basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story: Al-Qur'an

Choose your Language

Tampilkan postingan dengan label Al-Qur'an. Tampilkan semua postingan

Menghadapi Kegentingan dengan Shalat Seorang manusia yang lemah dan terbatas, harus selalu berhubungan dengan Allah, ketika usah...

Menghadapi Kegentingan dengan Shalat


Seorang manusia yang lemah dan terbatas, harus selalu berhubungan dengan Allah, ketika usaha sudah di luar batas kemampuannya. Yakni, ketika kekuatan jahat yang lahir maupun batin menyerang.

Ketika usaha untuk bersikap Istiqamah mulai terasa berat antara menolak syahwat dan menceburkan diri dalam kesenangan.

Ketika memerangi thaghut mulai terasa sangat lelah. Ketika jalan membentang sangat panjang dan sulit ditempuh.

Ketika kejahatan menemukan momentumnya, dan kebaikan menemukan jalan buntu.

Tidak ada cahaya yang bersinar di ufuk. Tidak ada pembimbing di jalan.

Yang tersisa hanya nilai dari sebuah ibadah shalat.

Sumber:
Sayid Qutb, Tafsir Fizilalil Qur'an, GIP

Shalat, Bekal Perjalanan "Dan pada sebagian dari malam, maka bersujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian...

Shalat, Bekal Perjalanan


"Dan pada sebagian dari malam, maka bersujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang di malam hari (Al-Insan: 26)

Ini adalah bekal yang dipersiapkan untuk bertemu Rabbnya dalam keheningan, keselamatan, harapan dan kemesraan.

Dari sini lahir kenyamanan dan kondisi  istirahat dari kelelahan. Dari sini muncul kekuatan setelah kelelahan.

Dari sini muncul kekuatan untuk mengalahkan kelemahan. Ketika, semangat untuk mengalahkan kesibukan telah habis, beban terasa besar, amanah terlihat berat, tetapi engkau selalu menganggap kecil rintangan yang engkau hadapi tersebut.

Inilah shalat, bekal bagi para penyeru agama Allah di setiap negri dan setiap generasi.

Sumber:
Sayid Qutb, Tafsir Fizilalil Qur'an, GIP

Shalat Membangkitkan Ketegaran Hidup Ketika waktu terlalu lama dan usaha menemukan kesulitan, seringkali kesabaran melemah begit...

Shalat Membangkitkan Ketegaran Hidup


Ketika waktu terlalu lama dan usaha menemukan kesulitan, seringkali kesabaran melemah begitu saja. 

Yakin, kesabaran berbuat baik, kesabaran atas lambatnya pertolongan, kesabaran karena kesulitan yang begitu tinggi, kesabaran untuk menjauhi kebathilan, kesabaran karena sedikitnya orang yang mau membantu.

Kesabaran tersebut mungkin saja terus meredup dan habis, jika seseorang tak memiliki perbekalan dan waktu yang cukup.

Oleh karena itu, shalat disandingkan dengan kesabaran, karena shalat merupakan patner yang tidak pernah lelah, dan bekal yang tak ada habisnya.

Shalat adalah ibadah yang dapat memperbaharui kemampuan, dan bekal yang akan memantapkan keteguhan hati.

Dengan shalat, tali kesabaran akan menjadi panjang dan tidak terputus. Dari sinilah lalu beralih kepada tingkat kesabaran tingkat tertinggi, ketenangan, kenyamanan, keyakinan dan kepercayaan diri.

Sumber;
Sayid Qutb, Tafsir Fizilalil Qur'an, GIP

Kisah dan Perumpamaan dalam Al-Qur'an  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Manusia pelupa, bagaimana agar cepat dan menjaga ingat? Ma...

Kisah dan Perumpamaan dalam Al-Qur'an 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Manusia pelupa, bagaimana agar cepat dan menjaga ingat? Manusia itu bodoh, bagaimana agar mudah memahami? Adakah metodologi pembelajaran yang bisa mengobati sifat manusia yang pelupa dan bodoh?

Nabi Adam tergelincir dengan tipu daya setan karena lupa. Manusia banyak yang tergelincir karena bodoh dalam memahami hakikat sesuatu. Bagaimana agar generasi berikutnya tidak mengulanginya lagi?

Fakta itu mudah diingat. Peristiwa itu mudah diingat kembali. Untuk itulah Allah memberi peringatan dengan kisah dan sejarah para pendahulunya. Bukan pendahulunya yang jauh, tetapi yang ada di sekitar lingkungannya. Seperti itulah, Allah mengingat sebuah umat.

Allah tidak saja menurunkan kitab suci dan para nabi dan rasul, tetapi juga peninggalan sejarah, bukti arkeologi, dan naskah tulisan. Kitab suci memaparkan kisah, lalu dikepung dengan bukti-bukti sejarah. Sehingga menggugah mata, telinga, akal, hati dan perasaan manusia.

Semuanya di alam semesta memiliki pola yang sama. Maka, semuanya bisa digunakan untuk dijadikan perumpamaan. Bila memiliki persoalan dan butuh solusi, carilah perumpamaan untuk memudahkan mendefinisikan masalah dan mendapatkan solusi.

Hari kebangkitan diumpamakan seperti hujan di tanah tandus, tiba-tiba tumbuhan pepohonan. Kehidupan dunia seperti pohon yang tumbuh, hijau, berbuah, menguning lalu menghitam. Yang tidak mengambil pelajaran seperti keledai yang memanggul buku.

Kisah dan perumpamaan dihadirkan dari yang paling dekat dengan manusia. Dua pertiga Al-Qur'an penuh dengan kisah dan sejarah. Bila ditambah ayat perumpamaan, berapakah jumlahnya? Ini cara agar manusia selalu ingat dan cerdas. Al-Qur'an itu membuat seseorang menjadi sosok ilmuwan yang kompeten dalam waktu singkat.

Doa Malaikat Pemikul Arsy dan yang Berada di Sekelilingnya Dan engkau (Muhammad) akan melihat malaikat-malaikat melingkar di sek...

Doa Malaikat Pemikul Arsy dan yang Berada di Sekelilingnya


Dan engkau (Muhammad) akan melihat malaikat-malaikat melingkar di sekeliling Arasy, bertasbih sambil memuji Tuhannya; lalu diberikan keputusan di antara mereka (hamba-hamba Allah) secara adil dan dikatakan, "Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam." (Az-Zumar: 75)

(Malaikat-malaikat) yang memikul Arasy dan (malaikat) yang berada di sekelilingnya bertasbih dengan memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memohonkan ampunan untuk orang-orang yang beriman (seraya berkata), "Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu yang ada pada-Mu meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertobat dan mengikuti jalan (agama)-Mu dan peliharalah mereka dari azab neraka. (Ghafir: 7)

Ya Tuhan kami, masukkanlah mereka ke dalam surga 'Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka, dan orang yang saleh di antara nenek moyang mereka, istri-istri, dan keturunan mereka. Sungguh, Engkaulah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana, (Ghafir: 8)

dan peliharalah mereka dari (bencana) kejahatan. Dan orang-orang yang Engkau pelihara dari (bencana) kejahatan pada hari itu, maka sungguh, Engkau telah menganugerahkan rahmat kepadanya dan demikian itulah kemenangan yang agung." (Ghafir: 9)

Kemukjizatan dari Air Hujan Berawal dari air hujan. Lalu, bermunculan beragam kemukjizatan di muka bumi. Ini dijelaskan dalam Al...

Kemukjizatan dari Air Hujan



Berawal dari air hujan. Lalu, bermunculan beragam kemukjizatan di muka bumi. Ini dijelaskan dalam Al-Qur'an di surat Al-An'am.

"Dan Dialah yang menurunkan air dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan,

maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau,

Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang kurma, mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa.

Perhatikanlah buahnya pada waktu berbuah, dan menjadi masak.

Sungguh, pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman." (Al-An'am: 99)

Apapun Bukti Kebenarannya, Tetap Tak Beriman  Dan Mereka bersumpah atas nama Allah dengan segala kesungguhan, bahwa jika datang ...

Apapun Bukti Kebenarannya, Tetap Tak Beriman 


Dan Mereka bersumpah atas nama Allah dengan segala kesungguhan, bahwa jika datang suatu mukjizat kepada mereka, pastilah mereka akan beriman kepada-Nya. Katakanlah, "mukjizat-mukjizat itu hanya ada pada sisi Allah." Dan tahukah kamu, bahwa apabila mukjizat (ayat-ayat) datang, mereka tidak juga akan beriman. (Al-An'am: 109)

Dan (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti pertama kali mereka tidak beriman kepadanya (Alquran), dan Kami biarkan mereka bingung dalam kesesatan. (Al-An'am: 110)

Dan sekalipun Kami benar-benar menurunkan malaikat kepada mereka, dan orang yang telah mati berbicara dengan mereka dan Kami kumpulkan (pula) di hadapan mereka segala sesuatu (yang mereka inginkan), mereka tidak juga akan beriman, kecuali jika Allah menghendaki. Tapi kebanyakan mereka tidak mengetahui (arti kebenaran). (Al-An'am: 111)

Dan demikianlah untuk setiap Nabi Kami menjadikan musuh, yang terdiri dari setan-setan manusia dan jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan yang indah sebagai tipuan. Dan kalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak akan melakukannya, maka biarkanlah mereka bersama (kebohongan) yang mereka ada-adakan. (Al-An'am: 112)

Dan agar hati kecil orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat, tertarik kepada bisikan itu, dan menyenanginya, dan agar mereka melakukan apa yang biasa mereka lakukan. (Al-An'am: 113)

Berdoalah, Segala Urusan itu Hak-Nya Allah Sungguh, Tuhanmu (adalah) Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lal...

Berdoalah, Segala Urusan itu Hak-Nya Allah


Sungguh, Tuhanmu (adalah) Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arasy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat.

(Dia ciptakan) matahari, bulan dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah! Segala penciptaan dan urusan menjadi hak-Nya. Mahasuci Allah, Tuhan seluruh alam. (7:54)

Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. (7:55)

Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik.

Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan. (7:56)

Angin, Hujan, Kesuburan Tanah dan Hari Kebangkitan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa kabar gembira, mendahului kedatan...

Angin, Hujan, Kesuburan Tanah dan Hari Kebangkitan


Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa kabar gembira, mendahului kedatangan rahmat-Nya (hujan), sehingga apabila angin itu membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu.

Kemudian Kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran (Al-A'raf:57)

Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan izin Tuhan; dan tanah yang buruk, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana.

Demikianlah Kami menjelaskan berulang-ulang tanda-tanda (kebesaran Kami) bagi orang-orang yang bersyukur. (Al-A'raf:58)

Saling Laknat Antara Penghuni Neraka  Siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah ata...

Saling Laknat Antara Penghuni Neraka 



Siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah atau yang mendustakan ayat-ayat-Nya?

Mereka itu akan memperoleh bagian yang telah ditentukan dalam Kitab sampai datang para utusan (malaikat) Kami kepada mereka untuk mencabut nyawanya.

Mereka (para malaikat) berkata, "Manakah sembahan yang biasa kamu sembah selain Allah?"

Mereka (orang musyrik) menjawab, "Semuanya telah lenyap dari kami," dan mereka memberikan kesaksian diri mereka sendiri bahwa mereka adalah orang-orang kafir. (Al-A'raf: 37)

Allah berfirman, "Masuklah kamu ke dalam api neraka bersama golongan jin dan manusia yang telah lebih dahulu dari kamu."

Setiap kali suatu umat masuk, dia melaknat saudaranya, sehingga apabila mereka telah masuk semuanya, berkatalah orang yang (masuk) belakangan (kepada) orang yang (masuk) terlebih dahulu, "Ya Tuhan kami, Mereka telah menyesatkan kami. Datangkanlah siksaan api neraka yang berlipat ganda kepada mereka"

Allah berfirman, "Masing-masing mendapatkan (siksaan) yang berlipat ganda, tetapi kamu tidak mengetahui."(Al-A'raf: 38)  

Dan orang-orang yang (masuk) terlebih dahulu berkata kepada yang (masuk) belakangan," Kamu tidak mempunyai kelebihan sedikit pun atas kami. Maka rasakanlah azab itu karena perbuatan yang telah kamu lakukan."(Al-A'raf: 39)

Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, tidak akan dibukakan pintu-pintu langit bagi mereka, dan mereka tidak akan masuk surga, sebelum unta masuk ke dalam lubang jarum.

 Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat.(Al-A'raf: 40)

Bagi mereka tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka). Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang zalim. (Al-A'raf: 41)

Surat Panjang di Al-Qur'an yang Diturunkan dalam Satu Malam Surat Al-An'am termasuk salah satu surat Makkiyah. Surat ini...

Surat Panjang di Al-Qur'an yang Diturunkan dalam Satu Malam


Surat Al-An'am termasuk salah satu surat Makkiyah. Surat ini diturunkan dengan sejumlah keistimewaan. Pertama, diturunkan kepada Rasulullah saw langsung satu surat penuh pada satu malam.

Sementara itu, semua surat yang terbilang panjang (Ath-Thiwal) dalam Al-Qur'an, ayat-ayatnya diturunkan secara terpisah atau berangsur-angsur.

Kedua, sewaktu surat tersebut diturunkan, 70.000 malaikat yang memiliki zajlun, bersuara keras lagi memekik, berhimpun sambil mengucapkan tasbih dengan penuh ketulusan.

Semua itu berlangsung pada waktu malam hari. Betapa agungnya malam kedatangan para malaikat yang mengembangkan sayapnya di kegelapan malam yang mengiringi turunnya surat Al-Qur'an yang mulia.

Tujuan surat ini adalah tauhidullah, persaksian keesaan Allah, dan larangan menyekutukan sesuatu pun dengan-Nya sampai tidak ada dalam hati kecuali Allah.

Dari tujuan surat tersebut, terlihat pentingnya diturunkannya surat ini secara sekaligus, yaitu guna menegaskan  bahwa tauhid adalah satu kesatuan yang utuh berupa keyakinan dan pengamalan.


Sumber:
Amru Khalid, Khowathir Qur'aniyah, al-I'tisham

Selalu Memiliki Alasan untuk Memperolok Para Nabi dan Rasul Mendustakan dan mengimani bukan karena lemah atau kuatnya fakta-fakt...

Selalu Memiliki Alasan untuk Memperolok Para Nabi dan Rasul



Mendustakan dan mengimani bukan karena lemah atau kuatnya fakta-fakta. Tetapi memang penyakit hati. Jadi apapun jawaban untuk menangkis keraguan, tetap akan berargumentasi untuk tetap mendustakan para Nabi dan Rasul.


Dan sekiranya Kami turunkan kepadamu (Muhammad) tulisan di atas kertas, lalu mereka dapat memegangnya dengan tangan mereka sendiri, niscaya orang-orang kafir itu akan berkata, "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata." (Al-An'am: 7)

Dan mereka berkata, “Mengapa tidak diturunkan malaikat kepadanya (Muhammad)?”  Jika Kami turunkan malaikat (kepadanya), tentu selesailah urusan itu,  tetapi mereka tidak diberi penangguhan (permainan kata kecil). (Al-An'am: 8)

Dan sekiranya Rasul itu Kami jadikan (dari) malaikat, pastilah Kami jadikan dia (berwujud) laki-laki, dan (dengan demikian) pasti Kami akan menjadikan mereka tetap ragu sama seperti kini mereka ragu. (Al-An'am: 9)

Dan sungguh, beberapa Rasul sebelum engkau (Muhammad) telah diperolok-olokkan, sehingga turunlah azab kepada orang-orang yang mencemoohkan itu sebagai balasan atas olok-olok mereka." (Al-An'am: 10)

Mengatakan (Muhammad), “Jelajahilah bumi, kemudian perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu!” (Al-An'am: 11)

Bukti Kekuasaan Allah, Mengapa Tak Juga Mengimani Allah? Allah memaparkan fakta-fakta  yang tak terbantahkan. Fakta itu mengepun...

Bukti Kekuasaan Allah, Mengapa Tak Juga Mengimani Allah?


Allah memaparkan fakta-fakta  yang tak terbantahkan. Fakta itu mengepung manusia di segala arah dan penjuru. Mengapa tetap tidak mentauhidkan Allah? Mengapa masih mencari sekutu selain Allah? 


1. Penciptaan Alam Semesta 

Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit dan bumi, dan menjadikan gelap dan terang, namun demikian orang-orang kafir tetap mempersekutukan Tuhan mereka dengan sesuatu. (Al-An'am: 1)

2. Penciptaan dari Tanah

Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian Dia menetapkan ajal (kematianmu), dan batas waktu tertentu yang hanya diketahui oleh-Nya. Namun demikian kamu masih meragukannya. (Al-An'am: 2)

3. Allah Maha Mengetahui 

Dan Dialah Allah (yang disembah), di langit maupun di bumi; Dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu nyatakan dan mengetahui (pula) apa yang kamu kerjakan. (Al-An'am: 3)

4. Fakta-fakta Kehancuran Umat Terdahulu 

Dan setiap ayat dari ayat-ayat  Tuhan yang sampai kepada mereka (orang kafir), semuanya selalu diingkarinya. (Al-An'am: 4)

Sungguh, mereka telah membuktikan kebenaran (Alquran) ketika sampai kepada mereka, maka kelak akan sampai kepada mereka (kenyataan dari) berita-berita yang selalu mereka perolok-olokkan.  (Al-An'am: 5)

Tidakkah mereka memperhatikan berapa banyak generasi sebelum mereka yang telah Kami binasakan, padahal (generasi itu), telah Kami teguhkan kedudukannya di bumi, yaitu keteguhan yang belum pernah Kami berikan kepada Anda. Kami mencurahkan hujan yang lebat untuk mereka dan Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah mereka, kemudian Kami binasakan mereka karena dosa-dosa mereka sendiri, dan Kami ciptakan generasi yang lain setelah generasi mereka. 
(Al-An'am: 6)

Al-Qur'an, Kitab Dakwah Ini Al-Qur'an adalah Kitab dakwah ini. Dia adalah ruh dan motivatornya. Penjelas dan juru bicara...

Al-Qur'an, Kitab Dakwah Ini


Al-Qur'an adalah Kitab dakwah ini. Dia adalah ruh dan motivatornya. Penjelas dan juru bicaranya. Undang-undang dan manhajnya. 

Dia adalah referensi yang menjadi tempat dakwah ini menyimpulkan sarana dan prasarana amalnya, manhaj-manhaj pergerakannya, serta bekal perjalanannya.

Akan tetapi, ada kesenjangan yang lebar antara kita dan Al-Qur'an, selama kita belum membayangkan di benak kita dan menghadirkan di dalam visi kita bahwa Al-Qur'an ini ditujukan kepada umat yang hidup yang mempunyai eksistensi hakiki.

Ditujukan untuk menghadapi peristiwa nyata dalam kehidupan umat ini. Diturunkan untuk menjawab tantangan kemanusiaan nyata di muka bumi.

Untuk mengabarkan pertempuran besar di dalam jiwa manusia dan juga di atas muka bumi. Pertempuran yang bergolak dengan berbagai perkembangan, emosi dan respon.

Ayat-ayat Al-Qur'an ini diturunkan hanya untuk berdialog dengan jiwa, peristiwa dan kejadian nyata yang memiliki eksistensi nyata dan hidup sehingga melahirkan wujud yang punya ciri khas dalam kehidupan manusia yang umum dan umat Islam yang khusus.

Karena alasan di atas, kita merasa menjadi objek sasaran Al-Qur'an seperti generasi pertama umat ini dan bahwa kemanusiaan kita yang kita saksikan, kita ketahui, dan kita rasakan dengan seluruh karakternya punya kesiapan untuk merespon seruan Al-Qur'an dan memanfaatkan tuntutannya di jalan yang sama.

Sumber:
Sayid Qutb, Fiqh Pergerakan, Uswah

Surat An-Nisa, Penegak Keadilan dan Kasih Sayang Sebelumnya, surat Al-Baqarah menjelaskan tentang tanggung jawab muslimin atas b...

Surat An-Nisa, Penegak Keadilan dan Kasih Sayang


Sebelumnya, surat Al-Baqarah menjelaskan tentang tanggung jawab muslimin atas bumi ini dan mengemukakan tentang manhaj kekhalifahan.

Kemudian, surat Ali Imran menjelaskan anjuran untuk berlaku teguh dan konsisten di atas manhaj-Nya yang lurus dan tanggung jawab atas dibebankan di atas pundak yang beriman.

Pada surat An-Nisa, dijelaskan bahwa yang mengemban tanggung jawab di muka bumi harus memiliki kemampuan dalam menegakkan keadilan dan berlaku kasih sayang terhadap yang lemah yang menjadi tanggung jawab untuk melindunginya.

Seakan-akan sifat utama yang menjadi keistimewaan orang yang diamanahkan tanggung jawab untuk mengelola bumi adalah adil. Oleh karena itu, surat An-Nisa berbicara tentang hak-hak kaum yang lemah, seperti yatim, hamba sahaya, para pembantu, dan orang yang berhak atas harta pusaka.

Fokus surat ini tentang perempuan, juga hak minoritas non muslim yang hidup dalam naungan Islam, berikut hak-haknya. Adapun arahan terhadap yang lemah juga tentang bagaimana bersikap dalam ragam kondisi. Ditambah pembicaraan tentang ibnu sabil, orang tua dan cara berinteraksi dengan mereka.

Inilah surat kasih sayang dan keadilan. Pada setiap ayatnya disebutkan secara berulang-ulang mengenai orang yang lemah. Bimbingan keadilan dan kasih sayang yang mengagumkan telah menunjukkan kepada manusia sebuah kemukjizatan Al-Qur'an.

Sumber:
Amru Khalid, Khowathir Qur'aniyah, al-I'tisham 


Al-Qur'an, Kitab Pemandu Perjalanan  Al-Qur'an memuat pelajaran kelompok dan bangsa-bangsa terdahulu, ketika jiwa kita m...

Al-Qur'an, Kitab Pemandu Perjalanan 


Al-Qur'an memuat pelajaran kelompok dan bangsa-bangsa terdahulu, ketika jiwa kita menghadirkan Al-Qur'an sebagai kitab yang hidup bagi umat Islam.

Al-Qur'an merupakan pemandunya yang tulus dan setia, dan tempat sekolahnya yang disitu kita menerima pelajaran tentang kehidupan.

Allah Yang Mahasuci menggunakan Al-Qur'an untuk mendidik dan memelihara kaum muslimin pertama untuk menegakkan manhaj Rabbani di muka bumi, dan memberikan kepadanya peranan yang besar setelah dipersiapkan untuk mengembannya dengan bekal Al-Qur'an.

Allah menghendaki Al-Qur'an menjadi pemandu yang hidup dan abadi setelah wafatnya Rasulullah saw, untuk membimbing generasi umat, mendidiknya, dan mempersiapkannya untuk mengemban peranan kepemimpinan yang lurus sebagaimana yang telah dijanjikan kepada mereka.

Mereka juga mengikuti petunjuknya, berpegang teguh pada janjinya, dan mengembangkan manhaj hidupnya secara total dari Al-Qur'an. Mereka merasa bangga dengan Al-Qur'an yang mengungguli semua manhaj dunia, ciptaan manusia.

Al-Qur'an bukan sekedar bacaan, tetapi ia adalah dustur, undang-undang, yang lengkap, dustur tarbiyah, pendidikan, dan dustur kehidupan praktis. Karena itu, ia juga memaparkan pengalaman manusia secara mengesankan bagi muslimin, yang memang Al-Qur'an datang untuk membina dan mendidik umat ini.

Secara khusus adalah pengalaman dakwah imani sejak Nabi Adam untuk menjadi bekal bagi umat Islam dalam semua keadaannya, supaya umat Islam berada di atas jalannya yang terang dengan bekal yang banyak dan pengalaman yang beraneka ragam.

Sumber:
Sayid Qutb, Tafsir Fizilalil Qur'an, GIP 

Allah Maha Mengetahui Isi Hati Ibnu Maktum dan Pembesar Quraisy Allah maha mengetahui isi hati, yang diungkapankan maupun tidak....

Allah Maha Mengetahui Isi Hati Ibnu Maktum dan Pembesar Quraisy


Allah maha mengetahui isi hati, yang diungkapankan maupun tidak. Awasilah dan perbaikilah, setiap letupan hati.

Allah menginformasikan Maha Mengetahui-Nya pada kisah Abdullah bin Ummi Maktum pada surat Abbasa, 

Dia (Muhammad) berwajah masam dan berpaling, (1)

karena seorang buta telah datang kepadanya (Abdullah bin Ummi Maktum). (2)

Dan tahukah engkau (Muhammad) barangkali dia ingin menyucikan dirinya (dari dosa), (3)

atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, yang memberi manfaat kepadanya? (4)

Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup (pembesar-pembesar Quraisy), (5)

maka engkau (Muhammad) memberi perhatian kepadanya, (6)

padahal tidak ada (cela) atasmu kalau dia tidak menyucikan diri (beriman). (7)

Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran), (8)

sedang dia takut (kepada Allah), (9)

engkau (Muhammad) malah mengabaikannya (10)

Sekali-kali jangan (begitu)! Sungguh, (ajaran-ajaran Allah) itu suatu peringatan, (11)

maka barangsiapa menghendaki, tentulah dia akan memperhatikannya, (12)

Allah Mendengarkan Perselisihan dalam Rumah Tangga Rumah tangga sangat rahasia. Namun tidak bagi Allah. Allah mendengarkan letup...

Allah Mendengarkan Perselisihan dalam Rumah Tangga


Rumah tangga sangat rahasia. Namun tidak bagi Allah. Allah mendengarkan letupan-letupan persoalan keluarga. Allah Maha Mendengar dan Mengetahui 

Ada kisah persoalan seorang istri terhadap suaminya. Ternyata Allah menurunkan jawaban atas persoalan tersebut, karena sang istri mengadukannya pada Allah.

Dalam surat Mujadila, Allah berkisah seluk beluknya,

1. Allah mendengar persoalan seorang perempuan 

Sungguh, Allah telah mendengar ucapan perempuan yang mengajukan gugatan kepadamu (Muhammad) tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada Allah, dan Allah mendengar percakapan antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, Maha Melihat. (1)

2. Allah menjelaskan duduk persoalannya 

Orang-orang di antara kamu yang menzihar istrinya, (menganggap istrinya sebagai ibunya, padahal) istri mereka itu bukanlah ibunya. Ibu-ibu mereka hanyalah perempuan yang melahirkannya. Dan sesungguhnya mereka benar-benar telah mengucapkan suatu perkataan yang mungkar dan dusta. Dan sesungguhnya Allah Maha Pemaaf, Maha Pengampun. (2)

3. Allah memberikan solusinya 

Dan mereka yang menzihar istrinya, kemudian menarik kembali apa yang telah mereka ucapkan, maka (mereka diwajibkan) memerdekakan seorang budak sebelum kedua suami istri itu bercampur. Demikianlah yang diajarkan kepadamu, dan Allah Mahateliti atas apa yang kamu kerjakan. (3)

4. Allah memudahkan untuk menyelesaikan persoalannya 

Maka barangsiapa tidak dapat (memerdekakan hamba sahaya), maka (dia wajib) berpuasa dua bulan berturut-turut sebelum keduanya bercampur. Tetapi barangsiapa tidak mampu, maka (wajib) memberi makan enam puluh orang miskin. Demikianlah agar kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Itulah hukum-hukum Allah, dan bagi orang-orang yang mengingkarinya akan mendapat azab yang sangat pedih.

Pertolongan Allah Hanya dalam Jihad dan Dakwah Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Mengapa para Nabi dan Rasul selalu berhasil melampaui...

Pertolongan Allah Hanya dalam Jihad dan Dakwah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 

Mengapa para Nabi dan Rasul selalu berhasil melampaui seluruh tantangan dan persoalan hidupnya? Padahal yang menghalangi dan memusuhinya memiliki sumber daya dan infrastruktur yang jauh melampauinya? Mengapa semuanya bisa terjadi? Kemukjizatankah?

Saat manusia beristiqamah mengambil peran menjadi khalifah dan hamba-Nya. Maka, seluruh sumberdaya dan infrastruktur yang dibutuhkan akan diberikan Allah kepadanya. Hanya itu syaratnya. Apa perannya? Dengan berjihad dan berdakwah.

Allah memaparkan semuanya dalam surat Al-Anfal ayat 5-14.

1. Keluarlah dari rumah dengan kebenaran

Sebagaimana Tuhanmu menyuruhmu pergi dari rumahmu dengan kebenaran, meskipun sesungguhnya sebagian dari orang-orang yang beriman itu tidak menyukainya, (5)

2. Kemenangan berpihak pada yang benar

Mereka membantahmu (Muhammad) tentang kebenaran setelah nyata (bahwa mereka pasti menang), seakan-akan mereka dihalau kepada kematian, sedang mereka melihat (sebab kematian itu). (6)

3. Kehendak-Nya hanya membenarkan yang benar

Dan (ingatlah) ketika Allah menjanjikan kepadamu bahwa salah satu dari dua golongan (yang kamu hadapi) adalah untukmu, sedang kamu menginginkan bahwa yang tidak mempunyai kekuatan senjatalah untukmu. Tetapi Allah hendak membenarkan yang benar dengan ayat-ayat-Nya dan memusnahkan orang-orang kafir sampai ke akar-akarnya, (7)

4. Kehendak-Nya hanya memperkuat yang benar

Agar Allah memperkuat yang hak (Islam) dan menghilangkan yang batil (syirik) walaupun orang-orang yang berdosa (musyrik) itu tidak menyukainya. (8)

5. Kehendak-Nya hanya menolong yang benar

(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu, "Sungguh, aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut." (9)

6. Ketentraman hanya pada pihak yang benar

Dan tidaklah Allah menjadikannya melainkan sebagai kabar gembira agar hatimu menjadi tenteram karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana. (10)

7. Keteguhan hanya pada pembela kebenaran 

(Ingatlah), ketika Allah membuat kamu mengantuk untuk memberi ketentraman dari-Nya, dan Allah menurunkan air (hujan) dari langit kepadamu untuk menyucikan kamu dengan (hujan) itu dan menghilangkan gangguan-gangguan setan dari dirimu dan untuk menguatkan hatimu serta memperteguh telapak kakimu (teguh pendirian). (11)

8. Malaikat diutus pada yang benar

(Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat, "Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkanlah (pendirian) orang-orang yang telah beriman." Kelak akan Aku berikan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka pukullah di atas leher mereka dan pukullah tiap-tiap ujung jari mereka. (12)

9. Nasib penentang kebenaran 

(Ketentuan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul-Nya; dan barang siapa menentang Allah dan Rasul-Nya, sungguh, Allah sangat keras siksa-Nya. (13)

Demikianlah (hukuman dunia yang ditimpakan atasmu), maka rasakanlah hukuman itu. Sesungguhnya bagi orang-orang kafir itu ada (lagi) azab neraka. (14)

Faktor Penguat Istiqamah dari Surat Ali Imran Surat Ali Imran menekankan pada keistiqamaham pada manhaj saat mengemban amanah kh...

Faktor Penguat Istiqamah dari Surat Ali Imran


Surat Ali Imran menekankan pada keistiqamaham pada manhaj saat mengemban amanah khalifah di bumi.   Maka Faktor apa saja yang memperkokoh keistiqamaham di surat Ali Imran?

1. Berlindung kepada Allah
Sebab, keteguhan itu berasal dari Allah. Dia Maha Kuasa menjadikan kita tetap teguh di atas manhaj-Nya yang lurus.

(Mereka berdoa), "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi." (Ali Imran: 8)

2. Ibadah
Sayyidah Siti Maryam biasa beritikaf di mihrabnya di sisi bagian Masjidil Aqsha. Nabi Zakaria mengambil pelajaran darinya untuk melakukan hal yang sama.

"Maka Dia (Allah) menerimanya dengan penerimaan yang baik, membesarkannya dengan pertumbuhan yang baik dan menyerahkan pemeliharaannya kepada Zakaria. Setiap kali Zakaria masuk menemuinya di mihrab (kamar khusus ibadah), dia dapati makanan di sisinya. Dia berkata, "Wahai Maryam! Dari mana ini engkau peroleh?" Dia (Maryam) menjawab, "Itu dari Allah." Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa perhitungan." (Ali Imran: 37)

3. Dakwah di Jalan Allah
Dalam jiwa manusia terdapat wilayah kepuasan. Juga wilayah yang lebih sangat dalam dan kuat, yaitu wilayah identitas dan loyalitas. Bagaimana memindahkan fikrah dalam otak ke kepuasan menuju identitas dan loyalitas?

Terkadang seseorang merasa mantap keislamannya, meskipun belum menjadi identitas dan loyalitasnya. Untuk menyempurnakan loyalitas pada agamanya, ada kecenderungan sering membicarakannya. Dengan sering membicarakannya, loyalitas dan komitmen terhadap fikrah semakin menguat.

Ketika seorang juru dakwah membimbing orang lain, maka dia akan menjadi orang pertama yang berpegang teguh pada apa yang diajarkannya.

4. Kejelasan Tujuan
Alam semesta tidak diciptakan sia-sia, melainkan dengan tujuan untuk mengantarkan kita mengenal Allah swt, beribadah, menjadi pemimpin yang bertanggung jawab

5. Ukhuwah
Ukhuwah menjadi jaminan bagi muslim untuk mendapatkan persahabatan yang baik, ini merupakan nikmat Allah swt yang terpenting bagi manusia.

Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk. (Ali Imran: 103)

Sumber:
Amru Khalid, Khowathir Qur'aniyah, al-I'tisham

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (246) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (368) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (247) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (445) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (184) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (205) Sirah Sahabat (125) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (136) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)