basmalah Pictures, Images and Photos
Juni 2024 - Our Islamic Story

Choose your Language

Permintaan Mukjizat oleh Para Pemuka Kafir Quraisy  Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Rasulullah saw diperintahkan untuk lebih memperh...

Permintaan Mukjizat oleh Para Pemuka Kafir Quraisy 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 

Rasulullah saw diperintahkan untuk lebih memperhatikan Abdullah bin Maktum, yang  buta  dan tak berharta, namun memiliki semangat membersihkan diri, daripada mengharapkan keimanan para pemimpin Kafir Quraisy yang sombong. Sebab, kesombongan tidak akan pernah bisa membuka pintu hati dan kesadaran.

Para pemimpin Kafir Quraisy tak butuh keimanan, lalu membuat banyak dalih untuk mengokohkan keyakinannya, walaupun tujuan sebenarnya hanya menperolok dan merendahkan Rasulullah saw dihadapan masyarakat Mekah. Apa permintaan mereka kepada Muhammad untuk menunjukkan  bahwa dirinya utusan Allah?

Mereka meminta kepada Rasulullah saw agar dia memancarkan mata air dari bumi untuk penduduk Mekah. Rasulullah saw memiliki kebun kurma dan anggur, lalu dari celah-celahnya mengalir sungai yang deras alirannya.

Menjatuhkan langit berkeping-kepingin di atas mereka, atau mendatangkan Allah dan malaikat ke hadapan pemuka Kafir Quraisy. Rasulullah saw harus memiliki rumah yang terbuat dari emas. Atau, mereka menyaksikan Rasulullah saw naik ke langit, lalu membawa kitab dari langit untuk mereka baca.

Mereka juga mempertanyakan, mengapa yang diutus dari kalangan manusia, bukan malaikat? Mengapa utusan-Nya bukan golongannya yang paling terpandang dan kaya dari Mekah dan Thaif? Banyak argumentasi untuk menolak kebenaran.

Rasulullah saw menolak semua permintaan mereka dengan menjawab, "Mahasuci Tuhan, bukankah aku ini hanya seorang manusia biasa yang menjadi rasul?" Bila dipenuhi permintaan orang kafir , maka yang menjadi Nabi dan Rasul harus sesuai kriteria buatan manusia bukan kehendak  atau hak prerogatif Allah.

Rasulullah saw menolak permintaan mereka, karena umat sebelumnya pun, bila dipenuhi permintaannya,  tetap durhaka. Kemukjizatan itu bukan kesibukan para Nabi dan Rasul. Tetapi, urusan Allah sesuai takdir dan hikmah-Nya.

Rasulullah saw Memperingan Urusan Umatnya Siti Aisyah melihat Rasulullah saw berdiri shalat malam lama sekali, sampai pegal dan ...

Rasulullah saw Memperingan Urusan Umatnya


Siti Aisyah melihat Rasulullah saw berdiri shalat malam lama sekali, sampai pegal dan bengkak kakinya. Saat ditanya, mengapa melakukan itu Semua? Dijawab, "Tidakkah patut aku menjadi hamba yang bersyukur!" Bila dibacakan Al-Qur'an, Rasulullah saw tersungkur atau bersujud lalu menangis. Itulah kesehariannya di malam hari. Namun, bagaimana sikapnya terhadap para Sahabatnya?

Rasulullah saw tidak membiarkan para sahabat melakukan shalat malam hingga bersusah payah. Rasulullah saw menegur Zainab yang berdiri shalat malam hingga bergelantungan pada tali karena payahnya. Rasulullah saw memerintahkan Zainab, bila sudah tidak kuat, beristirahatlah. Bila ngantuk, tidurlah.

Para Sahabat memperhatikan keseharian Rasulullah saw, terlihat terus menerus berpuasa tanpa berbuka dan tanpa makan sahur hingga beberapa hari atau puasa wishal. Namun badannya tetap kuat. Ada sahabat yang ingin mengikutinya, Rasulullah saw melarangnya. Bahkan mengharamkannya.

Rasulullah saw menginfakkan seluruh hartanya. Bahkan tidak ada bagian warisan untuk anaknya, Fatimah. Ada sahabat yang ingin mengikuti jejaknya. Rasulullah saw melarangnya, Rasulullah saw memberikan batas maksimum berinfak hanya sepertiga saja. Karena, istri dan anak keturunan harus diperhatikan masa depannya.

Ada sahabat yang ingin mengkhatamkan Al-Qur'an dalam sehari beberapa kali. Namun, Rasulullah saw melarangnya. Hingga Rasulullah saw memberikan batasan agar khatam Al-Qur'an satu bulan satu kali saja. Agar, dalam membaca masih bisa mentadaburi  dan bertafakur untuk mendapatkan pelajaran dan hikmah.

Bersyukurlah dan banggalah membaca sejarah Rasulullah saw. Sebab, beliau melarang umatnya beribadah melebihi kekuatannya, supaya jangan menimbulkan kebosanan kelak, padahal beliau sendiri beribadah selalu lebih dari umatnya. Bahkan terlihat melebihi kekuatannya sendiri.

Itulah pemimpin sejati. Memperberat dirinya sendiri, tetapi memperingan, mempermudah dan menyederhanakan urusan rakyatnya. Adakah sosok pemimpin seperti ini? Yang ada,  bila bisa dipersulit mengapa dipermudah?

Sumber:
Buya Hamka, Tafsir Al-Azhar jilid 5, GIP

Kesadaran Nenek Moyang  Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Siapakah kita? Siapakah leluhur manusia saat ini? Allah menuturkan, semuanya...

Kesadaran Nenek Moyang 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Siapakah kita? Siapakah leluhur manusia saat ini? Allah menuturkan, semuanya dari keturunan Nabi Adam. Dari keturunan yang beriman yang diselamatkan Allah melalui kapal Nuh yang diterjang Badai dan banjir. Dari keturunan Ibrahim dan Yakub. Itulah leluhur manusia saat ini.

Yang hidup di benua Asia, Eropa, Afrika, dan Amerika semuanya dari leluhur yang diberi petunjuk yaitu Islam. Dari keturunan yang mulia, yaitu para Nabi dan Rasul. Sekarang, kemana perginya petunjuk dan kemuliaan itu?

Allah menceritakan khusus Nabi Ismail, agar Quraisy dan Kabilah Arab lainnya sadar bahwa yang dibawa oleh Rasulullah saw merupakan yang disampaikannya oleh leluhur pertama mereka. Nabi yang mulia, Ismail.

Allah mengkisah khusus perjalanan dari Palestina ke Mekah, membangun kembali Kabah dan mendoakan agar tanah yang tandus berupa padang pasir menjadi makmur karena kemuliaan Nabi Ibrahim. Lalu, mengapa kabilah Arab menentang dakwah Rasulullah saw yang ajarannya dibawakan juga oleh Nabi Ibrahim?

Allah mengkisahkan lebih banyak kisah Yakub daripada Ishaq, yang merupakan leluhur utama Bani Israel. Untuk apa, agar bangsa Yahudi di Madinah menerima dakwah Rasulullah saw yang merupakan keturunan dari saudara leluhurnya Nabi Ismail. Bangsa Arab dan Bani Israel adalah saudara kandung yang paling dekat, dibandingkan bangsa-bangsa lain di dunia.

Di Palestina seharusnya tak ada konflik, karena Arab dan Bani Israel merupakan bersaudara. Seharusnya tidak ada penyingkiran dan apartheid karena yang hidup di Palestina berasal dari darah yang sama yaitu anak dan cucu Nabi Ibrahim. Dimana, bangsa Arab lebih tua dari Bani Israel.

Semua manusia di muka bumi berasal dari nenek moyang yang sama, yang diberi petunjuk dan dimuliakan Allah. Mengapa esensi kesadaran ini hilang? Kita buka kembali sejarah persaudaraan ini. Bukan sejarah bahwa manusia itu ada karena persaingan dan perseteruan.

Panggilan Cinta dari Allah Apa panggilan penuh kasih sayang Allah kepada manusia? Apa panggilan penuh cinta-Nya pada manusia? Ap...

Panggilan Cinta dari Allah


Apa panggilan penuh kasih sayang Allah kepada manusia? Apa panggilan penuh cinta-Nya pada manusia? Apa derajat tertinggi manusia dihadapan Allah? Hidup ini barulah berarti kalau insaf bahwa kita adalah hamba Allah, budak Allah, sahaya Allah.

Apabila manusia telah membebaskan diri dan jiwa dari perbudakan benda, berhala manusia dan segala macam thagut, maka dengan kerendahan hari, bertelut dan berlutut, beruku dan bersujud mengakui diri sebagai hamba dari Allah, dan minta diakui oleh Allah sebagai hamba-Nya.

Bila Allah hendak mengangkat martabat hamba-Nya, dipanggil-Nya sang hamba-Nya itu dengan abdi, artinya hamba, sahaya, budak. Di tengah kesedihan yang mendalam karena wafatnya sang istri dan pamannya. Allah mengisra-mirajkan Rasulullah saw dari Masjidil  Haram ke Masjidil Aqsha hingga ke langit ke tujuh dengan panggilan "Abdihi" yang berarti hamba-Nya.

Allah memanggil Nabi Zakaria dengan kata "Abduhu Zakaria, yang artinya hamba-Nya Zakaria, saat berkisah permohonan Nabi Zakaria akan kehadiran keturunan. Padahal  kondisinya tua renta, tulang yang telah lemah, rambut yang beruban dan istrinya yang mandul.

Allah memanggil Nabi Nuh dengan panggilan "Abdan Syakuraa", artinya hamba yang selalu bersyukur, saat mengkisahkan Nabi Nuh yang  berada di atas kapal bersama kaumnya yang beriman di tengah terjangan badai dan banjir.

Allah memanggil guru Nabi Musa dengan panggilan " Abdan min Ibaadina" seorang hamba di antara hamba-hamba Kami. Seorang hamba yang ilmunya melampaui ilmu Nabi Musa. Seorang hamba yang dianugerahkan ilmu laduni oleh Allah.

Allah memanggil Nabi Sulaiman dan Nabi Ayub dengan "Ni'mal Abdu" hamba yang paling baik. Karena dalam kekayaan dan kekuasaannya tetap menyatakan bahwa seluruh keutamaan dari Allah. Dalam kemiskinan dan kesengsaraan malu untuk memohon sesuatu kepada Allah, apalagi berkeluh kesah.

Demikianlah, para Nabi dan Rasul ditambah nikmat, petunjuk, menjadi orang terpilih, bertambah rukuk dan sujud sambil berurai air mata karena tunduk dan cinta kepada Allah, dan mengakui dirinya adalah hamba Allah.

Sumber:
Buya Hamka, Tafsir Al-Azhar jilid 5, GIP

Mengapa Nabi Ismail Terpilih Untuk  Memperbaiki Kabah Bersama Ayahnya? Nabi Ibrahim berdoa agar dilimpahkan anak yang shaleh, ma...


Mengapa Nabi Ismail Terpilih Untuk  Memperbaiki Kabah Bersama Ayahnya?


Nabi Ibrahim berdoa agar dilimpahkan anak yang shaleh, maka Allah mengkaruniakan anak yang bernama Ismail. Sejak bayi, Ismail sudah merasakan jerih payahnya perjuangan hidup. Sejak bayi dibawa oleh Nabi Ibrahim dan Siti Hajar melakukan perjalanan antar negara dari Palestina menuju lembah tandus tak berpenghuni Mekah.

Al-Qur'an menyebutkan beberapa sifat mulianya. Pertama, menepati janji. Ibnu  Juraij dalam tafsirnya mengkisah bahwa Nabi Ismail pernah berjanji pada seseorang bertemu di suatu tempat. Ternyata orang tersebut lupa, baru ingat keesokan harinya.  Nabi Ismail tetap menunggunya hingga yang berjanji itu datang. Dia berkata, "Saya bertekad tidak meninggalkan tempat ini sampai engkau datang."

Nabi Ismail juga menepati janjinya pada sang ayah. Saat sang ayah bermimpi menyemblihnya. Nabi Ismail berkata, "Ayah akan dapati aku termasuk orang yang jujur." Saat waktunya tiba, Nabi Ismail merelakan dirinya untuk disembelih.

Sifat menepati janji ini membuat Ismail diangkat menjadi Nabi dan Rasul, juga memimpin anak cucu dan kaumnya yang telah tinggal di sekeliling sumur Zamzam di Mekah. Dari Nabi Ismail inilah turunan bangsa Arabnya disebut Mustaribah.

Nabi Ismail memerintahkan keluarga dan kaumnya untuk shalat dan berzakat. Zakat berarti pembersihan. Membersihkan diri dari penyakit batil, membersihkan jiwa dari kekotoran rasa benci sesama manusia dan membersihkan harta dari yang tidak halal.

Karena sifatnya ini, Allah telah menyatakan bahwa Nabi Ismail seorang hamba yang diridhai Allah. Karena ini pula, Allah telah memilihnya membersamai ayahnya untuk membangun kembali Kabah. Juga, dari keturunannya lahir Rasul-Nya yang terakhir Muhammad saw.

Sumber:
Buya Hamka, Tafsir Al-Azhar jilid 5, GIP

Rambu-Rambu Memahami Kisah Nabi Idris Nabi Idris, namanya dua kali disebutkan dalam Al-Qur'an di surat Maryam ayat 56 dan su...

Rambu-Rambu Memahami Kisah Nabi Idris


Nabi Idris, namanya dua kali disebutkan dalam Al-Qur'an di surat Maryam ayat 56 dan surat Al-Anbiyaa ayat 85. Namanya disebutkan setelah Nabi Ismail, dan sesudah Nabi Idris disebut Nabi Zulkifli. Saat Isra Mi'raj, Rasulullah saw bertemu dengan Nabi Idris di langit ke empat.

Menurut Buya Hamka, banyak kisah Israiliyat yang berkaitan dengan Nabi Idris, dari pertemanannya dengan malaikat maut, doanya untuk malaikat matahari yang kelelahan, tidak mau turun dari surga dan doanya agar tidak menurunkan hujan 20 tahun untuk sebuah daerah. Oleh karena itu, harus memahami rambu-rambu dalam menyeleksi kisah Nabi Idris.

Menurut Buya Hamka, ada 3 rambu dalam menerima kisah Nabi Idris, yaitu bahwa dia seorang Nabi. Seorang  shidiq, benar dan jujur, bersama Nabi Ismail dan Zulkifli.  Nabi yang memiliki sifat penyabar. Bila melewati tiga kriteria ini, maka kisahnya tertolak.

Siapakah sosok Nabi Idris? Menurut Ibnu Abbas, Nabi Idris merupakan sosok tukang jahit. Setiap memasukan jarum ke kain, beliau  selalu membaca dzikir "Subhanallah". Begitulah dia terus bekerja dan berusaha sehari-hari sampai petang.

Dalam tafsir Al-Qurthubi disebutkan bahwa Nabi Idris adalah manusia  pertama yang menulis dengan qalam, yang pertama menjahit dengan jarum, yang pertama mengetahui ilmu bintang dan hisab. Dia dinamakan Idris yang artinya belajar karena banyak sekali belajar Kitab Allah. Disebutkan, ada 30 shuhuf yang diturunkan kepadanya.

Dalam Tafsir Thanthawi yang diterbitkan 1928, baru muncul pendapat lain tentang Nabi Idris berdasarkan penyelidikan kebudayaan dan peradaban purbakala bangsa Mesir Kuno, bahwa di era Mesir purbakala terdapat tokoh besar yang bernama Oziris. Bila digunakan dialek bahasa Arab berarti Idris. Menurut Syeikh Thanthawi Jauhari, Oziris merupakan seorang Nabi yang diutus Allah kepada bangsa Mesir dan membawa ajaran dan perubahan besar.

Dari ajaran Oziris yang didapat dari huruf-huruf kuno itu bertemu ajaran tauhid. Hanya saja, ketika sudah wafat, karena memiliki jasa yang besar, beliau dimakamkan di tempat yang tinggi, lalu dipuja dan disembah.

Sumber:
Buya Hamka, Tafsir Al-Azhar jilid 5, GIP

Sekelumit Ilmu Makrifat Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Di Al-Qur'an, sering kali saat menceritakan alam semesta dan makhluk-Nya...

Sekelumit Ilmu Makrifat

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Di Al-Qur'an, sering kali saat menceritakan alam semesta dan makhluk-Nya, Allah memulai dengan bahwa Allah yang menciptakan, Allah yang menundukkan, Allah yang menurunkan, Allah yang menancapkan, Allah yang memperjalankan, Allah yang menghidupkan dan masih banyak lagi. Setelah tuntas pemaparannya, Allah menutupnya dengan Asmaulhusna-Nya. Sangat menarik, inilah inti ilmu Marifat.

Nabi Yusuf mengkisah kembali perjalanan hidupnya pada orang tua dan saudaranya, "Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebagian kekuasaan dan mengajarkan kepadaku sebagian takwil mimpi. Wahai Tuhan, Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan akhirat." Inilah kepahaman akan ilmu marifat.

Perjalanan masa kecil Nabi Musa merupakan kehendak-Nya, " Dan sungguh, Kami telah memberi nikmat kepadamu pada kesempatan lain. Yaitu, saat Kami mengilhamkan kepada ibu mu sesuatu yang diilhamkan. Yaitu, letakan dia (Musa) di dalam peti, kemudian hanyutkanlah dia ke sungai (Nil)." Semua yang terjadi atas kehendak Allah. Inilah salah satu sisi ilmu Marifat.

Nabi Yusuf langsung memahami ilmu makrifat dari perjalanan hidupnya. Sedangkan Nabi Musa dijelaskan terlebih dahulu ilmu tersebut sebelum dia mendapatkan tugas menghadapi Firaun. Bahkan Allah menegaskan kepada Nabi Musa bahwa Allah Maha Melihat dan Mendengar, Maha Mengawasi selama menjalani tugas menghadapi Firaun.

Di alam semesta dan dirinya, dipenuhi dengan Asmaulhusna-Nya, diliputi dengan tanda-tanda kebesaran dan keagungan-Nya. Menyaksikan kehendak-Nya. Menyaksikan sujud, tasbih dan dzikirnya alam semesta. Itulah kesaksian yang dipahami dari ilmu Makrifat.

Dari alam semesta, menyaksikan ilmu-Nya, kemuliaan-nya, kesempurnaan-Nya, Kesucian-Nya, Keagungan-Nya, Kekuasaan-Nya, Keperkasaan-Nya.  Menyaksikan Rabbulalamin-Nya Allah. Menyaksikan kehadiran Allah dalam setiap sudut dan ruang di alam semesta.

Inti ilmu Marifat ada di surat Al-Fatihah. Inti ilmu Marifat ada pada dzikir Tauhid, Subhanallah, Alhamdulillah, dan Allahu Akbar. Cara mulai meraih ilmu Marifat dengan cara mensucikan dirinya, agar hatinya jernih melihat dan merasakan kehadiran Allah dalam setiap yang direkam oleh panca indra. Dan, dibukakan ilmu Marifat bila mau mengemban peran kenabian.

Logika Putra Nabi Nuh Menyelamatkan Diri Ke Gunung  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Saat badai menerjang yang bersamaan dengan banjir...

Logika Putra Nabi Nuh Menyelamatkan Diri Ke Gunung 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Saat badai menerjang yang bersamaan dengan banjir besar, mana yang lebih aman di lautan atau di daratan? Di atas kapal atau di atas gunung? Putranya Nabi Nuh sangat benar, yang paling aman itu di daratan. Lebih aman itu di puncak gunung yang kokoh. Namun, mengapa Nabi Nuh jutru menyeru putranya agar ke kapal?

Pasukan dan pembesar Firaun sangat benar. Di posisi mana yang paling aman, bersama Firaun atau Nabi Musa? Tentu saja bersama Firaun. Sebab, Firaun memiliki kekuasaan, kekayaan dan teknologi yang tak tertandingi. Oleh sebab itu, mereka mendukung Firaun. Namun mengapa perspektif ini tidak berlaku bagi ahli sihir yang telah melihat kebenaran?

Dalam Al-Qur'an banyak kisah tentang manusia di lautan yang berada atas kapal. Saat di kapal, mereka menyeru Allah dengan sepenuh hati. Mereka memurnikan ketaatannya. Namun saat tiba di daratan, mereka tidak berterimakasih karena merasa aman di daratan. Mereka pun durhaka kembali. Apakah di daratan aman?

Al-Qur'an menjelaskan bahwa daratan pun bisa dijungkirbalikkan. Angin kencang yang memuat kerikil-kerikil kecil bisa menghancurkan apa pun yang ada di permukaan tanah. Jadi adakah tempat yang aman?

Sejatinya manusia itu selalu berada di dalam genggaman Allah, di setiap saat dan dimana pun ia berada. Manusia dalam genggaman Allah ketika ia berada di tengah lautan, sebagimana ia juga berada di dalam genggaman Allah ketika ia berada di atas daratan. Jadi tak ada tempat yang aman dari ancaman azab Allah.

Salah satu sifat kelalaian dan kecerobohan manusia adalah merasa aman dari murka dan siksaan-Nya di saat berpaling dan kafir kepada Allah. Ia hanya menghadap Allah ketika situasi sulit dan bahaya, tapi kemudian melupakan-Nya ketika merasa selamat darinya. Seakan-akan kesulitan tersebut sebagai bahaya terakhir yang ditimpakan Allah kepadanya, dan tidak akan ada bahaya lainnya lagi.

Tidak ada keamanan bersama kezaliman, kedurhakaan, kerusakan, kemaksiatan dan kekafiran. Bangunan apapun yang di dalamnya ada pembangkangan kepada Allah, maka akan seperti jaring laba-laba. Jadi, keamanan itu hanya ada dalam ketaatan dan pengabdian kepada Allah.

Haji Puncak Penghambaan Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Haji adalah puncak perannya sebagai hamba Allah. Datang dari penjuru negri, ...

Haji Puncak Penghambaan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Haji adalah puncak perannya sebagai hamba Allah. Datang dari penjuru negri,  menyiapkan perbekalan dengan meninggalkan seluruh yang dicintai, orang tua, keluarga, kerabat dan tanah air. Datang ke Baitullah hanya untuk menyambut seruan-Nya.

Jihad adalah puncak perannya sebagai khalifah di muka bumi. Mengerahkan seluruh potensi dan sumber daya dengan kesungguhan dan keseriusan untuk mewujudkan kehendak-kehendak Allah yang tertuang di Al-Qur'an.

Puncak Haji adalah Mengagungkan Allah. Mentauhidkan Allah. Meng-illah-kan Allah. Allah sebagai tempat bergantung. Menyambut seruan Allah. Segera berlari kepada Allah dalam segala hal, termasuk pernak pernik kehidupan.

Haji telah menggelora semangat jihad di tanah Nusantara. Mendeklarasikan merdeka atau mati. Melawan semua yang memasung kebebasannya sebagai manusia yang telah dimerdekakan Allah dari semua belenggu kesyirikan, ketakutan, hawa nafsu dan bisikan syetan.

Haji sebuah deklarasi kepada alam semesta dan manusia akan kebebasan dan kemerdekaan hati, jiwa, akal dan jasad dari semua belenggu. Deklarasi pembebasan dari semua orientasi kekayaan, kekuasaan dan kesenangan. Semua orientasi dirubah haluannya hanya menuju satu titik, hanya Allah.

Allah telah menjadi tuan rumahnya. Allah telah menjamunya dengan hidangan keteguhan iman dan ketauhidan. Allah telah menerimanya dengan duduk bersama-Nya. Apakah terasa pesan-Nya? Apakah terasa kehangatan sambutan-Nya?

Apakah jamuan di rumah-Nya masih terasa energinya? Apakah kenikmatan hidangan-Nya masih terus diingat sepanjang hidupnya? Apakah pesan-Nya akan menjadi arah hidup dan perjuangannya setelah sampai di negrinya? Allah telah mengundang manusia, pasti ada titipan, pesan, bingkisan, hadiah dan kata sambutan yang disampaikan-Nya agar menjadi kenangan, pedoman hidup dan program perjuangan setelah keluar dari rumah-Nya.

Takwil Mimpi Ibnu Sirin Yang Merubah Hidup Pemuda Abu Hanifah Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Ibnu Sirin seorang Tabiin yang dianuge...

Takwil Mimpi Ibnu Sirin Yang Merubah Hidup Pemuda Abu Hanifah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Ibnu Sirin seorang Tabiin yang dianugerahi ilmu menakwilkan mimpi. Ilmu ini diperoleh sejak dia bertemu dengan Nabi Yusuf dalam mimpinya. Nabi Yusuf berkata, "Bukalah mulut mu!" Ibnu Sirin pun membuka mulutnya. Nabi Yusuf meletakkan lidahnya di mulut Ibnu Sirin. Saat ia terbangun dari tidurnya, seketika itu pula dia pandai menakwilkan mimpi.

Ketika dimintai pendapat sebuah mimpi, ia menjelaskan berdasarkan ilham. Dikisahkan, ada dua orang yang bermimpi sama. Yaitu, diazankan. Kedua orang itu mengadukan mimpinya pada Ibnu Sirin. Yang satu dijawab, "Suatu hari kau akan di mencuri, kemudian tangan mu dipotong." Yang Kedua, "Kau akan melaksanakan haji ke Baitullah."

Mengapa mimpinya sama tetapi tafsirnya berbeda? Ibnu Sirin berkata, "Pada pemuda yang pertama, ayat yang muncul dalam benaknya surat Yusuf ayat 70. Pemuda kedua, ayat yang muncul surat Al-Hajj ayat 27." Jadi tafsir mimpi tidak bisa diperoleh dari buku atau teori, tidak dari pikiran dan ilmu. Bahkan dari buku Ibnu Sirin sekalipun.Tetapi dari hati nuraninya hingga Allah menganugerahkan ilmu tersebut.

Suatu hari pemuda Abu Hanifah pergi menemui Ibnu Sirin. Abu Hanifah bertanya, "Aku bermimpi yang membuatku sangat kaget." Pada saat kesedihannya memuncak lantaran mimpi tersebut, Ibnu Surin bertanya, "Apa mimpimu?" Abu Hanifah menjawab.

"Aku bermimpi pergi ke makam Rasulullah saw. Kemudian aku ke dalamnya. Aku melihat Rasulullah saw berbentuk tulang-tulang yang berserakan, kemudian aku mengumpulkannya."

Ibnu Sirin menjawab, "Kau akan menghimpun sunahnya." Ini takwil berdasarkan ilham dari Allah kepadanya. Dalam kisah lain, sejak Abu Hanifah bertemu dengan ulama yang menjelaskan potensi dirinya, dia merubah hidupnya dari sibuk berdagang menjadi fokus menghadiri majelis ilmu.

Mengapa takwil Ibnu Sirin selalu tepat sebab ia berada pada pintu, "Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami." Al-Kahfi ayat 65.

Sumber:
Memahami Marifat, Fauzi Muhammad Abu Said, Qalam

Fokus Saja Mengabdi Kepada Allah Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Bila kezaliman akan dicabut hingga ke akar-akarnya oleh Allah. Bila...

Fokus Saja Mengabdi Kepada Allah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Bila kezaliman akan dicabut hingga ke akar-akarnya oleh Allah. Bila pelakunya tidak ditolong dan diberi petunjuk oleh Allah. Bila pelakunya akan diazab,  mengapa harus takut dengan kezaliman yang ditopang oleh militer, kekuasaan, kekayaan dan pendukungnya yang banyak dan militan?

Bila semua tipu daya dan rencana kejahatan akan kembali kepada yang merencanakan dan pelakunya, mengapa harus khawatir dengan segala operasi intelejen, operasi kontra, operasi pengejaran, operasi penghancuran, operasi penyusupan dan segala operasi lainnya? Tentram dan teruslah beristiqamah.

Bila selain Allah tidak bisa menimpakan keburukan. Tidak bisa menciptakan kemaslahatan. Tak bisa menggariskan jalan hidup. Mengapa harus takut menghadapi kekuatan paling bengis sekalipun? Mereka seperti mayat yang tak bisa melakukan apapun meski kekuatan dan pendukungnya sangat banyak dan besar.

Bila hak-hak tak bisa dirampas. Bila rezeki tak bisa dirampas dan dialihkan kepada siapapun. Bila keluarga dan keturunan sudah ditetapkan rezeki dan jalan hidupnya, apa lagi yang harus dikhawatirkan di kehidupan ini?

Bila akhir seluruh peristiwa adalah kebaikan. Bila Allah Maha Rahman dan Rahim pada hamba-Nya. Apa lagi yang perlu dikhawatirkan?  Bersabarlah terhadap seluruh ketetapan-Nya. Teguhlah dalam mengabdi kepada Allah.

Teruslah berbuat kebajikan. Bersabar dan bertakwalah. Bertawakallah. Jadikan Allah sebagai penolong dan pelindung. Mengapa segala hal berubah menjadi kebaikan pada akhirnya.

Bila doa pasti dikabulkan Allah. Bila permohonan dan rintihan didengarkan Allah. Apalagi yang perlu dikhawatirkan? Jadi fokus hidup hanya tinggal mengabdi kepada-Nya. Hanya itu saja.

Membedah Jalan Yang Lurus Jalan yang lurus, siapakah yang diberi petunjuk dan kemana arahnya? Jalan yang lurus dalam Al-Qur'...

Membedah Jalan Yang Lurus


Jalan yang lurus, siapakah yang diberi petunjuk dan kemana arahnya? Jalan yang lurus dalam Al-Qur'an bagi seluruh bangsa, semua generasi, tanpa sekat waktu dan geografis. Mencakup semua aspek yang pernah ada pada sistem dan ideologi, merambah setiap kebaikan yang pernah dicapai oleh umat manusia.

Al-Qur'an memberikan petunjuk jalan lurus pada tataran ego dan hati nurani melalui aqidah yang jelas, mudah, tak rumit, tak sulit untuk dipahami. Aqidah yang membebaskan penyakit waham, ilusi, khayalan dan kurafat. Memberikan kemerdekaan untuk berkarya dan membangun. Menggabungkan hukum alam dan fitrah manusia secara harmonis dan proporsional.

Jalan yang lurus, mesinergikan dengan kokoh, tak terputus antara lahir dan batin, perasaan dan perilaku, aqidah dan amal. Sehingga, pandangannya ke alam samawi namun kakinya tetap tegak di bumi. Karyanya menjadi ibadah, jika arah niatnya kepada Allah, walaupun pekerjaannya berupa kesenangan dan berisi kenikmatan hidup duniawi.

Jalan yang lurus Dalam beribadah dengan menyeimbangkan tugas yang dibebankan dengan kemampuan diri, sehingga tidak membosankan, memberatkan dan putus asa dalam menjalankannya. Juga, tidak mempermudah dan memperingankan sehingga jatuh pada kemalasan dan berbuat seenaknya. Tidak melampaui batas keseimbangan dan kemampuan manusia.

Jalan yang lurus dalam hubungannya dengan manusia, berkelompok, berorganisasi dan bernegara. Dalam membangun sistem ekonomi, hukum, sosial, kekuasaan, dengan tidak terhanyut oleh hawa nafsu. Tidak melenceng pada suka dan tidak suka. Tidak dibelokkan oleh berbagai kepentingan dan ambisi pribadi. Tetapi fokus merealisasikan tujuan- tujuan yang tetapkan dalam Al-Qur'an.

Jalan yang lurus dalam mengayomi semua agama yang ada di muka bumi, dengan membangun hubungan antara agama, memuliakan dan menjaga tempat-tempat suci sehingga hidup bersama secara damai dan saling menghargai.

Yang tidak menempuh jalan yang lurus akan terbawa oleh ambisi dan hawa nafsu yang punya ceroboh dan bodoh. Tak tahu yang benar, bermanfaat, dan yang membahayakan. Manusia seringkali bersikap emosional, tak mampu menahan dorongan nafsunya sekalipun berakibat buruk pada dirinya.

Sumber:
Sayid Qutb, Tafsir Fizilali Qur'an Jilid 7, GIP

Dalam Penciptaan Matahari dan Bulan Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Allah menciptakan bulan, matahari dan bintang. Untuk apa? Ada ya...

Dalam Penciptaan Matahari dan Bulan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Allah menciptakan bulan, matahari dan bintang. Untuk apa? Ada yang memanfaatkan panas matahari untuk energi. Cahaya bulan untuk mencari ikan-ikan di lautan. Bintang-bintang untuk riset angkasa raya. Ini hanya sebagian kecil dari tujuan penciptaannya. Apakah tujuan utamanya?

Di Al-Qur'an, setiap berbicara angkasa raya, terutama bulan dan matahari sering kali dikaitkan dengan perhitungan bilangan tahun dan perhitungan waktu. Umur dan waktu, itulah titik tekannya. Kesadaran akan waktu, itulah tujuan utamanya. Mengapa?

Bukankah waktu tak bisa ditukar dengan kekayaan? Bukankah waktu tak bisa diulang? Bukankah waktu itu tak bisa diperpanjang dan diperpendek? Bukankah waktu tak bisa dikompromikan?

Setiap ibadah dikaitkan dengan waktu. Melakukan shalat, puasa, zakat dan haji, dikaitkan dengan waktu. Kehidupan di dunia dibatasi oleh waktu. Saat menanam tumbuhan dan panen pun dibatasi oleh waktu. Iklim dan musim dikaitkan dengan waktu. Seperti Nabi Yusuf yang paham akan perguliran musim hujan dan kemarau.

Kerentaan tubuh. Memutihnya rambut. Keriputnya kulit. Lapuknya bangunan kayu. Semuanya dikaitkan dengan waktu. Makanan dan minuman, peralatan dan teknologi pun ada batas akhir penggunaannya. Peluang dan ancaman pun dikaitkan dengan waktu.

Kejayaan dan kehancuran kerajaan, negara, kekuasaan, jabatan, suku bangsa dan peradaban juga ada waktunya. Kesadaran akan waktu berarti kesadaran akan kehidupan. Kesadaran bahwa semuanya berakhir. Setelah sadar waktu,  muncul kesadaran pertanggungjawaban akan waktu.

Kesadaran pertanggungjawaban waktu dijelaskan  dalam surat Al-Isra ayat 13-14, "Dan setiap manusia telah Kami kalungkan catatan amal perbuatannya di lehernya. Dan pada hari kiamat, Kami keluarkan baginya sebuah kitab dalam keadaan terbuka. Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada hari ini sebagai penghitungan atas dirimu."

Hakekat Pertolongan Allah Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Pertolongan Allah itu hanya berupa kemenangan dan kesuksesan? Bukankah kis...

Hakekat Pertolongan Allah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Pertolongan Allah itu hanya berupa kemenangan dan kesuksesan? Bukankah kisah para Nabi dan Rasul sangat beragam? Ada yang dibunuh dan diusir oleh kaumnya. Namun ada juga yang berhasil menyadarkan kaumnya dan meraih kedudukan yang mulia.

Nabi Nuh hanya bisa membawa segelintir kaumnya ke dalam kapal. Sedangkan Nabi Yunus bisa membawa seluruhnya kaumnya beriman kepada Allah. Nabi Ibrahim terusir dari  tanah kelahirannya di Irak. Lalu, menetap di Palestina. Sedangkan, Nabi Daud dan Sulaiman menjadi penguasa dan membangun kerajaan di Palestina.

Nabi Yusuf menjadi pembesar kerajaan di Mesir, menjadi bendaharawan negara. Dihormati rakyat dan kalangan istana. Sedangkan Nabi Musa terusir dari Mesir. Membawa kaumnya yang terus membangkang hingga tersesat di Sinai selama puluhan tahun.

Nabi Zakaria dan Yahya dibunuh oleh kaumnya. Nabi Isa hidup dalam pengembaraan karena upaya pembunuhan terhadapnya. Nabi Hud dan Shaleh didustakan dan dimusuhi kaumnya.  Apakah bertanda tidak berhasil dalam menunaikan tugas kenabian?

Nabi Yusuf berwajah rupawan. Nabi Musa sangat kuat dan tegap. Bagaimana dengan Nabi Ayyub yang tubuhnya dipenuhi penyakit? Yang tak seorangpun mau mendekatinya. Ada Nabi yang diberi kemukjizatan dalam menghadapi kondisi pelik. Namun ada juga Nabi yang mengikuti takdirnya seperti manusia biasa seperti Nabi Harun dan Yusuf.

Saat Rasulullah saw didustakan kaumnya. Saat kesedihan memuncak. Saat pembangkangan dan permusuhan kaumnya sangat keras. Saat kesulitan menghadang perjalanan. Allah selalu menghiburnya dengan ragam kisah-kisah. Allah selalu menurunkan wahyu-Nya untuk membimbing dan memberikan petunjuk. Inilah pertolongan abadi yang menyelimuti seluruh Nabi dan Rasul.

Pertolongan Allah itu berupa peneguhan hati.  Menjaga keistiqamahan. Menurunkan petunjuk.  Menentramkan hati para hamba-Nya. Menjaga kesabaran.  Itulah bentuk pertolongan-Nya yang abadi.

Saat Mukminin Dikepung Dalam Kobaran Api Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Ada dua kisah kaum mukminin di kepung oleh api dari segala ...

Saat Mukminin Dikepung Dalam Kobaran Api

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Ada dua kisah kaum mukminin di kepung oleh api dari segala arah. Kisah Nabi Ibrahim, dimana Namrudz memerintahkan pasukannya untuk mengumpulkan kayu bakar untuk membakarnya. Kisah Ashabul Ukhdud, dimana raja Yaman yang beragama Yahudi, memerintahkan pasukannya untuk memasukkan seluruh mukminin hingga tak tersisa, ke dalam parit yang telah dinyalakan api. Bagaimana kisah yang membakar dan yang dibakar?

Yang membakar Nabi Ibrahim, Namrudz, akhirnya tewas hanya dengan seekor nyamuk. Ada yang berkata, seekor nyamuk masuk ke hidungnya hingga ke otaknya. Sedangkan Allah menolong Nabi Ibrahim sehingga api yang membakarnya menjadi dingin dan menyelamatkannya.

Yang membakar mukminin dalam peristiwa Ashabul Ukhdud, kerajaannya runtuh oleh serangan tentara Habasyah. Sang raja, berlari ke laut untuk menyelamatkan diri hingga tenggelam. Sedangkan mukminin meraih mati syahid.

Dalam kisah Ashabul Ukhdud ada kisah yang menarik, saat seorang ibu yang menggendong bayinya. Sang ibu ragu. Apakah lebih baik menyelamatkan dirinya dengan memeluk agama Yahudi? Sang raja, senang atas keraguan tersebut, ternyata akan ada mukminin yang akan memeluk agamanya. Namun tiba-tiba sang bayi bisa berbicara. Mengingat sang ibu untuk memilih kesyahidan.

Allah menolong Mukminin dengan meneguhkan hati mereka pada keimanan. Mereka tetap beristiqamah dan tentram walaupun kobaran api akan menghanguskan tubuhnya. Bukankah syahid itu cita-cita tertinggi?

Kobaran api yang membakar dirinya telah membawanya kepada keridhaan Allah dan surga yang luas dan kenikmatannya tak terhingga. Tubuhnya terpanggang, namun jiwanya menikmati dan menyaksikan balasan Allah. Bukankah di akhirat kelak banyak yang iri dengan darah para syuhada?

Bukankah yang syahid tidak merasakan sakitnya sakratul maut? Sebab ruh dan jiwanya sudah disambut oleh kekasihnya Yang Rahman, Rahim dan Pengampun. Kobaran api dunia telah menyelamatkannya dari kobaran api neraka. Siapakah yang beruntung, yang membakar atau yang dibakar?

Masa Senja Nabi Yusuf Oleh: Nasrulloh Baksolahar Nabi Yusuf telah mencurahkan hidupnya di Mesir. Bagaimana agar Mesir tidak jatu...

Masa Senja Nabi Yusuf

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Nabi Yusuf telah mencurahkan hidupnya di Mesir. Bagaimana agar Mesir tidak jatuh dalam krisis yang menghancurkan? Strategi untuk memakmurkan Mesir telah berhasil. Setelah itu, dia pun memperbaiki hubungan dengan orang tua dan saudara-saudaranya.

Orang tua dan saudara-saudaranya memasuki Mesir dengan aman. Mereka disambut oleh Nabi Yusuf dengan kehangatan. Nabi Yusuf memaafkan saudara-saudaranya. Orang tuanya dinaikan ke singgasananya. Lalu Nabi Yusuf menceritakan perjalanan hidupnya.

"Wahai Ayah, inilah takwil mimpiku yang dahulu itu. Dan, sesungguhnya Tuhanku telah menjadikannya kenyataan. Dan, sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari penjara dan ketika membawa kamu dari dusun setelah syetan merusak hubungan antara aku dengan saudara-saudaraku. Sungguh, Tuhanku Maha Lembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Yang Maha Menget, Maha bijaksana."

Nabi Yusuf melanjutkan kisahnya, "Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebagian kekuasaan dan mengajarkan kepadaku sebagian takwil mimpi. Wahai Tuhan, Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan akhirat."

Nabi Yusuf selalu menghubungkan kisah hidupnya dengan Asmaulhusna-Nya. Tidak menyadarkan pada kepintarannya, ilmunya, kerja kerasnya dan keuletannya. Tidak juga menyalahkan pihak lain yang telah membuatnya menderita. Bukankah semuanya sudah tercatat di Lauhul Mahfudz? Dia juga tidak membalaskan dendam kepada saudara-saudaranya. Semuanya dimaafkan. Bukankah ayahnya telah memohonkan ampun untuk saudara-saudaranya?

Dipenggalan akhir hidupnya. Disaat mulai rambut memutih dan tulang mulai rapuh, Nabi Yusuf berdoa, "Ya Allah, wafatkan aku dalam keadaan muslim (berserah diri) dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang shaleh." Inilah akhir yang baik.

Nabi Yusuf mencontoh leluhurnya, Nabi Ibrahim dan Ismail, di saat mereka senja, di saat mereka telah tuntas membangun kembali Kabah. Keduanya berdoa, agar diwafatkan dalam keadaan muslim atau berserah diri kepada Allah. Itulah derajat tertinggi. Itulah akhir yang baik. Itulah obsesi setiap langkah di kehidupan ini.

Road Map Kehancuran Penjajah Israel  Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Kisah Bani Israel di Al-Qur'an banyak memuat masa lalu mere...

Road Map Kehancuran Penjajah Israel 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 

Kisah Bani Israel di Al-Qur'an banyak memuat masa lalu mereka bersama para Nabi dan Rasulnya. Namun, ada satu penggalan sejarah Bani Israel di masa lalunya, lalu dikaitkan bersamaan dengan takdir masa depannya. Takdir ini hanya dimuat di surat Al-Isra ayat 2-8. Takdir ini akan terus berulang dan terjadi kapan pun dan dimana pun.

Surat Al-Isra diturunkan di Mekah, sebelum hijrah. Di surat ini, dijelaskan bahwa Bani Israel langsung diazab oleh Allah setiap melakukan kerusakan. Jadi ini bekal kepada Muslimin sebelum hijrah ke Madinah. Seolah berkata, "Berhijrahlah, tak perlu khawatir dengan hegemoni Yahudi di Madinah. Bila mereka melakukan kerusakan, maka akan langsung diazab oleh Allah."

Yahudi di Madinah menguasai sektor perekonomian. Membelit penduduk Madinah dengan hutang riba. Mereka hidup di dalam benteng yang kokoh dengan persenjataan yang kuat dan lengkap. Bentengnya menyebar di dalam dan luar kota Madinah. Namun jangan khawatir, setiap mereka menolak kebenaran dan membuat kerusakan maka akan langsung diazab oleh Allah.

Bukankah kebenaran ada pada genggaman kaum Muslimin? Yaitu Al-Qur'an. Bukankah mereka sedang menunggu untuk menjadi pengikut dan pembela Nabi terakhir, Nabi Muhammad saw? Bukankah mereka hadir di Madinah dengan niat untuk berjuang bersama Rasulullah saw? Bila mereka menolaknya, mereka akan diazab oleh Allah.

Kerusakan Bani Israel yang pertama terjadi setelah wafatnya Nabi Daud dan Sulaiman. Mereka meninggalkan Taurat. Kerajaan Bani Israel dihancurkan oleh Nebukanedzar. Kedua, mereka memfitnah Siti Maryam sebagai penzina, Nabi Isa sebagai anak hasil zina dan berusaha membunuh Nabi Isa. Lalu, Bani Israel dihancurkan oleh Romawi hingga mereka berdiaspora hingga ada yang tiba di Madinah. Apa kerusakan Yahudi di Madinah?

Yahudi memecah belah penduduk Madinah. Menolak mengikuti jejak Rasulullah saw. Melanggar perjanjian dengan melakukan penghianatan bersama Quraisy, kabilah Arab dan Munafikin untuk menghancurkan Madinah dan selalu membuat upaya pembunuhan terhadap Rasulullah saw. Akibatnya, mereka terusir dari Madinah dan Hijaz. Itulah azab Allah pertama setelah diturunkan surat Al-Isra sebagai bentuk nyata janji Allah kepada Muslimin dalam menghadapi kerusakan Yahudi.

Tibalah di abad ke-20, saat Allah memberikan kekuasaan atas mereka kepada Hitler, karena kerusakan Yahudi. Mereka terusir dari Eropa. Amerika dan Inggris memberikan jalan untuk menjajah tanah Palestina dengan wajah negara penjajah Israel. Mereka menebarkan kesengsaraan kepada rakyat Palestina dan bangsa Arab. Maka, sudah dipastikan Allah akan memberikan kekuasaan kepada orang-orang yang akan menimpakan kesengsaraan kepada Yahudi. Siapakah?

Sayid Qutb mengatakan Al-Qur'an merahasiakan bangsa-bangsa yang akan menghancurkan kerusakan Yahudi. Namun yang pasti, janji Allah itu sudah pasti, dan sebagai implementasi dari sunatullah yang tak pernah meleset. Dan, masa itu sudahlah dekat. Apakah perlawanan rakyat Palestina dari Gaza?

Jadi, tak perlu lemah dan takut menghadapi penjajah Israel, walaupun mereka ditopang oleh militer dan dana tak terbatas. Walaupun didukung oleh Amerika, Inggris, Jerman dan sekutunya. Walaupun didukung oleh Dajjal sekalipun. Karena penjajah Israel pada akhirnya akan hancur bersama dengan pembelanya. Itulah takdirnya di setiap zaman.

Masjidil Aqsha, Tempat Serah Terima Peradaban Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Penjajah Israel berakhir di Palestina. Tanggungjawab p...

Masjidil Aqsha, Tempat Serah Terima Peradaban

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Penjajah Israel berakhir di Palestina. Tanggungjawab peradaban tidak akan kembali ke Bani Israel, sebab mereka adalah sejarah masa lalu bukan masa depan yang bermartabat dan beradab. Peran peradaban mereka sudah  tuntas sejak Nabi Isa diangkat ke langit.

Bani Israel telah gagal mengambil peran peradaban. Mereka bukan mendukung para Nabi dan Rasul, tetapi mendustakan, memdurhakai hingga membunuh para Nabi dan Rasul. Sekarang, mereka membunuh siapa pun yang menjadi musuh mereka. Seperti prilaku  genosidanya di Palestina.

Isra Mi'raj adalah momentum peralihan peran peradaban dari Nabi dan Rasul sebelumnya kepada Nabi Muhammad saw. Peralihan peradaban dari bangsa dan umat sebelumnya kepada Muslimin. Apa tandanya?

Saat Isra Mi'raj, seluruh Nabi dan Rasul berkumpul di Masjidil Aqsha. Nabi dan Rasul dari seluruh muka bumi dan segala zaman berkumpul. Nabi yang disebutkan namanya dan dirahasiakan Allah, semuanya berkumpul menunggu kedatangan Nabi Muhammad saw yang akan menjadi imam shalatnya.

Setiap Nabi dan Rasul yang diutus memegang janji dan sumpahnya. Bila saat menjalani tugasnya sebagai utusan Allah, kemudian di masanya diutus Muhammad saw, maka mereka menjadi makmun. Mereka menjadi pengikut. Seperti Nabi Isa yang menjadi makmum saat shalat bersama Imam Mahdi. Seperti Nabi Musa yang bercita-cita ingin menjadi bagian umat Nabi Muhammad saw.

Muslimin tidak boleh membeda-bedakan para Nabi dan Rasul sebelumnya. Muslimin harus mengimani kitab suci sebelumnya. Sebab, tugasnya melanjutkan amanah peradaban yang telah dibangun sebelumnya. Menjaga dan mendidik semua umat yang dahulu pernah menjadi umat para Nabi dan Rasul sebelumnya. Sekarang tugas itu ada pada Muslimin.

Serah terima risalah peradaban dan panji kepemimpinan terjadi di Masjidil Aqsha di Palestina saat Israel Mi'raj. Saat ini serah terima peradaban tengah berulang di Masjidil Aqsha dengan pergolakan antara Penjajah Israel dengan rakyat Palestina. Penjajah Israel tak mungkin memenangkannya. Sebab puncak peradaban mereka hanya genosida,  eksploitasi bangsa dan sumber daya umat lain.  Muslimin akan menggantinya dengan peradaban shalat, hasil dari Isra Mi'raj untuk menerangi peradaban manusia.

Tanda Kebesaran Allah di Bumi Palestina Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Allah berjanji akan mengungkapkan tanda-tanda kebesaran-Nya ...

Tanda Kebesaran Allah di Bumi Palestina

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Allah berjanji akan mengungkapkan tanda-tanda kebesaran-Nya di Baitul Maqdis, negri Palestina di surat Al-Isra. Allah sangat khusus menginformasikan hal ini. Padahal di setiap sudut dan ruang, selalu terlihat tanda-tanda kebesaran Allah. Mengapa Allah menekankan tanah Palestina?

Palestina tempat lahirnya sejumlah Nabi seperti, Ishaq, Ismail, Yaqub, Yusuf, Daud, Sulaiman, Zakaria, Yahya dan Isa. Sedangkan Nabi tidak lahir di Palestina namun pernah hidup dan melintasi di Palestina adalah Ibrahim, Luth, Musa dan Muhammad. Seluruh para Nabi dan Rasul dari semua zaman pernah berkumpul di Palestina, Baitul Maqdis, mereka shalat di belakang Rasulullah saw sebelum Rasulullah saw Mi'raj.

Sejarah ketauhidan di Mekah dengan Kabah sebagai simbolnya, dimulai dari Palestina. Nabi Ibrahim, Siti Hajar dan bayi Ismail melakukan perjalanan jauh dan sangat menantang dari Palestina ke Mekah yang masih tandus dan gersang. 

Bukan saja  kisah para Nabi dan Rasul, kisah pembangkangan paling banyak disebutkan di Al-Qur'an pun paling banyak terjadi di Palestina. Kisah Bani Israel mendominasi pembangkangannya di Palestina. Dimulai dari era Nabi Yaqub, puncaknya di era Nabi Musa hingga Nabi Isa. 

Kisah orang-orang shaleh di Al-Qur'an paling banyak disebutkan di Palestina. Dari kisah Thalut, keluarga Imran hingga Siti Maryam. Thalut menghadapi pembangkangan Bani Israel yang tidak mau berperang. Keluarga Imran menghadapi kerusakan moral Bani Israel. Siti Maryam dituduh melakukan perzinahan.

Kisah penguasa yang zalim pun ada di Palestina, yaitu Jalut. Sedangkan yang adil adalah Nabi Sulaiman dan Daud. Pembantaian oleh kerajaan Babilonia. Kerusakan moralitas Romawi juga terjadi di Palestina.

Buah zaitun, sangat subur tumbuh di Palestina, disebutkan dalam Al-Qur'an sebanyak tujuh kali dan juga dijelaskan dalam hadits Nabi Muhammad SAW. Sekarang, buah zaitun juga menjadi salah satu simbol bagi masyarakat Palestina yang memiliki makna perlawanan.

Palestina menjadi tempat hijrahnya Nabi Ibrahim dari Irak karena kekejaman Namrudz. Juga tujuan hijrahnya Nabi Musa karena kekejaman Firaun. Al-Qur'an juga menjelaskan secara khusus kekuatan dan ketegaran bangsa Palestina.

Agar Api Menjadi Dingin dan Penyelamat Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Namrudz memerintahkan pasukannya untuk membakar Nabi Ibrahim ...

Agar Api Menjadi Dingin dan Penyelamat

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Namrudz memerintahkan pasukannya untuk membakar Nabi Ibrahim yang telah mempermalukan berhala yang dianggapnya tuhan. Mengapa tuhan tak bisa membela dirinya saat dihancurkan?

Kayu bakar disiapkan. Nabi Ibrahim dalam kepungan kayu bakar. Kayu pun dibakar. Api mengepung Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim berdoa. Allah memerintahkan api agar dingin dan menyelamatkan Nabi Ibrahim.

Saat api padam, Nabi Ibrahim dalam kondisi segar bugar. Mengapa berkebalikan dengan tuhan mereka yang tak bisa menyelamatkan dirinya? Kebathilan sampai kapanpun tak bisa menghanguskan kebenaran.

Apa pun rencana penghancuran terhadap kebenaran tidak akan terwujud. Yang dianggap kekuatan penghancur justru menjadi penyejuk. Seperti api yang menjadi dingin. Seperti api yang berubah menjadi penyelamat Nabi Ibrahim. Gerakan penghancuran justru mengokohkan kekuatannya.

Berbeda dengan kemungkaran. Semua sumber dayanya berubah menjadi bahan bakar yang menghancurkannya sendiri. Penghancurnya tidak datang dari luar, tetapi dari yang dianggap sumber kekuatannya.

Apa syarat agar api yang membumihanguskan menjadi dingin dan penyelamat? Hanya menjalankan peran kenabian. Mengabdi dan menyeru kepada Allah. Membuang tuhan-tuhan selain Allah.

Tentramkan dengan peran kenabian. Sebab, semua kendala dan persoalan menjadi penyejuk dan penyelamat. Tak ada yang bisa menghancurkan dan melemahkannya. Penyelamat itu bukan dengan membangun kekuatan dan benteng, tetapi menjalankan peran kenabian.

Mengukur Daya Tempur Penjajah Israel  Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Darimana sumber kekuatan bertempur rakyat Palestina? Mengapa t...

Mengukur Daya Tempur Penjajah Israel 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Darimana sumber kekuatan bertempur rakyat Palestina? Mengapa tentara penjajah Israel sangat mudah terjebab pada penyakit mental saat berperang, setelah dan akan kembali bertempur sehingga butuh waktu pemulihan yang lama? Perhatikan ada seorang tentara penjajah Israel yang selalu menginformasikan kehebatannya di perang Gaza melalui akun media sosialnya. Namun saat diperintahkan bertempur kembali justru memilih bunuh diri.

Perhatikan saat Netanyahu menyerukan perang total untuk menghabiskan perlawanan rakyat Palestina di Gaza. Semua orang Yahudi dari seluruh dunia menyambutnya. Mereka berbondong-bondong ke daerah pendudukan Israel. Inilah waktu yang ditunggu. Inilah saatnya menguasai dan menjajah seluruh tanah Palestina dan mengusir rakyat Palestina. Setelah itu apa yang terjadi?

Seperti dalam kisah Thalut. Bani Israel meminta kepada Nabinya agar mengobarkan perang. Namun saat perang diperintahkan dan panglimanya telah ditetapkan. Setelah melihat kekuatan lawan, Bani Israel justru berbondong-bondong lari dari perang. Mengapa bisa seperti itu?

Setelah perang berjalan cukup lama, mulai bermunculan tentara penjajah Israel yang tidak mau berperang. Orang tua dan kerabatnya menolak putra-putrinya diberangkatkan berperang. Memilih bunuh diri daripada berperang. Kelompok ultra nasional kanan yahudi dibebaskan dari wajib militer oleh penguasa Netanyahu. Mengapa semua terjadi?

Al-Qur'an di surat An-Nisa ayat 77 menjelaskan mengapa mental bertempur bisa hancur? Padahal sebelumnya paling bersemangat dan mendeklarasikan penghancuran perlawanan Palestina hingga ke akarnya?

Siapakah di kolong jagat ini yang paling mencintai dunia? Siapakah yang ingin selalu untung? Siapakah yang ingin merampas kekayaan dan sumber daya di jagat raya ini? Siapakah yang menggengam kekayaan paling besar? Semuanya di Yahudi. Dalam kondisi ini, apa yang muncul?

Dalam keberlimpahan kekayaan dan kekuasaan, yang muncul adalah takut miskin, takut kehilangan jabatan dan ingin hidup seribu tahun lagi. Kondisi ini bertentangan dengan yang dialami dan akibat dari sebuah peperangan. Oleh sebab itu, penjajah Israel tidak akan memiliki mental bertempur yang kuat, sebab mereka ingin agar selamat dari pertempuran dan dunia telah menjadi puncak ilmu dan semangatnya.

Songs For Palestine, Nurani Yang Menggeliat Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Para musisi dan pencipta lagu lintas agama, ideologi dan...

Songs For Palestine, Nurani Yang Menggeliat

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Para musisi dan pencipta lagu lintas agama, ideologi dan negara mulai menyuarakan pembelaannya terhadap rakyat Palestina dan mengutuk genosida oleh penjajah Israel. Temanya, dari tragedi kekejaman yang terjadi, diamnya para penguasa dunia, perlawanan rakyat Palestina hingga mendukung kemerdekaan Palestina.

Menggeliatnya lagu bertema Palestina menandakan nurani kemanusiaan masyarakat dunia terusik. Persoalan Palestina bukan lagi soal persoalan konflik antar dua negara, tetapi sudah merusak martabat kemanusiaan. Berikut beberapa musisi kelas dunia yang 


1. Michael Heart
Lagu We Will Not Go Down ciptaan Michael Heart mengisahkan pengorbanan rakyat Palestina di Gaza. Siapa sebenarnya Michael Heart hingga lagunya selalu menggema di tengah perang Israel-Palestina?

Michael Heart mulai menulis dan merilis lagu We Will Not Go Down pada bulan Januari 2009 selama perang di Gaza.

Karya tersebut berkaitan dengan hak asasi manusia guna mendukung para korban sipil rakyat Palestina.


2. Macklemore
Rapper Amerika Serikat (AS) Macklemore, Mei 2024,  merilis lagu protes baru yang kuat dalam solidaritas dengan Palestina, berjudul “Hind’s Hall”.

Rilisan mengejutkan dari musisi Amerika bernama asli Benjamin Haggerty ini dipengaruhi dan dipicu oleh protes mahasiswa global, khususnya di Universitas Columbia.

Di sanalah Hamilton Hall di kampus itu ditempati minggu lalu dan berganti nama menjadi “Hind's Hall” untuk menghormati Hind Rajab, bocah Palestina berusia enam tahun, yang dibunuh tentara Israel di Gaza ketika meminta bantuan dari mobil yang dipenuhi kerabatnya yang telah meninggal.

Di “Hind’s Hall” dia membahas berbagai topik termasuk protes mahasiswa global terhadap Israel, politik Amerika, kebrutalan polisi, sensor media sosial, dan supremasi kulit putih.


3. Band SKA-P Spanyol
Band asal Spanyol, Ska-P, yang berdiri 1994, menunjukkan solidaritas terhadap perjuangan kemerdekaan bangsa Palestina yang saat ini dijajah zionis Israel. Saat tampil di Chile, sebuah negara di Amerika Selatan, Ska-P tampil dengan nuansa Palestina lengkap dengan penonton yang mengibarkan bendera Palestina.

Band tersebut memiliki lagu berjudul Intifada berisi sindiran terhadap Zionis Yahudi Israel dan dukungan terhadap perjuangan Palestina.

Salah satu lirik lagu Intifada menyebut bahwa bangsa Yahudi awalnya adalah bangsa tertindas layaknya Nabi Daud, tapi kemudian mereka menjadi jahat dan bengis seperti Jalut serta memerangi bangsa asli Palestina.


4. Cats Stevens
Yusuf Cat Stevens yang meriah penghargaan Rock and Roll Hall of Fame. Mengajak para artis untuk membela Palestina dengan menyerukan gencatan senjara.

Berbicara secara eksklusif kepada The National pada Sabtu (4/11/2023), Yusuf Cat Stevens yang terkenal dengan lagu hits Peace Train dan Moonshadow ini begitu terpukul dan sedih menyaksikan ribuan nyawa tidak berdosa yang meninggal dalam konflik yang telah berlangsung selama sebulan.

“Apa yang lebih baik dan lebih penting daripada memanfaatkan ketenaran Anda untuk tujuan yang baik?” kata Yusuf Cat Stevens.

“Saya merasa sulit untuk menahan diri, terutama ketika melihat wajah dan pakaian anak-anak yang tidak bersalah yang berlumuran darah – yaitu mereka yang cukup beruntung bisa lolos dari bom dan masih selamat. Mudah-mudahan opini publik yang besar akan terus berkembang dan lebih banyak bintang akan menyadari bahwa inilah saatnya untuk membela apa yang adil dan benar,” ucap Yusuf Cat Stevens lagi.

Dalam upaya untuk meningkatkan kesadaran para artis dan masyarakat dunia, Yusuf memposting versi lagu The Little Ones yang belum pernah dirilis, di mana tembang iru ditulis setelah tragedi genosida Bosnia pada 1995 yang menewaskan ribuan anak.

Meneropong Takdir di Masa Depan Oleh: Nasrulloh Baksolahar Allah mengilhamkan ibunda Musa agar "membuang" bayinya ke s...

Meneropong Takdir di Masa Depan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Allah mengilhamkan ibunda Musa agar "membuang" bayinya ke sungai Nil dengan menaruhnya di perahu. Bukankah ini perpisahan yang sangat berat? Namun, bukankah akhirnya terhindar dari pembunuhan tentara Firaun? Bayinya dirawat di istana?

Musa kecil menarik jenggot Firaun. Firaun marah besar. Musa harus dibunuh. Istrinya Firaun berargumentasi bahwa Musa kecil belum paham apa pun. Sebagai bukti, Musa kecil diminta memilih, arang api atau roti yang lezat?

Tangan Musa kecil hendak mengambil roti. Namun, Allah mengilhamkan untuk memakan bara api. Bukankah sakit? Membuat lidahnya keluh? Bukankah ini resiko terkecil agar terhindar dari pembunuhan?

Pemuda Musa melerai keributan antara pemuda Mesir dengan pemuda yang sekaum dengan Musa. Pemuda Mesir ngeyel, merasa derajatnya lebih tinggi. Musa menghentikan arogan pemuda Mesir dengan memukulnya. Yang terjadi, pemuda Mesir itu tewas. Musa pun diburu oleh pasukan Firaun. Bukankah kondisinya sangat sulit?

Musa terusir dari keluarga, kaumnya dan tanah airnya. Mengembara sebatang kara. Namun akhirnya, pemuda Musa bertemu dengan Nabi Syuaib. Hidupnya justru menjadi tentram selama 10 tahun. Di tampat baru ini, Musa ditempa beragam persiapan menjadi Nabi dan Rasul.

Banyak peristiwa yang dianggap buruk, tak diharapkan hingga sebuah kesialan. Apakah seperti itu? Belajarlah pada Nabi Musa, yang dianggap buruk justru untuk menghindari keburukan yang lebih besar. Yang menjengkelkan justru menjadi kebaikan di kemudian hari.

Yang dianggap buruk justru menjadi sarana penempaan, pelatihan dan pendidikan untuk menghadapi tanggungjawab dan meraih keberhasilan di esok hari. Hidup memang penuh misteri. Jangan disangkakan keburukan terlebih dahulu, karena Allah Maha Pengasih dan Penyayang.

500.000 Tentara Penjajah Israel, Cukupkah Untuk Menghadapi Pertempuran Gaza? Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Penjajah Israel memilik...

500.000 Tentara Penjajah Israel, Cukupkah Untuk Menghadapi Pertempuran Gaza?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Penjajah Israel memiliki 500.000 tentara, baik reguler maupun cadangan. Belum lagi pemukim yahudi yang di persenjatai dan tentara bayaran dari sejumlah negara, contohnya tentara bayaran dari Amerika terbunuh dalam jebakan perlawanan Palestina.

Rakyat Palestina tidak sedang menghadapi penjajah Israel saja, tetapi juga negara-negara yang mendukung penjajah Israel seperti Amerika dan Inggris yang terbukti terlibat dalam serangan pembebasan tawanan yang membunuh hampir 300 pengungsi Palestina di Gaza Tengah. Apakah banyaknya, tentara penjajah Israel dapat bertempur optimal?

Penjajah Israel sedang mereview anggaran militernya, karena defisit anggaran tahun ini bisa menyentuh 7 %. Saat ini, anggaran militernya seperti menyerahkan "check kosong" tanpa ada yang membatasi jumlahnya dan untuk apa digunakan. Untuk menutupinya, Amerika selalu memberikan bantuan tanpa syarat untuk penjajah Israel baik berupa dana, maupun infrastruktur militer.

Saat defisit anggaran terjadi, perekonomian pun tertekan, karena fokus tenaga kerja untuk berperang bukan menggerakkan sektor industri dan jasa. Akhirnya, mereka mengimport tenaga kerja dari India. Daerah di sepanjang  perbatasan Gaza pun, mereka menghentikan aktivitasnya. Begitu pun di daerah utara yang setiap hari diserang oleh perlawanan Lebanon, Irak dan Suriah. Aktivitas perekonomian terhenti.

Tentang dana pembiayaan 500.000 tentara bisa jadi bukan persoalan, sebab Amerika, Inggris dan sekutunya bisa memback up, namum bagaimana dengan daya tempurnya? Diperkirakan 20-30 ribu tentaranya cidera. Ribuan lainnya tewas.

Berapa banyak tentara penjajah Israel yang bertempur di Gaza dan daerah pendudukan di Utara? Berapa lama  waktu mereka  bertugas sekali bertempur? Berapa lama mereka beristirahat setelah bertempur? Perhitungan ini mempengaruhi cukupkah 500.000 tentara penjajah Israel dalam menghadapi semua front pertempuran?.

Dalam kalkulasi jumlah mungkin bisa terpenuhi, namun dalam kalkulasi mental bertempur bisa jadi tak mencukupi. Ada faktor ganguan psikologis sangat berat yang dialami mereka. Pertama, tekanan publik dan perpecahan  internal.

Kedua, mulai banyak orang tua dan kerabat tentara penjajah Israel yang menolak putra-putri dan saudaranya untuk berperang dan kembali berperang. Bahkan, dari tentaranya sendiri banyak yang menolak berperang dan tidak mau bertugas kembali berperang. Mereka memilih untuk bunuh diri.

Dengan kondisi mental yang sangat berat dan parah ini, berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh para tentara penjajah Israel untuk mampu berperang dengan mental yang kokoh? Tentu menjadi sangat lama. Dengan kondisi ini, pergantian tugas semakin harus cepat, namun istirahat nya semakin lama. Untuk memutar pergantian tentara ini, apakah 500.000 tentara penjajah Israel cukup?

Media-media dan pengamat militer penjajah Israel banyak yang menyuarakan kekalahan dan kesalahan strategi perang mereka. Belum lagi demonstrasi yang mengutuk genosidanya. Maka, modal pemulihan bertempur sangat lemah sekali.

Dengan kondisi seperti ini, banyak pengamat militer yang mengatakan bahwa strategi perang penjajah Israel hanya "rongsokan", selalu terjatuh pada jebakan yang sama. Untuk menghilangkan keputusasaan mereka hanya bisa menghabisi anak dan perempuan di tempat pengungsian dan rumah sakit.

Palestina, Menanti Pertolongan Allah yang Tak Terduga Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Bagaimana proses Palestina merdeka? Hanya Alla...



Palestina, Menanti Pertolongan Allah yang Tak Terduga

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Bagaimana proses Palestina merdeka? Hanya Allah yang tahu. Akan dimunculkan beragam kemukjizatan dari sisi-Nya yang tak diprediksi oleh siapa pun. Allah Mahaberkuasa dan berkehendak. Tidak ada campur manusia sama sekali. Sejarah telah banyak mencatatnya. Kelak, pasti menjadi kenyataan di Palestina. 

Rasulullah saw bersama Bani Hasyim dan Abdul Muthalib diblokade ekonomi dan sosial. Efeknya, hingga harus makan dedaunan kering karena tak ada lagi yang bisa dikonsumsi. Hingga kulit binatang yang sudah kering pun, diolah kembali agar bisa dikonsumsi. Ketersediaan air pun diputus. Bagaimana berakhirnya blokade ini?

Tak ada makanan dan air yang turun dari langit dan keluar dari perut bumi. Tidak ada bantuan kemanusiaan yang bisa masuk secara bebas. Tak ada kemukjizatan yang membuat makanan dan minuman menjadi berlimpah. Lalu bagaimana blokade ini selesai? Allah cukup mengutus makhluk-Nya yang bernama rayap. Semuanya tuntas.

Makhluk kecil tak berdaya yang bernama rayap, memakan kertas perjanjian kesepakatan para kabilah Quraisy hingga habis. Kecuali, kalimat bismillah. Hancurnya kertas perjanjian blokade, berarti selesai juga blokade tersebut. Adakah campur tangan manusia?

Kabah hendak dihancurkan oleh Abrahah. Mekah sudah terkepung. Tak ada yang bisa mengalahkan pasukan super power tersebut. Akhirnya, pasukan tersebut hancur hanya dengan serbuan burung Ababil yang melemparkan bebatuan berapi. Tak ada campur tangan manusia sedikit pun.

Rasulullah saw di Madinah, dikepung oleh 10.000 pasukan gabungan dari Musyrikin Quraisy, kabilah Arab, Munafikin dan Yahudi. Bagaimana cara menghadapinya? Cukup membuat parit. Allah pun mengirimkan angin, hujan dan petir. Ada yang mengadu domba di antara mereka. Bukankah ini proses kemenangan yang tak diduga?

Nabi Musa keluar dari kepungan pasukan Firaun dengan cara tak terduga. Lautan terbelah dan Firaun tenggelam. Rakyat Palestina hanya  butuh bersabar dan beristiqamah dalam berjihad. Setelah itu, Allah akan penganugerahan kemenangan dan kemerdekaan yang prosesnya tanpa diduga oleh siapapun.
Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Bagaimana proses Palestina merdeka? Hanya Allah yang tahu. Akan dimunculkan beragam kemukjizatan dari sisi-Nya yang tak diprediksi oleh siapa pun. Allah Mahaberkuasa dan berkehendak. Tidak ada campur manusia sama sekali. Sejarah telah banyak mencatatnya. Kelak, pasti menjadi kenyataan di Palestina. 

Rasulullah saw bersama Bani Hasyim dan Abdul Muthalib diblokade ekonomi dan sosial. Efeknya, hingga harus makan dedaunan kering karena tak ada lagi yang bisa dikonsumsi. Hingga kulit binatang yang sudah kering pun, diolah kembali agar bisa dikonsumsi. Ketersediaan air pun diputus. Bagaimana berakhirnya blokade ini?

Tak ada makanan dan air yang turun dari langit dan keluar dari perut bumi. Tidak ada bantuan kemanusiaan yang bisa masuk secara bebas. Tak ada kemukjizatan yang membuat makanan dan minuman menjadi berlimpah. Lalu bagaimana blokade ini selesai? Allah cukup mengutus makhluk-Nya yang bernama rayap. Semuanya tuntas.

Makhluk kecil tak berdaya yang bernama rayap, memakan kertas perjanjian kesepakatan para kabilah Quraisy hingga habis. Kecuali, kalimat bismillah. Hancurnya kertas perjanjian blokade, berarti selesai juga blokade tersebut. Adakah campur tangan manusia?

Kabah hendak dihancurkan oleh Abrahah. Mekah sudah terkepung. Tak ada yang bisa mengalahkan pasukan super power tersebut. Akhirnya, pasukan tersebut hancur hanya dengan serbuan burung Ababil yang melemparkan bebatuan berapi. Tak ada campur tangan manusia sedikit pun.

Rasulullah saw di Madinah, dikepung oleh 10.000 pasukan gabungan dari Musyrikin Quraisy, kabilah Arab, Munafikin dan Yahudi. Bagaimana cara menghadapinya? Cukup membuat parit. Allah pun mengirimkan angin, hujan dan petir. Ada yang mengadu domba di antara mereka. Bukankah ini proses kemenangan yang tak diduga?

Nabi Musa keluar dari kepungan pasukan Firaun dengan cara tak terduga. Lautan terbelah dan Firaun tenggelam. Rakyat Palestina hanya  butuh bersabar dan beristiqamah dalam berjihad. Setelah itu, Allah akan penganugerahan kemenangan dan kemerdekaan yang prosesnya tanpa diduga oleh siapapun.

Cerdas Melawan Syetan Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Syetan dihadirkan agar manusia mencari perlindungan Allah. Agar Allah dijadika...

Cerdas Melawan Syetan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Syetan dihadirkan agar manusia mencari perlindungan Allah. Agar Allah dijadikan pelindung dan penolong. Cukup Allah sebagai pelindung dan penolong. Tak ada yang bisa menangkis bisikan syetan selain perlindungan dari Allah.

Dalam surat Annas, yang bisa menghalau bisikan syetan hanya bila menjadikan Allah sebagai Rabbinas. Allah sebagai Illahinas. Allah sebagai Malikinas. Siapapun tak bisa menghalaunya kecuali dengan ketiga keyakinan ini.

Menjauh dari Allah, berarti didekati syetan hingga menjadi sahabat bukan musuhnya. Bila selain Allah dijadikan tuhan. Berarti, syetan mempermainkannya seperti anak kecil bermain bola. Syetan sangat leluasa mengendalikannya.

Syetan tak berdaya dihadapan para hamba-Nya. Bahkan, lari terbirit-birit bila akan bertemu dengannya. Syetan muntahkan makanan dan minuman yang dibacakan bismillah. Syetan menjauhi, tak mendatangi rumah yang bersih dari simbol kemusyrikan.

Kesadaran akan bisikan syetan. Kemampuan membedakan bisikan syetan atau ilham merupakan tanda awal adanya perlindungan Allah. Inilah tanda kejernihan hati. Sebab, semuanya sangat jelas, tidak bingung untuk membedakan kebenaran dan kebathilan.

Bila syetan itu musuh yang nyata dan kuat. Musuh yang tersembunyi dan ahli bertipu daya. Cara paling mudah untuk mengalahkannya, bukan dengan melawannya, tetapi berlindung pada Dzat yang Mahaperkasa.

Bersyukurlah dengan kehadiran syetan, sebab semakin mendesak kita untuk berlindung  di balik benteng Allah yang maha kokoh. Biarkan syetan menembus benteng Allah. Manusia cukup bersembunyi di benteng-Nya. Itulah cara cerdas yang termudah.

Mindset Berhawa Nafsu Oleh: Nasrulloh Baksolahar Hawa nafsu dihadirkan agar manusia senantiasa memohon petunjuk Allah. Agar, mem...


Mindset Berhawa Nafsu

Oleh: Nasrulloh Baksolahar



Hawa nafsu dihadirkan agar manusia senantiasa memohon petunjuk Allah. Agar, memahami batas atas dan bawah sehingga tidak melewati batas dalam segala hal. Yang melewati batas disebut sebagai kezaliman. Nikmati hawa nafsu agar sesuai dengan tujuan  keberadaannya.

Hawa nafsu itu banyak yang dibolehkan daripada yang dilarang. Itulah mubah. Yang diharamkan dan makruh sangat sedikit dibandingkan yang dihalalkan. Bila melewati batas, barulah berdosa dan bermaksiat. Bila masih dalam batas, bisa menjadi ibadah dan berpahala. Namun, mengapa lebih banyak yang memilih melewati batas?

Hawa nafsu ditinggalkan, akan merusak. Mengikutinya hingga melewati batas, akan merusak pula. Jadi nikmati sesuai tuntunan-Nya.

Ilmu pengetahuan dan teknologi tidak bisa mendefenisikan bagaimana mengelola hawa nafsu. Manusia tidak akan bisa merumuskan cara mengelola hawa nafsu. Akal tak bisa jernih dalam mengelola hawa nafsu. Cara yang benar hanya, mengikuti ajaran Islam. Berpasrah diri dan mentaatinya.

Hawa nafsu itu hanya dorongan-dorongan dari dalam. Diikuti atau tidak, tergantung keputusan manusia. Ada yang mengikutinya, hingga dijadikan Tuhan. Ada yang menolaknya, hingga keberadaanya seperti benda mati. Mengelola hawa nafsu hanya membutuhkan rambu-rambu saja.


Seperti di jalan toll. Kecepatan minimal 60 km per jam. Bila kurang, mengganggu perjalanan. Kecepatan maksimal 100 km per jam. Bila lebih, membahayakan diri dan orang lain.

Cara mudah mengelola hawa nafsu hanya dengan meyakini  pertemuan dengan Allah. Yang paling nikmat itu hanya mengabdi kepada Allah. Sedangkan dorongan hawa nafsu hanya sekedar agar diri kokoh dalam mengabdi kepada Allah.

Dimana Muslimin? Oleh: Nasrulloh Baksolahar Kekalahan penjajah Israel hanya menunggu keteguhan Muslimin terhadap Islam. Kejayaan...

Dimana Muslimin?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Kekalahan penjajah Israel hanya menunggu keteguhan Muslimin terhadap Islam. Kejayaan umat Islam hanya menunggu sikapnya membuang semua tuhan selain Allah. Saat Muslimin berpaling dari agamanya, yang ada hanya kehinaan.

Muslimin telah kehilangan jati diri dan karakternya yang seharusnya diambil dari Rukun Iman. Muslimin kehilangan strategi operasionalnya yang seharusnya diambil dari Rukun Islam. Muslimin kehilangan kesuciannya yang seharusnya diambil dari Rukun Ihsan. Semuanya telah ditanggalkan.

Yang berilmu saling berdebat. Berebut siapa yang dalilnya paling kuat. Yang berthariqat merasa dirinya suci dan mulia. Yang awam tak peduli dengan keislamannya.

Penguasanya, hanya berebut kekuasaan dan popularitas. Juga, mempertahankan untuk keturunannya. Ulamanya, hanya untuk membenarkan keinginan penguasa dan berebut manisnya gula kekuasaan.

Berkuasa hanya untuk kekayaan. Beribadah hanya untuk kekayaan. Beramal shaleh hanya untuk kekayaan. Berdoa hanya untuk kekayaan. Berjamaah pun hanya untuk kekayaan. Shaleh di luar, namun hatinya tetap sama dengan para pemburu dunia.

Berebut dan tamak. Iri dan dengki sesama muslimin. Itulah yang terjadi. Kemana prinsip satu tubuhnya?

Saat Muslimin menanggalkan agamanya, dunia dan kehidupan ini akan hancur. Sayang, Muslimin tak merasa memiliki tanggung jawab ini. Kehancuran alam semesta menjadi tanggung jawab muslimin. Tapi, dimana muslimin berada?

Genosida, Tanda Kehancuran Pelakunya Oleh: Nasrulloh Baksolahar Penjajah Israel semakin brutal. Saat pengungsi sedang tidur di t...

Genosida, Tanda Kehancuran Pelakunya

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Penjajah Israel semakin brutal. Saat pengungsi sedang tidur di tempat pengungsian yang disediakan PBB, mereka mengebomnya. Seolah tak ada strategi lain untuk menciptakan kekalutan dan kekhawatiran pada jiwa rakyat Palestina.

Strategi penjajah Israel sudah sempurna. Laut, udara dan darat telah diblokade. Tidak ada jalur  masuk kecuali dalam pengendalian penjajah Israel. Bantuan kemanusiaan pun tidak bisa masuk. Strategi kelaparan pun sudah dilakukan. Apa lagi yang harus dilakukan? Semunya menjadi jalan yang sesat, tak bisa meraih tujuan esensial. Yang terjadi kehancuran.

Diberitakan pula, semua jalan-jalan di Gaza sudah disisir oleh pasukan penjajah. Rumah sakit, sekolah, tempat ibadah, tempat pelayanan publik dan pemerintah sudah dibersihkan. Gedungnya dihancurkan. Yang ada didalamnya dibunuh atau disiksa. Namun tak bisa menciptakan ketakutan juga.

Seluruh infrastruktur intelejen dikerahkan termasuk bantuan intelejen dari Inggiris dan Amerika. Di Lebanon dan Suriah, penjajah Israel sangat mudah membunuh petinggi militer perlawanan. Namun di Gaza tidak bisa.

Semakin kejam, semakin lemah. Semakin kejam, semakin berkurang dukungan. Adakah di dunia ini yang memenangkan pertempuran dengan genosida? Para pelaku genosida justru yang kalah.

Allah tidak membiarkan kezaliman bertahan terus. Kezaliman pun ada ajalnya. Ajalnya di saat puncak kezalimannya. Pada saat dipuncak sumberdayanya maka dihancurkan Allah. Itulah cara yang paling menyakitkan.

Keseimbangan adalah karakter kehidupan. Bila ada kezaliman maka akan muncul penegak kebenaran. Kezaliman itu lemah karena itu butuh sekutu yang banyak lagi kuat. Padahal sekutunya tak bisa menciptakan kemudharatan dan kemanfaatan.

Kisah Para Nabi dan Orbit Alam Semesta Oleh: Nasrulloh Baksolahar Apa yang akan terjadi pada setiap manusia? Sangat mudah untuk ...

Kisah Para Nabi dan Orbit Alam Semesta

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Apa yang akan terjadi pada setiap manusia? Sangat mudah untuk diterka. Apa yang telah terjadi pada masa lalu, akan terjadi pula pada masa kini dan masa depan. Seperti itulah Al-Qur'an menjelaskan. Manusia akan bergumul dengan persoalan yang sama.

Masa lalu itu bukan dongeng dan khayalan. Masa lalu adalah fakta hari ini dan realita masa depan. Oleh sebab itu, Al-Qur'an membongkar kesalahan manusia dalam menyikapi kisah para Nabi dan Rasul serta beragam perumpamaan, yang dianggap sebagai dongeng dan khayalan.

Kisah para Nabi dan Rasul bagian cara Allah untuk memperingatkan manusia. Juga, cara menghibur dan memberikan berita gembira pada yang beriman. Oleh sebab itu, dalam setiap tantangan yang dihadapi Rasulullah saw , Allah selalu menurunkah kisah sebagai persiapan menghadapi tantangan atau solusi praktis terhadap persoalan yang dihadapi.

Allah menceritakan tentang alam semesta. Bulan dan matahari bergerak di orbit yang sama selamanya. Baik masa lalu maupun masa depan hingga alam semesta hancur. Artinya, orbit lintasan manusia akan selalu sama pula sepanjangan masa.

Allah menghancurkan manusia yang durhaka. Lalu, menggantinya dengan generasi baru. Tujuannya, melihat apa yang dikerjakan oleh generasi baru ini. Mengulangi kesalahan masa lalu, atau meniti jalan yang diridhai Allah.

Allah memberi rahmat kepada umat Nabi Yunus. Mereka umat yang sangat cepat melakukan perbaikan. Saat akan diazab, umat Nabi Yunus segera menyadarinya, lalu merubah diri dari kedurhakaan kepada iman. Maka selamatlah dari kehancuran.

Kisah para Nabi dan Rasul serta umat sebelumnya, seperti lintasan orbit benda-benda angkasa. Semua manusia di semua zaman akan menjalani episode perjalanaan yang sama. Mengapa manusia selalu dalam kebingungan di tengah kehidupan ini?

Melatih Kepekaan Krisis Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Dulu orang-orang menyebutnya sebagai   apotik hidup dan dapur hidup, sekaran...

Melatih Kepekaan Krisis

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Dulu orang-orang menyebutnya sebagai   apotik hidup dan dapur hidup, sekarang disebut sebagai urban farming. Urban farming sebagai pemanfaatan tempat terbuka yang ditanami untuk ketahanan pangan sebuah keluarga.

Urban farming menjadi trend terutama di saat pademi Covid-19. Di rumah saja, apa yang akan dilakukan? Manusia butuh bergerak, jadilah urban farming sebagai hobi dan gaya hidup.

Sangat mudah mengukur ketahanan pangan sebuah keluarga. Berapa lama bertahan  hidup di rumah tanpa berbelanja? Berapa lama bertahan hidup tanpa penghasilan dari pekerjaan?

Rasulullah saw mampu bertahan hidup tanpa ketergantungan kepada pihak luar selama 2 tahun. Saat Musyrikin Quraisy memblokade secara ekonomi maupun sosial. Rasulullah saw mampu bertahan selama 13 tahun dalam pengucilan dan penyiksaan selama di Mekah. Inilah ketahanan pangan Muslimin.

Ketahanan pangan menjadi ukuran kekuatan militer sebuah negara. Rakyat Indonesia mampu terus berjuang melawan penjajah Belanda selama 350 tahun karena ketahanan pangannya. Sumber karbohidrat di Indonesia sangat beragam dan melimpah.

Ketahanan pangan pun ditopang oleh gaya hidup konsumtif. Berapa suap dan ragam makanan dirasa cukup? Berapa lama untuk tidak makan setelah makan sebelumnya?

Huru hara Kiamat semakin intens terjadi dalam rentang waktu yang semakin pendek. Siklus krisis semakin pendek. Penyebab krisis semakin tak terduga. Kepekaan terhadap krisis harus terlatih. Kaum Muslimin seharusnya yang paling siap menghadapi krisis karena selalu dilatih setiap saat. Daya tahan pangan menunjang menghadapi ragam krisis akhir zaman.

Hukum Bagi Kezaliman Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Hukuman Allah kepada yang zalim adalah merasa indah dan telah berbuat baik terh...

Hukum Bagi Kezaliman

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Hukuman Allah kepada yang zalim adalah merasa indah dan telah berbuat baik terhadap kezalimannya. Allah tidak memberikan petunjuk kepada pelaku kezaliman. Semua kezaliman akan kembali kepada yang melakukannya. Kezaliman hancur hanya dengan sebuah doa saja.

Yang zalim, walaupun ditopang oleh ilmuwan dan pakar pang paling pintar dan pengalaman dalam menyelesaikan persoalan, maka tidak akan terselesaikan. Sebab, Allah tidak memberikan petunjuk ke jalan yang lurus. Seperti Firaun yang dibantu oleh para ahli sihir yang ulung, pembesar kerajaan yang paling ahli seperti Qarun dan Haman.

Segala jenis reformasi dan perombakan tidak akan pernah menyelesaikan, bila karakter kezaliman tumbuh subur. Sebab, tidak akan pernah tercipta kebaikan, yang terjadi justru keburukan dan kehancuran yang dianggapnya sebagai kebaikan.

Seperti Firaun yang takut kehilangan kekuasaannya dengan membunuh bayi laki-laki. Tujuannya, agar tidak ada lagi satu kekuatan pun yang akan muncul di kemudian hari. Seperti menggabungkan seluruh kekuatan penyihir ulung senegri Mesir untuk menghancurkan mukjizat Nabi Musa. Apa yang terjadi? Justru Mereka beriman kepada Allah dan mendustakan ketuhanan Firaun di depan masyarakat Mesir.

Kezaliman dilakukan kepada kaumnya Nabi Musa agar tak ada yang berani menjadi pengikut Nabi Musa. Apa yang terjadi? Pengikut dan pasukan Firaun yang justru hancur masuk ke laut.

Kezaliman adalah kelemahan yang paling lemah walapun ditopang oleh sumber daya dan  pendukung yang kuat. Karena setiap korban kezaliman mampu menghancurkan kekuatan kezaliman hanya dengan memanjatkan doa. Para Nabi dan Rasul menghancurkan para pendurhaka hanya dengan doa saja.

Menghancurkan kezaliman sangat mudah. Karena selemah-lemahnya bangunan di muka bumi. Tak perlu mengumpulkan kekuatan yang sebanding  untuk menghancurkan. Cukup mulai dengan doa. Cukup menciptakan keadilan-keadilan kecil. Cukup menyuarakan perlawanan saja. Maka kezaliman akan hancur perlahan. Semua kekuatan tidak akan ada yang bisa menyelamatkannya lagi. Itulah hukuman bagi kezaliman.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (208) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (6) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (225) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (283) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (46) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (2) Nabi Isa (2) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (2) Nabi Nuh (3) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (1) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (191) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (431) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (155) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (195) Sirah Sahabat (114) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (95) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)