basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story: Sirah Nabawiyah

Choose your Language

Tampilkan postingan dengan label Sirah Nabawiyah. Tampilkan semua postingan

Perang Ahzab: Melawan Kombinasi  Perang Kota dan Blokade Total Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Siapakah yang bisa menahan blokade ke...

Perang Ahzab: Melawan Kombinasi  Perang Kota dan Blokade Total

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Siapakah yang bisa menahan blokade kepungan Musyrikin Quraisy dan sekutunya pada perang Ahzab di Madinah? Siapakah yang bisa menahan pembokongan penghianatan Yahudi Bani Quraizah dari dalam Madinah? Sebuah peristiwa yang sangat mendebarkan yang membuat kaum Muslimin berpikiran "macam-macam" kepada Allah.

Perang Badar dan Uhud sebuah pertempuran terbuka sebuah tempat di luar kota. Hampir seluruh peperangan antara Muslimin dan Musyrikin menggunakan strategi ini. Namun perang Ahzab adalah pertempuran dalam kota yang dipadukan dengan blokade total yang bertujuan melumatkan Rasulullah saw dan para Sahabatnya hingga ke akarnya dan penguasaan Madinah sehingga tidak lagi menjadi markas dan basis dakwahnya.

Perang Ahzab dirancang oleh gabungan Quraisy, kabilah Arab, Munafikin dan Yahudi dengan sangat sempurna. Dilakukan pada saat Madinah sedang menghadapi musim paceklik, keterbatasan pasokan pangan dan air. Saat Madinah baru mulai tumbuh dan sebelumnya sedikit terpukul dengan perang Uhud. 

Dalam keterbatasan sumber daya, strategi Muslimin adalah bagaimana menghindari pertempuran frontal? Bagaimana membatasi akses masuknya lawan dan peralatan tempur musuh ke Madinah sehingga tidak bisa mengerahkan sumber daya dan infrastruktur perang dalam skala besar? Bagaimana menahan musuh di luar Madinah sambil mempermainkan psikologisnya dan memecah belah persekutuannya?

Madinah dikelilingi bukit bebatuan yang terjal dan sulit didaki. Ini dijadikan benteng pertahanan alamiah. Kontur alam yang sulit dan keras merupakan benteng pertahanan yang kokoh. Namun ada bagian Madinah yang terbuka berupa tanah lapang. Bagaimana membatasi pergerakan musuh di tempat ini? Salman al Farisi mengusulkan dibangun parit yang dalam dan lebar, sehingga kuda pun tidak bisa melompatinya.

Setelah menahan musuh di luar Madinah, bagaimana membangun daya tahan masyarakat Madinah? Rasulullah saw mengikat perutnya dengan batu. Banyak kisah para Sahabat saling berbagi makanan dan minuman. Bagaimana mengangkat mentalitasnya? Rasulullah saw menjanjikan menaklukkan Konstantinople dan Roma. Bagaimana memecah belah lawan dan mendapatkan rencana pergerakannya? Rasulullah saw mengutus intelejen Huzaifah bin Yaman ke pasukan sekutu. Juga, seorang yang belum diketahui keislamannya untuk mengadudomba Yahudi, Musyrikin, Quraisy dan kabilah Arab agar saling mencurigai.

Bagaimana bila terjadi inflintrasi dari dalam saat Muslimin sibuk melawan musuh di front terdepan? Rasulullah saw menyiapkan Syafiah binti Abdul Muthalib yang tak terdeteksi oleh Yahudi dan Munafikin. Saat mereka bergerak,  langsung ditumpasnya. Quraisy menunggu berita serangan dari dalam oleh Yahudi dan Munafikin tapi tak terdengar berita. Yahudi menunggu berita serangan di front terdepan oleh Quraisy, namun tak terdengar pula. Dalam kondisi ini, masuklah intelejen Rasulullah saw  mendatangi setiap kubu dengan informasi yang telah dirancang untuk memecahkan belah kepercayaan antara mereka.

Di Perang Ahzab lawan menyerang dengan persekutuan besar dengan  perang kota, blokade totalitas dan infiltrasi dari dalam. Rasulullah saw telah menyiapkan perlawanan dengan strategi  yang tak pernah terduga namun dengan cara sederhana di tengah keterbatasan sumberdaya.

Pengakuan Kemuliaan Kabilah Quraisy Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Suku Quraisy terkuat dan paling dihormati oleh seluruh kabilah d...

Pengakuan Kemuliaan Kabilah Quraisy

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Suku Quraisy terkuat dan paling dihormati oleh seluruh kabilah di Jazirah Arab. Suku Quraisy memiliki jaringan perdagangan yang luas dan kuat dengan Habasyah, Romawi, Persia, dan para penguasa di sekitarnya. Mereka yang berhaji dijamu makan, minum dan tempat tinggal selama berhaji oleh suku Quraisy, terutama Bani Hasyim. Quraisy dimuliakan karena menjadi pelayan bagi manusia yang beribadah di Kabah.

Pedagang dari luar Mekah dizalimi oleh salah satu penduduk Mekah. Para pemuka  Quraisy segera membuat perjanjian Hilf al-Fudul. Yaitu, sebuah persekutuan para pemuka di Mekah, termasuk Muhammad muda, yang terjadi pada abad ke-7 sebelum masa kenabian. Persekutuan ini diadakan untuk menjaga ketertiban dan keadilan dalam perdagangan, yang menjadi urat nadi kehidupan penduduk Mekah. Quraisy dimuliakan karena tak ada perampasan hak dalam perniagaan.

Tak ada yang berani mengusik Mekah dan suku Quraisy. Jauh sebelum peristiwa Ashabul Ukhdud, atau ratusan tahun sebelum Rasulullah saw lahir,  penguasa Yaman Raja Tubba', As'ad Abu Karb al-Himyari,  bermaksud menyerbu Mekah karena ingin merampas kekayaan yang ada di Mekah, namun dilarang oleh para Ahlul Kitab, karena bila dilakukan maka yang hancur bukan Mekahnya tetapi pasukannya sendiri. Akhirnya, berdasarkan mimpi, sang raja memasang Kiswah untuk Kabah. Quraisy dimuliakan karena tempat dimana mereka tinggal.

Saat penobatan raja Yaman, Saif bin Z Yazin al-Himyari, sebagai wakil kisra Persia di Yaman, dia mengundang khusus suku Quraisy. Quraisy memandatkan Abdul Muthalib untuk menjadi duta Quraisy. Di pertemuan ini sang raja melakukan pembicaraan rahasia dengan Abdul Muthalib tentang Nabi akhir zaman dari keturunannya. Dia pun berjanji mengerahkan kekuasaannya untuk membela sang Nabi tersebut. Quraisy dimuliakan karena akan lahir Nabi terakhir dari rahim mereka.

Puncak penghormatan seluruh suku di Jazirah Arab terhadap Quraisy adalah saat kekalahan  raja Abrahah dari Yaman yang menyerbu secara besar-besaran dengan pasukan gajah ke Mekah untuk menghancurkan Kabah. Peristiwa ini sangat mahsyur di Jazirah Arab, sehingga disebut tahun gajah.  Sejak itu, perhitungan waktu peristiwa oleh bangsa Arab dihitung dari  sebelum atau sesudah tahun gajah.


Saat Rasulullah saw wafat. Sebelum jasad Rasulullah saw dikuburkan. Kaum Anshar berkumpul di Saqifah Bani Saidah. Mereka bermaksud mengangkat pemimpin dari kalangan Anshar sebagai pengganti Rasulullah saw dalam mengelola kehidupan mereka. Terjadi tarik ulur, siapakah yang pantas menggantikannya? Kaum Muhajirin atau Anshar? Mereka saling membanggakan kontribusinya. Apa solusinya?

Anshar dan Muhajirin memiliki perannya masing-masing, namun siapakah yang paling mulia dan menjadi pemimpin sejak bangsa Arab ini ada? Umar bin Khatab mengungkapkan kemuliaan suku Quraisy di antara seluruh suku di Jazirah Arab. Maka akhirnya disepakati bahwa pengganti Rasulullah saw dari Muhajirin yang kebanyakan dari Quraisy. Kemulian suku Quraisy karena sejarahnya, ini diabadikan dalam Al-Qur'an.

Nasib Para Dukun, Tukang Sihir dan Ahli Nujum Pasca Diutusnya Rasulullah saw Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Kisra Abrawazir, pengua...

Nasib Para Dukun, Tukang Sihir dan Ahli Nujum Pasca Diutusnya Rasulullah saw

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 

Kisra Abrawazir, penguasa Persia, bila menghadapi suatu masalah, ia mengumpulkan para peramalnya yang berjumlah 360 orang, dan berkata, "Lihatlah urusan in! Ada apa sebenarnya?" Ketika Nabi Muhammad saw diutus, keesokan paginya, lengkungan tengah singgasananya retak dan sungai Tigris meluap, bila terus dibiarkan maka kerajaannya akan hancur. Maka dikumpulkanlah para peramal.

Para peramal, yang ahli perdukunan, sihir dan nujum, berkumpul. Semuanya mengerahkan apa yang mereka bisa, ternyata hasilnya gelap, hanya bisa mengira-ngira pada ramalannya, tak ada yang pasti. Mereka pun kebingungan apa yang akan disampaikan kepada Kisra. Pada suatu malam, salah satu peramal tidur di sebuah bukit,  bermimpi ada lintasan cahaya dari Hijaz. Cahayanya melesat menuju timur. Saat terbangun, ada rumput hijau di bawah telapak kakinya. Apa maknanya?

Makna mimpinya, akan keluar dari Hijaz yang menguasai timur dan barat. Bumi menjadi subur yang melebihi kesuburan para raja sebelumnya. Para peramal mendengar makna mimpi tersebut dan berkata, "Demi Allah, suatu urusan yang datang dari langit telah menghalangi ramalan kita, yaitu Nabi yang diutus dan akan merampas kerajaan ini."

Sejak Nabi Adam dikeluarkan dari surga , Iblis bebas naik dan berbolak-balik ke semua langit untuk mencuri berita dari langit. Namun sejak diangkatnya Nabi Isa ke langit, empat pintu langit ditutup. Mereka masih bisa berbolak-balik melalui tiga pintu langit lainnya. Namun pada suatu hari terjadi hal yang tak terduga. Seluruh pintu langit tertutup, mereka juga dipanah dengan bintang-bintang.

Iblis segera mencari informasi apa yang terjadi dengan mengumpulkan para Jin. Iblis berkata, "Berangkatlah ke bumi dan beritahukan tentang apa penyebab kejadian di langit itu?" Iblis mengirimkan mereka ke Tihamah (Mekah), ketika sampai di lembah Nakhlah, mereka menemukan Rasulullah saw sedang shalat subuh dan mendengarkan Nabi membacakan Al-Qur'an. Ternyata, diutusnya Rasulullah saw penyebab Iblis tidak bisa lagi mencuri berita dari langit.

Sejak Nabi Muhammad saw diutus para peramal "tak bisa" menggunakan ilmu perdukunan, sihir dan nujumnya, sebab perantara mereka yaitu iblis tidak bisa lagi mencuri berita dari langit. Andai pun masih ada yang menjalankan praktek tersebut semuanya "murni rekayasa iblis" itu sendiri bukan dari berita langit yang dicuri dari langit lalu disampaikan ke para peramal.

Oleh karena itulah para peramal Kisra selalu salah dalam meramal makna dari singgasana kisra  yang retak di tengahnya dan sungai Tigris yang meluap, karena saat meramal bumi menjadi gelap dan tidak bisa menjelajah berita dari penjuru langit. Padahal, sebelum Nabi Muhammad saw diutus, ramalan mereka selalu tepat. Akhirnya raja Kisra Persia membunuh para peramal tersebut.

Sumber:
Ibnul Jauzi, Al-Wafa, Pustaka Al Kautsar 

Satu Senjata Mengarungi Dunia dan Akhirat Oleh: Nasrulloh Baksolahar Nabi Ibrahim dikepung api. Apa yang diyakininya? Kaum musli...

Satu Senjata Mengarungi Dunia dan Akhirat

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Nabi Ibrahim dikepung api. Apa yang diyakininya? Kaum muslimin di Madinah dikepung 10.000 pasukan Kafir Quraisy dan sekutunya. Apa yang diyakininya? Allah sebaik-baiknya Penolong dan Pelindung.

Nabi Ibrahim menghadapi raja Namrudz. Penguasa terkuat dan terhebat saat itu. Rasulullah saw menghadapi Kafir Quraisy, kabilahnya sendiri yang merupakan kabilah yang terkuat dan terhormat di Jazirah Arab saat itu. Apa kunci keberhasilan menghadapinya? Tiada tuhan selain Allah.

Abu Thalib sedang sakit. Rasulullah saw mendampinginya. Rasulullah saw pembimbingnya agar mengucapkan syahadat agar Rasulullah saw bisa bersaksi untuk memberikan syafaat di akhirat nanti. Abu Thalib tak mau mengucapkan syahadat. Padahal dengan kalimat tersebut seluruh huru hara akhirat bisa dilalui dengan selamat.

"Tidak ada tuhan selain Allah" bisa menyelamatkan huru hara di akhirat. Apakah tidak bisa untuk menyelamatkan dari liku-liku tantangan kehidupan? Padahal tantangan kehidupan dunia sangat remeh dibandingkan akhirat. Mengapa manusia meyakini ideologi buatannya sendiri untuk menghadapi tantangan di dunia?

Mengapa manusia terlihat sangat menderita dengan persoalan di dunia, namun tidak pernah berfikir bagaimana menghadapi huru hara di akhirat? Al-Qur'an diturunkan agar manusia selamat dari api neraka. Bila api neraka tak bisa menyentuhnya, maka mengapa  manusia tidak mengambil Al-Qur'an dalam menghadapi neraka kehidupan dunia yang remeh?

Bila bertauhid dan menapaki jalan Al-Qur'an, maka kesulitan di dunia ini bagai gigitan satu semut saja. Namun mengapa menjadi persoalan besar? Salah dalam menentukan penolong dan pelindungnya. Maka jadilah makhluk terlemah di jagat raya yang selalu ketakutan dengan beragam hal.

Yang menyelamatkan akhirat akan sangat bisa menyelamatkan dunia. Sebab, azab akhirat tak terhingga dibandingkan persoalan dunia. Yang tidak bisa menyelamatkan akhirat, pasti tidak akan bisa menyelamatkan di dunia. Sebab, hukum kehidupan di akhirat sama dengan dunia. Bedanya, Allah memberikan sedikit kebebasan karena manusia sebagai khalifah di muka bumi.

Keteguhan Kabilah Quraisy Pada Agama Nabi Ibrahim Dibandingkan Bani Israel  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Berapa jarak Nabi Ibrahim...

Keteguhan Kabilah Quraisy Pada Agama Nabi Ibrahim Dibandingkan Bani Israel 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Berapa jarak Nabi Ibrahim hingga Rasulullah saw? 30 generasi. Selama itu tidak ada Nabi dan Rasul yang diutus dari keturunan Nabi Ismail yang disebut bangsa Arab. Berbeda dengan keturunan Nabi Ishaq yang disebut Bani Israel, selalu ada Nabi dan Rasul yang diutus. Dari Nabi dari ayah yang berlanjut hingga ke anaknya, Nabi yang berasal dari saudara kandung atau sepupu hingga muridnya yang menjadi Nabi. Namun apa perbedaan antara Bani Israel dengan bangsa Arab?

Bani Israel selalu mengubah dan memalsukan kitab sucinya. Juga,  menentang, mendurhakai hingga membunuh para Nabinya. Bani Israel selalu membutuhkan seorang Nabi dan Rasul untuk kebangkitan dan kejayaannya. Saat di kitab Taurat dan Injil memberitakan Nabi terakhir akan datang ke Madinah, mereka segera bermigrasi ke sana. Bagaimana dengan bangsa Arab?

Keturunan Nabi Ismail, khususnya Quraisy, terus memegang agama Nabi Ibrahim dan ajaran leluhurnya Nabi Ismail. Mereka berpegang teguh pada agama Tauhid, menyembah Allah Yang Maha Esa, hingga munculnya Amr bin Amir bin Lahyi, penguasa Mekah dari suku Kuzaah pendatang, yang mengubah ajaran Nabi Ismail.

Ia mendirikan patung, mengadakan penghormatan ke hewan tertentu, upacara minuman arak, mengharamkan apa yang tidak diharamkan Allah yang belum dikenal oleh syariat Ibrahim. Dia mengadopsinya dari Syam (Iraq) saat melakukan perjalanan kesana. Ia mendatangkan berhala ke Mekah dan memancangkannya serta memerintahkan kaumnya untuk menghormatinya.

Berhalaisme menyebar di Syam khususnya Iraq pada abad ke-3 M. Penyebarannya di suku Quraisy, melalui Amr bin Amir bin Lahyi, berlangsung secara bertahap. Awalnya karena penghormatannya terhadap batu-batu Tanah Haram, yang selalu dibawa apabila pergi meninggalkan Mekah sebagai penghormatan bagi Tanah Suci dan media untuk kerinduan terhadapnya.

Bila penyebaran berhala di Iraq pada abad ke-3 M, lalu dibawa ke Mekah oleh Amr bin Amir bin Lahyi. Penyebarannya secara bertahap di suku Quraisy. Sedangkan kelahiran Rasulullah saw pada abad ke 6 M, maka  penyebaran berhala di Mekah maksimal  baru 300 tahun saat kelahiran Rasulullah saw. Berarti, penyebaran dan penyembahan berhala di Mekah merupakan sesuatu yang baru, bukan yang mendarah daging.

Buktinya, di saat kelahiran Rasulullah saw masih ada yang menjaga dan patuh terhadap agama Ibrahim. Para penyembah berhala pun masih menghormati Baitullah, melakukan Thawaf, serta melakukan Haji dan Umrah. Jadi menyembah berhala merupakan sesuatu yang masih baru bagi suku Quraisy khususnya pada saat kelahiran Rasulullah saw.

Shalat dan Sistem Pengorganisasian As-Sabiquna Al-Awwalun Oleh: Nasrulloh Baksolahar Sirriyatu Tanzhim atau pengorganisasi yang ...

Shalat dan Sistem Pengorganisasian As-Sabiquna Al-Awwalun

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Sirriyatu Tanzhim atau pengorganisasi yang tersembunyi itulah pendapat Syeikh Munir Al-Ghadban dalam menata kaum Muslimin di periode Mekah. Tidak terlacak tempat pertemuan dan methode pembinaannya. Tidak terlacak siapa saja yang sudah memeluk Islam. Ini untuk menjaga tindakan pemberangus dari Kafir Quraisy terhadap kaum muslimin yang baru tumbuh.

Perintah shalat di waktu pagi dan petang sebanyak dua rakaat sebelum Isra Miraj merupakan sarana pengorganisasian dan pembinaan yang tak terlacak oleh Kafir Quraisy selama 3 tahun sejak wahyu diturunkan. Andaikan terlacak sedang shalat pun, para Sahabat dianggap sebuah kelompok Hanafiah dari ajaran Nabi Ibrahim yang memang sudah ada sebelumnya.

Rasulullah saw dan Ali bin Abi Thalib teridentifikasi sedang melakukan shalat secara tersembumyi sebanyak dua kali. Yaitu oleh Abu Thalib saat shalat di sebuah lembah dan oleh  Abbas bin Abdul Muthalib saat shalat di rumah pamannya Abbas.

Para Sahabat bila waktu shalat tiba, mereka menyebar ke lorong-lorong, kebun dan lembah untuk melakukan shalat secara bersembunyi. Dalam sejarah, hanya sekali para Sahabat teridentifikasi sedang shalat oleh Kafir Quraisy dengan perisitiwa terjadi bentrokan kecil antara Kafir Quraisy dengan Saad bin Abu Waqqash. Inilah peristiwa berdarah pertama dalam sejarah kaum Muslimin.

Bila ada yang baru masuk Islam, mereka dibawa ke markas besar kaum Muslimin di rumah Arqam untuk bertemu dengan Rasulullah saw. Ini dilakukan oleh Abu Bakar saat berhasil mengislamkan Utsman bin Affan, Abdurahman bin Auf, Saad bin Abi Waqqash, Zubair bin Awwam dan Thalhah bin Ubaidillah.

Menurut Ali Muhamad Shalabi, mereka yang baru masuk Islam dikumpulkan dalam kelompok-kelompok kecil yang menginduk ke rumah Arqam. Selama periode dakwah tertutup  3 tahun, tidak ada bukti yang terungkap kecuali hanya kumpulan shalat para Sahabat saja. Saat periode dakwah terbuka, barulah kelompok kecil ini terungkap di peristiwa Islamnya Umar bin Khatab, dimana Umar mendapatkan kelompok kecil yang beranggotakan adik perempuan dan iparnya bersama Kaab bin Arit sedang membaca Al-Qur'an.

Terpusatnya pengorganisasian di rumah Arqam tidak tercatat dalam peristiwa sejarah kecuali saat periode dakwah terbuka yaitu saat peristiwa Islamnya Umar bin Khatab saat Kaab bin Arit menyebutkan akan membawanya ke bukit Shafa dan saat Abu Bakar sakit setelah disiksa oleh Kafir Quraisy karena rindu ingin  bertemu Rasulullah saw.

Sumber:
Munir Al-Ghadban, Manhaj Haraki, Robbani Press
Ali Muhamad Shalabi, Sirah Nabawiyah, Pustaka Al Kautsar 

Strategi Rekrutmen As-Sabiquna Al-Awwalun Oleh: Nasrulloh Baksolahar As-Sabiquna Al-Awwalun menurut Ibnu Hisyam berjumlah 40 ora...

Strategi Rekrutmen As-Sabiquna Al-Awwalun

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


As-Sabiquna Al-Awwalun menurut Ibnu Hisyam berjumlah 40 orang lebih Sahabat yang direkrut selama 3 tahun. Ada 3 gelombang rekruitmen, pertama adalah Siti Khadijah, Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar Shiddiq, Zaid bin Haritsah dan Putrinya Rasulullah saw. Dari tangan Abu Bakar, bergabunglah Utsman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, Saad bin Abi Waqqash dan Zubair bin Awwam. Setelah gelombang pertama ini, bagaimana rekrutmen 2 gelombang berikutnya?

Abu Bakar merancang siapa saja orang dan dari kabilah mana saja yang harus direkrut. Mengapa Abu Bakar sangat paham akan hal ini? Dialah yang paling paham tentang ilmu genealogi (nasab) dan sejarah para kabilah dan suku-suku di Jazirah Arab. Siapa yang anggota kabilah yang berpengaruh di setiap kabilah? Apa kelebihan dan kekurangannya secara personal? Bagaimana peran setiap kabilah? Bagaimana penghormatan antar kabilah?

Dipetakanlah nama per nama tokoh dan sosok terbaik dan berpengaruh yang dimiliki masyarakat Arab. Penjaringannya sangat rahasia.  Mereka yang dijaring yang paling aman dari resiko akibat dakwah dan dapat dipercaya untuk menjaga kerahasiaannya. Sebab generasi ini yang harus siap menanggung resiko seperti yang ucapankan oleh Waraqah bin Naufal saat Rasulullah saw pertama kali bertemu Jibril, "Siap diusir, disiksa dan dibunuh oleh kaumnya sendiri.

Para Sahabat mendata orang yang akan dijaring di majlis rahasia  yang dipimpin oleh Rasulullah  saw, lalu ditetapkan yang menjadi target prioritas. Ingatkah proses islamnya Umar? Saat Kaab bin Arit memberitahu Umar akan doa Rasulullah saw tentang Umarnya!paaaaa yang diharapkan masuk Islam? Itulah doa yang dipanjatkan di majlis tersebut. Inilah hasil pemetaan siapa saja yang mampu menanggung resiko dan berpotensi besar memegang amanah di masa depan.

Masih ingat kisah islamnya Abu Dzar Al-Ghifari yang berasal dari kabilah Al-Ghifar? Kafir Quraisy tidak berani menyiksa dan membunuh Abu Dzar karena dia berasal dari kabilah yang hidup di jalur perdagangan. Bila nyawanya melayang maka kafir Quraisy akan diganggu disepanjang jalur perdagangannya sehingga dapat menghancurkan kestabilan ekonomi kafir Quraisy.

Adakah generasi As-Sabiquna Al-Awwalun yang murtad? Walaupun mereka dari golongan budak miskin yang disiksa teramat kejam seperti Bilal bin Rabah dan keluarga Yasir? Inilah hasil pemetaan yang jeli antara resiko yang ditanggung dengan karakter sosok yang direkrut. Pemetaan yang jeli tentang peran kabilah yang anggotanya tergolong As-Sabiquna Al-Awwalun membuat yang direkrut memperkokoh dakwah Rasulullah saw. Inilah buah kepahaman akan ilmu geneologi dan sejarah bangsa Arab.

Keberhasilan pemetaan ini terlihat saat Muslimin diblokade ekonomi dan sosial di Mekkah oleh kafir Quraisy.  Ternyata banyak kabilah lain yang secara sembunyi membantunya. Rencana pembunuhan Rasulullah saw saat mau hijrah di rumahnya. Kafir Quraisy bersama syetan merancang pembunuhan agar kematian Rasulullah saw tidak meledakkan sentimen dukungan seluruh kabilah kepada Rasulullah saw. Akhirnya, dirancanglah pelaku pembunuhan berasal dari seluruh perwakilan kabilah yang ada.


Sumber:
Ali Muhammad Shalabi, Sirah Nabawiyah, Pustaka Al Kautsar
Nizar Abazhah, Perang Muhamad, Penerbit Zaman

Jazirah Arab Menunggu Kedatangan Rasulullah saw Oleh: Nasrulloh Baksolahar Jazirah Arab merupakan tempat berlindung bagi para pe...

Jazirah Arab Menunggu Kedatangan Rasulullah saw

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Jazirah Arab merupakan tempat berlindung bagi para pengemban dakwah yang mendapatkan kesulitan karena bumi tempat tinggal mereka sudah terasa sempit dan penduduknya telah menolak mereka. Arab menjadi tempat perlindungan dari kekuasaan para raja yang sombong atau penguasa yang zalim.

Nabi Ibrahim memilih Mekah sebagai titik awal bangunan keturunan putranya Nabi Ismail. Saat keturunan Ishaq terus melakukan perjalanan dari satu negri ke negri yang lain karena penindasan dan kezaliman penguasa dan dirinya sendiri. Keturunan Ismail tentram Jazirah Arab khususnya Hijaz.

Nabi Musa memilih Madyan sebuah negri yang terletak di ujung bumi Arab dari arah Syam untuk menghindar dari kejaran Firaun, intelejen dan prajuritnya. Sepuluh tahun tak terendus. Fokus mengembala kambing dan membangun pertanian. Inilah masa penyiapan diri sebelum menjadi Nabi dan Rasul.

Sejumlah besar kaum Yahudi, di Palestina, saat dizalimi dan disiksa oleh Nebukanedzar dari Babilonia dan selanjutnya oleh Romawi, mereka bermigrasi untuk mencari perlindungan ke jazirah Arab. Mereka pergi ke Yatsrib dan Yaman.

Apakah terjadi penindasan terhadap Yahudi dan Nasrani di Jazirah Arab? Tidak ada catatan akan hal ini. Pemeluk Yahudi dan Nasrani aman hidup di Yatsrib dan Mekah, walaupun pemeluk Nasrani dan Yahudi sangat minoritas. Bangsa Arab tak pernah menganggunya.

Romawi banyak mengirimkan para misionaris Nasrani ke Jazirah Arab. Yahudi menyebarkan ajarannya di Jazirah Arab. Namun sangat sedikit yang memeluknya. Juga tidak ada pertentangan dari bangsa Arab. Penulis Inggris, Sir William Muir, mengatakan bahwa perjuangan kaum Nasrani selama 5 abad di suku Arab hanya menghasilkan sejumlah pengikut yang sangat kecil. Perjuangan Yahudi di Yastrib pun demikian. Tak ada migrasi ke Yahudi.

Fatrah atau masa kekosongan dari kenabian menyelimuti jazirah dan bangsa Arab. Nasrani dan Yahudi mencoba mempengaruhi namun seperti menghadapi batu karang yang keras dan kokoh. Tidak ada tanda-tanda pengaruh perubahan yang jelas hingga diutusnya Rasulullah saw.

Sumber:
Abdul Hasan An Nadwi, Sirah Nabawiyah, Penerbit Quanta

Pemukiman Di China, Bukti Pengembaraan Dagang Bangsa Arab Oleh: Nasrulloh Baksolahar Takdir bangsa Arab adalah bangsa pengembara...


Pemukiman Di China, Bukti Pengembaraan Dagang Bangsa Arab

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Takdir bangsa Arab adalah bangsa pengembara. Bagaimana cara pengembaraannya? Melalui perdagangan bukan penguasaan dengan pemaksaan suatu wilayah. Seperti Romawi, Yunani, dan Persia. Perhatikan pengembaraan perdagangan keturunan Nabi Ismail dalam Al-Qur'an yang berdagang di setiap musim, baik musim panas maupun dingin.

KH Abdullah bin Nuh pada Sejarah Islam Di Jawa Barat Hingga Keemasan Banten menyatakan bahwa perdagangan Nusantara dengan bangsa Arab merupakan jalinan hubungan sejarah yang telah terbentuk jauh sebelum lahirnya Nabi Muhammad saw. Sebab sejak lebih dari 2.000 tahun yang lalu, bangsa Arab terus menerus mengadakan hubungan yang luas di luar negri sebagai perantara antara Eropa dengan negara-negara Afrika, India, Asia Tenggara dan Timur Jauh, yaitu  Cina dan Jepang.

Jauhnya pengembaraan bangsa Arab dijelaskan oleh T.W. Arnold dalam The Preaching of Islam bahwa hubungan niaga bangsa Arab sudah mencapai Cina terjadi sebelum Rasulullah saw lahir. Ini dibuktikan dengan pembangunan penyediaan tempat-tempat tertentu di berbagai kota Cina untuk menampung kehadiran bangsa Arab yang berdagang yang jumlahnya puluhan ribu orang. Hadist yang berbunyi, "Carilah ilmu hingga ke negri Cina." Tanda kepahaman geoekonomi Rasulullah saw.

Bila musim dingin, kabilah Quraisy ke Yaman. Dari Yaman mereka menyebar ke berbagai negri.  Menurut KH Abdullah bin Nuh,  kota-kota di Yaman telah memiliki hubungan yang luas dengan negri-negri lain sejak lebih dari 2.000 tahun yang lalu.

Menurut pakar Sirah Nabawiyah, Prof Dr Ali Muhammad Shalabi, Penduduk Yaman terkenal sebagai pengusaha yang sukses. Kegiatan bisnisnya melalui darat dan laut. Mereka gigih sering pergi ke daerah Afrika, India, Indonesia, Sumatera dan negri-negri Asia lainnya, pulau-pulau di samudera Hindia dan laut Arab.  Mereka pun memiliki andil besar dalam penyebaran Islam di daerah tersebut.

Dr Abdul Fattah As Samman dalam bukunya Harta Nabi menjelaskan bahwa para leluhur Rasulullah saw sangat aktif menjadi duta perdagangan. Hasyim membuat perjanjian dengan raja Syam untuk mengamankan perjalanan dagangnya menuju Syam (Romawi Eropa). Abdu Syams ke Habasyah (Afrika). AL-Muthalib ke Yaman. Naufal ke Persia. Dengan ikhtiar mereka perjalanan perdagangan para saudagar Quraisy  dijamin keamanannya.

Seorang pakar tafsir menjelaskan bahwa salah satu sebab dihancurkan tentara bergajah yang akan menghancurkan Kabah oleh Allah, yang diabadikan dalam surar al-Fil, agar kaum Quraisy tetap eksis dan perjalanan dagang mereka pada musim panas dan musim dingin tetap berlanjut. Juga, jaminan Allah bahwa Mekah adalah kota yang aman.

Sumber:
Ahmad Mansur Suryanegara, Api Sejarah, Penerbit Surya Dinasti
Abdul Fattah As Samman, Harta Nabi, Penerbit Al Kautsar
Ali Muhammad Shalabi, Sirah Nabawiyah, Penerbit Al Kautsar 
Oleh: Nasrulloh Baksolahar



Rumah Abu Thalib, Pembentukan Karakter Pengusaha bagi Muhammad saw Oleh: Nasrulloh Baksolahar Abu Thalib dua kali diwasiatkan ay...

Rumah Abu Thalib, Pembentukan Karakter Pengusaha bagi Muhammad saw

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Abu Thalib dua kali diwasiatkan ayahnya, Abdul Muthalib, agar mengasuh sang yatim piatu, Muhammad saw. Dia kemenakannya dari saudara kandungnya Abdullah. Padahal kehidupannya miskin. Menghidupi anak-anaknya sendiri pun sulit. Namun tanggungjawab ini tetap dijaganya. Saat mengasuh Muhammad saw, di rumahnya diliputi keberkahan.

Abu Thalib sangat mencintainya. Bila Muhammad tidur dan keluar, selalu ditemaninya. Ia sangat memperhatikan makanannya. Bila makan, selalu menunggu dan bersama Muhammad saw.  Ada keanehan, bila makan bersama Muhammad saw, seluruh keluarga akan merasa cepat kenyang walaupun yang dimakan sedikit. Bila tidak bersama Muhammad saw, walaupun makanannya banyak, tetap saja kelaparan.

Abu Thalib pernah berkisah bahwa saat dalam perjalanan di  kota Dzulmajaz, ia kehausan. Air tidak ditemukan. Melihat hal tersebut, Muhammad saw mendekati pamannya lalu menancapkan tumitnya pada tanah dan muncullah air. Lalu Muhammad saw berkata, "Minumlah wahai paman!" Maka Abu Thalib pun minum.

Takdir para Nabi adalah hidup dari jerih payahnya sendiri. Di saat pengasuhan Abu Thalib, Muhammad saw mengembala domba milik bani Saad dan penduduk Mekah dengan mendapatkan upah. Setelah usia mencapai 12-13 tahun Muhammad saw merubah profesinya dari mengembalakan kambing menjadi berdagang bersama kafilah dagang pamannya.

Ada dua kisah perjalanan dagang bersama Abu Thalib dengan Muhammad saw yang diabadikan oleh ahli sirah. Pertama, perjalanannya menuju Yaman. Ketika kafilah dagang berada di sebuah lembah dengan membawa unta, kuda, dan anggur. Tiba-tiba seekor unta jantan gemuk dan besar datang mengeram seperti angin menuju kafilah. Mereka pun berlarian. Saat dihadapan Rasulullah saw tiba-tiba saja unta itu tengkurap di atas tanah. Lalu Muhammad saw mengambil dan menaikinya lalu menuntunnya ke kafilah Abu Thalib.

Saat Abu Thalib keluar berdagang ke Syam, Muhammad saw ikut bersamanya. Dalam perjalanan inilah, Abu Thalib bertemu dengan pendeta Bahira yang menyarankan agar Muhammad saw segera pulang agar identitas kenabiannya tidak terlacak oleh orang Yahudi. Pakar Manajemen Ekonomi, Dr Abdul Fattah As Samman mengatakan bahwa perjalanan dagang Abu Thalib dengan Muhammad saw ke Syam cukup sering dilakukan. Ini dilihat dari ragamnya pendapat pakar sirah tentang usia Muhammad saw mulai berdagang.

Rumah kakeknya melatih Muhammad saw menyerap karakter kepemimpinan kakeknya. Rumah pamannya, menempa dirinya menjadi pengembala dan pedagang yang merupakan takdir yang harus dilalui sebagai calon seorang Nabi dan Rasul. Karakter pengusaha ditempa di rumah Abu Thalib.

Sumber:
Ibnu Jauzy, Al-Wafa, Pustaka Al Kautsar
Aidh Al-Qarni, Rawai Sirah, Penerbit Al-Itishom
Abu Fattah As-Samman, Harta Nabi, Pustaka Al Kautsar 

Pesan Raja Yaman Kepada Abdul Muthalib Tentang Muhammad saw Oleh: Nasrulloh Baksolahar Abdul Muthalib, kakek Muhammad saw, memim...

Pesan Raja Yaman Kepada Abdul Muthalib Tentang Muhammad saw

Oleh: Nasrulloh Baksolahar



Abdul Muthalib, kakek Muhammad saw, memimpin delegasi Quraisy ke Yaman saat penobatan sang raja. Setelah bertemu dan memberikan sambutan penobatan. Sang raja yang bernama Saif bin Dzi Yazan memanggilnya dalam sebuah pembicaraan yang sangat rahasia. Sang raja berdiskusi tentang yang ditemukan dalam kitab suci dan buku kunonya yang menjadi koleksi pribadi yang selalu dijaganya. Ini hal berita agung, penting dan mulia bagi bangsa Arab, Quraisy dan Abdul Muthalib sendiri.

Sang raja bercerita, "Bila ada seorang anak yang lahir di Mekah yang kedua bahunya memancarkan keharuman, maka kelak dia akan menjadi pemimpin. Kamu akan meraih kemuliaan hingga Hari Kiamat nanti. Saat ini mungkin ia sudah lahir diasuh oleh kakek dan pamannya. Allah akan mengutusnya secara terang-terangan."

"Kelak anak ini (Muhammad saw) akan memuliakan pendukungnya dan mencela semua musuhnya. Ia dan pendukungnya membuat manusia waspada terhadap harta dunia. Bersama mereka pula, ditundukkan para penguasa dunia. Dihancurkan segala berhala. Dipadamkan api persembahan. Ia menyembah Sang Maha Penyayang dan dihalau setan  Sabdanya adalah hukum. Hukumnya adalah keadilan. Memerintahkan kebaikan dan melaksanakannya. Melarang kemungkaran dan menjauhinya."

Sang Raja melanjutkan, "Wahai Abdul Muthalib, engkaulah kakek anak itu. Jagalah cucumu. Lindungilah dari musuhnya. Seandainya aku masih hidup ketika ia dewasa, aku akan menjaganya dari marabahaya, dan melindunginya dari segala ganguan. Akan aku siarkan namanya, dan aku satukan bangsa Arab setelah ia dewasa."

Sang raja sangat bahagia bertemu dengan Abdul Muthalib sehingga dia menghadiahkan 200 unta, 10 budak Habsyi, 8 ons emas dan dua perhiasan berupa celak. Sambil berkata, "Wahai Abdul Muthalib, bila Muhammad sudah besar dan dewasa, kirimkan kabarnya kepada ku." Namun sang raja wafat sebelum Muhammad saw dewasa karena dibunuh.

Saat Abdul Muthalib pulang dia berkata kepada delegasi Quraisy lainnya, "Janganlah kalian cemburu, karena penghormatan sang raja kepadaku, bukan padamu, meskipun hal itu istimewa. Juga atas kebaikannya terhadapku, meskipun hal itu berlebihan. Tetapi cemburulah kepadaku karena suatu urusan yang ia sampaikan kepadaku tentang kemuliaan bagiku dan orang-orang setelahku." Temannya berkata, "Apakah itu?" Dijawabnya, "Kalian akan segera mengetahuinya dalam waktu dekat ini."

Setibanya di Mekah, Abdul Muthalib memanggil anaknya Abu Thalib, berwasiat agar memelihara dan mengasuh cucunya, anak kemenakannya juga yaitu Muhammad saw, dengan baik-baik. Inilah wasiat kedua. Wasiat pertamanya disampaikan ke Abu Thalib  saat Abdul Muthalib baru saja menggendong, memeluk dan mengasuh cucunya setelah kematian sang ibunya Siti Aminah.

Sumber:
Ibnu Jauzy, Al-Wafa, Pustaka Al-Kautsar
Moenawar Chalil, Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad saw, GIP

Saat Sang Kakek Memilih Abu Thalib Jadi Pengasuh Muhammad saw Oleh: Nasrulloh Baksolahar Kakek Rasulullah saw, Abdul Muthalib, t...

Saat Sang Kakek Memilih Abu Thalib Jadi Pengasuh Muhammad saw

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Kakek Rasulullah saw, Abdul Muthalib, telah menyiapkan pamannya, Abu Thalib, sebagai penggantinya untuk mengasuh Rasulullah saw. Abdul Muthalib sangat sadar, usianya sudah mau memasuki 80 tahun. Andai dia wafat, siapakah yang akan mengasuh cucunya yang amat disayanginya?

Dr Aidh Al-Qarni dalam kitabnya Rawa'i Sirah, ketika Siti Aminah wafat, Abdul Muthalib menjemput Muhammad saw dan memeluknya dengan sangat lembut. Kelembutannya melampaui sikapnya pada anaknya sendiri. Melihat hal ini, kaum dari bani Mudlaj berkata, "Abdul Muthalib telah memperuntukan dirinya untuk dia (Muhammad saw)." Abdul Muthalib pun memanggil Abu Thalib lalu berkata, "Dengarkanlah apa yang mereka katakan!" Inilah pesan Abdul Muthalib kepada Abu Thalib bila kelak menjaga Muhammad saw.

Waktu pun bergulir. Suatu ketika Abdul Muthalib baru datang dari Shan'a, ibukota Yaman, menjadi utusan Quraisy untuk menghadiri penobatan Saif bin Zi Yazin menjadi raja di Yaman. Setelah itu dia sakit, lalu berwasiat kepada Abu Thalib untuk memelihara dan mengasuh kemenakannya dengan baik. Setelah itu Abdul Muthalib wafat.

Mengapa Abdul Muthalib menitipkan cucunya, Muhammad saw, kepada Abu Thalib? Padahal Abu Thalib bukan anaknya yang tertua? Bukan pula anaknya yang kaya? Abu Thalib merupakan anak Abdul Muthalib yang paling tidak mampu. Apakah ini keputusan yang serampangan?

KH Moenawar Chalil dalam Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad saw, menjelaskan dari seluruh anaknya Abdul Muthalib hanya Abu Thalib yang memiliki karakter menonjol dalam menyayangi dan mencintai cucunya. Bahkan kecintaan Abu Thalib pada Muhammad saw melebihi kecintaan pada putranya sendiri. Di samping itu, Abu Thalib disegani dan dihormati oleh seluruh kabilah Quraisy karena perangainya yang luhur dan mulia.

Menurut  Ibnu Jauzy pada kitabnya Al-Wafa, penyebab Abu Thalib diwasiatkan menjadi pengasuh Muhammad saw oleh Abdul Muthalib, karena dia saudara satu ibu dengan ayahnya Muhammad saw yaitu Abdullah. Pendapat lain, karena kemauan sendiri Abu Thalib atau Muhammad saw sendiri  yang memilihnya.

Abdul Muthalib sangat sadar bahwa kelak cucunya akan menjadi orang besar dan mulia. Oleh sebab itu dia telah memilih dan menyiapkan sosok yang tepat untuk mengasuh dan mendidik cucunya bila dia wafat. Sosok itu ada pada Abu Thalib.

Mengembala, Training Center Kenabian Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Nabi Musa sejak kecil di istana Firaun. Saat takdirnya menjadi ...

Mengembala, Training Center Kenabian

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Nabi Musa sejak kecil di istana Firaun. Saat takdirnya menjadi Nabi dan Rasul, terjadilah peristiwa pemukulan terhadap pemuda Mesir yang menyebabkan kematian. Prajurit Firaun pun mengejarnya. Nabi Musa menghilangkan jejaknya dengan mengembalakan kambing di negri Madyan. Takdir Nabi dan Rasul memang harus sebagai pengembala.

Rentetan peristiwa kematian ayahnya dan kakeknya Muhammad saw, membawanya pada pengembalaan domba di bani Saad tempat Halimah tinggal. Juga, pengembalaan di kota Mekah untuk membantu kehidupan pamannya, Abu Thalib saudara kandung ayahnya dengan menerima upah dari penduduk Mekah. Rentetan takdir calon Nabi dan Rasul membawanya ke pengembalaan domba.

Nabi Ibrahim melakukan perjalanan pengembalaan hingga ratusan kilometer dari Haran Mesopotamia hingga ke Palestina dan menyeberang ke Mesir. Nabi Ibrahim menghidupi keluarganya dengan berternak. Inilah kegiatan pengembalaan terjauh sepanjang sejarah umat manusia.

Raja Thalut berperang melawan Jalut. Dicari para sukarelawan perang. Daud mendaftarkan diri. Karena usianya masih terlalu muda, jadi hanya bertugas sebagai pengembala domba dan mengantar susu kepada kakak-kakaknya. Hingga akhirnya Daud bertarung dengan Jalut. Takdir menjadi pengembala harus dilaluinya sebelum diangkat menjadi Nabi dan Rasul.

Apa kaitan pengembala dengan peran kenabian? Pengembala adalah keterampilan hidup untuk  menumbuhkan kompetensi, keahlian  dan pusat pelatihan kepemimpinan. Belajar  memahami yang tak dipahami. Belajar menyayangi yang paling rendah derajatnya. Menurut Umar bin Khatab, keadilan itu muncul dari rasa sayang dan cinta. Bukankah tujuan dari kepemimpinan itu keadilan?

Mengembala merupakan pembelajaran menggerakkan, mengarahkan, membimbing, mengawasi, menjaga dari bahaya apapun medannya agar rombongannya mencapai tujuan tanpa ada yang berpencar dan tertinggal pada waktu dan tempat yang tepat.

Mengembala menjadi penempaan ketangguhan fisik,  daya tahan dan karakter terhadap beragam situasi, medan dan iklim. Medan pembelajaran yang sangat luas dari tafakur dan tadabur terhadap alam. Membuka nurani dan meneguhkan fitrah. Mengembala merupakan penempaan yang sangat sederhana namun paripurna untuk mengemban amanah kenabian.

Bekal Siti Aminah Untuk Putranya Muhammad saw Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Siti Aminah membekali putranya Muhammad saw dengan sej...

Bekal Siti Aminah Untuk Putranya Muhammad saw

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Siti Aminah membekali putranya Muhammad saw dengan sejumlah keterampilan hidup sejak bayi. Muhammad saw diasuh oleh seorang wanita dari bani Saad yaitu Halimah. Apa yang dipelajari yaitu bahasa Arab murni. Bahasa yang dipelajari dan kembangkan oleh leluhurnya yaitu Nabi Ismail di Mekah.

Keterampilan berbahasa bagi bangsa Arab saat itu merupakan keterampilan yang luar biasa. Menjadi kebanggaan dan kemuliaan kaumnya. Pusat keramaian dan pasar menjadi panggung para penyair dan orator untuk mengangkat kemuliaan kabilahnya terhadap kabilah lainnya. Para penyair dan orator yang bisa membangkitan kefanatikan dan kecintaan buta pada kabilahnya.

Keterampilan bahasa yang membuat Nabi Musa merekomendasikan kepada Allah agar saudara Harun diangkat menjadi Nabi. Bahasa seni menembus, menggugah, menyadarkan dan membuka hati, akal dan jiwa manusia. Bahasa menunjukkan tingkat kecerdasan, ilmu dan derajat keluhuran seseorang.

Keterampilan berbahasa Rasulullah saw bagian dari kemukjizatannya. Allah membimbingnya dengan wahyu. Sehingga, tak ada yang bisa menyamai keindahannya, bobot dan hakikatnya yang mendalam dalam ungkapan yang sederhana. Para pemuka Quraisy pun bingung, apa yang akan dituduhkan kepada Rasulullah saw? Mereka pun harus melakukan rapat akbar untuk memutuskannya agar terasa logis dan ilmiah.

Allah memberikan otoritas kepada Rasulullah saw untuk menyampaikan "wahyu" Allah dengan redaksi bahasannya sendiri untuk menjelaskan makna Al-Quran. Otoritas ini disebut hadist. Derajatnya satu tingkat dibawah Al-Qur'an. Adakah selain Rasulullah saw yang diberi otoritas setinggi ini? Malaikat Jibril pun tidak diberikan. Jibril harus menyampaikan sesuai dengan redaksi dari Allah.

Para pemuka Quraisy harus membututi Rasulullah saw kemana pun beliau pergi untuk memutarbalikan yang diungkapkan oleh Rasulullah saw. Membuat pengumuman agar menghindar, membuat hiruk pikuk untuk pengalihan hingga menutup telinga bila Rasulullah saw berbicara.

Saat Rasulullah saw berbicara, semuanya terdiam. Tak ada yang berani berbicara yang suaranya lebih tinggi dari Rasulullah saw. Salah satu karakter Rasulullah saw adalah Tabligh,  seni berbahasa sehingga merubah hati, jiwa, akal, pemikiran dan mind set hanya dengan ungkapan yang sederhana. Inilah bekal yang telah disiapkan oleh ibunya Siti Aminah, untuk putranya yang masih bayi bagi yang tercinta Muhammad saw.

Perjalanan Leluhur Rasulullah saw Diantara Bangsa Besar Di Dunia  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Bangsa Arab keturunan Nabi Ismail s...

Perjalanan Leluhur Rasulullah saw Diantara Bangsa Besar Di Dunia 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Bangsa Arab keturunan Nabi Ismail sangat unik. Percampuran dari beberapa bangsa. Bangsa Babilonia yang diwakili oleh Nabi Ibrahim. Bangsa Mesir yang diwakili oleh Siti Hajar. Melahirkan Nabi Ismail yang kemudian menikah dengan kabilah asli Arab yaitu suku Jurhum. Jadi Quraisy merupakan perpaduan 3 bangsa yaitu Babilonia, Mesir dan Arab asli.

Nabi Ibrahim keturunan dari kalangan terhormat bangsa Babilonia. Pekerjaan ayahnya membuat patung yang disembah oleh bangsa  Babilonia. Siti Hajar, menurut ulama sirah An-Nadwi, merupakan putri dari raja Mesir. Sedangkan Nabi Ismail menikah dengan putri kepala suku Jurhum. Maka lahirlah anak keturunan Nabi Ismail.

Keturunan Nabi Ismail yang dikenal salah satunya adalah bani Kinanah. Saat Mekah penuh pergolakan, bani Kinanah tetap menetap  di Mekah dan sekitarnya. Saat pengaruh keturunan Nabi Ismail redup, suku Jurhum mengambil alih kepemimpinan. Saat suku Jurhum menyimpang, bani Kinanah yang meluruskannya agar Mekah bersih dari kezaliman terutama terhadap jamaah haji.

Menurut Mubarakfuri, saat Nebukanedzar mencoba menguasai Jazirah Arab, para keturunan Nabi Ismail melakukan perlawanan yang sengit. Sumber dari Wikipedia,  Wilayah yang dikuasai Nebukanedzar hanya pada bagian jazirah Arab Utara saja tidak menyentuh Hijaz, khususnya Mekah, tempat bani Kinanah tinggal.

Salah satu keturunan bani Kinanah adalah suku Quraisy. Saat suku Khuzaah, yang menggantikan suku Jurhum, yang memimpin di Mekah melakukan kezaliman, Qushay bin Kilab menyatukan bani Kinanah dan Quraisy untuk meluruskannya kezaliman Bani Kuzaaah. Lalu Qushay bin Kilab dari suku Quraisy memimpin Mekah.

Sehebat-hebatnya Babilonia dengan Nebukanedzarnya masih bisa dijajah oleh Persia. Sehebat-hebatnya Persia masih diijajah oleh Alexandre Macedonia. Sehebat-hebatnya Mesir, masih dijajah oleh sejumlah bangsa-bangsa. Romawi masih dikalahkan oleh Persia. Namun bagaimana dengan keturunan Nabi Ismail, bani Kinanah dan Quraisy? Selamanya menjadi bangsa Merdeka dan mengemban tugas tidak ada prilaku kezaliman di Mekah khususnya dan Hijaz.

Menurut An Nadwi, suku Quraisy mampu membangun kota Mekah menjadi kota besar, modern, dan metropolis di kawasan Jazirah Arab. Bani Hasyim dari Quraisy menjadi pelindung jamaah haji dari penjuru dunia. Oleh karena itulah Rasulullah saw bersabda bahwa Rasulullah saw dipilih dari keturunan Nabi Ismail, bani Kinanah, Bani Quraisy dan Bani Hasyim. Itulah sebaik-baiknya  garis keturunannya karena bangsanya merdeka, tak pernah menjajah dan dijajah, tak pernah melakukan kezaliman dan selalu meluruskan kezaliman yang muncul khususnya di Mekah.

Kota Modern Mekah, Ditengah Kepungan Romawi dan Persia  Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Menurut KH Moenawar Chalil dalam bukunya Kel...

Kota Modern Mekah, Ditengah Kepungan Romawi dan Persia 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Menurut KH Moenawar Chalil dalam bukunya Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad saw, Jazirah Arab terbagi ke dalam beberapa bagian  yaitu Hijaz, Yaman, Hadhramaut, Muhrah, Oman, al-Hasa, Najd dan Ahqaf. Di daerah Hijaz terletak kota yang terkenal yaitu Mekah. Di tengahnya terdapat sebuah masjid besar yaitu Masjidil Haram yang di dalamnya terletak rumah suci yaitu Ka'bah atau Baitullah.

Daerah Hijaz memiliki pusat kekuasaan yang beribukota di Mekah. Awalnya kekuasaan berada pada keturunan Nabi Ismail, lalu berpindah ke suku Jurhum, Khuzaah dan kembali ke keturunan Nabi Ismail pada era Qushay bin Kilab dari bani Quraisy pada sekitar abad ke-5 Masehi.

Apakah Mekah itu sebuah kota terbelakang? Apakah sistem pemerintahan kota Mekah itu terbelakang dibandingkan Romawi dan Persia? Menurut Syeikh Mubarakfuri, dalam kitabnya Ar-Rahiq Al-Makhtum, sejak era Qushay bin Kilab yang berasal dari Quraisy memimpin Mekah,  sistem pemerintahannya menjadi sebuah model pemerintahan yang demokratis dengan adanya  pembagian tugas dan pembatasan masa jabatan.

Ada 6 (enam) majelis yang dibentuk di kota Mekah untuk mengelola Hijaz. As-Siqayah, majelis yang mengelola air minum rakyat terutama pada musim Haji. Ar-Rifadah, mengurusi makanan rakyat terutama di musim Haji. Al-Hijabah, mengurus urusan rumah tangga dan keamanan Kabah.

An-Nadwah, mengurusi semua yang berkaitan dengan undang-undang negara, urusan politik dan urusan pemerintahan. Al-Qayadah, mengurus urusan ketentaraan dan kepolisian. Bertanggungjawab terhadap keamanan negara dan rakyatnya. Al-Liwa, mengurusi bendera pemerintah yang akan dikeluarkan dan dikibarkan jika pemerintah dan segenap rakyatnya perlu pergi untuk berperang.

Setiap majelis dipimpin oleh kabilah tertentu dari Quraisy. Dimana pemimpin tertingginya hanya memimpin majelis al-Liwa, namun tetap menjadi anggota pengurus majelis lainnya, sehingga seluruh pengelolaan pemerintahan di Hijaz di ketahui oleh pemimpinnya. Beberapa buku Sirah menjelaskan ragam nama-nama majelis dan juga nama kabilah yang memimpinnya. Namun intinya, kekuasaan di Mekah terorganisir dengan sangat modern.

Menurut Syeikh An Nadwi, dalam kitabnya Sirah Nabawiyah, sejak pertengahan abad ke 5,  Mekah telah tunduk pada kesepakatan sukarela, kesepahaman bersama, serta pembagian tugas dan tanggung jawab. Sehingga Al-Qur'an pun menyebutnya sebagai Kota yang Aman dalam surat At-Tin ayat 2 dan Allah bersumpah dengan nama kota Mekah pada surat Al-Balad ayat 1-2.

Intelejen Quraisy Yang Tidak Mampu Mengendus Darul Arqam Oleh: Nasrulloh Baksolahar Umar bin Khatab suatu hari keluar sambil men...

Intelejen Quraisy Yang Tidak Mampu Mengendus Darul Arqam

Oleh: Nasrulloh Baksolahar



Umar bin Khatab suatu hari keluar sambil menghunus pedang untuk membunuh Rasulullah saw. Pertanyaannya, dimana Rasulullah saw berada? Sedangkan saudara perempuan dan iparnya yang sudah menjadi muslim saja tidak tahu. Mengapa gerakan dakwah Rasulullah saw tak tercium oleh Kafir Quraisy?

Umar mendatangi saudara perempuannya, setelah Umar bin Khatab mendengar dan membaca surat Thaha ayat 14, dan tertarik dengan ajaran Islam, Umar pun berkata, "Alangkah indah dan mulianya kalam ini, kalau begitu, tolong bawa aku ke hadapan Muhammad? Kaab bin Arit menginformasikan bahwa Rasulullah saw saat ini sedang ada di rumah yang terletak di kaki bukit Shafa. Mengapa Kaab bin Arit tidak menyebutkan nama pemilik rumahnya langsung yaitu Al-Arqam bin Abi Al-Arqam? Mengapa Darul Arqam tidak terendus oleh kafir Quraisy, termasuk Umar bin Khatab?

Menurut pakar Sirah Al-Mubarrakfuri, Darul Arqam merupakan tempat tinggal dari Al-Arqam bin Abul Arqam al-Makhzumi. Berada di atas bukti Shafa dan terpencil dari pengintaian mata-mata Quraisy. Tempat ini menjadi markas dakwah Rasulullah saw dan sekaligus tempat pertemuan rutin muslimin  sejak tahun ke 5 kenabian. Berarti setahun sebelum masuk Islamnya Umar bin Khatab. Padahal bukit Shafa cukup dekat dengan Kabah?

Menurut Prof Dr Ali Muhammad Shalabi, mengapa dipilih rumah Arqam sebagai pusat dakwah dan penempaan para Sahabat karena keislaman Al-Arqam belum dikenal dan masih berusia 16 tahun. Di samping itu Al-Arqam berasal dari bani Makhzum yang sedang berkonflik dengan bani Hasyim yang merupakan kabilah dari Nabi Muhammad saw. Bagaimana mungkin dua kabilah yang sedang berselisih mau bersekutu?

Saat Hamzah bin Abdul Muthalib memukul Abu Jahal dengan busur panahnya karena Abu Jahal telah menyakiti, mencela dan mempermalukan Rasulullah saw dengan kasar, maka yang membela Abu Jahal dengan mengeroyok Hamzah adalah dari Bani Makhzum. Yang menginformasikan Umar bin Khatab bahwa saudara perempuan dan iparnya sudah memeluk Islam adalah dari bani Makhzum. Jadi bagaimana mungkin kabilah yang berkonflik bisa bersekutu? Seperti itu logikanya.

Ketidakberdayaan mata-mata kafir Quraisy membongkar pusat dakwah Rasulullah saw di Darul Arqam karena tidak ada riwayat yang menjelaskan bahwa kafir Quraisy melancarkan pengepungan terhadap rumah ini dan membubarkan pertemuan yang diadakan oleh Nabi Muhammad saw di Darul Arqam.

Sebagian besar orang Quraisy masih mengira bahwa tempat pertemuan itu terjadi di salah rumah satu milik Bani Hasyim, rumah Abu Bakar atau tempat lain. Oleh karena itulah mereka memblokade ekonomi dan sosial pada Bani Hasyim, dan beberapa pemuka Quraisy memata-matai rumah Rasulullah saw seperti Abu Sufyan, Abu Jahal, dan Al-Akhnas.

Sejarah Shalat Sebelum Peristiwa Isra Miraj Oleh: Nasrulloh Baksolahar Islam merupakan pelanjut dari ajaran para Nabi dan Rasul ...

Sejarah Shalat Sebelum Peristiwa Isra Miraj

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Islam merupakan pelanjut dari ajaran para Nabi dan Rasul sebelumnya. Nabi Ibrahim berdoa agar anak keturunannya beristiqamah dalam shalat. Saat Bani Israel ketakutan dalam kezaliman Firaun, Allah memerintahkan Nabi Musa dan Harun untuk menegakkan shalat di rumah. Jadi apakah shalat itu baru diperintahkan setelah Isra Miraj?

Isra Miraj terjadi setelah wafatnya Siti Khadijah dan Abu Thalib. Padahal Siti Khadijah sudah melakukan shalat bersama Rasulullah saw di rumahnya. Padahal Abu Thalib pernah memergoki Ali bin Abi Thalib shalat bersama Rasulullah saw. Jadi perintah shalat sudah ada sebelum Isra Miraj. Lalu apa perbedaannya?

Syeikh Munir Al-Ghadban dalam kitabnya Manhaj Haraki, tidak ada satu pun periode dakwah kaum Muslimin yang sunyi dari pelaksanaan shalat. Menurut Prof Dr Ali Muhammad Shalabi, dalam kitabnya Sirah Nabawiyah, shalat merupakan perintah Allah kedua setelah diwajibkan mengucapkan syahadat. Rumah Rasulullah saw merupakan rumah pertama kali didirikan shalat.

Setelah diturunkan wahyu, saat Rasulullah saw berada di dataran tinggi Mekah, datanglah jibril. Mengajaknya ke sebuah lembah, tiba-tiba muncul mata air di lembah tersebut. Jibril mengajarkan wudhu dan shalat. Setelah itu, Rasulullah saw pulang menemui Siti Khadijah untuk memperagakan apa yang sudah didapatkan dari Jibril, lalu Siti Khadijah pun mengikuti apa yang dilakukan Rasulullah saw.

Hasan Al-Banna dalam kitabnya Tafsir Al-Banna menyebutkan bahwa pada awal pengutusan Rasulullah saw, pelaksanaan shalat dua rakaat pada setiap pagi, sore dan malam hari sebanyak dua rakaat. Munir Al-Ghadban, menjelaskan untuk shalat pagi, kadang dilakukan oleh kaum muslimin di Kabah, sebelum banyak mata memandang.  Bila sore, para Sahabat melakukan shalat berpencar di lorong-lorong lembah baik sendiri-sendiri atau berdua-berdua.

Shalat sambil bersembunyi ini pernah diketahui oleh segerombolan kafir Quraisy saat Saad bin Abi Waqash shalat bersama Sahabat. Kafir Quraisy menganggu, mencaci maki bahkan ada Sahabat yang dibunuh. Melihat hali ini Saad bin Abi Waqash segera mengambil cemeti untanya lalu menyabetkannya ke salah satu orang kafir Quraisy. Saad bin Abi Waqash pun terkena sabetan pedang.  Peristiwa ini merupakan pertumpahan darah pertama kali dalam sejarah Islam.

Shalat secara terang-terangan baru dilakukan pada tahun ke-6 kenabian setelah Umar bin Khatab memeluk Islam. Sedangkan peristiwa Isra Miraj tahun ke-10 kenabian menurut Syeikh Al-Mubarrakfuri pada kitabnya Ar-Rahiq Al-Makhtum, merupakan momentum diwajibkannya shalat lima waktu.

Saat Rasulullah saw diutus, Mekah Kota Metropolis  Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Bangsa Arab, sebelum diutusnya Rasulullah saw, ma...

Saat Rasulullah saw diutus, Mekah Kota Metropolis 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Bangsa Arab, sebelum diutusnya Rasulullah saw, masyarakat tertutup ataukah terbuka? Yang dikategorikan masyarakat Jahiliyah itu untuk bangsa Arab sajakah atau termasuk peradaban Yunani, Romawi, Persia dan India yang saat itu ada?  Eksploitasi antar bangsa dan manusia terjadi di seluruh dunia.

Menurut pakar Sirah Nabawiyah, kejahiliyahan terjadi di seluruh peradaban saat itu. Padahal saat itu Persia dan Romawi sebuah peradaban besar? Hancurnya sistem keyakinan kepada Allah, sistem moralitas, sistem sosial kemasyarakatan, dan sistem ekonomi, walaupun secara bangunan gedung, militer, dan kekayaannya berlimpah ruah merata di penjuru dunia.

Bangsa Arab merupakan bangsa terbuka. Saat peradaban lain mengusir dan membunuh Yahudi, hanya bangsa Arab yang "menerimanya" terutama di sekitar Madinah. Pemeluk Nasrani di Madinah dan Mekah pun ada. Tak ada yang mengusiknya. Bandingkan dengan di wilayah Persia dan Romawi? Bagaimana interaksi penyembah api dengan Nasrani? Bagaimana interaksi antara Yahudi dan Nasrani?

Bangsa Arab bila memiliki persoalan tertentu kadang bertanya pada pemeluk Yahudi atau Nasrani. Walaupun mereka bertanya pada dukun-dukun mereka juga. Ini menunjukkan bangsa Arab terbuka dengan beragam keyakinan keagamaan yang ada. Bahasa menunjukkan kemajuan bangsa. Bangsa Arab menjadikan syair, pidato dan orator sebuah kebanggaan dan perlombaan. Satu buah benda memiliki hingga ribuan kosa kata. Ini menunjukkan kemajuan peradaban.

Apakah terjadi saling eksploitasi dan penjajahan antar bangsa Arab? Apakah terjadi eksploitasi dan penjajahan antar kabilah bangsa Arab? Semuanya setara. Bila ada kabilah yang dizalimi kabilah yang lain akan membantunya. Bandingkan dengan Romawi dan Persia. Mereka saling menjajah, juga menjajah bangsanya sendiri.

Walaupun bangsa Arab terkukung dengan alamnya. Namun mereka berinteraksi dan bekerjasama dengan peradaban lain. Ketika Rasulullah saw diutus, Abu Sofyan dipanggil oleh Heraklius untuk dimintai informasi. Amr bin Ash berkawan akrab dengan raja Najashi. Khalid bin Walid sangat tenang seluk beluk Syam sehingga bisa mengatur pertempuran saat menghadapi Romawi ataupun Persia.

Apakah bangsa Arab bertransaksi dagang antar bangsanya saja? Apakah yang diperjualbelikan hanya hasil buminya saja? Bangsa Arab bertransaksi dengan semua bangsa dengan produk dari beragam bangsa pula. Ini menunjukkan bangsa Arab merupakan bangsa metropolis bukan tertutup apa lagi terbelakang atau primitif.

Mengapa Nabi Terakhir dari Bangsa  Arab? Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Hasan Al-Banna mengupas penyebab, mengapa Rasulullah saw ti...

Mengapa Nabi Terakhir dari Bangsa  Arab?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 



Hasan Al-Banna mengupas penyebab, mengapa Rasulullah saw tidak dilahirkan dari bangsa Yunani, Romawi, India dan Persia? Bukankah saat itu kerajaan dan kekuasaan wilayah mereka sangat luas dan kokoh? Bukankah mereka saling berebut pengaruh?  Mengapa Rasulullah saw dilahirkan dari bangsa Arab?

Bukankah bangsa Persia kaya akan ilmu pengetahuan? India hebat dengan filsafatnya? Romawi hebat dengan artistiknya? Yunani hebat dengan sastra dan daya imajinasinya? Bila seperti itu, apa kelebihan bangsa Arab dibandingkan bangsa-bangsa penguasa saat itu?

Menurut Hasan Al Banna, yang tak dimiliki oleh Yunani, Romawi, Persia dan India adalah fitrah bangsa Arab masih bersih, cinta kebebasan dan jiwanya yang mulia. Prof Dr Ali Muhammad Shalabi menambahkan, moralitas yang dimiliki oleh bangsa Arab yang terjaga saat itu adalah jiwa yang kuat, raga yang tangguh, menepati janji, terbuka, jujur, tidak mau diperlakukan hina dan zalim, pemberani, kesatria, dermawan murah hati, pandai dan cerdik.

Pada bangsa Arab masih ada yang menjaga agama Ibrahim yang murni walaupun lebih banyak yang tercampur dengan  paganisme. Ajaran Nabi Ibrahim yang masih tersisa seperti penghormatan terhadap Kabah, thawaf di sekelilingnya, beribadah haji dan umrah, wukuf di Arafah dan Muzdalifah dan penyembelihan hewan kurban.

Apakah bangsa Arab tidak memiliki sejarah peradaban tinggi? Kaum Aad, Tsamud dan Saba, merupakan bangsa Arab yang memiliki peradaban tinggi. Kaum Saba, menurut, Dr Mahdi Rizqullah Ahmad, peradaban dan pengaruh kekuasaannya di Yaman berjaya selama 11 abad, hingga pada akhirnya di tahun 450 M, bendungan airnya jebol.

Dari bangsa Arab, telah diutus beberapa Nabi. Yaitu Nabi Hud, Ismail, Shaleh, dan Syuaib. Ini menunjukkan kemuliaan bangsa Arab disamping Bani Israel. Dengan beberapa keluhuran moral  yang masih terjaga, Mekah merupakan kota yang dikelola secara demokratis, tersistem dan pembagian tugas yang jelas sejak dipimpin oleh Qushay. Dimana saat bersamaan Persia, Romawi, India, dan Yunani dikelola dengan sistem kerajaan dan diktator.

Seluruh keputusan di Mekah dilakukan secara demokratis dengan bermusyawarah di Darun Nadwah. Setiap kabilah memegang urusan sendiri seperti keamanan Kabah, penyiapan air, pelayanan Kabah dan militer. Dibangun pula lembaga peradilan untuk menyelesaikan perselisihan dan pelanggaran di Darun Nadwah. Ada sumbangan tahunan dari seluruh masyarakat untuk memberi makan untuk fakir miskin dan jamaah haji. Kota Mekah memang sebuah kota modern saat itu. Kebaikan dan moralitas yang masih terjaga yang menyebabkan Rasulullah saw berasal dari bangsa Arab.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (130) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (48) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (6) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (219) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (164) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (1) Nabi Ibrahim (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Musa (1) Nabi Nuh (3) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (1) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (208) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (102) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (375) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (131) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (178) Sirah Sahabat (110) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (67) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)