basmalah Pictures, Images and Photos
07/28/21 - Our Islamic Story

Choose your Language

Sunan Rasulullah saw Penempaan Aplikatif Calon Pemimpin Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Perjalanan um...

Sunan Rasulullah saw Penempaan Aplikatif Calon Pemimpin

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Perjalanan umat ini, sama persis dengan perjalanan Rasulullah saw. Kemenangan umat ini, sama dengan syarat kemenangan yang harus dipenuhi oleh Rasulullah saw. Tantangan umat ini, sama dengan tantangan yang dihadapi oleh Rasulullah saw. Akhlak umat ini harus sama dengan akhlak Rasulullah saw untuk memimpin peradaban dunia. Itulah mengapa cinta kepada Rasulullah saw harus melebihi kecintaan kita kepada diri sendiri.

Saat Rasulullah saw baru saja bertemu Jibril di Gua Hira. Beliau bertawaf di Kabah. Bertemu Waraqah bin Naufal, pendeta Nasrani yang ahli dalam Taurat dan Injil. Sang pendeta berkata, "Sungguh engkau adalah Nabi umat ini. Sungguh Jibril yang dahulu pernah datang kepada Musa kini telah datang padamu. Engkau pasti akan diusir, didustakan, disakiti, diperangi. Seandainya aku masih hidup pada hari itu, pasti aku akan menolong." Kemudian sang pendeta mencium ubun-ubun Rasulullah saw.

Periode kebangkitan akan terus berjalan sesuai hukum kehidupan. Berawal dari keterkucilan, didustakan, diusir, disiksa dan dimusuhi. Itulah periode awal perjalanan Rasulullah saw. Itulah yang tengah terjadi pada umat ini. Di Indonesia hingga kasus terakhir di Uighur. Tak ada kekuasaan yang melindunginya. Tak ada kepemimpinan yang memback upnya. Dalam kondisi ini, gaung semangat memimpin peradaban dunia harus tetap digaungkan dan diyakini. Itulah rahasia keteguhan Rasulullah saw dalam kitab Sirah Nabawiyah karangan Al-Mubaraky.

Rasulullah saw tidak saja menjanjikan menjadi raja di Surga. Tetapi menjadi raja di dunia. Rasulullah saw menjanjikan, mereka yang teguh keislamannya akan menjadi pemimpin Arab dan non Arab. Menguasai Konstatinopel dan Roma. Menjadi penguasa Romawi dan Persia. Seluruh negri akan aman dan makmur. Itulah yang ditawarkan kepada kabilah yang mau memeluk Islam. Semua ucapan Rasulullah saw ditertawakan. Dalam kondisi lemah, namun berbicara menjadi pemimpin peradaban dunia?

Orientasi keberislaman kita masih sempit dan picik. Masih berorientasi pada pahala dan dosa. Namun tidak berorientasi pada penyiapan karakter menjadi pemimpin peradaban dunia. Semua ibadah, amal shaleh dan akhlak yang dididik oleh Rasulullah saw adalah dalam rangka agar umat Islam menjadi pemimpin peradaban dunia. Menggenggam kepemimpinan dunia. Menjadi kreator rahmatan lil alamin. Itulah mengapa akhlak kita harus sama persis dengan akhlak Rasulullah saw.

Menghidupkan Sunah Rasulullah saw untuk menghidupkan syarat-syarat menjadi pemimpin peradaban dunia. Menghidupkan Sunah Rasulullah saw agar Allah menjadi penopang, pembimbing,  penolong dan perekayasa perjalanan menuju kepemimpinan dunia. Tak mungkin umat Islam menjadi pemimpin dunia dengan meninggalkan sunah-sunah Rasulullah saw.

Identikan diri dengan Rasulullah saw dengan menghidupkan Sunnahnya. Itulah cara penempaan diri termudah untuk menyiapkan diri menjadi pemimpin dunia.

Muhammad bin Maslamah Paspampres-nya Rasulullah Muhammad bin Maslamah adalah seorang sahabat dari golongan Kaum Ansar yang mempu...


Muhammad bin Maslamah
Paspampres-nya Rasulullah

Muhammad bin Maslamah adalah seorang sahabat dari golongan Kaum Ansar yang mempunyai postur tubuh yang besar jika dibandingkan dengan para sahabat yang lain. Bersifat pendiam dan serius. Dia dipersaudarakan oleh Rasulullah dengan Abu Ubaidah bin al-Jarrah. Muhammad bin Maslamah adalah sahabat Anshar dari suku Aus.

Setiap pemimpin hebat pasti memiliki pasukan penjaga yang istimewa. Nah, begitu pula dengan Rasulullah ï·º, meskipun beliau ï·º  gagah perkasa dan kuat, tetap ada sahabat yang bertugas menjadi pasukan pengamanan "presiden" (Paspampres) yang memastikan keselamatan Rasul ï·º di Madinah dan di medan tempur. Kenalkan salah satu yang terbaik: Muhammad bin Maslamah Radhiyallahu Anhu.

Sebenarnya, pasukan keamanan yang menjaga Rasulullah ï·º ada banyak. Kadang dilakukan oleh Ali bin Abi Thalib ketika Rasul kedatangan tamu kenegaraan atau ketika Nabi ï·º sedang tidur di Masjid Nabawi. Kadang juga dijaga oleh Sa'ad bin Abi Waqqash. Namun, dalam banyak peristiwa, Rasul ï·º secara langsung dijaga oleh sahabat hebat bernama Muhammad bin Maslamah, tokoh Anshar yang cerdas dan pemberani.

Siapakah beliau? Namanya sama persis dengan nama Nabi, namun tentu Nabi ï·º terlebih dahulu yang memiliki nama mulia itu. Muhammad bin Maslamah lahir sekitar 31 tahun sebelum hijrahnya Rasul, atau lebih mudahnya: Nabi Muhammad ï·º usianya 22 tahun lebih tua dari sahabat ini. Ia masuk Islam lewat perantara Mushab bin Umair (The First Ambassador of Islam) dan menjadi pembela Mushab ketika berdakwah di Madinah pertama kali.

Imam Adz Dzahabi menggambarkan postur badan sahabat ini dalam kitab Siyar A'lam An Nubala, "tubuhnya tinggi besar, berkulit agak gelap dan rambut beliau tipis." Dari situ saja kita bisa membayangkan sosok ini memang sangat cocok menjadi seorang tentara elit yang menjaga Rasulullah ï·º. Dan hebatnya lagi, Rasul mempersaudarakan Muhammad bin Maslamah dengan sahabat dahsyat dari Muhajirin yang digelari "orang paling amanah di umat ini." Siapa dia? Ya, Abu Ubaidah bin Al Jarrah.

Sejarah mencatat bahwa Muhammad bin Maslamah adalah penjaga tenda Rasul di perang Uhud. Beliau membersamai Nabi ï·º sampai detik-detik paling berbahaya di pertempuran itu. Saat itu Rasulullah ï·º sangat kehausan, dan Muhammad bin Maslamah bertanggungjawab mencarikan air agar Rasul dapat minum dalam kondisi genting itu.

Pada tahun 3 Hijriah, Rasulullah ï·º dan sahabatnya dihadapkan dengan masalah serius. Salah satunya, ada seorang pemimpin Yahudi yang berbuat onar bernama Ka'ab bin Asyraf. Pentolan Yahudi ini merusak nama baik Rasul dengan syair-syair yang mengina dan opini fitnah. Ia juga banyak membocorkan rahasia Madinah ke tokoh-tokoh Musyrikin Quraisy, mengkhianati piagam Madinah yang telah disepakati bersama.

Saat itu Rasulullah ï·º menawarkan pada sahabatnya tentang sebuah misi khusus, "Siapakah di antara kalian yang sanggup memerangi Ka'ab bin Ashraf? Sebab dia telah menyakiti Allah dan Rasul-Nya." Ada beberapa yang menawarkan diri, namun yang paling siap dan tepat untuk misi besar itu adalah Muhammad bin Maslamah. Ia berhasil meringkus dedengkot Yahudi itu dan membunuhnya beberapa waktu kemudian.

Pernah juga pada tahun 6 Hijriah, Rasul ï·º memberi misi khusus kepada Muhammad bin Maslamah untuk memimpin 10 orang sahabat menuju markas musuh di Bani Muawiyah dan Bani Awwal. Qadarullah, musuh mengetahui kehadiran mereka, dan mengirim 100 tentara untuk membunuh 10 sahabat ini. Semua syahid kecuali Muhammad bin Maslamah yang berhasil menyelamatkan diri dengan keadaan penuh luka.

Ketika membebaskan Kota Makkah, Rasulullah ï·º dikawal secara khusus oleh 100 tentara berkuda yang dimimpin oleh Muhammad bin Maslamah. Pasukan pengawal ini sekaligus membawa logistik berupa anak panah, ratusan perisai dan alat tempur lainnya. Muhammad bin Maslamah memastikan Rasul sampai ke Makkah, dan bahkan dia sendiri yang memegang tali kendali unta Rasul ketika sedang thawaf mengelilingi Ka'bah.

Setelah Baginda Nabi ï·º wafat, sahabat hebat ini masih berperan besar dalam dakwah. Beliau menjadi pasukan elit pembebasan wilayah Mesir, pasukan keamanan Khalifah Umar ketika sedang mengontrol pasukan Muslimin di Al Jabiyah, bahkan menjadi orang kepercayaan Umar untuk mengontrol pejabat-pejabat yang diduga tidak amanah.

Semoga kita mampu mengambil inspirasi dari sosok hebat Muhammad bin Maslamah. Yang kekuatannya  ia gunakan demi kebaikan Islam dan Umat.

Referensi :
1. Siyar A'lam An Nubala, Imam Adz Dzahabi
2. Asadul Ghabah fi Ma'rifati Ash Shahabah, Ibnu Al Stair
3. Subulul Huda wa Ar Rasyad fi Surati Khairil Ibad, Ash Shalih Asy Suami
4. Shahih Al Bukhari

Biografi, Duplikasi Kebrilianan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Membaca biografi itu cara menduplikas...

Biografi, Duplikasi Kebrilianan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Membaca biografi itu cara menduplikasi diri terhadap tokoh tertentu. Membaca biografi itulah cara merevolusi diri yang paling mudah. Hanya baca, amati dan tiru. Menyibukkan diri dengan biografi, menyibukkan diri berinteraksi dengan orang hebat dalam sejarah.

Berkomunikasi dengan mereka yang telah wafat. Berinteraksi dengan mereka yang telah wafat salah satunya dengan membaca biografinya. Menjaga dan mengembangkan pemikiran, hati, jiwa dan akhlak salah satunya dengan membaca biografi. Bila energi diri sedang melemah, maka ku penuhi hari-hari dengan membaca biografi.

Dianugerahi satu cipratan ilmu mereka. Dianugerahi satu cipratan pemikiran dan mindset mereka sudah sesuatu yang luar biasa. Dianugerahi satu cipratan cinta mereka sudah sesuatu yang luar biasa pula. Seolah-olah selalu berkumpul riung bersama. Membaca biografi mereka seolah-olah saya sedang duduk membersamai mereka.

Jiwa-jiwa terpaut. Hati-hati terpaut. Pemikiran terpaut. Kebiasaan rutinitas terpaut. Ilmu dan akhlak terpaut. Itulah inti dari membaca biografi. Andai tak bisa meraih apa pun dari membaca biografi mereka, minimal waktu-waktu telah disibukkan bersama mereka. Minimal hari-hari telah kumpul riung bersama. Minimal muncul cinta dan kerinduan bersama mereka.

Dari membaca biografi mereka, semoga tumbuh cinta kepada mereka. Tumbuh ingin berjumpa dengan mereka. Tumbuh ingin berbicara langsung dengan mereka di akhirat nanti. Semoga dengan rasa cinta ini, mereka mengingat ku. Lalu memohon kepada Allah untuk dikumpulkan bersama.

Hari ini ku baru bisa mengumpulkan beragam biografi mereka. Hari ini ku baru bisa membaca biografi mereka. Namun itulah hari-hari istimewa dalam kehidupanku. Itulah hari-hari pemulihan jiwa dan pemikiran di saat terserang virus kelemahan dan kemalasan.

Ilmu Para Pemimpin rev Oleh: Nasruloh Baksolahar Sejarah sering dipalsukan dan dimanipulasi sesuai kepentingan. Sejarah kadang u...

Ilmu Para Pemimpin rev

Oleh: Nasruloh Baksolahar

Sejarah sering dipalsukan dan dimanipulasi sesuai kepentingan. Sejarah kadang untuk menaikkan harga diri, juga menghinakan. Sejarah menjadi dasar energi kebangkitan. Karena fitrah manusia mencintai leluhur dan tanah airnya. Belajar dari masa lalu untuk mengulangi kejayaan. Belajar sejarah juga untuk melanjutkan visi, misi dan semangat para pendahulunya yang belum terrealisasi. Sejarah menjadi penyambung gagasan generasi terdahulu dengan generasi masa kini. Bukankah penemuan brilian masa ini, kelanjutan kebrilianan masa lalu?

Bagaimana sejarah dapat membangun dan membentuk jiwa dan umat? Dalam Islam, pertumbuhan ilmu sejarah beriringan dengan ilmu hadist. Ilmu hadist menjadi pondasi ilmu sejarah. Karya besar para ahli hadits salah satunya adalah ilmu sejarah, bukan hanya ilmu Fiqh. Methodelogi llmu sejarah umat Islam sangat berbeda dengan umat lainnya. Methodelogi ini yang menciptakan keunikan tersendiri dalam ilmu sejarah Islam.

Umat lain tidak memperhatikan jalur periwayatan atau sanadnya. Tak menguji karakter, akhlak, daya ingat  dan kredibilitas para nara sumbernya. Tak membukukan dan mengkompilasi para narasumber dengan segala pernak-pernik kehidupannya. Islam memperhatikan seluruhnya. Inilah yang bisa menjaga keotentikan dan kejujuran sejarah Islam. Tak ada kebohongan dan manipulasi sejarah. Inilah kuncinya.

Apakah bisa membangun jiwa berlandaskan kebohongan? Bisakah membangun bangsa dan umat di atas kerapuhan kedustaan?  Keburukan tidak akan pernah menghasilkan kebaikan. Kedustaan takkan pernah membuahkan energi kebangkitan dan kecerdasan. Manipulasi tak pernah menghasilkan kejernihan jiwa dan pikiran. Manipulasi hanya membuahkan perpecahan. Maka bangunlah ilmu berpondasi kejujuran, maka akan berbuah mata air keberkahan.

Di atas kejujuran sejarah inilah umat Islam membangun jiwa yang lemah. Memperbaiki pemikiran yang stagnan. Mengokohkan dan menguatkan langkah yang sebelumnya lemah. Merevisi perjalanan yang terseok-seok karena kehilangan figur yang menjadi tauladan. Mendapatkan solusi ditengah kebuntuan ide dan inspirasi.

Muhamad Az-Zuhali mengutip perkataan al-Jahiz, ilmunya para pemimpin itu adalah sejarah. Mempelajari sejarah akan menambah kecerdasan dan pengalamannya. Amati tiru dan modifikasi, inilah kecerdasan yang sangat sederhana. Saat Umar bin Abdul Aziz baru diangkat menjadi khalifah, dia membaca surat menyurat dan seluruh keputusan yang telah diambil oleh Umar bin Khatab untuk membangkitkan kembali keadilan yang berjaya di era Umar bin Khatab.

Ketika Rasulullah saw menghadapi masalah pelik, Allah menurunkan beragam kisah Nabi dan Rasul terdahulu. Di masa Bani Umayyah dan Abbasiiyah, salah satu ilmu dasar bagi para khalifah dan penggantinya adalah ilmu sejarah. Mereka bersemangat mendengarkan sejarah raja-raja terdahulu, dengan tujuan dijadikan pelajaran dan nasihat yang baik dari kejadian di masa lalu.

Prof Syakir Mustafa menjelaskan fakta sejarah bahwa Khalifah Muawiyah bin Abu Sofyan memanggil Ubaid bin Syaryah untuk berkisah tentang raja-raja dari Arab dan non Arab. Dan memerintahkan ajudannya untuk menuliskan kisah yang dituturkannya. Khalifah Marwan bin Hakam selalu mendatangi majlis Hakim bin Hizam untuk mendengarkan kisah peperangan masa lalu. Khalifah Abdul Malik bin Marwan hingga Umar Bin Abdul Aziz menanyakan kepada para Tabiin yaitu Urwah bin Az Zubair tentang sejarah. Urwah bin Az Zubair termasuk penulis pertama peperangan Rasulullah saw.

Khalifah Hisyam bin Abdul Malik meminta asistennya untuk menuliskan kisah yang dituturkan oleh Imam Az Zuhri, seorang Imam terkemuka di Madinah. Bila melihat perjalanan keilmuan para Imam Mazhab di waktu kecil, salah satu ilmu awal yang dipelajari secara konsisten adalah ilmu sejarah. Ketika sejarah telah melahirkan para pemimpin, mengapa saat ini dianggap tak menarik untuk dipelajari? 

Jadi ingat tutur kata Sayid Qutb, bahwa cara menghancurkan umat Islam adalah dengan menjauhkan umat Islam dengan sejarahnya. Menjauhkan dari Sirah Nabawiyah. Ustadz Budi Ashari pernah berkata dalam ceramahnya, bahwa cara meningkatkan kejeniusan dengan membaca sejarah para Nabi, Sahabat dan Tabiin. Jadi, menjauhkan dari sejarah berarti menyuburkan kebodohan di tengah umat. Menjauhkan dari sejarah berarti menghancurkan lahirnya para pemimpin baru.

Referensi:
Shahih Tarikh Thabari, Imam Thabari, Di tahqiq oleh Muhammad bin Tahir Al Barzanji, Pustaka Azzam, Maret 2011

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (208) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (6) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (225) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (283) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (46) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (2) Nabi Isa (2) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (2) Nabi Nuh (3) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (1) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (191) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (431) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (155) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (195) Sirah Sahabat (114) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (95) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)