basmalah Pictures, Images and Photos
05/08/22 - Our Islamic Story

Choose your Language

Kehancuran Perlahan dan Tak Dirasakan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Apakah kaum muslimin memerangi k...

Kehancuran Perlahan dan Tak Dirasakan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Apakah kaum muslimin memerangi kaum kafir Quraisy di Mekkah? Perang Badar, Uhud dan Ahzab, Kafir Quraisy yang menyerangnya. Sedangkan Hudaibiyah dan Futuh Mekah, Rasulullah saw hanya ingin menunaikan haji dan menepati perjanjian saja.

Kaum kafirin tak perlu diperangi. Mereka akan musnah dengan sendirinya. Musnah sebab faktor internalnya. Musnah sebab sistem cara berfikirnya, sistem sosial dan budayanya, sistem politik dan kekuasaannya, sistem gaya hidup dan budayanya. Walaupun mereka ditopang oleh kekayaan yang melimpah dan militer yang paling kuat. Karena kekuatan masyarakat pada sistem sosial dan manajemen diri.

Allah mengingatkan Kafir Quraisy, bahwa umat terdahulu lebih besar kekuatannya, lebih banyak pendukungnya dan lebih melimpah kekayaannya. Namun seluruhnya hancur luluh lantah. Kehancuran hanya soal waktu. Kehancuran hanya menunggu momentum saja. Hanya Allah yang maha mengetahui waktunya.

Setelah umat Nabi Muhammad saw, tidak ada lagi umat yang baru. Tak ada lagi umat yang datang di kemudian hari atau berikutnya. Inilah umat terakhir di kolong jagat raya. Sebab itulah,  yang durhaka kepada Allah tidak diazab hancur lebur hingga musnah seketika, lalu hilang dari muka bumi.

Yang durhaka kepada Allah tidak diazab total musnah hilang dari muka bumi di era ini. Berbeda dengan umat Nabi sebelumnya.  Sebab, periode kenabian dan dakwah sebelumnya terbatas pada usia nabinya sehingga umat yang durhaka dimusnahkan total agar umat yang baru lahir tanpa terkontaminasi oleh kedurhakaan.

Di periode sekarang, tugas kenabian melekat pada setiap jiwa umat Islam. Selama masih ada umat Islam tidak akan pernah ada penghancuran total sebab azab Allah. Sebab, generasi yang baru lahir tetap ada yang membimbing dan mengarahkan untuk mentaati Allah.

Kafirin dan turunannya akan hancur perlahan dan tak dirasakannya. Kekuatan finansial , militer dan kekuasaan terus digengam sempurna. Namun sistem berfikir, sosial dan budaya, sistem keluarga dan dirinya yang akan menghancurkan secara perlahan dan tak dirasakannya. Allah hanya berfirman untuk menunggu waktunya saja.

Satu Gaya Hidup dengan Tanah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Kelak di akhirat, di hadapan pengadilan a...

Satu Gaya Hidup dengan Tanah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Kelak di akhirat, di hadapan pengadilan akhirat,  ada yang berdoa kepada Allah, agar dijadikan tanah saja. Tanah dijadikan obsesi dan karakter hidupnya. Tanah dijadikan tujuan akhir hidupnya. Mengapa berdoa agar dijadikan tanah?

Rasulullah saw sering memanggil seseorang dengan nama kunyahnya. Ini nama yang disukai oleh para Sahabat mulia. Ali bin Abi Thalib memiliki nama kunyah yang diberikan oleh Rasulullah saw, yaitu Abu Turab, bapaknya tanah. Sebab bila Ali sedang memiliki persoalan sulit, dia tidur di masjid dengan beralaskan tanah. Begitu juga dengan Umar bin Khatab sang khalifah, mereka mengakrabkan diri dengan tanah.

Jiwa yang paling mulia, jiwa yang menerima apa pun dalam kehidupan ini. Cacian, makian, hinaan, pujian, keberhasilan, kesulitan dan tantangan adalah energi penyubur dan pembangun  jiwa. Sampah tidak diubah menjadi sampah lagi. Sampah diubah dan diolah menjadi nutrisi jiwa. Pupuk yang dihujamkan ke tanah pun membuatnya semakin subur.

Yang busuk dan bau. Yang menjijikkan. Yang tak dihiraukan, ditinggalkan dan dijauhi. Semuanya diubah menjadi kesuburan. Bisakah jiwa manusia seperti ini? Tak ada sampah dalam kehidupan ini bila manusia memiliki karakter tanah.

Sampah yang terbakar oleh api. Jiwa pendosa yang maksiat yang termakan kobaran bujukan api syetan. Jiwa yang dibusukan oleh tipu daya syetan. Apakah terhina? Justru paling mudah dan cepat menyuburkan tanah. Maksiat dan dosa bila dibarengi dengan karakter tanah akan sangat menyuburkan. Itulah peran istighfar dan taubat.

Jadilah tanah yang paling rendah. Karena kesuburan tanah terkumpul di area yang terendah. Tanah yang paling rendah menjadi area distribusi air dan tampungan air terbanya. Bukankah lautan berada di dataran yang paling rendah? Bukankah kota,  perkampungan, persawahan berada di tanah yang rendah?

Bila rumah sesungguhnya adalah tanah perkuburan, maka tempalah jiwa menjadi berjiwa tanah. Saat kematian kelak, tanah bumi akan akrab dengan jiwa yang telah berkarakter tanah. Sifat jiwa dan karakter tanah bumi sudah satu frekwensi dan gaya hidup. Maka tanah akan menjadi rumah yang paling membahagiakan. Tanah akan menjadi sahabat.

Manajemen Diri Bercermin Pada Tanah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Kelak di akhirat, di hadapan penga...

Manajemen Diri Bercermin Pada Tanah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Kelak di akhirat, di hadapan pengadilan akhirat,  ada yang berdoa kepada Allah, agar dijadikan tanah saja. Tanah dijadikan obsesi dan karakter hidupnya. Tanah dijadikan tujuan akhir hidupnya. Mengapa berdoa agar dijadikan tanah?

Tanah adalah inti diri manusia. Yang dihasilkan tanah, jadi penyebab kehidupan manusia. Manusia hidup di atas tanah.  Ke dalam tanah, manusia dikembalikan untuk menunggu akhirat. Pergulatan hidup manusia, adalah pergulatan terhadap tanah dari awal hingga akhir.

Batu yang keras bisa menjadi tanah dengan terpaan air, sinar matahari, hembusan udara, iklim dan akar tanaman. Mengapa kerasnya hati manusia tidak bisa ditempa menjadi karakter tanah? Mengapa liku-liku kehidupannya tak menjadikan manusia berkarakter tanah?

Tanah mengubah seluruh yang ada di alam untuk menyuburkan dan menggemburkan dirinya, lalu membangun kehidupan kepada setiap makhluk yang hidup di atasnya. Membangun diri lalu memberikan sumbangsih pada kehidupan.

Sampah, sisa makanan dan minuman, sisa daun dan kayu semuanya diterimanya. Tak ada yang ditolaknya. Namun tanah memiliki energi pengubah. Yang tersisa, diubahnya menjadi unsur hara. Tanah mengubahnya menjadi titik asalnya, yaitu unsur hara.

Bisakah manusia mengubah seluruh kejadian hingga sisa sampah kehidupan untuk menyuburkan dirinya? Lalu diubah untuk membangun diri dan kehidupan? Bisakah mengubah segala sesuatu menjadi bentuk asalnya? Bahwa semuanya berasal dari Allah?

Manusia berasal dari tanah, namun mengapa berkarakter syetan, api? Yang menghanguskan apa saja yang diterimanya. Manusia berasal dari tanah, mengapa ingin berkarakter dan hidup seperti malaikat? Tanah adalah sebaik-baiknya unsur dari asal mula penciptaan makhluk.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (208) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (6) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (225) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (283) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (46) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (2) Nabi Isa (2) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (2) Nabi Nuh (3) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (1) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (191) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (431) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (155) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (195) Sirah Sahabat (114) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (95) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)