Makna Pemboman bagi Penjajah Israel
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Serangan udara yang dilancarkan penjajah Israel telah menewaskan lebih dari 50.000 rakyat Palestina dan melukai lebih dari 100.000 lainnya. Mereka menghancurkan gedung-gedung, rumah sakit, tempat pengungsian, hingga lahan pertanian. Namun, apa sebenarnya hasil dari semua pemboman itu?
Ternyata, kehancuran tersebut bukan hanya menimpa rakyat Palestina, tetapi juga kembali menghantam jiwa tentara Israel sendiri. Kekejaman terhadap anak-anak dan wanita bertentangan dengan suara hati nurani mereka. Pemandangan kehancuran total telah menciptakan trauma mendalam dan horor yang sulit dilupakan. Akibatnya, banyak dari mereka memilih mengundurkan diri dan menolak kembali berperang di Gaza.
Namun di tengah kerusakan mental itu, mereka tetap dipaksa masuk ke wilayah konflik. Apakah mungkin bisa meraih kemenangan dalam kondisi kejiwaan seperti itu? Menjalani hidup normal saja tidak mampu, apalagi harus berperang menghadapi musuh yang tangguh dan tidak pernah menyerah.
Kehancuran mental tersebut melahirkan tindakan serampangan: pemboman dan tembakan yang tidak terukur dan membabi buta. Seperti orang yang kehilangan akal, mereka menembak ke segala arah tanpa kendali. Akibatnya, banyak tentara Israel justru tertembak oleh rekannya sendiri dalam kekacauan pertempuran.
Riset dari media penjajah Israel sendiri menunjukkan bahwa banyak sandera justru tewas akibat bom-bom udara yang diluncurkan oleh pesawat Israel. Lalu, untuk apa semua ini? Apa manfaat sebenarnya dari pemboman brutal yang tak mengenal batas itu?
Bahkan data intelijen Israel menyatakan bahwa meski Gaza dibombardir setiap hari dengan ratusan sasaran, jumlah pejuang Palestina justru terus bertambah. Infrastruktur perlawanan masih berdiri kokoh. Mereka tidak goyah, bahkan semakin terorganisir dan berdaya tahan tinggi.
Karena itu, setiap bom yang dijatuhkan di Gaza bukanlah langkah menuju kemenangan bagi penjajah, melainkan tambahan beban kehancuran bagi diri mereka sendiri—baik secara militer, psikologis, maupun diplomatik. Setiap bom adalah kehilangan, dan setiap serangan adalah pelemahan.
Lihatlah ke panggung olahraga dan seni dunia: suara-suara pembelaan terhadap Palestina semakin nyaring, bendera Palestina dikibarkan di stadion, konser, dan forum-forum internasional. Dunia semakin terbuka matanya, dan penjajah semakin kehilangan dukungan global.
Link Kami
Beberapa Link Kami yang Aktif