Terulangnya Mukjizat Nabi Ismail
Abul Abbas Asy-Syarafi bercerita, waktu itu saya bersama Abu Turab An-Nakhsyabi di jalur menuju ke Mekkah. Di tengah perjalanan, Dia jatuh sakit, hingga kami terpaksa harus berhenti di suatu tempat.
Lalu, ada salah satu kawannya berkata kepadanya, "Saya haus." Lantas, Abu Turab menghentakan kakinya ke tanah. Tiba-tiba, muncul sumber air yang segar.
"Bisakah saya meminum air ini dengan menggunakan gelas?" Kata kawannya itu. Lalu, Abu Turab An-Nakhsyabi memukulkan tangannya ke tanah.
Tiba-tiba, dia sudah memegang sebuah gelas dari kaca putih yang sangat indah, lalu dia berikan gelas itu kepadanya. Lantas, dia pun minum dan memberi kami minum. Gelas itu masih ada bersama kami sampai di Mekkah.
Pada suatu hari, Abu Turab berkata kepada saya, "Apa komentar kawan-kawanmu tentang hal-hal seperti itu yang dikaruniakan oleh Allah kepada para hamba-Nya? Saya menjawab, "Yang saya ketahui, semua percaya."
Abu Turab berkata lagi, "Barangsiapa yang tidak percaya kepada adanya karamah yang dianugerahkan Allah seperti itu, maka dia berarti kufur. Namun, bukan itu yang saya maksudkan, tetapi pandangan dan penilaian mereka." Saya menjawab, "Saya tidak tahu apa pandangan mereka tentang hal seperti itu."
Abu Turab melanjutkan, "Hai anakku, kawan-kawanmu berpikir bahwa hal-hal seperti itu adalah trik dan muslihat jin, padahal bukan. Yang merupakan tipu muslihat dari Jin adalah ketika merasa senang, nyaman, dan tertarik dengan hal semacam itu."
"Adapun orang yang memiliki kemampuan seperti itu, tetapi dia tidak memintanya, tidak menginginkannya, tidak merasa senang dan tertarik kepadanya, maka itu tingkatkan orang-orang Rabbani."
(Dikutip dari kitab Uyun al Hikayah Min Qashash Ash-Shalihin wa Nawadir Az-Zahidin)
Link Kami
Beberapa Link Kami yang Aktif