Masa Depan Penjajah Israel dari Kisah Iblis
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Pada masa Nabi Adam a.s., Iblis berhasil memperdaya Adam dan istrinya untuk memakan buah Khuldi. Akibatnya, keduanya terusir dari surga. Bukankah keduanya diampuni Allah SWT?
Setelah itu, Iblis memohon kepada Allah agar diizinkan menyesatkan anak keturunan Adam. Ia bersumpah untuk menghalangi mereka dari jalan yang lurus:
> "Iblis berkata, 'Karena Engkau telah menghukumku tersesat, pasti aku akan menghalang-halangi mereka dari jalan-Mu yang lurus.'"
(QS. Al-A'raf: 16)
Iblis tidak hanya meminta izin untuk menggoda, tetapi juga menggunakan segala strategi dan sumber daya yang ada untuk menyesatkan manusia:
> "Kemudian aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan, dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur."
(QS. Al-A'raf: 17)
Bahkan, Iblis mendapat akses untuk membentuk "infrastruktur godaan" dengan pasukan yang lengkap:
> "Dan godalah siapa saja di antara mereka yang engkau sanggupi dengan suaramu, kerahkan terhadap mereka pasukan berkudamu dan yang berjalan kaki..."
(QS. Al-Isra’: 64)
Lebih dari itu, Iblis juga meminta sumber daya yang paling mahal di alam semesta: waktu. Allah mengabulkan permintaannya:
> "Iblis berkata, 'Tangguhkanlah aku sampai hari mereka dibangkitkan.' Allah berfirman, 'Sesungguhnya kamu termasuk yang diberi penangguhan.'"
(QS. Al-A'raf: 14–15)
Yang paling berbahaya, Iblis mampu menembus benteng terakhir manusia: hati. Ia membisikkan keraguan dan kejahatan secara halus, tanpa disadari:
> "Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia."
(QS. An-Nās: 5)
Namun, dengan segala kekuatan dan kelengkapan yang ia miliki, Iblis tetap gagal menyesatkan satu golongan manusia, sebagaimana ia sendiri akui:
> "Iblis berkata, 'Demi kemuliaan-Mu, sungguh aku akan menyesatkan mereka semuanya,'
kecuali hamba-hamba-Mu yang ikhlas di antara mereka.'"
(QS. Shad: 82–83)
Hal yang sama dapat kita lihat pada penjajah Israel.
Segala kekuatan dan fasilitas global mereka miliki:
Resolusi PBB yang mengecam kejahatannya diveto oleh Amerika dan Inggris.
Dukungan militer dan ekonomi mengalir tanpa henti dari Barat.
Penguasa-penguasa Arab dibungkam dengan dolar dan diplomasi.
Palestina dikepung dari darat, laut, udara, bahkan dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Namun, seperti Iblis yang akhirnya kalah oleh keikhlasan hamba-hamba Allah, Israel pun tidak akan mampu menaklukkan hati dan semangat orang-orang yang menyerahkan hidupnya kepada Allah SWT.
Kini, para pengamat sejarah, politik, dan militer — bahkan dari dalam Israel sendiri — mulai memprediksi kehancurannya. Bukan karena kekurangan senjata, tetapi karena krisis moral, tekanan psikologis, dan kehilangan legitimasi di mata dunia.
Seperti Iblis, penjajah Israel mungkin bisa menggoda dan menghancurkan banyak hal, tapi mereka tak akan pernah bisa mengalahkan orang-orang yang hidup dalam keimanan, keikhlasan, dan keteguhan jiwa.
Link Kami
Beberapa Link Kami yang Aktif