Wasiat Sunan Ampel Kepada Raden Fatah Soal Majapahit
Benarkah yang menghancurkan Majapahit adalah Demak? Buya Hamka dalam bukunya Sejarah Umat Islam meluruskan kesalahan pahaman ini.
Saat Raden Fatah sudah besar, berangkatlah dia ke Jawa menemui Bapaknya sang Maharaja Majapahit. Tiba di Istana, sang Maharaja amat terkesan sebab wajahnya sangat serupa dengan ayahnya. Si Ayah memakai mahkota kebesaran Majapahit, seperti lambang kebesaran dewa-dewa, sedangkan si anak memakai pakaian biasa dengan muka jernih bekas wudhu.
Sang putra diangkatlah sebagai Pangeran Adipati Bintara dari kerajaan Majapahit dan diberi tanah di Demak. Bersama Walisanga Raden Fatah membabat alas. Membangun masjid dengan sembilan tonggak, perlambang sembilan ulama yang memelopori Islam di tanah Jawa. Kian lama kian besar, sedangkan Majapahit terus merosot pamornya. Maka didirikanlah Kesultanan Demak.
Raden Fatah kerajaan Islam. Sedangkan Majapahit hindu. Bagaimana menyikapinya? Sunan Ampel memberikan nasihat agar berlaku sabar. Sebab selain kekerasan senjata ada lagi yang lebih tajam yaitu senjata bathin dengan memberikan pemahaman kepada rakyat atas kesucian Islam.
Sunan Ampel lebih memilih mengislamkan Majapahit dengan cara Sunan Kalijaga dengan memanfaatkan segala kepandaiannya memasukkan pengaruh dalam wayang yang sangat disukai rakyat Jawa. Selama ini wayang adalah seni keraton untuk mempertinggi martabat raja dan memperdalam kepercayaan pada rakyat bahwa raja memang dewa.
Saat Sunan Ampel akan wafat, dikumpulkan sekalian ulama dan hadir juga Raden Fatah tentang Majapahit agar semua dilakukan dengan sabar, jangan ada paksaan, dan jangan ada pertumpahan darah.
Tahun 1478 M, Majapahit diserang oleh kerajaan Kediri Hindu dengan rajanya Giriwardhana. Majapahit dikalahkan. Serangan ini merupakan balasan atas serangan Raden Wijaya, pendiri Majapahit, yang memanfaatkan tentara Mongol untuk menghancurkan Kediri yang saat itu dirajai oleh Djayakatwang tahun 1292 M.
Serangan Giriwardhana membuat Majapahit hancur. Setelah itu, Giriwardhana dibunuh oleh Prabu Udara, lalu kekuasaannya pun dirampas. Prabu Udara melihat Kesultanan Demak sebuah ancaman. Apalagi Raden Fatah merupakan keturunan yang sah dari Majapahit. Prabu Udara pun mengirimkan utusan ke Portugis di Malaka untuk bertemu dengan Alfonso Albuquerque. Penguasa Portugis ini diberikan banyak hadiah.
Melihat persengkongkolan ini, Raden Fatah pada 1517 M melakukan serangan besar-besaran ke Majapahit. Jatuhlah Majapahit. Setelah kemenangan ini, Raden Fatah membawa pusaka Majapahit seperti mahkota, lembing, keris, perisai, cap kerajaan dan barang lainnya ke Demak. Jadi serangan Demak ke Majapahit bukan untuk menyerang leluhurnya sendiri, tetapi memerangi kerajaan Kediri yang telah menghancurkan Majapahit. Juga menghancurkan persengkongkolan Prabu Udara dengan Portugis.
Seandainya Raden Fatah tidak menyerang Prabu Udara yang bercokol di Majapahit, bisa jadi Portugis sudah menjajah tanah Jawa sejak awal.
Sumber:
Sejarah Umat Islam, Buya Hamka, GIP
Api Sejarah Jilid 1, Ahmad Mansur Suryanegara, Surya Dinasti
Link Kami
Beberapa Link Kami yang Aktif