Bukan Muslim, Tapi Rakyatnya Minta Dinaungi Kekhalifahan Islam
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Mesir Dan Palestina
Umat Kristen Koptik di Yerussalem dan Mesir lebih memilih untuk tunduk dalam kepemimpinan Islami –yang notabene merupakan musuhnya- dibandingkan dengan hukum kristen ala Romawi. Mereka merasa lebih damai jika yang memimpin mereka adalah utusan Khalifah dibanding rekan seagama mereka dari Romawi. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Karena, umat Kristen Koptik di Yerussalem dan Mesir selama ini sudah bosan ditindas oleh Gubenrnur Romawi mereka yang selalu berlaku semena-mena. Sedangkan Islam mendidik para pemimpinnya untuk tetap hidup sederhana, jujur, dan anti-korupsi meski mereka berada di puncak kekuasaan. Walhasil, beberapa saat kemudian, terciptalah kehidupan madani di Yerussalem dan Mesir di bawah kepemimpinan seorang sahabat Nabi: Amr bin Ash radhiyallahu ‘anhu.
Samarkand
Rakyat Samarkand mengadukan proses pembebasan Samarkand yang tak sesuai dengan syariat Islam kepada Umar bin Abdul Aziz. Sang Khalifah kemudian mengirimkan surat untuk menuntaskan polemik ini kepada gubernurnya.
“Tunjuklah seorang qadhi untuk penduduk Samarkand yang akan mempelajari aduan mereka. Jika qadhi itu telah memutuskan bahwa kebenaran di pihak mereka, maka perintahkanlah kepada seluruh pasukan kaum muslimin untuk meninggalkan kota mereka.”
“Ajaklah kaum muslimin yang telah tinggal bersama mereka untuk segera kembali ke negeri mereka. Lalu pulihkanlah situasi seperti semula sebagaimana tatkala kita belum memasukinya. Yakni sebelum Qutaibah bin Muslim Al-Bahili masuk ke negeri mereka.”
Gubernur segera menunjuk seorang qadhi yang terkemuka yang bernama Jumai’ bin Hadhir An-Naaji. Sang qadhi membenarkan tuduhan penduduk Samarkand dan pengadilan memenangkan pihak mereka.
Lalu, gubernur memerintahkan kepada seluruh pasukan kaum muslimin untuk meninggalkan kota Samarkand dan kembali ke markas-markas mereka.
Tatkala para pembesar mendengar keputusan sang qadhi yang memenangkan urusan mereka, masing-masing saling berbisik satu sama lain, “Celaka kalian, kalian telah hidup berdampingan dengan kaum muslimin dan tinggal bersama mereka, sedangkan kalian mengetahui kepribadian, keadilan dan kejujuran mereka sebagaimana yang kalian lihat, mintalah agar mereka tetap tinggal bersama kita, bergaullah kepada mereka dengan baik, dan berbahagialah kalian tinggal bersama mereka.”
Kota Yania Italia
Saat Sultan Murad berhasil menguasai kota Salonika 1431M, datanglah utusan dari kota Yania Italia. Saat itu kota Yania sedang terjadi perang saudara karena perebutan kekuasaan oleh anaknya mantan penguasa sebelumnya Carlo Toco.
Utusannya berkata, "Tuanku, para penguasa kami telah berbuat sewenang-wenang, Mereka memperlakukan kami laksanakan budak, merampas harta benda kami, dan memaksakan kami untuk berperang."
Utusannya melanjutkan, "Kami adalah orang Kristen. Tetapi, kami mendengar keadilan kaum Muslimin. Yang tidak sewenang-wenang pada rakyatnya, tidak melarang rakyat memeluk agama sesuai keyakinannya, memenuhi hak setiap rakyat. Kami, ingin Tuan memasukkan kami dalam bagian rakyat Tuan."
Akhirnya kota tersebut menjadi bagian Kekhalifahan Islam pada 1431M.
Sumbet:
https://kalam.sindonews.com/read/150608/70/surat-umar-bin-abdul-aziz-yang-menghebohkan-kalangan-non-islam
https://www.stiqisykarima.ac.id/2014/01/06/menuju-masyarakat-muslim-madani/
Golden Story, Mahmud Musthafa Sa'ad, Al-Kautsar 2013.
Link Kami
Beberapa Link Kami yang Aktif