Jangan Asal Lihat, Dengar, dan Baca! Akalmu Bisa Rusak
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Akalmu bukan tong sampah. Ia diciptakan Allah untuk berpikir, bukan untuk menampung sembarang informasi.
Tapi pertanyaannya: apa yang selama ini kamu beri makan pada akalmu? Apakah fakta, atau fitnah? Hikmah, atau hiburan kosong?
Akal tidak bekerja dalam ruang hampa. Ia perlu bahan baku—data, informasi, pengetahuan. Dan bahan baku itu masuk melalui mata, telinga, mulut, dan hati. Kalau yang masuk buruk, bagaimana mungkin hasilnya baik?
Bayangkan sebuah pabrik besar. Mesin-mesinnya modern, teknologinya canggih. Tapi jika bahan bakunya busuk, yang keluar pun tetap busuk. Bahkan seorang koki kelas dunia pun tak bisa menyulap sayuran busuk menjadi makanan lezat.
Begitu pula akal. Canggih atau tidaknya kemampuan berpikirmu, tetap akan ditentukan oleh apa yang kamu lihat, dengar, baca, dan rasakan setiap hari.
Ada pepatah lama yang sudah jarang dihayati:
> “Bila melihat, jangan asal melihat. Bila mendengar, jangan asal mendengar.”
Tapi hari ini, kita justru bangga jadi penonton tanpa filter. Kita izinkan mata menelan tayangan murahan. Kita biarkan telinga dijejali gosip dan ujaran kosong. Kita baca apapun yang viral, tanpa bertanya: “Apakah ini layak masuk ke dalam jiwaku?”
Hati-hati! Apa yang kamu izinkan masuk hari ini, akan membentuk siapa dirimu besok.
Ingat nasihat orang bijak:
> “Masa depanmu ditentukan oleh apa yang kau baca hari ini dan siapa temanmu hari ini.”
Akalmu sedang dibentuk. Setiap scroll di media sosial, setiap percakapan, setiap tontonan—semua itu sedang memahat pola pikir dan kepribadianmu.
Lalu kita bertanya, “Mengapa sulit khusyuk? Mengapa hati kotor? Mengapa hidup terasa hampa walau banyak ibadah?”
Jangan buru-buru menyalahkan takdir. Periksa dulu apa yang kamu makan, minum, lihat, dan pikirkan.
Kebersihan hati tidak dimulai dari banyaknya sujud, tetapi dari apa yang masuk ke perut dan pikiranmu.
Halal saja belum cukup, ia harus baik dan bersih (thayyib).
Makanan membentuk darah. Darah membentuk hati. Dan hati menentukan seluruh hidupmu.
Bukankah Nabi ï·º bersabda:
> “Dalam tubuh manusia ada segumpal daging. Jika ia baik, maka seluruh tubuh akan baik. Jika ia rusak, maka seluruh tubuh rusak. Itulah hati.”
Dan jangan lupa sabda beliau ï·º tentang seorang pengemis lusuh yang berdoa:
> “Bagaimana doanya akan dikabulkan, sementara makanan, minuman, dan pakaiannya berasal dari yang haram?”
Lihat baik-baik. Dengar baik-baik. Baca dengan cerdas.
Akalmu bukan tempat pembuangan.
Jiwamu terlalu berharga untuk dijejali racun informasi.
Mulailah dengan input yang benar, dan hasilnya akan mengikuti.
Karena dalam hidup ini, yang masuk akan menentukan yang keluar.
Link Kami
Beberapa Link Kami yang Aktif