Perjalan Firaun, Haman dan Qarun
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Al-Qur'an menyebut Firaun, Haman dan Qarun secara bersamaan di dua surat yang berbeda. Bila ketiga kekuatan ini bergabung, sangat kuatlah kedudukannya. Tak ada bisa yang mengoyangkannya. Tak ada yang bisa melemahkannya.
Firaun sosok pemegang hukum tertinggi. Ucapannya adalah hukum tertinggi. Tak ada yang bisa membantahnya. Oleh sebab itu, dia butuh "gelar" tuhan agar seluruh sistem hukum dan kekuasaan di bawah kendalinya.
Haman adalah sosok eksekusi yang paling pawai, kejam dan menghalalkan semua cara untuk mewujudkan hukum Firaun. Seluruh struktur jabatan, dan orang yang memangku jabatan, berada dalam wewenangnya. Seluruh sumber daya dan infrastruktur dibawah kendalinya.
Qarun adalah sosok yang menggali, menyediakan dan mendistribusikan seluruh sumber daya dan infrastruktur yang dibutuhkan untuk mewujudkan perintah Firaun. Bagaimana agar yang lain mau menghamba jadi budak penguasa? Cukup memamerkan kekayaannya.
Firaun dan Haman tokoh dari bangsa Mesir. Qarun tokoh dari bani Israel. Mereka menggengam kekuasaan, jabatan dan kekayaan. Namun, ketiganya memiliki sikap yang sama terhadap Nabi Musa, yaitu Musa itu penyihir dan pendusta. Mereka pun melakukan tindakan yang sama, yaitu kesewenangan, kezaliman dan permusuhan.
Para pelaku kezaliman akan selalu bertemu sesama mereka, meskipun berlainan negri dan suku bangsa. Meskipun berbeda kekuatannya. Oleh karena Al-Qur'an menyamakan dan mensejajarkan Firaun, Haman dan Qarun.
Faktor penyebab kezaliman di antaranya adalah kekuasaan, harta, kedudukan dan jabatan. Namun, titik temu semua itu adalah akibat yang ditimbulkannya, yaitu kezaliman. Bagaimana akibat yang ditanggung mereka?
dan (juga) Karun, Fir'aun dan Haman. Sungguh, telah datang kepada mereka Musa dengan (membawa) keterangan-keterangan yang nyata. Tetapi mereka berlaku sombong di bumi, dan mereka orang-orang yang tidak luput (dari azab Allah). (Al-Ankabut: 39)
Maka masing-masing (mereka itu) Kami azab karena dosa-dosanya, di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil, ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan ada pula yang Kami tenggelamkan. Allah sama sekali tidak hendak menzalimi mereka, akan tetapi merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri. (Al-Ankabut: 40)
Link Kami
Beberapa Link Kami yang Aktif