basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story: Umar bin Khatab

Choose your Language

Tampilkan postingan dengan label Umar bin Khatab. Tampilkan semua postingan

Cerdasan Finansial dari Umar bin Khatab Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Dalam kitab Mawazih Ushfuriya...

Cerdasan Finansial dari Umar bin Khatab

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Dalam kitab Mawazih Ushfuriyah, seorang ulama meneliti keberkahan harta seorang yang bertakwa, mengapa hujan hanya turun di perkebunan miliknya? Mengapa panennya melimpah hanya diperkebunannya? Sedangkan di kebun-kebun di sekitarnya biasa saja?

Sang ulama menemukan seseorang yang tengah mengolah perkebunan tersebut, ternyata dialah pemiliknya. Saat ditanya rahasia pengelolaan hartanya, sang pemilik berkata, "Sepertiga untuk investasi, sepertiga untuk sedekah, sepertiga untuk konsumsi." Komponen pengelolaan harta itu, ada yang untuk menjaga kebutuhan dasar, pengembangan harta masa depan dan pembersihan harta berupa sedekah.

Yang sering dilupakan adalah strategi pengembangan harta masa depan di dunia maupun akhirat. Terbuai dengan kebutuhan hari ini saja. Umar bin Khatab sangat mengkhawatirkan hal ini. Ketika Umar bin Khatab mengelola harta anak yatim, Umar Bin Khatab mencari mereka yang mampu  mengembangkan harta tersebut agar harta tidak habis karena zakat dan pemenuhan konsumsi anak Yatim.

Suatu hari Umar Bin Khatab berkeliling daerah. Dia menyapa para aparatur negaranya. Salah satu nasihatnya, "Bila keluar gajimu, maka sebagiannya agar dibelikan kambing. Jika keluar gaji berikutnya, belilah satu kambing satu atau dua ekor, lalu jadikanlah sebagai harta pokok." Gaji sebagai modal pengembangan harta masa depan, itulah nasihat Umar Bin Khatab.

"Keluarlah ke pasar." Itu perintah Umar Bin Khatab pada tiga orang pemuda yang tekun beribadah ke masjid. Padahal saat itu bukan waktunya beritikaf dan berjamaah di masjid. Dari masjid, pergilah ke pasar. Yang pertama di bangun Rasulullah saw saat tiba di Madinah adalah masjid lalu pasar. Jadi seorang mukmin harus cerdas spiritual terlebih dahulu baru kemudian cerdas dalam mengembangkan harta. Tak ada kecerdasan finansial tanpa kecerdasan spiritual.

Kecerdasan spiritual membangun pertanyaan besar dalam pengelolaan harta. Darimana harta diperoleh? Bagaimana mengembangkan harta? Bagaimana mengelola,  mengeluarkan dan menghabiskan harta? Inilah yang akan ditanyakan Allah di akhirat nanti. Pertanyaan tentang harta lebih banyak dibandingkan pertanyaan lainnya.

Harta tidak boleh menganggur. Asset tak boleh didiamkan. Harta harus terus dikembangkan. Untuk itulah Umar Bin Khatab membuat kebijakan bahwa tanah yang selama 3 tahun ditelantarkan oleh pemiliknya, maka kepemilikannya dialihkan kepada mereka yang mau mengelolanya. Menganggurkan harta berarti tak mensyukuri nikmat Allah.

Harta tak boleh dibabibutakan untuk konsumsi semata. Rasulullah saw bersabda, "Seburuk-buruknya manusia adalah mereka yang memakan berbagai makanan, meminum berbagai minuman, mengenakan berbagai pakaian, dan berbicara dengan keras." Belajarlah pada lebah dan semut. Ada harta untuk masa kini dan masa depan.

Kerinduan Bertemu Rasulullah saw dan Sahabatnya Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Para Sahabat, menjela...

Kerinduan Bertemu Rasulullah saw dan Sahabatnya

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Para Sahabat, menjelang akhir hayatnya merindukan bertemu dengan Rasulullah saw, Abu Bakar dan Umar bin Khatab. Kerinduan ini sangat jelas saat Utsman bin Affan menjelang wafatnya, saat beliau dikepung di rumahnya oleh para demonstran. Apa yang dikatakan Utsman bin Affan? Banyak kisah yang ditulis oleh Khalid Muhamad Khalid dalam bukunya 60 Sahabat Rasulullah saw yang merindukan Rasulullah saw, Abu Bakar dan Umar bin Khatab menjelaskan kewafatan mereka.

Di malam hari sebelum terbunuhnya Utsman bin Affan, dia bertemu dengan Rasulullah saw, Abu Bakar dan Umar bin Khatab di dalam mimpinya.  Rasulullah saw dan kedua sahabatnya mengajaknya buka puasa bersama di surga. Ketika tubuh Utsman bin Affan lemah karena darah yang terus mengucur karena dibunuh oleh seorang demonstran yang menyusup ke dalam rumahnya. Para Sahabat Utsman, memintanya untuk berbuka puasa untuk memulihkan kondisinya. Namun Utsman bin Affan menolaknya karena dia sudah berjanji berbuka puasa bersama Rasulullah saw, Abu Bakar dan Umar bin Khatab di surga. Akhirnya, Utsman bin Affan pun wafat sebagai seorang syahid.

Seorang ulama bermimpi saat kematian Imam Bukhari. Sang ulama bertemu dengan Rasulullah saw, Abu Bakar, Umar bin Khatab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib dalam mimpinya. Sang ulama bertanya pada Rasulullah saw, "Apa yang sedang ditunggu?" Rasulullah saw menyebutkan sebuah nama. Nama tersebut adalah nama panggilan untuk Imam Bukhari. Setelah bangun, sang ulama mendengar kabar bahwa Imam Bukhari telah wafat di hari tersebut.

Kerinduan surga orang-orang yang terpilih bukan tentang kenikmatan surga. Tetapi, bertemu dengan mereka yang dicintainya. Rasulullah saw bersabda bahwa di akhirat nanti seseorang akan dikumpulkan bersama orang yang dicintainya. Energi cinta, itulah energi yang menyatukan dunia akhirat. Cinta tak mengenal batas waktu dan tempat. Dia menembus batas zaman,  juga menyambung jiwa  dunia dan akhirat.

Said Ramadhan Al-Buthi, penulis Sirah Nabawiyah, mengungkapkan kenangannya bersama Imam Hasan Al-Banna tentang misi kematian yang dirindukannya. Hasan Al Banna berkata, "Kami menginginkan surga, bukan karena kebaikan dan buah-buahan yang tersedia, melainkan karena ingin berjumpa dengan Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali dan para Sahabat terkemuka serta mereka yang mati sebagai syuhada." Mencintai orang yang sholeh adalah anugerah. Seperti itu pula doa yang dipanjatkan Abdullah bin Umar. Kerinduan surga Hasan Al Banna karena ingin bertemu dengan mereka yang dicintainya ternyata terwujud. Ini ditandai dengan sebuah peristiwa yang sang spesial bagi seorang yang shaleh.


Di malam terakhir sebelum kematiannya, Imam Hasan Al Banna mengungkapkan mimpinya pada salah seorang anggota keluarganya. Sang imam bertemu dengan Ali Bin Abi Thalib. Imam Ali berkata, "Wahai Hasan, urusanmu sudah selesai. Engkau telah menyampaikan risalahmu. Allah menerimamu dan apa yang engkau perbuat." Lalu Hasan Al Banna mentakwilkan mimpinya, "Sesungguhnya, bermimpi melihat Imam Ali ketika tidur berarti mati sebagai Syuhada." 

Setelah mimpi semalam pada tanggal 12 Februari 1949, Hasan Al Banna dibunuh di depan kantor pusat Ikhwanul Muslimin. 6 peluru bersarang di tubuhnya. Walaupun dalam keadaan terluka parah, beliau masih mampu mengejar sang pembunuh dan mengingat nomor polisi kendaraan yang membunuhnya. Saat kematiannya, yang boleh mengurusi jenazahnya hanya ayahnya sendiri dan saudara perempuannya. Seluruh akses ke rumah dan pemakamannya diblokade total. Orang yang mau bertajizah, mendoakan dan mengirim surat Al-Fatihah untuk beliau dijebloskan ke penjara.

Ada pesan yang ditujukan kepada para penerusnya, "Wahai ikhwan sekalian, aku sama sekali tidak mengkhawatirkan kalian, meskipun seluruh kekuatan dunia bersatu padu, sebab kalian dengan ijin Allah pasti lebih kuat dari mereka. Tetapi, yang aku takutkan dari kalian adalah aku takut kalian melupakan Allah sehingga mengandalkan diri sendiri dan atau melupakan persaudaraan sehingga memperparah penderitaan." Ini pesan yang amat sentral dalam gerakan dakwah.

Ada firasat masa depan Hasan Al Banna yang saat ini terbukti. Pada tahun 1946, Robert Jackson penulis Amerika pernah mewawancarainya. Ditengah kehancuran kekhalifahan Turki Utsmani oleh Mustafa Kamal , Imam Hasan Al Banna berkata, "Contohnya Turki, aku sangat yakin Turki akan kembali kepada Islam. Dan, aksioma-aksioma kembalinya Turki kepada Islam itu sudah tampak sejak mulai sekarang." Akhirnya terbukti, sang penulis menyaksikan sendiri kekalahan partai Musthafa Kamal pada Mei 1950. Sekarang bagaimana kondisi Turki? 

Memilih Pemimpin Gaya Umar Bin Khatab Oleh: Nasruloh Baksolahar  Liku-liku Umar Bin Khatab memilih pemimpin. Semoga kelak lahir ...

Memilih Pemimpin Gaya Umar Bin Khatab

Oleh: Nasruloh Baksolahar 

Liku-liku Umar Bin Khatab memilih pemimpin. Semoga kelak lahir pemimpin yang kuat dan amanah di Nusantara ini.

Mengenal calon pemimpin dengan mengajaknya makan bersama, perjalanan bersama, dan bertransaksi uang. Begitulah cara alami membongkar kedok seseorang gaya  Umar Bin Khatab. Umar Bin Khatab tak silau dengan rajinnya shalat, puasa dan baca Al Quran seseorang. Karena itu berkaitan dengan kesolehan pribadi bukan kesolehan sosial dan bukan pula ukuran kapabelitas kepemimpinan dan manajemen. Menjadi pemimpin bukan sekedar kesholehan pribadi, dia bertanggungjawab terhadap umat. Ini dilakukan Umar terhadap Ahnaf bin Qais.

Bila Umar Bin Khatab sedang membidik calon pemimpin, dia akan mengirimkan utusannya. Memberikan sejumlah uang. Lalu sang utusan memperhatikan bagaimana orang yang dibidik menggunakan uang tersebut. Bila digunakan untuk diri dan keluarganya, maka dicoret dari calon pemimpin. Bila uangnya dibagi-bagikan ke fakir miskin, maka diangkalah dia sebagai walikota atau gubernur dan jabatan lainnya.

Sang penjaga rahasia Rasulullah saw selalu menjadi penasihat dalam menentukan kelayakan calon pemimpin. Huzaifah selalu dimintai pendapat. Apakah yang akan diangkat termasuk kategori munafik? Berjanji diingkari, amanah dikhianati, berkata didustai. Karakter munafik memang tak layak menjadi pemimpin. Bukankah orang munafik di masa Rasulullah saw pun shalatnya dekat dengan Rasulullah saw? Jadi perlu pendekatan lain untuk mengukur calon kepemimpinan.

Umar Bin Khatab belajar pada Rasulullah saw saat menolak Abu Dzar Ghifari yang meminta posisi kepemimpinan. Abu Dzar Ghifari memang orang yang sholeh tetapi lemah secara kepribadian. Orang yang lemah tak memiliki prinsip, mudah terombang-ambing, lemah untuk mewujudkan impiannya dan tak bisa mengelola. Jadi kesholehan harus ditopang juga dengan kekuatan karakter untuk layak menjadi pemimpin.

Bagaimana Umar Bin Khatab menilai kasih sayang calon pejabatnya pada rakyat? Lihatlah interaksi pada anak dan istrinya. Umar Bin Khatab pernah membatalkan jabatan seseorang karena orang yang akan diangkat berprilaku kasar terhadap anak dan istrinya. Bila kepada anaknya saja keras dan tidak peduli bagaimana terhadap rakyatnya? Inilah kejelian melihat yang kecil terhadap efek yang sangat luas.

Bila ada dua orang yang beriman, maka Umar Bin Khatab memilih pejabat yang lebih berilmu.  Orang yang berilmu akan lebih menguasai pekerjaannya. Tidak mudah ditipu oleh orang yang sesat dan yang mengikuti hawa nafsu. Orang yang paham tentang keburukan akan diprioritaskan agar pada saat menjabat tidak jatuh pada keburukan.

Umar Bin Khatab sangat jeli dalam memilih para Walikota dan Gubernurnya. Salah satu tanda kasih sayang Allah terhadap pemimpin adalah terpilihnya dan dikelilinginya dengan orang-orang terbaik secara agama dan kemampuannya. Pemimpin yang dipilih Umar Bin Khatab bisa bertahan hingga di era Ali bin Abi Thalib. Itulah kejeniusan Umar Bin Khatab dalam memilih pejabatnya.

Kehancuran para pemimpin diawali dengan tidak tepatnya memilih pejabat dan bawahannya. Umar Bin Khatab telah mengajarkannya.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (208) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (6) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (225) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (283) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (46) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (2) Nabi Isa (2) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (2) Nabi Nuh (3) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (1) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (191) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (431) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (155) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (195) Sirah Sahabat (114) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (95) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)