basmalah Pictures, Images and Photos
07/16/21 - Our Islamic Story

Choose your Language

Batas Waktu Kezaliman Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Semua ada waktunya. Seperti siklus umur manusia...

Batas Waktu Kezaliman

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Semua ada waktunya. Seperti siklus umur manusia, tumbuhan dan hewan.  Alam semesta pun ada siklus dan umurnya.

Tak selamanya yang kuat itu kuat. Tak selamanya yang berjaya bisa mengenggam semua yang diinginkan. Kekuatan itu tanda dimulai kelemahan.

Di mata uang Belanda, tertulis bahwa Hindia Belanda (Nusantara) tak akan pernah dilepaskan. Ternyata hanya dalam sepekan. Luluh lantah kekuatannya.

Bila penguasa,  pengusaha, intelektual,  dan militer berpadu mewujudkan kezaliman. Saksikanlah ini tanda keroposnya kezaliman.

Andai kezaliman dibiarkan, maka dia akan hancur dengan sendirinya. Sistem kehidupan, alam semesta dan tata surya yang bekerja otomatis untuk menghancurkannya.

Kezaliman belum juga hancur? Padahal Allah mampu menghancurkannya dalam sekejap? Karena hancurnya kezaliman ada waktu yang telah ditetapkan.

Kezaliman hancur dengan cara yang tak pernah terpikirkan. Dengan cara yang tak pernah dirancang oleh manusia. Seperti matinya Firaun dan Namrudz.

Yang menghancurkan kezaliman itu bukan tangan manusia. Tetapi "Tangan-Nya" Yang Maha Perkasa. Manusia hanya amar makruf nahi munkar saja.

Tenteramkan diri saat melawan kezaliman. Tenangkan diri, sekuat apa pun kezaliman merajalela. Karena kehancurannya pasti terjadi.

Syetan dibiarkan hidup hingga hari kiamat, padahal merusak kehidupan? Itulah waktu yang sudah ditetapkan Allah agar manusia berlindung pada Allah.

Bertakwalah, berjihadlah dan teruslah beramar makruf nahi munkar, setelah itu kezaliman akan hancur dengan sendirinya.

Jejak Palestina di Nusantara Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Keterkaitan Nusantara dengan Palestina, ...

Jejak Palestina di Nusantara

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Keterkaitan Nusantara dengan Palestina, apakah sekedar pengakuan kemerdekaan Indonesia? Sumbangsih Palestina sejak  era Walisanga.

Palestina salah satu soko guru bagi ulama dan kesultanan yang ada di Nusantara.

Ulama Palestina banyak yang berdatangan ke Nusantara. Ulama Nusantara banyak yang melakukan pengembaraan ilmu ke Palestina.

Berdirinya dan pembentukan sistem kenegaraan kesultanan Banten dan Demak, salah satunya berkat jasa para ulama dari Palestina.

Gelombang pertama Walisanga yang diutus oleh Khalifah Muhammad 1 Turki Utsmani, dua ulamanya dari Palestina.

Maulana Hasanuddin dan Maulana Aliyuddin merupakan ulama Palestina yang menjadi anggota Walisanga pertama.

Keduanya berdakwah,  menetap dan wafat di Banten. Menyiapkan berdirinya kesultanan Banten yang kelak dikomandoi oleh Sunan Gunung Jati.

Walisanga lainnya yang berdarah Palestina, Sunan Kudus. Dia sangat ahli dalam Fiqh. Teguh dalam syariat Islam. Panglima perang dan Hakim di Kesultanan Demak.

Toleransi beragamanya sangat tinggi sehingga melarang umat Islam memotong sapi, digantinya menjadi kerbau. Petuah ini terus berlanjut.

Ada sebuah bukit di Pesisir Utara Jawa yang dijadikan Pesantren. Bukit itu diberi nama Muria. Muria adalah nama bukit tempat berdirinya Masjidil Aqsa.

Ulama Nusantara yang berihlah keilmuan hingga ke Palestina, Syeikh Nawawi al-Bantani, Muhammad Arsyad dan Muhammad Husain Palembang.

Jejak Palestina di keilmuan, pembentukan kesultanan dan pengelolaan negara di Nusantara cukup besar. Saatnya menjadi pembela Palestina.

Surat-Surat Syeikh Al-Palimbani di Mekkah kepada Sultan Mataram (bagian 1) Syeikh Abdul Shamad al-Palimbani seorang ulama besar ...

Surat-Surat Syeikh Al-Palimbani di Mekkah kepada Sultan Mataram (bagian 1)


Syeikh Abdul Shamad al-Palimbani seorang ulama besar Mekah yang berasal dari Nusantara. Informasi terkini tentang penjajahan di Nusantara selalu diterimanya dari para jamaah haji dan muridnya. Ini mendorongnya untuk terus menempa muridnya menjadi pejuang. Menulis buku tentang jihad dan surat kepada raja-raja Nusantara.

Surat-surat yang berhasil disita oleh penjajahan Belanda adalah surat yang ditujukan kepada sultan Mataram, Sri Sultan Hamengkubuwono I. Beberapa petikannya sebagai berikut:

"...Suatu contoh dari kebaikan Allah adalah bahwa Dia telah menggerakkan hati penulis (Palimbani) untuk mengirimkan sepucuk surat dari Mekkah.

.".. Allah telah menjanjikan bahwa para Sultan akan masuk surga karena keluhuran budi, kebajikan, dan keberanian mereka yang tiada tara melawan musuh dari agama lain."

"Di antara mereka ini adalah raja Jawa, yang mempertahankan agama Islam dan berjaya di atas semua raja lain, dan menonjol dalam amal dalam peperangan melawan orang-orang agama lain."

"Allah meyakinkan kembali orang-orang yang bertindak di jalan ini dengan firman: "Jangan mengira bahwa mereka yang mati dalam perang suci itu benar-benar mati, jelas tidak mereka sesungguhnya masih hidup." (2:154)."

"Nabi Muhammad bersabda: "Aku diperintahkan membunuh setiap orang kecuali mereka yang mengenal Tuhan dan diriku, Nabi-Nya." Orang yang terbunuh dalam perang suci diliputi oleh keharuman kudus yang tak terlukiskan. Jadi ini merupakan peringatan untuk seluruh pengikut Muhammad..."

Surat disertai sejumlah kecil air zam-zam untuk Sultan. Dua surat yang dikirimkan oleh Syeikh Abdul Shamad al-Palimbani berhasil ditahan oleh penjajah Belanda. Surat berbahasa Arab, lalu diterjemahkan ke bahasa Jawa lalu ke Belanda.

Surat pertama diterjemahkan ke bahasa Belanda di Semarang pada 22 Mei 1772.

Sumber: Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad 17-18, karya Prof Dr Azyumardi Azra, MA, Kencana, 2004 hal 360-361.

Surat-Surat Syeikh Al-Palimbani di Makkah kepada Sultan Mataram (bagian 2) Surat pertama dan kedua Syeikh Abdul Shamad al-Palimb...

Surat-Surat Syeikh Al-Palimbani di Makkah kepada Sultan Mataram (bagian 2)

Surat pertama dan kedua Syeikh Abdul Shamad al-Palimbani ditujukan ke Sri Sultan Hamengkubuwono I. Sedangkan surat ke tiga ditujukan ke Pangeran Paku Negara. Isi surat ketiganya sebagai berikut:

"Allah akan mengampuni dosa orang yang shaleh seperti Pangeran Mangkunegara, yang telah diciptakan-Nya untuk mendapatkan nama harum di dunia ini, dan juga karena Yang Mulia adalah seorang keturunan kerajaan Mataram, yang kepadanya Allah telah melimpahkan karunia-Nya disamping Muhammad sang Nabi, mengingat bahwa rasa keadilan Yang Mulia sudah umum dikenal."

"Selanjutnya Yang Mulia hendaknya selalu ingat akan ayat Al-Qur'an bahwa sebuah kelompok kecil akan mampu mencapai kemenangan melawan kekuatan besar. Hendaknya Yang Mulia juga selalu ingat bahwa dalam Al-Qur'an difirmankan: "Janganlah mengira bahwa yang gugur dalam perang suci itu mati."(2:154).""

 "Allah telah menyatakan bahwa jiwa orang yang gugur itu akan masuk ke dalam seekor merpati besar dan naik langsung ke Surga. Ini merupakan hal yang pasti diyakini semua orang dalam hati mereka, dan terutama beginilah yang akan jadinya dengan Yang Mulia."

"Yang dapat ditampilkan sebagai sekuntum bunga yang menyebarkan wewangiannya sejak matahari terbit hingga tenggelam, seluruh Makkah dan Madinah serta negeri Melayu akan bertanya-tanya tentang keharuman ini, dan memohon kepada Allah, agar Yang Mulia menang melawan semua musuh."

"...Yakinlah akan nasib baik yang abadi dan berusahalah sekuatmu karena takut akan Allah, jangan takut akan nasib buruk dan elakanlah segala kejahatan. Orang yang melakukan hal itu akan melihat langit tanpa awan dan bumi tanpa noda."

"Tumbuhkanlah keyakinan hati dari ayat-ayat Al-Qur'an: "Barangsiapa beriman dan melakukan pekerjaan yang baik, akan mendapatkan karunia Allah (di surga). (2:25)"

Menurut Ricklefs, surat ini bukti kesejarahan penting tentang perjuangan Muslim Melayu-Indonesia melawan Belanda. Juga, peran Dunia Islam Internasional untuk mengobarkan jihad di Jawa.

Surat-surat ini memang tidak sampai ke Sultan Mataram karena disita lalu dihancurkan Belanda. Namun jiwa surat ini terus memancar di keturunan Sultan Mataram dengan hadirnya Pangeran Diponegoro yang merupakan keturunan Sri Sultan Hamengkubuwono II.

Sumber: Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad 17-18, karya Prof Dr Azyumardi Azra, MA, Kencana, 2004 hal 361-363.

Surat-Surat Syeikh Al-Palimbani di Makkah kepada Sultan Mataram (bagian 3-Habis) Syeikh Al-Palimbani di Timur Tengah terlibat da...

Surat-Surat Syeikh Al-Palimbani di Makkah kepada Sultan Mataram (bagian 3-Habis)

Syeikh Al-Palimbani di Timur Tengah terlibat dalam komunitas Jawi. Keterlibatan ini membuatnya tanggap terhadap perkembangan sosio-religius dan politik di Nusantara.

Syeikh Al-Palimbani, ulama Melayu Indonesia paling menonjol dalam jaringan ulama abad ke-18, tulisannya pun tersebar luas di wilayah Melayu-Indonesia. Dalam tulisannya, selalu menuliskan pembaharuan tentang ajaran tasawuf juga mendorong kaum Muslimin melancarkan jihad melawan Belanda.

Dalam periode ini, ditandai masa transisi tersulit dalam sejarah Melayu-Indonesia, satu per satu kerajaan Muslim Melayu jatuh ke tangan para penjajah Eropa.

Potongan surat ke tiga Syeikh Palimbani yang ditujukan kepada Pangeran Paku Negara sebagai berikut:

"Ini adalah untuk memberitahu Yang Mulia bahwa saya diperintahkan.... untuk mengirimkan kepad Yang Mulia jimat (berbentuk panji-panji), yang kekuatannya akan terasa bila digunakan oleh Yang Mulia... Ketika berhadapan dengan musuh Anda... (Dengan rahmat Allah) akan selalu meraih kemenangan, yang akan memungkinkan terlindungi iman kaum Muslimin dan terbasminya semua musuh yang dengki."

"Alasan panji ini dikirimkan kepada Anda adalah bahwa kami di Makkah telah mendengar bahwa Yang Mulia, sebagai pemimpin raja sejati, sangat ditakuti di medan perang.  Hargailah dan manfaatkanlah, insya Allah, untuk menumpas musuh Anda dan semua orang kafir."

Surat ini memang tidak sampai ke Pangeran Paku Negara. Namun kelak, salah satu keturunan sultan Mataram bisa menghancurkan sumber permodalan penjajahan Belanda. Inilah jangkauan ilham para ulama.


Sumber: Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad 17-18, karya Prof Dr Azyumardi Azra, MA, Kencana, 2004 hal 361-363.

Jendral Perang Dunia Kagum Dengan Pasukan Muslimin Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Bosnia Herzegovina...


Jendral Perang Dunia Kagum Dengan Pasukan Muslimin

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Bosnia Herzegovina mampu mengalahkan pasukan Yugoslavia. Padahal Bosnia baru merdeka, sedangkan Yugoslavia salah satu negara yang memiliki pasukan tempur yang hebat di Eropa Timur saat itu. Saat itu Yugoslavia melakukan pembantaian terhadap muslim Bosnia. Ini terjadi antara 1992-1995.

Uni Soviet negara adi daya harus hengkang dari Afghanistan. Pasukannya terkuat. Peralatannya paling canggih. Yang bisa menyamai kekuatannya hanya Amerika Serikat. Akhirnya, tersingkir oleh sebuah negara yang miskin.

Amerika Serikat pun harus tersingkir dari Afganistan setelah melakukan penyerbuan yang membabi buta atas nama perang terhadap terorisme karena tragedi 11 September 2001. 20 tahun terjun ke perang Afghanistan akhirnya tertunduk malu. Dua adi daya dunia takluk di pasukan muslimin. Apa rahasianya?

Saat terjadi perang Arab-Israel 1948. Seorang Jendral Perang Inggris yang membela Israel melakukan gencatan senjata dengan relawan Mesir yang berjuang membebaskan Palestina. Terjadi pertukaran korban perang di antara mereka. Saat itu relawan Arab di pimpinan oleh Yusuf Thal"at. 

Saat korban dari relawan Mesir diperiksa oleh Jendral Perang Inggris. Sang Jendral berkata, "Seandainya saya memiliki 3.000 orang dari mereka, niscaya saya dapat menaklukkan dunia." Apa sebabnya?

Hasil pemeriksaan menunjukan pasukan muslimin mati dengan bekas tembakan dibagian dada depan bukan punggung belakang. Ini menunjukkan keberanian yang luar biasa.

Saat terjadi Perang Korea 1950. Pasukan Turki menjadi bagi pasukan perdamaian. Inilah cikal bakal masukannya Islam ke Korea. Dalam perang ini Jendral Mc Arthur menyatakan kekagumannya pada mereka. Apa penyebabnya?

Pasukan muslim dari Turki, tidak tergila-gila pada perempuan malam yang disediakan untuk mereka. Saat Istirahat yang terdengar hanya  ayat-ayat Al-Qur'an, bukan tarian gila. Di tempat tidur mereka hanya sajadah dan tasbih, bukan bugilnya foto Marylin Monroe. Sehabis perang, peninggalannya berupa masjid dari kayu yang lengkap dengan menaranya.

Sumber:
1. Mereka Yang Telah Pergi, Abdullah Al-Aqli, Al-Itishom 2010
2. Dari Hati Ke Hati, Buya Hamka, GIP 2016

Berinteraksi dengan "Dajjal" Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Uniknya surat Al-Kahfi, tidak ...

Berinteraksi dengan "Dajjal"

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Uniknya surat Al-Kahfi, tidak fokus berkisah para Nabi tetapi tentang hamba-Nya yang Shaleh. Apa kaitannya dengan keselamatan dari Dajjal?

Kisah Ashabul Kahfi, Khaidir, Zulkarnain dan pemilik kebun yang shaleh, berkaitan interaksi dengan masa depan. Itulah empat kisah di Al-Kahfi.

Ashabul Kahfi, Kezaliman pasti tergantikan dengan keadilan. Itulah hukum alamiah  kehidupan. Andai juru dakwah berdiam diri, keadilan akan tetap tegak.

Kita yang butuh memperjuangkan keadilan. Agar mendapatkan ampunan, rahmat dan ridha Allah. Allah memberikan medan perjuangan berupa kezaliman.

Menjaga kader dakwah lebih penting dari menghancurkan kezaliman yang berefek hancurnya juru dakwahnya. Karena dakwah harus berkelanjutan.

Pemilik kebun mukmin, menasihati pemilik kebun lainnya yang merasa selamat dari azab Allah karena kekayaan dan pengikutnya lebih banyak.

Kekayaan dan kekuasaan yang berpondasikan kebanggaan dan kesombongan akan hancur dengan sendirinya. Itu hukum alami kehidupan.

Nabi Khaidir melakukan sesuatu yang tak bisa dimengerti oleh Nabi Musa, karena Khaidir paham yang akan terjadi di masa depan.

Menarik masa depan  dengan aksi di masa sekarang. Mengubah arah masa depan. Intervensi masa depan. Itulah aksi Nabi Khaidir.

Zulkarnain penguasa timur dan barat. Terus mengembara menemui berbagai bangsa di penjuru dunia.

Kekuasaannya kokoh karena rahmat Allah. Itu yang menghujam di jiwanya. Ini kerendahan yang membawanya pada puncak kelanggengan kekuasaan yang tak dimiliki oleh manusia lainnya.

Kekuasaannya kokoh karena memangkas kezaliman dan  kerusakan masa kini juga masa depan, berupa Yajuj dan Makjuj. Kelak kerusakan ini akan muncul lagi.

Dajjal, gambaran kezaliman dan kerusakan yang parah. Serpihan kerusakannya dijelaskan oleh Rasulullah saw. Bersikaplah dengan 4 kisah di surat Al-Kahfi.

Sosok Dajjal bisa berupa sosok penguasa, konglomerasi pengenggam kekayaan dan pengendali banyak pengikut, juga kaum yang merusak.

Sosok Dajjal dihadirkan bukan agar pasrah dengan keadaan, tetapi memunculkan sosok yang teguh berjuang menghadapi beragam kerusakan. Seperti 4 kisah di surat Al-Kahfi.

Dajjal itu pasti hancur. Tugas kita merealisasikan kehancurannya demi meraih ridha Allah.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (242) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (364) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (229) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (442) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (180) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (124) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (136) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)