walisongo yang terorganisir diprakarsai oleh ulama Timur Tengah dan Utusan Khusus Kekhalifahan Turki Utsmani. Juga dakwah bercorak Nusantara yang diwakili oleh Sunan Kalijaga dan Sultan Agung. Sekarang, buku ini diakui sebagai Memory of the World dan terdaftar di MoW Internasional Register di UNESCO.

Babad Diponegoro tentu saja untuk menjaga keotentikan sejarah, meneruskan dan mewariskan gelora semangat jihad. Agar sejarah jangan ditulis oleh para pemenang perang saja.

Dalam lukisan koleksi Snouck Hurgronje yang disimpan di Leiden Codex Orientalis 7398. Menggambarkan bahwa Pangeran Diponegoro di Penjara Benteng Rotterdam sedang membaca sebuah tekst ilmu Tasawuf bersama keluarganya. Belajar di tengah kukungan penjara, untuk apa? Raga boleh terpenjara namun pemikiran dan jiwa tetap tak bisa terpenjara.

Dari balik penjara, ada satu mimpi yang belum tertunaikan. Yaitu, pergi  haji ke Tanah Suci. Itu yang disampaikannya kepada opsir Belanda yang mengawalnya dari Magelang ke Manado pada Maret-Juni 1830. Gelora rindu kepada Rumah Allah. Rindu ini tetap terjaga hingga beliau menghadap Allah. Kepada siapa rindu kita?

Wangsit di Gua Secang Bagi Pangeran Diponegoro  Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Bila ke Candi Prambana...

Wangsit di Gua Secang Bagi Pangeran Diponegoro 

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Bila ke Candi Prambanan, antara Klaten-Jogyakarta, singgahlah ke istana Ratu Boko.  Kita akan mendapatkan sebuah reruntuhan istana di atas sebuah bukit. Apa yang menarik? Bagi saya, sebuah gua yang ada di Istana Ratu Boko? Dalam Istana ada gua?

Di gua itu sang raja bersemedi. Sang raja menggali kejernihan hati, jiwa dan pemikirannya. Untuk mengatur roda kekuasaannya dengan keadilan dan kebijaksanaan.

Bila menelisik sejarah Pangeran Diponegoro, maka nama Gua Secang di bukit Selarong di daerah Bantul Selatan Yogyakarta menjadi tak terpisahkan. Apa hubungan gua di Istana Ratu Boko dan Gua Secang di bukit Selarong? Disinilah kekuatan berasal. Disinilah awal kebijaksanaan tumbuh tersebar. Disinilah keadilan tercipta. Di sebuah lorong yang tersembunyi, inilah jiwa sebuah kerajaan.

Kharisma dan aura keagungan para pemimpin tidak lahir dari kemegahan istana dan prajuritnya. Aura itu muncul dari jiwanya sang raja. Aura itu muncul dari cara berfikir, berbicara dan keputusannya. Senjata paling ampuh sang raja adalah keadilan dan kebijaksanaannya. Keduanya, bisa menaklukan musuh untuk bekerjasama dan ketaatan dari para aparat dan rakyatnya.

Kenalkah dengan Puntadewa atau Yudistira dalam Pandawa Lima dalam pewayangan? Adakah ilmu kedigdayaan dan kanuragan padanya? Tidak pernah ada. Menurut para dalang, darah Puntadewa tidaklah merah tetapi putih. Tak memiliki hasrat pada kekuasaan dan dunia, tetapi justru menggenggam kerajaan. Dan seluruh ksatria Pandawa Lima menaubatkan dia sebagai raja. Mengapa? Dia memiliki keadilan dan kebijaksanaan. Darimana sumbernya? Jimat Kalumasadat atau dua kalimat syahadat. Kekuatan yang terhubung kepada Allah dan Rasulullah saw.

Di dalam gua, para raja menarik diri dari keriuhan persoalan dunia. Dari dalam gua, para raja mengasingkan diri dari rutinitas segala kesibukan dunia. Dari gua inilah para raja mendapatkan wangsit dari langit, jalan keluar dari langit, jiwanya terkoneksi kepada penggenggam kehidupan.

Dari Gua Secang di bukit Selarong, Pangeran Diponegoro berbicara kepada dirinya, tentang rakyatnya, tentang keangkaramurkaan VOC Belanda. Dan yang lebih penting mempertanyakan dirinya sendiri mengenai motif-motif di lubuk hati yang paling dalam serta membersihkan dirinya dari segala macam pamrih dan ambisi terselubung. Menciptakan keikhlasan sebelum berkiprah dan mengambil keputusan. Seperti itulah awal dimulainya perang Jawa.

Aspek yang menonjol dalam perang Jawa adalah menegakkan Islam sebagai agama suci, mengusir orang-orang yang tidak percaya pada kebenaran Islam dan mengangkat raja baru yang berdiri tegar dan bertindak tegas sebagai pengatur pelaksanaan ajaran Islam. Begitulah Peter Carey mengutipnya dari buku Malangyuda GWJ Drewes.

Dari Gua Secang di bukit Selaronglah semua persiapan jiwa dan raga disiapkan oleh Pangeran Diponegoro. Dari Gua Secanglah Pangeran Diponegoro menata hati, lalu menggemakan perang Sabil yang seluruh tanah Jawa. Dari Gua Secanglah, keambrukan VOC dimulai. Seratus tahun kemudian, 1830 ke 1945, Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya. Dalam seratus tahun Allah akan mengirimkan para Pembaharu-Nya. Mungkinkah itu Pangeran Diponegoro yang berawal dari Gua Secang di bukit Selarong?

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (208) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (6) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (225) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (283) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (46) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (2) Nabi Isa (2) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (2) Nabi Nuh (3) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (1) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (191) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (431) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (155) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (195) Sirah Sahabat (114) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (95) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)