Memulai dengan Bismillah
Rasulullah saw bersabda, "Tiap-tiap pekerjaan yang penting, jika tidak dimulai dengan Bismillah, dengan nama Allah, nama pekerjaan itu akan percuma jadinya."
Menurut Buya Hamka, memulai segala sesuatu dengan Bismillah, maka di dalam bacaan itu tersimpullah suatu pengharapan atau doa, semoga apa saja yang dikerjakan mendapatkan karunia Rahman dan Rahim dari Allah. Dimudahkan-Nya pada segala yang baik, dijauhkan kirinya dari yang buruk.
Nabi Sulaiman menulis surat kepada ratu Balqis dimulai dengan "Bismillah", berarti aku memulai pekerjaanku ini, menyiarkan wahyu Ilahai kepada insan, atas nama Allah itu sendiri, yang telah memerintahkan aku untuk menyampaikannya. Bismillah sebuah penegasan bahwa manusia hanya hamba dan khalifah Allah.
Menurut Sayid Qutb, memulai sesuatu dengan Bismillah merupakan adab yang diwahyukan Allah kepada Rasulullah saw pada permulaan turunnya wahyu Al-Qur'an ini sebagai mana yang telah disepakati, yaitu firman Allah, 'Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu...."
Hal ini sejalan dengan kaidah pemahaman, konsep, ide Islam yang paling besar bahwa Allah adalah "Yang Pertama dan Yang Terakhir, Yang Mahanyata dan Maha Tersembunyi."
Maka, Allah adalah Maujud yang Mahabenar, yang dari-Nya-lah terwujud segala yang ada dan dari-Nya pula bermulanya segala sesuatu. Kalau begitu, dengan nama-Nya (sifat-Nya) segala sesuatu dimulai, dan dengan nama-Nya pula terjadinya segala gerak dan arah.
Sumber:
Buya Hamka, Tafsir Al-Azhar, GIP
Sayid Qutb, Tafsir Fizilalil Qur'an, GIP
Link Kami
Beberapa Link Kami yang Aktif