basmalah Pictures, Images and Photos
November 2022 - Our Islamic Story

Choose your Language

Teori Masuknya Islam ke Nusantara dari Jalur Sutera IHRAM.CO.ID, Perdagangan rempah-rempah juga melintasi Jalur Sutra. Inilah me...

Teori Masuknya Islam ke Nusantara dari Jalur Sutera


IHRAM.CO.ID, Perdagangan rempah-rempah juga melintasi Jalur Sutra. Inilah mengapa Islam juga sampai ke nusantara karena nusantara-lah gudang penghasil rempah-rempah yang sangat disukai Eropa. Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto dalam Sejarah Nasional Indonesia IV: Nusantara di abad ke-18 dan ke-19 menuturkan, pelabuhan-pelabuhan rempah-rempah nusantara, seperti di Sumatra, Ternate, Tidore, dan Banda menjadi terkenal pertama-tama karena para pedagang Cina. Kemudian, para pedagang dari Jawa dan Melayu juga menjadi penting dalam Jalur Sutra. Semuanya bermuara di Cina dan diteruskan melalui Jalur Sutra.

Karena berada pada jalur perdagangan laut dari Timur Tengah ke Cina, kata Marwati, tidak mengherankan jika agama Islam telah dianut di nusantara. Hanya saja, sumber agama Islam di nusantara tidak saja langsung dari Timur Tengah, tetapi bersamaan dengan terbentuknya emporium-emporium (pasar-pasar) sepanjang jalur perdagangan itu sejak abad ke-10. Kota-kota pelabuhan di India, seperti Kalikut, menjadi sumber agama Islam di nusantara.

Dengan demikian, muncullah di nusantara sejumlah kota pelabuhan yang penduduknya beragama Islam. Selain kedua sumber, yakni Timur Tengah dan India, terdapat pula sumber ketiga, yakni Cina (khususnya dari Mazhab Syafi'i), yang mendapat pengaruh Islam dari Timur Tengah dan India. "Agama Islam dari Cina itu makin menyebar setelah Cheng Ho mendapat izin dari sultan-sultan Malaka sejak Parameshwara untuk membangun pusat perdagangannya di kota pelabuhan itu dan menjadikannya sebuah emporium," tulis keduanya.

Hal tersebut sesuai dengan beragamnya teori masuknya Islam ke nusantara. Namun, jika melihat Jalur Sutra, teori Cina juga tak dapat luput begitu saja. Teori tersebut menyatakan, perantau Cina-lah yang membawa Islam ke Indonesia. Para perantau ini telah mendapat pengaruh dari Arab. Sebagaimana disebutkan bahwa banyak permukiman Muslim yang bermunculan di Cina.

Menurut Tan Ta Sen, sejarah Islam di Indonesia sangat berkaitan erat, bahkan berasal dari Champa. Berlokasi di Semenanjung Indocina, Champa merupakan salah satu wilayah taklukkan Cina sejak era Dinasti Tang. Di tengah pengaruh konfusian dan Hindu,  Champa disinyalir mendapat pengaruh Islam dari pedagang Arab. Dugaan tersebut datang setelah ditemukannya dua batu nisan Muslim di wilayah Phan-rang, Champa selatan.

M Ikhsan Tanggo dkk dalam “Menghidupkan kembali Jalur Sutra Baru" menuturkan, agama Islam telah masuk Cina sejak abad ketujuh melalui Jalur Sutra. Demikian pula, masuknya Cina ke Indonesia telah terjadi sejak abad ke-7 Masehi dengan banyaknya bukti arkeologis. Dengan demikian, penyebaran Islam di Indonesia tak hanya dilakukan oleh orang-orang Arab dan Persia melalui Laut India, tapi juga dilakukan Muslimin dari daratan Cina.

sumber : Republika

Kehancuran Peradaban di Rumah Sendiri Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Bacalah Al-Qur'an, perhatika...

Kehancuran Peradaban di Rumah Sendiri

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Bacalah Al-Qur'an, perhatikan kehancuran sebuah kekafiran dan kezaliman. Hancur di rumah kediamannya sendiri. Pondasinya terjungkal, temboknya hancur dan atapnya roboh menimpa penghuninya. Seperti itulah proses kehancuran kekafiran dan kezaliman.

Bacalah sejarah kaum yang dihancurkan Allah. Bacalah kaum yang mendustakan para Nabi dan Rasul, dimana tempat kehancurannya? Bukan di negri orang. Bukan serbuan bangsa luar. Bukan dalam perjalanan. Tetapi hancur di tanahnya sendiri. Hancur di kandangnya sendiri. Bukankah kekalahan di kandang sendiri sangat menyakitkan?

Kisah pemilik kebun dalam surat Al-Qalam, hancur saat esok pagi akan panen. Tak tahu penyebabnya. Padahal di hari sebelumnya, buahnya ranum dan segar. Buahnya hancur di kebunnya sendiri.

Dimana kekalahan total Kafir Quraisy? Bukan berperang di luar Mekkah, tetapi terkalahkan di dalam kota Mekkah dalam peristiwa Futuh Mekkah.  Dimana kekalahan Persia dan Romawi Timur? Bukan di tanah Arab, tetapi di wilayahnya sendiri.

Bagaimana dengan Yahudi Israel dan Barat? Peradabannya  tidak hancur oleh serbuan atau serangan dari luar, tetapi dari gaya hidup, budaya, pemikiran dan pondasi peradaban yang telah dibangunnya sendiri. Peradabannya sendiri yang menghancurkannya.

Kehinaan Yahudi di era Nabi Musa pun dimulai saat mereka sudah menginjakkan kaki di bumi Palestina. Saat Yahudi Israel menjajah Palestina, pengulangan sejarah akan terjadi kembali. Di Palestina tempat kehancuran akhirnya. Tanah yang dianggap rumahnya sendiri.

 Perjalanan Kehancuran Yahudi Israel? Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Yahudi Israel terkucil dalam kan...


 Perjalanan Kehancuran Yahudi Israel?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Yahudi Israel terkucil dalam kancah piala dunia di Qatar. Banyak penguasa negara-negara yang membuka hubungan diplomatik dengan Israel, namun masyarakatnya justru terus semakin mengucilkannya. Bagaimana akhir Israel?

Tanpa dukungan Eropa, Amerika dan Rusia, dapatkah Yahudi mempertahankan penjajahannya di Palestina? Eropa dan Amerika sedang sibuk dengan krisis ekonomi. Rusia sibuk dengan peperangan dengan Ukrania. Masyarakatnya terus dilanda kemiskinan. Dengan kondisi seperti ini, bisakah menopang Yahudi Israel untuk terus menjajah Palestina?

Bagaimana dengan masyarakat Arab? Walaupun penguasanya akrab dengan Yahudi Israel, namum rakyatnya justru mendukung Palestina Merdeka. Ekspresi masyarakat internasional di Piala Dunia Qatar menunjukkan   kesadaran dunia internasional akan kemerdekaan Palestina akan terus bergulir seperti fenomena bola salju.

Penjajah Yahudi Israel membuat penjara bagi rakyat Palestina. Kelak penjara tersebut akan menjadi penjara bagi bangsa Yahudi Israel itu sendiri. Semuanya akan berubah. Yang memenjarakan akan menjadi yang dipenjara, seperti itulah hukumnya.

Kawasan mana yang terus tumbuh? Kawasan mana yang terus meredup? Di kawasan yang meredup, siapakah yang tumbuh secara tersembunyi? Para penopang Yahudi Israel terus meredup. Para penggelora kemerdekaan Palestina terus tumbuh.

Apa persoalan di kawasan Eropa dan Amerika? Salah satunya soal Demografi. Apa persoalan Yahudi Israel? Soal Demografi. Yahudi, ras bangsa yang sulit tumbuh. Eropa dirusak secara internal oleh masyarakatnya sendiri. Barat dihantui  percintaan dan perkawinan sesama jenis, tidak mau menikah demi kesenangan, kemewahan, konsumerisme dan glamour yang mengikis semangat berinvestasi. Bukankah investasi, menentukan nasib masa depan?

Mengapa golongan ultra kanan terus berkembang di Barat? Khawatir serbuan demografi muslimin. Tema kampanye utamanya soal demografi. Pada sisi lain, Barat diserang penyakit demografi yang stagnan. Belum lagi daya tahan Barat terhadap penyakit menular sangat rentan karen gaya hidupnya yang merusak walaupun fasilitas kesehatannya sangat lengkap. Itulah proses kehancuran Yahudi Israel di Palestina. Sebab Yahudi tidak akan hebat bila berdiri di atas kakinya sendiri, begitulah perjalanan sejarahnya.

Awal dan Berakhirnya Kekuasaan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Yang sangat berharga justru dibuang, di...




Awal dan Berakhirnya Kekuasaan


Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Yang sangat berharga justru dibuang, dihinakan dan ditinggalkan. Ada calon pemimpin dengan integritas dan kapabilitas tinggi, yang dipilih dan diangkat justru yang tak paham tentang urusannya. Bagi yang memiliki banyak kepentingan pribadi, pemimpin yang bodohlah yang didambakan.

Dunia itu sampah, namun menjadi obsesi tertinggi manusia. Jadi jangan heran, bila kebanyakan pemimpin yang muncul adalah mereka yang bodoh dan tak peduli dengan urusan kepemimpinan. Ada masa, dibohongi adalah kenikmatan bagi rakyat dan terus ingin dibohongi walaupun harus melabrak perundangan.

Yang paling sensitif itu pendengaran. Pendengaran bisa mengalahkan penglihatan. Syetan menjerumuskan dengan bisikan. Dengan mengepung pendengaran, kebohongan bisa menjadi kebenaran. Kerja nyata itu tidak perlu, yang terpenting mengepung manusia dengan kebohongan.

Yang menipu akan tertipu. Sebab segalanya akan kembali kepada dirinya sendiri. Bagaimana seseorang berdiri, seperti itulah dia akan jatuh. Bagaimana seseorang meraih kekuasaan, akan seperti itu pula kejatuhannya.

Bagaimana kemunculan Bani Ummayah, seperti itu pula kehancurannya di tangan Bani Abbasiyah. Bagaimana kemunculan Bani Abbasiyah, seperti itu pula kehancurannya di tangan Mongol. Waspadalah dengan titik awal, titik awal menentukan perjalanan di titik akhir.

Perjalanan keris Empu Gandring di era Tumapel menuju Singasari menjadi model siklus kekuasaan. Di awali dengan pembunuhan, diakhiri dengan pembunuhan juga. Seperti itulah hukum awal dan akhir.

Bila kekuasaan diawali dengan kebohongan, maka akan berakhir dibohongi. Bila kekuasaan diawali dengan penipuan, maka diakhiri dengan ketertipuan. Bukankah penipu akan berkumpul dengan penipu. Bukankah pembohong akan berkumpul dengan para pembohong. Kata pepatah, seperti orang yang menepuk air didulang.

Prinsip Dasar Pengelolaan Peternakan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Surat Al-An'am, berarti binat...

Prinsip Dasar Pengelolaan Peternakan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Surat Al-An'am, berarti binatang ternak, apa nilai esensi pengelolaan ternak dari ayat ini? Yang berkaitan dengan pemeliharaan ternak dirangkum dalam satu ayat. Ini prinsip utama peternakan.

Al-Qur'an di surat Al-An'am menjelaskan ada dua jenis hewan, yang ada di permukaan bumi dan terbang seperti burung. Apa pun jenis hewannya, prinsipnya hanya satu mereka seperti sebuah kaum, seperti manusia juga. Ada kesesuaian antara hewan dan manusia. Oleh sebab itu, kadang manusia lebih rendah dari binatang ternak.

Hewan pun butuh kesenangan seperti manusia. Oleh sebab itu, dalam surat Abasa dan An-Naziat, alam semesta ini untuk kesenangan manusia dan binatang ternak. Di surat lain, Allah menurunkan hujan untuk tumbuhan, air minum manusia dan kebutuhan hewan ternak.

Hewan ternak tak memiliki akal,  bagaimana akal manusia dimanfaatkan untuk kemanfaatan dan kebaikan hewan ternak? Bukankah tugas manusia adalah khalifah sebagai pemimpin di muka bumi? Bagaimana sikap pemimpin terhadap hewan ternak? Bagaimana membuat hewan ternak senang, seperti Allah yang telah memberikan kesenangan kepada hewan?

Hewan ternak adalah pelayan manusia, bagaimana menciptakan kesenangan pada hewan ternak sehingga mereka penuh kegembiraan dan kesenangan dalam melayani manusia? Pahamilah titik-titik kesenangan hewan ternak. Mereka bukan alat produksi tetapi sesama makhluk hidup di jagat raya ini.

Hewan ternak dan manusia, kedudukannya sama sebagai makhluk Allah. Bedanya, manusia diangkat menjadi pemimpin di muka bumi. Bukankah Allah pun bisa, menjadikan manusia sebagai hewan ternak, sedangkan hewan ternak menjadi khalifah di muka bumi? Salah satu bentuk syukur adalah dengan menyenangkan hewan ternak. Itulah prinsip dasar peternakan.

Ilmu Dasar Peternakan dari Sunah Rasulullah saw Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Perlakuan manusia terh...

Ilmu Dasar Peternakan dari Sunah Rasulullah saw

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Perlakuan manusia terhadap hewan ternaknya seharusnya seperti memperlakukannya terhadap dirinya sendiri. Bukankah penyebutan manusia di Al-Qur'an terkadang disejajarkan?

Manusia terkadang lebih buruk dari hewan ternak, berarti berprilaku seperti hewan ternak terkadang lebih baik daripada berprilaku sebagai manusia. Hewan ternak untuk intropeksi diri. Berternaklah untuk mengaca diri sendiri.

Dalam kumpulan mukjizat Rasulullah saw, salah satu hadist yang banyak dikumpulkan adalah tentang perlakuan Rasulullah saw terhadap binatang liar dan hewan ternak. Banyak hewan yang mengadukan perlakuan buruk pemilik ternak atau manusia. Ada unta yang mengadu. Ada biawak yang mengadu.

Ada hewan ternak yang mengadu ke Rasulullah saw karena tidak diberi makan, dipisahkan dengan anaknya, masuk perangkap  dan diberi beban pekerjaan yang melampaui kemampuannya. Rasulullah saw pun memanggil para pemiliknya dan membebaskan hewan yang terperangkap.

Di era Umar bin Khatab, saat menjadi khalifah, beliau mendesain infrastruktur jalan, agar hewan ternak tidak terperosok dan tersesat. Di era Umar bin Abdul Aziz, beliau mendesain peraturan batas maksimal unta, keledai dan kuda dalam membawa beban.

Rasulullah saw melarang mengadu binatang ternak. Ayam jago tak boleh diadu. Kambing jantan tak boleh diadu. Di akhirat kelak, binatang yang pernah "menzalimi" binatang lain akan dihisab lalu musnah. Bagaimana bila manusia yang menzalimi hewan?

Sebelum berternak, perhatikan apa yang disukai dari perlakuan orang lain terhadap diri? Apa yang paling disukai untuk dilakukan? Seperti itulah memperlakukan hewan ternak. Itulah titik awal mengarungi dunia peternakan.

Berternak dalam Al-Qur'an Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Mencoba membuka referensi berternak di A...

Berternak dalam Al-Qur'an

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Mencoba membuka referensi berternak di Al-Qur'an, ternyata tidak sebanyak bercocok tanam. Mengapa? Yang berkaitan tentang ternak lebih banyak tentang tempat tinggalnya, perannya bagi manusia dan alam semesta untuk kesenangan manusia dan hewan ternak.

Pengelolaan ternak secara umum di Al-Qur'an dijelaskan bahwa kesenangan berternak ada pada saat mengeluarkan ternak dari kandang ke penggembalaan dan dari pengembalaan ke kandang. Mengapa referensinya tak sebanyak bercocok tanam?

Dalam Al-Qur'an, proses berternak di awali dari pengelolaan air, pengelolaan tumbuhan, barulah dibahas tentang hewan ternak dan manusia. Apakah pengelolaan ternak sama dengan pengelolaan diri manusia itu sendiri? Apakah pemahaman terhadap ternak di awali dari pemahaman terhadap diri sendiri?

Alam semesta untuk kesenangan manusia dan hewan ternak? Mengapa penyebutan kesenangan manusia didahulukan daripada kesenangan hewan ternak dalam sejumlah ayat Al-Qur'an ? Berarti berternak diawali dari pemahaman terhadap prilaku manusia. Kesenangan manusia, itulah kesenangan hewan ternak juga.

Pengembalaan dan tempat tinggal ternak dibahas khusus dalam Al-Qur'an, apakah ini menjadi titik krusial kesehatan dan produktivitas hasil ternak? Kesenangan manusia disandingkan dengan kesenangan hewan ternak, bisa jadi inilah juga titik krusial dalam berternak.

Sikap manusia kadang disejajarkan dengan hewan ternak di Al-Qur'an. Bahkan lebih buruk dari hewan ternak. Apakah ini ada keterkaitan juga dalam pengelolaan ternak?

Bertertanilah untuk menerapkan Al-Qur'an. Berternaklah untuk mengamalkan Al-Qur'an. Mentadaburi dan memaham Al-Qur'an dengan menyandingkannya bersama alam. Bukan sekedar membuka lembaran kitab tafsir dan duduk kumpul riung saja.

Desain Ekosistem Suplai Pupuk Organik Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Sabtu berkumpul dengan petani. Mengamati car...



Desain Ekosistem Suplai Pupuk Organik

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Sabtu berkumpul dengan petani. Mengamati caranya mencangkul. Membuat lubang tanah tempat mengumpulkan air hujan dan dedaunan. Nongkrong bareng. Menikmati panasnya matahari dengan hembusan angin yang sejuk di gunung Halimun Sukabumi.

Bila dzuhur tiba, pergi ke selokan yang berada di pinggir kebun yang diapit dengan sawah. Wudhu di selokan dan shalat dipinggir selokan. Bila selesai, kadang rebahan di tepi selokan hingga tertidur atau tidur gubuk hingga jam 13.30. Setelah itu melanjutkan berkebun hingga sebelum magrib. Indahnya melihat warna merah matahari yang akan tenggelam di punggung gunung Halimun.

Ahad pagi, nongkrong dengan pengelola sampah organik. Sampah dari daun jati, buah pala, dan daun lainnya. Sampah tersebut sisa olahan pabrik industri herbal. Mengumpulkan yang terbuang. Yang terbuang ternyata sangat bermanfaat bagi yang menyadarinya.

Berlanjut nongkrong dengan pemilik ternak kambing dan domba. Belajar desain kandang, makanan, minuman dan ragam kebiasaan hewan ternak. Setelah berkumpul dengan yang berprofesi mengumpulkan batang pohon bambu.

Di kebun bambu, tanahnya seperti kasur. Setelah dikorek tanahnya ternyata humusnya sangat tebal. Banyak akar bambu, daun bambu telah menjadi serpihan kecil. Seperti inilah yang dicari. Hingga sore, mengumpulkan daun bambu.

Akhirnya berkolaborasi dengan penebang pohon bambu. Sambil menebang pohon, dia akan mengumpulkan daun dan akar bambu. Sebagian dibakar, sebagian dibiarkan berbentuk kering. Kerjasama jangka panjangnya, setiap menebang pohon bambu, dia akan mengumpulkan sampah bambu.

Sekarang tak perlu pusing lagi soal pupuk organik, karena sudah memiliki 3 jaringan pensuplai yaitu sampah sisa olahan industri herbal, campuran bakaran dengan kotoran kambing dan daun bambu. Inilah jihad pertanian organik yang memanfaatkan yang terbuang. Kembali ke alam.

Semua Mengikuti Pola Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Manusia hanya bisa menghambakan diri kepada Allah...

Semua Mengikuti Pola

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Manusia hanya bisa menghambakan diri kepada Allah dan memohon pertolongan Allah saja. Selebihnya tidak bisa. Apakah seorang yang kafir, musyrikin dan munafikin bisa melepaskan diri dari Allah? Bisa menentukan dirinya sendiri?

Mengikuti logika akal, berarti terkungkung dengan takdir yang telah Allah tetapkan pada akal. Melakukan riset ilmiah, berarti terkukung dengan apa yang sedang diriset. Manusia hanya memanfaatkan pola, model dan aturan takdir Allah yang sudah ada saja.

Mengikuti perasaan berarti terkungkung dengan perasaan. Perasaan dan emosi manusia memiliki aturan pola yang sudah ditetapkan Allah. Manusia sudah terpola dengan segala aturan takdir Allah.

Bertani dan berkebun, apakah manusia bisa merubah pola yang ada pada tanaman dan hewan? Manusia hanya menanam dan memelihara. Apakah manusia mampu menciptakan tanaman dan hewan baru dari yang sebelumnya tidak pernah ada?

Allah yang memasukkan siang ke dalam malam. Memasukkan malam ke dalam siang. Allah berikan kekayaan dan kekuasaan kepada yang dikehendaki-Nya. Allah mencabut kekayaan dan kekuasaan kepada yang dikehendaki-Nya. Semua urusan manusia kembali kepada Allah. Urusan jagat raya sudah tertulis sebelum manusia ada.

Nafsu itu memiliki pola yang telah ditetapkan Allah. Mengikuti nafsu berarti terkungkung oleh nafsu. Akal, perasaan dan nafsu merupakan sarana bagi manusia yang diberikan Allah, semuanya memiliki pola aturan takdir Allah. Adakah yang bisa melepaskan diri dari pola yang sudah ditetapkan Allah?

Bagaimana manusia bisa memanfaatkan beragam pola yang ada pada akal, emosi dan nafsu? Bagaimana manusia memanfaatkan beragam pola liku-liku perjalanan manusia? Menghambakan diri pada Allah dengan ikuti kitab suci, sunah Rasulullah saw  dan memohon pertolongan Allah. Sesederhana itu menjalani hidup.

Hidup Sebuah Learning Organization Oleh: Nasrulloh Baksolahar  (Channel Yotube Dengerin Hati) Allah mengilhamkan taqwa dan fujur...

Hidup Sebuah Learning Organization

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Allah mengilhamkan taqwa dan fujur. Mengapa tidak takwa saja? Mengapa tidak kebaikan saja? Mengapa tidak malaikat saja? Mengapa harus ada bisikan syetan dan nafsu?

Hidup adalah wahana pembelajaran, learning organization. Ada kebaikan dan keburukan. Ada jatuh dan bangun. Terjerumus dan tersadar. Ada kesalahan dan kebenaran. Semuanya pergulatan pembelajaran.

Kesalahan, dosa, terjerumus pada keburukan dan kesalahan adalah sarana pembelajaran. Allah menerima taubat dan istighfar. Allah menyambut mereka yang kembali kepada Allah.

Kondisi manusia selalu dalam pergulatan fujur dan takwa. Mengapa dimulai dengan kata fujur lalu takwa? Bisa jadi, fujur pun bisa membimbing menuju takwa. Fujur, bisa jadi membawa kesadaran akan takwa. Bukankah fujur membawanya pada kegelisahan dan kepedihan? Bukankah dalam kegelisahan seseorang mencari ketentraman dengan ketakwaan?

Bukankah Allah memerintahkan untuk bersegera meraih ampunan Allah? Bukankah manusia terbaik yang berdosa adalah mereka yang bertaubat? Bukankah manusia yang beruntung adalah yang hari ini lebih baik dari hari kemarin? Inilah perbaikan dan pembelajaran diri yang tak pernah selesai.

Bisa mendeteksi fujur, inilah awal perbaikan. Kepekaan merasakan perbuatan fujur, sebuah kualitas diri yang luar biasa. Ada keraguan. Ada kegelisahan. Kualitas ketakwaan terlihat dari sensitivitas terhadap kefujuran.

Fujur dan takwa, dua sisi yang senantiasa mengiringi kehidupan. Fujur dan takwa sebuah pergulatan yang tak pernah selesai. Mana yang dipilih? Bagaimana memperbaiki kefujuran menjadi ketakwaan? Semuanya ditentukan oleh kualitas diri.

Struktur Bangunan Pondasi, Belajar pada Hewan dan Tumbuhan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Dalam Al-Qu...

Struktur Bangunan Pondasi, Belajar pada Hewan dan Tumbuhan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Dalam Al-Qur'an, ada klasifikasi hewan berdasarkan berjalannya. Ada yang berdiri di dua kaki, empat kaki dan berjalan di atas tubuhnya. Hewan tetap kokoh walaupun dalam kondisi berjalan kemanapun. Dalam kekokohan, namun bisa beristirahat dengan menekukan kakinya. Bukankah ini luar biasa, memadukan kekuatan berdiri walaupun dengan mobilitas yang tinggi. Namun bisa ditekuk saat beristirahat.

Kaki sebagai penopang hewan. Bagaimana dengan tumbuhan? Al-Qur'an hanya menggambarkan kekokohan tumbuhan dengan  akar yang menghujam ke bumi. Untuk apa Al-Qur'an menjelaskan klasifikasi berjalannya hewan dan akar tumbuhan?

Bila ingin belajar struktur bangunan, kendaraan, atau struktur apa pun sebagai penopang yang berat dan juga dapat digerakkan, ambillah pelajaran dari Al-Qur'an dan fenomena alam. Struktur bangunan bisnis, politik kenegaraan pun dapat diambil juga.

Bukankah insinyur jalan tol ternama dari Indonesia menggunakan istilah ceker ayam dalam membangun jalan tol layang? Bukankah para tukang bangunan menggunakan tiangnya dengan istilah ceker ayam? Kapan menggunakan struktur seperti berjalannys hewan atau tumbuhan?

Bentuk dan berat beban bangunannya seperti apa? Hewan atau pohon. Hewan cendrung memanjang. Pohon cendrung meninggi. Manusia tinggal memilih struktur kekuatan seperti apa yang cocok.

Bagaimana membangun kekuatan struktur? Allah telah menyediakan besi atau logam juga kayu. Dalam surat Al-Hadid Allah memerintahkan yang beriman untuk menggunakan besi sebagai sarana mengokohkan agama Allah. Allah memberikan mukjizat kepada Nabi Dawud, sehingga besi menjadi cair dan mudah dibentuk.

Besi bisa dibentuk menjadi ragam kekuatan struktur bagi manusia. Ini anugerah dan pertolongan Allah untuk memudahkan kehidupan manusia. Banyak gambar Al-Qur'an yang sederhana namun luar biasa, yang dapat dimanfaatkan untuk membangun peradaban manusia.

Membongkar Kebekuan Berfikir Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Lakukanlah walaupun tanpa ilmu sedikitpun...

Membongkar Kebekuan Berfikir

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Lakukanlah walaupun tanpa ilmu sedikitpun, sebab semua perjalanan penuh dengan ilmu. Setiap suara dan penglihatan adalah ilmu. Tangkapan panca indra terdapat tanda-tanda kebesaran Allah yang bisa diterjemahkan menjadi kesadaran, hikmah kebijaksanaan, ilmu dan teknologi.

Resapi Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw, itulah kerangka kesadaran, hikmah kebijaksanaan, ilmu dan teknologi yang paling sederhana namun mendasar dan dalam yang menonjok kebekuan berfikir. Lompatan ilmu teknologi bersumber dari Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw.

Al-Qur'an memerintahkan memperhatikan bagaimana langit tanpa tiang dan tidak retak? Bagaimana langit dihiasi bintang-bintang? Bagaimana di langit terdapat jalan-jalan?  Ini menghentak kesadaran manusia bahwa ilmu teknologi seperti ini bisa saja dicapai.

Tanah yang mati menjadi hidup. Tanah yang kering kerontang bisa menjadi tanah yang diairi mata air. Tanah yang tidak subur menjadi subur. Semua ini ketidakmungkinan menurut akal manusia, namun Al-Qur'an menjelaskan bahwa seluruhnya bisa dilakukan. Bila Al-Qur'an mengatakan bisa, maka perhatikan fenomena yang ada di alam untuk mewujudkannya.

Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw membongkar kebekuan akal, cara berfikir dan mindset. Fenomena alam membongkar bagaimana cara mewujudkan apa yang telah dijelaskan oleh Al-Qur'an. Tataran konsep dan realita. Tataran kesadaran dan bagaimana mewujudkannya, berpadu sempurna.

Al-Qur'an memerintahkan untuk berfikir memperhatikan tanda-tanda kebesaran Allah di alam semesta yang tak terhingga jumlahnya. Setiap tanda-tanda kebesaran Allah adalah kumpulan kemudahan dan pertolongan Allah untuk manusia bagi yang mau memanfaatkannya.

Kehidupan adalah pembelajaran menangkap dan merealisasikan tanda-tanda kebesaran Allah bagi kemanfaatan manusia dan jagat raya. Tanda-tanda kebesaran Allah bisa dicontek manusia untuk mempercepat prosesnya atau dioptimalkan kemanfaatannya. Bila kolaborasi alam dan manusia, itulah cara memanfaatkan tanda-tanda kebesaran Allah

Seharusnya Tanah Semakin Subur Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Penduduk bumi mencapai 8 milyar, dapatk...


Seharusnya Tanah Semakin Subur

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Penduduk bumi mencapai 8 milyar, dapatkan bumi memenuhi kebutuhan seluruh perut manusia? Allah Maha Pemberi Rezeki. Ternyata hanya di wilayah yang penuh kezaliman saja yang dilanda kelaparan.

Seharusnya tanah semakin subur. Seharusnya rantai pengalaman pertanian dan perkebunan yang dihimpun dari generasi terdahulu membuat sistemnya semakin efektif dan efisien. Allah mengilhamkan beragam terobosan ke dada manusia.

Bila seluruh sampah organik dikembalikan ke tanah. Maka unsur hara tanah tidak akan hilang. Yang diambil hanya buahnya. Unsur hara yang terbawa oleh buah yang dikonsumsi oleh manusia, akan tergantikan oleh unsur hara yang dibawa oleh air hujan.

Mengapa tanah tidak semakin subur? Erosi. Tak peduli pada penghijauan membuat air hujan yang seharusnya menyuburkan tanah justru menggerus unsur hara yang ada di permukaan tanah.

Mengapa tanah tidak semakin subur? Sampah organik tidak dikembalikan ke tanah. Sampah kering, ranting dan hasil pembakaran tak dikembalikan tanah, padahal bisa berfungsi untuk menjaring unsur hara dari air hujan dan tanah.

Mengapa tanah tidak semakin subur? Air hujan dibiarkan mengalir terbuang. Air hujan seharusnya diresapkan ke dalam tanah terlebih dahulu untuk diambil unsur haranya lalu menjadi mata air. Pokok kesuburan itu bukan pupuk tetapi air hujan. Sebab air hujan adalah rahmat dari Allah. Pupuk hanya bagian terkecil ikhtiar manusia agar tanah subur.

Rumput adalah pupuk. Gulma adalah pupuk. Daun kering adalah pupuk. Ranting adalah pupuk. Kotoran hewan adalah pupuk. Mikro dan makroorganisme di tanah  menciptakan pupuk alamiah yang lebih baik dari kreasi pupuk buatan manusia. Seharusnya semakin hari tanah itu semakin subur untuk mensuplai kebutuhan manusia yang saat ini berjumlah 8 milyar.

Tasbihnya Jagat Raya Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Belajarlah pada alam semesta. Semuanya bertasbih....

Tasbihnya Jagat Raya

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Belajarlah pada alam semesta. Semuanya bertasbih. Butiran pasir pun bertasbih. Gunung dan burung pun bertasbih. Para malaikat pun bertasbih. Bagaimana dengan manusia?

Tasbih menandakan bahwa orientasi jagat raya adalah Allah.  Tak berorientasi membesarkan dan menghebatkan dirinya. Tak berorientasi mengagungkan dan mengkultuskan dirinya. Walaupun seperti itu, mengapa ada manusia yang menyembah mereka?

Jagat raya tak pernah tumbuh berkembang. Tak pernah berfikir untuk mengkreasikan dirinya menjadi lebih baik dan luar biasa. Namun sejak alam semesta diciptakan hingga hari ini, apakah ada makhluk lain yang bisa menyamainya? Manusia yang diberi akal pun tak bisa membuat sesuatu yang sudah ada di jagat raya. Hanya bisa memanfaatkannya saja.

Setiap jenis pohon tak bisa tergantikan dengan jenis pohon yang lain. Setiap jenis rumput memiliki peran yang tak bisa tergantikan dengan rumput yang lain. Setiap jenis tanah, tak bisa tergantikan dengan jenis tanah yang lain. Lautan dan daratan tak bisa saling menggantikan. Mengapa masih ada iri dan dengki?

Kesibukan jagat raya hanya satu yaitu bertasbih. Mengikuti peran takdir yang sudah digariskan. Itulah penyebab tidak adanya kekacauan dan kehancuran di jagat raya. Apakah mengikuti takdir itu kehinaan?

Takdir manusia menjadi khalifah dan hamba Allah. Inilah takdir yang paling mulia diantara takdir-takdir yang ada di alam semesta. Dengan takdir ini, alam semesta menjadi pelayan, terkelola sehingga mengeluarkan keberkahan dari langit dan bumi, berkolaborasi dalam satu gerak menuju ketaatan kepada Allah.

Manusia makhluk terbaik, maka takdirnya pun yang terbaik. Perjalanan hidupnya pun yang terbaik selama menjalankan takdirnya sebagai khalifah dan hamba Allah. Dengan takdir ini alam semesta menjadi pelayannya.

Obsesi Makhluk, Bukan Makhluk Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Bermimpi dan berobsesi, untuk apa? Ada k...

Obsesi Makhluk, Bukan Makhluk

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Bermimpi dan berobsesi, untuk apa? Ada kesenjangan antara obsesi dan kenyataan hari ini, untuk apa? Mewujudkan obsesi penuh liku perjalanan dan waktunya, untuk apa?

Obsesi dan mimpi, agar manusia berserah diri, berdoa dan bertawakal. Agar,  menapaki perjalanan para Nabi dan Rasul. Agar, mengikuti jalan yang termudah yang ditunjukkan oleh Allah. Agar, akal dan potensinya didayagunakan.

Apa obsesi dan cita-citanya? Jangan mengikuti kemauan ego diri. Mendefinisikan obsesi dan cita-cita sesuai peran khalifah dan hamba Allah  di muka bumi. Selaraskan obsesi dan cita-cita diri dengan tujuan penciptaan manusia.

Obsesi dan mimpi yang tertuju pada isi dan perhiasan dunia hanya berakhir menjadi sampah keusangan. Yang ditinggalkan tak pantas dijadikan cita-cita. Bukankah cita-cita itu berkaitan dengan masa depan? Yang dicapai lalu membosankan dan muncul kembali mimpi baru, tak pantas dijadikan cita-cita. Cita-cita haruslah perjalanan final yang tak butuh lagi yang baru.

Pantaskah pelayan dijadikan cita-cita? Pantaskah budak dijadikan cita-cita? Bukankah seluruh isi jagat raya adalah pelayan manusia? Mengapa cita-cita manusia masih tertuju pada yang seharusnya menjadi pelayan manusia? Harta itu pelayan. Kekuasaan itu pelayan. Sumberdaya itu pelayan. Mengapa diburu?

Seluruh kenikmatan di muka bumi untuk melayani manusia dalam menjalankan perannya dan mensukseskan jalan untuk merealisasikan tujuan penciptaannya. Mengapa kenikmatan menjadi tujuan dan cita-citanya?

Bila manusia itu makhluk terbaik. Derajatnya tertinggi dari seluruh makhluk Allah. Bila seluruh makhluk dan ciptaan Allah adalah pelayan manusia. Lalu apa obsesi manusia?

Semuanya Anugerah Allah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Allah pemilik langit dan bumi dan seluruh yang...

Semuanya Anugerah Allah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Allah pemilik langit dan bumi dan seluruh yang ada di keduanya. Allah mengetahui yang masuk ke bumi dan yang ke luar dari bumi. Mengetahui yang naik ke langit dan yang turun dari langit. Segala urusan kembali kepada Allah.

Allah menurunkan air hujan sesuai kadarnya. Tidak berlebihan dan kekurangan. Allah membebankan sesuatu sesuai dengan kemampuannya. Tidak itu saja, Allah maha penolong juga pelindung.

Di alam semesta ini, adakah penolong selain Allah? Saat didera kesulitan, adakah yang bisa membebaskannya selain Allah? Saat dihempas   gelombang lautan kehidupan, adakah yang bisa menyelamatkannya selain Allah? Bila semuanya dalam genggaman Allah, mengapa tak menyerahkan seluruhnya pada Allah?

Banyak yang berbangga dengan hasil ikhtiarnya. Disangka kesuksesannya karena ilmu, ikhtiar, kerja keras dan kecerdasannya. Jujurlah pada diri sendiri, benarkah seperti itu? Allah Yang Maha Lembut dan Maha Menghargailah yang menganugerahkannya.

Mengapa Allah tidak memilih malaikat dan iblis sebagai khalifah di muka bumi? Mengapa tidak memilih lautan, gunung, singa dan banteng sebagai khalifah di muka bumi? Allah telah memilih manusia sesuai Kehendak-Nya. Allah yang menganugerahkan penciptaan yang sempurna dan akal.

Allah yang menunjukkan jalan yang lurus. Allah menciptakan seluruh isi jagat raya untuk melayani manusia. Allah menciptakan seluruhnya menjadi mudah bagi manusia. Semua ciptaan-Nya, karakter tanah, lautan dan udara, bisa menjadi sarana transportasi agar manusia mudah bergerak ke mana saja.

Hidup bukan untuk mengejar kesuksesan. Sebab kesuksesan tak berguna bagi kehidupan. Hidup itu untuk menunaikan peran khalifah dan hamba. Hidup itu untuk menunaikan hak-hak Allah, manusia dan jagat raya.

Terus Memperbaiki, Allah Menggandakan Hasilnya Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Allah itu Maha Bersyuku...

Terus Memperbaiki, Allah Menggandakan Hasilnya

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Allah itu Maha Bersyukur, Maha Menghargai dan Maha Melipatgandakan balasan. Satu kebaikan dibalas 10 kebaikan, 700 kebaikan hingga tak terhingga tanpa batas. Yang pernah mengucapkan syahadat akan dimasukkan ke Surga dan diangkat dari Neraka.

Amalan yang ringan, dibalas dengan berlipat-lipat. Maka beribadahlah, berdoalah,  berfikirlah, berikhtiarlah, berjihadlah, dan berkaryalah walaupun dengan karya yang paling ringan dan lemah. Bukankah menyingkirkan duri dari jalan adalah cabang keimanan?

Burung hanya mengepakan sayap. Ayam hanya menyeker sampah. Rayap dan semut hanya mengandalkan gigitan. Laba-laba hanya membangun sarang yang terlemah di muka bumi. Dengan menggunakan kekuatan yang lemah, mereka kembali ke sarang dengan kenyang.

Teruslah berbuat, Allah Maha Bersyukur. Allah terus membalas dengan imbalan yang lebih baik. Bukankah ketika manusia mendekati Allah dengan melangkah, Allah akan mendekati dengan berlari? Saat manusia berdzikir di tempat yang sepi, Allah akan menyebutkan hamba tersebut di tengah kerumunan penghuni langit?

Bila memiliki tanah, kelola dan tanamilah. Teruslah memperbaiki cara pengelolaan dan menanamnya. Bila berternak, teruslah tak henti memperbaiki cara mengurus ternaknya, maka Allah akan terus melipat gandakan hasilnya tanpa henti.

Bila memiliki usaha, teruslah melakukan continuous Improvement dan Learning, maka pertumbuhan bisnis akan melampaui apa yang telah dikerjakannya. Rencana, lakukan dan evaluasi tanpa henti maka Allah akan terus memperbaiki capaian yang lebih baik dari yang diusahakannya.

Allah Maha Bersyukur pada hamba-Nya. Maka teruslah beramal dan berkarya. Allah tak pernah berhenti melipatgandakan apa yang telah diusahakan oleh manusia. Bila berbisnis, bertani, dan berternak, teruslah melakukan continuous learning dan Improvement, hasilnya akan menakjubkan karena Allah Maha Menghargai setiap jerih payah manusia.

Hidup Itu Mudah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Hidup ini amatlah mudah. Bertani hanya memasukkan biji...

Hidup Itu Mudah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Hidup ini amatlah mudah. Bertani hanya memasukkan biji dan bibit ke dalam tanah saja. Allah yang menciptakan biji dan bibit. Allah yang merancang pertumbuhannya. Allah yang mengeluarkan buahnya. Ikhtiarnya manusia hanya sampai memasukkan biji dan bibit ke tanah, lalu memetik buahnya.

Allah yang mentakdirkan matahari untuk menyinarinya, menurunkan hujan untuk memberikan nutrisi dan unsur hara, menciptakan tanah yang mudah gembur, menciptakan mikro dan makroorganisme untuk membantu penyuburannya. Dimanakah peran manusia?

Bila manusia yang memasukkan biji, siapakah yang memberikan panca indra dan raga? Siapakah yang memberikan pendengaran, penglihatan dan hati? Siapakah yang memberikan kesehatan dan kekuatan untuk bisa memasukkan biji atau bibit ke tanah? Tak ada peran manusia. Semuanya pemberian Allah.

Hidup itu amatlah mudah. Dalam berternak, peran manusia hanya memasukkan ke kandang dari area pengembalaan dan mengeluarkan dari kandang ke area pengembalaan. Mengumpulkan rumput  membuat kandang dan meminimalisir penyakitnya.

Dalam berbisnis, apa peran manusia? Yang paling utama adalah memulainya. Seperti petani yang memulai memasukkan bibit ke tanah. Setelah itu merawatnya. Mengidentifikasi target pasar, memilih, membeli dan mendistribusikan produk yang tepat. Setelah itulah bertawakal. Sebab, Allahlah yang menghadirkan konsumennya.

Peran ikhtiar manusia bagaimana debu di jagat raya. Namun harus dilakukan. Sebab ikhtiar itu hanya untuk melihat apakah seorang hamba layak diamanahkan sesuatu? Agar rahmat Allah diberdayakan bukan disia-siakan.

Ikhtiar manusia tak ada artinya. Bukan pula sebab untuk mendapatkan dan meraih sesuatu.  Ikhtiar hanya agar potensi manusia diberdayakan bukan dilalaikan. Ikhtiar hanyalah  perwujudan syukur kepada Allah karena telah diciptakan sebagai makhluk terbaik sebagai manusia.

Membangun Sentra Rahmat Allah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Rahmat Allah meliputi segala sesuatu. Ba...

Membangun Sentra Rahmat Allah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Rahmat Allah meliputi segala sesuatu. Bagaimana menghimpunnya? Bagaimana mengumpulkannya? Berjalanlah. Bertebaranlah di muka bumi.

Dalam rintikan hujan, sinar matahari, udara, tanah, air, dedaunan, ranting dan sampah terdapat rahmat Allah. Bagaimana mengumpulkannya? Tanamlah pohon. Rahmat Allah terhimpun pada tanaman. Dari tanaman akan bermunculan bunga, buah-buahan dan bahan pangan.

Dalam dedaunan, dan rerumputan terdapat rahmat Allah. Bagaimana mengumpulkan rahmat Allah yang bertebaran tak terhingga tersebut? Berternaklah, ubahlah menjadi sayuran atau obat-obatan.

Rahmat Allah meliputi segala sesuatu, maka kumpulkan dan distribusikan. Ubah bentuknya melalui makhluk-Nya atau kreasi karya tangan manusia. Allah telah mentakdirkan akal untuk bisa merubah bentuk rahmat-Nya sesuai kebutuhan manusia di setiap zamannya.

Pintu rezeki hanyalah mengumpulkan dan mendistribusikan rahmat Allah. Pintu rezeki hanyalah mengubah bentuk rahmat Allah melalui makhluk-Nya atau kreasi karya akal manusia yang telah ditakdirkan Allah untuk itu.

Dalam seluruh rahmat Allah ada kemanfaatan dan keindahan. Kemanfaatan dan keindahannya bisa ditangkap dan tersensor oleh panca indra. Maka, munculkah, gelorakan dan sebarkan kemanfaatan, keunggulan dan keindahannya. Itulah pintu rezeki.

Dalam satu pohon akan banyak yang berkumpul, dari semut, jangkrik, belalang, cacing, burung, rayap, berkaki seribu dan masih banyak lagi. Bila sudah memiliki satu sarana pengumpulan rahmat Allah, maka seluruh makhluk akan berhimpun di bawah naungannya. Itulah amal jariah. Maka bangunlah pusat-pusat pengumpulan rahmat Allah.

Tionghoa Muslim Di Balik Pendirian Kerajaan Majapahit? Oleh: Ali Romdhoni (Dosen Universitas Wahid Hasyim, Semarang) Dari catata...


Tionghoa Muslim Di Balik Pendirian Kerajaan Majapahit?


Oleh: Ali Romdhoni (Dosen Universitas Wahid Hasyim, Semarang)

Dari catatan sejarah kita bisa mengerti bahwa orang-orang penting di lingkaran istana Singasari telah menjalin komunikasi baik dengan kelompok Muslim dari negeri seberang. Kondisi yang demikian terus berlangsung sampai Singasari runtuh, dan akhirnya Majapahit berdiri. Mengenai hal ini, sangat menarik mencermati pemberitaan dalam Serat Pararaton.

Cerita bermula ketika kerajaan Singasari di Tumapel berhasil digulingkan oleh Adipati Gelang-gelang. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1292. Awalnya Kertanegara tidak percaya bahwa Jayakatong, raja bawahan dan besannya sendiri berkhianat. Setelah melihat para prajuritnya bersimbah darah, raja yang bergelar Bhatara Siwa-Buddha (bertahta 1270-1292) itu mulai sadar, istana telah bobol.

Kertanegara memerintahkan menantunya, Wijaya untuk menghadang pemberontak dari arah utara Tumapel. Wijaya dilindungi para satria pilih-tanding Singasari: Banyak Kapuk, Rangga Lawe, Pedang, Sora, Dangdi, Gajah Pagon, Nambi, Peteng, dan Wirot.

Pasukan Daha dalam jumlah yang jauh lebih besar telah mengepung istana Singasari. Untuk melawan orang-orang Jayakatong itu jumlah tentara Singasari terlalu sedikit. Iya, sebagian dari mereka sedang diberangkatkan ke Sumatera untuk menaklukkan Melayu. Kelak peristiwa ini dikenal sbagai ekspedisi Pamalayu (1275).

Pasukan Wijaya kocar-kacir. Kertanegara gugur bersama Patih Kebo Tengah (Apanji Aragani), dan lebih banyak lagi dari pembesar Singasari. Wijaya bersama para pengikut setianya menjadi pelarian.

Atas saran Sora, Rangga Lawe, dan Nambi, seyogyanya Raden Wijaya lari ke Madura bagian timur, meminta perlindungan kepada Arya Wiraraja. Sora meyakinkan, Wiraraja bisa menolong.

Benar, Wiraraja menerima Wijaya yang sedang dalam pelarian dengan sangat baik. Puncaknya, Arya Wiraraja menyanggupi permintaan menantu bekas junjungannya itu. Ahli strategi dan penasehat politik Singasari itu kemudian mengatur langkah untuk mewujudkan keinginan Wijaya menjadi raja. Wiraraja menggunakan senjata pamungkasnya, meminta bantuan kepada raja Tatar di seberang utara (Mongolia).

“Saya bersahabat baik dengan raja Tatar. Saya akan berkirim surat ke Tatar, mengajak mereka untuk menyerang Daha,” kata Arya Wiraraja sebagaimana tertulis dalam serat Pararaton.

Dengan keahlian Arya Wiraraja dalam bidang diplomasi, politik, dan strategi kemiliteran, Raden Wijaya akhirnya berhasil menggulingkan Raja Jayakatong. Peristiwa ini terjadi tahun 1292.

Hal yang menarik dicermati dalah persahabatan Wiraraja dengan orang-orang Tatar. Asal-usul bangsa Tatar (kadang dilafalkan dengan ‘Tartar’) adalah orang-orang Turki. Mereka bermigrasi ke timur, sampai kemudian menjadi warga minoritas terbesar di Rusia. Ada juga kelompok suku Tatar yang tersebar di berbagai negara, mulai dari China, Jepang, Polandia, dan ke San Francisco. Nama Tatar mulai muncul pada abad pertengahan untuk menyebut salah satu suku Mongol. Pada awalnya, istilah Tatar atau Tartar digunakan oleh orang China untuk menyebutkan bangsa Mongol yang melewati negara China tanpa izin.

Di China, Tartar merupakan suku terkecil yang tinggal di Provinsi Xinjiang, di wilayah barat laut negeri itu. Mayoritas penduduk Xinjiang adalah warga etnis Uighur yang beragama Islam. Walaupun dikaitkan dengan Mongolia, pada kenyataannya suku Tartar lebih memiliki kemiripan budaya dan rupa (wajah) dengan orang-orang Eropa Timur. Mereka paling mashur dengan reputasi sebagai penunggang kuda terbaik.

Di Universitas Heilongjiang Harbin, China penulis memiliki seorang teman mahasiswa yang berasal dari suku Tatar. Dia seorang Muslim berkebangsaan Rusia. Kepada penulis, dia bercerita seputar tradisi keislaman orang-orang Tatar di kampung halamannya. Termasuk bagaimana suku Tatar belajar agama Islam, dan mengajari anak-anaknya.

Menurut kesan penulis, orang Tatar umumnya bisa membaca dan menulis aksara Arab dengan baik. Anak-anak di lingkungan suku Tatar mendapat pendidikan tata-cara shalat lima waktu hingga doa-doa penting keseharian. Ini menunjukkan, model keislaman mereka tidak berbeda jauh dari pendidikan keislaman tradisional di Indonesia.

Jadi, pengaruh pribadi seorang Arya Wiraraja yang bisa meyakinkan orang-orang Tatar untuk datang ke pulau Jawa, kemudian membantu penyerangan Wijaya ke Daha bukanlah kedekatan yang biasa. Artinya, pada saat itu bangsa Tatar telah percaya dengan setiap berita dan analisis politik Arya Wiraraja.

Di sisi lain, mayoritas orang Tatar beragama Islam. Iya, pasukan Angkatan Laut Tatar yang didatangkan dari daratan China itu semuanya terdiri dari orang-orang Muslim. Menurut cerita, setelah sampai di pinggiran pantai di dekat Surabaya, perahu-perahu membawa bala tentara yang dipesan Wiraraja itu menuju Tarik dengan menyusuri sungai Brantas (Wahid, 2010:2).

Mencermati kisah tentara Tatar dan orang-orang Tarik, kedekatan kedua pihak agaknya memiliki landasan (etika) nilai-nilai tertentu, mengingat mereka berasal dari dua negeri yang berbeda, bahkan berjauhan. Selanjtnya, bukan tidak mungkin prinsip (ajaran) yang dipegang kedua belah pihak saling bertemu dan mempengaruhi. Apakah Wiraraja sudah mengenal Islam, atau lebih jauh dari itu, semuanya memiliki kemungkinan.

Penulis juga mencatat ceramah-ceramah KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, khususnya yang ada kaitannya dengan informasi sejarah. Dalam beberapa kesempatan Gus Dur mengatakan, hutan Tarik—yang kemudian dibuka oleh Wijaya, dan kelak menjadi kotaraja Majapahit—berasal dari kata thariqat (tarekat).

Artinya, wilayah hutan Tarik sejak awal sudah didiami oleh sekelompok orang yang mengamalkan ajaran tarekat. Mungkin juga, kerajaan Majapahit dibangun di atas landasan nilai-nilai sufistik yang bersumber dari ajaran tarekat. Bila benar demikian, sejak awal kerajaan Majapahit sebenarnya telah menjalankan nilai-nilai keislaman.

Kecurigaan penulis tentang kemungkinan kerajaan Majapahit sejak awal didirikan oleh orang-orang (muslim) penganut ajaran tarekat bukan tanpa dasar. Diceritakan, pada abad ke-10 telah ada komunitas muslim di Gresik, tidak jauh dari desa Tarik (hutan Tarik). Lahirnya masyarakat muslim itu dipelopori atau didirikan oleh Fatimah binti Maimun di desa Leran, dekat Gresik (Soedjatmoko, 2007:43).

Hingga berdirinya Majapahit berarti telah ada jeda waktu sekitar tiga ratus tahun. Dalam rentang waktu yang demikian panjang, sangat masuk akal bila masyarakat muslim telah berkembang menjadi kelompok yang kuat (Wahid, 2010:22).

Sampai di sini menjadi mudah dipahami, mengapa Arya Wiraraja meminta bantuan kepada pasukan angkatan laut Tatar ketika hendak mendirikan Majapahit.

Peristiwa lain yang memungkinkan orang-orang (tentara) Singasari bertemu dengan komunitas Muslim adalah ekspedisi Pamalayu pada tahun 1275. Raja yang bertahta di Dharmasraya (Tanah Melayu) kala itu adalah Tribuwanaraja Mauliwarmadewa (1286–1316). Pada tahun 1286 raja ini menerima Arca Amoghapasa dari Raja Kertanegara. Delapan tahun kemudian, anaknya, Putri Dara Petak diboyong ke Majapahit dan diperistri Wijaya yang telah dinobatkan sebagai raja pertama Majapahit pada tahun 1294 (Muljana, 2007:4).

Di sisi lain, sudah sejak tahun 1028 M para saudagar asing yang berpusat di muara sungai Perlak dan Pasai (keduanya di dekat Aceh) berusaha memonopoli daerah penghasil lada di sungai Kampar kanan dan Kampar kiri (di Minangkabau). Mereka umumnya seorang Muslim beraliran Syi’ah, berburu buah lada di Pulau Sumatera dengan dukungan pemerintah Dinasti Fathimiah (909-1171 M) di Mesir.

Selain berdagang dan mengenalkan ajaran Islam, pada tahun 1128 M para pedagang ini menyeponsori berdirinya kesultanan Pasai, dan pada tahun 1161 M ikut mendirikan kesultanan Perlak. Sampai tahun 1168 M, tidak ada kelompok lain yang bisa menggeser pengaruh kaum perantau dari Mesir ini (Muljana, 2007:130).

Keberadaan kerajaan Islam di Sumatera ini juga disaksikan seorang pedagang dan penjelajah dari Venesia, Italia yang pernah menyusuri jalur sutera. Sekitar tahun 1292 M, Marco Polo singgah di Samudera Pasai. Menurut Marco Polo, di Pasai ada banyak orang yang sudah mengenal dan menyebarkan Islam. Catatannya tentang kisah-kisah menarik selama berperjalanan kemudian diterbitkan menjadi buku berjudul The Travels of Marco Polo (New York, 1845).

Pertemuan pasukan Singasari dengan orang-orang dari Dinasti Fatimiyah di Tanah Melayu selama hampir dua puluh memungkinkan mereka saling bertukar-pengetahuan dan kebudayaan, termasuk nilai-nilai universal (agama).

Selain itu, sumber-sumber lama seperti Babad Tanah Djawi, Babad Demak Pesisiran, dan Babad Pajang mengabarkan, raja Majapahit terakhir memiliki seorang istri perempuan muslim anak seorang raja dari negeri Campa. Pernikahan Raja Brawijaya dengan Putri Campa melahirkan tiga anak. Keluarga Campa ini pendukung bagi kemudahan perkembangan Islam di Jawa pada masa-masa selanjutnya.

Dari paragraf-paragraf di atas bisa dipahami, pada akhir kekuasaan Singasari telah terjadi kontak politik antara elit istana Singasari dengan angkatan laut Tatar yang muslim. Pada masa-masa berikutnya, penguasa Majapahit memberi kelonggaran bagi tumbuh dan berkembangnya agama Islam di Jawa. Para pembawa agama Islam dari negeri seberang (Campa) diijinkan untuk menyiarkan syari’at, dan pada akhirnya dijadikan kerabat dekat istana.

Tanah pekuburan Muslim Troloyo yang berada tidak terlalu jauh dari pusat situs terbesar peninggalan kerajaan Majapahit di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur juga menjadi bukti bahwa Islam sudah berada di dalam Istana Majapahit. Sejumlah tokoh penting Majapahit yang ternyata seorang Muslim dimakamkan di tanah pekuburan itu.[]

Orang Islam di Majapahit Red: Muhammad Subarkah Oleh: Sunano* Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dalam salah satu tulisan yang dibukuka...


Orang Islam di Majapahit

Red: Muhammad Subarkah
Oleh: Sunano*

Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dalam salah satu tulisan yang dibukukan dengan judul “Membaca Sejarah Nusantara, 25 Kolom Sejarah Gus Dur” (Yogyakarta: LKiS, 2010), pada halaman 22–24 menjelaskan tentang perang Jawa-Tiongkok.


Secara jeli Gus Dur menjelaskan tentang islamisasi Jawa. Bahwa alasan politik kekuasaan kurang rasional dalam perang Jawa-Tiongkok, yang mungkin adalah persamaan agama. Bahwa Raden Wijaya adalah seorang Muslim sehingga pasukan Muslim Tionghoa sudi membantu. Bahkan Gus Dur lebih lanjut menjelaskan bahwa Wijaya adalah nama yang dimilikinya, yaitu Oei atau Wie, yang dalam cabangnya disebut Wong atau Wang.


Jika benar apa yang dituturkan oleh Gus Dur, maka Majapahit didirikan oleh orang Islam dari etnis Tionghoa. Masalah sumber referensi memang tidak dijelaskan oleh Gus Dur, sehingga jika ada perdebatan sejarah mengenai bukti arkeologis atau bukti historis bahwa Raden Wijaya adalah Muslim akan susah dijelaskan.

Pakar sejarah Nusantara, Denys Lombard dalam buku “Nusa Jawa: Silang Budaya, Bagian 2: Jaringan Asia”  (Jakarta: Gramedia, 2005) menjelaskan bahwa sejak awal abad ke-13 terjadi revolusi bahari dan telah mendorong berbagai pelabuhan di Sumatera dan Jawa menjadi pusat perdagangan penting dan sangat ramai. Bersamaan waktu, Islam menyebar di semua pusat perdagangan, pelabuhan, dan mencapai puncak kejayaan dalam bentuk kesultanan Islam.


Lombard mengistilahkan, selama dua abad, Samudera Hindia menjadi lautan bersuasana Islam, tempat perdagangan Lautan Tengah dan Laut Cina Selatan menyatu secara alamiah.

Lombard lebih jauh menjelaskan bahwa banyak elite militer Dinasti Mongol yang sudah diislamkan telah mendorong para penasihat Kubilai Khan untuk mengadakan ekspedisi besar-besaran ke arah Jepang, Champa, Vietnam, dan Jawa. Pasukan tempur ini terdiri atas para pedagang, petani, dan tukang kayu Tiongkok Selatan yang sudah akrab dengan pelayaran ke Asia Tenggara.

Hal tersebut terwujud dalam catatan sejarah tentang kedatangan militer Tiongkok ke Indonesia dalam jumlah sangat besar pada waktu Dinasti Yuan berkuasa. Jumlah pasukan Mongol untuk menyerang Jawa dengan perkiraan mencapai 20.000 orang, yang terdiri atas banyak tentara Muslim. Upaya damai penaklukan kerajaan Jawa dilakukan dengan mengutus Men-Shi sebagai wakil Kubilai Khan agar raja Jawa tunduk kepada kekuasaan Mongol. Namun, upaya ini malah dicederai dengan melukai wajah dan memotong telinga utusan resmi tersebut.

Kronik peperangan antara Jawa dan Tiongkok pada masa Dinasti Yuan yang ditulis oleh WP. Groeneveldt dalam buku “Historical Notes Indonesia and Malaya Compiled From Chinese Sources” (Jakarta: Komunitas Bambu, 2009) menjelaskan tentang penyerangan pasukan Mongol.

Pada tahun 1293, Kaisar Kubilai Khan mengirim pasukan untuk menghukum Raja Singasari yang dipimpin oleh tiga jenderal; Shih-Pi, biasa dipanggil Tarkun yang berasal dari Po Yeh Disktrik Li Chou (Provinsi Chih Li). Merupakan wakil Kubilai Khan untuk menaklukkan Jawa. Selama Dinasti Yuan, menjadi kebiasaan orang Semu (orang Arab, Persia dan Turki), yang merupakan leluhur komunitas Hui, memakai nama Han China sebagai tambahan nama etnis mereka. Karena itu, sangat diyakini bahwa Shih-pi adalah jenderal Muslim.

Ike Mese yang berasal dari Uighur (Provinsi Xinjiang), yang merupakan suku terpandang, paling cerdas, dan berkebudayaan tinggi di antara suku-suku Turkistan lainnya. Xinjiang pada masa Dinasti Yuan merupakan salah satu provinsi yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Jenderal ketiga adalah Gaoxing (Kau Shing) yang berasal dari Ts’ai Chou yang merupakan seorang dari bangsa Han.

Kedatangan militer Mongol tersebut membawa dampak signifikan terhadap jumlah populasi Tionghoa dan orang Islam di pulau Jawa dan Sumatera. Kegagalan penyerangan tentara Mongol menyebabkan banyak pasukan bisa kembali ke Tiongkok.

Mereka menyebar dan menetap di kota-kota sepanjang pantai utara Jawa dan pesisir timur Sumatera. Sisa pasukan Mongol tersebut banyak mengembangkan teknologi kapal, pertanian, dan pertukangan yang sudah sejak lama maju di Tiongkok. Mereka juga membangun jaringan perdagangan antar pulau dan luar negeri.

Komunitas Muslim Tionghoa yang bermukim di Jawa terekam secara jelas oleh Ma-Huan yang membuat catatan perjalanan ekspedisi Laksamana Cheng Ho selama tujuh kali (1405–1433). Catatan tersebut menginformasikan komunitas Muslim Tionghoa di berbagai bandar pelabuhan yang dikunjungi Cheng Ho.

Di bandar pelabuhan Tuban, orang Tionghoa merupakan sebagian besar dari penduduk yang menurut taksiran mencapai “seribu keluarga lebih sedikit”. Di bandar pelabuhan Gresik, juga banyak orang Tionghoa menetap dan berdagang emas, batu mulia, barang impor. Banyak di antara mereka sudah menjadi pedagang kaya.

Mereka juga banyak yang menganut agama Islam dan mentaati aturan agama. Oleh Groeneveldt lebih rinci menjelaskan bahwa di ibukota Majapahit, penduduk terbagi menjadi tiga, orang Hui yang merujuk pada komunitas Arab, mereka makan dan berpakaian sangat layak dan bersih, orang Tionghoa yang banyak memeluk Islam dan Pribumi yang sangat kotor dan jelek.


Komunitas Islam di Majapahit jika merujuk pada sumber primer berupa situs makam sudah ada sejak Raja Hayam Wuruk. Kompleks makam raja-raja dan bangsawan Majapahit di Troloyo sebagai pemakaman Islam bagi keluarga raja. Kompleks makam Troloyo berada di selatan keraton berdekatan dengan perumahan bangsawan dan keluarga Raja Hayam Wuruk.

Seperti ditulis Adrian Perkasa dalam “Orang-Orang Tionghoa & Islam di Majapahit” (Yogyakarta: Ombak, 2012), menjelaskan bahwa kuncup makam pada kompleks makam Kubur Pitu (makam tujuh) menggunakan lambang surya Majapahit dan bertuliskan Arab “la ilaha illahu mukhammadun rasawlu allahu” dengan inskripsi angka tahun meninggal 1397, 1407, 1427, 1467, 1476 M.

Maka, jika melihat tahun meninggalnya, berarti merupakan makam keluarga raja sejak Hayam Wuruk, Wikramawardhana hingga Ratu Suhita. Penggunaan simbol surya Majapahit menandakan kedekatan hubungan dengan keluarga raja atau orang yang sangat penting.

Bukti nisan bertuliskan arab di kompleks pemakaman Troloyo menjelaskan bahwa Islam sudah berkembang pada puncak kejayaan Majapahit.

Catatan sejarah yang dipercaya sampai sekarang memang tidak ada yang menyebutkan bahwa Majapahit adalah kerajaan Islam, tetapi Islam sudah mulai berkembang sejak awal berdiri. Komunitas Islam dari Arab dan Tiongkok memiliki posisi cukup penting sebagai ahli pertukangan dan saudagar kaya yang menguasai perdagangan eksport Majapahit.

 

*Sunano, penulis buku 'Muslim Tionghoa di Yogyakarta'.

Alam Rahim, Alam Dunia Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Saat manusia di alam rahim, Allah mengambil jan...

Alam Rahim, Alam Dunia

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Saat manusia di alam rahim, Allah mengambil janji pada manusia untuk menyembah dan taat kepada Allah. Hanya itu saja bekalnya. Bekal ini yang akan menyelamatkan manusia dari liku-liku kehidupan ini. Satu bekal yang membuat manusia bahagia dan tentram.

Saat para Nabi dan Rasul akan wafat, yang dipesankan kepada anak keturunan dan umatnya hanya menyembah dan taat kepada Allah saja. Mengapa bukan ilmu, teknologi dan ragam sumber daya? Satu bekal untuk mengarungi bahtera pernak-pernik kehidupan.

Manusia baru mempelajari liku-liku kehidupan saat sudah aqil balig. Sambil mengarungi kehidupan, manusia belajar liku-liku kehidupan. Itulah sebab, semua kemaksiatan dan dosa seberat dan sepenuh isi bumi pun akan diampuni. Kecuali menyekutukan Allah.

Allah menurunkan Kitab Suci, Para Nabi dan Rasul untuk belajar dan mengamalkannya. Ada pahala dan dosa. Ada ampunan dan ujian. Belajarnya bukan saja tentang hiruk-pikuk ujian dunia, tetapi juga hiruk-pikuk perjalanan setelah kematian. Disinilah perbedaan di alam rahim dan alam dunia.

Di alam rahim hanya diajarkan bekal saja, namun tak dibekali pengetahuan tentang liku-liku perjalanan dunia. Namun di alam dunia, manusia tidak hanya dibekali bekal di akhirat namun juga liku-liku perjalanan akhirat, sejak kematian, Hari Kiamat, Hari Pembalasan hingga pertemuan dengan Allah.

Perjalanan akhirat sangat jelas dan detail, baik tahapannya, fragmen peristiwanya, para pelakunya hingga dialog-dialognya. Sebuah sinopsis filem dan novel pun tak sedetail seperti ini. Mengapa gambaran akhirat sangat jelas? Seolah-olah sedang mengalaminya dan hadir di dalamnya.

Alam rahim, bekal untuk menghadapi perjalanan dunia. Bekalnya hanya tunaikan janji saat di alam rahim. Alam dunia, bekal untuk menghadapi perjalanan akhirat, bekalnya hanya mentaati Allah dan Rasul di setiap sendi kehidupan. Hanya itu saja. Mudahkan?

Kesuburan Tanaman, Tanah atau Pupuk? Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Persoalan kesuburan tanah apakah ...

Kesuburan Tanaman, Tanah atau Pupuk?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Persoalan kesuburan tanah apakah kekurangan pupuk? Persoalan pertumbuhan tanaman apakah tentang pupuk? Mengapa hutan yang tidak pernah dipupuk namun sangat subur? Pupuk adalah persoalan kedua, yang terpenting pertama tentang pengelolaan tanah.

Dalam Al-Qur'an dijelaskan tentang area perkebunan yang mendapatkan azab Allah. Tanahnya menjadi licin. Apa artinya? Apa hubungan antar tanah licin dengan kesuburan tanah dan tanaman?

Tanah yang licin membuat air tidak menyerap ke dalam tanah. Bila air hujan tak meresap, bagaimana tanah mendapatkan unsur haranya. Bagaimana unsur hara dipermukaan masuk ke dalam tanah?

Tanah licin membuat air menggenang atau terbuang. Menggenang, membuat apa pun jenis unsur hara tidak bisa diserap akar karena jenuh. Terbuangnya air membuat unsur hara tanah yang berada dipermukaan terbuang atau terbawa oleh air. Jadi tak ada yang tersisa di tanah.

Persoalan utama tanah berikutnya adalah erosi. Erosi adalah hilangnya atau terkikisnya tanah atau bagian tanah dari suatu tempat oleh air atau angin. Padahal tanah yang paling subur berada di permukaan tanah, bila terkikis jadilah tanah tandus.

Bagaimana cara sederhana Al-Qur'an untuk menyadarkan manusia untuk mengelola tanah sebelum berfikir pupuk? Dari air hujan, Allah menghidupkan tanah mati, menumbuhkan tanaman dan mengeluarkan buah. Dengan filosofi sederhana inilah bermunculan konservasi tanah yang modern, maju dan terus berkembang.

Kesadaran pentingnya air hujan melahirkan kesadaran, bagaimana menampung air hujan di tanah? Bagaimana air hujan tidak terbuang percuma ke saluran air atau sungai? Bagaimana air hujan meresap ke tanah? Andai tidak memiliki dana besar untuk mengumpulkan pupuk, cukup membuat agar air hujan tidak terbuang percuma sudah cukup untuk memulai langkah menyuburkan tanah dan tanaman.

Mengapa Berternak? Pelajari Sejarah Para Nabi dan Rasul Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Amalkan Al-Qur...

Mengapa Berternak? Pelajari Sejarah Para Nabi dan Rasul

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Amalkan Al-Qur'an dalam berternak. Amalkan cara pemilihan bibit ternak menurunkan Sunah Rasulullah saw. Bukankah Para Nabi dan Rasul seluruhnya adalah para pengembala? Mengapa tidak belajar langsung kepada Para Nabi dan Rasul?

Mengapa berternak? Ingin meraih keuntungan? Berternaklah karena perintah Rasulullah saw yang bersabda bahwa untuk menghadapi huru hara Hari Kiamat adalah dengan berternak. Berternaklah karena itulah sarana pendidikan kepemimpinan dari Allah untuk seluruh para Nabi dan Rasul.

Bagaimana memulai berternak? Bukalah kisah dalam hadist Rasulullah saw tentang tiga pemuda yang botak, belang dan buta. Bagaimana malaikat Jibril membantu mereka? Bagaimana ternaknya cepat berkembang biak? Malaikat memberikan domba dan sapi betina yang sedang bunting kepada mereka.

Allah melimpahkan dua kebahagiaan pada mereka yang berternak. Saat mengeluarkan dari kandang ke tempat pengembalaan. Juga saat memasukkannya ke kandang dari tempat pengembalaan.

Mengapa ternak Rasulullah saw sehat dan gemuk? Mengapa Rasulullah saw selalu mendapatkan tempat pengembalaan yang hijau dan subur? Mengapa saat tangan Rasulullah saw menyentuh puting susu ternak, airnya keluar deras walaupun sebelumnya kering? Perlu diriset keterkaitan spiritual dengan   keberkahan hasil peternakan.

Berternak bukan sekedar memberikan makanan yang cukup. Bukan sekedar menyiapkan pakan yang cepat menggemukkan. Perhatikan tubuh manusia yang diberi suplemen gemuk? Apakah tidak merusak tubuh manusia itu sendiri? Bagaimana bila terhadap hewan? Bagaimana efek suplemen penggembukkan kepada yang memakan dagingnya?

Dalam Al-Qur'an harus ada dua unsur dalam berternak, mengembalakannya dan mengkandangkannya. Dua unsur yang di dalamnya ada unsur kesenangan bagi manusia dan hewannya.

Dipakai Melawan Arabisasi, Kebaya Justru dari 'Arab' Republika  Pembaca yang budiman, belakangan tak jarang kita dengar ...

Dipakai Melawan Arabisasi, Kebaya Justru dari 'Arab'

Republika 


Pembaca yang budiman, belakangan tak jarang kita dengar sejumlah orang menjadikan kebaya sebagai simbol menolak yang mereka persepsikan sebagai Arabisasi dan Islamisasi di Indonesia. Pakaian atas perempuan berkancing depan yang kerap dipadukan dengan kain di bagian bawah itu dikira murni produk Nusantara. Benarkah demikian?

Dalam artikel di Jurnal Arkeologi Malaysia edisi 2013. Haziyah Hussin dkk meyakini bahwa merujuk catatan arkeologis, perempuan-perempuan di Nusantara hanya memakai sejenis kemben pada awal abad ke-13. Jamaknya, berbentuk kain yang dililitkan hingga bagian dada saja.

Sedangkan Triyanto, pengajar pada Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Universitas Negeri Yogyakarta dalam artikelnya "Kebaya Sebagai Trend Busana Wanita Indonesia" juga mencatat bahwa penelitian pada relief-relief di candi Hindu-Jawa, termasuk dari zaman Majapahit, cukup membuktikan bahwa baik lelaki maupun perempuan hanya mengenal busana kain lipat.

Mengapa kemudian cara berpakaian itu berubah? Ini ada kaitannya dengan munculnya risalah di Arabia pada abad ke-7 Masehi. Risalah yang kemudian nantinya disebut agama Islam itu mensyaratkan pakaian yang sopan baik bagi perempuan maupun lelaki. Jenis-jenis pakaian yang lebih tertutup kemudian menyebar ke seantero wilayah penyebaran Islam.

Perempuan di Arabia jamak mengenakan jenis pakaian belah depan panjang yang dinamai Habaya atau Abaya, perempuan di Mesir mengenakan pakaian serupa yang dinamai Jubba, perempuan di Turki mengenakan Akibiya al Turkiyya. Corak pakaian itu juga memengaruhi wilayah-wilayah lain seperti Persia, India, Cina, dan Semenanjung Iberia (Spanyol dan Portugal) yang sempat ratusan tahun merupakan kerajaan Islam.

Sejumlah sejarawan meyakini, dari situlah kemudian perempuan Nusantara akhirnya juga berkebaya. Pada 1886, orientalis Henry Yule dan Arthur Burnell berpandangan bahwa kata "kebaya" berasal dari kata Arab "qaba" yang merujuk pada semacam kemeja longgar kancing depan. Mereka juga menyinggung bahwa Rasulullah pernah mendapat hadiah berupa "aqbiya" kata jamak dari "qaba".

Pakaian jenis itu diduga ikut tiba ke Indonesia sekitar abad ke-14/ke-15 seiring penyebaran Islam oleh pedagang dari Arabia, India, dan Cina; serta kedatangan kolonial Portugal yang masih memertahankan pakaian dari masa mereka dikuasai Muslim. Dalam kamus Hobson-Jobson yang terbit pada 1969, kata "cabaya" digunakan pelaut Portugal untuk jenis pakaian kancing depan tersebut.

Berbarengan dengan masuknya pengaruh Islam itulah kemudian pakaian yang digunakan perempuan Jawa kemudian bergeser menjadi jauh lebih tertutup dari sebelumnya dan akhirnya menjadi pakaian khas bernama kebaya.

Dalam variasi setempat, pakaian sejenis kemeja belah depan tersebut dikombinasikan dengan penggunaan kain di bagian bawah alih-alih langsung memanjang ke bawah seperti jamak di Timur Tengah.

Dari Jawa, kemudian pakaian kebaya ini menyebar ke seantero Nusantara. Dalam buku "Pakaian Patut Melayu", penulis klasik Haji Mohd Said Haji Sulaiman (1876-1955) mencatat bahwa kebaya di Malaya berasal dari Surabaya mengikuti pakaian perempuan Jawa dan Cina Peranakan.

Pada akhirnya, adalah sebuah ironi jika kebaya digunakan sebagai penolakan atas Islamisasi Nusantara. Karena merujuk catatan sejarah, pakaian itu justru berkaitan sangat erat dengan penyebaran Islam di Indonesia.

Mengembangkan Bisnis dengan Mindset Berpasangan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Bagaimana mengembangka...


Mengembangkan Bisnis dengan Mindset Berpasangan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Bagaimana mengembangkan bisnis? Belajarlah cara Allah mengembangbiakan tumbuhan, hewan dan manusia. Semuanya berpasangan. Adakah yang tak berpasangan? Berpasangan berdasarkan cinta dan fitrah.

Konsep musyarakah dalam bisnis merupakan turunan dari konsep berpasangan. Memiliki karakter wirausaha tetapi tak memiliki modal. Memiliki modal tetapi tak memiliki kemampuan bisnis. Memiliki kekuatan konsep tetapi tak bisa mengeksekusi. Memiliki kekuatan eksekusi tetapi tak memiliki konsep. Bagaimana bila semuanya dipasangkan?

Bagaimana mendapatkan mitra usaha? Pelajari saat Allah memasangkan siang-malam, bumi-langit, bulan-matahari, wanita-pria. Sangat berbeda, namun melangkah dalam orbit yang sama yaitu tunduk dan patuh kepada Allah. Banyak yang berbeda-beda, yang tersulit adalah berjalan di orbit yang sama.

Kejelian mendapatkan pasangan bukan sekedar sosok mitra usaha tetapi juga persoalan internal, memasangkan manusia dengan sistem informasi teknologi, memasangkan visi dan misi dengan budaya perusahaan, pertumbuhan bisnis dan jaringan dengan kekuatan internal. Operasional dengan pengendalian.

Pengembangan produk pun menggunakan konsep berpasangan. Produk A dipasangkan dengan apa agar mudah terjual? Membaca logika konsumen pun dengan mind set berpasangan. Pengembangan marketing pun dengan konsep berpasangan. Berpasangan itulah konsep dasar pengembangbiakan.

Berpasangan menciptakan terobosan, kreativitas, inovasi dan solusi. Ekstrim kanan-kiri menghasilkan jalan tengah. Panas-dingin menghasilkan kesejukan. Berpasangan hanya bisa dilakukan bila seluruhnya berjalan diorbit yang sama. Semuanya tunduk dan patuh kepada Allah.

Al-Qur'an dipenuhi Kemukjizatan. Kata, susunan kata dan kalimat, tekstualnya sama dari masa ke masa, namun kontekstualnya sesuai dengan realitas zamannya untuk menghadapi tantangan terkini. Mengapa berpasangan hanya dalam konteks mengembangbiakan tumbuhan, hewan dan manusia, mengapa tidak dibawa ke ranah bisnis?

Sinar Matahari, Merasakan Kebersamaan Allah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Bisakah merasakan nikmat A...

Sinar Matahari, Merasakan Kebersamaan Allah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Bisakah merasakan nikmat Allah dari sinar matahari? Tanpa sinar matahari, bisakah manusia merasakan kenikmatan makan dan minum? Bukankah tumbuhan, buah-buahan, biji-bijian, bahan pangan yang diproduksi oleh tumbuhan disebabkan oleh panasnya sinar matahari? Tumbuhan menyerap panasnya sinar matahari untuk berfotosintesis.

Bila tidak ada sinar matahari, apa yang terjadi di bumi? Gelap gulita. Berapa banyak sumber bahan bakar yang dibutuhkan agar bumi tetap terang? Perhatikan Eropa saat ini, tanpa pasokan energi dari Rusia saja, sudah masuk ke era resesi.

Bisakah manusia beraktifitas tanpa sinar matahari? Apa yang bisa dilakukan dalam kegelapan? Apakah bisa menikmati keindahan alam? Menikmati keindahan pohon, air, lautan, gunung, hewan? Dalam kegelapan manusia akan terkurung dan terpenjara.

Dalam kegelapan manusia dihimpit dengan ketakutan dan kekhawatiran. Bukankah suara gemerisik dalam kegelapan sudah menimbulkan kecurigaan? Bukankah suara halus pun sudah menimbulkan kekhawatiran?

Bisakah manusia melihat tanpa sinar matahari? Bagaimana bila sinar matahari kuning, merah, hijau, biru? Bagaimana pengaruhnya dengan mata manusia bila warna sinar matahari tidak seperti saat ini?

Beku dan dingin, andai tidak ada matahari. Bisakah manusia bertahan hidup? Hidup menjadi siksaan dan penderitaan bagi manusia. Bisakah manusia minum dan masak, bila airnya membeku dan dingin?

Allah itu Maha Meliputi segala sesuatu. Nikmat dan Rahmat Allah meliputi segala sesuatu. Sudahkah merasakannya? Bila sudah, ada rasa bahwa Allah selalu membersamai kita. Cobalah berlatih merasakannya dengan memperhatikan tanda-tanda kebesaran Allah yang meliputi segala sesuatu.

Perbandingan dua Kebun, Kimawi dan Organik Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Ada dua kebun, yang satu me...

Perbandingan dua Kebun, Kimawi dan Organik

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Ada dua kebun, yang satu mengandalkan pupuk kimia saja. Semua persoalan tanaman dituntaskan dengan obat-obatan kimia. Saat awal, pertumbuhan tanaman terlihat sangat bagus. Banyak yang mengaguminya.

Kebun yang menggunakan pupuk dan obat-obatan kimia, tanahnya dibiarkan miring. Rumput dibiarkan tumbuh. Hanya dibagian tanamannya saja yang terjaga dari rumput dan ilalang. Saat ilalang dan rumput sudah tinggi dan dipotong, sampah ilalang tak digunakan untuk menyuburkan area tanaman.

Satu kebun yang lainnya, menggunakan apa yang tersedia di alam.  Tak menggunakan pupuk dan obat-obatan kimia dalam merawat pohonnya. Tanah yang miring, dibuatkan terasering yang sejajar dengan kemiringan bukit. Dalam satu jalur terasering dibuat petakan kecil agar air hujan berkumpul dan meresap di area kecil tersebut.

Dalam satu kotak terasering dibuat mikro irigasi. Tanahnya dibuat bergelombang dan berlubang mengikuti kontur bumi. Dengan cara seperti ini, air hujan meresap sempurna ke tanah dan tidak menggenang. Genangannya pun tidak menggenangi bibit pepohonan.

Dikumpulkan sampah dari sisa jerami padi, sekam, daun bambu dan sisa bakaran sampah. Dikumpulkan kotoran domba dan ayam. Dimasukan ke dalam lubang bibit tanaman. Bagaimana hasilnya?

Diawal, kebun yang menggunakan pupuk dan obat-obatan kimia terlihat sangat cepat pertumbuhannya. Kebun yang memanfaatkan air hujan dan sampah sangat lambat dan mudah terserang hama. Namun beberapa bulan kemudian, yang organik bisa melampaui pertumbuhan kebun yang diolah dengan serba kimiawi. Mengapa?

Yang kimiawi, hanya mengandalkan pupuk kimia. Yang organik, pupuknya terus disuplai oleh air hujan, makro dan mikroorganisme yang hidup di tanah. Setiap gerak dan aktivitas makro dan mikroorganisme senantiasa menyuburkan tanah. Tanahnya menjadi gembur, membuat akar tanaman leluasa menerobos tanah.

Menikmati Perhiasan Dunia Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Hidup itu permainan, kesenangan dan senda gu...

Menikmati Perhiasan Dunia

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Hidup itu permainan, kesenangan dan senda gurau. Dihiasi dunia dengan wanita, anak-anak, emas, perak, perhiasan, kendaraan, ternak dan sawah. Seperti itulah isi dunia. Bagaimana pelaku usaha memahami fenomena ini semua? Inilah dasar marketing, promosi, produk dan bisnis development.

Ragam fenomena dunia, jangan dijauhi ataupun ditinggalkan tetapi berdayakanlah tanpa tertipu olehnya. Bukankah Allah menyediakan nikmat yang halal dan baik bagi manusia? Bila beriman, semua hiruk-pikuk dan perhiasan dunia menjadi berdaya guna.

Fleksibelitas terbentuk karena memahami prinsip. Kebebasan itu diraih dengan memahami yang prinsip. Syariat Allah bukan pembatasan dan pengekangan, tetapi menghirup udara kebebasan, fleksibelitas dan kemudahan tanpa khawatir dengan kehancuran dan kerusakan.

Mengapa ada rem di kendaraan? Agar bebas bergerak hingga ngebut dengan kecepatan tinggi. Mengapa ada sabuk pengaman? Mengapa ada helm? Agar bebas bergerak dengan kecepatan yang diinginkan. Bila terjadi sesuatu masih tetap aman.

Nikmati dunia sesuai yang diperbolehkan. Nikmati permainan, sendau gurau dan kesenangan dunia, sesuai yang dihalalkan dan baik. Larangan dan keharaman hanyalah agar manusia menikmati dunia sebebasnya tanpa merusak diri dan kehidupannya.

Larangan dan keharaman agar manusia senantiasa dalam kondisi super kehati-hatian dan kewaspadaaan. Berfikir sebelum melangkah. Merencanakan sebelum bertindak. Memastikan bahwa seluruhnya di jalan yang lurus sesuai jalurnya.

Kreatifitas, inovasi dan kebebasan hanya muncul bila memahami prinsip halal dan haram. Memahami prinsip rukun, wajib, sunah, mubah, syubhat dan haram. Dengan prinsip ini manusia bebas berkeliaran dan berekspresi tanpa khawatir kehancuran dan kerusakan.

Jalan Kemudahan Itu Ketaatan kepada Allah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Allah menundukkan gunung seh...

Jalan Kemudahan Itu Ketaatan kepada Allah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Allah menundukkan gunung sehingga gunung berdzikir bersama Nabi Dawud di setiap pagi dan petang. Allah menundukkan burung untuk berkumpul bersama Nabi Dawud sehingga burung berdzikir bersamanya di setiap pagi dan petang. Allah mengilhamkan hikmah dan kebijakan kepada Nabi Dawud untuk bisa memutuskan perkara yang diperselisihkan dengan adil. Mengapa Nabi Dawud dianugerahkan keutamaan seperti ini?

Nabi Dawud seorang hamba Allah yang sangat taat. Selalu dan banyak berdzikir. Hanya itu syaratnya. Karunia Allah beriringan dengan ketaatan seorang hamba. Setiap Nabi dan Rasul selalu mengharapkan karunia dari sisi Allah, mengapa sekarang manusia mengandalkan ilmu, sumberdaya, teknologi, akal dan ikhtiarnya? Mengandalkan kemampuan leadership, relationship dan manajemennya?

Allah menundukkan Iblis untuk Nabi Sulaiman, sang jin diberdayakan untuk membuat bangunan, peralatan dari logam dan batu, menyelam di lautan untuk mendayagunakan kekayaan di lautan. Seluruh kekuatan dan keahlian jin diabdikan bagi Nabi Sulaiman. Burung, awan, dan angin ditundukkan Allah bagi Nabi Sulaiman. Apa syaratnya?

Nabi Sulaiman seorang hamba yang amat taat kepada Allah. Doanya dikabulkan agar diampuni dan dikaruniakan dari sisi Allah sebuah kerajaan yang kuat dan besar yang tidak akan pernah diberikan lagi kepada siapapun di kolong jagat raya ini. Dengan ketaatan, semuanya diraih hanya dengan ucapan permohonan lisan berupa doa.

Dalam kejaran bala tentara Firaun. Nabi Musa berdoa, "Ya Allah, aku mengharapkan kebaikan dari sisi-Mu." Seketika itu pula datanglah putri Nabi Syuaib yang mengundangnya untuk bertemu dengan ayahnya. Nabi Musa mendapatkan pekerjaan, tempat tinggal, makanan dan minuman, juga dijodohkan sehingga memiliki keluarga.

Beribadahlah. Mohon pertolongan kepada Allah, maka Allah akan menunjukkan jalan yang lurus, mudah, sederhana dalam meraih sesuatu. Bukan jalan yang berliku-liku, sulit namun tersesat pula sehingga tidak pernah sampai pada tujuannya. Bukan jalan yang dianggapnya benar tetapi terjerumus tak meraih apa pun dalam kehidupan ini.

Mengapa manusia diliputi kepenatan dan keletihan? Mengapa manusia harus bekerja keras, banting tulang dan memeras keringat untuk meraih sesuatu? Padahal ada jalan yang mudah, sederhana dan senantiasa ada yang menolong dan dijamin kesuksesannya? Sebab hanya mengandalkan dirinya dan meninggalkan Allah.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (208) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (6) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (225) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (283) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (46) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (2) Nabi Isa (2) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (2) Nabi Nuh (3) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (1) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (191) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (431) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (155) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (195) Sirah Sahabat (114) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (95) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)