Daya Tahan Pertempuran
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Melihat pertempuran jangan dari strategi dan operasional pergerakan pasukan, tetapi semuanya sekenario dari Allah. Sudah ditetapkan di Lauhul Mahfudz sebelum manusia diciptakan.
Kalah dan menang, semuanya dari Allah. Kalah tak menghinakan diri. Menang tidak lupa diri. Inilah yang membuat daya tahan pertempuran menjadi amat panjang tak bisa dipatahkan
Semangat bertempur jangan disebabkan berita kemenangan. Lemahnya bertempur jangan karena kekalahan pertempuran. Kalah dan menang dalam bertempur adalah sama saja. sebab kewajiban kita hanya berjihad untuk mengais rahmat, ampunan dan maaf-Nya Allah.
Semangat bertempur dan berjuang tak butuh syarat dan kondisi tertentu. Tetapi hanya untuk menunaikan kewajiban perjuangan. Sebab, balasan di akhirat untuk mereka yang berjuang tanpa melihat menang atau kalah. Inilah yang membuat para ulama bertahan berjuang 350 tahun di Nusantara
Syeikh Palimbani memberikan nasihat kepada sultan Surakarta dan Jogyakarta yang merupakan garis keturunan Sultan Agung Mataram. Mulailah berjihad melawan penjajah Belanda. Sebab jihad itu pintu gerbang awal munculnya ragam pertolongan Allah.
Bila jihad di tutup, maka ragam kekuatan yang menjadi modal kemenangan akan ditutup oleh Allah. Dalam keterbatasan, jihad harus terus dikumandangkan sebagai sarana didatangkannya ragam kekuatan dari Allah
Gaza diblokade, digempur, dikucilkan, dibantai, dimiskinkan, dilemahkan dan dilaparkan. Mengapa tiba-tiba memiliki kekuatan yang menyamai negara militer terkuat di dunia? Jangan menunggu sumber daya, tetapi mulai berjuang
Dalam kondisi umat yang kritis, para ulama memulai langkah perjuangan dengan membuat kitab, risalah, surat dan mensyiarkan jihad. Imam Al-Ghazali menulis kitab Ihya Ulumuddin sebagai pondasi jihad kepada diri sendiri sebelum pertempuran dengan tentara Salib. Banyak ulama juga yang menulis 40 hadist tentang keutamaan berjihad.
Medan pertempuran hidup sangat luas, sebanyak kebutuhan dan kepentingan manusia. Semuanya perlu diisi dengan jihad, tanpa memperdulikan sukses atau gagal. Tanpa memperdulikan untung atau rugi. Sebab tugas kita hanya berjihad untuk mengais rahmat, ampunan dan maaf-Nya Allah.
Link Kami
Beberapa Link Kami yang Aktif