basmalah Pictures, Images and Photos
09/08/21 - Our Islamic Story

Choose your Language

Koneksi Penduduk Langit dan Bumi Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Dalam kegelapan, arahkan pandangan k...

Koneksi Penduduk Langit dan Bumi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Dalam kegelapan, arahkan pandangan ke langit. Apa yang dilihat? Apa yang dirasakan? Dalam keresahan, arahkan mata menuju ke langit? Apa yang terbangun di relung jiwa?

Dari langit ada sumber rezeki. Begitulah Allah berfirman. Rezeki raga dan jiwa. Menghidupkan bumi yang tandus, juga jiwa yang gersang. Di langit ada hujan yang menyejukkan. Di langit ada benda-benda yang memberikan petunjuk. Dilangit ada juga penghuninya.

Penghuni langit dan penduduk bumi saling terkoneksi. Para malaikat setiap saat mendoakan penduduk bumi. Para malaikat setiap Ashar dan Subuh melaporkan beragam kejadian ke langit. Ada yang berpendapat, Allah pun bersinggasana disana. Jadi betapa indahnya memandang langit!

Berdoa mengangkat tangan tinggi-tinggi sehingga ketiak Rasulullah saw terlihat. Nabi Ibrahim memandang ke langit untuk menemukan Sang Pencipta. Rasulullah saw di gua Hira melihat malaikat Jibril menggantung di langit sebelum mendapatkan wahyu. Langit tak terbatas. Seperti itu pula keyakinan, kesabaran dan cita-cita kita yang tak ada batasnya.

Langit tak berujung. Langit tak bertepi. Yang terlihat hanya hamparan awan dan warna kebiruan. Biru adalah warna kesejukan dan keyakinan yang tinggi. Mengambil energi langit dengan memandangnya. Mengambil energi langit merasakannya. Orang tua dulu berkata, "Langit adalah energi ayah. Bumi adalah energi ibu."

Menemukan keindahan dari langit. Dalam kegelapan bumi ada keindahan di langit. Dalam kedinginan malam, terpancar kehangatan sinar rembulan. Seperti itulah manusia melihat Dzat Allah kelak. Saat melihat bulan, rindukan Allah. Saat melihat purnama, seolah Allah tengah menyapa kita yang baru menginjakkan kaki ke dalam surga.

Inilah energi langit. Inilah energi yang menghidupkan bumi dan jiwa manusia

Mengapa Hidup Tak Bisa Diulang? Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Cermin diri, lihatlah bagaimana cara ...

Mengapa Hidup Tak Bisa Diulang?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Cermin diri, lihatlah bagaimana cara mengelola waktu. Apa yang dilakukan? Apa yang difokuskan? Bersama siapa? Apa yang dominan? Bila ingin memperbaiki diri dan hidup, mulailah dengan memperbaiki bagaimana interaksi kita dengan waktu.

Waktu hanya datang sekali. Takkan berulang. Takkan kembali. Bila yang sekali saja tak bisa dikelola? Bila yang sekali saja disiakan? Bila yang sekali saja tak merasa penting untuk dimanfaatkan? Maka selama hidupnya takkan bisa memanfaatkan apa pun. Oleh karena itulah Allah tidak mengembalikan orang zalim yang ingin kembali ke dunia dengan alasan untuk memperbaiki diri. Karena ketika kembali, mereka akan melakukan hal yang sama.

Mengapa hidup hanya sekali? Mengapa kesempatan hidup hanya sekali? Mengulangi dan memperbaiki dalam ilmu Quality Management adalah biaya yang sia-sia, non value added activity. Semestinya banyak hal yang bisa dilakukan daripada membuang waktu hanya untuk memperbaiki.

Bagaimana kehidupan orang sehabis dari penjara? Berapa yang sadar total? Berapa yang terus mengulangi? Bagaimana orang setelah di hukum? Berapa banyak yang mengulanginya lagi? Pengulangan sering tak bisa memperbaiki.  Maka hanya ada satu kesempatan saja.

Satu kesempatan saja. Satu kehidupan saja. Bukankah manusia diberikan waktu detik per detik, menit per menit, jam per jam, hari per hari, tahun per tahun? Bila rangkaian waktu ini tak bisa menyadarkan, apakah masih perlu pengulangan hidup di dunia yang lain? Bukankah Allah membuka pintu taubat setiap saat? Bukankah setiap kebaikan menghapus keburukan? Bukankah kebaikan selalu dilipatgandakan balasannya?

Kita tak butuh hidup yang lama. Kita tak butuh umur yang panjang. Kita tak butuh pengulangan hidup. Lihatlah bayi yang wafat, hidup sebentar tapi bisa meraih surga dan memberikan syafaat pada orang tuanya?

Bersegeralah kepada ampunan Allah. Bersegeralah kembali kepada Allah. Rutin meneliti interaksi kita dengan waktu. Rutin membuat rencana waktu dan mengevaluasinya. Rutin menghukum diri atas kelalaian kita. Itulah manajemen diri ala imam Al Ghazali.

Manajemen Membongkar Aib? Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Allah kadang membuka kesalahan hamba-Nya. Ka...

Manajemen Membongkar Aib?

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Allah kadang membuka kesalahan hamba-Nya. Kadang menyembunyikannya. Kesalahan yang ceritakan dalam Al-Qur'an adalah kisah nabi Adam, Yunus, dan beberapa fragmen nabi yang lainnya, termasuk Rasulullah saw. Beberapa ayat Al-Qur'an, turun karena kekhilafan Rasulullah saw dalam membuat keputusan. Mengapa kesalahan ini dibongkar?

Allah dan Rasulullah saw, membongkar karakter para ahlul kitab, munafikin dan Kafirin dengan sangat gamblang. Semua umat Islam yang membaca Al-Qur'an akan paham dengan detail prilaku mereka. Kesalahan yang berakibat kemudharatan yang sangat besar Allah buka lebar-lebar. Bagaimana dengan kesalahan seorang muslim?

Para pemimpin yang zalim paling sering diceritakan, dari Namrudz, Jalut, Firaun, Hamman, dan Qarun. Mengapa Allah tidak menutupi kezaliman mereka?

Suatu malam, Umar bin Khatab melakukan ronda. Didapati penghuni sebuah rumah sedang mabuk-mabukan sendirian. Umar tidak mendobrak rumah tersebut. Karena pelakunya masih bersembunyi-sembunyi ketika mabuk. Namun bila mabuknya sudah terang-terangan dan meremehkan hukum, barulah pelakunya ditindak.

Seorang ulama salaf ditemui oleh seorang wanita. Sang wanita mengaku berzinah. Wanita itu memohon agar anak yang dilahirkan diakui sebagai anak sang ulama. Setelah anak tersebut lahir, semua orang mendatangi sang ulama. Sang ulama berprilaku seperti anak tersebut adalah anaknya. Bahkan Sang ulama menitipkan rutin uang belanja melalui orang lain untuk wanita tersebut. Sang ulama menjaga aib wanita tersebut.

Jadi kesalahan yang bersifat pribadi, privasi yang pelakunya melakukan secara sembunyi, maka harus ditutupi aibnya. Jangan membongkar aib yang sifatnya pribadi, privasi yang keburukannya hanya menimpa si pelakunya saja. Bagaimana bila prilaku buruk seseorang berpotensi menghancurkan masyarakat?

Umar bin Khatab bila akan mengangkat seseorang menjadi walikota, gubernur, hakim, panglima perang, maka dia bertanya pada Huzaifah bin Yaman, apakah dia munafik? Bagaimana pengelolaan uangnya? Apakah ada catatan uang baitul mal (anggaran pembangunan) digunakan pribadi?  Mengapa berbeda perlakuan Umar terhada pemabuk? Dia tak memperdulikan keburukan pemabuk, namun bila soal kepemimpinan Umar bertanya keburukan mereka yang akan diangkat menjadi pemimpin?

Dalam hadist, dalam kondisi tertentu diperbolehkan membongkar aib seseorang. Tujuannya agar melindungi efek keburukan dari orang tersebut. Bila kita kenal seseorang adalah perampok uang anggaran, apakah kita diam saja dengan dalih menjaga aib? Apalagi mengambilnya dengan terang-terangan di depan publik.

Prof Dr Muhammad As Shalabi, seorang ulama kelas dunia, menuliskan buku seri tentang Khalifatur Rasyidin, mereka mengirimkan pengawas ke baitul mall,  menanyakan ke masyarakat tentang pejabat publik yang diangkatnya. Apakah ini bagian membongkar aib? Kepemimpinan ranah yang harus diawasi oleh siapapun. Umar Bin Khatab selalu menerima aduan keburukan dari siapapun tentang pejabat publiknya. Apakah ini membongkar aib?

Umar bin Khatab sebelum mengangkat seorang pejabat publik, mengirimkan "mata-mata" untuk mengawasi prilaku keuangan calon pejabat publik. Bila rakus terhadap penyelewengan uang anggaran maka tidak jadi diangkat. Bukankah memematai seorang mukmin tidak boleh? Mengapa dalam soal calon pemimpin, Umar melakukan hal tersebut? Lalu, bagaimana kaitannya dengan kondisi saat ini yang pemilihan pemimpin dilakukan secara langsung?

Kesalahan seorang mukmin harus ditutupi. Allah berjanji mereka yang menutupi aib seorang mukmin di akhirat nanti, bila menutupi aib mukmin di dunia. Apa yang sangat ditutupi Allah? Soal perzinahan sangat ditutupi Allah. Sehingga harus ada 2 saksi laki-laki atau 4 saksi perempuan. Seandainya ada yang memergoki kasus perzinahan bila tidak memenuhi syarat saksinya maka tidak boleh di hukum pelaku zinahnya.

Masih soal membuka aib. Bila kita belajar hadist, ada ilmu yang harus kita pelajari yaitu Rijalul Hadist. Ilmu tentang para periwayat hadist. Ilmu yang mengkategori apakah dia ulama yang terpercaya atau ulama yang buruk?  Apakah ingatannya kuat atau pelupa? Mengapa ilmu ini hadir? Mengapa ada ilmu yang membongkar rahasia seseorang?

Rasulullah saw pernah bersabda yang isinya jangan berdusta atas nama Rasulullah saw. Seorang Sahabat pernah berkata yang isinya, teliti dari siapa belajar ilmu agama. Dua prinsip inilah yang kemudian beberapa ulama membuat dan mengembang kitab dan ilmu Rijalul Hadist. Tujuanya, mengklasifikasikan apakah hadist ini Shahih atau dhaif? Kuat atau lemah dari sudut orang yang meriwayatkan.

Menutup kesalahan sesama mukmin ada rambunya. Membukanya pun ada rambunya. Tak selamanya menutupi itu baik  Tak selamanya membuka itu buruk. Bila sifatnya privasi, dosa yang berkaitan dengan dirinya tanpa menimbulkan keburukan bagi yang lain dan tidak dilakukan secara terang-terangan dan kesombongan, maka kita harus menutupi aib dan kesalahannya. Allah akan membalas kita dengan penutupan aib kita diakhirat.

Bila aib dan kesalahan tersebut dilakukan terang-terangan, dengan kesombongan dan keangkuhan, mulai mengajak orang lain untuk mengikuti dan bisa menimbulkan keburukan yang luas di masyarakat, maka keburukan itu harus dibongkar. 

Rahasia Liku-liku Sejarah Umat Islam Oleh: Nasruloh Baksolaha (Channel Youtube Dengerin Hati) Roger Crowley, warganegara Inggris...

Rahasia Liku-liku Sejarah Umat Islam

Oleh: Nasruloh Baksolaha
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Roger Crowley, warganegara Inggris lulusan Cambridge University, dia pakar kekaisaran di kawasan Mediterania. Salah satu tulisannya yang pernah saya baca berjudul "1453, The Holy War for Constantinople and Clash of Islam and the West". Buku ini berkisah tentang detik-detik pembebasan Konstatinopel oleh Muhammad al Fatih.

Saya tak paham buku ini, karena cerita kejatuhan Konstatinopel sangat detail. Saya tak paham topografi Konstatinopel jadi bingung juga membacanya. Yang terserap hanya, perang teknologi melawan teknologi berakhir seimbang. Kaisar Romawi Timur mampu menandingi persenjataan Turki Utsmani. Namun apa yang menyebabkan Romawi Timur takluk? Soal mental dan keyakinan.

Mengapa sejak akhir 600 Masehi umat Islam secara bergelombang terus berusaha membebaskan Konstatinopel. Walaupun terus gagal, namun mengapa selama 800 tahun tak berhenti membebaskannya? 800 tahun, mungkin bisa 12 generasi yang mencoba membebaskannya. 800 tahun sebuah rentang waktu sangat lama, namun mengapa setiap generasi memiliki semangat dan obsesi yang sama? Obsesi yang melintasi generasi. Adakah  karakter ini di umat lain?

Umat Islam datang ke Konstatinopel hanya ingin mewujudkan sabda Rasulullah saw saat mereka terkepung oleh 10.000 pasukan musyrikin pada perang Ahzab. Sabdanya, Konstatinopel akan ditaklukkan oleh sebaik-baiknya pemimpin dan sebaik-baiknya pasukan. Hanya saja siapa dan kapan penaklukan terjadi, hanya Allah yang tahu. Dengan sabda ini umat Islam berusaha mewujudkannya, karena sabda Rasulullah saw adalah janji Allah yang tak mungkin salah. Karena Allah yang Maha Berilmu dan Penguasa.

Umat Islam sangat beruntung karena Allah swt dan Rasulullah saw sudah menjelaskan detail perjalanan Umat Islam hingga hari kiamat tiba. Dijelaskan kejayaan dan kemundurannya. Dijelaskan bagaimana menghadapi setiap eranya. Karena itulah, umat Islam, seharusnya menjadi yang paling konsisten dan menjaga agamanya. Umat Islam tidak akan tergelincir dengan berbagai situasi yang paling tidak kondusif sekali pun.

Rasulullah saw pun sudah menjelaskan capaian-capaian umat Islam hingga kiamat. Kejadian masa depan sudah dijelaskan gamblang. Penghambat dan penunjangnya, syarat dan penyakitnya. Semua sangat jelas. Hanya tinggal keyakinan untuk mewujudkannya.

Sayid Qutb dalam tafsir Fizilail Qur'an menjelaskan liku-liku yang dialami umat Islam. Tujuannya, mendidik, menempa dan membangkitkan agar umat ini mampu mengemban amanah peradaban. Lanjutnya, melalui Umat Islamlah Allah merealisasikan kehendak-Nya yang penuh Rahman-Rahim-Nya.

Menurut Sayid Qutb, Umat Islamlah yang memenuhi syarat untuk membangun kembali peradaban saat ini yang kering kerontang. Mengapa umat ini belum mengambil perannya?

Fokus Pemimpin Hanya Allah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Maha Pembolak Balik Hati adalah Allah. Hat...

Fokus Pemimpin Hanya Allah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Maha Pembolak Balik Hati adalah Allah. Hati cepat berubah arah dan pemikiran. Tak ada yang bisa menebak arahnya.

Arah konflik, keributan dan perselisihan tergantung arah bertolak baliknya hati. Tergantung bisikan siapa yang didengar, orientasi dan banyak hal lainnya.

Pagi taat, sore maksiat. Sore taat, pagi maksiat. Itulah zaman yang penuh dengan fitnah. Keistiqamahan sangat teramat sulit.

Informasi teramat deras menerobos hati dan akal. Informasi teramat berlimpah tak terhingga tapi tak punya daya saring. Hatinya semakin kencang berbolak balik.

Semakin sering hati berbolak balik, jiwa semakin resah, ragam konflik, perselisihan dan perpecahan semakin tak terhingga dan tak terduga.

Hati yang seragam akan berkumpul. Saat pola berbaliknya sama, mereka akan berkelompok. Saat putarannya tak terkendali semakin banyak friksi.

Mengapa banyak kelompok di era akhir zaman, huru-hara dan fitnah? Putaran hati manusia yang tak terkendali sebab hawa nafsu.

Siapa yang bisa menyeragamkan putaran hati manusia, dia akan menjadi pemimpin hebat yang menyatukan dan menggerakkan.

Yang Maha Pembolak Balik Hati hanya Allah. Maka mintalah pertolongan dan rahmat Allah. Fokus utama pemimpin adalah Allah.

Pemimpin yang "menyepelekan" Allah, masyarakatnya terpolarisasi, takkan ada kesatuan dan ikatan hati. Hanya rebutan uang dan jabatan

Uang dan jabatan menjadi faktor penggerak. Pemimpin yang jauh dari Allah, menghamburkan sumber daya.

Bila kekuasaan ingin bergerak secara efisien dan efektif, maka fokus pemimpin adalah Allah.

Kata Umar bin Khatab, pemimpin adalah perantara antara rakyat dengan Allah. Semua pemimpin adil lahir dari fokusnya pada Allah.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (208) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (6) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (225) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (283) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (46) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (2) Nabi Isa (2) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (2) Nabi Nuh (3) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (1) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (191) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (431) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (155) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (195) Sirah Sahabat (114) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (95) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)