Kisah-Kisah Al-Qur'an untuk Siapa?
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Tak ada kebaikan pada kisah-kisah-kisah Israiliyat dan mitos-mitos karena ia kehilangan sifat kebenaran, kejujuran dan ketepatan. Sebuah kisah dan sejarah hanya bermanfaat bila berlandaskan kebenaran. Kisah apa yang pasti benar? Hanya yang terdapat di Al-Qur'an dan Hadist.
Allah memerintahkan Rasulullah saw untuk menyampaikan kisah-kisah di Al-Qur'an. Berkisah merupakan metode Rabbani yang penuh hikmah dan kebijaksanaan.
Sebab, memanjakan pendengaran dengan menikmatinya dan memuaskan cita rasa seninya. Namun, pada sisi lain menggerakkan hati dan akal untuk berfikir dan menyarikan pelajaran tentang keimanan, dakwah, jihad dan keteguhan.
Dengan kisah yang bersumber dari Al-Qur'an, Allah meneguhkan hati yang beriman. Meneguhkan yang membaca, mendengar dan yang mengkisahkannya kembali.
Meneguhkan hati dalam kebenaran, keyakinan akan janji-Nya, keberadaan bersama tentara-Nya, superioritas dengan kebenaran atas semua kekuatan bathil, perlawanan terhadap musuh-musuh-Nya, serta konsisten dengan manhaj-Nya hingga bertemu dengan-Nya.
Siapakah yang bisa merasakan kemanfaatan ini semua? Tidak semua orang dapat mengambil manfaat dari kisah orang-orang terdahulu dalam Al-Qur'an. Tidak semua orang mampu mencermati petunjuk, pelajaran, dan peringatan dari kisah-kisah itu.
Kemanfaatan ini khusus bagi yang berakal, yang memiliki nalar benar, pandangan jernih, perhatian konkret, pengalaman dakwah, dan kontribusi jihad untuk menegakkan tujuan dari Al-Qur'an.
Link Kami
Beberapa Link Kami yang Aktif