basmalah Pictures, Images and Photos
02/05/24 - Our Islamic Story

Choose your Language

Ditolong Alam Semesta dari Kisah Nabi Daud dan Sulaeman Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Allah menciptakan alam semesta untuk melayan...

Ditolong Alam Semesta dari Kisah Nabi Daud dan Sulaeman

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Allah menciptakan alam semesta untuk melayani dan menolong manusia untuk beribadah dan menjadi khalifah di muka bumi. Seperti Allah menciptakan surga saat Nabi Adam hidup di dalamnya bersama istrinya. Di dalam surga tidak ada kelaparan dan kekhawatiran. Semuanya dijamin. Hanya saja diberi satu ujian, yaitu pohon khuldi.

Alam semesta akan senantiasa melayani dan menolong, selama manusia memiliki karakter yang sama dan bersahabat dengan alam semesta. Yaitu, bersama-sama bertasbih, sujud dan berdoa. Seperti Nabi Daud, yang bertasbih bersama gunung dan burung. Apa buahnya? Anaknya, Nabi Sulaiman, yang menikmatinya. Apa itu?

Dari tasbih dan bersujud bersama alam. Dari persahabatan dan memahami alam semesta, Nabi Sulaiman dianugerahkan kekuatan alam dapat diberdayakan untuk kemudahan, kemakmuran dan membangun kekuatan peradaban yang dibangunnya. Jin, burung, awan, dan angin tunduk. Manusia yang beriman dan berilmu membersamainya. Itulah yang menyebabkan negri yang baru tumbuh bisa mengalahkan kekuatan negri yang sudah lama berdiri, yaitu negri Saba.

Ilmu manusia bisa memindahkan singgasana Ratu Saba dalam sekejap mata. Istananya sangat mencengangkan. Seluruh sumber daya hingga di lautan dapat dieksplorasi. Militernya sangat kuat karena memadukan karakter manusia, jin dan burung. Seluruh makhluk berdampingan dari manusia, jin, dan hewan lainnya berpadu membangun infrastruktur yang dibutuhkan saat itu.

Ketinggian ilmu dan teknologi terlihat dari kecepatannya. Perjalanan setengah hari Nabi Sulaiman sama dengan perjalanan satu bulan. Pemindahan singgasana ratu Bilqis hanya dalam kedipan mata. Seluruh sumber daya bisa dimanfaatkan hingga yang ada di dasar lautan. Kerukunan dan keamanan masyarakatnya terlihat dari keterpaduan dan gotong royongnya.

Mengapa semuanya tercipta? Allah yang menganugerahkannya karena sebab ketaatan dan keadilannya. Keadilannya terlihat dari bagaimana cara Nabi Sulaiman dan Daud memecahkan persoalan hukum di tengah masyarakat dalam kisah sengketa antar petani dengan kambingnya dan sengketa antar wanita yang bayinya diterkam oleh srigala.

Allah menolong manusia dengan dua cara yaitu mematuhi syariat-Nya dan bersahabat dengan alam semesta. Bila manusia bermaksiat dan berprilaku zalim. Maka pertolongan Allah akan dicabut.

Makna Berkebun Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Berkebun itu berarti menjalin kasih sayang dengan alam semesta. Berkasih sayang denga...

Makna Berkebun

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Berkebun itu berarti menjalin kasih sayang dengan alam semesta. Berkasih sayang dengan bumi dan langit. Berkasih sayang dengan seluruh makhluk-Nya. Bukan mengeksploitasinya. Bukan bagaimana panennya berlimpah ruah.

Berkebun berarti berukhuwah dengan alam semesta. Memahami karakter tanah dan hewan yang hidup didalamnya. Karakter tumbuhan dan yang hidup di permukaan tanah dan udara. Memahami cuaca, iklim, angin, awan, bulan dan matahari. Berkebun merasakan kesatuan diri dengan alam semesta.

Berkebun akan merasakan sujud dan bertasbihnya tumbuhan dan hewan. Mereka tak pernah membuat kezaliman. Tak pernah membuat kerusakan. Mereka menjalani kehidupan sesuai amanah yang telah ditetapkan Allah. Mereka tentram dengan takdirnya dalam melayani manusia.

Berkebun berarti bersedekah pada alam. Memberi makanan pada hewan tanah. Menyiapkan rumah yang nyaman bagi hewan tanah. Agar mereka bekerja menyuburkan tanah. Memberi makanan pada tumbuhan lainnya yang membantu kesuburan dam produktivitas hasil tanaman utama. Biarkan alam yang bekerja. Manusia fokus pada perannya sebagai hamba Allah.

Berkebun berarti belajar pada alam. Alam akan menjelaskan perihal dirinya. Akal dan hati seperti sedang berhadapan pada maha guru. Sang guru menjelaskan tentang dirinya, ilmunya, kemudahan dan kemanfaatnya bagi manusia dan mahkluk lainnya. Banyak guru yang bisu, namun ilmunya sangat mudah dipahami dan dicerna. Itulah hebatnya alam.

Berkebun berarti mengisi jiwa dengan karakter alam semesta. Alam semesta yang mentaati-Nya. Senantiasa berdzikir dan bertasbih. Ridha dan pasrah terhadap takdir-Nya. Namun dalam diamnya memberikan kemudahan dan kemanfaatan tanpa pamrih. Belajar ikhlas pada alam. Berkarya dalam kesunyian.

Perhatian arah dunia, gejolak di Ukraina, Gaza, Laut Merah dan Laut Cina Selatan. Apa yang akan terjadi? Sistem suplai chain pangan dunia  bisa terganggu. Apa solusinya? Membangun suplai chain pangan yang kokoh di negri ini.

Nabi Nuh, Kokoh pada Visinya Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Amru Khalid, ulama Mesir, mengkisahkan proses Nabi Nuh membuat perahu. ...

Nabi Nuh, Kokoh pada Visinya

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Amru Khalid, ulama Mesir, mengkisahkan proses Nabi Nuh membuat perahu. Dari menanam pohon, memelihara, menebang hingga merubah kayu menjadi potongan yang yang siap dibuat perahu. Berapa ratus tahun lamanya? Nabi Nuh tidak pernah memperdulikan. Visinya, menyiapkan kapal bila kelak terjadi banjir besar. Keistiqamahan dimulai dari keyakinan pada visi hidupnya.

Para komentator hanya fokus pada yang dikerjakan saat itu saja. Para Munafikin mencemooh apa yang dilihatnya saja dengan realitas saat itu saja. Mukminin berkarya berdasarkan realitas masa depan yang diinformasikan Allah dan Rasul-Nya. Realitas yang pasti terjadi, bukan berdasarkan dugaan, hipotesis, ramalan, proyeksi, riset atau intuisi. Ini yang membuat Mukminin beristiqamah.

950 tahun disebut orang gila, ahli sihir, dicemooh, dihina, diintimidasi dan dimusuhi. Mengapa tetap tegar? Allah memerintahkan untuk terus menanam pohon dan membuat kapal. Semua rintangan diserahkan kepada Allah. Bukankah cemoohan itu hanya suara di telinga? Bukankah semuanya tidak berarti apa pun bila tak diijinkan Allah?

Hati yang tertuju pada Allah. Hidup yang hanya menghambakan diri dan fokus menjadi khalifah Allah di muka bumi, tidak akan mudah terbolak balik hatinya. Tetap teguh menuju Tuhannya. Hanya mendengarkan arahan Firman-Nya. Inilah hidup yang menentramkan.

Nabi Nuh fokus pada ilham, bimbingan, arahan dan wahyu dalam membuat kapal dan menjalani dakwahnya. Hatinya tak mau disibukkan dengan komentar manusia. Tak mau dipalingkan dari Allah. Ada tugas besar, menyelamatkan Mukminin bila banjir menenggelamkan bumi yang dipijaknya.

Menyelamatkan Mukminin, tumbuhan dan hewan, agar keberlangsungan kebaikan dan kehidupan tetap terjaga. Agar keturunan dan Mukminin memenuhi kembali muka bumi. Andai Nabi Nuh mengabaikan peran ini. Bisa jadi, saat ini tidak ada manusia dan hewan lagi.  Menyelamatkan tumbuhan dan hewan, sama bernilainya dengan menyelamatkan Mukminin. Bukankah hewan dan tumbuhan, makhluk Allah yang senantiasa berdzikir dan bertasbih juga?

Nabi Nuh tak pernah lelah dengan kelelahannya. Dia terus membuat gerakan penyelamatan dengan membuat kapal. Yang saat itu sangat aneh dan mengherankan. Mengapa membuat kapal di gunung padang pasir? Firman Allah akan masa depan yang membuatnya terus berkarya.

Tegaknya Kebenaran Hanya Butuh Diperjuangkan Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Kebenaran akan tegak. Kezaliman akan runtuh. Ini hukum ...

Tegaknya Kebenaran Hanya Butuh Diperjuangkan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Kebenaran akan tegak. Kezaliman akan runtuh. Ini hukum abadi di alam semesta yang berlaku di setiap tempat dan zaman. Kezaliman itu lemah, untuk menegakkannya membutuhkan sumber daya yang banyak dan kuat. Oleh sebab itu, para pendukungnya adalah para adi daya. Seperti Amerika,  menghabiskan hampir 15.000 trilyun, dengan tentaranya berjumlah 500.000 personil saat perang Vietnam. Bagaimana akhirnya?

Sekuat apapun para penopang kezaliman akan tetap hancur. Walaupun Amerika, Jerman, Inggris, Kanada, Australia dan yang lainnya mendukung penjajah Israel dengan infrastruktur militer tercanggih, dana melimpah dari para investor raksasa dan personil yang banyak dan kuat, maka akan tetap hancur. Bukan karena kurangnya sumber daya, tetapi karena kelemahan apa yang didukungnya. Kezaliman itu seperti sarang laba-laba. Jadi, bagaimana cara memperkokohnya?

Kebenaran walaupun didukung oleh sumber daya yang paling lemah, bila diperjuangkan akan kuat dan tegak. Seperti lilin kecil bila dinyalakan akan mengusir kegelapan malam. Para Nabi dan Rasul selalu disepelekan oleh para petinggi kaumnya. Dianggap paling lemah kedudukan, paling sedikit harta dan pengikutnya. Mengapa dalam kelemahan bisa menang? Karena kebenaran yang diperjuangkannya. Kebenaran yang akan memperkokoh kelemahan dsn kekurangan sumber daya.

Menegakkan kebenaran hanya butuh jihad atau kesungguhan. Setelah itu, kebenaran itu sendiri yang akan menghimpun sumber daya yang dibutuhkan untuk mewujudkannya. Setelah itu akan datang semua kekuatan dari segala penjuru untuk mendukungnya. Seperti Palestina, tiba-tiba sebagian besar manusia mendukung kemerdekaannya padahal sebelumnya mereka dicap teroris oleh para adi daya kezaliman.

Kezaliman tidak akan pernah memikat hati dan akal, untuk itu butuh tipuan, propaganda dan paksaan untuk mewujudkannya. Berapa juta dolar bagi penjajah Israel untuk perang informasi di media sosial? Berapa banyak  kantor berita, penguasa dan pengusaha adi daya yang menjadi corongnya? Hingga presiden, Menlu dan panglima perang Amerika harus berkeliling Timur Tengah beberapa kali dalam periode yang singkat.

Untuk memaksa, penjajah Israel harus membumihanguskan Gaza dan membuat kerusuhan di Tepi Barat. Amerika di Vietnam harus menghanguskan hutan dengan zat pembakar bila di area pertempuran tersebut terdapat perlawanan Vietnam. Manusia berjiwa merdeka, tak bisa dipaksakan dan ditakuti.

Wajah kezaliman seperti prilaku syetan, yang membisikkan ketakutan dan memperdaya nafsu. Diberi diperdaya dengan kesenangan dan dihantui ketakutan. Dua senjata ini yang menjerumuskan bila hati dan akal ditanggalkan. Berapa lama manusia tertipu dan terpenjara? Jiwa kemerdekaan yang menjadi fitrah manusialah yang akan menghancurkannya.

Gesekan Pemerintah Netanyahu dengan Tentara Cadangannya Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Berdasarkan Wikipedia, setiap pemukim Yahudi...

Gesekan Pemerintah Netanyahu dengan Tentara Cadangannya

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Berdasarkan Wikipedia, setiap pemukim Yahudi di pendudukan Israel, yang berusia 17 tahun harus mengikuti wajib militer selama 24-34 bulan. Pada 2016 saja, yang siap dikerahkan untuk tugas militer sebanyak 2,8 juta. Tentara militer aktifnya 169.500, sedangkan cadangannya sebanyak 465.000 personil. 

The Washington Pos, pada 10/10/23 memberitakan, Militer penjajah Israel memanggil sekitar 360.000 tentara cadangan. Atau, setara 4 persen warganya. Ini menandai mobilisasi terbesar dan tercepat dalam sejarah. Namun juga, menjungkirbalikkan kehidupannya. Dimana, harus meninggalkan pekerjaan tetap dan keluarganya untuk operasi militer ke Gaza. Lalu, apa efeknya?

Terjadi keguncangan pada tentara cadangan. The Washington Post melihat beberapa tanda kekacauan dalam kecepatan proses penugasan tentara cadangan yaitu tidak tahu apa perannya dalam perang. Mereka bingung, marah, dan frustasi.

David Citron, seorang tentara cadangan berkisah, “Ribuan tentara, semuanya berjalan menuju pangkalan. Banyak kemarahan, banyak frustrasi, banyak keterkejutan,” imbuhnya. “Banyak orang yang benar-benar buta, termasuk saya sendiri.” Dalam kondisi mental seperti ini, dapatkah memiliki daya tempur yang kuat?

Disisi lain, petinggi militernya mengalami kebingungan tentang strategi dan target pertempuran dari agresi ke Gaza sebagai balasan infiltrasi Hamas. Sumber daya militer yang melimpah, namun salah strategi dan tak paham kekuatan musuh, bukankah akan sia-sia?

Raphael S Cohen, Direktur Project Air Force Rand Corporation, pada 13/1/2024 di Foreignpolicy.com menjelaskan kondisi Militer penjajah Israel sebelum agresi ke Jalur Gaza. Saran Militer Amerika, yaitu meminimalisir korban sipil dan menetapkan apa yang akan dilakukan setelah agresi selesai, seperti yang dilakukan Amerika di Irak dan Afganistan. Namun strategi Amerika bukan model yang tepat, karena Amerika kalah di Irak dan Afghanistan. Persoalan strategi ini membuat agresi darat ke Gaza sempat tertahan beberapa hari. 

Bukankah wilayah Jalur Gaza berbeda dengan Afganistan yang luas? Bagaimana pasukan yang sangat besar terjun di Gaza yang sempit dan padat? Dimana, wilayahnya berdampingan dan telah lebih 70 tahun berkonflik. Amerika saja di Afghanistan yang luas, maksimal hanya mengerahkan 100.000 tentara. 

Fakta lain yang mengejutkan, pasukan cadangan penjajah Israel ternyata mengalami kekurangan investasi dan tantangan kesiapan yang sistemik. Misalnya, laporan Januari 2023 dari Institut Studi Keamanan Nasional Israel, ternyata hanya 6 persen dari 360.000 personel yang telah menyelesaikan wajib militernya untuk memenuhi persyaratan tentara cadangan. Selama puncak protes terhadap reformasi peradilan tahun lalu, beberapa unit cadangan elit mengalami ketidakhadiran dalam latihan militer sebanyak lebih dari 40 persen. Artinya, pasukan cadangan tidak memenuhi syarat minimal untuk berperang.

The Time of Israel, 9/10/2023, juga mengungkapkan kekurangan investasi bagi kebutuhan tempur pribadi. Di media sosial, mereka mengatakan tidak dilengkapi perlengkapan perang dengan baik. Yang terungkap ke publik, salah satunya kurangnya plat keramik untuk rompi anti-peluru. Dengan terpaksa, mereka memilih untuk membelinya sendiri daripada harus meregang nyawa di medan pertempuran. Antar komandan pun kadang berselisih agar anggotanya mendapatkan perlengkapan tempur terlebih dahulu.

Konflik pemerintan Netanyahu dan tentara cadangan bukan saat sebelum agresi darat saja, jauh sebelumnya pada 22 Juli 2023, sekitar 10 ribu tentara cadangan penjajah Israel mengumumkan, akan meninggalkan tugasnya sebagai protes atas reformasi hukum pemerintah Netanyahu.

Kondisi ini sangat genting, menurut laporan Anadolu Agency, Kepala Staf Umum Herzi Halevi meminta pertemuan dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk membahas situasi tentara cadangan yang meninggalkan tugas. Bayangkan, sedang berkonflik dengan pemerintah Netanyahu, lalu kemudian harus bertempur melawan Hamas di bawah pemerintahan yang tidak kredibel, ini sangat mempengaruhi mental juang. Ini menimbulkan perpecahan  internal.

Menurut situs media Walla, tentara cadangan Israel muak dengan perilaku pimpinan mereka yang datang hanya untuk mengambil foto di zona pertempuran, lalu pergi begitu saja. “Kami bosan melihat perwira berpangkat mayor jenderal dan brigadir jenderal datang hanya untuk foto-foto di zona pertempuran lalu pergi. (Sedangkan) Kami belum pulang ke rumah. Selama berminggu-minggu,” ucap salah satu tentara.

Dengan kondisi seperti ini, maka pengerahan 360.000 tentara cadangan tidak efektif. Yang tewas, cacat dan depresi semakin banyak dan meluas. Akhirnya, demobilisasi tentara penjajah Israel dilakukan besar-besaran dari Gaza, dengan alasan memasuki pertempuran tahap ke tiga. 

Operasi Badai Al-Aqsha Titik Awal Kegagalan Kolonialisme Penjajah Israel Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Pengamat menilai, Hizbullah...

Operasi Badai Al-Aqsha Titik Awal Kegagalan Kolonialisme Penjajah Israel

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Pengamat menilai, Hizbullah di Lebanon Selatan diperkirakan tidak akan terlalu jauh melibatkan diri dengan menyerang masuk wilayah pendudukan Israel. Resikonya berat, dianggap aneksasi. Jadi, serangannya cendrung hanya tembakan rudal ke situs-situs militer dan pemukiman. Dampaknya tetap signifikan bila dikaitkan dengan pemukiman. 70.000 pemukim mengosongkan wilayah utara pendudukan Israel. 

The Washington Post membahas krisis yang dihadapi oleh pemukim penjajah Israel di tengah eskalasi militer di front utara dengan Hizbullah selama sekitar tiga bulan. Daerah ini berubah menjadi zona militer tidak resmi karena setiap hari terdengar ledakan artileri dan rudal. Sehingga pemukim Yahudi merasakan suasananya seperti di Gaza.

Kekhawatiran pemukim Yahudi pasca infiltrasi Hamas diungkapkan, "Sampai 6 Oktober, kami dipandang sebagai polisi di Timur Tengah. Setelah 7 Oktober, kami dipandang kehilangan kemampuan untuk melakukan pencegahan," kata Moshe Davidovich, ketua dewan Israel di wilayah utara Israel.

Konsep wilayah penyanggah keamanan pasca 7 Oktober pun berubah, sebelumnya 4 kilometer ke dalam daerah Lebanon sekarang justru beberapa kilometer ke dalam wilayah pendudukan Israel. Berarti ini kemunduran signifikan, karena akan banyak wilayah tak berpenghuni di sepanjang perbatasan dengan Lebanon. Jadi, mengurangi kapasitas pemukim Yahudi yang bisa ditampung. Bukankah berdirinya penjajah Israel di tanah Palestina untuk menampung Yahudi dari seluruh dunia, seperti semangat pendirinya Theodor Herzl?

Ketakutan luar biasa dari tidak  tercapai target militer di Gaza, diungkapkan pula oleh mantan kepala badan intelijen Israel (Mossad), Yossi Cohen, dalam sebuah artikel yang diterbitkan Haaretz. Yaitu, mengancam keberadaan Israel. Kegagalan dan salah langkah pemerintah Israel membuat warga Israel berisiko kembali ke Rusia, Polandia, Inggris, dan negara lain jika negara-negara tersebut bersedia menerimanya.

Karena efeknya sudah sangat jelas. Banyak tentara penjajah Israel yang mengalami cacat dan trauma. Rasa ketakutan pemukim Yahudi melonjak tinggi. Setengah juta pemukim eksodus keluar. Yang berpergian ke luar negri tidak kembali. Penurunan signifikan migrasi Yahudi ke Tanah Palestina. Banyak pemukim Yahudi yang membeli properti di Siprus Yunani.

Agar pemukim Yahudi tetap merasa  "nyaman" di Tanah Palestina. Penguasa penjajah Israel memberikan ragam insentif berupa pemberian kompensasi terhadap perusahaan, mengganti kerugian kerusakan properti, menampung dan membiayai kehidupan pemukim yang terdampak perang. Namun sanggupkah mempertahankan kenyamanan ini bila pertempuran berlangsung lama? Dimana Tepi Barat mulai bergolak keras dan keuangan negaranya semakin berat?

Mengapa kaburnya pemukim Yahudi ini mengancam keberadaan penjajah Israel? Sebab, pembukaan pemukiman merupakan strategi kolonialismenya. Ini terungkap  dalam Diskusi ‘Berbincang dan Berpikir tentang HI’ pada 24/8/2021, dimana Institute of International Studies ‘IIS’ HI UGM membedah konsep Settler Colonialism dari kasus Israel-Palestina dengan bertajuk “Memahami Konsep Settler Colonialism: Studi Kasus Israel-Palestina”.

Perbedaan antara kolonialisme klasik dan kolonialisme pemukim yang dilihat dari tiga aspek, yaitu otonomi koloni, prioritas, dan sikap terhadap masyarakat asli. Dalam  kolonialisme pemukim bertujuan untuk menjadikan tanah masyarakat asli sebagai rumah baru bagi pemukim dengan cara pengambilalihan wilayah. Oleh sebab itu, masyarakat asli pun dilihat sebagai halangan, dalam kata lain menjadi musuh yang tidak diinginkan dalam struktur masyarakat pemukim.

Kolonialisme pemukim didasari oleh dua logika,  yaitu logika pemusnahan (logics of elimination) dan logika dehumanisasi (logics of dehumanisation). Dengan dua logika ini, pemukim Israel memandang penduduk asli Palestina sebagai kelompok yang terbelakang dan pantas digantikan oleh pemukim yang lebih beradab.

Pembangunan pemukiman Yahudi di Tanah Palestina merupakan gerakan kolonialismenya. Oleh karena itu, dua menteri penjajah Israel memerintahkan agar pemukim Yahudi memasuki Gaza. Rakyat Palestina diperintahkan untuk bermigrasi ke negara-negara Timur Tengah dan telah menyiapkan tanah di Kongo. Apakah ini akan tercapai? Keteguhan rakyat Palestina di Tanah Palestina menjadi penghancur kolonialismenya. Gerakan Perlawanan pada Badai Al-Aqsha merupakan sarana peneguhannya.

Eksodusnya pemukim penjajah Israel merupakan tanda kehancurannya. Seperti yang terjadi di Madinah pada era Rasulullah saw, dimana Yahudi keluar dari Madinah dan Khaibar. 


Kerisauan Amerika Saat Genosida Atas Palestina Dibawa ke Mahkamah Internasional  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Afrika Selatan menga...

Kerisauan Amerika Saat Genosida Atas Palestina Dibawa ke Mahkamah Internasional 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Afrika Selatan mengajukan gugatan terhadap penjajah Israel ke Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag, Belanda. Langkah ini untuk menambah tekanan dunia internasional terhadap penjajah Israel untuk menghentikan genosida terhadap penduduk Palestina di Gaza. Gugatan setebal 84 halaman diajukan ke pengadilan pada 29 Desember 2023.

Bagi penjajah Israel, langkah Afrika Selatan menambah persoalannya. Dari, keributan internal antara penguasa dengan militer yang hingga saat ini belum mencapai target apa pun dari agresi ke Gaza, siapa yang bertanggungjawab atas infiltrasi Hamas pada 7 Oktober 2023 hingga demonstrasi kerabat sandera yang meluas. Front  pertempuran di perbatasan terus meluas dari perlawanan di Lebanon, Suriah, dan Irak. Hingga Blinken, Menlu Amerika, pun harus berkeliling agar tidak terjadi perang kawasan. Kepentingannya di Laut Merah diganggu oleh Houthi di Yaman. Apa efek aduan ke Mahkamah Internasional bagi penjajah Israel?

Nasib pengajuan Afrika Selatan ini bisa seperti Gambia yang menggugat Myanmar pada 2019. Prosesnya bisa bertahun-tahun. Pada persidangan di Oktober 2023 saja, persidangannya baru pada tahap meminta Gamia menanggapi argumen balasan Myanmar. Untuk mengantisipasi hal ini, Afsel telah meminta pihak ICJ untuk mengeluarkan hasil yang cukup cepat seperti kasus gugatan Ukraina pada Rusia.

Tantangan pertama yang dihadapi oleh Afsel adalah apakah penjajah Israel memang berniat melakukan genosida di Gaza? Selama ini penjajah Israel selalu mengatakan rumah sakit dijadikan markas komando Hamas. Kamp pengungsian dijadikan sebagai perisai sipil Hamas sehingga kematian sipil sebagai sesuatu yang tak terhindarkan dari pertempuran. Apapun alasan penjajah Israel selalu didukung oleh Amerika.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Minggu (31/12), mengecam langkah Afrika Selatan, "Afrika Selatan, bukan kami yang melakukan genosida, melainkan Hamas. Dan Hamas akan membunuh kita semua jika mereka bisa. Sebaliknya, IDF bertindak dengan cara yang paling bermoral. IDF melakukan segala cara untuk melukai warga sipil, dan Hamas melakukan segala cara untuk melukai mereka, menggunakan mereka sebagai perisai manusia," kata Netanyahu. Langkah Afsel bisa mengubah penjajah Israel di mata dunia yaitu dari korban menjadi penjahat perang dan dari mereka yang mempunyai hak atas Palestina menjadi pembunuh anak-anak.

Amerika pun bereaksi keras terhadap permohonan Afsel yang membawa penjajah Israel ke Mahkamah Internasional. Juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller pada konferensi pers Rabu, 3/1/2024, berkata,  “Tuduhan tersebut tidak boleh dianggap enteng, dan sehubungan dengan Amerika Serikat, kami tidak melihat adanya tindakan (Israel) yang merupakan genosida." Sikap Amerika ini sangat berbeda saat Ukraina mengajukan gugatan ke Mahkamah Internasional tentang genosida Rusia, dimana Amerika mendukung penuh Ukraina.

Mengapa Amerika ikut mengutuk tindakan Afsel? Selama ini Amerika memberikan "cek kosong" atas bantuan infrakstruktur militer dan dananya. Pada agresi penjajah Israel ke Gaza, setelah 7 Oktober, Amerika memberikan bantuan dana khusus, pesawat tempur, peralatan militer, termasuk bom-bom yang digunakan untuk membunuh rakyat Palestina. Bila gugatan ini disetujui Mahkamah Internasional, maka Amerika menjadi pihak "tertuduh" yang membantu genosida dan telah  menjadi gudang senjata de facto penjajah Israel. Hal ini akan membuat Biden semakin rentan terhadap penentang perang di dalam negri dan tuduhan internasional atas standar gandanya.

Amerika memang telah menjelma menjadi Israel besar yang menjajah Palestina.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (208) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (6) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (225) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (283) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (46) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (2) Nabi Isa (2) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (2) Nabi Nuh (3) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (1) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (191) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (431) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (155) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (195) Sirah Sahabat (114) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (95) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)