basmalah Pictures, Images and Photos
08/23/21 - Our Islamic Story

Choose your Language

Rahasia Kecemerlangan Ibnu Sina Oleh: Nasrulloh Baksolaha (Channel Youtube Dengerin Hati) Belajar sejarah, kebanyakan hanya memb...

Rahasia Kecemerlangan Ibnu Sina

Oleh: Nasrulloh Baksolaha
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Belajar sejarah, kebanyakan hanya membongkar kehebatan dan kiprah seseorang. Sangat jarang, mengapa seseorang menjadi luar biasa? Seperti sosok Ibnu Sina, sejarah hanya menampilkan wajahnya sebagai Bapak Kedokteran Dunia. Hanya sampai di situ saja. Lalu bagaimana generasi berikutnya bisa menduplikasi kehebatannya?

Imam Adz Dzahabi, dalam kitabnya Siyar Alamin Nubula, membongkar kehebatan Ibnu Sina. Bagaimana liku-likunya mencapai kecerdasan yang luar biasa? Ibnu Sina fokus melakukan tadabur. Ibnu Sina tak pernah bosan melakukan riset. Inilah yang dicontoh oleh ilmuwan barat saat ini. Dalam majalah National Geographic, seorang ilmuwan barat berkeliling dunia hanya untuk mencari obat nyeri pada manusia, dengan meriset sejumlah jenis kalajengking untuk diketahui komposisi dan ragam kimiawi yang ada di dalamnya. Lalu apa yang berbeda dari ilmuwan barat saat ini dengan Ibnu Sina?

Ilmuwan barat tersebut melihat keanehan. Mengapa banyak obat untuk mengobati sesuatu, namun belum menemukan obat penghilang nyeri? Bukankah nyeri itu sakit yang mendasar? Obat nyeri saat ini sudah ditemukan, tetapi menimbulkan efek samping yang luar biasa yaitu kecanduan yang bisa menjerumuskan seseorang pada Narkoba. Inilah yang dihindari oleh almarhum Pepeng si Jari-Jari. Di saat Ibnu Sina tak menemukan solusi dari tadabur dan risetnya. Di saat Ibnu Sina menemukan dinding gelap yang tak bisa ditembus oleh akal dengan riset. Apa yang dilakukan? Inilah yang tak pernah dibongkar oleh para penulis sejarah di bangku sekolah.

Ibnu Sina beranjak ke tempat wudhu, lalu shalat. Ibnu Sina menanggalkan keegoannya. Ibnu Sina menanggalkan statusnya sebagai perdana mentri. Menanggalkan keilmuwannya. Menanggalkan semua sebutan kehebatan dari manusia. Ibnu Sina menghadap Allah dengan kepasrahan total. Menghadap Allah sebagai mahkluk yang bodoh, lemah dan miskin. Memanjatkan doa atas semua jalan buntu dari riset yang sedang ditemuinya. Inilah sumber kecerdasan dan kebrilianan Ibnu Sina.

Bila Ibnu Sina menghadapi masalah rumit, dia bersegera shalat dengan totalitas ketundukan. Inilah kiprah kehebatan yang dicatat oleh Imam Adz Dzahabi. Adakah yang menuliskan ini di buku sejarah sekolah? Shalat, itulah tempat pencarian pertolongan Allah. Shalat, itulah tempat penemuan solusi hidup. Shalat sebagai media dibukanya pintu-pintu langit. Allah sebagai Dzat sumber semua ilmu dan solusi. Itulah rahasia kecemerlangan ilmuwan muslim masa lalu. Inilah yang menyebabkan Islam memberikan kontribusi luar biasa bagi peradaban dunia. Bila ingin mengulanginya, lakukan kembali langkah pendahulunya.

Akal yang dirahmati Allah. Akal yang diridhai Allah. Akal yang memadukan proses berfikir yang sudah dianugerahkan Allah dengan ilham-ilham keilmuan baru yang masih disimpan oleh Allah. Memohon ilmu-ilmu yang masih di simpan dalam pembendaharaan Allah. Itulah peran menundukkan hati dengan totalitas kepada Allah. Itulah akal yang menciptakan kebrilianan.

Amalku Tak Diterima Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) "Mahasuci Engkau, Ya Allah. Sungguh, kami ti...

Amalku Tak Diterima

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

"Mahasuci Engkau, Ya Allah. Sungguh, kami tidak mampu beribadah kepada-Mu dengan ibadah yang semestinya." Itulah rintihan para malaikat yang beribadah tanpa henti dan lelah sejak diciptakan hingga hari kiamat nanti. Sedang manusia masih mencampurkan antara ibadah dengan menikmati rezeki dari Allah. Mencampurkannya dengan kelalaian, kebosanan, tak sesuai rukun, terkontaminasi tidak ikhlas dan riya. Rintihan apa yang sepantasnya diungkapkan?

Rasulullah saw dengan kerendahan hati bersabda, "Aku tidak mampu memanjatkan pujian kepada-Mu sebanyak pujian yang Engkau panjatkan untuk diri Mu sendiri." Imam Al-Ghazali mengatakan, "Rasulullah saw tak mampu memuji Allah dengan pujian yang sebenarnya. Yang mana Allah memang berhak atasnya. Yakni, dengan pujian dan ibadah yang jauh lebih baik dari sekedar yang sanggup beliau lakukan."

Menurut imam Al-Ghazali. Di hari kiamat. Manusia akan diberikan 3 buku catatan. Buku kebaikannya. Buku keburukannya. Buku kenikmatan yang Allah berikan. Ternyata buku kebaikannya tidak mampu mengungguli buku kenikmatannya. Manusia masih memiliki hutang. Keburukannya pun tidak tertebus oleh kebaikannya plus hutang kenikmatan. Lalu apa yang Allah akan perbuat pada manusia?

Bila kondisi seperti ini, di hari kiamat yang diandalkan manusia hanyalah rahmat Allah dan ampunan-nya. Hanya kasih sayang dan kerahmanan Allah saja. Karena itulah Imam Nawawi Al Bantani memberikan rumus, cara pandang manusia terhadap dirinya haruslah cara pandang yang penuh keburukan dan kehinaan.

Siapa yang tak mengenal imam Hasan Al Bashri? Dialah yang telah membimbing khalifah Umar bin Abdul Aziz menjadi khalifah yang bertakwa dan memakmurkan penjuru negri. Suatu malam seorang ulama bertemu Hasan Al Bashri dalam mimpinya, setelah Hasan Al Bashri wafat. Dalam mimpi ulama tersebut bertanya tentang keadaan yang dialami sang imam di alam barzah.

Sang imam bercerita. "Allah menempatkan diriku ke hadapan-Nya, lalu Dia berfirman, "Hai Hasan, apakah engkau masih ingat, suatu saat shalat di masjid, tiba-tiba orang-orang melayangkan pandangannya kepada mu, lalu engkau menambah kebaikan shalat mu? Seandainya bukan karena niatmu yang ikhlas saat memulainya, tentu sudah Aku usir kamu dari sisi-Ku." Begitu sangat teliti Allah memeriksa perbuatan manusia.

Dengan amal apa kamu sering berharap? Rabiah Al-Adawiyah menjawab, "Dengan keputus-asaanku pada amal yang paling besar."  Ulama besar  Abu Yazid Al-Bustami dinasehati seseorang, "Bila kamu ingin sampai kepada Allah, hendaklah kamu selalu merendahkan diri dan merasa butuh kepada Allah."

Seorang ulama Abu Fadhl berkata, "Aku tahu bahwa seluruh amalku tidak diterima Allah, karena semua syarat diterimanya amal tidak dapat aku lakukan." Temannya berkata, "Mengapa tetap beramal?" Abu Fadhl menjawab, "Siapa tahu pada suatu hari nanti Allah menjadikannya baik untukku dan aku pun telah terbiasa berbuat baik, sehingga tak perlu membiasakan dari awal."

Risalah Jihad Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Jihad adalah menguras potensi dalam membela agama Allah...

Risalah Jihad

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Jihad adalah menguras potensi dalam membela agama Allah, dan tidak takut cercaan orang yang mencerca dalam melaksanakan agama Allah (Ibnu Abbas ra).  Jihad adalah bekerjalah untuk Allah dengan sebenar-benarnya kerja, dan beribadahlah kepada Allah dengan sebenar-benarnya ibadah (Muqatil). Tujuan jihad adalah membentuk masyarakat islami dan membentuk negara Islam yang benar (Dr Said Ramadhan Al-Buthi).

Sebagian dari jihad, memunculkan emosi yang dinamis dan kuat, yang dapat memupuk rasa cinta pada kemuliaan dan kejayaan Islam. Yang membisikkan kerinduan pada kekuasaan dan kekuatan Islam. Yang menangis sedih melihat kelemahan dan kehinaan yang dialami kaum muslimin. Yang tersayat dan terbakar mengetahui kondisi yang tidak diridhai oleh Allah, Rasulullah saw dan jiwa hati mukminin.

Sebagian dari jihad, menjadikan kepedulian yang kontinu dan kedukaan yang mendalam sebagai pemicu untuk berfikir serius mencari solusi dan jalan keluar. Membawa pada perenungan yang panjang untuk mengkaji cara beramal dan strategi andalan.

Sebagian jihad, menyisihkan waktu, harta dan kepentingan diri untuk kebaikan Islam dan putra-putri kaum muslimin. Menunaikan tuntutan kepemimpinan dan bahu membahu bersama masyarakat.

Sebagian dari jihad, memerintahkan yang maruf dan mencegah yang mungkar. memberi nasihat yang tulus untuk mentaati Allah, Rasul-Nya, Kitab-Nya, para pemimpin muslimin, kemaslahatan muslimin, serta menyeru manusia kepada jalan Allah dengan bijaksana dan nasihat yang baik. Sebab tidak ada suatu kaum yang meninggalkan tradisi ini kecuali akam terhina dan terlantar.

Sebagian dari jihad, menjadi prajurit Allah, mewakafkan diri, dan harta kepada Allah. Tidak menyisakan sedikitpun daripadanya untuk selain-Nya. Apalagi kemuliaan Islam terancam, kehormatannya tercemar, dan seruan kebangkitan untuk mengembalikan kejayaan Islam telah berkumandang, maka menjadi orang pertama kali yang menyambut seruan ini.

Sebagian dari jihad, menegakan timbangan keadilan, memperbaiki urusan makhluk, bersikap objektif pada orang yang dizhalimi, dan mencegah orang berbuat zalim.

Risalah Al-Matsurat Hasan Al Banna dan Syeikh Hasan Asy-Syadzali Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Seja...

Risalah Al-Matsurat Hasan Al Banna dan Syeikh Hasan Asy-Syadzali

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Sejarawan Muslim Dr Muhammad Ash Shalabi mengabadikan berbagai dzikir dan munajat Syeikh Hasan Asy-Syadzali dalam bukunya yang diterjemahkan dan diterbitkan oleh Pustaka Al-Kautsar yang berjudul "Bangkit dan runtuhnya daulah Ayyubiyah." Salah satu yang dibahas adalah Wirid Hizib Nasr dan Bahr.

Saya pernah bertemu dengan beberapa ustadz dari berbagai pondok pesantren. Ternyata para Kiyai banyak yang mengijazahkan hizib ini kepada murid-muridnya. Terutama di masa-masa genting dan penting.

Saya juga membaca di buku sejarah, ternyata ketika Belanda membonceng tentara sekutu untuk menjajah Indonesia, para kiyai mengajarkan Hizib ini kepada masyarakat. Ingat ketika KH Hasyim Ashari menyerukan jihad total saat Surabaya diserbu pada 10 Nopember? Hizib ini pun diajarkan.

Imam Hasan Al Banna, pendiri gerakan Ikhwanul Muslimin, dalam Risalah Pergerakannya pun menuliskan munajat dan wirid dari Syeikh Hasan Asy-Syadzali untuk menjadi panduan para kadernya. Panduan dalam bermunajat dan berdzikir. Semua ini dihimpun dalam Risalah Al Matsurat yang menjadi bagian dari Pemikirannya yang dihimpun dalam Risalah Pergerakannya.

Hasan Al Banna dalam Risalah Pergerakannya mengatakan bahwa gerakan dakwah haruslah menjadi penyambung generasi terdahulu. Bukan menghancurkan apa yang sudah dibangun oleh para pendahulunya.

Dalam Sirah Nabawiyah, Rasulullah saw menebarkan debu ke muka kafir Quraisy sehingga mereka tidak melihat Rasulullah saw dalam peristiwa Hijrah, Perang Badar dan Hunain. Bisa jadi ini yang mengilhamkan Syeikh Hasan Asy-Syadzali untuk mewiridkan Hizib Bahr yang membutakan mata musuh?

Para Sahabat mengisahkan ketika kaum Muslimin terjebit di Perang Hunain, Rasulullah saw menebarkan debu yang membuat kondisi menjadi terbalik. Rasulullah saw pun bermunajat sangat luar biasa saat perang Badar.

Seorang Ulama Salaf, Muhammad bin Wasi, saat berperang bermunajat kepada Allah. Yang oleh para panglima dikatakannya, doanya lebih baik dari seribu pedang. Saat penaklukan Konstatinopel, Syeikh Aaq Syamsudin, bermunajat kepada Allah. Sehingga dilihat oleh Muhammad al Fatih muka sang syeikh mengeluarkan cahaya dan air matanya berlinang deras.

Memadukan ikhtiar dan doa merupakan sebuah prinsip pergerakan. Maka ambillah doa dan wirid yang matsur. 

Mindset Tabuk dan Beragamnya Karakter Pejuang Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Tabuk 980 km dari Madin...

Mindset Tabuk dan Beragamnya Karakter Pejuang

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Tabuk 980 km dari Madinah.  Musim terik, batu dan pasir memanas.  Musuh yang dihadapi Heraklius sang kaisar Romawi.

Di Madinah musim panen. Mekah sudah ditaklukkan. Seluruh jazirah Arab sudah dalam genggaman. Apa lagi yang dicari ?

Ada yang terus terjaga semangatnya. Abu Bakar menyerahkan seluruh hartanya. Umar setengah hartanya. Utsman bin Affan, menyerahkan 10.000 dinar; 900 unta dan pelana, 500 kuda.

Ada yang menangis. Tak bisa pergi karena tak ada kuda, onta, peralatan perang. Mereka mendatangi Utsman, mungkin ada kekayaan untuk menopang jihad mereka. Ternyata tak ada.

Namun ada pula yang bermalas-malasan.  Di kebun yang sedang berbuah. Di taman yang sejuk dan air yang gemericik. Ada yang terlena seperti Kaab bin Malik. Saya sadar akan jihadnya. Rasulullah saw sudah jauh meninggalkan.

Ada sahabat yang tersadar. Di rumah berleha. Namun Rasulullah saw berteriak dan berlelah. Kesadarannya menghentak. Segera menyusul Rasulullah saw ke tabuk. 

Kisah tabuk, ada kisah para Sahabat yang menyusul.  Mereka tersadarkan. Menyusul perjuangan. Tidak menjadi yang tertinggal.

Ali bin abi thalib. Merasa malu diberikan tugas menjaga Madinah. Dia menyusul Rasulullah saw. Namun Rasulullah saw tetap memintanya menjaga Madinah. Hanya di Tabuk, tidak berjihad.

Apakah mereka yang pergi itu yang terpilih?  

Ada munafikin yang menyusup. Selama perjalanan mengembuskan keraguan dan kegamangan. Mereka merencanakan pembunuhan terhadap Rasulullah saw.

Dari semua tipe. Dimana posisi kita dalam perjuangan ?  Bisa jadi merasa dalam perjuangan, tapi sebenarnya berkontribusi dalam melemahkannya.

Musuh Itu Menghancurkan? Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Setelah Shalahuddin al Ayubi wafat. Siapakah...

Musuh Itu Menghancurkan?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Setelah Shalahuddin al Ayubi wafat. Siapakah yang cakap untuk menggantikan ?  Tak ada.

Kekuasaan terpecah kepada saudara dan anak-anaknya. Inilah awal konflik. Tak ada yang  kuat. Tak ada yang menyatukannya.

Mereka berkonflik. Lalu berperang. Lalu para ulama datang untuk mendamaikannya. Namun tak bisa. Hasrat kekuasaannya terlalu berat. Namun akhirnya, mereka bisa bersatu pula. Dengan apa ?

Gelombang perang salib ke 4 dan 5 menyerbu Syam dan Mesir. Wilayah Syam ada yang diduduki Salib. Ulama berseru. Musuh menyerbu. Akhirnya mereka bersatu. 

Musuh hadir bukan untuk menghancurkan dan membinasakan. Namun menyadarkan kekhilafan akut. Yang tak bisa lagi diselesaikan dengan nasihat ulama.

Andai tidak sadar juga. Maka musuh datang untuk menghancurkannya. Lalu muncul generasi baru yang siap dan kuat.

Mari bertanya. Mengapa Allah menghadirkan musuh super power pada umat Islam?

Hadapi, Walaupun Dalam Keterbatasan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Mu'tah berjarak 1.100 km dari...

Hadapi, Walaupun Dalam Keterbatasan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Mu'tah berjarak 1.100 km dari Madinah. Berada di wilayah Romawi. Ditempuh dengan berkuda dan unta. Prajurit muslimin berjumlah 3.000 orang.

Mereka kehabisan bekal dan persediaan. Serta terputus berita setelah keluar dari Madinah. Mereka masuk dalam terkaman musuh, yang dapat melakukan apa saja terhadap mereka.

Dalam perjalanan, terdengar kabar bahwa  pasukan musuh berjumlah 100.000 pasukan Romawi. Didukung oleh pasukan dari berbagai kabilah Arab.100.000 dihadapi dengan 3.000 ?

Terpencil dan jauh dari Madinah. Habis perbekalan. Menghadapi musuh di kandangnya. Musuh berkekuatan penuh.

Mendengar berita tersebut. Pasukan yang dipimpin Zaid bin Haritsah agak sedikit ragu. Mereka berkata,"Kita tulis kepada Rasulullah saw untuk memberitahu jumlah pasukan musuh kita. Mungkin beliau akan mengirimkan bantuan pasukan, atau mungkin akan menyuruh kita melakukan sesuatu dan kita laksanakan."

Ditengah keraguan itu, Abdullah bin Rawahah membangkitkan keberanian kaum muslimin. Ia berkata, "Wahai kaum! Kita tidak memerangi manusia karena jumlah, kekuatan atau banyaknya mereka. Kita memerangi mereka karena agama yang Allah memuliakan kita dengannya. Maka majulah. Disana ada dua kebaikan. Menang atau mati syahid."

Rasulullah saw paham kondisi ini. Untuk itulah Rasulullah saw mengangkat 3 panglima. Semuanya syahid, Allahuakbar.

Apapun kondisinya. Seberat dan sesulit apa pun jangan pernah mengeluh, menyerah dan mundur. Hadapi saja. Karena semua kondisi adalah kemenangan bila orientasinya Allah. Hadapi saja. Jangan pernah mundur apalagi lari.

Takdir Umat Islam, Menghadapi Adi Daya Oleh: Nasrulloh Baksolahar (ChannelYoutube Dengerin Hati) Umat Islam harus paham takdir s...

Takdir Umat Islam, Menghadapi Adi Daya

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(ChannelYoutube Dengerin Hati)

Umat Islam harus paham takdir sejarahnya. Takdir sebagai pembebas disetiap zaman dan waktu. Kondisi apapun tak boleh memandang dirinya sebagai inferior, apalagi pencudang.

Ibrahim sendirian menghadapi penindasan raja Babilonia. Musa menghadapi Firaun. Daud dihadapkan pada Jalut yang berkasa. Ini takdir sejarah kita. Takdir para Nabi dan Rasul menghadapi para penguasa.

Rasulullah saw membangun pondasi. Jazirah Arab tertuntaskan. Dimasa Abu Bakar dan Umar menghadapi Persia dan Romawi. Hingga Persia berhasil ditaklukkan. Romawi tergeser ke Konstatinopel.

Gabungan seluruh raja Eropa menggempur Baitul Maqdis. Bangsa Tartar yang bergerak bagaikan kilat semua dituntaskan. Kolonialisasi  daerah berhasil ditaklukkan dengan pekik Allahuakbar.

Sekarang umat Islam menghadapi kolonialisasi Ekonomi, Budaya dan Politik. Melawan 9 naga yang menggurita. Melawan asing yang menguasai sumber daya. Melawan budaya yang merusak.

Pada sisi lain, umat terpecah dan lemah. Apakah bisa menuntaskan tantangan ini ? Ingat takdir umat Islam selalu dihadapkan pada adidaya. Lawan tanding umat Islam yang sepadan yaitu para adidaya. Adidaya politik, ekonomi, budaya yang mengabungkan kezaliman.

Jadi jangan heran bila ulama dihadapkan dengan para penguasa. Memang seperti itu perjalanan para ulama. Ingat takdir umat Islam sebagai guru peradaban dunia.

Pergesekan Internal Muslimin Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Sejarah itu cerminan perjalanan manusia....

Pergesekan Internal Muslimin

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Sejarah itu cerminan perjalanan manusia. Ada kebersamaan. Ada juga pergesekan. Banyak liku-liku perjalanannya. Kita ini manusia. Maka sejarahnya pun tentang manusia juga.

Siti Hajar dan Siti Sarah pernah saling cemburu. Padahal keduanya orang yang mulia. Dididik dan bersama oleh Bapak para Nabi.

Nabi Musa dan Harun pernah berdebat. Saat Musa meninggalkan bani Israil bertemu Tuhan. Ternyata  mereka menyembah patuh sapi Samiri. Musa meminta pertanggungjawaban Harun.

Yusuf dan saudaranya berkonflik. Saudaranya iri pada Yusuf. Padahal mereka putra dan dididik oleh nabi Yakub.

Sahabat Rasulullah saw pernah berselisih tentang harta rampasan perang saat perang Badar dan Hunain. Hingga diabadikan dalam surat Al Anfal. Rasulullah saw juga berkhutbah pada sahabat Anshar, mengapa membuat kebijakan seperti itu.

Saat perjanjian Hudaibiyah, para Sahabat agak sedikit tidak menyetujui perjanjian tersebut. Umar protes keras, Ali agak enggan menuliskan perjanjian. Dan para Sahabat kurang berrespon, saat diminta memotong kambing dan mencukur rambut.

Saat Rasulullah memerintahkan shalat Ashar di sebuah tempat. Persepsi Sahabat terbelah. Ada yang shalat sebelum ditempat tersebut, ada juga yang shalat di tempat tersebut.

Mengapa Allah menghadirkan kisah kisah pergesekan di era kehadiran para Nabi dan Rasul ? Agar sadar bahwa kita sedang berbicara tentang manusia juga. Bukan berarti orang mulia itu tanpa pergesekan. Tetapi belajarlah tabir dan hikmahnya.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (208) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (6) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (225) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (283) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (46) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (2) Nabi Isa (2) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (2) Nabi Nuh (3) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (1) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (191) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (431) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (155) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (195) Sirah Sahabat (114) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (95) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)