basmalah Pictures, Images and Photos
04/09/24 - Our Islamic Story

Choose your Language

Menggapai "Lailatur Qadr" di Hutan Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Ramadhan mencoba menaiki perbukitan di kawasan gunung H...

Menggapai "Lailatur Qadr" di Hutan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Ramadhan mencoba menaiki perbukitan di kawasan gunung Halimun. Terpaan angin pegunungan seolah-olah mendinginkan panasnya cahaya matahari. Angin yang menerpa pepohonan seperti musik okestra. Suara burung seperti penyanyi yang diiringi musik okestra.

Lebah dan kupu-kupu hinggap dari satu bunga ke bunga yang lainnya. Lebah kecil masuk ke dalam rongga pintu bunga yang dihinggapinya. Semut beriringan di atas tanah dan dahan tumbuhan. Kehidupan di hutan sangat tentram, berbeda namun bekerjasama. Tidak seperti manusia yang selalu ribut dan berselisih karena kepentingan.

Menyusuri jalan setapak sambil membawa tongkat di hutan. Naik dan turun jalan yang licin karena setiap hari hujan. Hujan semalaman menciptakan aliran air yang jernih dan sejuk melewati selokan untuk mengairi persawahan yang ada di lembah.

Di perkotaan, berlomba bekerja di gedung pencakar langit. Namun di sekitar hutan gunung Halimun, penduduknya hilir mudik, keluar masuk hutan, mengolah yang ada di hutan. Naik turun gunung. Siangnya mereka pulang membawa hasil dari hutan. Sumber air minum pun berasal dari hutan.

Berikhitiar meraih "lailatur qadr" di hutan. Lisan tak dibasahi dengan Al-Qur'an dan dzikir. Namun mata, telinga dan panca indra menyaksikan keagungan Allah yang membuat hati terguncang hebat. Menyaksikan firman Allah yang ada di hutan dan suasana hutan.

Setengah hari berkeliling di hutan, mencoba rebahan di bawah pohon. Mata menatap ke langit dan pepohonan di atasnya. Menyaksikan awan berarak dan angin menghempaskan dedaunan dan ranting. Dari tanah yang menjadi tempat rebahan, seluruh kehidupan dimulai.

Karena sangat takjubnya pada tanah, diambil segenggam tanah lalu menciumnya. Merasakan aroma, kelembaban, kelembutan dan tekstur tanah. Allah Maha Mengetahui dan Berilmu, mengapa makhluk dari cahaya dan api harus bersujud pada makhluk yang berasal dari tanah? Tanah memang luar biasa.

Berkebun Sarana Memahami Rahmat-Nya  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Berkebunlah itulah salah satu cara memahami tak terhingganya rah...

Berkebun Sarana Memahami Rahmat-Nya 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Berkebunlah itulah salah satu cara memahami tak terhingganya rahmat Allah. Kasih sayang Allah amat terasa. Berkebun menjadi sarana menyelami rahmat Allah dan aliran rahmat-Nya yang sebelumnya bisa dianggap bukan kenikmatan.

Terik panasnya matahari adalah rahmat-Nya. Panas matahari yang membakar adalah rahmat-Nya. Teriknya matahari yang membuat tanaman bisa mengolah makanan menjadi daun, batang, dan buah. Dedaunan yang berguguran menjadi kering agar cepat diolah menjadi pupuk. Mengapa di perkotaan justru  khawatir dengan panasnya matahari?

Banyak yang khawatir dengan air hujan karena jadi penyebab sakit. Padahal manfaat air hujan tidak terhingga dibandingkan dengan ketakutan manusia. Air tanah melimpah karena  air hujan. Kesejukan karena air hujan. Tumbuhan bisa hidup, menghijau  dan berbuah karena air hujan. Kehidupan di bumi tergantung air hujan. Mengapa hujan diiklankan sebagai sumber sakit?

Andai tidak ada tanah, dimana manusia tinggal? Apakah nikmat bila tinggal di lautan dan udara? Tinggal di tanah yang labil saja mensku, bukan? Selalu terhempas dan tak aman? Seluruhnya hidup di atas tanah. Seluruhnya menghujam di atas tanah.

Akhirnya, perpaduan dari langit dan bumi serta apa yang ada di keduanya ada iklim yang membuat manusia bisa hidup nyaman dan tentram. Juga, agar manusia bisa makan, minum dan memenuhi seluruh kebutuhan dan keinginannya.

Semua yang berada di alam semesta bermuara pada manusia. Melayani dan bertitik sentral pada manusia. Mengapa manusia justru menghancurkan dan merusak alam semesta hanya karena kekayaan? Mengapa manusia justru khawatir dengan "gonjang ganjing" alam semesta?

Di era Nabi Yusuf, kering kerontang yang disebabkan kemarau selama 7 tahun, ditutup dengan kemakmuran. Rakyat Mesir jadi bisa menikmati perasan anggur yang menyegarkan. Jadi tak ada yang perlu dikhawatirkan dengan perputaran iklim. Fokusnya, lakukan amal kebaikan di setiap musimnya.

Kegagalan Ilmu dan Teknologi dalam Penyelesaian Masalah Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Kegagalan para pemikir dan ilmuwan dalam men...

Kegagalan Ilmu dan Teknologi dalam Penyelesaian Masalah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Kegagalan para pemikir dan ilmuwan dalam menyelesaikan persoalan. Tak selamanya ilmu dan pengalaman bisa memecahkan persoalan. Raja Mesir di era Nabi Yusuf meminta pemecahan persoalan kepada para pemikir dan pembesar kerajaan tentang mimpinya, namun tak seorang pun yang tahu.

Para ahli Nujum tahu makna mimpi Firaun, namun tidak tahu apa sikap yang harus diambil dari mimpi tersebut. Tidak seperti Nabi Yusuf yang tahu makna mimpi tetapi juga paham bagaimana merealisasikan ke dunia nyata sehingga menjadi sebuah solusi bukan kezaliman yang didiamkan seperti prilaku para ahli nujum kepada Firaun.

Firaun memanggil seluruh ahli sihir untuk menghadapi kekuatan Nabi Musa. Firaun memanggil seluruh ilmuwan untuk memecahkan persoalan wabah yang menyerbu Mesir, namun  tak ada yang bisa memecahkan persoalan tersebut. Bukankah saat itu Mesir penggengam peradaban dunia?

Para pembesar kaum menyelesaikan persoalan kaum nya dengan kekayaan, kekuasaan dan banyaknya pengikut, namun tak bisa menyelesaikan persoalannya. Hanya melalui para Nabi dan Rasul persoalan bisa dipecahkan.

Kaum Aad menyelesaikan persoalannya dengan teknologi tinggi. Membuat bangunan di gunung berbatu yang tinggi agar tehindar dari bencana. Namun apa yang terjadi? Teknologi tak bisa menyelamatkan dari bencana.

Kekayaan, kekuasaan, banyaknya pengikut, ilmu dan teknologi memang bisa menyelesaikan persoalan, namun tak semua persoalan bisa tuntas diselesaikannya. Ruang lingkupnya sangat terbatas dibandingkan dengan kompleksitas persoalan manusia.

Semua urusan kembali kepada Allah. Sistem kehidupan di alam semesta hanya Allah yang mengetahui-Nya. Jadi cara termudah menyelesaikan persoalan adalah dengan mengikuti bimbingan Allah. Itu cara yang mudah dan efektif. Kelak, Allah akan menunjukkan sarana-saran penyelesaiannya.

Hadirnya Sosok Nabi Yusuf di Istana Mesir Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Di era Nabi Yusuf, sang raja bermimpi tujuh sapi gemuk dim...

Hadirnya Sosok Nabi Yusuf di Istana Mesir

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Di era Nabi Yusuf, sang raja bermimpi tujuh sapi gemuk dimakan oleh tujuh sapi kurus. Apa maknanya? Allah yang rahman dan rahim mengilhamkan beragam kejadian yang akan terjadi kepada para pemimpin, sebab di pundaknyalah urusan manusia berada.

Pemimpin yang adil dan yang menegakkan kebenaran senantiasa akan ditolong dalam menghadapi persoalannya. Liku-liku hidup Nabi Yusuf hingga sampai di Mesir dari Palestina merupakan "Tangan" Allah untuk memecahkan persoalan raja Mesir. Allah menghadirkan Nabi Yusuf ke istananya tanpa rekayasanya.

Solusi itu telah dipersiapkan Allah sebelum datangnya persoalan. Seperti Allah menghadirkan era kemakmuran selama 7 tahun sebelum datangnya era krisis yang menghancurkan sehingga hanya bisa menyimpan bibit untuk era berikutnya.

Seperti Allah yang telah menghadirkan Nabi Yusuf ke Istana sebelum krisis itu terjadi. Nabi Yusuf pun baru diketahui kemukjizatannya setelah sang raja menghadapi persoalan. Sebelumnya, Nabi Yusuf "disembunyikan" Allah di balik jeruji penjara. Bisakah diduga, yang mendatangkan solusi justru dari kegelapan penjara?

Solusi tidak hadir dari para pemikir, pembesar, penasihat dan ilmuwan kerajaan yang telah bergulat dengan asam garam persoalan negara dan rakyat. Tetapi dari sosok baru yang lahir dari penempaan dan bimbingan Allah. Ternyata  pengalaman bukan jaminan hadirnya solusi.

Solusi hadir dari kerendahan hati. Raja mengakui tak paham akan makna mimpinya. Para pemikir dan penasihat kerajaan mengakui tak tahu tafsir mimpi sang raja. Akhirnya ada pembantu raja yang menceritakan pengalaman di penjara saat bertemu dengan Nabi Yusuf.

Yang bisa memberikan solusi adalah mereka yang berkarakter terpercaya. Yang menjaga amanah dan bertanggungjawab. Karakter itu disebutkan oleh pembantu raja yang pernah dipenjara dan wanita yang pernah menggoda Nabi Yusuf. Sosok pemecah masalah ada di Nabi Yusuf.

Puasa, Benteng Kokoh Agar Fokus Ekspansi Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Puasa adalah perisai. Puasa adalah benteng. Hidup adalah pe...

Puasa, Benteng Kokoh Agar Fokus Ekspansi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 

Puasa adalah perisai. Puasa adalah benteng. Hidup adalah pertempuran terhadap semua ujian dan godaan hidup. Hidup adalah pergumulan dengan fitnah-fitnah kehidupan. Bagaimana menangkis yang paling mudah? Bagaimana cara berlindung dalam kelemahan sebagai manusia?  Bangunlah benteng. Buatlah perisai.

Musuh menyerang dengan senjata tercanggih dan strategi yang tak terpikirkan. Dengan tipu muslihat dan kamuflase. Jangan pernah keluar dari benteng. Jangan pernah melepaskan perisai. Sekali keluar, akan mudah dihancurkan.

Khalid bin Walid mengepung kota Damaskus. Berbulan-bulan tak bisa ditundukkan. Bagaimana cara mengalahkannya? Menggoda agar pasukan lawan keluar dari benteng. 800 tahun kaum Muslimin berusaha menaklukkan Konstantinopel namun selalu gagal. Bagaimana akhirnya bisa ditaklukkan? Ada prajurit Binzantium yang lupa menutup pintu  benteng. Akhirnya kaum Muslimin berhasil menerobos masuk.

Manusia itu lemah. Agar terlindungi dari semua ancaman, bangunlah benteng. Manusia itu bodoh terhadap kelicikan syahwat dan bisikan syetan. Agar terlindungi dari kelicikannya, bangunlah benteng. Jangan sekali-kali keluar dari benteng tersebut.

Bagaimana menghadapi serbuan 10.000 gabungan pasukan Musyrikin Quraisy, kabilah Arab, Munafikin dan Yahudi di Madinah? Rasulullah saw memanfaatkan bukit-bukit bebatuan yang terjal dan menggali parit. Setelah itu memporakporandakan lawan dengan cara sederhana.  Ali bin  Abi Thalib mengalahkan Yahudi di Khaibar dengan membobol pintu benteng dengan tangannya sendiri.

Seekor semut, rayap dan cacing  menjadi sulit dijadikan mangsa saat berlindung di benteng yang di bawah tanah. Seluruh kecanggihan teknologi negara adi daya tak berguna ketika perlawanan rakyat Palestina berlindung di terowongan Gaza. Yang lemah, menjadi kuat saat berlindung di balik benteng.

Benteng bukan sekedar untuk berlindung, tetapi juga menguras habis energi lawan. Benteng bukan sekedar untuk bertahan tetapi agar fokus menyerang. Bukankah setiap serangan diawali dari perlindungan pasukan dan infrastrukturnya? Saat terlindungi dari hawa nafsu dan syetan, manusia bisa mengupgrade  kuantitas dan kualitas ketaatan kepada Allah l. 

Syarat Kesuksesan Hanya Sabar Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Siapakah kaum yang dimenangkan dan ditolong Allah? Bukan yang pintar d...

Syarat Kesuksesan Hanya Sabar

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Siapakah kaum yang dimenangkan dan ditolong Allah? Bukan yang pintar dengan tingkat kecerdasan tinggi. Bukan kaum yang harta dan pengikutnya banyak. Bukan kaum yang teknologi dan sumber dayanya melimpah.   Bukan kaum yang peradabannya tertinggi. Ada syarat yang telah diungkap dalam Al-Qur'an.

Yang ditolong dan dimenangkan Allah pasti sukses dan bahagia. Pasti dimuliakan dan diangkat derajatnya. Pasti paling tinggi peradabannya. Pasti tentram, aman dan sejahtera. Lalu apa modalnya?

Allah memberikan pertolongan pada yang sabar. Allah melimpahkan kemenangan pada yang sabar. Walaupun sebelumnya yang sabar ini ditertawakan dan diperolok-olok. Karena semua orang menyaksikannya melihatnya sebagai orang gila dan bodoh. Mengapa?

Sabar dalam keterbatasan. Sabar dalam keterhimpitan. Sabar dalam ketidakpastian. Sabar dalam kekurangan. Sabar atas ketidakjelasan masa depan. Orang lain melihatnya tak memiliki faktor apapun untuk menang. Mengapa terus melangkah dan bertahan?

Sabar menandakan ada keyakinan internal yang kuat mendalam. Keyakinan yang tidak tergoyahkan oleh carut marut situasi eksternal lingkungan. Keyakinan teguh akan rahmat Allah. Teguh karena yakin Allah sebagai Illah dan Rabb. Inilah modal nafas panjangnya.

Yakin karena Allah bisa merubah semua kondisi hanya dengan "Kun Fayakun-Nya". Keyakinan ini menjalar dari hati hingga ke mindsetnya. Dari pikiran hingga ke strategi dan pelaksanaannya.

Sabar hingga Allah menentukan waktu pertolongan dan kemenangannya. Bukankah Allah tidak pernah menyalahi janji-Nya? Semua sumber daya apa pun tak berguna bila tidak ada kesabaran. Semua yang terbatas menjadi berlimpah dan efektif bila ada kesabaran.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (208) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (6) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (225) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (283) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (46) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (2) Nabi Isa (2) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (2) Nabi Nuh (3) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (1) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (191) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (431) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (155) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (195) Sirah Sahabat (114) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (95) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)