basmalah Pictures, Images and Photos
08/19/23 - Our Islamic Story

Choose your Language

Induk Pembuka Ilmu Laduni Oleh: Nasrulloh Baksolahar Banyak yang ingin mendapatkan ilmu laduni. Ilmu tanpa belajar dan tanpa ris...

Induk Pembuka Ilmu Laduni

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Banyak yang ingin mendapatkan ilmu laduni. Ilmu tanpa belajar dan tanpa riset. Ilmu yang Allah ajarkan langsung. Ilmu yang Allah ilhamkan langsung ke hati manusia. Padahal ilmu Laduni terbesar dan terhebat sepanjang sejarah manusia dan dunia, justru diabaikan, ditinggalkan dan dibuang. Bagaimana bisa mendapatkan serpihan ilmu Laduni yang "kecil-kecil"?

Ilmu Laduni terhebat dan terbesar sepanjang sejarah adalah Al-Qur'an. Banyak ayat yang menjelaskan datangnya kemudahan, solusi tanpa belajar dari ilmu dan pengalaman, hanya tinggal bertakwa. Mendapatkan pertolongan dengan shalat dan sabar. Mendapatkan pertolongan hanya dengan menolong agama Allah saja.

Banyak ayat, Allah akan menjelaskan tanda-tanda kebesaran Allah di seluruh ufuk dan diri sendiri hanya dengan menyakininya saja. Beriman, menjalankan Firman-Nya membuat dirinya menjadi orang yang beruntung, juga mendapatkan kebaikan. Bila induk ilmunya sudah dibuka maka yang cabangnya akan mudah dikuasai. Bila induk kemukjizatan sudah diyakini, maka kemukjizatan kecil lainnya akan dianugerahkan oleh Allah.

Rasulullah saw itu ummi, tidak bisa membaca dan menulis. Rasulullah saw tidak pernah berinteraksi dengan peradaban dan kitab suci apa pun. Rasulullah saw hanya berinteraksi dengan Al-Qur'an. Namun mengapa semua ucapan, prilaku, aktivitas dan akhlaknya memiliki kebenaran ilmiah hingga sekarang? Ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengikuti Rasulullah saw. Peristiwa dunia di sepanjang zaman membuktikan ucapan Rasulullah saw yang disabdakan pada ribuan tahun yang lalu.

Yang dilakukan oleh para Rasul dan Nabi, apakah buah dari bacaannya? Ilmunya? Strateginya? Penelitiannya? Pemikirannya? Pengalamannya? Kekuatannya? Mereka hanya mengikuti wahyu saja. Wahyu Allah yang membimbing terciptanya beragam sarana, infrastruktur dan sumberdaya yang dibutuhkan dalam mengarungi hidupnya.

Kun Fayakun, Allah menjadikan sesuatu hanya  dengan "Jadilah" maka jadilah semua yang dikehendaki-Nya. Kekuatan inilah yang diandalkan bukan kekuatan menurut persepsi manusia. Bagaimana agar Allah menjadi Pelindung dan Penolong? Hanya itu kunci ilmu Laduni. Ikutilah Firman-Nya dan Syariat-Nya.

Ilmuwan muslimin memiliki keragaman keilmuan yang seluruhnya melampaui tingkat kepakaran. Kekuasaan kaum muslimin melampaui semua kekuasaan para raja yang pernah berkuasa di muka bumi. Semuanya hanya diraih dalam bilangan tahun. Apa kuncinya? Ilmu Laduni yang diperoleh melalui implementasi Al-Qur'an.

Ilmu Jalan Lurus Oleh: Nasrulloh Baksolahar Jalan hidup seluruh manusia di muka bumi, sejak manusia diciptakan hingga bumi ini h...

Ilmu Jalan Lurus

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Jalan hidup seluruh manusia di muka bumi, sejak manusia diciptakan hingga bumi ini hancur hanya terbagi 3 saja. Yaitu, Jalan yang lurus, jalan yang sesat dan jalan yang dimurkai. Jalan yang sesat dan dimurkai adalah jalan yang tidak akan bisa sampai pada tujuan yang dicita-citakan.

Jalan yang sesat dan dimurkai, walaupun memiliki kekuasaan seperti "Tuhan". Walaupun memiliki kekayaan sebanyak dan sepenuh perbendaharaan langit dan bumi. Walapun meraih dan mengimplementasikan teknologi dan ilmu pengetahuan yang melampui hukum-hukum alam dan sosial yang ada di jagat raya, pada akhirnya tidak akan pernah meraih tujuan yang diharapkan.

Apa yang tidak dimiliki oleh Firaun? Kekuasaan, kekayaan, ilmu dan teknologi, kemiliteran dan dukungan seluruh lapisan masyarakat yang setia dan patuh dimilikinya. Apakah bisa membuang ketakutan pada dirinya? Apakah obsesi menyingkirkan Nabi Musa dan Harun berhasil? Jalan yang sesat dan dimurkai, hingga kapan pun tidak akan bisa meriah obsesinya.

Bani Israel di era Nabi Musa dan Harun, apakah bisa memasuki Palestina? Padahal sejak perjalanannya dari Mesir dilimpahkan rezeki tak terkira dari Allah. Ditolong dari kejaran Firaun. Diberi air hanya dengan memecahkan bebatuan. Diberi makanan dari Surga berupa Manna dan Salwa. Dalam penghianatannya kepada para Nabi dan Rasul. Penyembahannya kepada patung emas yang dibuat Samiri. Membuat selalu obsesinya gagal.

Tak butuh banyak syarat untuk bahagia. Tak butuh banyak sumber daya untuk tentram. Tak harus terpenuhi seluruh definisi kesenangan menurut persepsi manusia untuk bahagia dan tentram. Hanya butuh satu syarat, jalan seperti apa yang dipilih? Jalan luruskah!

Ada satu orang pejalan kaki yang mengetahui jalan pintas untuk sampai ke kampungnya. Ada satu lagi yang memiliki kendaraan paling canggih dan perbekalan paling banyak dan komplit. Namun tak tahu jalan untuk sampai ke kampungnya. Dari dua orang itu siapakah yang akan sampai? Siapa yang akan cepat tiba? Dengan kendaraan tercanggih dan perbekalan terlengkap hanya akan akan kelelahan dan kebingungan saja di perjalanan karena tersesat. Itulah bila tak tahu jalan yang lurus.

Ada ilmu yang manusia tak perlu membuat riset penelitian untuk mendapatkannya. Tak perlu mengumpulkan pengalaman yang panjang dan berat. Tak perlu membangun laboratorium dan ilmuwan untuk meraihnya. Ilmu itu gratis,  hanya dicontek dan diaplikasikan saja. Yaitu ilmu Laduni dari Allah. Yaitu ilmu jalan yang lurus. Yaitu Islam.

Mengobati Kepanikan Oleh: Nasrulloh Baksolahar Kondisi terpanik adalah saat tak berdaya namun diburu oleh penguasa zalim, bengis...

Mengobati Kepanikan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Kondisi terpanik adalah saat tak berdaya namun diburu oleh penguasa zalim, bengis juga yang perkasa. Siksaan menunggu. Nyawa terancam. Banyak kisah para Nabi dan Rasul yang menggambarkan kondisi ini.

Saat terpanik, jiwa diliputi ketakutan luar biasa. Akal mati. Keputusan membabi buta secara serampangan. Dalam kondisi ini, Syetan dan hawa nafsu sangat mudah menggoda seperti mempermainkan bola. Musuh sangat mudah mengalahkan bahkan menangkapnya. Semua tindakan dan perilaku tidak terukur.

Romawi dan Persia terkalahkan. Mongol terkalahkan. Padahal mereka memiliki semua kekuatan yang melampaui kemampuan kaum Muslimin, apa penyebabnya? Kepanikan mengepung pasukan Romawi, Persia dan Mongol. Dalam kepanikan, kekuatan sehebat dan sebesar apapun menjadi tak berguna.

Mengapa kaum Muslimin hampir terkalahkan di perang Uhud? Kepanikan karena berita terbunuhnya Rasulullah saw. Mengapa kemudian berbalik mengejar pasukan Quraisy? Mengapa kaum Muslimin yang panik saat serbuan mendadak saat perang Hunain, bisa berbalik mengalahkan musuhnya? Caranya merubah kepanikan menjadi ketentraman.

Di perang Uhud, dalam kepanikan para Sahabat berkata, "Kita mengikuti jejak Rasulullah saw, bila Rasulullah saw syahid mengapa kita tidak menikmati kesyahidan juga," Saat perang Hunain, dalam kepanikan Rasulullah saw memerintahkan pamannya, Abbas bin Abdul Muthalib, agar memanggil para Sahabat yang telah berbaiat pada Rasulullah saw.

Dalam kejaran raja yang kejam, Ashabul Kahfi berdoa agar dilimpahkan rahmat Allah dan meminta petunjuk yang sempurna dalam urusannya. Dalam kejaran Kafir Quraisy, Rasulullah saw berdoa agar masuk dan keluar dari persoalan dengan cara terbaik dan mendapatkan kekuasaan yang bisa memberikan kemanfaatan bagi semua orang.

Dalam kejaran Firaun, Nabi Musa berdoa memohon kebaikan dari sisi Allah. Yakin terhadap janji Allah bahwa mereka tidak akan terkejar. Terus menjaga dan mentaati perintah Allah. Allah menjadi tempat bergantung. Ketentraman itu selalu ada dalam kondisi yang paling terpanik sekalipun. Bila panik hilang, kemudahan dan kemenangan pun datang.

Kesadaran Akan Waktu, Awal Kesadaran Diri Oleh: Nasrulloh Baksolahar Tema apa yang diangkat dari kisah Ashabul Kahfi? Salah satu...

Kesadaran Akan Waktu, Awal Kesadaran Diri

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Tema apa yang diangkat dari kisah Ashabul Kahfi? Salah satunya tentang waktu. Allah ingin mengetahui siapa yang bisa menghitung dengan tepat, berapa lama mereka tertidur di gua. Para Ashabul Kahfi sendiri berdebat, "Sehari atau setengah hari saja". Soal waktu, itulah yang pertama kali ditanyakan di antara mereka saat tersadar.

Saat manusia dibangkitkan kembali di Hari Kebangkitan. Apa yang pertama kali ditanyakan? Salah satunya tentang waktu. Saat para pendusta dikumpulkan dengan wajah membiru karena bermuram durja. Mereka berbicara sesama mereka dengan suara yang sayup-sayup. Tidak berani mengangkat suara karena ketakutan yang meliputinya. Kenapa mereka berbicara dengan suara berbisik?

Ternyata mereka sedang menghitung hitung berapa lama waktu yang mereka habiskan di dunia? Mereka mengatakan sepuluh hari saja. Namun yang paling lurus jalannya berkata bahwa hidup di dunia hanya sehari saja. Ada juga yang berkata selama siang hari, sore hari, dan selama bersalaman saat dua orang bertemu saja.

Mengapa tema pembicaraan yang pertama diangkat saat manusia tersadar setelah tidur dan Hari Kebangkitan adalah soal waktu? Mengapa membangun kesadaran yang paling mudah adalah soal kematian? Kesadaran akan waktu, cara termudah membangunkan jiwa yang terlalaikan.

Al-Qur'an menggambarkan lamanya kejayaan dan kehancuran dengan waktu kehidupan tanaman padi. Jeda waktu tanaman menghijau, menguning dan kering sangatlah pendek. Jeda waktu membanggakan dan menyombongkan dengan kesedihan dan penyesalan amatlah singkat. Kisah para pemilik kebun di sejumlah ayat Al-Qur'an menggambarkan pendeknya jeda waktu perguliran hidup.

Demikianlah saat umur di dunia telah dilipat maka kenikmatan dunia dan nestapanya menjadi kecil. Semuanya berlalu sangat singkat dan nilainya sangat remeh. Apa artinya waktu sepuluh hari meskipun semua harinya diisi dengan segala kelezatan dan kenikmatan? Apa artinya waktu semalam, meskipun seluruh detik dan menitnya dilalui dengan penuh kebahagiaan dan kegembiraan?

Apalah artinya semuanya itu jika dibanding dengan kehidupan akhirat yang tidak memiliki batas waktu yang telah menanti kehadiran manusia sejak berkumpulnya di padang mahsyar hingga waktu yang tiada berujung? Kesadaran akan waktu pembuka jalan kesadaran atas kelalaian.

Agar Allah Terlibat dalam "Manajemen Pertempuran" Oleh: Nasrulloh Baksolahar Bagaimana Allah menolong para pemuda yang...

Agar Allah Terlibat dalam "Manajemen Pertempuran"

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Bagaimana Allah menolong para pemuda yang beriman dari kezaliman raja Dikyanus? Cukup membimbing mereka ke sebuah goa lalu tertidur di dalamnya tanpa seorang pun mengetahuinya. Padahal sang raja telah memerintahkan seluruh pasukan, intelijen dan kaki tangannya untuk menemukannya. Sangat mudah bagi Allah untuk menolong hamba-Nya yang beriman.

Bagaimana cara Allah menolong bayi Musa yang tak berdaya dari upaya pembunuhan oleh Firaun yang telah mengerahkan pasukan, intelejen dan kaki tangannya? Cukup dengan mengalirkan ke sungai Nil saja. Sangat mudah bagi Allah mematahkan makar kezaliman yang strateginya sudah sangat sempurna sekalipun.

Bagaimana cara Allah menolong Nabi Ibrahim dari kezaliman raja Namrudz? Cukup mengirimkan seekor nyamuk untuk menggigitnya. Dia pun tak berdaya menghadapi penyakit yang ditularkan melalui nyamuk. Semua kekuatan lemah teramat sangat lemah menghadapi makar Allah.

Bagaimana Allah menolong Rasulullah saw dan Abu Bakar Shidiq yang sudah terkepung di dalam goa? Allah cukup memerintahkan burung dan laba-laba di muka gua untuk membuat sarang. Kelemahan sarang laba-laba dan sarang burung menghancurkan logika manusia.

Untuk menghindar dari kekejaman Firaun, Allah memerintahkan Nabi Musa untuk bergerak pada malam hari menuju laut Merah. Untuk menghindar dari kekejaman Kafir Quraisy, Allah memerintahkan Rasulullah saw untuk berhijrah ke Madinah. Allah "turun langsung" mendesain, manajemen perlawanan dan jalannya pertarungan. Bagaimana agar Allah pun "terlibat langsung" di era sekarang?

Nabi Musa dan Rasulullah saw hanya mengikuti wahyu saja. Mengokohkan keimanan pada-Nya. Saat keimanan tak gentar, tak takut, tak bergeming, dan siap bersabar menghadapi segala resiko dari kekejaman kekuatan kezaliman, maka Tangan Allah yang Maha Kuasa ikut mengatur manajemen pertarungan.

Saat keimanan telah menang di dada manusia, maka Tangan Allah yang Maha Kuasa akan mengangkat bendera kebenaran agar tampil tinggi dan bendera kebatilan merendah tanpa jerih payah dari pejuang keimanan. Tunaikan peran kehidupan yang sudah digariskan Allah, maka kebatilan akan runtuh dengan sendirinya dengan proses tahapan yang tak dipahami oleh akal manusia.

Mengukur Nilai Manusia Oleh: Nasrulloh Baksolahar Hidup itu hanya untuk menunaikan hak Allah dan hak seluruh makhluk-Nya. Hidup ...

Mengukur Nilai Manusia

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Hidup itu hanya untuk menunaikan hak Allah dan hak seluruh makhluk-Nya. Hidup itu hanya untuk menjalankan peran sebagai Hamba Allah dan khalifah di muka bumi. Hanya itu saja. Sesederhana itu. Persoalannya manusia terjebak dengan hiasan dan saling berbangga.

Manusia yang mulia adalah yang bertakwa. Yang mulia adalah yang mulia di sisi Allah bukan di sisi manusia. Namun hakikat kemuliaan sudah dijungkirbalikkan oleh persepsi manusia yang bodoh. Manusia berlomba membangun kemuliaan menurut persepsinya sendiri. Yang terjadi hanya kerusakan dan kehancuran.

Karakter dunia itu, apa yang dibanggakan akan hancur dan usang. Semakin dibanggakan semakin menyibukkan dan melelahkan. Ambisi tak terbendung. Saling berkonfrontasi untuk memenangkannya. Bila berhasil memenangkannya, hanya bersifat sementara dan berdarah-darah. Semuanya terus bergulir tak ada yang abadi.

Namrudz sudah pergi. Firaun sudah pergi. Yunani sudah pupus. Romawi dan Persia sudah tak ada lagi. Banyak kerajaan yang telah hilang dari peta dunia. Banyak negara yang sudah terhapus hilang. Britania raya, Spanyol, Portugis, Perancis dan  Italia telah menjadi negara kecil padahal sebelumnya sebagai  penjajah dengan wilayah kekuasaan yang luas.

Romawi dan Persia ditopang oleh wilayah kekuasaan yang luas, kekayaan yang melimpah, militer dengan jumlah prajurit yang besar dan modern. Terakhir Inggris raya sang penguasa lautan. Sebentar lagi menyusul Amerika akan hilang pula. Sehebat dan sekuat apa pun, hukum perputaran dan peralihan akan terus berlaku.

Mengapa manusia menggenggam sesuatu yang pasti hilang? Mengapa manusia mempertahankan sesuatu yang tidak bisa dipertahankan? Masa tua pasti datang. Kematian pasti datang. Era kelemahan dan kehancuran pasti datang, tak ada yang bisa menahan dan menundanya. Mengapa manusia berjibaku di wilayah ini?

Berjibakulah dalam menunaikan peran sebagai Hamba Allah dan khalifah di muka bumi ini. Berjibakulah menunaikan hak Allah dan seluruh makhluk-Nya. Eksistensi manusia diukur pada penunaian peran ini. Inilah nilai manusia yang sebenarnya.

Dikepung Solusi Oleh: Nasrulloh Baksolahar Apakah pernah Allah meninggalkan hamba-Nya tanpa pertolongan, bimbingan dan petunjuk?...

Dikepung Solusi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar



Apakah pernah Allah meninggalkan hamba-Nya tanpa pertolongan, bimbingan dan petunjuk? Dalam segala yang Allah ciptakan pasti dibarengi dengan petunjuk. Dalam setiap sesuatu Allah membersamainya dengan ilmu dan solusi.

Qabil membunuh Habil. Bagaimana menyembunyikan jasad Habil? Dia melihat dua burung yang berkelahi. Burung yang mati dikubur oleh burung yang masih hidup. Maka diikutilah prilaku burung tersebut. Di alam semesta tersebar banyak petunjuk.

Seorang ilmuwan memiliki persoalan bagaimana membuat struktur sayap pesawat terbang. Pergilah dia ke kebun. Dilihatnya rerumputan yang diterjang angin kencang namun tak pernah patah. Dibawalah rumput tersebut ke laboratorium. Akhirnya ditemukan struktur sayap pesawat  dari sebuah rumput.

Ada seorang santri yang paling bodoh di pesantren. Dia berputus asa atas kebodohannya. Diputuskan untuk meninggalkan pesantren. Saat di perjalanan hujan turun, berteduhlah sang santri ke sebuah gua. Di gua, dua melihat batu yang berlubang karena tetesan air yang lemah. Fenomena ini menyadarkan arti kesungguhan dalam belajar. Sang santri kembali ke pesantren, kelak dia diberi nama Abu Hajar Asqalani.

Minuman teh dan kopi berawal dari kebetulan yang diambil dari alam. Ilmu pengobatan kadang diambil dari hewan yang tengah menyembuhkan penyakitnya. Teori dalam ilmu fisika berasal dari ketidak sengajaan. Semua infrastruktur kemudahan dan kenyamanan hidup manusia diambil dari menyontek alam. Di alam semesta banyak petunjuk, ilmu, dan solusi yang tengah dihadapi manusia.

Pencakokkan pada tumbuhan, bukankah bisa diterapkan pada tubuh manusia juga? Alam semesta dan manusia memiliki karakter dan pola yang sama. Ajaran Islam, manusia dan alam semesta memiliki keselarasan dan kesamaan. Jadi petunjuk, ilmu dan solusi itu sebenarnya berlimpah.

Bila memahami Islam, secara otomatis memahami manusia dan alam semesta. Memahami semua pernak pernik yang berkaitan dengan kehidupan manusia dan alam semesta. Memahami semua karakter, prilaku, ilmu dan solusi manusia dan alam semesta. Semuanya terangkum dalam ajaran Islam yang sederhana dan mudah.

Terbelahnya Tanah di Musim Kemarau Oleh: Nasrulloh Baksolahar Musim kemarau adalah berkah, saatnya mengolah tanah dan pupuk sebe...

Terbelahnya Tanah di Musim Kemarau

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Musim kemarau adalah berkah, saatnya mengolah tanah dan pupuk sebelum memasuki musim hujan. Di kemarau, tanah terbelah. Ini menyebabkan udara mudah masuk ke sela tanah. Apa manfaat tanah yang terbelah?

Udara masuk ke sela tanah. Oleh akar, udara diubah menjadi nitrogen. Nitrogen merupakan unsur hara esensial bagi tanaman. Coba perhatikan, di musim kemarau masih saja terlihat daun muda bermekaran.

Udara masuk ke tanah. Di musim kemarau, malam hari lebih dingin dari musim hujan. Maka udara terkondensasi menjadi embun. Di dalam tanah, udara menjadi air,  inilah yang menyebabkan tanah terjaga kelembabannya.

Di tanah perbukitan yang dibuat terasering, belahan tanah tidak saja terjadi pada permukaan atas tetapi pada tebing atasnya juga. Ini membuat udara semakin banyak masuk. Akibatnya, suplai nitrogen dan embun air semakin banyak.

Dalam Al-Qur'an difirmankan bahwa bumi terbelah, kemudian manusia akan keluar dari lubang kubur dengan cepat. Manusia berkumpul dengan sangat cepat. Dalam Al-Qur'an, ada yang keluar dari bumi dan ada yang masuk ke dalam bumi, hanya Allah Yang Maha Tahu apa yang dikeluarkan dan dimasukkan.

Terbelahnya tanah di musim kemarau bisa jadi ada sesuatu yang dikeluarkan dari bumi dan ada yang dimasukkan ke dalam bumi. Nyatanya, saat musim kemarau terlihat fenomena buah-buahan yang melimpah. Para ilmuwan mengatakan terbelahnya tanah diperlukan agar bumi tidak meledak seperti bom atom.

Terbelahnya tanah di musim kemarau merupakan persiapan menghadapi musim hujan agar bumi bertambah subur dan tanah bertambah gembur secara alamiah. Dengan tanah terbelah, unsur hara yang berasal dari udara, air hujan, sinar matahari dan pupuk organik akan masuk ke dalam tanah yang tak bisa ditembus hanya dengan cangkul atau pengolahan tanah oleh manusia.

Disorientasi Ilmu dan Teknologi Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Peninggalan masa lalu. Yang ditemukan oleh para arkeolog, itulah pun...

Disorientasi Ilmu dan Teknologi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Peninggalan masa lalu. Yang ditemukan oleh para arkeolog, itulah puncak ilmu pengetahuan dan teknologi di zamannya. Ada yang tanpa jejak. Ada pula yang masih tertinggal bekas-bekasnya. Pada dasarnya, ketinggian ilmu dan teknologi hanya akan menjadi peninggalan sejarah karena akan digantikan dengan yang baru.

Firaun meninggalkan jejak Piramida. Kaum Tsamud meninggalkan jejak rumah dan istana mewah yang tinggi dari hasil pahatan batu-batu  di tempat yang tinggi. Kaum Saba meninggalkan bendungan yang besar di Yaman. Semuanya pernah dibanggakan untuk melawan dan menghancurkan kebenaran yang datang dari para Nabi dan Rasul. Apakah bermanfaat?

Semua karya orang kafir akan sia-sia. Semua karya yang digunakan untuk berkonfrontasi dengan kebenaran tidak akan dirasakan manfaatnya. Bisa jadi hancur atau menjadi seonggok benda saja. Ilmu dan teknologi bukan untuk melawan kebenaran tetapi hanya memudahkan urusan rutinitas keseharian saja. Saat dimanfaatkan untuk melawan kebenaran maka menjadi tak berguna.

Saat ilmu dan teknologi dijadikan puncak peradaban. Saat ilmu dan teknologi dijadikan status tinggi rendahnya sebuah kaum, maka yang akan dialami oleh kaum tersebut adalah mengumbar kesenangan yang melampaui batas, saling  berbangga, kemanjaan dan sistem sosial yang rusak. Karena tidak tahu lagi, untuk apa kehidupan ini? Untuk apa semua kemajuan ini? Di saat inilah Nabi dan Rasul diutus.

Bila hasil ilmu dan teknologi digunakan untuk merendahkan kebenaran. Mengokohkan kezaliman. Merendahkan dan memperbudak kaum yang lain, maka akan terguling dan hancur seperti Firaun dan kaum yang membangkang.

Ilmu dan teknologi hanya menghasilkan matamorgana belakang. Seperti ilmu para ahli sihir yang menakutkan dan mengejutkan bagi yang melihatnya. Ular-ularnya bergerak cepat dan ganas, namun semuanya lunglai di hadapan tongkat kemukjizatan kebenaran Nabi Musa.

Di dada muslimin masih terjaga kemukjizatan Al-Qur'an. Bila ilmu dan teknologi buah dari pemahaman dan implementasinya terhadap Al-Qur'an, membela kebenaran dan meninggikan kalimat Allah, maka karya ilmu dan teknologi kaum muslimin tidak tertandingi oleh siapapun. Persoalannya, semuanya diambil dan belajar dari mereka yang melawan kebenaran untuk melawan kebenaran pula. Maka ilmu dan teknologinya hanyalah sampah belaka yang sudah ditinggalkan oleh yang menemukannya.

Semuanya Perhiasan Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Seluruh yang ada di alam semesta pada dasar adalah perhiasan. Bukan hanya emas pe...

Semuanya Perhiasan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Seluruh yang ada di alam semesta pada dasar adalah perhiasan. Bukan hanya emas permata, bahkan batu, pasir, akar pohon, rumput bahkan serangga pun bisa menjadi perhiasan. Dalam setiap ciptaan Allah ada keindahan karena diciptakan oleh Yang Maha Indah dan Sempurna.

Keterbatasan itu indah. Keberlimpahan itu indah. Orang kota melihat keindahan di desa. Orang desa melihat keindahan di kota. Yang hidup di pantai, melihat keindahan pegunungan. Yang hidup di gunung melihat keindahan pantai. Keindahan ada di setiap sudut dan ruang.

Bila semuanya adalah perhiasan, bagaimana mengubah dan menyulapnya menjadi perhiasan? Tanah liat dibentuk jadi perhiasan. Batu dan kayu dipahat jadi perhiasan. Pasir dan bebatuan kecil disusun menjadi perhiasan dan permainan. Allah menguji akal manusia untuk mengubahnya menjadi perhiasan. Allah ingin melihat siapa yang paling baik amalnya.

Allah menjadikan dunia sangat indah di hati yang gandrung pada dunia, juga yang kafir. Inilah pangsa pasar. Apapun yang dibuat akan diminati dan diburu. Bukankah yang gandrung pada dunia lebih banyak dari yang gandrung pada akhirat? Para pecinta akhirat seharusnya yang menjadi pengendali kehidupan, karena sumber daya para pecinta dunia sangat mudah untuk dikumpulkan, diberdayakan dan dimanipulasi.

Harga seekor burung, ikan dan tumbuhan bisa mencapai milyaran. Harga seekor kuda melebihi harga mobil mewah. Harga benda yang dianggap pusaka bisa menjadi rebutan. Harga kaos pemain bola pun hingga milyaran nilainya. Harga sertifikat sekolah dan gelar palsu pun bernilai jutaan. Itulah contoh bahwa segala hal merupakan perhiasan yang manfaatnya hanya untuk saling membanggakan.

Membuat sesuatu atau karya harus berorientasi menjadi perhiasan. Harus ada keindahannya. Harus menjadi hal yang dibanggakan dan diperebutkan. Itulah fitrah dasar yang disematkan pada manusia. Itulah yang sudah Allah sematkan dari apapun yang ada di alam semesta ini.

Seonggok sampah pun diperebutkan banyak orang. Hingga menjadi sumber pertengkaran antara ormas preman. Hasil bakaran sampah pun dicari dan diburu. Bila semuanya perhiasan, mengapa masih banyak yang bingung akan berkarya apa? Melakukan apa?

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (208) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (6) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (225) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (283) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (46) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (2) Nabi Isa (2) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (2) Nabi Nuh (3) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (1) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (191) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (431) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (155) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (195) Sirah Sahabat (114) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (95) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)