basmalah Pictures, Images and Photos
08/11/21 - Our Islamic Story

Choose your Language

Dari Kuburannya Terdengar Bacaan Al-Qur'an dan Jasadnya pun Berdiri Shalat Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Denge...


Dari Kuburannya Terdengar Bacaan Al-Qur'an dan Jasadnya pun Berdiri Shalat

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Tsabit Al Bunani walaupun hari sangat panas, di tempat yang sangat jauh di antara dua ujung, Dia selalu berpuasa. Dia merasakan kenikmatan shalat selama 20 tahun terakhir. Setiap malam shalat seratus tiga rakaat, hingga kakinya bengkak. Dia selalu membaca Al-Qur'an sepanjang siang dan malam, dan dia berpuasa sepanjang tahun.

Tsabit Al Bunani berkata, "Mukmin tidak berdoa kepada Allah dengan suatu permohonan kecuali Allah menyerahkan keperluannya kepada Jibril. Lalu Allah berfirman, "Jangan kamu segera memenuhi permohonannya, karena Aku sangat senang mendengar suara hamba-Ku yang mukmin."

Sesungguhnya yang durhaka berdoa kepada Allah, lalu Allah menyerahkan keperluannya kepada Jibril, lalu Allah berfirman, "Hai Jibril, segera penuhi permohonannya, karena Aku sangat senang tidak mendengar suara hamba-Ku yang durhaka."

Tsabit Al Bunani dihadapan teman-temannya berkata, "Sungguh aku benar-benar mengetahui kapan Rabb-ku mengingatku!" Mereka terkejut. Di jawab, "Ketika aku ingat  kepada-Nya, maka Dia ingat kepadaku."

Tsabit Al Bunani berkata, "Aku mengetahui sewaktu Rabb-ku memenuhi permohonanku." Para sahabatnya terheran-heran. Di jawabnya, "Ketika hatiku bergetar, kulitku bergetar, dan kedua mataku menangis, pada saat itulah aku mengetahui bahwa permohonanku benar-benar dipenuhi."

Saat Tsabit Al Bunani wafat. Para pengantar memasukkan jasadnya ke liang lahat. Tiba-tiba batu bata di atas liang lahatnya runtuh. Ternyata ada dua orang yang melihat jasad Tsabit Al Bunani di liang lahat sedang mengerjakan shalat di dalam kuburannya. Setelah ditanyakan ke keluarganya, Salah satu doa yang dipanjatkan kepada Allah adalah tetap shalat di dalam kuburannya.

Tidak itu saja orang-orang yang selalu melintasi kuburannya di waktu sahur terdengar ada bacaan Al-Qur'an dari kuburan Tsabit Al Bunani.

Berjanji Tidak Tertawa hingga Memandang Wajah Allah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Di majelis Abu Dz...

Berjanji Tidak Tertawa hingga Memandang Wajah Allah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Di majelis Abu Dzar Al-Ghifari, disampaikan kisah tentang gonjang ganjing dan kegoncangan Hari Kiamat. Tiba-tiba seorang pemuda meloncat dan langsung menangis, menjerit dan gemetar, lalu dibawa ke depan jamaah dalam keadaan pingsan.

Atas kejadian tersebut jamaah bertanya kepada Abu Dzar Al-Ghifari, "Apa yang membuat kita teledor, sementara pemuda tersebut mengingatkan hatinya hingga menangis?" Abu Dzar Al-Ghifari menjawab, "Itu bagian kebeningan hatinya."

Pemuda tersebut memiliki kebiasaan khusus bila ke masjid. Yaitu, mengenakan tutup kepala, mengambil tempat terpisah dari sudut masjid. Dia terus shalat, menangis dan berdoa sampai siang, setelah itu pulang.

Bila tiba waktu Dzuhur, Dia melakukan aktivitas yang sama. Yaitu, shalat dan menangis hingga selesai shalat Isya. Kemudian keluar tanpa berbincang atau duduk dengan siapa pun.

Pemuda tadi, bila di rumah, menangis hingga menjerit hampir sepanjang malam. Makannya hanya sepotong roti di awal malam dan sepotong roti saat sahur.

Doa yang dipanjatkan di saat malam hingga Subuh, "Tuhanku, hamba-Mu merindukan pertemuan dengan mentaati-Mu. Bantulah aku untuk menjalankannya dengan pertolongan-Mu, wahai Yang Maha Memberi Karunia. Tuhanku, hamba-Mu mendambakan terhindar dari murka-Mu, bantulah aku mewujudkannya dengan anugerah-Mu, Wahai Yang Memberi Karunia."

Saat wafat, para pengantar pengusung jenazahnya ke liang lahat, tiba-tiba lubangnya mengeluarkan bau harum. Seorang pengantar turun ke kubur mengambil tanah yang harum tersebut.

Tujuh puluh hari selepas pemakamannya, bau harumnya tak pernah berubah, hingga berduyun-duyun orang mendatangi kuburannya. Hingga walikota turun tangan dengan mengambil sumber harum tersebut dan membubarkannya.

Pemuda itu bernama Warrad Al Ijli dari Bani Ijli. Yang berjanji kepada Allah tidak akan tertawa hingga memandang wajah Allah semesta alam.

Menguak Amalan Malam Harinya Guru Imam Ahmad dan Imam Syafii Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Ditangan...

Menguak Amalan Malam Harinya Guru Imam Ahmad dan Imam Syafii

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Ditangan beliau lahirlah dua imam yang paling utama yaitu Imam Ahmad bin Hambal dan Imam Syafii. Bagaimana sang guru ke dua imam ini menempa dirinya?

Imam Ahmad bin Hambal menceritakan gurunya, "Dua mataku tidak pernah melihat orang sepertinya. Dia sangat hafal hadist dan menguasai fikih dengan baik, namun tetap bersikap wara dan giat beribadah, serta tidak pernah menggunjing orang lain."

Sahabatnya yang bernama Yahya bin Aktsam bercerita tentang gurunya Imam Ahmad dan Imam Syafii, "Aku menemuinya dalam perjalanan dan saat berada di rumah. Beliau selalu berpuasa dan mengkhatamkan Al-Qur'an semalam satu kali khatam."

Sahabatnya Yahya bin Main bercerita, "Aku tidak pernah melihat orang yang lebih utama darinya. Beliau menghadap kiblat, menghafalkan hadist, shalat malam dan rajin berpuasa."

Para Sahabatnya menyaksikan yang dilakukannya pada malam hari, "Dia tidak akan tidur sebelum membaca sepertiga Al-Qur'an. Di tengah malam, membaca surah-surah Al-Mufasshal, lalu duduk, dilanjutkan dengan istighfar sampai terbit fajar, lalu shalat dua rakaat."

Anaknya Ibrahim bin Waki menceritakan tentang ayahnya, "Bapakku melaksanakan shalat malam, hingga setiap orang yang berada di rumah kami melakukannya."

Di depan gurunya ini Imam Syafii pernah mengeluhkan beberapa hafalannya yang hilang. Maka dijawablah bahwa penyebabnya adalah kemaksiatan. 

Guru kedua imam besar tersebut bernama Waki bin Jarrah, Dia lahir pada tahun 128 H. Wafat pada 197 H dalam perjalanan pulang haji dalam usia 66 tahun.

Ummu Umarah, Perisai Rasulullah saw di Uhud Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Ummu Umarah berangkat dal...


Ummu Umarah, Perisai Rasulullah saw di Uhud

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Ummu Umarah berangkat dalam pasukan Uhud. Dia ikut bersama Rasulullah saw. Tugasnya mengambil air dan mengobati pasukan bila ada yang terluka. Saat perang terus berkecamuk. Pasukan mukminin terpukul. Saat sedang membawa air dari salah satu sumur, dia melihat Rasulullah saw terkepung oleh pasukan musyrikin Quraisy.

Rasulullah saw dikepung dari seluruh penjuru. Diserang dengan  panah, tombak dan berbagai peralatan lainnya. Diserang oleh pasukan infantri maupun kavaleri. Dalam kepungan tersebut Rasulullah saw terdesak hingga jatuh ke lubang jebakan yang dibuat oleh Abu Amir musyrikin Quraisy. Banyak luka yang diderita Rasulullah saw.

Ummu Umarah menyaksikan kejadian tersebut. Ditinggalkannya ember-ember yang penuh dengan air. Masuklah dia ke laga pertempuran untuk melindungi Rasulullah saw. Dia terus menerobos dan menebas pasukan musyrikin Quraisy dengan pedangnya. Dia menuju ke tempat Rasulullah saw yang tengah dikepung.

Tibalah dia di sisi Rasulullah saw. Ummu Umarah berkata kepada Rasulullah saw, "Ya Rasulullah saw, doakan agar aku bisa bersamamu di Surga nanti." Rasulullah saw pun berdoa, "Ya Allah, jadikan mereka bersamaku di Surga." Puaslah hati Ummu Umarah mendengar doa tersebut. Dia pun terus menghalau panah, tombak dan sabetan pedang  yang akan mengenai Rasulullah saw. Tubuhnya menjadi perisai Rasulullah saw.

Panah dan pedang yang berhamburan ke Rasulullah saw ditangkisnya dengan pedangnya. Bila tak bisa ditangkis dengan pedangnya, dia menangkis dengan tubuhnya sendirinya. Tubuhnya penuh dengan sabetan pedang dan tusuk panah dan tombak. Semua luka tak terasa sakit. Saat melihat Rasulullah saw masih selamat. Tubuhnya pun roboh. Ruhnya diangkat oleh malaikat suci ke langit sambil menanti berkumpul kembali dengan Rasulullah saw.

Tak ada kesedihan dan kesakitan. Tak ada penderitaan dan keluhan. Tak ada guncangan, shock dan stress. Padahal ummu Umarah berhadapan dengan kematian dan penderitaan fisik. Mengapa bisa terjadi? Fokusnya tidak lagi soal diri, kesenangan, kenyamanan dan kebahagiaan diri. Fokusnya tak lagi soal dunia, kekayaan, jabatan dan popularitas. Bila fokusnya dunia, digigit semut pun sangat menderita.

Bila fokusnya masih apa yang ada di dunia ini. Maka rasa sedih dan takut masih terus menghantui. Syetan terus menyuntikkan ketakutan dan kesedihan. Syetan terus menebarkan racun kegelisahan. Takut dan gelisah, sebuah ukuran bahwa orientasi masih soal dunia dan ego diri. Bila hidup untuk meraih ridha Allah dan mengikuti sunah Rasulullah saw, maka tak ada yang ditakutkan lagi.

Ketersambungan Nabi Ibrahim as dan Rasulullah saw Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Yang terbaik shalaw...

Ketersambungan Nabi Ibrahim as dan Rasulullah saw

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Yang terbaik shalawat Ibrahimiyah. Dalam rentetan beragam shalawat, para ulama menempatkannya dalam urutan pertama. Mengapa Nabi Ibrahim disandingkan dengan Rasulullah saw?

Saat di Madinah, Rasulullah saw melantunkan kerinduan pada Mekah. Dia pun selalu rindu berumrah dan haji.

Nabi Ibrahim selalu memanjatkan doa bagi keamanan dan keberkahan bagi kota Mekah untuk keturunannya yang bertakwa.

Bermukim di Palestina, namun Nabi Ibrahim 4 kali mengunjungi Mekkah. Rindu keamanan dan berkahnya. Tempat keturunannya lahir, berjuang dan berdakwah.

Saat Nabi Ibrahim dikepung lautan api. Saat Rasulullah saw dikepung 10.000 pasukan. Keduanya memanjatkan doa yang sama.

Saat ditempa persoalan. Nabi Ibrahim as dan Rasulullah saw memanjakan doa yang sama. Inilah ketersambungan jiwa.

Nabi Ibrahim selalu mendoakan keturunannya dan yang bertakwa. Rasulullah saw selalu mendoakan umatnya. Karakter yang terus tersambung.

Penyebab umat manusia melantunkan shalawat Ibrahimiyah. Karena Nabi Ibrahim as dan Rasulullah saw selalu mendoakan kebaikan  generasi hingga akhir zaman.

Bersyukurlah atas doa-doa yang dipanjatkan oleh Nabi Ibrahim as dan Rasulullah saw untuk kita dengan melanggengkan shalawat Ibrahimiyah.

Kebebasan Beragama (Diringkas dari Tafsir Al-Azhar Karya Buya Hamka, Al-Baqarah: 256) Tidak ada paksaan dalam beragama. Berikan ...

Kebebasan Beragama

(Diringkas dari Tafsir Al-Azhar Karya Buya Hamka, Al-Baqarah: 256)


Tidak ada paksaan dalam beragama. Berikan kebebasan akal dan hati untuk menemukannya. Ujung semua pencarian adalah Islam.

Kegelisahan, kehampaan dan keingintahuan adalah awal pencarian. Bila jujur terhadap akal dan hati, maka Islam menjadi pelabuhan hidup.

Sarjana Kristen Prof Phillips Hitti berkata, "Tidak ada paksaan dalam beragama patut menjadi panutan manusia dalam segala agama."

Ada pelayan wanita Nasrani di rumah Umar bin Khatab. Umar membiarkan dalam agamanya hingga usia tua. Wanita itu tetap disayangi sebagai keluarga.

Ada pelayan Umar bin Khatab dari Romawi. Sang pelayan tetap dalam agamanya. Ada beragam pemeluk agama di rumah pribadi sang khalifah.

Saat penguasa Kristen Ferdinan-Isabel membantai kaum Muslimin dan Yahudi di Andalusia 1492 M. Khalifah Turki Utsmani tetap menjaga kebebasan beragama bagi pemeluk Kristen dan Yahudi.

Saat Penjajah Eropa memaksakan agama Kristen ke negara jajahannya. Turki Utsmani tetap memberikan kebebasan bagi seluruh pemeluk agama.

Menghancurkan kebebasan beragama berarti menyatakan perang kepada Rasulullah saw.

Saat kebebasan beragama diberikan. Namun mereka berupaya menghancurkan kekhalifahan Turki Utsmani. Tak perlu takut, ada janji Allah.

"Allah-lah pemimpin bagi orang-orang beriman." Selama iman subur, dijadikan kurikulum, disiarkan dan dimajukan, Allah menghalau semua makar.

Kebebasan beragama. Tidak ada paksaan beragama adalah prinsip Islam yang kokoh. Inilah prinsip peradaban dunia.

Budak Yang Menjadi Pemimpin  (Diringkas dari Buku Prinsip dan Kebijaksanaan Dakwah Islam, Karya Buya Hamka) Tidak ada penaklukan...


Budak Yang Menjadi Pemimpin 

(Diringkas dari Buku Prinsip dan Kebijaksanaan Dakwah Islam, Karya Buya Hamka)

Tidak ada penaklukan dalam Islam yang ada adalah pembebasan. Hanya dengan Islam, akal, mata, telinga dan hati dapat terbuka dan tersadarkan.

Menjadi Budak di era Romawi dan Persia. Terbelakang di era Romawi dan Persia. Namun menjadi pemimpin di era Islam.

Ahli Fiqh di Irak, Hasan Al Bashri dan Ibnu Sirin. Sebelumnya budak-budak yang dibebaskan. para Khalifah  pun duduk di majlis mereka.

Ahli Fiqh di Mekah, Atha bin Abu Rabah, Mujahid, Said bin Jabir dan Sulaiman bin Yassar. Budak-budak yang dibebaskan oleh di era Islam.

Ahli Fikih di Madinah, Zaid bin Aslam, Muhammad bin Munkadir dan Nail bin Abi Nujaih. Mereka budak-budak yang dibebaskan di era Islam.

Ahli Fikih di Quba, Rabiah ar Rayi dan Ibnu Abi Zanaad. Ahli Fikih di Yaman, Thawus dan Ibnu  Munabah. Mereka budak-budak yang dibebaskan di era Islam.

Ahli Fikih Khurasan, Atha bin Abdullah. Ahli Fiqh Syam, Makhul. Ahli Fikih Kufah, Hakam bin Utbah dan Amar bin Abi Sulaiman. Mereka yang dibebaskan di era Islam.

Semua peradaban melahirkan perbudakan atas manusia. Namun semua manusia menjadi manusia dibawah peradaban Islam.

Profesi Menulis Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Hukum Perdata, kegiatan hubungam manusia dengan manus...

Profesi Menulis

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Hukum Perdata, kegiatan hubungam manusia dengan manusia, bagian ajaran Islam.

Hukum perikatan dan perjanjian tak terpisahkan dalam Islam. Ini bagian cara mendamaikan persengketaan.

Menulis transaksi, peristiwa dan perjanjia. Menyelesaikan sengketa, bagian dari ketakwaan kepada Allah.

Menjadi Akuntan dan Notaris bentuk pengabdian kepada Allah. Bukan hanya para ustadz saja.

Pahami Al-Baqarah ayat 282, menunjukkan penting profesi Akuntan, Notaris dan profesi penulisan lainnya dalam menentramkan  kehidupan manusia.

Rasulullah saw mengelola Negara dengan secarik kertas. Menuliskan kesepakatan bernegara dalam piagam Madinah.

Rasulullah saw membangun hubungan luar negri dengan secarik kertas. Itulah dahsyatnya tulisan dalam mengelola kehidupan.

Menulis itu perintah dan atas nama Allah. Adil dan jujur. Jangan mengurangi dan melebihkan. Jangan jemu menulis. Itulah hukum menulis dalam Al-Qur'an.

Raihlah ridha Allah dari aktivitas tulis menulis. Dari tulisan harian, berita, bisnis, perjanjian hingga perundangan negara.

Hanya Takwa Sumber Keadilan  Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Ilmu pengetahuan semakin mudah diakses d...


Hanya Takwa Sumber Keadilan 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Ilmu pengetahuan semakin mudah diakses dalam hitungan detik. Namun mengapa keadilan tak juga tegak?

Makin banyak yang bersekolah tinggi hingga Doktor dan Professor. Mengapa keadilan masih terus langka?

Gizi semakin baik. Intelegensi makin meningkat dan merata pada manusia. Mengapa keadilan tetap saja asing?

Usia bumi semakin tua. Pengalaman manusia semakin matang. Mengapa keadilan tak juga membumi?

Manusia mampu menciptakan teknologi yang paling canggih. Namun mengapa tetap tak bisa menciptakan keadilan?

Mereka yang bergelimangan dengan kemakmuran, ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi. Mengapa tak juga bisa menghadirkan keadilan? Justru makin tamak!

Menurut Umar bin Khatab, keadilan itu bertalian erat dengan kedekatan seseorang pada Allah dan ketakwaan.

Menurut Umar bin Khatab, keadilan itu buah dari cinta dan kasih sayang. Sumber keadilan adalah kejernihan hati.

Maka carilah pemimpin dari mereka yang paling bertakwa. Agar keadilan mewarnai kekuasaan.

Keadilan tak lahir dari kepintaran Arjuna, keperkasaan Bima, ketangkasan Nakula Sadewa. Tapi dari darah putihnya Yudistira.

Dengan keadilan, kepintaran, keperkasaan dan ketangkasan berpadu dan bersinergi. Semua kekuatan tunduk pada keadilan. Itulah pelajaran dari Pandawa.

Keadilan berkaitan erat dengan interaksi bersama Al Qur'an. Penyantun dan kasih sayang berkaitan dengan mengikuti Sunah Rasulullah saw.

Keadilan merupakan anugerah Allah yang dicurahkan pada yang bertakwa. Tak ada keadilan tanpa ketakwaan.

Islam, Melampaui Peradaban Yang Pernah Ada Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Setiap bangsa memiliki pel...

Islam, Melampaui Peradaban Yang Pernah Ada

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Setiap bangsa memiliki peluang yang sama untuk mempimpin peradaban dunia, karena semuanya diberikan fasilitas kehidupan yang sama oleh Allah.

Semua bangsa akan berakhir pada wajah peradaban yang sama. Hanya ragamnya yang berbeda-beda.

Romawi, Persia, India dan China memiliki wajah peradaban yang sama. Walaupun mereka berasal dari bangsa yang berbeda.

Apa bedanya peradaban Eropa, Amerika  dan China di bidang ekonomi? Menjajah  berbagai bangsa dengan uang dan investasi. Padahal era kejayaannya berbeda.

Semua peradaban tak bisa menciptakan peradaban kemanusiaan, keadilan dan kasih sayang, bila orientasinya kepentingan dunia.

Semua peradaban tak bisa menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan merata di muka bumi. Karena orientasinya nasionalisme bangsanya sendiri.

Saat  kejayaan peradaban  Romawi dan Persia, mengapa diturunkan Islam? Mereka tak tersambung ke langit. Semuanya peradaban bumi. Begitu ujar Buya Hamka.

Peradaban yang tersambung dengan Allah. Peradaban ini untuk mengelola alam semesta sebagai wujud Maha Rahman-Nya Allah.

Peradaban Islam tak bisa digantikan dengan peradaban lainnya, walaupun seluruh manusia berusaha membangun peradaban ideal dengan akal dan ikhtiarnya.

Peradaban Islam tak bisa dilampaui oleh peradaban lainnya, walaupun seluruh manusia berpadu mengerahkan energi kekuatannya.

Mengapa setiap diri tak menghadirkan adab dan cara hidup islami, agar lahir peradaban Islam di kehidupan ini?

Yang paling dimintai pertanggungjawaban oleh Allah di akhirat atas carut marutnya dunia adalah Umat Islam. Membawa obor penerang tetapi dipadamkan.

Umat Islam yang munafik akan ditenggelamkan paling dasar di neraka, bukan orang kafir, karena mengabaikan peran tanggungjawab peradaban dunia.

Kemewahan Musuh Peradaban Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Kemewahan awal kehancuran. Obati dengan ber...

Kemewahan Musuh Peradaban


Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Kemewahan awal kehancuran. Obati dengan berbagi. Peradaban yang hanya melahirkan kemewahan hancur dengan sendirinya.

Menurut Buya Hamka, kalahnya Belanda oleh Jepang dalam sekejap karena kemewahan telah membudaya di kalangan Belanda.

Menurut Buya Hamka, diakhir penjajahan Belanda, Homoseksual sudah membudayakan di elit Belanda. Itulah buah kemewahan.

Saat kemewahan merasuk, akhlaknya buruk, dipenjarakan hawa nafsu, merebak kejahatan dan penipuan. Nasihat tak bisa menembus jiwa.

Keberanian, jiwa besar, ruh jihad, obsesi kebaikan dan perbaikan hilang dari mereka yang berjiwa kemewahan. Terjadi kematian peradaban.

Saar pejabat hidup diwarnai  kemewahan, program pembangunan hanya untuk meraih  "fee" anggaran bukan membangun rakyat dan bangsanya.

Hutang negara yang terus membengkak tanda, anggaran tidak produktif menghasilkan sumber pemasukan baru. Ini tanda kemewahan pejabat.

Kemewahan mendorong kesewenangan hukum, penindasan dan ketidakadilan. Sebab itu Umar bin Khatab menciptakan perundangan agar pejabatnya hidup sederhana.

Kemewahan mendorong hegemoni. Kekuasaan hanya dikalangan terdekatnya saja. Untuk itu Umar bin Khatab membatasi kekayaan dan jabatan bagi kalangan terdekatnya.

Kemewahan itu penyakit peradaban. Karena itulah Abu Bakar menyatakan perang pada mereka yang tak mau berzakat.

Nusantara Tanpa Islam? Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Andai tidak ada Islam, apa jadinya Nusantara d...

Nusantara Tanpa Islam?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Andai tidak ada Islam, apa jadinya Nusantara di tangan Penjajahan Belanda dan Jepang? Seperti suku Indian di Amerika? Aborigin di Australia?

Kata Buya Hamka, "Dengan memakai paham Islam, dengan sendirinya kebangsaan dan kesatuan Indonesia terjamin. Bila menonjolkan kebangsaan tanpa Islam, orang kembali mengorek sejarah lama, ini pangkal bencana."

Belanda ingin mengadu domba Minangkabau dan Jawa. Yang terjadi, Sentot Ali Basya justru ingin diangkat Amin Islam di Minangkabau.

Andai Sumatera membanggakan Sriwijaya. Jawa mengelukan Majapahit. Sunda mengangkat Pajajaran. Adakah NKRI? Ulama yang membuang semua sekatnya.

Saat Belanda membentuk Republik Indonesia Serikat dengan pemimpinnya para boneka Belanda. Para Ulama yang menggagalkan dengan mosinya.

Saat Inggris membawa tentara Gurka yang muslim, banyak diantara mereka yang justru membantu dan mendidik pemuda menjadi Tentara Nasional Indonesia.

Snouck Hurgronje ingin memadamkan perjuangan Nusantara. Caranya, angkat nasionalisme kedaerahan. Akhirnya yang ditonjolkan bukan peran para ulama.

Bagaimana ikatan hati berusaha dihancurkan? Diangkat kembali beragam perbedaan suku yang sebelumnya sudah disatukan oleh ulama.

Adakah penghancuran  kerajaan di Nusantara oleh Islam? Kerajaan Islam  dan ulamanya fokus melawan penjajah Spanyol, Portugis, Belanda dan Jepang.

Ulama yang mendidik rakyat Nusantara, melalui kitab yang tersebar dari Afrika Selatan, Maroko, Turki, Arab hingga Nusantara.

Dikala Penjajah hanya mendidik para bonekanya. Ulama membangun pesantren dan surau hingga ke pelosok dengan pendidikan gratis dan terjangkau.

Bagaimana  Nusantara tanpa Islam? Namun mengapa sekarang ulamanya yang disingkirkan?

Tanda Rapuhnya Pemerintahan (Diringkas dari Buku Dari Perbendaharaan Lama, Karya Buya Hamka) Perangai manusia di segala zaman, b...

Tanda Rapuhnya Pemerintahan

(Diringkas dari Buku Dari Perbendaharaan Lama, Karya Buya Hamka)


Perangai manusia di segala zaman, baik feodalisme, diktator, maupun demokrasi tetap saja sama.

Gelar dan jabatan pemerintahan sering kali hanya di atas kertas saja. Penguasa sebenarnya dalam genggaman yang tak terlihat. Ini yang terjadi sekarang.

Saat kerajaan kuat, para raja memakai gelar sederhana. Saat mundur, gelarnya  semakin mulia dan panjang, padahal tak berarti lagi.

Oleh Belanda, semakin banyak kekuasaan raja dicopot dan tanahnya dirampas. Bertambah panjang gelar sanjungan yang diberikan.

Semakin rapuh, sang raja semakin dilayani dan rapi para pengawalannya. Bila perlu ditambahkan masa berkuasanya.

Semakin rapuh, yang mengelilinginya semakin menjauhkan raja dari rakyatnya. Yang mengelilinginya semakin banyak dan rapat.

Semakin rapuh, yang mengelilingi raja hanya para budak, mereka yang tak dikenalinya dan kompeni Belanda.

Semakin rapuh, saat keluar istana harus diiringi Belanda. Megah kelihatan pada lahir, namun bathinnya remuk. Kesepian dalam keramaian.

Zuriyah Rasulullah saw, Pelopor Menghadang Penjajah di Nusantara Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Cire...

Zuriyah Rasulullah saw, Pelopor Menghadang Penjajah di Nusantara

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Cirebon, Jakarta dan Banten saling berkaitan. Ketiganya dirintis, dibangun oleh Sunan Gunung Jati. Keberkahannya saat ini bisa jadi karena doa dan kiprahnya.

Setelah membangun Cirebon, membebaskan Jayakarta dari Portugis, lalu membangun kesultanan  Banten. Cirebon, Banten dan Jayakarta jadi pusat gerakan dakwah.

Saat Belanda pertama masuk Nusantara, siapakah yang pertama dihadapi? Kesultanan Banten, keturunan Sunan Gunung Jati, Zurriyahnya Rasulullah saw.

Portugis dihadapi Sunan Gunung Jati. Belanda dihadapi oleh keturunannya. Di Indonesia Timur, Sultan Zuriyahnya Rasulullah saw menghadang Portugis.

Pelopor perlawanan penjajah Portugis dan Belanda di Nusantara adalah Zuriyah Rasulullah saw. Mengapa sekarang disingkirkan?

Di era sultan Hasanuddin, kesultanan Banten membangun kerjasama dengan kesultanan Aceh. Dakwah di Nusantara pun semakin kuat.

Syeikh Yusuf Al Makasari, Mursyid Thariqah Khalwati yang mendunia, lebih memilih kesultanan Banten sebagai medan perjuangan dan dakwahnya.

Sultan Ageng bersama Syeikh Yusuf  terdepan menghadang Belanda di Jayakarta. Setelah tertangkap, dilanjutkan putranya pangeran Purbaya.

Pangeran Purbaya ditangkap. Perjuangan dilanjutkan Syeikh Nawawi Al-Bantani yang diyakini sebagai Zurriyah Rasulullah saw bersama muridnya.

Memecah Persoalan Spesifik Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Bersolusi cukup mengambilnya dari Al-Qur&#...

Memecah Persoalan Spesifik

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Bersolusi cukup mengambilnya dari Al-Qur'an dan Hadist. Ini arahan global. Padahal manusia memiliki persoalan spesifik.

Ikuti arahan global, maka solusi yang spesifik akan ditunjukan oleh Allah.

Takwa, sabar, berjihad dan berikhtiar merupakan arahan global. Beribadah dan berdoa adalah arah global. Ikuti saja. Solusi spesifik akan datang dengan sendirinya.

Seorang wanita memiliki persoalan keluarga. Dia mengadukannya kepada Allah. Allah memberikan jawabannya dengan firman-Nya melalui lisan Rasulullah.

Saat Rasulullah saw sudah tidak ada lagi. Bagaimana solusi yang spesifikasinya akan datang?

Wasilahnya, ikuti Sunah Rasulullah saw. Maka Allah akan mengilhamkan solusi kehidupan sesuai persoalan yang dihadapi.

Allah mengokohkan sifat-Nya saat mendengar persoalan hamba-Nya, "Sesungguhnya Allah Mahamendengar, lagi Maha melihat" Masih ragukah?

Kata Buya Hamka, "Setelah wahyu tidak turun lagi dengan wafatnya Nabi saw, Allah swt akan mengilhamkan (solusi) kepada hamba-Nya yang shaleh."

Upaya Reinterpretasi Sejarah Islam di Nusantara Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Pelopor penulisan sej...

Upaya Reinterpretasi Sejarah Islam di Nusantara

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Pelopor penulisan sejarah Islam di Nusantara. Fokusnya membongkar peran Islam di Nusantara. Merekalah Buya Hamka, Abdullah bin Nuh dan Prof Dr Ahmad Mansur Suryanegara.

Buya Hamka terinspirasi dari ceramahnya KH Fakhruddin yang selalu memaparkan Tarikh Islam saat pertemuan di kantor Muhammadiyah.

KH Abdullah bin Nuh ulama besar Jawa Barat dari Bogor, anggota BPUPPKI, politisi Masyumi, komandan perang, dosen di Universitas Indonesia juga pimpinan pondok pesantren. Dia pelaku sejarah.

Prof Dr Ahmad Mansur Suryanegara, Guru Besar Unpad, terinspirasi menulis sejarah Islam dengan gaya penulisan KH Abdullah bin Nuh untuk menghormatinya.

Buya Hamka menulis Sejarah Umat Islam. KH Abdullah bin Nuh menulis sejarah Islam di Jawab Barat hingga masa keemasan kesultanan Banten. Pro Dr Ahmad Mansur Suryanegara  menulis Api Sejarah.

"Saya melihat apa yang tidak dilihat oleh mereka. Tulislah sejarah dengan cinta" Itulah gaya Buya Hamka menulis sejarah.

KH Abdullah bin Nuh memiliki kemampuan dan perhatian terhadap penafsiran dan penulisan ulang terhadap sejarah Islam Nusantara.

Kemampuan ini bisa jadi ilham saat dia bermimpi bertemu Rasulullah saw. Dalam mimpinya, Rasulullah saw menceritakan sejarah Islam kepadanya.

Fokus sang Kiyai pada peran kepemimpinan dan jawaban Ulama terhadap tantangan zaman. Dari berwirausaha, Masjid, Pesantren hingga membangun kekuasaan.

Ahmad Mansur Suryanegara mengikuti jejak sang Kiyai dengan fokus menjelaskan mahakarya perjuangan ulama dan santri dalam menegakkan NKRI. Juga penulisan sejarah Islam modern yang terus diperbaharui hingga sekarang.

Ulama tidak saja melahirkan mayoritas  pemeluk Islam di Nusantara tetapi juga membangkitkan kesadaran politik dengan membangun 40 kesultanan Islam.

Kebesaran Bahasa Arab Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Semua kitab suci diturunkan sesuai bahasa kaumn...

Kebesaran Bahasa Arab

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Semua kitab suci diturunkan sesuai bahasa kaumnya. Ini kemudahan dari Allah.  Taurat dan Injil berbahasa Ibrani, hanya  turun untuk Bani Israil.

Mengapa bahasa Ibrani tidak berkembang? Mengapa tidak digunakan oleh pemeluknya? Mengapa tidak dijadikan bahasa internasional?

Al-Qur'an berbahasa Arab. Namun bukan untuk orang Arab saja. Rasulullah saw mengirimkan surat ke Romawi dan Persia dengan bahasa Arab pula.

Al-Qur'an berbahasa Arab. Namun bukan untuk orang Arab saja. Rasulullah saw mengirimkan surat ke Romawi dan Persia dengan bahasa Arab pula.

Banyak bahasa yang lenyap. Namun mengapa bahasa Arab yang asli tetap terjaga? Al-Qur'an dipelihara Allah, maka bahasanya pun dijaga-Nya.

"Bahasa Arab, bahasa yang sangat maju yang diberkahi Allah sehingga melebihi bahasa-bahasa lainnya." Prof Dr MM al-A'zami.

Bangsa Arab adalah bangsa yang sangat menjaga bahasanya. Mereka mendidik anaknya yang masih kecil ke pedalaman untuk belajar bahasa yang murni.

Ketika Rasulullah saw kecil. Ketika Imam Syafii kecil. Keluarganya mendidik khusus tentang bahasa Arab murni di pedalaman sebagai kurikulum utama dan pertama.

Bahasa Arab paling jelas, singkat dan akurat dalam mengungkapkan maksud dan tujuan. "Dikaruniakan perkataan lengkap dan ringkas untukku." (Hadist)

Bahasa Arab terjaga keaslianya dengan perangkat 
ilmu Nahwu, Lughah, Bayan, dan Adab sehingga membentuk rasa, kelembutan,  keindahan, dan akhlak.

Turki Utsmani non Arab. Mereka mendesain perekonomian, pemerintah, kebudayaan, kemiliteran yang ditiru bangsa lain. Namun bahasanya tetap Arab?

Bangsa Arab tidak pernah  menjajah, namun daerah yang tersentuh Islam, menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan penghubung?

Walaupun peradaban Barat sedang menguasai dunia. Bahasa Arab tetap menjadi bahasa ilmu pengetahuan dan bahasa internasional bagi umat Islam.

Begitu kuatnya bahasa Arab, yang pertama dihancurkan oleh Sekularisme adalah bahasa Arab seperti di era Kemal Pasha di Turki.

Menderaskan Ide Tulisan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Inspirasi menulis. Bacalah tulisan atau buku ...

Menderaskan Ide Tulisan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Inspirasi menulis. Bacalah tulisan atau buku dari satu tokoh tertentu secara terus menerus. Hingga instingnya hidup. Bisa tahu gaya tulisannya yang khas.

Bacalah tulisan asli pemikir Indonesia secara terus menerus. Sehingga tahu siapa penulisnya tanpa harus melihat siapa yang menulis.

Contoh, bila sudah paham gaya penulisan Buya Hamka dan Quraish Shihab dari potongan tulisan mereka. Berarti insting gaya tulisannya sudah melekat.

Menurut Ibnu Khaldun, kemampuan ini diperlukan agar tulisan menghadirkan keindahan dan kelezatan. Bila tidak, maka tulisannya buruk dan tak sempurna.

Pola dan gaya tulisan terbentuk sendiri bila konsisten membaca tulisan dan buku dari pengarang tertentu dalam waktu tertentu.

Penulis memerlukan waktu luang untuk merenung dan menikmati pemandangan, suara indah untuk mencerahkan otak.

Kebahagiaan dan kegembiraan berfungsi menciptakan rangsangan positif bagi otak. Proses kreativitas muncul dalam kondisi nyaman dan tenang.

Nyaman dan tentram membuat fisik dan pikiran kuat juga meningkatkan kemampuan menghadirkan pola dan gaya tulisan yang sudah terekam dalam memori

Saat tepat menulis, Subuh, sesaat terbangun dari tidur, saat perut kosong, terjaga wudhu, pikiran masih segar dan suasana nyaman.

Perasaan cinta dan rindu memiliki kemampuan ajaib untuk memberikan inspirasi dan mengubah gaya penulisan.

Bila belum muncul juga inspirasi, tinggalkan sejenak, sampai datang waktunya dan jangan memaksakan diri.

Tulis ide yang sederhana. Jangan mencampurkan banyak ide dalam satu tulisan. Ide tulisan harus tersampaikan sebelum tulisannya selesai.

Tulisan yang tidak memiliki nilai (value) berarti merendahkan karya kemuliaan tulisan. Menulislah karena Allah, agar hati mudah menerimanya.

Teruslah menulis untuk mengasah refleks dan ketajaman nilainya. Teruslah berinteraksi dengan tulisan berkualitas. Dia akan keluar deras jika sering diperas.

Aceh, Negara Modern Abad 17 (Diringkas dari Buku Perbendaharaan Lama, Karya Buya Hamka) Apa ciri negara modern? Distribusi kekua...

Aceh, Negara Modern Abad 17

(Diringkas dari Buku Perbendaharaan Lama, Karya Buya Hamka)

Apa ciri negara modern? Distribusi kekuasaan substansial bukan simbolik. Pembagian tugas eksekutif, legislatif dan yudikatif. Apakah ini pemikiran barat? Inilah mekanisme musyawarah, muqarabah dan hisab dalam konsep Islam.

Di era Sultan Iskandar Muda kerajaan Aceh mencapai kemajuan yang jarang tandingannya di negri-negri Islam lainnya.

Sultan sebagai penguasa tertinggi.  Di kanan-kirinya terdapat beberapa kekuasaan tertinggi pula. Susunan pemerintah ini membuat Sultan tak bisa memerintah semaunya sendiri. 

Sultan jugalah yang membentuk susunan pemerintah seperti ini. Ada wazir sultan, Perdana Menteri dan mentrinya,  Balai Laksamana yang mengepalai Tentara Laut dan Darat.

Syarat menjadi Perdana Menteri, ahli adat istiadat, qanun (perundangan), sesama (protokoler) dan wajib seorang yang alim faqih.

Menteri Keuangan yang membawahi Baitul Mall (Perbendaharaan negara) dan Balai Furdhan yang memungut cukai dan biaya pelabuhan, yang bertanggungjawab langsung pada Sultan.

Ada lembaga Yudikatif yaitu Kadhi Malikul Adil dengan 4 Mufti dibawahnya menggali hukum agama. Lembaga Legislatifnya dinamakan Balai Musyawarah dengan 3 tiga kriteria keanggotaan.

Pertama, Balairung yang terdiri dari empat hulubalang terbesar. Kedua, Balai Gading yang terdiri dari 22 ulama besar. Ketiga, Balai Majelis Mahkamah Rakyat, yang terdiri dari 73 mukim yang mewakili rakyat.

Balai Majelis Mahkamah Rakyat menjunjung tinggi Qanun Mahkota Alam. Tugasnya, supaya rakyat dapat hidup senang, makmur, aman  dan menegakkan keadilan dan kebenaran.

Menilai Pemimpin, Apa yang Dilakukan Saat Dihina? Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Sangat mudah menila...

Menilai Pemimpin, Apa yang Dilakukan Saat Dihina?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Sangat mudah menilai pemimpin. Apakah dia adil atau zalim? Bijaksana atau aniaya? Perhatikan saja saat dikritik dan dihina. Itulah jati dirinya.

Sangat mudah menilai pemimpin. Lihatlah apa yang dilakukan saat marah. Balasan apa yang ditujukan kepada yang mengkritik dan menghinanya.

Hadirnya pengkritik dan penghina para pemimpin untuk membongkar kedok kamuflase yang besar karena popularitas, kebohongan dan kemunafikan.

Fir'aun saja ditarik jenggotnya oleh Musa kecil tak jadi menghukumnya. Padahal menarik jenggot merupakan penghinaan yang besar di era itu.

Keadilan terlihat disaat apa yang diputuskan saat dihina dan dikritik. Kebijakan terlihat dari apa yang dilakukan saat marah.

Keadilan dan kebijaksanaan terlihat dari apa yang dilakukan saat berkuasa kepada orang yang dianggap mengkritik dan menghinanya.

"Jangan percaya pada akhlak seseorang sebelum kamu mengujinya ketika dia sedang marah." Ujar Umar bin Khatab

"Tanda Iman sempurna, sanggup menahan marah, berlaku adil di saat emosi, memaafkan ketika berkuasa." Hadits

"Kemarahan para penguasa sering muncul atas orang yang berani membicarakan dan menggunjingnya, sehingga mereka berusaha membunuhnya." (Hadist)

Karakter pemimpin memaafkan itu. Seperti Rasulullah saw saat futuh Mekkah. Memaafkan semua orang yang pernah menyiksa dan menghinanya.

Shalahuddin Al Ayubi dan Muhammad Al Fatih, memaafkan semua musuhnya. Husein bin Ali, membawakan hadiah pada yang menghinanya.

Mengapa dunia penuh hujatan, kritikan, ujaran kebencian? Untuk menyeleksi siapa yang layak untuk menjadi pemimpin.

Di Abad 17, Perempuan Aceh Melampaui Emansipasi Wanita Modern (Diringkas dari Buku Perbendaharaan Lama, Karya Buya Hamka) Dari A...

Di Abad 17, Perempuan Aceh Melampaui Emansipasi Wanita Modern

(Diringkas dari Buku Perbendaharaan Lama, Karya Buya Hamka)

Dari Acehlah bermunculan banyak pahlawan wanita. Bukankah ini negri Serambi Mekah? Tempat kumpulnya para ulama yang sering dituduh konservatif dan ekstrim?

Apakah kehadiran pahlawan wanita dari Aceh, hanya tuntutan kondisi, atau penempaan pendidikan yang melembaga di Aceh?

Mengapa kemampuan wanita Aceh menyamai kepemimpinan para suaminya? Tentu ada sistem kelembagaan yang terorganisir di Aceh.

Setelah Sultan Iskandar Muda wafat, naiklah menantunya sebagai sultan. Setelah menantunya wafat, naiklah permaisurinya yang merupakan putri dari Sultan Iskandar Muda. Inilah perempuan pertama dalam sejarah Islam yang menjadi sultan di negri Melayu.

Di era ini juga, Balai Majelis Mahkamah Rakyat, yang merupakan lembaga legislatif, diperbaharui dan dilengkapi dengan anggota perempuan sebanyak 15 orang.

Di kesultanan Aceh, Undang-undang Dasar Negara bernama Qanun Asyi Darussalam yang menyatakan sumber hukumnya adalah Al-Qur'an, Hadist, Ijma, Qiyas menurut mazhab Ahlussunnah wal Jamaah. Apakah ini menghambat wanita berkiprah?

Rupanya hak-hak yang diberikan kepada perempuan berdasarkan persetujuan para ulama. Para ulama pun duduk dalam pemerintahan di samping sultan, menyebabkan kaum perempuan setia memikul kewajibannya.

Hanya di Aceh, pakaian asli perempuan memakai celana. Sebab mereka turut aktif memegang peranan di dalam perang. Mereka menyediakan perbekalan, membantu di garis belakang dan mengobati yang luka.

Perempuan Aceh sudah terbiasa menjadi anggota Balai Majelis Mahkamah Rakyat, bahkan empat sultannya adalah perempuan. Mereka diberi hak dan memikul kewajiban untuk agama, bangsa dan negara dengan penuh rasa tanggung jawab. Ulama pun mendukungnya.

Betapa jauh perbedaan latarbelakang perempuan Aceh di abad 17 dengan perjuangan wanita modern sekarang. Dahulu didorong semangat jihad dan syahid karena ingin menegakkan agama bersama laki-laki. Sekarang, hanya menuntut emansipasi wanita atau gerakan feminisme saja.

NKRI Dimulai dari Mekah dan Aceh? Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) NKRI apakah terbentuk karena kesatu...

NKRI Dimulai dari Mekah dan Aceh?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


NKRI apakah terbentuk karena kesatuan nasib karena dijajah  Belanda dan Portugis? Bila benar, NKRI tidak langgeng hingga sekarang.

Satu keimanan. Satu guru satu ilmu. Inilah filosofi awal benih persatuan dan kebangsaan Nusantara.

Dalam dunia pesantren dan tasawuf, ada budaya mengijazahkan kitab, ilmu, wirid dan penerus dakwah. Jalur sanadnya jelas. Ini yang membentuk ikatan hati.

Sebelum Islam, adakah budaya kumpul riung dari berbagai pelosok di Nusantara? Semua suku duduk bersama dalam satu majlis yang setara.

Sebelum Islam, adakah raja, rakyat, anak bangsawan dan jelata berkumpul dalam satu lingkaran?

Semua tingkatan strata masyarakat berkumpul di Mekkah, Aceh, di padepokan Walisanga dan Ulama. Inilah interkoneksi awal dari pelosok Nusantara.

Bertebaran, saling mengenal dan memahami, menciptakan asimilasi dan perkenalan budaya Nusantara. Berkumpul karena iman, ilmu dan kemaslahatan masyarakat.

NKRI berhutang budi pada Mekah dan Aceh. Berhutang budi pada Ulama Nusantara yang mengajar di Mekah dan Aceh, juga Walisanga. Itulah awal NKRI dimulai.

Jaringan Ulama, Awal NKRI Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Di era Hindu dan Budha, Nusantara disatukan...

Jaringan Ulama, Awal NKRI

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Di era Hindu dan Budha, Nusantara disatukan dengan penguasaan wilayah. Sriwijaya dan Majapahit memperluas wilayah dengan cara ini.

Di saat bersamaan pedagang muslim berdagang dari satu kota ke kota lain sambil membangun perkampungan diberbagai kota pelabuhan dan perdagangan.

Dengan perdagangan, muslimin memiliki jalur koneksi informal yang kuat. Lalu koneksi pernikahan. Maka terbentuklah koneksi kebudayaan.

Aceh merupakan jalur perdagangan internasional. Abad 7 pedagang Arab mendominasi jalur ini. Saat Islam didakwakan, Aceh jadi pusat dakwah Nusantara.

Kesempurnaan Islam bila berhaji. Seorang pangeran Padjadjaran masuk Islam pergi Haji. Dipanggillah dia, Haji Purwa.

Mekah pusat berkumpulnya manusia dari seluruh belahan dunia. Jaringan muslim Nusantara pun terbentuk dari ibadah haji.

Muslim Nusantara bila pergi haji selalu singgah di Aceh, Srilanka dan terakhir di Mekah. Tiga titik inilah pusat pertemuan muslim dari pelosok Nusantara.

Di Aceh dan Mekah, muslimin Nusantara bertemu, bertatap muka, berkomunikasi dan berinteraksi sebagai muslim, pedagang dan penuntut ilmu. Mereka duduk bareng dihadapan Ulama.

Saat Walisongo diutus oleh Khalifah Turki Utsmani, Sultan Muhammad 1, ada yang mampir ke Aceh baru ke Jawa.

Saat generasi walisongo ke dua hadir, mereka belajar ke Aceh. Lalu kembali ke Jawa. Ini jaringan kuat Aceh-Jawa.

Sunan Giri setelah dari Aceh membangun pesantren yang muridnya dari seluruh pelosok Nusantara. Inilah koneksi keilmuan Jawa dengan pulau di Nusantara.

Koneksi keilmuan Sumatera dan Sulawesi terbentuk saat 3 ulama besar Dato ri Taro, ri Bandang dan Patimang dari Sumatera ke Sulawesi untuk berdakwah.

Koneksi keilmuan Sulawesi dengan Nusa Tenggara terbentuk saat Dato ri Bandang berdakwah ke Nusa Tenggara.

Koneksi keilmuan Sulawesi-Jawa-Sumatera-Mekah saat Syekh Yusuf Al Makasari belajar dan mengajar di keempat tempat tersebut.

Jawa melalui Sunan Giri menciptakan koneksi keilmuan Jawa dan seluruh pelosok pulau Nusantara. Ulama tertentu memiliki koneksi khusus antar pulau pula.

Koneksi keilmuan kelak menjadi koneksi antar kesultanan seperti Kesultanan Aceh dan Banten. Juga perjuangan.

Saat Portugis menguasai Malaka, Demak dibawah Pati Unus mencoba membebaskannya. Trunojoyo dibantu Karaeng Galeson melawan Belanda.

Bibit kerjasama dan persatuan Nusantara melawan penjajahan sudah mulai terbentuk. Inilah sebenarnya awal dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Generasi berikutnya seperti Syarikat Dagang, NU, Muhammadiyah dan HOS Cokroaminoto hingga perang kemerdekaan hanya tinggal meneruskan saja.

Ulama Nusantara di Mekah, Membangun NKRI Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Ulama Nusantara yang mengaja...

Ulama Nusantara di Mekah, Membangun NKRI

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Ulama Nusantara yang mengajar di Mekah sangatlah banyak. Lebih dari 100 ulama. Apakah hanya mengajarkan kitab kuning?

Ulama Nusantara yang mengajar di Mekah berasal hampir dari setiap kota terkemuka di Nusantara. Apakah hanya mengajarkan keilmuan saja?

Buya Hamka mengatakan, api perjuangan melawan penjajah ada di luar Nusantara. Sumbernya dari mereka yang pulang dari haji.

Mengapa Syekh Yusuf Al Makasari dipindahkan pengasingannya dari Srilangka ke Afrika Selatan? Melenyapkan kobaran perjuangan.

Di Srilangka Syekh Yusuf Al Makasari memberikan petuah dan tulisan ke Nusantara untuk mengokohkan perjuangan melawan penjajah.

Syeikh Falimbani dari Mekah menulis Nasihat al-Muslimin, menegaskan pentingnya kondisi diperangi terlebih dahulu untuk dapat memulai suatu jihad.

Hikayat Perang Sabil di Aceh terinspirasi dari Syeikh Falimbani. Al-Falimbani mengirimkan surat kepada raja-raja nusantara untuk menggelorakan semangat jihad fisabilillah terhadap kolonial.

Syeikh Falimbani juga menulis surat khusus kepada keturunan raja Mataram di Surakarta dan Jogyakarta untuk bersatu melawan penjajah.

Syeikh Nawawi Al Bantani pun menyerukan murid-muridnya di Nusantara untuk melawan Penjajah. Inilah peran Ulama Nusantara di Mekah.

Ulama Nusantara di Mekah, menautakan hati para pemuda yang belajar dan jamaah haji untuk saling terkoneksi. Inilah awal NKRI.

Ulama Nusantara di Mekah, menggelora keilmuan kemasyarakatan dan kenegaraan, perjuangan. Inilah awal kemerdekaan dan kebangsaan.

Cara Penjajah Menaklukkan Penguasa Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Penjajah  tak pernah mengasingkan ...

Cara Penjajah Menaklukkan Penguasa

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Penjajah  tak pernah mengasingkan para penguasa ke daerah yang jauh. Namun, mengasingkan para ulama ke negri dan daerah yang terjauh. Apa artinya?

Penguasa hanya memiliki kekuatan bila memegang alat kekuasaan. Namun lemah tak berdaya saat tak berkuasa lagi. Itulah sebabnya mereka selalu haus kekuasaan

Menaklukkan penguasa cukup dengan diberi kursi boneka. Cukup diberi gelar dan sanjungan kehormatan yang panjang. Padahal mereka diperbudak.

Menaklukkan penguasa cukup diberikan legalitas tanda tangan undang-undang dan hukum. Tapi isinya dirancang untuk kepentingan para penjajah.

Menaklukkan penguasa cukup diberikan  kursi kebesaran di istana, fasilitas, para dayang-dayang yang datang merunduk dan sedikit kekayaan menumpuk.

Menaklukkan penguasa cukup diberikan legalitas tanda tangan undang-undang dan hukum. Tapi isinya dirancang untuk kepentingan para penjajah.

Menaklukkan penguasa cukup diberikan masa jabatan yang terus diperpanjang seumur hidup. Karena jabatan itulah yang memenjarakan jiwa, hati dan pikirannya.

Penguasa dihancurkan dengan intervensi budaya kemewahan, hura-hura, dan hawa nafsu di istana, ini yang menghancurkannya jadi budak penjajah.

Penguasa dihancurkan dengan intervensi budaya kemewahan, hura-hura, dan hawa nafsu di istana, ini yang menghancurkannya jadi budak penjajah.

Berapa banyak para penguasa mengorbankan jiwa dan raganya bagi negrinya? Yang dipenjara dalam kepengapan? Itulah penguasa pejuang.

Berapa banyak penguasa yang tetap berwibawa dan ditakuti  penjajah? Itulah penguasa pejuang.

Melihat Kehebatan Pejuang dari Cara Penjajah Mengasingkannya Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Nasrulloh Baksolahar) Siap yang paling ...

Melihat Kehebatan Pejuang dari Cara Penjajah Mengasingkannya

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Nasrulloh Baksolahar)


Siap yang paling jauh diasingkan dari Nusantara? Siapa yang paling sering dipindahkan dari satu pengasingan ke pengasingan lainnya, oleh Penjajah?

Syeikh Yusuf Al Makasari diasingkan ke Afrika Selatan. Sri Sultan Hamengku Buwono 2 ke Malaya. Imam Bonjol ke Manado oleh Penjajah. Mereka orang hebat.

Tokoh perang Jawa paling banyak yang diasingkan. Mereka dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya. Juga dipencarkan tempat pengasingan. Koneksinya diputus.

Tokoh pemberontakan di Cilegon paling banyak diasingkan ke beberapa tempat yang berbeda. Tokoh Banten tak pernah henti menyulitkan penjajah.

Kebanyakan diasingkan ke Nusantara bagian timur yang budaya dan keyakinannya berbeda. Bila sama pun di gedung yang sangat  terisolir seperti Diponegoro.

Melihat wajahnya,  cukup mempengaruhi jiwa. Melihat akhlaknya, membangunkan jiwa. Apalagi bila mendengarkan ucapannya. Ini yang dikhawatirkan Penjajah.

Mereka dikucilkan dari manusia. Jangan sampai tragedi pengasingan Syekh Yusuf Al Makasari terulang lagi. Menyebarkan ide dengan ucapan dan tulisan.

Meredupkan pamor dan kharisma. Menghancurkan karakter agar tak bisa membangkitkan jiwa para pemuda. Itulah tujuan pengasingan

Coba baca kembali, bagaimana sejarawan Barat membongkar kehidupan pribadi Diponegoro dan interaksi dengan ulamanya?

Coba baca kembali bagaimana sejarawan barat menulis sebab pemberontakan Cilegon? Itulah cara menghancurkan para pejuang hebat.

Pengasingan fisik dan pemikiran para penjuang yang ikhlas itulah cara menghancurkan lahirnya generasi penerus mereka.

Menuntaskan Bencana dan Wabah di Era Umar bin Khatab Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Ada 2 ujian besa...

Menuntaskan Bencana dan Wabah di Era Umar bin Khatab

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Ada 2 ujian besar di era Umar bin Khatab. Para penguasa, belajarlah pada Umar bin Khatab dalam menuntaskan bencana alam dan wabah.

Wabah di Syam. Menjalar sangat cepat. Penyebabnya, banyak pertempuran di Syam. Bertempur dengan kabilah Arab, Romawi juga Persia.

Kata Ibnu Khaldun, saat aktivasi infrastruktur melampui dari yang seharusnya, udara jadi kotor. Inilah yang menimbulkan wabah di jamannya.

Umar segera mengkaratina Syam. Abu Ubaidah dan Muadz bin Jabal menjadi sukarelawan untuk penanganan korban hingga menjemput syahid.

Lalu Umar menunjuk Amr bin Ash untuk meredakan wabah. Solusinya, semua harus pergi ke gunung untuk memutuskan rantai wabah. Hindari kerumunan.

Yang menangani wabah siap menjemput syahid. Di sini, mengapa memperkaya diri dengan mengkorupsi dana penanggulangan wabah dan bencana?

Saat gempa menerjang Madinah dan paceklik yang panjang. Umar membangun infrastruktur agar aliran kebutuhan dasar ke Madinah bertambah cepat.

Umar berkolaborasi dengan pengusaha untuk berkontribusi menyediakan kebutuhan dasar. Abdurrahman bin Auf dan Utsman bin Affan membantu.

Umar mengharamkan dirinya makan enak. Bibirnya berdarah sebab makan yang keras. Pakaiannya penuh tambalan. Malamnya ronda khawatir rakyat kelaparan.

Umar berkolaborasi dengan pamannya Rasulullah saw Abbas bin Abdul Muthalib untuk memimpin istighasah dan istighfar kepada Allah.

Umar membentuk tim penanggulangan bencana. Setiap tim membagikan kebutuhan dasar ke tempat yang sudah ditentukan.

Dengan dua ujian besar ini, baitul mall habis. Umar pun melakukan terobosan dalam mencari sumber keuangan. Disini justru menaikkan beban pajak dan tarif.

Yang dipikirkan Umar, maksiat apa yang telah dilakukan dalam sekala pribadi dan negara? Bukan sekedar soal penanggulangan bencana saja.

Umar bin Khatab menghimpun ulama, pengusaha, dan alat kekuasaan untuk menuntaskan persoalan. Bukan memperkaya di saat wabah.

Sekarang, saat wabah terus mengganas, kezaliman terus saja dipertontonkan dengan kesombongan dan vulgar. Bagaimana bisa selesai?

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (208) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (6) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (225) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (283) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (46) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (2) Nabi Isa (2) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (2) Nabi Nuh (3) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (1) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (191) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (431) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (155) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (195) Sirah Sahabat (114) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (95) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)