Membangkitkan Budaya Ilmiah
Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Getaran pemikiran manusia lebih cepat dibandingkan kedipan mata. Dengan berfikir akan tumbuh berbagai ilmu dan keahlian. Peradaban itu dibangun melalui jiwa yang terus disucikan dan akal yang terus diasah dan berfikir.
Berfikir membongkar segala hal yang tersembunyi. Menguak segala rahasia. Meraih wawasan yang belum diketahui. Berfikir membimbingnya untuk belajar kepada pendahulunya. Meneliti dan memahami apa yang ditemukannya. Inilah yang membuat manusia tumbuh dan berkembang. Menghentikan berfikir berarti menghentikan pertumbuhan.
Terus berfikir, terus bergelut, terus menekuni, terus belajar, terus mencoba, dan terus mengajarkan, melahirkan insting. Insting sebuah kecepatan dan ketepatan mengetahui yang prinsip dan kaidah, mencermati inti masalah, dan mengambil kesimpulan. Inilah yang membuat kecerdasan dan ketangkasan dalam ilmu tertentu.
Menurut Ibnu Khaldun, kehancuran peradaban karena hilangnya budaya keilmuan dan pengajaran. Sebuah bangsa yang hanya berfikir soal pencari penghidupan saja, tanpa berfikir tentang masa depannya dengan budaya keilmuan dan pengajaran maka akan lenyap. Masa kejayaan perlu ditopang oleh budaya keilmuan, mengembangkan keahlian dan pengajaran.
Menurut Ibnu Khaldun, cara mudah mengasah insting adalah dengan membangkitkan mulut dan melatihnya berbicara dengan cara berdebat dan berdialog tentang berbagai masalah ilmiah, menghadiri berbagai forum ilmiah dan berinteraksi dengan ahlinya sehinggga menciptakan nalar ilmiah. Seolah-olah terciptanya The Additional Intelligence pada bangsa tersebut.
Budaya ilmiah dan budaya tata krama, itulah gambaran nyata sebuah peradaban. Masyarakat yang beradab, menurut Ibnu Khaldun, memiliki tata krama dalam kesehariannya, dalam hal mata pencaharian, tempat tinggal, mendirikan bangunan, masalah keagamaan dan duniawi, berbagai aktifitas, kebiasaan, muamalat dan semua prilakunya.
Tata krama menjadi batas-batas yang harus dihormati dan tak boleh dilanggar. Tata krama memberikan pengaruh positif untuk menumbuhkan akal, keahlian dan pengetahuan baru dengan lebih cepat. Budaya nalar yang ilmiah dan tata krama merupakan bingkai bangkitnya sebuah peradaban.
Link Kami
Beberapa Link Kami yang Aktif