basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Didikan Keutamaan Sifat utama tercapai melalui perjuangan, berebutan kedudukan, di antara akal dengan nafsu. Mula-mula ditempuh ...

Didikan Keutamaan


Sifat utama tercapai melalui perjuangan, berebutan kedudukan, di antara akal dengan nafsu. Mula-mula ditempuh dengan berjuang, untung akan mujur menanglah akal. Setelah itu diajar, dibiasakan, sehingga menjadi perangai yang tetap.

Setiap manusia sanggup menempuh jalan itu, dan memasuki medannya, sebab benihnya sudah ada pada jiwa sendiri, yang bernama benih fitrah, kesucian asli. Cuma untung dan malang juga yang kerapkali menyebabkan tergelincir dan terlanjur ke luar jalan, sehingga jatuh.

Bisa sebab pergaulan, lantaran sorak sorai masyarakat, tarikan teman yang buruk, itulah yang kerap menyebabkan tersesat. Sehingga penyakit hawa nafsu, penyakit dunia, penyakit setan, penyakit angan-angan, cita-cita buruk, penyakit loba dan tamak berdatangan dan mengakar.

Maka wajiblah kita berjuang mengendalikan diri agar kembali ke jalan fitrah. Suruh dia menyelidiki kembali dan memeriksa, menghukum dengan akalnya, membentuk irama iradatnya, berusaha supaya menang kekuatan yang yakin daripada kekuatan samar. Supaya dapat cahaya hakikat mengusir mega kejahilan.

Biasakan diri di dalam lingkungan utama, jangan banyak waswas, jangan takut dan putus asa, jangan susah dan duka cita, jangan gentar dan mundur. Berilah dia peringatan bahwa segala sesuatu yang kita perebutkan di dunia ini di dalam umur yang pendek ini, baik harta, jabatan, kehormatan, pujian,  semuanya hanyalah perkara tetek bengek, yang tidak memberikan keuntungan apa pun.

Adanya tidak memberikan laba, hilangnya tidak akan merugikan. Alangkah kecilnya megah dunia dibandingkan dengan kebesaran nikmat yang abadi, yang diberikan Tuhan dengan suka ridha-Nya, di dalam dada kita.

Ajar diri berjuang, menghadapi kesusahan, bencana dan bala, halangan dan rintangan, karena mesti demikianlah kerja kita dalam hidup. Semuanya ditunggu, dinanti dengan dada lebar dan tangan terbuka sehingga tidak terkejut. Jika yang datang lebih besar dan hebat. Sebesar-besarnya musuh yang datang dan bencana yang tiba, bentengnya telah ada, yaitu hati kita sendiri.

Sumber:
Buya Hamka, Falsafah Hidup, Republika Penerbit

Satu Peluru di Tubuh Rakyat Palestina Berarti Menguras Militer Penjajah Israel Oleh: Nasrulloh Baksolahar Bagi rakyat Palestina,...

Satu Peluru di Tubuh Rakyat Palestina Berarti Menguras Militer Penjajah Israel

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Bagi rakyat Palestina, satu peluru yang menembus tubuh merupakan sebuah jihad. Sebuah saksi perjuangan di hadapan Allah, bahwa mereka telah menunaikan kewajiban jihad.

Diam dalam kepungan bombardir bom dari darat dan udara adalah gerakan jihad, walaupun tidak bisa melawan. Sebab, itulah cara menguras amunisi militer penjajah Israel.

Dengan strategi ini, bukankah 80.000 ton bom yang ditumpahkan ke tanah Gaza menjadi sia-sia? Dengan 80.000 ton bom, bukankah bertanda bahwa setiap meter persegi tanahnya dihujani bom? Berapa harga 80.000 ton bom?

Amerika, Inggris, Jerman dan sekutunya harus mengirimkan ratusan kapal laut dan udara untuk mengirimkan amunisi dan bom demi kebutuhan perang penjajah Israel. Baru setahun perang saja, Amerika telah mengucurkan lebih dari 300 trilyun, belum dari negara adi daya lainnya.

Dengan diamnya rakyat Palestina di tanah airnya, berarti senjatanya dihamburkan hanya untuk mengusir rakyat Palestina tanpa tercapainya tujuan militer. Bukankah ini sudah kekalahan? Bukankah rakyat Palestina tetap bertahan?

Militer Israel telah mengadopsi kebijakan "penghematan senjata yang ketat" terkait penggunaan peluru dan senjata lainnya sebagai pengenalan atas melemahnya stok amunisi dan embargo global terhadap ekspor senjata ke Israel, demikian laporan surat kabar Israel Haaretz, Minggu, 13 Oktober 2024 .

Menurut sumber Haaretz , militer Israel kini beroperasi di bawah "manajemen senjata yang ketat," dengan izin untuk menggunakan senjata tertentu yang dalam beberapa kasus diberikan kepada komandan brigade yang berpangkat kolonel. Bukankah rakyat Palestina telah berhasil menguras militer mereka?

Rakyat Palestina Berjuang dengan Diam Oleh: Nasrulloh Baksolahar Banyak aksi demonstrasi dengan tutup mulut dan tidak makan. Nam...

Rakyat Palestina Berjuang dengan Diam

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Banyak aksi demonstrasi dengan tutup mulut dan tidak makan. Namun di Gaza, rakyatnya berjihad dengan tetap di tenda-tenda pengungsiannya. Mereka tetap di tanah airnya, walaupun dikepung dengan tembakan bom dari darat dan udara. Adakah yang setegar ini?

Setiap saat ditembaki dan bom, baik malam maupun siang. Setiap saat bersiap untuk mati syahid. Setiap saat ditangkap dan disiksa. Setiap saat menyaksikan mayat bergelimpangan dan berserakan di setiap sudut mata memandang. Mengapa tetap bertahan?

Inilah perjuangan terakhirnya. Inilah puncak perjuangan setelah 76 tahun dijajah tanpa ada negara yang mau membantunya. Semua negara disekitarnya justru menjadi pembela para penjajah. Begitu pun para negara adi daya dunia.

Saat tak ada yang membela, bukankah lebih terhormat membela tanah airnya? Saat tak ada teman yang membantu, bukankah tanah airnya menjadi teman dan tempat tinggal terakhirnya? 

Tetap diam di tanah airnya, seperti Omar Mukhtar yang kokoh berdiri di tiang gantungan di negrinya, Libya. Seperti Sayid Qutb, yang kokoh berdiri di tiang gantungan penjara, walaupun dibujuk untuk dikeluarkan dari penjara.

Tetap tanah airnya, seperti Abdullah bin Zubair, cucu Abu Bakar Shidiq yang tetap kokoh bertahan di Mekah hingga syahid, walaupun pasukan Hajjaj Ats-Tsaqafi terus mengepung dan menghujani kota Mekah dengan mezanik, panah dan tombak.

Seperti Rasulullah saw dan Sahabatnya yang tetap bertahan di Madinah, walaupun seluruh kabilah Arab, Yahudi dan Munafikin mengepungnya. Syahid di tanah air dengan segala kondisinya, merupakan kehormatan daripada keluar dari negrinya.

Diam di tanah Palestina bagian dari gerakan jihad. Memperkokoh semangat faksi perlawanan. Keluar dari tanah Palestina berarti desersi dari peperangan.

Setengah Agama Oleh: Nasrulloh Baksolahar Menikah adalah setengah agama. Sejak akad pernikahan dideklarasikan maka perjalanan ib...

Setengah Agama

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Menikah adalah setengah agama. Sejak akad pernikahan dideklarasikan maka perjalanan ibadah dimulai. Berapa lama perjalanan ibadah ini? Sepanjang perjalanan pernikahan.

Perjalanan ibadah shalat,waktunya selama shalat. Perjalanan ibadah puasa, waktunya selama berpuasa. Perjalanan ibadah haji, waktunya selama ibadah haji. Semua yang dilakukan selama perjalanan tersebut adalah ibadah.

Interaksi pria dan wanita dalam wadah  pernikahan adalah ibadah. Pernak perniknya adalah ibadah. Liku-likunya adalah ibadah. Kesenangan dan kebahagiaannya adalah ibadah. Kesulitan dan kesedihannya adalah ibadah.

Memasak dan mencuci menjadi ibadah. Membersihkan rumah dan halaman menjadi ibadah. Membangun rumah dan perabotannya menjadi ibadah. Membeli kendaraan dan memenuhi kebutuhan operasional rumah tangga menjadi ibadah.

Mendidik anak seperti membangun pesantren di dalam rumah. Derajatnya lebih tinggi daripada seorang kiyai dan ustadz yang mengasuh pesantren. Bukankah hanya sedikit kisah para Nabi dan Rasul yang menitipkan putra-putrinya dididik oleh orang lain?

Kisah Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Luth, Nabi Yakub, Nabi Dawud, Nabi Zakaria, Maryam dan Luqmam, menjadi ukuran bahwa pernikahan berkembang menjadi sentral pendidikan. Bahkan menjadi sentra ekonomi dan kekuasaan seperti kisah Nabi Syuaib dan Nabi Daud.

Pernikahan merupakan lembaga yang dibentuk oleh Allah untuk menjadi pusat ibadah dan pendidikan. Juga, menjadi titik awal membangun peradaban dunia.

Membentuk Muruah (Harga Diri) Yang membuat orang memiliki muruah adalah lantaran cita-citanya yang tinggi, lebih tinggi daripada...

Membentuk Muruah (Harga Diri)


Yang membuat orang memiliki muruah adalah lantaran cita-citanya yang tinggi, lebih tinggi daripada yang diingat oleh orang banyak. Kedua, mengetahui harga diri.

Dia insaf bahwa diri itu hanya sekali. Harganya mahal. Tak dapat dinilai. Datang ke dunia hanya sekali. Setelah itu akan pulang ke akhirat, tidak akan kembali ke dunia lagi.

Di waktu hidup akan ada yang memuji-muji, yang tidak henti mengambil muka kepadanya dan akan ada yang benci yang meludah di hadapannya. Tetapi setelah matinya, keadaan akan kembali kepada yang datar.

Bila orang tahu harga diri, alamat diri itu akan dapat dibentuk, ditunjuk diajari. Sejauh-jauh kesesatan, namun hati tetap insaf dan ingat bahwa suatu masa kelak akan kembali juga pada kebenaran. Kalau orang telah tahu harga diri, maka tinggilah cita-citanya dan berusahalah dia memperbaiki.

Muruah menurut Umar bin Khatab adalah takut kepada Allah dan menyambung silaturahmi dengan sesama manusia. Menurut Mughirah bin Syubah, Muruah itu dapat menahan hati seketika tergerak hendak mengerjakan yang dilarang Allah.

Abu Sofyan bertanya kepada anaknya, Yazid, tentang Muruah, dijawabnya, "Sabar menanggung cobaan dan bersyukur menerima nikmat. Memberi maaf ketika ada kesempatan membalas dendam."

Muruah dapat terbentuk dengan sanggup menahan hati, sanggup membersihkan hati dan sanggup menjaga hati.

Sumber:
Buya Hamka, Falsafah Hidup, Republika Penerbit

Menimbang dengan Muruah (Harga Diri) "Hilang warna karena penyakit, hilang bangsa karena tak berharta dan emas " Itula...

Menimbang dengan Muruah (Harga Diri)


"Hilang warna karena penyakit, hilang bangsa karena tak berharta dan emas " Itulah pepatah melayu mengenai lahir. Kesehatan menjadi perhiasan warna muka, harta dan emas menjadi perhiasan dalam pergaulan.

Adapun perhiasan bathin, itulah harga diri. Bagaimana kaitan harga diri dengan perkara yang berkaitan dengan yang dihalalkan dan dibolehkan Allah?

Yang dihalalkan dan dibolehkan Allah tidak ada yang tercela, namun dari sudut muruah bisa jadi tercela. Misalnya, menyembelih anak ayam yang baru lahir untuk dikonsumsi. 

Perbuatan ini halal, tetapi muruah orang yang bersopan santun, tidak mau mengerjakan hal ini. Meskipun tidak ada orang yang mencela, tetapi dirinya merasa perbuatan ini kurang baik.

Para hukuma berkata bahwa, akal menyuruh mengerjakan mana yang bermanfaat, namun muruah mengerjakan yang lebih bagus. Muruah itu, kesanggupan menjauhi yang haram dan dosa.

Muruah itu, insaf seketika menghukum dan menahan diri dari kezaliman. Tidak loba kepada barang yang bukan haknya. Menolong yang lemah seketika kuat. Santun kepada orang yang hina seketika mulia.

Muruah adalah kepandaian menjaga dan memelihara, suka mengalah karena kemaslahatan orang lain. "Bahwasanya yang lebih banyak menderita ialah siapa yang menjadi kepala karena muruahnya."

Sumber:
Buya Hamka, Falsafah Hidup, Republika Penerbit

Hanya Menghidupkan Jihad Oleh: Nasrulloh Baksolahar Bagaimana menyelesaikan persoalan hidup? Teruslah berjihad. Jangan menunggu ...

Hanya Menghidupkan Jihad

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Bagaimana menyelesaikan persoalan hidup? Teruslah berjihad. Jangan menunggu sumber daya yang melimpah. Jangan menunggu pendukung yang banyak. Jangan menunggu waktu dan peluang. Berjihadlah dalam setiap kesempatan.

Dalam setiap momentum yang kritis. Solusinya hanya jihad. Menghadapi persoalan yang melampaui kekuatannya. Dalam titik yang dianggap menuju kehancuran. Dalam kepungan total yang dianggap tidak ada jalan keluar. Mulai dengan jihad.

Dalam menghadapi lawan adi daya. Yang memiliki benteng yang tak tertembus. Harus menjalani perjalanan jauh yang melelahkan namun bekal teramat sedikit. Jalan keluarnya hanya jihad.

Bukankah cara Thalut menghadapi Jalut hanya dengan jihad? Bukankah cara menghadapi kekuatan ekonomi dan militer Quraisy hanya dengan jihad? Bukankah menghadapi gabungan Quraisy, Yahudi, dan Munafikin hanya dengan jihad? 

Bukankah menghadapi benteng kokoh  Yahudi hanya dengan jihad? Bukankah membebaskan Romawi Timur, Persia dan Mesir, hanya dengan jihad? Semua kekuatan yang paling kuat akan runtuh hanya dengan satu cara, yaitu jihad.

Dengan jihad, Allah mengirimkan sinyal ketakutan ke dalam hati musuh sejauh perjalanan setahun. Dengan jihad, Allah akan membuka jalan-jalan-Nya. Dengan jihad, Allah mengirimkan bala tentara-Nya.

Apakah ada kekalahan dalam jihad? Bagi yang menginginkan pertemuan dengan Allah, tidak ada kekalahan. Semuanya kemenangan. Laparnya, hausnya, penderitaannya, lelahnya, berdirinya yang membuat musuh gentar dan murka hingga terbunuhnya, semuanya adalah kemenangan karena mendapat rahmat Allah.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (242) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (366) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (231) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (442) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (180) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (124) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (136) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)