basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story: Sirah Nabawiyah

Choose your Language

Tampilkan postingan dengan label Sirah Nabawiyah. Tampilkan semua postingan

Interaksi Suku Quraisy dengan Sejarah Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Al-Qur'an banyak memuat kisah dan sejarah untuk menggugah ...

Interaksi Suku Quraisy dengan Sejarah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Al-Qur'an banyak memuat kisah dan sejarah untuk menggugah keimanan suku Quraisy, sebab suku Quraisy sangat dekat dengan bukti-bukti arkeologi. Perjalanan suku Quraisy saat musim panas dan dingin. Perjalanan ke Syam dan Yaman, bukan sekedar perjalanan bisnis, tetapi juga menapaki bukti-bukti sejarah di sepanjang perjalanannya.

Bukti-bukti arkeologinya sangat mudah dikenali dan dijangkau. Berada di jalur perdagangan yang biasa dilaluinya. Bukan di tempat terpencil dan terkucil.  Allah berfirman dalam surat Al-Hijr surat 76, "Dan sungguh, (negri) itu benar-benar terletak di jalan yang masih tetap (dilalui manusia)." Ayat 79, "Maka Kami membinasakan mereka. Dan sesungguhnya kedua (negri) itu terletak di satu jalur jalan raya."

Bangsa Arab, khusus Quraisy, banyak berinteraksi peninggalan arkeologi tentang bangsa-bangsa yang telah dihancurkan oleh Allah. Di Syam, belahan utara,  terdapat kaum Nabi Luth, Nabi Saleh dan Syuaib. Di Yaman, belahan selatan, terdapat peninggalan kaum Saba dan Ashabul Ukhdud. Rekaman sejarah mereka amat kuat.

Bukankah menyebarnya bangsa Arab purbakala hingga ke Madinah dan Mekah karena peristiwa kehancuran bendungan Maarib di negri Saba? Negri yang subur kemudian hancur. Bukankah kehadiran Yahudi terutama di Madinah karena kehancurannya di Palestina? Bangsa Arab tidak saja berinteraksi dengan bukti arkeologinya tetapi juga dengan keturunan sebuah bangsa yang selamat dari kehancuran.

Di hadapan mereka pun ada Kabah. Yang menghidupkan mereka, air zamzam, merupakan fakta sejarah peninggalan leluhur mereka yang beriman yang masih berdiri kokoh dan tetap memberikan kemanfaatan. Adat istiadat dan budaya peninggalan Nabi Ibrahim dan Ismail masih ada yang mereka jaga dan lakukan. Pemeluk agama yang hanif dari Ibrahim dan Ismail masih ada. Suku Quraisy memang terkepung dengan fakta sejarah.

Oleh karena itu, cara terbaik membangun dan memperbaiki jiwa kaum Muslimin. Cara terbaik memberikan solusi, ketentraman dan memotivasi Muslimin pun adalah dengan mengungkap kembali kisah dan sejarah. Karena jiwa dan akalnya mereka sebelum Islam pun sudah lekat dengan fakta sejarah.

Bangsa Arab, bangsa yang sangat menjaga nasabnya. Sangat paham leluhurnya. Membanggakan leluhurnya. Bukankah ini kesadaran sejarah yang luar biasa? Maka cara mengembalikan mereka ke jalan yang lurus, yang termudah dengan berkisah dan mengungkapkan kembali sejarah mereka dan sejarah negri-negri yang telah biasa mereka lalui.

Meyakinkan Mukminin Di Perang Badar Dengan Kisah Periode Mekah Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Allah tidak saja berkisah tentang Fir...

Meyakinkan Mukminin Di Perang Badar Dengan Kisah Periode Mekah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Allah tidak saja berkisah tentang Firaun saat perang Badar, tetapi juga kisah-kisah yang baru saja dialami Mukminin sebelum perang Badar. Metode berkisah yang baru saja terjadi dan dialami untuk lebih menyakinkan, lebih memotivasi dan menyemangati dan lebih mudah membuka kesadaran dibandingkan kisah yang tidak dialaminya.

Perang Badar sangat sulit. Menghadapi penghianatan munafikin. Menghadapi musuh yang lebih banyak prajuritnya dan lebih modern persenjataan. Padahal Mukminin datang bukan untuk berperang tetapi menghadang kabilah dagang untuk menekan lawan dari sisi ekonomi. Perang Badar, perang yang tak pernah diduga.

Bagaimana Allah meyakinkan bahwa Dia Pelindung dan Penolong Mukminin? Allah berkisah saat mereka di Mekah dan peristiwa hijrah. Bukankah dua frgame ini waktunya sangat dekat dan belum dilupakan?

Allah berkisah di Surat Al-Anfal ayat 26, "Dan ingatlah ketika kamu masih sedikit, lagi tertindas di bumi (Mekah) dan kamu takut orang (Mekah) akan menculik kamu, maka Dia memberi kamu tempat menetap (Madinah) dan dijadikan-Nya dan diberi-Nya kamu rezeki yang baik agar kamu bersyukur."

Allah berkisah lagi di Surat Al-Anfal ayat 30, "Dan ingatlah, ketika orang kafir Quraisy memikirkan tipu daya terhadapmu (Muhammad) untuk menangkap, dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirnu. Mereka membuat tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Allah sebaik-baik pembalas tipu daya."

Kisah tersebut diangkat kembali untuk meneguhkan dan menyadarkan bahwa Allah telah menolong, menguatkan dan memberikan solusi di peristiwa yang teramat genting dan penting, maka di perang Badar pun Allah akan mengulanginya kembali.

Allah tidak saja melakukan hal ini pada perang Badar saja. Namun dalam peristiwa yang penting lainnya, Allah menggunakan metode ini seperti saat Nabi Musa akan mendatangi Firaun. Allah berkisah masa kecil dan muda Musa. Seperti saat Bani Israel mulai menyimpang, Allah berkisah penyelamatan dari kejaran Firaun di laut Merah.

Syarat Memenangi Pergelutan Kehidupan Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Banyaknya pasukan apakah pasti memenangkan pertempuran? Jalut ...

Syarat Memenangi Pergelutan Kehidupan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Banyaknya pasukan apakah pasti memenangkan pertempuran? Jalut memiliki tentara yang besar dan kuat. Mengapa kalah dengan pasukan kecil yang dipimpin oleh Thalut? Firaun memiliki tentara yang besar, mengapa tidak bisa mengalahkan Nabi Musa yang tidak memiliki tentara?

Dalam surat Al-Anfal ayat 19, Allah menegaskan bahwa pasukan yang besar tidak bisa menolak bahaya sedikit pun. Bukankah kafir Quraisy selalu memerangi Rasulullah saw dengan jumlah pasukan yang melebihi   pasukan Mukminin? Namun di perang Hunain, pasukan besar Mukminin justru hampir terkalahkan karena kesombongan.

Dalam surat Al-Anfal ayat 65-66, juga ditegaskan bahwa 20 penyabar dapat mengalahkan 200 yang tidak sabar. Atau 10 penyabar dapat mengalahkan 20 yang tidak sabar. Jadi bukan banyak pasukan yang menentukan kemenangan, tetapi kekuatan kesabarannya. Lalu siapakah yang memiliki kesabaran dalam pertempuran? 

Isi surat Al-Anfal banyak berkisah tentang perang Badar. Surat Al-Anfal menjadi wiridan para mujahid di pertempuran. Namun bagaimana Allah memulai surat Al-Anfal ini? Ini kunci karakter untuk memenangkan pertempuran bagi para mujahid. Ini pula yang menjadi materi seleksi bagi mereka yang diterjunkan ke pertempuran.

Awal surat Al-Anfal menjadi nasihat Khalifahtur Rasyidin kepada panglima dan tentaranya. Awal surat Al-Anfal menjadi seleksi Shalahuddin Al-Ayubi dan Muhammad Al-Fatih bagi para prajuritnya yang mau bergabung dalam Perang Salib dan pembebasan Konstantinopel. 

Awal surat Al-Anfal menjelaskan karakter bagi para mujahid yang ingin berdakwah dan bergelut dalam seluruh lapangan kehidupan. Yaitu, bertakwa, perbaikan hubungan dengan manusia, taat kepada Allah dan Rasul.

Apabila disebut nama Allah, gemetar hatinya. Bila dibacakan ayat Allah, bertambah imannya. Bertawakal hanya kepada Allah. Mendirikan shalat dan berinfak. Inilah karakter yang membuat Allah menurunkan pertolongan dan melindunginya dalam seluruh medan perjuangan.

Menghianati Perjanjian Damai Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Dunia menyerukan solusi dua negara antara Penjajah Israel dan rakyat Pa...

Menghianati Perjanjian Damai

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Dunia menyerukan solusi dua negara antara Penjajah Israel dan rakyat Palestina di tanah Palestina. Hamas dalam piagam terbarunya pun menerima solusi dua negara sesuai batas 1967, namun tetap tidak mengakui keberadaan penjajah Israel.

Antara Penjajah Israel dan Otoritas Palestina sudah beberapa kali melakukan perjanjian perdamaian, contohnya perjanjian Oslo. Namun. Penjajah Israel terus menghianatinya. Gaza tetap ingin dicaploknya. Tepi Barat terus dibangun rumah pemukim illegal dengan merampas tanah dan rumah rakyat Palestina. Bagaimana menyikapi penghianatan penjajah Israel?

Di era Rasulullah saw, seluruh suku Yahudi menghianati perjanjian di Madinah, dari Bani Qainuqa, Bani Nadhir, hingga Bani Quraizhah. Mereka membuat rencana membunuh  Rasulullah saw dan bekerjasama dengan kafir Quraisy dan Munafikin untuk menghancurkan Muslimin. Seharusnya mereka menjaga dan saling membantu menjaga kedamaian dan musuh dari luar. Bagaimana akhir para penghianat? Mereka terusir.

Bila musuh condong kepada perdamaian, maka Muslimin harus menerimanya dan bertawakal kepada Allah yang Maha Mendengar dan Mengetahui. Namun bila perjanjian untuk menipu, maka cukuplah Allah sebagai pelindung. Sebab Allah, yang memberikan kekuatan kepada Muslimin dengan pertolongan-Nya dan dukungan Mukminin.

Jika musuh berpaling dari perjanjian, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah Pelindung Mukminin. Dia adalah sebaik-baiknya pelindung dan sebaik-baiknya penolong. Inilah sikap Mukminin bila musuh mengajukan perjanjian dan menghianati perjanjian.

Pihak yang menghianati perjanjian, secara diplomasi dan hubungan internasional akan lemah di mata dunia. Tidak itu saja, mental bertempur para penghianat akan melemah. Ini berbeda dengan yang teguh dengan perjanjian.

Allah berjanji kepada Mukminin bila lawan menghianati janji. Allah yang akan menjadi pelindung.  Allah akan memberikan kekuatan dengan pertolongan Allah dan dukungan Mukminin. Allah akan menyatukan hati Mukminin. Juga, menggagalkan tipu daya para penghianat perjanjian.

Allah Berkisah di Perang Badar Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Di perang Badar, syetan membantu pasukan kafir Quraisy. Jumlah mereka...

Allah Berkisah di Perang Badar

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Di perang Badar, syetan membantu pasukan kafir Quraisy. Jumlah mereka sangat banyak juga bersenjata lengkap. Melampaui kekuatan Muslimin. Pada sisi lain, munafikin dan yang memiliki penyakit hati yang bersama mukminin, justru berbalik ke belakang. Pulang menuju Madinah. Bagaimana menghadapi kondisi ini?

Para Munafikin berkata, "Kaum Mukminin sudah tertipu oleh agamanya." Dijanjikan kemenangan, padahal kondisi lawan sangat kuat, pasukannya banyak, persenjataannya lengkap dan canggih. Bagaimana bisa menang? Mukminin hanya termakan janji-janji palsu kemenangan oleh agamanya. Itulah anggapan para Munafikin.

Para Munafikin mentertawakan Mukminin yang berani menentang bahaya. Mereka heran, mengapa Mukminin berani menghadang bahaya yang begitu jelas dan tidak menyenangkan? Mereka tidak memiliki alasan pembenaran yang logis untuk melakukan tindakan yang dianggapnya ngawur dan mencampakkannya pada kebinasaan.

Dalam situasi seperti ini Allah meneguhkan dengan firman-Nya, Al-Anfal ayat 49, "Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, maka sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana." Allah menjelaskan sifat-sifat-Nya.

Dalam kondisi perang yang meresahkan Mukminin, Allah berkisah  tentang perjalanan Firaun dan pasukannya pada surat Al-Anfal ayat 52, "Keadaan mereka serupa dengan keadaan Firaun dan pengikutnya serta orang-orang sebelumnya. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah akan menyiksa mereka disebabkan dosa-dosanya."

Allah melanjutkan kisahnya tentang Firaun, "Kami tenggelamkan Firaun dan tentaranya. Semuanya adalah orang-orang yang zalim." Setelah itu apa yang terjadi? Yang tak dilihat oleh para Munafikin, namun nyata dalam pandangan Mukminin?

Mukminin menyaksikan pedangnya belum sempat menebas tubuh kafir Quraisy, namun mereka sudah tewas tanpa diketahui sebabnya. Tubuhnya kafir Quraisy terkena senjata tajam tetapi bukan senjata yang diayunkan oleh Mukminin. Itulah yang tak terjangkau oleh Munafikin.

Provokasi Syetan Di Perang Badar Oleh : Nasrulloh Baksolahar  Penjajah Israel memulai memborbardir Gaza dengan keangkuhan. Tak m...

Provokasi Syetan Di Perang Badar

Oleh : Nasrulloh Baksolahar 

Penjajah Israel memulai memborbardir Gaza dengan keangkuhan. Tak mungkin terkalahkan dengan kekuatan infrastruktur, jumlah pasukan dan dana yang luar biasa. Seluruh orang Yahudi menyambut seruan perang dari pelosok dunia dengan semangat membara dan keyakinan menang. Mengapa seperti ini?

Setiap kali memprovokasi, syetan selalu berkata, "Tidak ada yang dapat mengalahkan kamu pada hari ini, dan sungguh aku adalah penolongmu." Itulah yang dihembuskan syetan kepada pemuka kafir Quraisy saat keluar dari Mekah. Keyakinan akan menang perang sangat luar biasa.

Syetan bukan hanya kali ini saja memprovokasi kafir Quraisy. Sebelumnya, saat Rasulullah saw mau berhijrah, kafir Quraisy diprovokasi untuk membunuh Rasulullah saw di rumahnya dengan mengepungnya oleh pemuda Arab yang terkuat dari seluruh kabilah. Bagaimana akhir provokasinya?

Setiap kali memprovokasi, syetan selalu berkata, "Tidak ada yang dapat mengalahkan kamu pada hari ini, dan sungguh aku adalah penolongmu." Itulah yang dihembuskan syetan kepada pemuka kafir Quraisy saat keluar dari Mekah. Keyakinan akan menang perang sangat luar biasa.

Kafir Quraisy pun keluar dengan  mempertontonkan hartanya. Membawa para wanita dan budak-budaknya untuk memberikan semangat. Membawa pahlawan terbaiknya. Persenjataan modern yang baru dibelinya dari Syam.

Saat perang tanding, kafir Quraisy tidak mau melawan mukminin yang dari Anshar. Yang mereka inginkan dari kaum Muhajirin. Inilah kesombongan syetan yang meremehkan mukminin. Saat perang mulai berkecamuk apa yang terjadi? Kafir Quraisy tak melihat apa yang dilihat oleh syetan.

Ketika dua pasukan telah saling berhadapan, syetan berbalik ke belakang melarikan diri seraya berkata, "Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, aku dapat melihat apa yang kamu tidak melihat. Sesungguhnya aku takut kepada Allah. Allah sangat keras siksaan-Nya."  Al-Anfal ayat 48.

Syetan lari terbirit-birit dari perang Badar. Syetan melihat ribuan malaikat ikut berperang, datang bergelombang tidak berhenti  atas perintah Allah. Malaikat mencabut nyawa orang kafir dengan memukul wajah dan punggung kafir Quraisy dengan berkata, "Rasakan olehmu siksaan neraka yang membakar."

Wahyu Bagi Malaikat Untuk Membantu Mukminin yang Berjihad Oleh:Nasrulloh Baksolahar  Takdir jihad mukminin adalah menghadapi kek...

Wahyu Bagi Malaikat Untuk Membantu Mukminin yang Berjihad


Oleh:Nasrulloh Baksolahar 


Takdir jihad mukminin adalah menghadapi kekuatan yang melampauinya. Yang tidak ada kekuatan di muka bumi yang bisa mengalahkannya. Mengapa? Allah yang jadi penolong dan pelindungnya.

Adakah kisah mukminin yang menghadapi kekuatan yang lemah? Sejak Nabi Adam diciptakan, syetan telah mendeklarasikan permusuhan. Kekuatan syetan semakin kuat dan banyak karena mereka terus hidup hingga Kiamat.  Syetan bersekutu dengan hiasan hawa nafsu, kekayaan, jabatan dan manusia yang durhaka. Bukankah sangat kuat?

Nabi Ibrahim menghadapi raja Namrudz di Babilonia dan Firaun di Mesir. Nabi Musa menghadapi kekejaman Firaun. Nabi Yusuf menghadapi persengkongkolan saudara-saudaranya dan oligarki Istana. Yang lainnya, berhadapan dengan penguasa dan pembesar kaumnya.

Kisah orang-orang yang saleh pun seperti perjalanan para Nabi dan Rasul juga.  Ashabul Ukhdud dam Ashabul Kahfi menghadapi raja, pembesar dan pasukannya. Mereka diburu dan dibunuh. Inilah catatan sejarah yang akan dihadapi umat Nabi Muhammad juga.

Di Mekah, menghadapi pemuka Quraisy. Di Madinah menghadapi hegemoni Yahudi, kabilah Arab dan Munafikin. Saat pengiriman pasukan kecil pun, mereka menghadapi lawan yang lebih besar dan kuat. Saat keluar dari Madinah, Rasulullah saw justru menghadapi pasukan besar di Badar.

Al-Qur'an mengkisahkan, mukminin berharap menghadapi Musyrikin Quraisy yang jumlahnya sedikit dan tak bersenjata lengkap. Namun, Allah menentukan takdir-Nya, yang dihadapi justru pasukan besar yang bersenjata lengkap di Badar. Itulah takdir Mukminin selanjutnya hingga akhir zaman. Pembebasan Romawi, Persia, Konstantinopel dan Roma, merupakan jihad-jihad yang melampaui kekuatan mukminin.

Mengapa Mukminin bisa menunaikan tanggungjawab peradaban? Setiap mukminin mengumandangkan jihad maka Allah mewahyukan kepada malaikat, "Sesungguhnya Aku bersamamu, maka teguhkanlah orang-orang yang telah beriman. Kelak akan Aku berikan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir. Maka pukulan di atas leher mereka dan pukulan tiap-tiap ujung jari mereka."

Allah mengutus para malaikat untuk membersamai mukminin dalam setiap  perjuangan di seluruh Medan kehidupan. Bila niatnya, berjihad di jalan Allah.

Strategi Fundamental Memenangkan Pertempuran Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Bagaimana cara menghancurkan musuh? jangan menghadapi d...

Strategi Fundamental Memenangkan Pertempuran

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Bagaimana cara menghancurkan musuh? jangan menghadapi dari depan, tetapi lawanlah dari belakang. Bagaimana cara mengunguli lawan dalam pertempuran? Cerai beraikan orang-orang yang di belakang mereka. Inilah pesan Al-Qur'an di surat Al-Anfal ayat 57.

Cara mencerai beraikan lawan itu sangat mudah, ciptakan perselisihan dan pertengkaran, maka akan muncul kegentaran di medan pertempuran, secara otomatis pula memunculkan ketakutan di hati pasukan yang sedang berperang. Inilah pesan surat Al-Anfal ayat 46.

Tanda kelengahan dalam pertempuran adalah keluar perang dari kampung halamannya dengan rasa angkuh dan ingin dipuji. Dengan kesombongan yang besar. Sifat ini akan mudah menghancurkan mental bertempur saat menghadapi tekanan yang kuat yang panjang. Ini terdapat pada surat Al-Anfal ayat 47.

Perbuatan dosa dan maksiat dalam medan pertempuran, membuat syetan menjadi teman bahkan tuhan. Maksiat menyebabkan kelemahan mental psikologis. Syetan menghembuskan was-was yang menakuti nakuti. Sehingga melakukan sesuatu secara serampangan. Semua infrastruktur militer ditumpahkan tanpa arah. Semua gerakan tubuh tak berguna sehingga sangat melelahkan. Fenomena ini ada di surat Al-Anfal ayat 48.

Tujuan pertempuran bukan untuk harta rampasan perang. Untuk itu Al-Qur'an menjelaskan secara detail tentang pembagian hasil perang. Seperlimanya untuk Allah dan Rasul, anak yatim, orang miskin dan ibnu sabil. Yang berperang karena kesukuan, nasionalisme, dan kehebatan diri pun, tidak akan bisa memenangkan pertempuran. Tujuan pertempuran hanya menegakkan Islam.

Tujuan perang harus yang paling mulia. Yaitu, jihad fisabilillah. Harus mengutamakan dakwah. Nilai mulia dalam bertempur akan memompa semangat tempur yang luar biasa. Daya tahan tak mengenal kondisi, waktu dan medan. Perang yang memiliki nilai kemanusiaan bukan perampasan tanah dan kemerdekaan bangsa lain. Surat Al-Anfal ayat 41, menjelaskan ini.

Saat pertempuran laut pertama antar Muslimin dengan Romawi Timur, pasukan tempur terkuat di dunia, di Alexanderia Mesir, Muslimin mewiridkan surat Al-Anfal setiap pagi. Dari setiap kapal Muslimin, suara surat Al-Anfal bergemuruh seperti suara kumpulan lebah. Dalam pertempuran ini, kaisar Romawi Timur terbunuh, Muslimin yang baru membangun angkatan lautnya mampu menghancurkan angkatan laut terhebat di dunia.

Mengapa Kafir Quraisy Tidak Diazab? Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Allah menyayangi kaum Quraisy, walapun di dalamnya banyak yang k...

Mengapa Kafir Quraisy Tidak Diazab?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Allah menyayangi kaum Quraisy, walapun di dalamnya banyak yang kafir dan menentang Rasulullah saw. Apa tandanya? Allah memuji suku Quraisy dalam Al-Qur'an yang memiliki kebiasaan melakukan perdagangan di musim dingin dan panas. Masih ada keselarasan antara budaya Quraisy dan Islam seperti menghormati tamu.

Allah tidak memenuhi permintaan petinggi Quraisy yang meminta kepada Rasulullah saw menunjukkan mukjizat "fisik" untuk menunjukkan kenabiannya. Mukjizat yang diminta seperti memancarkan air dari bumi yang tandus, memiliki kebun kurma dan anggur yang di celah-celahnya mengalir sungai yang deras, memiliki rumah yang seluruhnya dari emas, dan naik ke langit lalu turun membawa kitab. Mengapa tidak dipenuhi?

Bila mukjizat fisik dikabulkan sebagai alasan untuk beriman. Maka bila tidak beriman, maka Quraisy akan habis dihancurkan. Seperti Allah yang memperingatkan  kaumnya Nabi Isa saat mereka meminta hidangan dari langit untuk menyaksikan kekuasaan Allah. Bila tidak beriman, kaum Nabi Isa akan ditimpakan azab yang pedih yang belum pernah ditimpakan kepada seorang pun di muka bumi.

Perintah hijrah merupakan kasih sayang Allah kepada Quraisy. Rasulullah saw hijrah ke Madinah bukan karena diusir. Bukan karena kekejaman dari Quraisy. Tetapi karena Allah yang memerintahkannya. Apa perbedaan pengusiran dan perintah hijrah? Walaupun secara kasat matanya sama, yaitu meninggalkan Mekah?

Masih ingatkah peristiwa di Thaif? Saat Rasulullah saw diusir oleh penduduknya? Malaikat gunung mendatangi Rasulullah saw meminta ijin untuk menimpakan gunung ke Thaif. Namun, Rasulullah saw melarangnya. Sebab dari mereka kelak akan muncul generasi terbaik yang membela Islam.

Andai perpindahan Rasulullah saw dari Mekah ke Madinah karena pengusiran. Maka, suku Quraisy akan diazab Allah. Seperti itu hukum yang tercatat di Lauhul Mahfudz. Walaupun berat tantangannya di Mekah, Rasulullah saw tetap bertahan. Itulah bentuk kasih sayang Rasulullah saw kepada penduduk Mekah.

Kaum Quraisy yang menjadi muslim setelah Rasulullah saw berhijrah sangat besar pula jasanya. Seperti, Amr bin Ash, Khalid bin Walid, Abu Sofyan, dan Ikrimah bin Abu Jahal, mereka menjadi pahlawan dalam membebaskan muslimin dari gelombang kemurtadan setelah wafatnya Rasulullah saw, Persia dan Romawi.

Bekal Sebelum Hijrah Ke Madinah Oleh: Nasrulloh Baksolahar Seluruh sahabat sudah berhijrah. Kapan Rasulullah saw hijrah? Menungg...

Bekal Sebelum Hijrah Ke Madinah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Seluruh sahabat sudah berhijrah. Kapan Rasulullah saw hijrah? Menunggu perintah Allah. Kafir Quraisy telah bermusyawarah di Darul Nadwah, bagaimana membunuh Rasulullah saw sebelum hijrah? Para pemuda terkuat dari seluruh kabilah Arab dikumpulkan untuk mengepung Rasulullah saw di rumahnya. Rasulullah saw sedikit gelisah. Bagaimana mengobati kegelisahannya?

Rasulullah saw meneguhkan berhijrah. Sebab Allah berjanji, setelah berhijrah, tidak lama lagi kafir Quraisy akan terkalahkan. Seperti Itulah ketetapan Allah pada para Nabi dan Rasul sebelumnya. Lalu, apa persiapan Rasulullah saw?

Di setiap persoalan yang pelik, apa yang dilakukan oleh para Nabi dan Rasul? Shalat. Shalat lima waktu. Juga, shalat tahajud agar Allah mengangkat ke tempat yang terpuji. Waktu shalat merupakan waktu terbaik untuk merenung dan berfikir.

Rasulullah saw berdoa untuk menghilangkan kegelisahannya, "Ya Tuhanku, masukkan aku ke tempat masuk yang benar. Keluarkan pula aku ke tempat keluar yang benar dan berilah kepada ku dari sisi-Mu kekuasaan yang dapat menolong ku." Inilah doa yang dipanjatkan sebelum berhijrah.

Selama berhijrah, Rasulullah saw masuk dan keluar dari rumah, gua, bukit, gunung, dan wilayah agar terhindar dari kejaran kafir Quraisy yang akan dihadiahi ratusan unta. Pada akhirnya, terkejar pula oleh Suraqah bin Malik. Kemudian, diselamatkan Allah.

Berinteraksi kuat dengan Al-Qur'an. Al-Qur'an menghubungkan hati dengan Allah, sehingga hati menjadi tenang, tentram, merasakan pemeliharaan dan rasa aman serta keridhaan. Rasa gelisah adalah penyakit. Ketidakjelasan adalah beban hidup. Was-was adalah virus. Obatnya adalah Al-Qur'an.

Allah menegaskan kembali janji-Nya, " Kebenaran telah datang dan yang batil telah lenyap. Sungguh, yang batil itu pasti lenyap." Dengan semua bekal ini, Rasulullah saw menjadi mantap untuk berhijrah. Beliau mengajak Abu Bakar untuk berhijrah. Oleh sebab Itulah, Rasulullah saw sangat tenang atas semua manuver dan strategi pengejaran kafir Quraisy untuk membunuh Rasulullah saw selama perjalanan hijrah.

Permintaan Mukjizat oleh Para Pemuka Kafir Quraisy  Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Rasulullah saw diperintahkan untuk lebih memperh...

Permintaan Mukjizat oleh Para Pemuka Kafir Quraisy 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 

Rasulullah saw diperintahkan untuk lebih memperhatikan Abdullah bin Maktum, yang  buta  dan tak berharta, namun memiliki semangat membersihkan diri, daripada mengharapkan keimanan para pemimpin Kafir Quraisy yang sombong. Sebab, kesombongan tidak akan pernah bisa membuka pintu hati dan kesadaran.

Para pemimpin Kafir Quraisy tak butuh keimanan, lalu membuat banyak dalih untuk mengokohkan keyakinannya, walaupun tujuan sebenarnya hanya menperolok dan merendahkan Rasulullah saw dihadapan masyarakat Mekah. Apa permintaan mereka kepada Muhammad untuk menunjukkan  bahwa dirinya utusan Allah?

Mereka meminta kepada Rasulullah saw agar dia memancarkan mata air dari bumi untuk penduduk Mekah. Rasulullah saw memiliki kebun kurma dan anggur, lalu dari celah-celahnya mengalir sungai yang deras alirannya.

Menjatuhkan langit berkeping-kepingin di atas mereka, atau mendatangkan Allah dan malaikat ke hadapan pemuka Kafir Quraisy. Rasulullah saw harus memiliki rumah yang terbuat dari emas. Atau, mereka menyaksikan Rasulullah saw naik ke langit, lalu membawa kitab dari langit untuk mereka baca.

Mereka juga mempertanyakan, mengapa yang diutus dari kalangan manusia, bukan malaikat? Mengapa utusan-Nya bukan golongannya yang paling terpandang dan kaya dari Mekah dan Thaif? Banyak argumentasi untuk menolak kebenaran.

Rasulullah saw menolak semua permintaan mereka dengan menjawab, "Mahasuci Tuhan, bukankah aku ini hanya seorang manusia biasa yang menjadi rasul?" Bila dipenuhi permintaan orang kafir , maka yang menjadi Nabi dan Rasul harus sesuai kriteria buatan manusia bukan kehendak  atau hak prerogatif Allah.

Rasulullah saw menolak permintaan mereka, karena umat sebelumnya pun, bila dipenuhi permintaannya,  tetap durhaka. Kemukjizatan itu bukan kesibukan para Nabi dan Rasul. Tetapi, urusan Allah sesuai takdir dan hikmah-Nya.

Karakter Bangsa Arab di Era Romawi dan Persia Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Bisakah bangsa Arab dikalahkan oleh bangsa-bangsa lain...

Karakter Bangsa Arab di Era Romawi dan Persia

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Bisakah bangsa Arab dikalahkan oleh bangsa-bangsa lainnya? Hanya Jazirah Arab yang tidak dijajah oleh Persia dan Romawi. Hanya bangsa Arab yang jiwanya masih merdeka, bersih dan mulia. Itulah sebabnya Allah tidak mengutus nabi terakhir dari bangsa Persia, Yunani, India dan Romawi walaupun mereka memiliki peradaban dan ilmu pengetahuan  tinggi.

Menurut Prof Dr Ali Muhammad Shalabi dalam bukunya Sirah Nabawiyah, bangsa Arab adalah bangsa yang sabar menghadapi musibah, tabah menghadapi cobaan dan rela walaupun hanya mendapatkan yang sedikit. Penyebabnya, alam yang telah menempanya.

Terbiasa hidup di kawasan gurun pasir kering yang sulit ditemukan mata air dan ladang. Mendekati gunung yang terjal dan berjalan jauh di bawah teriknya matahari. Tak memperdulikan cuaca panas dan dingin. Rintangan perjalanan dan jauhnya jarak tempuh bukanlah masalah baginya.

Masyarakat Arab berkomentar tentang makanan, "Makan terlalu kenyang dapat menghilangkan kecerdasan. Mereka juga menanggap aib jika seseorang rakus dan gemar makan. Sebuah syair menjelaskan, "Manakala tangan-tangan berebut meraih perbekalan, maka aku bukanlah orang tercepat di antara mereka, karena yang paling rakus di antara mereka pastilah dia yang paling cepat."

Masyarakat Arab, selain dikenal berpostur tangguh, juga memiliki jiwa yang kuat dan besar. Ketika kedua sifatnya berpadu, maka ia dapat melakukan sesuatu yang mengagumkan dan luar biasa. Dalam duel pertarungan, saat musuh terkalahkan, mereka memaafkan dan meninggalkannya. Mereka tidak mau melukai dan membunuhnya.

Saat bangsa Arab di jazirah Arab menjaga karakter ini, mereka tidak mampu dikuasai musuhnya, bukan karena alasan alamnya semata tetapi karena karakternya juga. Namun saat menanggalkannya, maka kabilah Arab di Syam dan Yaman menjadi bagian kekuasaan Persia dan Romawi.

Sekarang, dimana karakter bangsa Arab yang masih terjaga? Karakter ini masih terjaga di rakyat Palestina. Agresi penjajah Israel ke Gaza mempertontonkan karakter rakyat Gaza yang sabar, teguh, tabah, namun memiliki jiwa yang kuat dan tangguh untuk mengadapi keganasan genosida penjajah Israel. Itulah karakter bangsa Arab yang asli.

Sumber:
Prof Dr Ali Muhammad Shalabi, Sirah Nabawiyah, Pustaka Al-Kautsar

Saling Menopangnya Keluarga Abdul Muthalib Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Saling menopang, itulah salah satu karakter keluarga Abdu...

Saling Menopangnya Keluarga Abdul Muthalib

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Saling menopang, itulah salah satu karakter keluarga Abdul Muthalib sang kakek Rasulullah saw. Saat ayah dan ibunya Rasulullah saw wafat, pengasuhan diserahkan kepada kakeknya, Abdul Muthalib. Saat sang kakek wafat, pengasuhan Rasulullah saw diserahkan ke Abu Thalib, sang paman. Sang paman mencintai Rasulullah saw melebihi cintanya pada anak-anaknya.

Abu Thalib bukanlah orang kaya. Oleh karena itu, untuk membantu dan meringankan bebannya, Rasulullah saw ikut mengembalakan kambing milik seorang penduduk Mekkah. Upah pengembalaan tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga pamannya. Rasulullah saw juga membantu pamannya berdagang.

Saat Rasulullah sudah menikah dengan Siti Khadijah, kondisi kehidupan sang paman tidak juga berubah. Ditambah lagi anak-anak sang paman semakin bertambah pula, tanggungan hidup semakin berat. Belum lagi, bila masa paceklik datang. Rasulullah saw terpanggil untuk meringankan beban sang paman.

Rasulullah saw pun mendatangi rumah sang paman lainnya yaitu Abbas bin Abdul Muthalib.  Tujuannya, bermusyawarah memecahkan beban berat kehidupan yang dialami Abu Thalib, yang merupakan saudara kandung dari Abbas bin Abdul Muthalib tetapi berbeda ibu. Apa yang didiskusikan?

Rasulullah saw. berkata kepada Abbas, salah seorang pamannya yang lain, “Sesungguhnya saudaramu, Abu Thalib banyak anaknya, sedangkan sekarang ini seperti yang engkau lihat sedang musim paceklik. Marilah kita pergi kepada Abu Thalib untuk meringankan bebannya. Engkau mengambil seorang di antara anak-anaknya, dan aku pun akan mengambil seorang anaknya pula.”

Lalu mereka berdua berangkat menuju ke rumah Abu Thalib. Keduanya langsung mengemukakan maksudnya, dan Abu Thalib pun mau menerima usul mereka berdua. Akhirnya Al-Abbas mengambil Ja’far bin Abu Thalib, sedangkan Nabi Muhammad saw. mengambil Ali bin Abi Thalib untuk diasuh dan diperlakukan sama dengan anak-anaknya yang lain. Kelak Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah Rasyidin ke-4. Sedangkan Jafar bin Abu Thalib, menjadi utusan Rasulullah saw ke raja Najasi dan panglima perang Mu'tah.

Dalam keluarga Abdul Muthalib, kakek Rasulullah saw, telah tertanam budaya saling meringankan beban sesama kerabat, hingga ke pengasuhannya. Kerabat ada satu tubuh. Dihimpunkan oleh Allah untuk saling mengisi dan menopang.

Sumber:

https://bincangsyariah.com/khazanah/alasan-sahabat-ali-bin-abi-thalib-diasuh-nabi-sejak-kecil/

https://islamdigest.republika.co.id/berita/qizr1k335/silsilah-anak-dan-istri-abdul-muthalib-bin-hasyim

Saat Munafikin Menghianati Yahudi Madinah Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Surat Al-Hasyr 12-13 berkisah tentang penghianat Munafikin...


Saat Munafikin Menghianati Yahudi Madinah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Surat Al-Hasyr 12-13 berkisah tentang penghianat Munafikin kepada Yahudi bani Nadhir di Madinah. Berjanji menolong. Ditunggu bantuannya, namun tidak pernah datang. Padahal perang terhadap Rasulullah saw diproklamirkan. Peperangan pun sudah dimulai dan berlangsung sengit.  Akhirnya, Yahudi bani Nadhir menyerah. Meninggalkan benteng dan semua kekayaannya. Munafikin yang berjanji akan bersama mereka bila terusir dari Madinah, ternyata tidak mengikuti jejaknya pula. Munafikin berkhianat kepada siapapun.

Saat perang Khaibar, kabilah kafir Arab Ghafatan berjanji akan membantu Yahudi Khaibar. Namun Rasulullah saw membuat strategi, seolah-olah akan menyerang kabilah Ghafatan, lalu berbalik menyerang Yahudi Khaibar. Rasulullah saw mengepung Yahudi Khaibar. Namun kabilah Ghafatan tidak juga datang membantu. Satu per satu benteng Khaibar berhasil ditaklukkan. Pada akhirnya, Yahudi Khaibar pun berjuang sendirian, lalu terusir dari Hijaz.

Kabilah Arab Quraisy, Ghafatan, Munafikin dan Yahudi pernah membangun aliansi strategis yang sangat kuat, terutama puncaknya di perang Ahzab atau Khandaq. Mereka mengepung Muslimin di Madinah dari luar dan dalam, dari seluruh penjuru. Mengapa aliansi ini tiba-tiba melemah?

Munafikin menghianati Muslimin pada perang Badar dan Uhud, agar mental Muslimin jatuh dengan mundur dari pertempuran. Namun sekarang, mengapa menghianati Yahudi? Sehingga seluruh kabilah Yahudi terusir dari Hijaz? Kekuatan Yahudi hanya diperalat untuk kepentingan Munafikin. Abdullah bin Ubay memanfaatkannya untuk melemahkan kekuatan Rasulullah saw di Madinah.

Munafikin menjerumuskan Yahudi Madinah untuk melawan dan menghancurkan Muslimin seperti syetan yang menjerumuskan setiap manusia untuk mendurhakai Allah. Namun, syetan berlepas diri dari tanggungjawab tersebut, saat orang kafir mengatakan bahwa yang menjerumuskannya adalah syetan. Ini dijelaskan dalam surat al-Hasyr ayat 16.

Ikatan rapuh aliansi Kafir Quraisy, Ghafatan, Munafikin dan Yahudi, setelah kaum Muslimin mampu menandingi kekuatan Quraisy. Apalagi setelah Kafir Quraisy menandatangani perjanjian Hudaibiyah. Maka aliansi Ghafatan, Munafikin dan Yahudi hanya sekedar berbagi informasi saja tentang gerakan Muslimin yang bisa membahayakan mereka, tidak ada gerakan aliansi gabungan pasukan bersama lagi.

Aliansi strategi yang kuat hanya pada mereka yang tidak memiliki penyakit hati. Yang tidak ada kedengkian dan ketamakan. Selama hatinya kotor, maka kedengkian dan ketamakan yang menghancurkannya. Hati bersih hanya milik Mukminin saja, yang mencintai dan berorientasi pada kehidupan akhirat.

Dalam 9 Tahun, Penyintas Kemiskinan Ekstrem Bisa Mendanai  Perang Melawan Romawi Oleh: Nasrulloh Baksolahar Kemiskinan ekstrem, ...

Dalam 9 Tahun, Penyintas Kemiskinan Ekstrem Bisa Mendanai  Perang Melawan Romawi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Kemiskinan ekstrem, salah satu tantangan Indonesia. Dengan tolak ukur kemampuan daya beli yang dikeluarkan Bank Dunia sebesar US$1,9 atau Rp29.461 per hari, maka pada Maret 2023 yang hidup pada kemiskinan ekstrem mencapai 3,1 juta. Namun bila mengacu pada ukuran sebelumnya, US$3 atau Rp46 ribu per hari, maka 40% warga miskin ekstrem di Indonesia membengkak menjadi 40%. Bagaimana menuntaskannya? Padahal penanggulangan kemiskinan sudah dimulai sejak kemerdekaan dan sudah terjadi pergantian kekuasaan yang panjang.

Saat Allah memerintahkan hijrah ke Madinah, kaum Muhajirin meninggalkan kekayaan di Mekah. Kekayaan mereka dirampas. Perbekalannya habis selama perjalanan. Muhajirin tak memiliki apa-apa lagi.

Tiba di Madinah, Rasulullah saw mempersaudarakan Muhajirin dan Anshar. Dari persaudaraan ini, ada kaum Anshar dengan sukarela memberikan kelebihan hartanya. Ada yang menyerahkan pohon kurma dan lahan pertanian mereka untuk digarap oleh Muhajirin dengan sistem bagi hasil. Bahkan, ada yang memberikan harta mereka tanpa syarat.

Seorang Anshar berkata kepada Rasulullah saw, "Apabila Anda menghendaki, ambillah rumah-rumah kami!" Namun Rasulullah saw menolaknya dengan halus. Rasulullah saw justru membangun rumah untuk para Sahabatnya di tanah-tanah hibah kaum Anshar dan di lahan-lahan yang tak bertuan.

Beberapa orang Anshar berkata kepada beliau, "Bagilah hasil kurma kami dengan mereka (Muhajirin)." Beliau menjawab, "Jangan! Cukuplah kalian membantu mereka dengan mengikutsertakan mereka dalam merawat pohon-pohon itu, lalu membagi dua hasilnya."

Beberapa orang Anshar berkata, "Kami akan membagi rata harta  kami dengan mereka." Rasulullah saw menjawab, "Mereka adalah kaum yang tidak mengenal pekerjaan kalian (bertani), jadi berikan mereka tanggung jawab yang lain dan bagi hasil kalian dengan mereka."

Kisah Abdurrahman bin Auf dan Saad bin Rabi. Saad berkata kepada Abdurrahman bin Auf, "Aku adalah orang Anshar terkaya. Aku akan membagikan setengah dari hartaku kepadamu." Namun Abdurrahman bin Auf menjawab, "Aku tidak membutuhkan semua itu. Tunjukkan saja kepadaku di mana aku dapat berdagang." Saad pun menunjukkan kepadanya pasar Bani Qainuqa."

Maka, Abdurrahman bin Auf pun pergi ke pasar dan kembali dengan membawa keuntungan berupa keju dan minyak samin. Kemudian, sejak itu ia terus berdagang di pasar hingga bisa mandiri dan hidupnya tidak lagi tergantung kepada saudaranya.

Pola kerjasama ini terus berlangsung, hingga pada tahun ke-5 Hijriyah, Rasulullah saw mengembalikan semua kebun kurma pemberian kaum Anshar setelah Bani Quraizah ditaklukkan. Pada tahun ke-7 Hijriyah, setelah perang  Khaibar, seluruh kaum Muhajirin tidak bergantung lagi kepada kaum Anshar. Pada tahun ke-9 Hijriyah, kaum Muhajirin membiayai perang Tabuk, sebuah pertempuran melawan Romawi di Syam. 

Peluang Profesi Petani di Akhir Zaman Oleh: Nasrulloh Baksolahar Fakta, dari 30 juta petani di Indonesia, hanya 2,5 juta yang da...


Peluang Profesi Petani di Akhir Zaman

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Fakta, dari 30 juta petani di Indonesia, hanya 2,5 juta yang dari kalangan milenial. Ini sangat mengkhawatirkan, Indonesia menghadapi ancaman terputusnya regenerasi petani. Di sejumlah daerah, 80 persen petaninya berusia 50 tahun ke atas. Pertanian dianggap tidak menjanjikan untuk masa depan. Apakah seperti itu?

Persoalan dunia adalah soal pangan. Setiap hari manusia lahir, mengapa yang terjun menjadi petani justru berkurang? Siapakah yang akan memberi makan? Akibatnya, harga pangan terus naik. Di masa lalu, pernah ada kondisi, satu kilo gandum, ditukar dengan satu kilo emas.

Saat terjadi krisis ekonomi 1998. Sektor apa yang menyelamatkan? Saat pandemi Covid-19, sektor apa yang menyelamatkan? Sekali lagi sektor pertanian. Sabda Rasulullah saw, bila esok kiamat atau terjadi tragedi kehancuran, maka langkah utama yang harus dilakukan adalah menanam pohon. Pertanian adalah penyelamat dari kehancuran.

Gambaran surga itu penuh dengan taman, kebun dan air yang mengalir. Profesi apa yang bergelut dengan semua ini? Gambaran hari Kiamat digambarkan dengan tanah mati yang disiram dengan air hujan, lalu muncul tanaman hijau dan buah-buahan. Gambaran kenikmatan dunia, digambarkan dengan pertanian. Tumbuh, panen, lalu mati. Pertanian bukan sekedar pencarian nafkah, tetapi memuat perumpamaan yang esensial akan iman, Hari Kebangkitan dan kehidupan dunia.

Bertani itu bersedekah kepada alam semesta. Dari daunnya mengeluarkan oksigen. Dari akarnya menahan air. Dari ranting-rantingnya mengeluarkan buah. "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 261)

Margin keuntungan pertanian itu paling besar. Juga berkesinambungan. Satu biji yang tumbuh, akan menghasilkan buah yang tak terhitung selama umur pohon tersebut. Oleh karena itulah, kisah orang kaya di Al-Qur'an digambarkan dengan para pemilik kebun. Kemakmuran kaum Saba dikisahkan dengan sebuah kota yang berada di sebuah lembah dengan sisi kanan dan kirinya dipenuhi dengan kebun.

Pengelolaan kebun dalam Al-Qur'an yang membuat pemilik kebun kaya karena terdiri dari ragam tanaman. Sisi pinggirnya pohon kurma. Di tengahnya pohon anggur. Pohon kurma berbuah sepanjang masa dalam jangka waktu yang lama setelah melewati umur tertentu. Pohon anggur lebih cepat berbuah namun tidak selama pohon kurma. Kombinasi ragam pepohonan merupakan pengelolaan ragam penghasilan dan keuangan agar tidak pernah berhenti setiap saat.

Menyuburkan tanah amatlah mudah. Al-Qur'an hanya berkisah tentang air hujan saja untuk menumbuhkan pohon dan menghasilkan buah. Pengelolaan tanahnya hanya bagaimana air hujan meresap maksimal ke dalam tanah? Bagaimana agar air mengalir? Bagaimana ekosistem hewan tanah hidup nyaman? Sumber kesuburan tanah berasal dari langit dan  udara, tanah hanya tinggal menampungnya saja. Pengelolaan sampah baik membuat tanah subur sendiri.

Dunia semakin terbuka dan terhubung. Dalam kondisi seperti ini, yang menjadi raja adalah mereka yang menggenggam industri hulu. Industri hulu itu salah satunya ada pertanian. Kelak petani akan terhubung langsung dengan konsumen akhir. Bila ini tercipta, margin keuntungan petani akan semakin membesar. Oleh sebab itu, HM Sampoerna berani melepaskan industri rokoknya untuk beralih ke perkebunan. Bill Gates merambah industri pertanian menjadi pemain terbesar di Amerika.

Perang Ukraina memberikan gambaran betapa pentingnya industri pertanian. Ukraina bergolak  harga pangan bergolak. Suplai chain pangan dunia terganggu. Hingga Turki turun tangan menjadi mediator antara Rusia dan Ukraina agar perang tidak menganggu suplai chain pangan dunia.

Rasulullah saw berhijrah ke Madinah untuk mengokohkan pondasi dakwah di bidang ketahanan pangan. Madinah adalah kota pertanian. Keahlian utama penduduknya adalah pertanian. Di setiap selesai pertempuran Rasulullah saw salah satu yang menjadi keputusan terpenting adalah bagaimana mengelola tanah hasil rampasan perang agar menjadi industri pertanian yang kokoh dan berkesinambungan.

Jibril Selalu Mendatangi Rasulullah saw untuk Melawan Kejahatan Yahudi Oleh: Nasrulloh Baksolahar Dalam Al-Qur'an, Allah men...

Jibril Selalu Mendatangi Rasulullah saw untuk Melawan Kejahatan Yahudi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Dalam Al-Qur'an, Allah mengutus malaikat untuk melindungi mukmin dari depan dan belakang. Mereka bergilir menjaga manusia di setiap pagi dan petang secara bergantian dengan hilir mudik ke langit. Dalam setiap kondisi yang mencekam, menakutkan dan mengkhawatirkan, setiap mukminin dibisikan ketentraman oleh para malaikat. Bahkan malaikat yang bertasbih pun senantiasa  memohon ampun bagi mukminin.

Jibril senantiasa menjumpai Rasulullah saw saat menurunkan wahyu. Namun ada peristiwa lain, dimana Jibril selalu menjumpai Rasulullah saw, yaitu bila Yahudi melakukan kejahatan. Saat Rasulullah saw mengalami sakit yang tak kunjung sembuh di Mekah, Jibril menginformasikan sihir yang ditanam di sebuah subur. Lalu, Jibril mewahyukan tiga surat terakhir dalam Al-Qur'an. Yaitu, Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas.

Saat Yahudi Bani Quraizah melakukan penghianatan di perang Ahzab dengan melakukan makar bersama Suku Quraisy dan seluruh kabilah Arab, Jibril mendatangi Rasulullah saw. Jibril langsung mengajak Rasulullah saw untuk memerangi Yahudi Bani Quraizah. Pedang harus tetap terhunus. Setelah iti, Jibril bergerak cepat menuju benteng Yahudi Bani Quraizah.

Rasulullah saw bergerak cepat menyusul Jibril. Selama perjalanan, Rasulullah saw bertanya kepada para Sahabat yang disusulnya, " Apakah ada yang mendahulukan mereka?" Rasulullah saw menjelaskan bahwa yang menyusul mereka adalah Jibril yang hendak menghancurkan benteng Yahudi Bani Quraizah dan memasukkan ketakutan ke dalam hati mereka.

Rasulullah saw mendatangi benteng Yahudi Bani Nadhir untuk berkomitmen atas perjanjiannya. Rasulullah saw dipersilahkan masuk ke sebuah rumah. Ternyata di rumah tersebut telah direncanakan pembunuhan terhadap Rasulullah saw dengan hendak menjatuhkan batu dari atap rumah. Jibril pun datang menginformasikan rencana kejahatan tersebut. Rasulullah saw bergerak pergi dari rumah. Yahudi Bani Nadhir terheran-heran mengapa tiba-tiba Rasulullah saw pergi?

Saat perang Khaibar, wanita Yahudi menyediakan makanan kesukaan Rasulullah saw. Berupa paha daging yang ternyata telah dilumuri racun. Saat Rasulullah saw mulai memakan daging tersebut, namun belum sempat ditelan, Jibril datang menginformasikan kepada Rasulullah saw akan racun tersebut. Rasulullah saw segera memuntahkannya.

Dalam semua pertempuran dengan Yahudi, Jibril selalu datang, kecuali dipertempuran dengan Yahudi Bani Qainuqa. Jibril mendatangi Rasulullah saw untuk menginformasikan rencana jahat intelejen yang licik, memberikan semangat bertempur, menghancurkan benteng dan infrastruktur militer dan menghujamkan rasa ketakutan yang mencekam ke dalam hati Yahudi. Bukankah ini yang terjadi di pertempuran Gaza?

Di pertempuran Gaza, infrastruktur militer darat penjajah Israel begitu mudah dihancurkan. Tekanan mental menyebabkan ketakutan mencekam sehingga kemampuan tempur mereka hancur hingga menolak untuk bertempur. Itukah tanda pertolongan Allah melalui para malaikat-Nya?

Para Mediator Yahudi Madinah, Saat Mereka Terdesak Oleh: Nasrulloh Baksolahar Yahudi Madinah memiliki mata-mata di kota Madinah....

Para Mediator Yahudi Madinah, Saat Mereka Terdesak

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Yahudi Madinah memiliki mata-mata di kota Madinah. Mereka juga  memiliki mediator dan negosiator ulung yang hidup bersama kaum Muslimin di kota Madinah. Saat terdesak atau kalah, Yahudi menggunakan tangan-tangannya. Namun bila merasa kuat, mereka mengancam dan memerangi Muslimin. Bukankah, ini pun menjadi fenomena penjajah Israel?  Bila terdesak, mereka menggunakan tangan Amerika, Barat dan sekutunya sebagai mediatornya.

Setelah perang Uhud, Yahudi Bani Nadir berulah. Mereka merencanakan pembunuhan terhadap Rasulullah saw. Caranya dengan menimpakan batu besar dari atas loteng rumah saat Rasulullah saw berkunjung ke benteng Yahudi Bani Nadhir. Sebelum aksinya terlaksana, malaikat Jibril menginformasikan rencana jahat tersebut. Rasulullah saw selamat. Yahudi Bani Nadhir sudah menghianati perjanjian. Rasulullah saw memerintahkan mereka untuk meninggalkan Madinah, namun mereka melawan.

Abdullah bin Ubay, tokoh Munafikin Madinah, mengirimkan utusan. Pesannya, "Kuatkan hati kalian, bertahan dan jangan tinggalkan rumah kalian, aku mempunyai 2.000 orang yang siap  bergabung bersama kalian di benteng kalian. Mereka siap mati demi membela kalian. Dari kabilah Ghathafan tentu juga akan mengulurkan bantuan pada kalian."

Pemimpin Yahudi Bani Nadhir menjadi sangat percaya diri. Dia pun mengirimkan utusan ke Rasulullah saw. Pesannya, "Kami tidak akan keluar dari tempat tinggal kami. Berbuatlah menurut kehendakmu." Yahudi Bani Nadhir mempunyai pasukan yang diandalkan dan tidak mudah bagi mereka untuk menyerah. Rasulullah saw segera menyiapkan pasukan dengan Ali bin Abi Thalib sebagai panglimanya.

Pertempuran pun terjadi. Yahudi Bani Nadhir dari balik benteng melancarkan serangan dengan anak panah dan batu. Kebun kurma dan ladang mereka pun cukup membantu untuk pertahanan selain bentengnya. Ternyata, Abdullah bin Ubay, kabilah Ghathafan dan Yahudi bani Quraizah tidak datang. Akhirnya Yahudi Bani Nadhir menyerah.

Di perang Bani Quraizah. Yahudi berkhianat di perang Khandaq. Jibril mengajak Rasulullah saw untuk memerangi Bani Quraizah. Rasulullah saw segera mengirimkan pasukan 3.000 orang dengan panglimanya Ali bin Abi Thalib. Rasulullah saw mengepung mereka. Mereka pun menyerah. Mereka meminta mediator kepada Rasulullah saw pasca kekalahan mereka.

Yahudi Bani Quraizah menyerahkan keputusannya kepada Rasulullah saw atas kekalahan mereka. Mereka meminta kepada Rasulullah saw untuk mengirimkan mediator dari kalangan muslimin yang dahulunya pernah menjadi sekutu mereka dengan harapan hukuman yang ringan atas penghianatan mereka. Mereka meminta Abu Lubabah dan Saad bin Muaz sebagai mediatornya. Akhirnya, laki-laki dewasa Yahudi Bani Quraizah dibunuh seluruhnya karena penghianatannya.

Begitulah Yahudi. Bila merasa kuat mereka akan menghabisi muslimin walaupun mereka sudah berjanji untuk saling bekerjasama dan membangun. Namun disaat terpojok, mereka akan mencari para mediator dan negosiator yang diharapkan mampu meringankan hukumannya. Saat penjajah Israel terpojok, pasti mereka meminta Amerika, Barat dan sekutunya sebagai mediatornya.

Sumber:
Sirah Nabawiyah, Mubarakfury, Ummul Qura
Sirah Nabawiyah, Abdul Hasan An Nadwi, Quanta

Ajakan Jibril untuk Memerangi Yahudi Bani Quraizah Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Setiba di Madinah, Rasulullah saw membuat perjanj...

Ajakan Jibril untuk Memerangi Yahudi Bani Quraizah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 



Setiba di Madinah, Rasulullah saw membuat perjanjian dengan Yahudi. Isinya, Muslimin dan Yahudi hidup bersama-sama sebagai suatu bangsa. Jika Madinah diserang oleh musuh dari luar, Muslimin dan Yahudi harus mempertahankannya bersama-sama. Dengan perjanjian ini, segenap penduduk Madinah bertanggungjawab dan memikul kewajiban guna menyelenggarakan keamanan, menjamin keselamatan dan membela setiap serangan musuh.

Di perang Khandak, Madinah dikepung oleh 10.000 pasukan gabungan suku Quraisy dan hampir seluruh kabilah Arab selama 24 malam. Saat itu situasinya sangat genting. Peperangan berlangsung hingga malam. Bahkan ketika itu, Rasulullah saw sampai tidak sempat shalat Zuhur dan Ashar. Beliau bersabda, "Kita terlalu sibuk berperang sehingga lupa belum shalat Ashar. Semoga Allah memenuhi kuburan mereka dengan api neraka." (HR. Bukhari).

Di situasi yang genting. Yahudi Bani Quraizah melakukan penghianatan. Mereka mencoba menyerang dari dalam Madinah. Namun serangan mereka dapat dipatahkan oleh Shafiyah bin Abdul Muthalib. Bani Quraizah pun membatalkan perjanjiannya. Kondisi ini membuat Sahabat Saad bin Muaz, sekutu Bani Quraizah sebelum kedatangan Rasulullah saw, berkata, "Ya Allah! Jangan Engkau matikan aku sampai Engkau sejukkan mataku dengan Bani Quraizah."

Allah pun menurunkan pertolongan-Nya. Suku Quraisy dan Yahudi Bani Quraizah berselisih. Angin badai, halilintar dan hujan lebat memporakporandakan perkembangan lawan. Mereka pun meninggalkan Madinah. Rasulullah saw dan para Sahabat kembali ke rumah masing-masing.

Setiba Rasulullah saw di rumahnya, tiba-tiba malaikat Jibril datang dan berkata, "Apakah kalian telah meletakkan senjata? Sungguh para malaikat belum meletakkan senjatanya. Aku sendiri sekarang akan menuju Bani Quraizah." Pada riwayat lain, Jibril berkata, "Sesungguhnya Allah menyuruh engkau untuk menempuh perjalanan menuju Bani Quraizah. Aku bersedia mengalahkan mereka. Nanti aku akan meluluhlantakkan benteng pertahanannya. "

Siti Aisyah menceritakan bagaimana kedatangan Jibril. Dia berkata, "Saya seolah-olah melihat Jibril berada di sela-sela daun pintu. Kepalanya penuh dengan debu." Setelah Jibril pergi, Rasulullah saw memerintahkan muazin untuk mengumandangkan pengumuman, "Rasulullah saw menginstruksikan kepada kalian supaya shalat Ashar (hari ini), kecuali di Bani Quraizah!" Kemudian Rasulullah saw memberi mandat kepada Ibnu Ummi Maktum untuk mengurus Madinah." Dan, menunjuk Ali bin Abi Thalib sebagai panglima perang.

Rasulullah saw bergerak cukup cepat sehingga melewati beberapa Sahabat. Setibanya di As Shaurain sebelum tiba di Bani Quraizah, beliau bertanya kepada para Sahabat, "Apakah ada seseorang yang melewati kalian sebelum aku?"  Mereka menjawab, "Ya, dia adalah Dihyah bin Khalifah al-Kalbi." Rasulullah saw bersabda, "Bukan! Dia itu Jibril yang dikirim kepada Bani Quraizah guna menghancurkan benteng-benteng dan menghujamkan rasa takut ke hati mereka."

Perang melawan Yahudi sangat khusus, Allah yang langsung memerintahkan Rasulullah saw untuk memerangi Yahudi dengan mengutus Jibril, padahal beliau baru saja pulang dari perang Khandaq dan belum beristirahat. Jibril pun memerintahkan Rasulullah saw jangan meletakkan pedangnya tetapi langsung menuju  benteng Bani Quraizah begitupun dengan para Sahabat. Mereka harus langsung bergerak cepat dengan perintah shalat Ashar di Bani Quraizah.

Perhatikan pertempuran di Gaza, siapakah yang memasukkan rasa ketakutan dan menghancurkan infrastruktur militer penjajah Israel?  Mengapa gerakan perlawanan mampu menembus pertahanan penjajah Israel yang sangat canggih? Mungkinkah Jibril telah turun untuk menghancurkan benteng menghujamkan rasa takut ke setiap tentara penjajah Israel seperti saat perang Bani Quraizah?

Sumber:
Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad saw, Moenawar Chalil, GIP
Al-Wafa, Ibnul Jauzy, Pustaka Al Kautsar
Sirah Nabawiyah, Ibnu Hisyam, Penerbit Akbar
Sirah Nabawiyah, Abdul Hasan An Nadwi, Quanta

Hijrah Rasulullah saw, Mesinergikan Pusat Perdagangan dan Pertanian Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Sensus pertanian 2023 tahap I su...

Hijrah Rasulullah saw, Mesinergikan Pusat Perdagangan dan Pertanian

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 

Sensus pertanian 2023 tahap I sudah dipublikasikan. Hasilnya, terjadi penurunan 2,35 juta unit usaha pertanian jika dibandingkan dengan 2013. Penyebabnya, lahan pertanian yang terus menyempit dan minimnya generasi muda yang mau terjun ke pertanian. Pada sisi lain, import pertanian terus meningkat. Peluang besar, namun peminatnya berkurang? Sesuatu yang sangat ganjil. Bagaimana memecahkan persoalan ini?

Dalam kitab Bidayah wa Nihayah Ibnu Katsir pada peristiwa menjelang Hari Kiamat, seseorang bertanya pada Rasulullah saw tentang apa yang harus dilakukan saat fitnah akhir zaman terus menguat? Rasulullah saw menjawab agar mengurus tanah dan ternak serta mematahkan mata pedang. Di hadist yang lain, Rasulullah saw menjelaskan bila esok Hari Kiamat, maka yang dilakukan adalah menanam pohon. Artinya, semakin mendekati Hari Kiamat terjun ke dunia pertanian semakin menarik dan menguntungkan. Mengapa di Indonesia  justru ditinggalkan?

Hijrahnya Rasulullah saw dari Mekah ke Madinah, merupakan perubahan dari pusat perdagangan ke pusat pertanian. Mekah sebuah kota perdagangan, jadi rentan mengalami gonjang-ganjing yang tak terduga. Buktinya, saat Rasulullah saw diblokade secara ekonomi oleh Musyrikin Quraisy, Rasulullah saw dan Bani Hasyim mengalami krisis yang parah karena pemenuhan kebutuhan pokoknya mengandalkan barang dari luar, tidak dar hasil bumi sendiri.

Hijrah ke Madinah, membuat fundamental perekonomian Muslimin semakin kuat, karena pertanian dan perdagangan berkolaborasi. Muhajirin sangat ahli berdagang. Sedangkan Anshar sangat ahli bertani. Rasulullah saw mempersaudarakan Muhajirin dan Anshar bukan sekedar dari sudut keimanan semata tetapi juga sebuah kolaborasi antara kompetensi perdagangan dan pertanian. Nilai tambah pertanian menjadi melonjak luar biasa dengan bertambahnya orang yang terjun mengolah pertanian, menjualnya pun jadi sangat mudah karena Muhajirin sudah teruji soal jaringan bisnis yang luas hingga ke Syam dan Yaman.

Bertambahnya penduduk Muhajirin ke Madinah juga menaikan tingkat konsumsi. Dimana dalam banyak kasus, pertumbuhan perekonomian sebuah negara disebabkan karena naiknya konsumsi dengan meningkatnya jumlah penduduk. Roda perekonomian menjadi terus bergerak. Beberapa negara mengalami penurunan pertumbuhan perekonomian karena kurangnya bayi yang lahir seperti di Jepang.

Daya tahan perekonomian Muslimin di Madinah teruji saat terjadinya perang Khandaq. Walaupun Rasulullah saw dan Sahabat dikepung oleh gabungan pasukan Quraisy dan seluruh kabilah Arab selama beberapa waktu padahal di saat musim paceklik, Muslimin masih kuat karena Madinah memiliki ketahanan pangan yang tinggi dari hasil buminya. Berbeda dengan Mekah, saat distribusi pangan diblokade dari luar, Musyrikin Quraisy mengalami kelaparan sehingga meminta bantuan Rasulullah saw agar pihak yang memblokade segera menghentikan aksinya.

Rasulullah saw juga terus mengembangkan teknologi untuk meningkatkan produktivitas panen. Rasulullah saw membiarkan seorang Anshar yang mengawinkan pohon kurma dengan teknologi hasil risetnya bertahun-tahun. Awalnya, Rasulullah saw melarang, namun ketika hasilnya menurun, maka Rasulullah saw memerintahkannya untuk dilanjutkan kembali. Sebab, Rasulullah saw lebih paham dunia perdagangan dari pada pertanian.

Rasulullah saw hijrah ke Madinah untuk mengokohkan fundamental perekonomian Muslimin dengan ketahanan pangan yang tidak dimiliki oleh Mekah. Juga meningkatkan nilai tambah pertanian Madinah melalui sinergi dengan Muhajirin yang ahli perdagangan di Mekah. Kekuatan Mekah dan Madinah berpadu  menjadi mercusuar perekonomian di Jazirah Arab. Ingin menggairahkan pertanian dan perdagangan dari kehancuran? Belajarlah kepada Rasulullah saw yang sukses memadukan sektor hilir dan hulu.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (208) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (6) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (225) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (283) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (46) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (2) Nabi Isa (2) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (2) Nabi Nuh (3) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (1) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (191) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (431) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (155) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (195) Sirah Sahabat (114) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (95) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)