basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story: Palestina

Choose your Language

Tampilkan postingan dengan label Palestina. Tampilkan semua postingan

Satu Peluru di Tubuh Rakyat Palestina Berarti Menguras Militer Penjajah Israel Oleh: Nasrulloh Baksolahar Bagi rakyat Palestina,...

Satu Peluru di Tubuh Rakyat Palestina Berarti Menguras Militer Penjajah Israel

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Bagi rakyat Palestina, satu peluru yang menembus tubuh merupakan sebuah jihad. Sebuah saksi perjuangan di hadapan Allah, bahwa mereka telah menunaikan kewajiban jihad.

Diam dalam kepungan bombardir bom dari darat dan udara adalah gerakan jihad, walaupun tidak bisa melawan. Sebab, itulah cara menguras amunisi militer penjajah Israel.

Dengan strategi ini, bukankah 80.000 ton bom yang ditumpahkan ke tanah Gaza menjadi sia-sia? Dengan 80.000 ton bom, bukankah bertanda bahwa setiap meter persegi tanahnya dihujani bom? Berapa harga 80.000 ton bom?

Amerika, Inggris, Jerman dan sekutunya harus mengirimkan ratusan kapal laut dan udara untuk mengirimkan amunisi dan bom demi kebutuhan perang penjajah Israel. Baru setahun perang saja, Amerika telah mengucurkan lebih dari 300 trilyun, belum dari negara adi daya lainnya.

Dengan diamnya rakyat Palestina di tanah airnya, berarti senjatanya dihamburkan hanya untuk mengusir rakyat Palestina tanpa tercapainya tujuan militer. Bukankah ini sudah kekalahan? Bukankah rakyat Palestina tetap bertahan?

Militer Israel telah mengadopsi kebijakan "penghematan senjata yang ketat" terkait penggunaan peluru dan senjata lainnya sebagai pengenalan atas melemahnya stok amunisi dan embargo global terhadap ekspor senjata ke Israel, demikian laporan surat kabar Israel Haaretz, Minggu, 13 Oktober 2024 .

Menurut sumber Haaretz , militer Israel kini beroperasi di bawah "manajemen senjata yang ketat," dengan izin untuk menggunakan senjata tertentu yang dalam beberapa kasus diberikan kepada komandan brigade yang berpangkat kolonel. Bukankah rakyat Palestina telah berhasil menguras militer mereka?

Rakyat Palestina Berjuang dengan Diam Oleh: Nasrulloh Baksolahar Banyak aksi demonstrasi dengan tutup mulut dan tidak makan. Nam...

Rakyat Palestina Berjuang dengan Diam

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Banyak aksi demonstrasi dengan tutup mulut dan tidak makan. Namun di Gaza, rakyatnya berjihad dengan tetap di tenda-tenda pengungsiannya. Mereka tetap di tanah airnya, walaupun dikepung dengan tembakan bom dari darat dan udara. Adakah yang setegar ini?

Setiap saat ditembaki dan bom, baik malam maupun siang. Setiap saat bersiap untuk mati syahid. Setiap saat ditangkap dan disiksa. Setiap saat menyaksikan mayat bergelimpangan dan berserakan di setiap sudut mata memandang. Mengapa tetap bertahan?

Inilah perjuangan terakhirnya. Inilah puncak perjuangan setelah 76 tahun dijajah tanpa ada negara yang mau membantunya. Semua negara disekitarnya justru menjadi pembela para penjajah. Begitu pun para negara adi daya dunia.

Saat tak ada yang membela, bukankah lebih terhormat membela tanah airnya? Saat tak ada teman yang membantu, bukankah tanah airnya menjadi teman dan tempat tinggal terakhirnya? 

Tetap diam di tanah airnya, seperti Omar Mukhtar yang kokoh berdiri di tiang gantungan di negrinya, Libya. Seperti Sayid Qutb, yang kokoh berdiri di tiang gantungan penjara, walaupun dibujuk untuk dikeluarkan dari penjara.

Tetap tanah airnya, seperti Abdullah bin Zubair, cucu Abu Bakar Shidiq yang tetap kokoh bertahan di Mekah hingga syahid, walaupun pasukan Hajjaj Ats-Tsaqafi terus mengepung dan menghujani kota Mekah dengan mezanik, panah dan tombak.

Seperti Rasulullah saw dan Sahabatnya yang tetap bertahan di Madinah, walaupun seluruh kabilah Arab, Yahudi dan Munafikin mengepungnya. Syahid di tanah air dengan segala kondisinya, merupakan kehormatan daripada keluar dari negrinya.

Diam di tanah Palestina bagian dari gerakan jihad. Memperkokoh semangat faksi perlawanan. Keluar dari tanah Palestina berarti desersi dari peperangan.

Kehancuran Gaza, Setahun Agresi Kebrutalan Penjajah Israel  Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Menurut Al-Houthi Yaman, rezim Zionis kr...

Kehancuran Gaza, Setahun Agresi Kebrutalan Penjajah Israel 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Menurut Al-Houthi Yaman, rezim Zionis kriminal telah melancarkan 250.000 serangan terhadap Jalur Gaza di Palestina yang diduduki sejak pecahnya perang pada 7 Oktober 2023.

Musuh Israel telah menggunakan sekitar 100.000 ton bahan peledak sebagai bom, rudal, dan peluru yang disediakan oleh Amerika Serikat.

Dari kebrutalan ini, bagaimana dampak kehancuran Gaza?

1. Kerusakan dan Kehancuran Bangunan

Lebih dari separuh rumah 
80% fasilitas komersial
87% gedung sekolah
Fasilitas perawatan kesehatan tersisa 17 dari 36 rumah sakit yang berfungsi
68% jaringan jalan
68% lahan pertanian

Source: Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Organisasi Kesehatan Dunia, dan pemerintah Palestina per 6 Oktober 2024


2. Korban Manusia 

Korban Tewas
Gaza 41.870 orang
Tepi Barat 742 orang

Korban Terluka
Gaza 97.166 orang
Tepi Barat 6.250 orang

10.000 orang hilang di reruntuhan bangunan

Source: data 7 oktober 2023-6 oktober 2024


3. Kerusakan dan Penghancuran Masjid, Gereja dan Pemakaman 

Kementerian Agama di Gaza melaporkan bahwa “Israel” menghancurkan 79 persen masjid di Gaza selama perang genosida terhadap Palestina.

Tentara Israel meratakan dengan tanah 814 dari 1.245 masjid di Gaza dan merusak 148 masjid lainnya selama pengeboman yang semakin intensif, kementerian mengungkapkan pada hari Sabtu (05/10/2024).

Selain masjid, tiga gereja juga dihancurkan, dan penjajah “Israel” dengan sengaja menyasar 19 dari 60 pemakaman.


4. Penghancuran Lingkungan 

Penilaian PBB menemukan bahwa armada lebih dari seratus truk akan memerlukan waktu 15 tahun untuk menghapus hampir 40 juta metrik ton puing-puing dari Gaza, dengan biaya operasi antara 500 juta dolar AS (sekitar Rp7,8 triliun) dan 600 juta dolar AS (sekitar Rp9,36 triliun), seperti dilaporkan The Guardian pada bulan Juli.

Penilaian itu menemukan bahwa tempat pembuangan besar yang mencakup antara 250 hingga 500 hektar akan diperlukan untuk membuang puing-puing tersebut, tergantung pada jumlah yang dapat didaur ulang.


5. Penghancuran Budaya

Pemboman Israel di Gaza juga menargetkan warisan sejarah wilayah tersebut.

Menurut UNESCO, hingga 17 September, Israel telah merusak 69 situs di Gaza, termasuk 10 situs keagamaan, 43 bangunan yang memiliki nilai sejarah dan/atau artistik, dua tempat penyimpanan barang budaya bergerak, enam monumen, satu museum, dan tujuh situs arkeologi.

Taktik "Pengusiran" Baru Atas Rakyat Palestina di Gaza Oleh: Nasrulloh Baksolahar Sudah setahun agresi darat penjajah ...

Taktik "Pengusiran" Baru Atas Rakyat Palestina di Gaza

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Sudah setahun agresi darat penjajah Israel atas Gaza. Hamas masih terus melakukan perlawanan. Rakyat Palestina masih terus bertahan. Namun, setelah target militer tak bisa tercapai, apa strategi berikutnya?

Penjajah Israel berusaha keras secara perlahan mengusir rakyat Palestina dari Gaza dengan strategi kelaparan, keterbatasan sarana dan prasarana yang sangat tidak layak.  Fasilitas kesehatan, dan publik, infrastruktur jalan, makanan dan air terus dihancurkan. Bantuan kemanusiaan terus diganggu dan dilarang.

Bila ada geliat kehidupan di sebuah wilayah maka langsung dibombardir hingga luluh lantah, dengan rudal dan bom, atau mengirimkan pasukan daratnya.  Bila selesai dihancurkan, mereka kembali meninggalkan wilayah tersebut. Itulah cara meminimalkan resiko korban prajurit dan kehancuran infrastruktur militernya.

Mengapa penjajah Israel tidak menempatkan pasukannya di wilayah yang telah diduduki, contohnya di Gaza Utara? Mengapa fokusnya hanya pada wilayah tertentu untuk memotong arus mobilitas rakyat Palestina, seperti koridor Philadelphi dan Netzarim?

Penjajah Israel sangat paham bahwa pasukannya tak bisa bertahan dalam kondisi kehancuran Gaza saat ini. Bila bertahan agak lama akan mudah dihancurkan oleh faksi Perlawanan dengan sergapan yang mematikan.

Oleh karena itu, strategi yang paling minimal risikonya dan sedikit pengerahan pasukannya hanya menghancurkan geliat kehidupan rakyat Palestina yang baru muncul, lalu kembali ke markas militer yang aman atau pengerahan pesawat udara. 

Penjajah Israel ingin menjadikan Gaza menjadi wilayah yang tak layak dihuni dalam jangka panjang. Seberapa berhasil strategi ini berhasil? Tergantung ketegaran rakyat Palestina dan efektivitas tekanan dunia terhadap penjajah Israel. Namun ada hal yang tak pernah diperhitungkan, yaitu pertolongan bala tentara Allah yang tak pernah diduga.

Lebanon, Wajah Melemahnya Militer Israel? Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Lebanon merupakan tujuan utama pengungsi Palestina setelah...

Lebanon, Wajah Melemahnya Militer Israel?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 

Lebanon merupakan tujuan utama pengungsi Palestina setelah berdirinya Negara Israel pada 1948. Para pengungsi tersebut mencakup berbagai milisi Palestina, termasuk PLO. Milisi-milisi tersebut menyerang Israel dari Lebanon untuk membela tanah airnya Palestina, sehingga negara itu terseret ke dalam konflik.

Israel menginvasi Lebanon untuk pertama kalinya pada 1978 sebagai respons atas serangan kelompok paramiliter Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang berjuang bagi kemerdekaan Palestina.

Operasi Israel yang paling besar di Lebanon terjadi pada 1982, saat Perang Saudara Lebanon. Ribuan tentara Israel beserta ratusan tank dan kendaraan lapis baja melintasi perbatasan untuk memukul mundur milisi PLO, yang terus menyerang Israel dari Lebanon yang terus berjuang bagi kemerdekaan Palestina. Dalam waktu sepekan, penjajah Israel bisa menguasai seluruh Lebanon.

Invasi Israel pada 1982 berhasil menggusur PLO, yang memindahkan kantor pusatnya dari Lebanon ke Tunisia. Namun setelah itu, kelompok paramiliter Hizbullah dibentuk. Kelompok itu menganggap Israel sebagai musuh dan berusaha menyerangnya.

Pada April 1996, pasukan Israel menyerang Hizbullah untuk pertama kalinya, sebagai respons atas serangan roket oleh kelompok tersebut. Invasi tersebut berlangsung lebih dari dua pekan.

Pada Juli 2006, Hizbullah membombardir kota-kota Israel yang kemudian disusul dengan serangan darat ke wilayah Israel. Sejumlah anggota Hizbullah menyerang dua kendaraan militer, menewaskan delapan tentara dan menyandera dua serdadu lainnya.

Israel merespons dengan melakukan serangan udara besar-besaran dan tembakan artileri ke berbagai wilayah Lebanon. Israel juga memblokade wilayah udara dan laut Lebamon, serta invasi darat ke Lebanon selatan.

Dalam perang ini, bisa dikatakan penjajah Israel mengalami kekalahan karena tujuan perangnya tidak tercapai karena tidak bisa melemahkan Hizbullah seperti keberhasilannya menyingkirkan PLO dari Lebanon

Bagaimana dengan agresi di September 2024? Memang berhasil membunuh para petinggi Hizbullah, namun gerakan militernya tertahan di hari pertama agresinya. Puluhan tentara penjajah Israel terjebak dalam kubangan jebakan Hizbullah. Ini tanda terus melemahnya kekuatan penjajah Israel?  Kelemahannya mulai terlihat sejak invasi 1996.

Munculnya Faksi Perlawanan di Palestina dan Sekitar Wilayah Pendudukan penjajah Israel  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Palestina, di...

Munculnya Faksi Perlawanan di Palestina dan Sekitar Wilayah Pendudukan penjajah Israel 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Palestina, dipimpin oleh Otoritas Palestina, sebuah negara tanpa angkatan perang. Anggaran negaranya  menanti uluran tangan transferan pajak yang dikumpulkan oleh penjajah Israel dari rakyat Palestina. Bila penjajah Israel tidak membagikannya, operasional Otoritas Palestina tidak berjalan.

Otoritas Palestina menjalankan operasionalnya pun mengandalkan bantuan dari Amerika. Mau mengikuti kemauan Amerika, maka dana tersebut dikucurkan. Maka di Tepi Barat, Otoritas Palestina dan penjajah Israel bekerjasama menangkapi para pemuda yang melakukan perlawanan terhadap penjajah Israel.

Lebanon memiliki penguasa. Namun, pemerintahannya tidak memiliki angkatan perang yang kuat. Saat negaranya dibombardir oleh penjajah Israel, yang bisa dilakukan hanya kecaman saja.

Di Yordania, penguasanya pun mengandalkan bantuan dari Amerika. Maka, wajar bila serangan dari Iran ke wilayah jajahan Israel dihalau oleh penguasa Yordania, walaupun rakyatnya menentang kebijakan tersebut.

Di Mesir, negaranya menjadi negara penerima bantuan terbesar dari Amerika. Juga, menjadi kolaborator penjajah Israel dalam menjajah Palestina. Saat seperti ini, adakah penguasa yang bisa diandalkan untuk melawan penjajah Israel?

Munculnya beragam faksi perlawanan,   karena peran negara dalam melindungi rakyat dan tanah airnya telah tidak ada. Saat kesadaran kolektif muncul, bagaimana cara menyalurkannya?

Caranya hanya dengan membangun faksi perlawanan. Membangun infrastruktur militer mandiri. Membangun jaringan kekuasaan sendiri. Membina generasinya sendiri. Semuanya demi mengusir penjajah Israel dari Palestina.

Penjajah Israel,  Bisakah Jadi Negara Maju Kembali? Oleh: Nasrulloh Baksolahar Penjajah Israel terus memborbardir Lebanon setela...

Penjajah Israel,  Bisakah Jadi Negara Maju Kembali?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Penjajah Israel terus memborbardir Lebanon setelah Gaza. Setelah itu, sesekali memborbardir Suriah dan Yaman. Bahkan, sudah ada isu untuk menyerang Yordania. Target Penjajah Israel, membumihanguskan seluruh kekuatan yang bisa menghalangi kepentingannya.

Membumihanguskan semua musuh dan yang berpotensi sebagai musuh. Secara logika, sangat cemerlang strateginya. Namun, apakah bisa sesempurna itu pencapaiannya? Firaun telah melakukannya, namun gagal. Bahkan dirinya sendiri yang hancur. Namun, penjajah Israel ingin mengulangi kehancuran Firaun.

Serangga lemah yang dianggap menggagalkan hasil panen pun, walau dibasmi dengan pestisida yang mematikan sekalipun akan mendorong evolusi yang menghasilkan kekebalan baru untuk melawan ganasnya pestisida tersebut.  Bila ini diterapkan pada manusia?

Penjajah Israel telah melakukannya pada 1948, pada saat rakyat Palestina yang lemah, dibunuh dan diusir secara berutal dan kejam dari tanah mereka. Namun, beberapa puluh tahun kemudian berevolusi menjadi gerakan Intifadah dan sekarang semakin kuat menjadi Hamas.

Bila penjajah Israel melakukannya pada seluruh wilayahnya pendudukannya, mereka pun akan berevolusi menjadi Hamas baru. Dalam kondisi ketidakamanan ini, apakah bisa membangun kembali sebuah negri?

Syarat sebuah negara bisa membangun adalah damai. Damai menciptakan keleluasaan berusaha dan berkarya, keamanan berinvestasi dengan resiko yang terukur. Namun, bagaimana bila situasinya terus berperang?

Adakah negara yang kemakmuran yang membaik saat perang dunia satu dan dua? Pasca perdamaian, justru bermunculan negara-negara yang makmur. Namun, seperti penjajah Israel memilih jalan lain. Mereka terus menuruti nafsu berperangnya karena merasa hebat dengan infrastruktur militer dan bantuan dari Amerika.

Hamas Mengajarkan Cara Menghancurkan Pasukan Darat Penjajah Israel Oleh: Nasrulloh Baksolahar Pasukan elit infrantri, terjun pay...

Hamas Mengajarkan Cara Menghancurkan Pasukan Darat Penjajah Israel

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Pasukan elit infrantri, terjun payung, dan tank Penjajah Israel mencoba menerobos wilayah Lebanon. Mengapa pasukan elit? Mengapa tidak sekaligus mengerahkan pasukan cadangan seperti di Gaza?

Pertempuran awal seperti perang tanding satu lawan satu di perang era dahulu. Efeknya, akan memberikan suntikan atau menghancurkan mental  pasukan atau pertempuran berikutnya.  Itulah penyebab pasukan elit diturunkan di pertempuran awal. Namun apa yang terjadi di Lebanon?

Pasukan elit penjajah Israel mencoba masuk. Faksi perlawanan Hizbullah menyiapkan jebakan. Saat mereka sudah masuk area jebakan, barulah diserang dari jarak dekat. Menurut istilah Hamas disebut dengan "serangan dari titik nol"

Serangan dari titik nol, membuat tank Markava belum bisa digunakan untuk menembak dan bertahan. Pasukan di kendaraan tempur Namer masih di dalam kendaraannya. Pasukan infantri masih dalam kondisi belum bisa menyimpulkan apa yang harus dilakukan.

Hamas juga menambahkan tipuan lain yang membuat kebingungan semakin panjang. Hamas membuat rentetan suara ledakan dan tembakan, hal ini memperlama pasukan infantri untuk melakukan eksekusi balasan yang tepat. Itulah yang dilakukan Hamas.

Persenjataan yang dibawa oleh Hamas pun, berupa persenjataan jarak pendek yang mematikan. Berupa RPG panggul yang amunisinya bisa menghancurkan sekelompok pasukan, kendaraan dan tank militer dari jarak dekat.

Strategi ini pun dilakukan oleh Hizbullah saat pasukan elit penjajah Israel berusaha memasuki Lebanon. Pejuang Hizbullah melansir bahwa mereka melakukan penyergapan yang direncanakan dengan cermat terhadap pasukan elit Israel di wilayah Odeisseh di Lebanon Selatan. Sergapan itu menyebabkan banyak korban jiwa di antara tentara Israel. 

Hamas Mengajarkan Cara Menjebol Pertahanan Udara Penjajah Israel Oleh: Nasrulloh Baksolahar Ratusan rudal menembus Gaza, tidak a...


Hamas Mengajarkan Cara Menjebol Pertahanan Udara Penjajah Israel

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Ratusan rudal menembus Gaza, tidak akan menghancurkan mental warganya. Namun, satu rudal bisa menembus pertahanan udara penjajah Israel akan menghancurkan mental penguasa dan pemukim illegal Yahudi. Sebab, mereka menjanjikan perlindungan dan keamanan tingkat tinggi.

Kuadrant trilyun sudah dikeluarkan untuk membangun infrastruktur militer sejak penjajah Israel merampas tanah Palestina. Ragam perjanjian militer dibuat bersama Amerika, agar kualitas militer penjajah Israel tidak bisa tertandingi oleh siapapun. Walaupun negara lain, terutama di Timur Tengah, mengembangkan persenjataannya.

Ternyata kecanggihan pertahanan udara penjajah Israel berhasil terbaca kelemahannya oleh Hamas Palestina dengan mencoba melakukan serangan "uji coba" ke wilayah penjajahan Israel dengan ratusan roket dalam satu waktu, dalam beberapa kali penyerangan untuk merespon kebiadaban penjajah Israel terhadap rakyat Palestina. 

Puncak sukses terbesarnya, saat 7 Oktober 2023, ribuan roket mengarah ke Tel Aviv dalam waktu yang bersamaan. Ternyata, berhasil menembus pertahanan kokoh Iron Dome penjajah Israel. Memang banyak yang bisa ditembak jatuh oleh Iron Dome, namun yang tidak bisa diantisipasi pun cukup banyak.

Serangan  Hamas seperti ini memang tidak menimbulkan kerusakan yang parah, namun menguras banyak dana yang dikeluarkan oleh penjajah Israel, karena harga satu roket Iron Dome seharga 1 miliar lebih. Berarti, berapa biaya untuk mengantisipasi ribuan roket Hamas di 7 Oktober 2023?

Keberhasilan Hamas menjebol pertahanan udara dan hancurnya intelejen penjajah Israel membuat keberanian faksi perlawanan di sekitar wilayah pendudukan penjajah Israel melakukan hal yang sama. Hasilnya, banyak faksi perlawanan yang meluncurkan roket, drone dan pesawat mata-mata ke langit penjajah Israel.

Sekarang, Hizbullah dan Iran, serta sejumlah faksi perlawanan dari Yaman, Irak dan Suriah, melakukan cara yang dilakukan Hamas untuk menembus pertahanan udara penjajah Israel. Bahkan, faksi perlawanan Yaman, membuat terobosan baru dengan menerjunkan roket supersonik, yang kecepatannya tidak terkejar oleh roket-roket Iron Dome penjajah Israel. Roket ini menembus Tel Aviv tanpa terdeteksi.



Kepercayaan Diri Melawan Penjajah Israel Semakin Kuat Oleh: Nasrulloh Baksolahar Wibawa militer penjajah Israel semakin melemah,...

Kepercayaan Diri Melawan Penjajah Israel Semakin Kuat


Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Wibawa militer penjajah Israel semakin melemah, walaupun infrastruktur militernya semakin canggih dan termodern. Walaupun, dukungan Amerikanya sangat membabi buta. Walaupun penjajah Israel berhasil membunuh para pemimpin perlawanan.

Keberhasilan faksi perlawanan Palestina menembus perbatasan penjajah Israel pada 7 Oktober 2024 dan bertahan bertempur selama setahun di Gaza. Juga, mengakibatkan kerugian dan tekanan yang besar secara perekonomian, pertumbuhan migrasi dan meningkatnya trauma pada pemukim illegal Yahudi di wilayah pendudukan penjajah Israel, menjadi barometer bahwa penjajah Israel dapat dikalahkan.

Tidak itu saja, agresi darat penjajah Israel ke Lebanon pada 2006 juga terbilang gagal. Penjajah Israel hanya mampu bertempur di bawah 40 hari saja. Walaupun, bisa menghancurkan Lebanon dengan serangan udaranya.

Mengapa faksi perlawanan di sekitar wilayah pendudukan Israel berani melawan saat Gaza dihancurkan penjajah Israel? Itulah tanda semakin percaya diri. Itulah semakin melemahnya kewibawaan militer penjajah Israel.

Terpilihnya Yahya Sinwar, sebagai pengganti Ismail Haniyah, yang lebih memilih menekankan pada perlawanan daripada diplomatik. Semakin meredupnya pengaruh Otoritas Palestina di Tepi Barat dan Gaza. Semakin besar dukungan masyarakat Palestina terhadap faksi perlawanan, menunjukkan pertumbuhan keberanian perlawanan.

Aksi faksi perlawanan di Tepi Barat semakin meningkat, walaupun militer penjajah Israel habis-habis mengerahkan pemukim illegal Yahudi dan menyerang dengan infrastruktur militer berat. Jumlah faksi perlawanan  yang muncul pun semakin banyak. Ini menunjukkan semakin percaya dirinya faksi perlawanan melawan penjajah Israel.

Apa pengaruh ini semua? Penjajah Israel akan masuk dalam perangkap perang yang berkepanjangan. Sebab yang dilawan bukan lagi negara yang dipengaruhi oleh kebijakan politik penguasanya yang mudah terombang ambing oleh ragam kepentingan. Tetapi dari mereka yang ingin melepaskan diri dari kezaliman.

Penjajah Israel Masuk Perangkap Kubangan Perang Oleh: Nasrulloh Baksolahar Mendirikan negara penjajahan Israel Raya dengan tingk...

Penjajah Israel Masuk Perangkap Kubangan Perang


Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Mendirikan negara penjajahan Israel Raya dengan tingkat keamanan dan kenyamanan tingkat tinggi. Bisakah diraih dengan perang? Mungkin, mereka mencontoh Amerika dan Australia yang membunuh seluruh penduduk aslinya, suku Indian dan Aborigin di masa lalu. Bisakah ini diterapkan di Timur Tengah?

Sejarah Syam, Jazirah Arab dan Iraq, memiliki sejarah tersendiri. Semua bangsa dan kerajaan besar yang melakukan kezaliman di tanah ini berakhir dengan kehancuran. Bangsa Arab, sejak dahulu memiliki jiwa merdeka yang tinggi.

Berapa lama Romawi dan Persia menduduki Timur Tengah? Namun, apakah mereka bisa merubah keyakinan leluhurnya? Semua misinya  gagal. Pengaruh agama Yahudi, Nasrani dan Majusi, tidak bisa menembus Jazirah Arab.

Di era Romawi dan Persia, para penguasa Arab memang ada yang menjadi kaki tangan loyalis mereka. Namun, apakah masyarakat Arabnya seperti itu? Dari masyarakat Arab selalu melakukan perlawanan. Minimal keyakinan mereka tetap teguh.

Apakah di wilayah lain bermunculan faksi perlawanan sebanyak di Palestina? Apakah di wilayah selain di Timur Tengah bermunculan ragam perlawanan? Hanya di Timur Tengah, bermunculan beragam faksi perlawanan. Hanya di Timur Tengah, ada faksi perlawanan bisa mengendalikan  penguasa.

Faksi perlawanan yang bermunculan menghadapi penjajahan Israel akan membawa penjajah Israel terperangkap dalam kubangan perang   jangka panjang yang tak pernah berhenti. Seperti Amerika yang tak pernah berhenti menghadapi aksi perlawanan di Iraq dan Syam. Seperti penjajah Israel yang tak bisa menumpas Hamas dan gerakan perlawanan rakyat Palestina lainnya.

Bisa jadi penjajah Israel  bisa memenangkan perang jangka pendek, namun daerah jajahan Israel menjadi wilayah terbuka yang bisa disusupi oleh perlawanan 'lonenly wolf" yang  menimbulkan kecemasan luar biasa di  tubuh masyarakat pemukim Yahudi . Inilah yang akan menghancurkan Penjajah Israel.

Suara Sirine Pertahanan Udara Penjajah Israel Oleh: Nasrulloh Baksolahar Apakah serba tahu sebelum terjadi selalu membawa kebaik...

Suara Sirine Pertahanan Udara Penjajah Israel

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Apakah serba tahu sebelum terjadi selalu membawa kebaikan? Mengapa Allah banyak merahasiakan peristiwa masa depan? Serba tahu akan masa depan, bila jiwanya positif akan membangun beragam tindakan antisipasi. Apakah hanya itu?

Raja Mesir di era Nabi Yusuf memahami masa depan tentang era kemakmuran dan krisis melalui tafsir mimpinya Nabi Yusuf. Maka, era kemakmuran pun digunakan untuk mengantisipasi era krisis. Maka era krisis berlalu tanpa kehancuran. 

Namun, bagaimana dengan tafsir mimpi Firaun Mesir di era Nabi Musa? Bagaimana mengantisipasi jatuhnya kekuasaannya? Justru melakukan pembantaian atau genosida terhadap bangsa minoritas yang lemah. Alasannya,  dari bangsa minoritas tersebutlah akan lahir yang menghancurkan kekuasaannya. Bisakah menunda kehancuran tersebut?

Penjajah Israel sangat sempurna mengantisipasi kehancurannya. Semua kekuatan yang baru muncul dan diprediksi mengganggunya di masa depan, langsung dihancurkan saat ini pula.

Semua infrastruktur pertahanan diri dan menyerang terus dibangun tanpa henti. Bahkan, teknologinya melampaui semua teknologi yang telah ada. Namun, apakah bermanfaat? Justru menaikkan tingkat stres dan depresi yang tak terduga.

Setiap saat, walaupun hanya diserang oleh satu roket, sirine bahaya akan meraung-raung memenuhi angkasa kota. Setiap suara sirine berbunyi mereka berhamburan memasuki shelter atau bungker-bungker keselamatan diri.

Dengan suara ini, seluruh aktivitas terhenti. Setelah itu, ketakutan dan kekhawatiran akan terus merasuki diri. Dapatkan beraktivitas depan tenang? Bisakah bisa produktif dalam kondisi suara tanda bahaya yang terus meraung? Produktivias penjajah Israel akan terus menurun, inilah yang menyebabkan salah satu pintu kehancuran penjajah Israel. 

Membangun Daerah Jajahan Israel Raya? Oleh: Nasrulloh Baksolahar Apa perbedaan faksi perlawanan dengan tentara reguler? Hanya so...

Membangun Daerah Jajahan Israel Raya?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Apa perbedaan faksi perlawanan dengan tentara reguler? Hanya soal infrastruktur militernya saja. Apakah ini hal yang mendasar dalam pertempuran? Hanya sebagian saja, tetapi bukan yang fundamental.

Penjajah Israel melakukan agresi ke Gaza, Tepi Barat, sekarang mulai mengarah ke Lebanon. Apakah selesai  sampai disini? Tentu tidak, ambisinya membangun negara jajahan yang disebut Israel raya. Akan tercapaikah? Tidak akan pernah tercapai.

Dalam sejarah dunia, masih adakah negara yang dibangun di atas tanah jajahan? Semuanya kembali ke wilayahnya semula. Portugal, Spanyol, Inggris, Perancis, Italia, Belanda, dan Amerika, telah mencobanya, berhasilkah? Semuanya kembali ke asalnya. Bila, awalnya penjajah Israel tidak ada, maka akan kembali tidak ada.

Yang dihadapi penjajah Israel memang tidak memiliki infrastruktur yang kuat dan modern, namun apakah akan berhasil dijajah dan dihancurkan? Faksi perlawanan memiliki ideologi, keyakinan dan semangat, ini yang tidak bisa dikalahkan oleh siapapun, walaupun para penjajah memiliki sumber daya tak terbatas.

Suriah, Lebanon, Iraq, Yaman, dan Palestina terus bergolak tak pernah berhenti. Amerika, Rusia, Iran dan Arab Saudi pun tak bisa meredamnya. Pergolakan antar faksi tak bisa dihentikan. Mereka telah memiliki mental bertempur yang terlatih sangat lama.  Bisa pasukan penjajah Israel menghadapinya?

Penjajah Israel hanya ahli dalam perang jarak jauh, perang dengan teknologi modern, dan merusak infrastruktur, apakah model perang seperti ini akan bisa memenangkan pertempuran? 

Pertempuran darat syarat sebuah kemenangan pertempuran, apakah ini dimiliki oleh tentara penjajah Israel? Terbukti, di Gaza dan Tepi Barat, mereka tak berdaya. Penjajah Israel akan kalah di pertempuran terakhir, seperti Amerika dan Uni Soviet yang keluar dari Afghanistan. Seperti Serbia yang keluar dari Bosnia.

Prediksi Biaya Perang Israel pada 2025, Bakal Meroket hingga Rp1.030 Triliun Rizky Darmawan Senin, 16 September 2024 - 13:51 WIB...

Prediksi Biaya Perang Israel pada 2025, Bakal Meroket hingga Rp1.030 Triliun
Rizky Darmawan Senin, 16 September 2024 - 13:51 WIB 

JAKARTA - Biaya perang Israel pada 2025 mendatang diprediksi akan meroket hingga USD67 miliar atau sekitar Rp1.030 triliun. Perencanaan untuk anggaran tahun tersebut telah dijalankan pada Juli lalu.

Pertemuan tingkat tinggi terkait anggaran negara 2025 dihadiri oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pejabat ekonomi senior, seperti Gubernur Bank Israel Amir Yaron, Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, direktur jenderal kementerian keuangan, dan penasihat ekonomi Netanyahu.

Amir Yaron mengatakan konflik di selatan dan utara merupakan “beban anggaran”, pasukan pertahanan Israel (IDF) tidak boleh mendapatkan “cek kosong” untuk pengeluaran permanen. Karena itulah, dia meninjau pengeluaran pertahanan.

Pengeluaran Israel sempat melonjak hampir 36% dalam empat bulan pertama 2024 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sekitar dua pertiganya digunakan untuk pengeluaran pertahanan.

Kementerian Keuangan Israel mengatakan penundaan pembayaran pajak dari April hingga Mei karena libur Paskah berkontribusi terhadap kekurangan fiskal yang lebih luas. Seandainya hal tersebut dilakukan tepat waktu, defisit tambahan diperkirakan akan mencapai 6,7 persen PDB.

Biaya Perang Israel pada 2025 Perang yang sedang berlangsung dengan kelompok Hamas diprediksi akan menelan biaya pertahanan dan sipil sebesar USD67 miliar atau sekitar Rp1.030 triliun (kurs Rp15.385) antara tahun 2023 hingga 2025. Demikian disampaikan Gubernur Bank Israel Amir Yaron. Yaron memperingatkan bahwa biaya keamanan dan perang sipil adalah "signifikan" dan menimbulkan beban anggaran.

Selain itu, anggaran keamanan di masa mendatang diperkirakan akan tumbuh secara permanen dan berdampak pada ekonomi makro. Dikutip dari The Times of Israel, rincian estimasi biaya perang terbaru menunjukkan bahwa hampir setengah dari pengeluaran perang yakni sekitar USD32 miliar atau sekitar Rp492 triliun akan dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pertahanan bersama. 

Nantinya juga akan ada pengeluaran sipil hingga tahun 2025 yang mencapai USD10 miliar atau Rp153,8 triliun termasuk biaya evakuasi warga sipil, menyediakan perumahan bagi para pengungsi, dan banyak lagi.

Bank Sentral mengantisipasi hilangnya pendapatan pajak sebesar USD 9 miliar atau Rp138,4 triliun akibat perang dan USD6 miliar atau Rp92,3 triliun untuk mengganti kerugian perang secara langsung.

Intensitas konflik Israel dengan negara tetangga yang sedang memanas ini membuat Yaron mendukung pembentukan sebuah komite untuk memeriksa anggaran pertahanan.

 

https://international.sindonews.com/read/1456275/45/prediksi-biaya-perang-israel-pada-2025-bakal-meroket-hingga-rp1030-triliun-1726466977

Penjajah Israel Hancur Secara Perlahan Oleh: Nasrulloh Baksolahar Serangan Amerika ke Irak, menimbulkan ketidakseimbangan di Ira...

Penjajah Israel Hancur Secara Perlahan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Serangan Amerika ke Irak, menimbulkan ketidakseimbangan di Irak. Bermunculan faksi perlawanan yang terus menargetkan kepentingan Amerika di Irak.

Penghancuran gerakan Arab Spring di Suriah dan Yaman, menimbulkan ketidakseimbangan di wilayah tersebut, sehingga bermunculan faksi perlawanan.

Awalnya, mereka berusaha membangun demokrasi di negri tersebut, namun dihancurkan oleh Amerika yang selalu menyerukan demokrasi. Akhirnya, gerakan senjatalah yang bermunculan untuk melawan kepentingan Amerika di Suriah dan Yaman.

Di Mesir, gerakan Arab Spring membuahkan pemerintah baru, namun akhirnya dikudeta oleh militer atas dukungan Amerika dan Israel. Di Mesir, memang tidak muncul faksi perlawanan, namun masyarakat secara diam-diam terus berusaha melakukan perlawanan secara diam-diam terhadap kepentingan Amerika.

Rakyat Palestina terus mengikuti agenda demokrasi. Namun, pada saat HAMAS memenangkan pemilu, Amerika dan Barat, tidak mengakuinya.  Akhirnya, muncullah faksi-faksi perlawanan.

Sekarang, penjajah Israel menghadapi faksi-faksi perlawanan tersebut. Saat jalur demokrasi dibungkam oleh Amerika dan Israel. Saat genosida dibiarkan oleh Amerika dan Barat. Saat penguasa Arab dikunci oleh perjanjian damai dengan penjajah Israel oleh Barat, maka tidak ada cara lain , selain bermunculannya faksi perlawanan.

Menghancurkan aksi perlawanan sangat sulit, sebab lahir dari keyakinan, ideologi dan nurani. Bila penjajah Israel melakukan serangan ke wilayah faksi perlawanan, berarti sama juga melakukan agresi ke wilayah tersebut.

Ditengah ketidakstabilan Timur Tengah akibat ulah Amerika dan penjajah Israel, para penguasa Timur Tengah pun tidak kuasa terhadap faksi perlawanan yang terus membangun persenjataannya sendiri. Genosida yang dilakukan oleh penjajah Israel melahirkan rasa simpati untuk melakukan perlawanan.

Faksi-faksi perlawanan yang mengitari  daerah penjajahan Israel, terus menyerang dengan roket-roket secara berkelanjutan. Inilah yang akan melumpuhkan penjajah Israel secara jangka panjang.

Mayat Tentara Israel Bau Busuk Padahal Baru Sehari Tewas dan Masuk Lemari Pendingin Liputan6.com, Jakarta - Israel dikabarkan pu...

Mayat Tentara Israel Bau Busuk Padahal Baru Sehari Tewas dan Masuk Lemari Pendingin


Liputan6.com, Jakarta - Israel dikabarkan punya masalah dalam penyimpanan mayat atau jenazah tentara mereka yang tewas selama peperangan melawan pasukan Hamas.

Hal tersebut karena semua jenazah mengeluarkan bau busuk meski baru meninggal satu ari dan disimpan di dalam ruangan atau lemari pendingin. Videonya ramai menjadi perbincangan di media sosial, salah satunya diunggah akun X (Twitter) @adeeb_sheikh1 pada 6 November 2023.

Dalam video itu, terlihat seorang tentara Israel membuka pintu lemari pendingin. Saat menjelaskan, ia sempat menarik napas dan menutup hidungnya. Ia juga menunjukkan sebuah jenazah berkantung biru sambil menahan mual.

Semakin masuk ke dalam, tentara itu berteriak, seolah tak kuat mencium baunya. Kata kolonel Zionis itu: Kami memiliki masalah untuk menyimpan mayat-mayat tentara Israel, karena mereka mengeluarkan bau yang sangat tidak sedap, sementara belum satu hari pun mereka terbunuh!” tulis narasi dalam unggahan berbahasa Inggris itu.

Di dalam video itu terlihat seorang kolonel tentara Israel memperlihatkan secara langsung kamar jenazah di lemari pendingin. Kolonel Zionis itu mengatakan pihaknya mempunyai masalah dalam menjaga jenazah tentara Israel, karena mereka mengeluarkan bau yang sangat tidak sedap, padahal belum satu hari pun berlalu sejak mereka tewas.

Kolonel Israel itu bahkan memperlihatkan kondisi mayat tentara israel yang dibungkus dengan terpal. Dalam video tersebut, terlihat banyak kantong jenazah, baik yang masih utuh maupun yang tidak utuh.

Diunggah ulang oleh akun @tanyarlfes, video ini langsung mendapatkan beragam komentar dari warganet. Sebagian besar dari mereka merupakan pendukung Palestina.

Situasi itu berbanding terbalik dengan yang dialami petugas di rumah sakit Palestina. Salah satu relawan Indonesia di Gaza, Palestina, Fikri Rofiul Haq sering membagikan pengalamannya selama bertugas. Relawan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia ini baru saja membagikan kisahnya saat mencium aroma wangi dari jenazah seorang warga Gaza yang tewas akibat serangan Israel.


Bau Wangi Jenazah Pria Palestina
Relawan Indonesia di Gaza Ungkap Mencium Wangi dari Jenazah Warga Palestina

Relawan Indonesia di Gaza Ungkap Mencium Wangi dari Jenazah Warga Palestina.  foto: @mercindonesia
Cerita itu dibagikan di akun Twitter (X) @mercindonesia pada Sabtu, 4 November 2023. Jenazah itu adalah Mustafa pria Palestina berusia 16 tahun. Kisah yang diceritakan oleh Fikri ini viral di media sosial Fikri mengatakan wangi yang dihasilkan dari jenazah tersebut menyebar memenuhi area sekitar.

Dia bahkan sempat meletakkan telapak tangannya di jenazah Mustafa untuk memastikan wangi yang dihirupnya. "Jenazah itu kering dan tidak ada air sama sekali. Awalnya jenazah itu diletakkan di trotoar jalan, lalu diangkut sama mereka ke meja, itu wanginya langsung nyebar gitu loh,” jelas Fikri.

"Beberapa kali aku mencium tangan aku, nggak ada bau apa-apa, terus pas ketika aku memberanikan diri pegang jenazah itu dan itu rasanya bener-bener kayak parfum dan kita terasa lagi diolesi parfum," sambungnya

Fikri mengungkap aroma wangi tersebut terhirup tidak henti-hentinya sehingga banyak orang yang mendatangi jenazah Mustafa untuk memegangnya.  "Sudah banyak sekali orang yang memegang tubuh beliau dan subhanallah wanginya begitu harum," kata Fikri.

Dalam video tersebut terlihat jenazah Mustafa sudah siap untuk dimakamkan dengan dibalut kain kafan berwarna putih. "Mereka adalah orang-orang pilihan Allah dan InsyaAllah mereka akan dimasukkan ke dalam surga," tuturnya.

Mental Bertempur Yahudi dari Era Nabi Musa Hingga Rasulullah saw Oleh: Nasrulloh Baksolahar Al-Qur'an menggambar mental bert...

Mental Bertempur Yahudi dari Era Nabi Musa Hingga Rasulullah saw


Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Al-Qur'an menggambar mental bertempur Yahudi dari masa ke masa. Baik di era nabi Musa, maupun di era sesudah Nabi Musa yang nabinya diutus khusus di kalangan mereka sendiri. Begitu pula di era Nabi Muhammad saw.

1. Di era Nabi Musa, mereka diperintahkan untuk menyerbu negri yang telah dijanjikan (di era tersebut), namun saat melihat penduduk negri tersebut, mereka ketakutan luar biasa sehingga tidak berani memasukinya. Ini terungkap dalam surat Al-Maidah ayat 22-24.

Mereka berkata, "Wahai Musa! Sesungguhnya di dalam negeri itu ada orang-orang yang sangat kuat dan kejam, kami tidak akan memasukinya sebelum mereka keluar darinya. Jika mereka keluar dari sana, niscaya kami akan masuk." (Al-Maidah: 22)

Berkatalah dua orang laki-laki di antara mereka yang bertakwa, yang telah diberi nikmat oleh Allah, "Serbulah mereka melalui pintu gerbang (negeri) itu. Jika kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan bertawakallah kamu hanya kepada Allah, jika kamu benar-benar orang-orang beriman." (Al-Maidah: 23)

Mereka berkata, "Wahai Musa! Sampai kapanpun kami tidak akan memasukinya selama mereka masih ada di dalamnya, karena itu pergilah engkau bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua. Biarlah kami tetap (menanti) di sini saja." (Al-Maidah: 24)


2. Di era sesudah nabi Musa, di saat longgar mereka bersemangat untuk berperang. Namun, di saat melihat kekuatan musuhnya, hanya sedikit yang mau berperang bersama pemimpinnya.

Tidakkah kamu memperhatikan para pemuka Bani Israil setelah Musa wafat ketika mereka berkata kepada seorang nabi mereka, "Angkatlah seorang raja untuk kami, niscaya kami akan berperang di jalan Allah." Nabi mereka menjawab, "Jangan-jangan jika diwajibkan atasmu berperang, kamu tidak akan berperang di jalan Allah?" Mereka menjawab, “Mengapa kami tidak mau berjuang di jalan Allah, sedangkan kami telah diusir dari kampung halaman kami dan (dipisahkan dari) anak-anak kami?” Tetapi ketika perang itu diwajibkan mereka, mereka pun berpaling, kecuali sebagian kecil dari mereka. Dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang zalim. (Al-Baqarah: 246)


3. Di era Nabi Muhammad, Yahudi selalu mengejek kemenangan pertempuran Rasulullah saw atas musyrikin Quraisy.  Mereka menganggap Musyrikin Quraisy tidak sehebat mereka. Namun, saat mereka dikepung oleh Rasulullah saw, mereka memilih menyerah.

Dialah yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara Ahli Kitab dari kampung halamannya pada saat pengusiran yang pertama.  Kamu tidak menyangka, bahwa mereka akan keluar dan mereka pun yakin, benteng-benteng mereka akan dapat mempertahankan mereka dari (siksaan) Allah; maka Allah mendatangkan (siksaan) kepada mereka dari arah yang bukan mereka sangka-sangka. Dan Allah menanamkan rasa takut ke dalam hati mereka; sehingga mereka menghancurkan rumah-rumah mereka dengan tangan sendiri dan tangan orang-orang mukmin. Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, wahai orang-orang yang mempunyai pandangan! (Al-Hasyr: 2)

Apakah kelemahan mental bertempur Yahudi hanya di era diutusnya para Nabi? Mental seperti ini akan terus berulang hingga akhir zaman. Karena seperti itulah DNAnya Yahudi.

6 Tanda Israel akan Segera Hancur Menurut Ilan Pappe Syarifudin Jum'at, 13 September 2024 - 19:30 WIB  Serangan Hamas pada t...


6 Tanda Israel akan Segera Hancur Menurut Ilan Pappe

Syarifudin Jum'at, 13 September 2024 - 19:30 WIB 

Serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober 2023 dapat disamakan dengan gempa bumi yang menghantam bangunan tua. Retakannya sudah mulai terlihat, tetapi sekarang terlihat jelas pada fondasinya.

Lebih dari 120 tahun sejak dimulainya, mungkinkah proyek Zionis di Palestina, gagasan untuk memaksakan negara Yahudi di negara Arab, Muslim, dan Timur Tengah, menghadapi prospek keruntuhan? 

Secara historis, banyak faktor yang dapat menyebabkan negara runtuh. Hal itu dapat terjadi akibat serangan terus-menerus oleh negara tetangga atau perang saudara yang kronis. Hal itu dapat terjadi setelah runtuhnya lembaga publik, yang menjadi tidak mampu lagi memberikan layanan kepada warga negara.

Sering kali hal itu dimulai sebagai proses disintegrasi yang lambat yang semakin cepat dan kemudian, dalam waktu singkat, meruntuhkan struktur yang dulunya tampak kokoh dan kuat. 

Kesulitannya terletak pada menemukan indikator awal. “Di sini, saya akan berpendapat bahwa indikator-indikator ini lebih jelas daripada sebelumnya dalam kasus Israel.

Kita tengah menyaksikan proses historis, atau, lebih tepatnya, awal mulanya, yang kemungkinan akan berpuncak pada kejatuhan Zionisme,” ujar Ilan Pappe, pakar politik, sejarawan dan mantan politisi Israel. Dia menambahkan, “Dan, jika diagnosis saya benar, maka kita juga tengah memasuki situasi yang sangat berbahaya.

Karena begitu Israel menyadari besarnya krisis, Israel akan melepaskan kekuatan yang ganas dan tak terkendali untuk mencoba menahannya, seperti yang dilakukan rezim apartheid Afrika Selatan pada hari-hari terakhirnya.”

6 Indikator Keruntuhan Rezim Kolonial Israel

1. Masyarakat Yahudi Israel Terpecah

Indikator pertama adalah terpecahnya masyarakat Yahudi Israel. Saat ini, masyarakat tersebut terdiri dari dua kubu yang bersaing dan tidak dapat menemukan titik temu. Perpecahan tersebut berasal dari anomali dalam mendefinisikan Yudaisme sebagai nasionalisme.

Sementara identitas Yahudi di Israel terkadang tampak tidak lebih dari sekadar subjek perdebatan teoretis antara faksi-faksi agama dan sekuler, kini identitas tersebut telah menjadi pertikaian mengenai karakter ruang publik dan negara itu sendiri.

Hal ini diperjuangkan tidak hanya di media tetapi juga di jalan-jalan. Satu kubu dapat disebut sebagai ‘Negara Israel’. Kelompok ini terdiri dari orang-orang Yahudi Eropa yang lebih sekuler, liberal, dan sebagian besar tetapi tidak secara eksklusif kelas menengah, serta keturunan mereka, yang berperan penting dalam pembentukan negara pada tahun 1948 dan tetap menjadi hegemonik di dalamnya hingga akhir abad lalu. 

Jangan salah, advokasi mereka terhadap 'nilai-nilai demokrasi liberal' tidak memengaruhi komitmen mereka terhadap sistem apartheid yang dipaksakan, dengan berbagai cara, kepada semua warga Palestina yang tinggal di antara Sungai Yordan dan Laut Mediterania.

Keinginan dasar mereka adalah agar warga negara Yahudi hidup dalam masyarakat yang demokratis dan pluralis, yang tidak mengikutsertakan orang Arab. Kelompok lainnya adalah 'Negara Yudea', yang berkembang di antara para pemukim di Tepi Barat yang diduduki.

Kelompok ini menikmati peningkatan tingkat dukungan di dalam negeri dan merupakan basis elektoral yang mengamankan kemenangan Netanyahu dalam pemilihan umum November 2022. Pengaruhnya di eselon atas tentara dan dinas keamanan Israel tumbuh secara eksponensial.

Negara Yudea ingin Israel menjadi teokrasi yang membentang di seluruh wilayah Palestina yang bersejarah. Untuk mencapai hal ini, mereka bertekad mengurangi jumlah warga Palestina hingga seminimal mungkin, dan mereka sedang mempertimbangkan pembangunan Bait Suci Ketiga sebagai pengganti al-Aqsa.

Para anggotanya percaya bahwa hal ini akan memungkinkan mereka memperbarui era keemasan Kerajaan Alkitab. Bagi mereka, orang-orang Yahudi sekuler sama sesatnya dengan orang-orang Palestina jika mereka menolak untuk bergabung dalam upaya ini. Kedua kubu tersebut telah mulai bentrok dengan keras sebelum 7 Oktober.

Selama beberapa pekan pertama setelah penyerangan, mereka tampaknya mengesampingkan perbedaan mereka dalam menghadapi musuh bersama. Namun, ini hanyalah ilusi. Perkelahian jalanan telah kembali terjadi, dan sulit untuk melihat apa yang mungkin dapat menghasilkan rekonsiliasi.

Hasil yang lebih mungkin sudah terbentang di depan mata kita. Lebih dari setengah juta orang Israel, yang mewakili Negara Israel, telah meninggalkan negara itu sejak Oktober, satu indikasi bahwa negara tersebut sedang ditelan oleh Negara Yudea.

Ini adalah proyek politik yang tidak akan ditoleransi oleh dunia Arab, dan mungkin bahkan dunia pada umumnya, dalam jangka panjang.

2. Krisis Ekonomi Israel
Indikator kedua adalah krisis ekonomi Israel. Kelas politik tampaknya tidak memiliki rencana untuk menyeimbangkan keuangan publik di tengah konflik bersenjata yang terus-menerus, selain semakin bergantung pada bantuan keuangan Amerika Serikat (AS).

Pada kuartal terakhir tahun lalu, ekonomi merosot hampir 20%; sejak saat itu, pemulihannya rapuh. Janji Washington sebesar USD14 miliar tidak mungkin membalikkan keadaan ini.

Sebaliknya, beban ekonomi hanya akan memburuk jika Israel menindaklanjuti niatnya untuk berperang dengan Hizbullah sambil meningkatkan aktivitas militer di Tepi Barat, pada saat beberapa negara, termasuk Turki dan Kolombia, telah mulai menerapkan sanksi ekonomi. 

Krisis ini semakin diperparah oleh ketidakmampuan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, yang terus-menerus menyalurkan uang ke permukiman Yahudi di Tepi Barat tetapi tampaknya tidak mampu menjalankan departemennya. Konflik antara Negara Israel dan Negara Yudea, bersama dengan peristiwa 7 Oktober, sementara itu menyebabkan beberapa elit ekonomi dan keuangan memindahkan modal mereka ke luar negara tersebut.

Mereka yang mempertimbangkan untuk merelokasi investasi mereka merupakan bagian penting dari 20% warga Israel yang membayar 80% pajak.

3. Meningkatkan Isolasi Internasional pada Israel

Indikator ketiga adalah meningkatnya isolasi internasional Israel, karena secara bertahap menjadi negara paria. Proses ini dimulai sebelum 7 Oktober tetapi telah meningkat sejak dimulainya genosida.

Hal ini tercermin dari posisi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang diadopsi oleh Mahkamah Internasional dan Mahkamah Pidana Internasional. Sebelumnya, gerakan solidaritas Palestina global mampu menggerakkan orang untuk berpartisipasi dalam inisiatif boikot, tetapi gagal memajukan prospek sanksi internasional.

Di sebagian besar negara, dukungan untuk Israel tetap tak tergoyahkan di antara lembaga politik dan ekonomi. Dalam konteks ini, keputusan ICJ dan ICC baru-baru ini, bahwa Israel mungkin melakukan genosida, bahwa Israel harus menghentikan serangannya di Rafah, bahwa para pemimpinnya harus ditangkap karena kejahatan perang, harus dilihat sebagai upaya untuk mengindahkan pandangan masyarakat sipil global, bukan sekadar mencerminkan pendapat elit.

Pengadilan tersebut tidak meredakan serangan brutal terhadap warga Gaza dan Tepi Barat. Namun, mereka telah berkontribusi pada meningkatnya kritik yang ditujukan kepada negara Israel, yang semakin banyak datang dari atas maupun bawah.

4. Pemuda Yahudi Melepaskan Hubungan dengan Israel dan Zionisme

Indikator keempat yang saling terkait adalah perubahan besar di kalangan pemuda Yahudi di seluruh dunia. Setelah kejadian selama sembilan bulan terakhir, banyak yang kini tampaknya bersedia melepaskan hubungan mereka dengan Israel dan Zionisme serta berpartisipasi aktif dalam gerakan solidaritas Palestina. Komunitas Yahudi, khususnya di AS, pernah memberi Israel kekebalan yang efektif terhadap kritik.

Lenyapnya, atau setidaknya hilangnya sebagian, dukungan ini memiliki implikasi besar bagi kedudukan global negara tersebut. AIPAC masih dapat mengandalkan Zionis Kristen untuk memberikan bantuan dan memperkuat keanggotaannya, tetapi organisasi ini tidak akan sama tangguhnya tanpa konstituensi Yahudi yang signifikan. Kekuatan lobi sedang terkikis.

5. Kelemahan Militer Israel Terkuak 

Indikator kelima adalah kelemahan militer Israel. Tidak diragukan lagi bahwa IDF tetap menjadi kekuatan yang kuat dengan persenjataan canggih yang dimilikinya. Namun keterbatasannya terungkap pada tanggal 7 Oktober. Banyak orang Israel merasa bahwa militer sangat beruntung, karena situasinya bisa jauh lebih buruk jika Hizbullah bergabung dalam serangan terkoordinasi.

Sejak saat itu, Israel telah menunjukkan mereka sangat bergantung pada koalisi regional, yang dipimpin oleh AS, untuk mempertahankan diri terhadap Iran, yang serangan peringatannya pada bulan April menyebabkan pengerahan sekitar 170 pesawat tanpa awak ditambah rudal balistik dan rudal berpemandu.

Lebih dari sebelumnya, proyek Zionis bergantung pada pengiriman cepat sejumlah besar pasokan dari Amerika, yang tanpanya mereka bahkan tidak dapat melawan pasukan gerilya kecil di selatan. Kini, ada persepsi yang meluas tentang ketidaksiapan dan ketidakmampuan Israel untuk mempertahankan diri di antara penduduk Yahudi di negara itu.

Hal ini telah menyebabkan tekanan besar untuk mencabut pengecualian militer bagi orang Yahudi ultra-Ortodoks, yang berlaku sejak 1948, dan mulai merekrut mereka dalam jumlah ribuan. Hal ini tidak akan membuat banyak perbedaan di medan perang, tetapi hal ini mencerminkan skala pesimisme terhadap militer, yang pada gilirannya, telah memperdalam perpecahan politik di Israel.

6. Generasi Muda Palestina Makin Bersatu

Indikator terakhir adalah pembaharuan energi di antara generasi muda Palestina. Generasi muda Palestina jauh lebih bersatu, terhubung secara organik, dan jelas tentang prospeknya daripada elit politik Palestina. Mengingat populasi Gaza dan Tepi Barat termasuk yang termuda di dunia, kelompok baru ini akan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap jalannya perjuangan pembebasan.

Diskusi yang berlangsung di antara kelompok-kelompok muda Palestina menunjukkan bahwa mereka disibukkan dengan pendirian organisasi yang benar-benar demokratis, baik PLO yang diperbarui, atau yang sama sekali baru, yang akan mengejar visi emansipasi yang bertentangan dengan kampanye Otoritas Palestina untuk mendapatkan pengakuan sebagai sebuah negara. Mereka tampaknya lebih menyukai solusi satu negara daripada model dua negara yang tidak lagi dipercaya. Akankah mereka mampu memberikan tanggapan yang efektif terhadap kemunduran Zionisme? Ini adalah pertanyaan yang sulit dijawab. 

Runtuhnya proyek negara tidak selalu diikuti oleh alternatif yang lebih baik. Di tempat lain di Timur Tengah, di Suriah, Yaman, dan Libya, kita telah melihat betapa berdarah dan berlarut-larutnya hasilnya.

Dalam kasus ini, ini akan menjadi masalah dekolonisasi, dan abad sebelumnya telah menunjukkan bahwa realitas pascakolonial tidak selalu memperbaiki kondisi kolonial. “Hanya lembaga Palestina yang dapat menggerakkan kita ke arah yang benar.

Saya percaya bahwa, cepat atau lambat, perpaduan yang eksplosif dari indikator-indikator ini akan mengakibatkan kehancuran proyek Zionis di Palestina. Ketika hal ini terjadi, kita harus berharap bahwa gerakan pembebasan yang kuat akan terbentuk,” pungkas Ilan Pappe.


https://international.sindonews.com/read/1454929/45/6-tanda-israel-akan-segera-hancur-menurut-ilan-pappe-1726225776?showpage=all

Penjajah Israel Dikalahkan Oleh yang Terlemah Oleh: Nasrulloh Baksolahar Penjajah Israel akan dikalahkan oleh yang terlemah. Buk...

Penjajah Israel Dikalahkan Oleh yang Terlemah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Penjajah Israel akan dikalahkan oleh yang terlemah. Bukankah Rasulullah saw mengabarkan bahwa batu pun akan membantu mereka yang melawan kezaliman Yahudi?

Strategi Firaun untuk membunuh bayi ternyata dikalahkan oleh hanya 3 perempuan. Menghanyutkan bayi ke sungai Nil, diangkat menjadi anak, dan  diarahkan untuk menyusui kepada ibunya.

Kekuatan besar Firaun tak bisa mengejar pemuda Musa yang berlari sendiri , tanpa bekal dan kawan, ke Madyan. Firaun tak bisa menghentikan gerakan dakwah Nabi Musa. Yang hancur, justru Firaun sendiri.

Jalut yang pasukannya besar dan badannya yang kekar, dikalahkan oleh pasukan Thalut yang jumlahnya sangat sedikit. Jalut sendiri tewas ditangan Daud yang berbadan kecil.

Mengapa semuanya dipertontonkan oleh Allah? Agar kehebatan dan kekuatan tak melahirkan keangkaramurkaan. Agar, pemegang kekuatan berputus asa atas apa yang selama ini disombongkan.

Senjata yang canggih. Kekejaman yang di luar batas kemanusiaan. Kehancuran yang merata. Ternyata hanya memunculkan keciutan di hati tentara penjajah Israel. Mengapa seluruh kekuatan dan kebiadaban tak melemahkan Palestina sedikit pin.

Ternyata seluruh upayanya hanya kesia-sian. Perlawanan tak lagi dari perlawanan bersenjata, tetapi melalui supir-supir yang menabrakan mobilnya ke tentara Israel.



Pemukim Yahudi, 1.400 tahun terlunta-lunta  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Di muka bumi ini, siapakah suku bangsa yang tidak memilik...

Pemukim Yahudi, 1.400 tahun terlunta-lunta 


Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Di muka bumi ini, siapakah suku bangsa yang tidak memiliki tanah air? Bisa jadi hanya pemukim illegal Yahudi yang menjajah Palestina. Hingga saat ini, di saat setiap suku bangsa tidak lagi memiliki persoalan dimana akan bermukim? Mereka masih mempersoalkan yang sangat mendasar ini.

Mereka tak tahu, dimana bumi akan dipijak? Dimana langit akan dijunjung? Dimana tanah asal usul nenek moyangnya? Mereka satu-satunya bangsa yang tidak tahu jati diri tanah leluhurnya. Bagaimana suasana kejiwaan seperti ini?

Siapakah Nabi terbesarnya? Mereka mengakuinya Musa. Bagaimana kehidupannya di era Musa? Mereka tetap terlunta-lunta di gunung Sinai hingga 40 tahun. Berapa Nabi yang diutus untuk menuntaskan terlunta-luntanya mereka? 

Bersama nabinya saja, mereka tidak bisa menyelesaikan persoalannya. Apalagi tanpa Nabi. Mereka memang tak butuh nabi. Saat nabinya tak menemukan obsesi dunia dan hawa nafsunya, mereka membunuh atau menghancurkan karakternya.

Malaikat Jibril  turun tangan dan memimpin langsung pertempuran  dengan Yahudi bani Quraizhah. Karena, kelicikan dan penghianatannya sangat luar biasa. Bahkan mereka memproklamirkan permusuhan dengan malaikat Jibril.

Saat penduduk Madinah memberikan kesempatan mereka untuk menetap untuk menunggu Nabi terakhir. Mereka membangun benteng-benteng yang kokoh dan tinggi. Menghisap perekonomian dan sumberdaya penduduk Madinah. Juga, memecah belah suku yang ada di Madinah. Akhirnya, mereka terusir secara total dari seluruh jazirah Arab. 

Sejak terusir dari Jazirah Arab di era Rasulullah saw dan Umar bin Khatab, sudah 1.400 tahun mereka terlunta-lunta tanpa memiliki tanah air. Sekarang mereka mengklaim bahwa Palestina adalah tanah airnya dengan menjajah bumi Palestina. Mereka baru  berkumpul hampir 80 tahun, bisakah menetap di Palestina dengan genosidanya yang dibenci oleh manusia sedunia?



Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (242) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (366) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (231) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (442) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (180) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (124) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (136) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)