Haji Puncak Penghambaan
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Haji adalah puncak perannya sebagai hamba Allah. Datang dari penjuru negri, menyiapkan perbekalan dengan meninggalkan seluruh yang dicintai, orang tua, keluarga, kerabat dan tanah air. Datang ke Baitullah hanya untuk menyambut seruan-Nya.
Jihad adalah puncak perannya sebagai khalifah di muka bumi. Mengerahkan seluruh potensi dan sumber daya dengan kesungguhan dan keseriusan untuk mewujudkan kehendak-kehendak Allah yang tertuang di Al-Qur'an.
Puncak Haji adalah Mengagungkan Allah. Mentauhidkan Allah. Meng-illah-kan Allah. Allah sebagai tempat bergantung. Menyambut seruan Allah. Segera berlari kepada Allah dalam segala hal, termasuk pernak pernik kehidupan.
Haji telah menggelora semangat jihad di tanah Nusantara. Mendeklarasikan merdeka atau mati. Melawan semua yang memasung kebebasannya sebagai manusia yang telah dimerdekakan Allah dari semua belenggu kesyirikan, ketakutan, hawa nafsu dan bisikan syetan.
Haji sebuah deklarasi kepada alam semesta dan manusia akan kebebasan dan kemerdekaan hati, jiwa, akal dan jasad dari semua belenggu. Deklarasi pembebasan dari semua orientasi kekayaan, kekuasaan dan kesenangan. Semua orientasi dirubah haluannya hanya menuju satu titik, hanya Allah.
Allah telah menjadi tuan rumahnya. Allah telah menjamunya dengan hidangan keteguhan iman dan ketauhidan. Allah telah menerimanya dengan duduk bersama-Nya. Apakah terasa pesan-Nya? Apakah terasa kehangatan sambutan-Nya?
Apakah jamuan di rumah-Nya masih terasa energinya? Apakah kenikmatan hidangan-Nya masih terus diingat sepanjang hidupnya? Apakah pesan-Nya akan menjadi arah hidup dan perjuangannya setelah sampai di negrinya? Allah telah mengundang manusia, pasti ada titipan, pesan, bingkisan, hadiah dan kata sambutan yang disampaikan-Nya agar menjadi kenangan, pedoman hidup dan program perjuangan setelah keluar dari rumah-Nya.
Link Kami
Beberapa Link Kami yang Aktif