basmalah Pictures, Images and Photos
Januari 2023 - Our Islamic Story

Choose your Language

Belajar pada Angin, Mengikuti Takdir-Nya Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Mencoba memetik daun alpukat,...

Belajar pada Angin, Mengikuti Takdir-Nya

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Mencoba memetik daun alpukat, lalu mengumpulkannya di dekat batang utama pohonnya. Sampah daun alpukat pun menumpuk di sekitar batang. Ahad kemarin, ada fenomena aneh. Daun tidak lagi menumpuk di dekat batang, tapi menyebar di sekitar bawah pucuk yang terjauh. Siapa yang melakukannya?

Bisa jadi angin yang menggeser daun ke sekitar bagian bawah pucuk yang terjauh. Mengapa angin melakukan ini? Pucuk yang terjauh, itulah akar yang terjauh. Atau sejauh dahan dan setinggi batang, itulah sejauh akarnya. Bagaimana angin bisa mengetahui kebutuhan akar? Angin di angkasa. Akar di dalam tanah. Bagaimana mereka berkomunikasi? Bagaimana mereka saling membantu?

Angin tak memiliki akal dan ilmu. Angin hanya mengikuti takdirnya. Angin tak punya ilmu tumbuhan dan tanah. Tak paham pergerakan akar di dalam tanah. Bagaimana angin bisa memberikan kemanfaatan? Takdir-Nya bila diikuti dengan keikhlasan dan keridhaan, akan membawanya pada kemaslahatan.

Pergerakan angin mengoyangkan bunga, yang kelak menghasilkan buah. Membawa pupuk yang berupa debu. Membawa biji-bijian yang menghidupkan tanah yang tak ada tumbuhan. Membawa awan ke daerah yang kering dan tandus, membuat daerah tersebut subur.

Angin hanya mengikuti takdir. Dengan kepatuhannya, seluruh jagat raya meraih kemanfaatan. Tanpa ilmu, tanpa bekal akal, mengapa angin bisa menciptakan kemanfaatan tanpa pandang bulu? Bagaimana dengan manusia yang berakal dan berilmu? Bagaimana dengan manusia yang disanjung sebagai makhluk terbaik? Bagaimana dengan manusia yang mendapatkan jabatan kepala negara, mentri dan jabatan lainnya dengan gelar profesor doktor?

Manusia diberikan kebebasan oleh Allah. Bebaskan melakukan apa saja sesuai keinginannya. Allah telah menetapkan takdirnya sebagai Hamba Allah dan Khalifah di muka bumi. Bagaimana takdir perjalanan menjadi Hamba Allah dan khalifah di muka bumi? Semuanya ada di Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw. Ada dalam firman Allah dan seruan para Nabi dan Rasul.

Ujian manusia adalah kebebasannya dalam memilih. Ujian manusia adalah keinginan dan kehendaknya sendiri. Ujian manusia adalah akal dan jiwanya sendiri.  Mengikuti takdir-Nya atau egonya? Terserah manusia, sebab semuanya ada pertanggungjawabannya.

Strategi Pengolahan Tanah dan Tanaman Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Pulang dari kebun, semakin berag...

Strategi Pengolahan Tanah dan Tanaman

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Pulang dari kebun, semakin beragam bawaannya. Dari yang dijual kembali atau dikonsumsi. Yang saat ini dijual kembali seperti Jambu Kristal, Jambu Merah, beragam Pisang dan Talas Kimpul. Yang khusus dikonsumsi sendiri seperti Singkong, Terubuk,  Durian bila sedang berbuah hingga daun pisang untuk membuat pepes dan lontong.

Covid-19 merubah semuanya. Yang dahulu senangnya berjalan-jalan, sekarang berkebun. Saat pertanian itu dianggap tidak prospektif, ternyata setiap membawa hasil kebun, alhamdulillah habis terjual. Dahulu, hanya memperhatikan penduduk kampungku menjual hasil kebun ke Jakarta, sekarang aku sendiri pelaku yang menjual hasil kebun sendiri di kampungku sendiri.

Buahnya dijual dan dikonsumsi. Batang, daun dan akarnya digunakan untuk menyuburkan pohon alpukat, kelapa dan petai yang siap dipanen beberapa tahun lagi. Ragam tumbuhan yang akan dikonsumsi sendiri akan ditambah seperti jagung dan cabe rawit merah.  Semuanya serba organik.

Ragam tumbuhan jangka pendek haruslah yang memberikan efek kesuburan tanah yang maksimal. Mudah diurai dan dirubah menjadi kompos dalam waktu yang singkat, sehingga tak perlu membeli pupuk yang banyak. Ada cashflow yang masuk juga efisien pengeluarannya.

Ragam tumbuhan jangka pendek yang dipilih adalah tidak butuh perawatan yang besar, tidak butuh pupuk yang banyak tetapi mengoptimalkan kesuburan tanah. Tanaman jangka pendek yang satu dengan yang lainnya harus menopang pencegahan atau pengalihan  serangga.

Desain tanahnya, harus dapat menyerap air hujan secara maksimal namun dapat dialirkan bila berlebihan. Humus, pupuk yang ada tidak terbawa oleh air hujan maupun angin. Desain tanahnya harus mengoptimalkan dan menjaga kesuburan yang sudah ada, dalam jangka panjang tidak boros dalam pemberian pupuk.

Desain tanah dan tumbuhannya harus menjadi tempat yang nyaman bagi kehidupan makro dan mikroorganisme tanah dan makhluk yang hidup di atas tanah, baik yang merayap maupun terbang. Dengan desain ini, kebutuhan perawatan dan pemupukan semakin lama akan berkurang sedangkan hasil akan terus bertambah.

Fasilitas Allah Bagi Yang Bertebaran di Muka Bumi Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Siang hari, manusia ...

Fasilitas Allah Bagi Yang Bertebaran di Muka Bumi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Siang hari, manusia hanya diperintahkan untuk berdzikir di setiap pagi dan petang. Sisanya, bertebaranlah di muka bumi. Saat Nabi Musa dan Harun, diperintahkan menemui Firaun, diperintahkan untuk selalu ingat kepada Allah.

Bagaimana efek tidak bertebaran di muka bumi? Lihatlah di era Covid-19, perekonomian dunia ambruk sebab adanya pembatasan gerak manusia. Bila manusia bergerak, maka roda kehidupan bergerak dan kemakmuran pun meningkat.

Hanya sedikit para Sahabat yang wafat di tanah kelahirannya. Para Tabiin dan At Tabiin sangat sedikit yang wafat di tanah kelahirannya. Umar bin Khatab membebaskan wilayah dam membuka kota-kota baru. Ali bin Abi Thalib memindahkan ibukota dari Mekkah ke Kuffah. Muawiyah menjadi Damaskus sebagai ibu kota. Semuanya bertebaran ke muka bumi.

Nabi Adam dan Siti Hawa, tak pernah diam. Mereka terus bertebaran di muka bumi. Hingga akhirnya mereka bertemu. Nabi Nuh membawa keturunannya ke berbagai belahan dunia. Nabi Ibrahim bertebaran ke muka bumi dari Irak, Palestina, Mesir hingga ke Hijaz.

Semakin cepat dan luas pergerakan manusia, alam ini semakin tergali dan melimpahkan karunia yang ada di bumi. Allah memfasilitasi agar manusia terus bergerak dengan memberikan kemudahan dalam beribadah ritual.

Diperbolehkan mengganti puasa di waktu lain di luar Ramadhan. Shalatnya bisa digabungkan dan diringkas. Boleh shalat dan wudhu dengan bersepatu. Dijadikan bumi untuk bersuci dan masjid. Boleh menghadap ke mana saja saat shalat di kendaraan. Allah memfasilitasi kemudahan selama bertebaran di muka bumi.

Bila kekurangan harta atau bekal dalam perjalanan. Bila bertamu di rumah orang lain. Allah memerintahkan untuk memberikan sedekah dan zakat serta menjamin kebutuhannya selama 3 hari. Islam itu agama yang memerintahkan,  juga memberikan fasilitas bagi yang mau bertebaran di muka bumi. Oleh sebab itu, umat Islamlah yang pertama kali menggeluti perdagangan internasional di muka bumi ini.

Menuju Hakikat Kehidupan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Setelah iman dan Islam, adakah nikmat yang le...

Menuju Hakikat Kehidupan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Setelah iman dan Islam, adakah nikmat yang lebih tinggi lagi? Setelah istiqamah dan khusnul khatimah, adakah karunia Allah yang lebih baik lagi? Bila masih ada, bongkarlah isi hati, bisa jadi hawa nafsu dan ego diri masih bertahta di lubuk hati.

Mata nafsu terus menerawang. Bisikan nafsu terus menipu. Keinginan yang muncul terus berusaha dibelokkan, serasa iman dan Islam tidak lagi nikmat tertinggi dan termulia.

Dilahirkan dari orang tua yang muslim adalah nikmat tertinggi. Diajarkan membaca Al-Fatihah dan shalat oleh orang tua adalah ilmu tertinggi. Al-Fatihah adalah dialog terbaik antara manusia dengan Allah. Shalat ada pertemuan terindah dengan Allah.

Nikmat yang tercurah ke dalam dada manusia merupakan nikmat yang tertinggi. Nikmat yang tak terlihat tanpa wujud dan dirasa, lebih besar dari yang berwujud. Nikmat jalan yang lurus dan benar, yang dimohonkan oleh para Nabi dan Rasul, dan mereka yang dipilih oleh Allah. Itulah nikmat tertinggi.

Hakikat dari semua yang berwujud adalah Allah. Hakikat dari semua kekuatan adalah Allah. Hakikat semua peristiwa adalah Allah. Mengapa masih ada keinginan, obsesi dan tujuan selain Allah? Mengapa masih ada besitan hati dan lintasan pikiran selain Allah?

Puaskan, cukupkan dan tentramkan hati hanya dengan Allah. Penuhi akal dengan tadabur dan tafakur dengan ayat-ayat Allah yang tersebar pada alam jagat raya, Al-Qur'an, dan manusia. Gali seluruhnya untuk mengemban amanah sebagai Hamba Allah dan khalifah di muka bumi.

Persoalan kehidupan mengepung manusia karena tak paham hakikat yang besar. Manusia terkepung dengan persolan yang remeh dan sia-sia. Masih mempersoalkan perut, kemaluan, berkecukupan, kenyamanan, kesuksesan, keberlimpahan dan kebahagiaan. Pada fokus manusia seharusnya penghambaan kepada Allah.

Gunung, Bumi dan Langit Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Bacaan yang terindah adalah Al-Qur'an. Bac...

Gunung, Bumi dan Langit

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)



Bacaan yang terindah adalah Al-Qur'an. Bacaan yang paling berbobot hikmah dan ilmunya adalah Al-Qur'an. Gambaran teknologi tercanggih ada di Al-Qur'an. Seluruh solusi yang komprehensif, efektif, efisien dan termudah hanya ada di Al-Qur'an.

Penasihat presiden Amerika masuk Islam dikarenakan undang-undang sipil dalam Al-Qur'an cukup hanya dengan 10 halaman. Sedangkan undang-undang Amerika harus berjilid-jilid banyak. Apakah dengan berjilid-jilid tersebut mampu menyelesaikan persoalan sosial rakyat Amerika? Apakah Amerika termasuk negara teraman di dunia?

Al-Qur'an menggugah manusia dengan, "Di langit, bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung, bagaimana ia ditegakkan? Dan bumi, bagaimana ia dihamparkan?" Mengapa langit, gunung dan bumi, sering diulangi? Hanya sedikit yang harus direnungkan tetapi sesuatu yang paling besar di jagat raya.

Langit, gunung dan bumi, merupakan sisi makhluk-Nya yang paling menonjol di alam semesta. Ketiganya selalu dipandangi, ditemukan dan menjadi sahabat yang akrab dimanapun manusia berada. Kemukjizatan dan ketakjuban padanya mendorong kesadaran hati, akal dan perasaan untuk menggalinya. Yang terpenting, mendorong kesadaran ketauhidan.

Bagaimana bumi didatarkan? Menjadi model ilmu landscaping, pengolahan tanah pertanian dan perkebunan, tata ruang dan kota, bagaimana menghindari banjir dan bencana, serta masih banyak ilmu dan teknologi dari kesadaran bagaimana bumi dihamparkan.

Bagaimana struktur tanah dari pantai hingga ke gunung? Perhatikan perbedaan jenis dan kontur tanah, topografi. Ada keindahan. Ada ragam tumbuhan. Ada ragam pekerjaan, profesi, bakat, keahlian dan kebiasaan dari bagaimana Allah menghamparkan bumi.

Bagaimana langit ditinggikan? Bagaimana bila Allah tidak meninggikan langit? Bagaimana bila manusia didesain kehidupan seperti cacing dan rayap yang hidup di antar sela-sela kedalaman tanah dan bebatuan? Bagaimana bila gunung tak ditegakan? Tanah seperti lempengan air yang terus bergerak dan bergelombang. Cukup dengan memperhatikan langit, bumi dan gunung, manusia setiap saat dapat menyerap energi ketauhidan, memperhalus perasaan dan kepekaan serta mempertajam akal.

Manajemen Tumbuhan di Kebun Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Menanam jagung di sela pepohonan. Menanam ...

Manajemen Tumbuhan di Kebun

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)



Menanam jagung di sela pepohonan. Menanam jagung, agar saat pulang berkebun ada yang dibawa pulang sebagai oleh-oleh atau buah tangan. Seperti membawa pulang terubuk atau singkong.

Menanam jagung untuk bersedekah kepada jagat raya. Bersedekah kepada serangga dan jamur. Bersedekah kepada makhluk yang berterbangan dan merayap. Tak perlu menggunakan pestisida dan herbisida serta anti hama lainnya, biarkan semuanya berproses secara alamiah. Allah telah menciptakan jagat raya sesuai ukurannya.

Ada tanaman yang dimaksudkan untuk disedekahkan kepada seluruh makhluk di jagat raya. Ada tanaman yang dimaksudkan untuk dipanen untuk kebutuhan manusia. Jangan seluruhnya untuk manusia, sebab banyak makhluk kecil yang memberikan andil bagi kehidupan manusia tanpa disadari manusia. Berikan hak mereka.

Jangan bermindset untung rugi.  Semuanya harus berbagi. Semuanya bertafakul saling berbagi beban dan berperan.  Untuk itulah panen yang dimakan oleh burung dan makhluk lainnya merupakan sedekah dalam rangka menguatkan peran kontribusi pada jagat raya dengan berbagi.

Akar jagung itu berserabut. Kedalaman dan menjalar akarnya mencapai 2-8 meter. Umurnya hanya 100 harian. Akarnya lunak dan mengandung banyak air. Bila mati akan membusuk. Apa kegunaannya?

Al-Qur'an selalu memadukan tumbuhan lunak dan keras dalam satu kebun. Berbicara ragam buahan dalam satu kebun. Tumbuhan lunak yang mati, akarnya yang busuknya di kedalam tanah akan menjadi pupuk. Adakah pupuk yang bisa menembus ke dalam tanah hingga 8 meter? Bagaimana bila manusia yang melakukannya? Berapa sumber daya yang harus dikeluarkan manusia?

Tanaman yang lunak untuk menyiapkan kehidupan pohon keras. Menanam pisang, jagung dan talas untuk menyiapkan kesuburan tanaman alpukat dan kelapa di kebun yang dikelola. Al-Qur'an menjadi banyak inspirasi dalam manajemen tumbuhan dalam satu kebun.

Bersyukur dengan Memutar Uang Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Teori mata uang ternyata ada di kitab Ih...

Bersyukur dengan Memutar Uang

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Teori mata uang ternyata ada di kitab Ihya Ulumudin. Menjelaskan kezuhudan tetapi membahas teori mata uang? Apa hubungannya? Teori mata uang ada dalam pembahasan rasa syukur dan takut kepada Allah.

Rasa syukur bukan sekedar mengucapkan terimakasih kepada Allah. Bukan sekedar menyadari bahwa rezeki dari Allah. Bukan sekedar mengubah rezeki menjadi sarana beribadah ritual. Namun juga terhadap sirkulasi mata uang yang dilakukan oleh perbankan dan Bank Indonesia.

Mengendapkan uang berarti tidak bersyukur kepada Allah. Menzalimi peran uang dalam distribusi kemanfaatan. Uang itu harus diberdayakan. Uang itu harus diinvestasikan kembali atau untuk konsumsi. Bukankah menggerakkan roda perekonomian itu sama dengan memutar uang?

Bila tidak ada mata uang, bagaimana mempertemukan kebutuhan banyak orang yang beragam? Uang tidak boleh diputar menjadi uang kembali, tidak boleh berputar hanya di pasar uang saja, tetapi harus berputar di pasar barang dan modal. Kehancuran perekonomian karena uang berputar di pasar uang semata. Kebangkrutan dan perjudian, saat uang hanya berputar menjadi uang saja. Apakah manusia makan uang?

Bersyukur dengan uang yang dimiliki dengan memutarnya menjadi investasi. Bila tak memiliki keahlian memutar uang, bermitralah. Bila takut bangkrut dan merugi, lawanlah dengan hanya takut kepada Allah. Bukankah harta itu milik Allah? Bila terus takut, itulah was-was syetan.

Memilih margin yang besar namun lambat, atau margin kecil tapi uangnya berputar cepat? Imam Al Ghazali menyarankan memilih yang perputaran uangnya cepat. Semakin cepat memutar, kemaslahatannya semakin tinggi. Itulah peran uang. Efeknya perputaran stock barang dan modal semakin berputar. Bukankah segala sesuatu ada masa kadaluwarsanya?

Darah dalam bisnis adalah perputaran uang. Darah perekonomian adalah perputaran uang. Bentuk salah satu dari Syukur dalam kitab Ihya Ulumudin adalah memutar uang. Menempatkan uang sesuai perannya dan terus mengembangkan optimalisasinya dengan mempercepat perputarannya. Ilmu ini ada di tasawuf.

Jaminan Allah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Allah bersumpah dengan waktu Duha dan malam yang sunyi. ...

Jaminan Allah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Allah bersumpah dengan waktu Duha dan malam yang sunyi. Allah banyak bersumpah dengan sesuatu yang amat dekat dengan keseharian manusia. Yang sering dilalui, dirasakan dan dialami oleh manusia. Untuk apa?

Yang amat dekat dan sering dialami sangat mudah dipahami, dijadikan ilmu dan pelajaran. Itulah cara Allah menggugah akal dan hati. Inilah cara mudah menggugah kesadaran, perasaan dan pemikiran yang mendalam. Inilah cara Allah membongkar potensi kecerdasan manusia yang terpendam.

Bagaimana suasana alam di waktu duha? Bagaimana suasana alam di waktu malam sunyi? Ayam berkokok dan mulai menceker. Burung berterbangan dan berkicau. Alam bergeliat. Matahari tersenyum ramah. Terpaan sinarnya sangat indah menerpa alam. Inilah kegairahan hidup

Malam yang sunyi. Saat binatang malam mulai keluar dari sarangnya. Saat burung malam memainkan okestra di keheningan. Seluruh alam menjadi tentram. Tidur adalah lambang ketentraman. Ada dua kondisi agar kehidupan dipenuhi optimisme yaitu kegairahan dan ketentraman. Itulah sebab Allah bersumpah dengan waktu duha dan malam yang sunyi.

Allah datang kepada Rasulullah saw dengan kehangatan cinta, belaian kasih sayang dan rahmat-Nya. Ini pembicaran khusus bersifat sangat personal dan eksklusif,  bagai seorang kekasih yang saling merindukan. Seperti seseorang ayah kepada putranya. Episode ini terekam dalam surat Ad-Duha

Allah menegaskan pada kekasih-Nya, Rasulullah saw, bahwa Dia tidak akan pernah meninggalkannya, selalu membersamai, selalu menghiburnya, selalu menjadi pembela, pembimbingnya, dan tidak akan pernah membencinya. Menjamin bahwa hari esok lebih baik dari permulaan. Menjamin melimpahkan karunia hingga taraf memuaskan. Inilah ungkapan Sang Kekasih, pada utusan-Nya yang tengah berjuang sendiri di jagat raya.

Setelah itu Allah mengingatkan masa lalu Rasulullah saw. Allah telah mengubah kondisi yatim menjadi sosok yang dilindungi. Kondisi bingung, diberi petunjuk. Kondisi miskin, diberi berkecukupan. Apa yang telah Allah jamin di masa lalu akan terus berlaku dalam mengemban amanah Allah. Surat Ad Duha tidak saja untuk Rasulullah saw, tetapi untuk semua yang menapaki jalan hidup Rasulullah saw.

Peristiwa Kebaikan dan Keburukan itu Rezeki Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Suatu ketika yang bekerja ...

Peristiwa Kebaikan dan Keburukan itu Rezeki

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Suatu ketika yang bekerja di rumah Umar bin Khatab "bersekongkol", Bagaimana agar Umar bin Khatab mencela makanan? Mereka berkolaborasi, susu yang lezat dan menyegarkan direkayasa rasanya menjadi sangat asam. Mereka yakin, strategi ini akan berhasil membuat Umar bin Khatab mencela makanan.

Susu pun dihidangkan. Para pembantunya menunggu dengan hati berdebar. Mereka memperhatikan apa yang akan terjadi. Ada yang melihatnya dari balik tembok. Mereka menunggu saat Umar bin Khatab meminum susu yang dihidangkannya.

Dari kejauhan mereka melihat Umar bin Khatab mengambil gelas. Tangan kanannya mengangkat gelas tersebut. Mereka berdebar saat Umar bin Khatab mulai meminumnya. Mereka yakin misi ini akan berhasil membuat Umar bin Khatab mencela makanan.

Umar bin Khatab meminumnya. Yang terucap hanya, " Alhamdulillah ini rezeki dari Allah." Para pembantunya lunglai semua misi agar Umar bin Khatab mencela makanan tidak pernah berhasil. Pantaslah bila Umar selalu makan yang lebih buruk daripada yang dimakan oleh rakyatnya.

Semua peristiwa dan kejadian adalah rezeki dari Allah. Saat Kekhalifahan Abbasiyah dihancurkan oleh tentara Mongol, seorang ulama merasakan bahwa peristiwa ini bukan kehancuran tetapi penjagaan dari Allah agar Muslimin kembali ke jalan yang benar. Seperti serigala yang mengigit domba agar kembali pada jalan menuju padang rumput.

Peristiwa yang dianggap baik itu rezeki, yang buruk pun rezeki. Selama takdir kehidupan ini ditulis oleh Yang Rahman dan Rahim, maka seluruhnya adalah rezeki. Bukankah ujian terberat itu yang dialami oleh para Nabi dan Rasul?

Kalimat Alhamdulillah lebih berat timbangannya dari langit dan bumi. Lebih luas dari jagat raya. Segala puji bagi Allah atas semua yang terjadi di jagat raya. Segala puji bagi Allah atas semua takdir yang telah tertulis di Lauhul Mahfud.

Serba Serbi Hidup Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Terhadap persoalan dunia, titipkan semuanya pada All...


Serba Serbi Hidup

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Terhadap persoalan dunia, titipkan semuanya pada Allah. Semua urusan kembali pada Allah. Semua urusan sudah tertulis di Lauhul Mahfud. Hidup hanya permainan dan tontonan. Menang dan kalah berakhir sama. Pulang kembali ke rumah. Yang berbeda hanya pujian dan cemoohan orang saja.

Menang dan kalah dalam permainan dan pergumulan dunia; sama lelah dan letihnya. Yang berbeda hanya di papan skor dan peringkat klasmennya. Manusia hanya memburu yang ada di papan skor dan rangking klasemen buatan manusia. Manusia mengejar penghargaan manusia? Bukankah fitrahnya mengejar sanjungan Tuannya?

Terhadap sesama manusia, doakan dan maafkan; saling membantu dan menolong. Lepaskan semua prasangka dan persepsi. Setiap yang hadir dalam kehidupan adalah utusan Allah untuk menempa dan mendidik kita. Bukankah Allah menghadirkan yang kafir dan mukmin sebagai pelajaran?

Belajar dari kekafiran. Belajar dari kezaliman. Belajar dari kemunafikan. Belajar dari keburukan sama pentingnya dengan belajar dari ketakwaan. Bukankah kita diperintahkan untuk berinteraksi dengan yang makruf dan mungkar?

Nilai dunia di hati seseorang terlihat saat sesuatu yang berharga pada dirinya dirampas atau hilang. Nilai dunia di hati seseorang terlihat dari bagaimana yang sangat dicintainya harus diberikan dan diserahkan ke orang lain?

Mengapa diperintahkan memudahkan urusan? Memudahkan persoalan hutang-piutang? Menghapuskan hutang bila seseorang tak bisa membayar? Untuk menilai apa yang berharga pada diri seseorang. Apakah yakin dengan balasan rahmat Allah?

Hutang membuat seseorang tertahan ke surga. Sebagai sesama mukmin, apakah bahagia melihat saudaranya tertahan menuju surga? Maka bahagiakan dengan membebaskan hutangnya maka Allah akan membahagiakan dengan kita dengan rahmat-Nya.

Pergeseran Peradaban  Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Di Jepang, tingkat bunuh diri terus meningkat. D...

Pergeseran Peradaban 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Di Jepang, tingkat bunuh diri terus meningkat. Di Amerika, penembakan dan pembunuhan di ruang publik terus meningkat. Rasisme, penindasan terhadap minoritas di Eropa terus meningkat. Di Cina, India dan Myanmar penindasan terhadap minoritas terus meningkat. Rusia dan Yahudi Israel menjajah negri. Kemana arah peradaban dunia?

Peradaban Barat dan Timur, bila berkuasa memiliki karakter yang sama, eksploitasi, menguasai, mengeruk, menperbudak dan menghinakan bangsa dan negri yang dikuasainya atau yang lebih rendah darinya. Peradaban tanpa tauhid, dimana pun, kapan pun, pada zaman apa pun akan melahirkan karakter yang sama.

Para pembesar negri di zaman apa pun. Para penguasa di zaman apa pun memiliki karakter yang sama. Perhatikan para pembesar yang melakukan tipu daya dan usaha pembunuhan terhadap para Nabi dan Rasul. Perhatikan Namrudz dan Firaun, berbeda tempat dan zaman memiliki karakter yang sama. Itulah peradaban tanpa tauhid. Karakter penjajahan tetap sama walaupun topeng dan sarananya berbeda.

Peradaban tanpa iman, hanya membuahkan nafsu kebinatangan. Setinggi apa pun kecerdasan, ilmu pengetahuan dan teknologi, tanpa iman, semuanya akan berakhir pada peradaban berkarakter hawa nafsu. Semuanya tidak bisa membimbing, mengarahkan dan membimbing peradaban manusia, sebab semuanya hanya sarana bukan obsesi manusia. Obsesinya manusia hanya hawa nafsu atau Allah.

Sekarang, siapakah negara yang paling makmur? Siapakah negara yang paling aman? Siapakah negara yang paling ramah? Siapakah negara yang paling dermawan tanpa misi penguasaan dan eksploitasi? Wajah dunia terus bergeser. Ke arah mana pergeserannya?

Menurut Imam Hasan Al-Banna, yang lemah tak selamanya lemah. Yang kuat tak selamanya kuat. Bukankah kekuatan besar yang zalim bisa dihancurkan dengan doa yang terzalimi? Peradaban yang zalim, eksploitatif dan serakah akan pupus. Bagaimana proses kehancuran? Dengan proses sosial kemasyarakatan yang terjadi di tubuh peradaban tersebut.

Sebuah lembaga riset dunia memprediksi, bila semuanya berjalan seperti sekarang pun, Eropa, Amerika dan peradaban Barat akan tergerus dengan sendirinya oleh proses demografi dam kondisi sosial kemasyarakatan yang terjadi di Eropa dan Amerika sendiri.

Konsep Al-Qur'an, Bisnis Bagai Air Yang Mengalir Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Air yang mengalir...

Konsep Al-Qur'an, Bisnis Bagai Air Yang Mengalir

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Air yang mengalir di kebun dan diantara pepohonan yang berbuah. Seperti itulah gambaran surga. Seperti itulah gambaran kebun yang disebutkan dalam Al-Qur'an. Seperti itulah kisah para pemilik kebun di Al-Qur'an. Seperti itulah yang Allah anugerahkan kepada yang beristighfar.

Konsep air yang mengalir digunakan oleh Toyota Way dengan konsep one piece flow. Tidak ada proses yang menumpuk. Tidak ada waktu menunggu. Tidak ada siklus gelombang dalam proses pekerjaan. Semuanya datar. Yang masuk sama dengan yang keluar.

Dalam industri ritel dikenal dengan sistem tarik atau pengisian kembali. Barang dibeli dan diisi sesuai yang terjual. Tidak banyak barang yang menumpuk. Tidak banyak cashflow yang menganggur. Bukankah setiap endapan itu menimbulkan penyakit dan bau?

Air mengalir ada dua keseimbangan, aliran masuk dan aliran keluar. Ada mata airnya; ada muaranya. Ada hulunya dan ada hilirnya. Perhatikan puncak gunung dan lautan. Hilirnya, lautan, sangat luas. Mata airnya sedikit tetapi sangat banyak dari beragam tempat.

Target market harus luas tak terbatas seperti luasnya lautan. Bisa menampung berapa pun yang diproduksi. Aliran produksi sedikit dari satu sumber namun dari ragam tempat yang banyak, seperti mata air yang sedikit tetapi berasal dari setiap pegunungan dan lembah. Dari aliran kecil, berkumpul di selokan, berkumpul di sungai kecil, bertemu di sungai besar hingga tiba di lautan.

Andai terjadi hujan yang sangat lebat pun, lautan tetap bisa menampung. Untuk itulah mengapa lautan lebih besar dari daratan? Untuk itulah mengapa manusia diciptakan dengan keinginan tak terbatas, berhawa nafsu, berobsesi dan berangan-angan?

Ada dua paradigma, bisnis mengikuti permintaan pasar atau permintaan pasar itu diciptakan?  Jangan pernah takut berbisnis karena permintaan itu tak terbatas seperti keinginan; seperti karakter hawa nafsunya manusia. Yang terpenting kelolalah bisnis menjadi konsep seperti "air yang mengalir" yang disebutkan dalam Al-Qur'an. Bila tidak bisa, cari ladang yang baru atau terus dikelola sehingga menemukan pola ini.

Bisnis, Pewaris Peran Kenabian Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Fokus bisnis itu uang atau konsumen? Fo...

Bisnis, Pewaris Peran Kenabian

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Fokus bisnis itu uang atau konsumen? Fokus bisnis profit atau manusia? Hamba dirham dan dinar akan celaka. Begitupun dalam berbisnis. Yang berorientasi pada laba jangka pendek akan hancur. Keberlangsungan bisnis berasal dari keridhaan bertransaksi. Peralihan sumber daya berdasarkan keridhaan sesama manusia.

Fokus bisnis adalah manusia. Fokus bisnis adalah pengembangan manusia. Bukankah yang menjalankan operasional proses bisnis adalah manusia? Bukankah target marketnya juga manusia? Pengembangan bisnis itu dari pemahaman akan manusia.

Bagaimana cara memahami manusia? Pahami Al-Qur'an. Pahami Sunnah Rasulullah saw.  Bagaimana Al-Qur'an menginformasikan tentang karakter dan seluk beluk manusia? Bagaimana Rasulullah saw menjelaskan ragam manusia? Dengan informasi ini, formulasikan menjadi model dan pengembangan usaha.

Al-Qur'an menjelaskan bagaimana gaya kuliner orang kafir. Al-Qur'an memadukan penjelasan makan, bersenang-senang dan berangan-angan dalam satu kesatuan. Dengan menyatukan semua ini, manusia akan ringan tangan untuk menikmati kuliner.  Mengapa informasi ini tidak diubah menjadi model bisnis kuliner?

Bagaimana duduknya para ahli Surga? Bagaimana gambaran suasana Surga? Bagaimana gambaran tentang tentang buah-buahan Surga? Bisa jadi ini menjadi model bagaimana suasana outlet yang harus dibangun.

Fokus para Nabi dan Rasul adalah pengembangan dan pembentukan manusia. Mengapa organisasi bisnis tak diarahkan ke arah ini? Bukankah syarat pertumbuhan dan pengembangan bisnis adalah pengembangan SDM dan edukasi  konsumen?

Bisnis menjadi organisasi pengemban amanah Kenabian. Pelanjut peran Kenabian karena bisnis terfokus pada pengembangan dan pembentukan manusia. Bisnis menjadi salah satu media pewaris peran Kenabian.

Tantangan Eksternal, Hadapi dengan Perbaikan Internal Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Saat kaum muslim...


Tantangan Eksternal, Hadapi dengan Perbaikan Internal

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Saat kaum muslimin dihancurkan oleh tentara Salib di Palestina. Saat kekuasaan tentara Salib    mencengkeram di bumi Palestina. Apa yang dilakukan oleh ulama? Membangun angkatan perang? Menambah pasukan? Memperkuat persenjataan? Membangun kekuatan ekonomi?  Memperluas kekuasaan?

Imam  Al-Ghazali justru sibuk melakukan Muhasabah Keumataan. Apa persoalan asasi umat Islam? Apa persoalan setiap diri? Beliau melakukan pengkajian, tafakur, tadabur dan Muhasabah. Dibuatkan karya yang kelak akan diwujudkan oleh generasi sesudah. Terlahirlah karya Ihya Ulumudin dari balik masjid Al-Aqsha dan masjid lainnya.

Syeikh Abdul Qadir Jailani berjibaku membangun jamaah. Para sufi bersatu dalam sebuah thariqah. Baru di era ini para Sufi berpadu dalam sebuah jamaah yang tersusun rapih dan kokoh. Itulah persiapan para ulama dalam menghadapi Perang Salib. Jadi apa modal kebangkitan di tengah keterpurukan?

Imam Hasan Al-Banna membangun jamaah Ikhwanul Muslimin. Titik awal perbaikan membangun kepribadian Islamiyah. Dibangun halaqah dan ragam penempaan individu. Dibuat panduan kewajiban sekala pribadi dan dzikir harian. Dibimbing kriteria kepribadian muslim yang paripurna sesuai zamannya yang tetap berpondasi pada generasi sebelumnya yang lurus.

Menghadapi tantangan eksternal dimulai dengan perbaikan internal. Perbaikan yang bersumber dari hati yang bersih, pengendalian hawa nafsu, dan menepis bisikan syetan. Tak ada orientasi dunia, kepentingan dan ego diri. Teguh menjalankan peran sebagai Hamba Allah dan khalifah di muka bumi. Bukankah segala jenis penyakit menjadi tak berdaya bila imunitas tubuhnya kuat?

Kekuatan yang paling kokoh ada kekuatan hati. Kekuatan yang paling dahsyat adalah kesabaran dan keteguhan. Saat Rasulullah saw dikepung musuh yang banyak dan kuat, Allah memerintahkan untuk memohon ampun, bersabar, teguh dan memohon pertolongan Allah. Mengapa bukan kekuatan senjata dan jumlah pasukan?

Hanya Muslimin memiliki kekuatan yang paling kokoh dan dahsyat. Yang lainnya tak memiliki keteguhan hati dan mental sebab mereka dihantui cinta dunia, kesenangan dan angan yang melenakan, kerapuhan mental dan jiwa karena tak memiliki alasan yang kokoh mengapa berjuang? Perbaikan internal, itulah kekuatan terhebat menghadapi tantangan eksternal.

Hama Tanaman Hanya Perspektif Eksploitatif Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Petani dan pakar pertanian ...

Hama Tanaman Hanya Perspektif Eksploitatif

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Petani dan pakar pertanian menyebutnya hama. Padahal para hama adalah makhluk Allah. Allah menciptakan setiap makhluk dengan kebenaran dan kemanfaatan yang nyata. Allah menciptakan sesuatu tanpa sia-sia.

Hama itu hanya persepsinya manusia yang berfikir eksploitatif. Serakah, kikir, iri dan dengki. Bukankah setiap makhluk itu diberi dan dijamin rezekinya? Mengapa manusia merasa dirampas rezekinya oleh makhluk yang kecil dan lemah? Hingga harus membangun industri dan teknologi bersekala besar untuk membunuh hama?

Bergelar Profesor, Doktor dan Master, sarjana. Dipuja sebagai ilmuwan,  pakar dan engineer. Melakukan riset, penelitian dan development produk, namun hanya untuk membunuh hama? Betapa lemah dan bodohnya manusia, sebab hingga detik ini manusia tidak bisa membasmi hama. Mengapa tidak dilakukan perubahan dan perbaikan methodelogi?

Di era Firaun, Mesir diserbu hama belalang dan kodok. Bagaimana penanggulangannya? Membunuh dan membasmi belalang dan kodok sudah dilakukan, namun tak juga berhasil. Bagaimana caranya? Mereka mendatangi Nabi Musa. Meminta Nabi Musa untuk bermunajat kepada Allah agar dihilangkan hama tersebut. Hama pun hilang seketika.

Mengapa manusia rusak dan rentan sakit? Mengapa bermunculan ragam penyakit yang sebelumnya tidak pernah ada? Membunuh hama berarti membunuh dirinya sendiri. Apakah manusia rugi, bila hasil panennya ada yang cacat karena hama? Panennya baik, bagus dan indah dipandang mata, namun merusak sistem dan organ tubuh manusia.

Saat manusia melalaikan Allah, maka manusia melupakan kemanfaatan akan dirinya sendiri. Wajarlah bila semakin hari yang dilakukan manusia hanya merusak dirinya sendiri namun merasa melakukan yang bermanfaat dan banyak kebaikan. Inilah hukuman bagi para pelaku kezaliman terhadap alam.

Tak ada hama, yang ada hanya ekosistem kehidupan. Tak ada hama, yang ada hanya benang rantai kehidupan untuk menciptakan keseimbangan alam. Hama hanya sebuah perspektif bagi yang eksploitatif, ingin menguasai dengan rakus, serakah dan kikir saja.

Kebun, Tempat Bersujud dan Berzikirnya Alam Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Setiap pekan, bila ke kebu...

Kebun, Tempat Bersujud dan Berzikirnya Alam

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Setiap pekan, bila ke kebun, mencoba memeriksa satu per satu pohon Alpukat. Merontokkan daun yang terlalu rimbun. Membuang telur ulat di pucuk muda. Memangkas dahan yang tidak perlu. Juga memperhatikan makhluk lainya yang ada di semak bawah pohon dan yang ada di batangnya.

Di bawah pohon Alpukat. Dihamparkan jerami dan sekam padi, kotoran kambing, daun alpukat, cacahan kedebong pisang dan sampah gulma lainnya. Dari hamparan tersebut, muncul jamur, cacing, semut, rayap dan jangkrik yang lari berhamburan serta banyak jasad renik yang tak dikenal. Di bawah satu pohon banyak kehidupan dibawahnya.

Di antara dahan ranting dan daun, banyak jenis ulat yang hinggap. Kadang dibiarkan atau dipindahkan ke tempat lain. Banyak laba-laba yang membuat sarang di antara ranting dan daun. Tak ada sarang laba-laba yang dibuang. Biarkan mereka menangkap makhluk kecil lainnya sebagai makanannya. Laba-laba diam di tempat, Allah yang mendatangkan rezekinya.

Saat berjalan dari satu pohon ke pohon lainnya, berterbangan kupu-kupu beraneka warna. Hinggap di setiap tumbuhan yang ada. Kadang dari bawah semak atau dahan berterbangan burung. Burung sedang menikmati ulat, cacing,  semut dan yang lainnya. Ada kumbang yang terbang rendah seperti pesawat dan helikopter.

Biarkan semuanya hidup. Sebab alam itu memberikan kehidupan dan melayani manusia. Seluruh makhluk di alam semesta itu memberikan kehidupan dan melayani manusia.  Banyak peran yang tak diketahui oleh manusia namun mengapa manusia membunuhnya dengan dalih mengurangi hasil panen?

Ada satu yang masih kurang. Di sekitar area perkebunan, para petani membunuh "hama" dengan pestisida dengan dalih agar panen melimpah. Bila seperti ini, siapa yang memberi makan para "hama". Terbesit keinginan agar para "hama" bisa bergembira di kebun ku. Rencananya akan ku tanami Jagung. Ku sedekahkan tanaman jagung untuk para "hama" bila ada yang tersisa; akan ku panen; bila habis; itulah makanan untuk para Sahabat ku para "hama" di jagat raya.

Kelak di antara pohon Jagung akan ditanam pohon Cabe. Tak peduli apakah akan panen ataukah tidak cabenya. Tujuannya hanyalah bersedekah untuk para "hama". Bila tak bisa bersedekah kepada sesama manusia, berjuanglah bersedekah kepada alam. Semoga kebun ini menjadi kebun akhirat; menjadi salah satu tempat bersujud dan berzikir yang nyaman bagi tanaman dan hewan di jagat raya.

Orientasi Kemitraan Bisnis Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Kemitraan butuh kepercayaan. Kepercayaan bu...

Orientasi Kemitraan Bisnis

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Kemitraan butuh kepercayaan. Kepercayaan butuh keterbukaan. Kedustaan menghancurkan kepercayaan. Mengapa Islam mengedepankan musyarakah dengan bagi hasil? Sistem inilah yang membangun keterbukaan dan kepercayaan.

Bisnis dalam Islam dibangun di atas pondasi akhlak yang kokoh. Akhlak yang kokoh menjadi pondasi kepercayaan. Akhlak yang dibangun atas dasar mencintai Allah, bukan yang terlahir dari kepentingan laba dan tolak ukur keuangan lainnya. Sebab laba dan ukuran keuangan hanya akan menjadi sampah kehampaan.

Kemitraan seperti semut dan lebah. Memahami kelemahan dan kelebihan. Memahami titik fokus dan perannya. Terlihat terpisah, terbelah, dan mandiri, namun dengan kerendahan hati dan tanggungjawab sebagai khalifah di muka bumi maka semuanya berpadu dan memberdayakan.

Mengapa membangun kemitraan? Membuang kesombongan. Yang sombong pasti dihancurkan oleh Allah. Yang bahu membahu ditolong oleh Allah. Allah bersama dengan jamaah. Allah bersama dengan yang rendah hati.

Merasa diri paling hebat, kuat, pintar, berjasa, paling memiliki sumber daya, berilmu, dan terbaik. Rasa "paling" inilah yang menciptakan perpecahan dan perseteruan. Andalusia hancur disebabkan hal ini. Seluruh kekuasaan, kerajaan dan kekaisaran dimana dan kapan pun hancur disebabkan oleh hal ini.

Mengapa membangun kemitraan? Merealisasikan perintah Allah untuk berukhuwah, baik ukhuwah islamiyah maupun insaniyah. Memotret apakah masih ada kerendahan hati? Memotret apakah masih ada musyawarah? Memotret masih adakah keegoan diri?

Kemitraan bisnis bukan untuk menguatkan, memperlebar dan menjaga pertumbuhan bisnis, tetapi untuk bermuhasabah diri, melihat potret diri, menghisab diri sebelum dihisab oleh Allah. Mematuhi Allah atau kepentingan dirinya?

Menyatu dengan Sistem Tubuh dan Alam Semesta Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Darah mengalir keseluruh ...

Menyatu dengan Sistem Tubuh dan Alam Semesta

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Darah mengalir keseluruh aliran darah. Jantung berdetak tak pernah berhenti. Semua proses di dalam tubuh berjalan sendiri tanpa dipikirkan,  diatur, dikelola dan diperintahkan manusia. Semuanya berjalan dengan baik, padahal manusia hanya menerima semua takdir yang ditetapkan Allah pada tubuhnya.

Mengapa tiba-tiba tubuh manusia sakit? Apakah ada yang salah dengan tubuh manusia? Padahal seluruh penyakit dimuka bumi dapat dihalau oleh imunitas tubuh. Apa penyebabnya? Ternyata gaya dan pola hidup. Kebiasaan manusia yang merusak semua pola yang ada pada tubuhnya.

Bagaimana agar gaya hidup, pola hidup dan kebiasaan manusia selaras dengan seluruh kerja yang ada pada tubuh manusia? Begitu pun alam semesta. Alam semesta seperti tubuh manusia. Yang bergerak sendiri dengan takdir yang telah ditetapkan Allah. Mengapa tiba-tiba Alam yang bersahabat menjadi "pembunuh" manusia? Perilaku kezaliman, pengrusakan dan kedurhakaan yang menghancurkannya.

Bagaimana menyelaraskan sistem tubuh dengan prilaku manusia agar tidak merusak sistem tubuh? Bagaimana menyelaraskan hukum alam semesta dengan prilaku manusia agar tidak merusakkan keakraban Alam? Cukup menanggalkan ego sentris manusia.

Manusia tak bisa mengandalkan akal, kecerdasan, ilmu dan teknologi dalam menyelaraskan diri dengan sistem tubuh dan alam semesta. Sebab akal, kecerdasan, ilmu dan teknologi hanya canggih menurut persepsi manusia namun sangat terbelakang bila dibandingkan dengan sistem tubuh dan alam semesta.

Bagaimana mengupgrade kapasitas manusia dengan super cepat agar sesuai dengan sistem tubuhnya sendiri dan alam semesta? Amat mudah, cukup dengan kerendahan hati dan kelapangan dada, tak butuh kecerdasan dan sesuatu yang hebat.

Hanya cukup menghambakan diri pada Allah. Mengikuti firman Allah. Mentaati perintah Allah  dan Sunnah Rasulullah saw. Dengan cara termudah ini manusia menjadi bagian keseimbangan sistem yang ada pada tubuhnya dan alam semesta. Gaya hidup, pola hidup, prilaku, kebiasaan, cara berfikirnya cukup dengan mengikuti bimbingan dan pimpinan dari Allah swt. Manusia menjadi satu kesatuan dengan makrokosmos dan mikrokosmos yang sudag ada.

Menuntaskan Peran, Walau Karya Tak Pernah Tuntas Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Pekerjaan manusia tid...

Menuntaskan Peran, Walau Karya Tak Pernah Tuntas

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Pekerjaan manusia tidak akan pernah tuntas. Selesai mengerjakan satu karya, akan muncul tantangan berikutnya. Oleh sebab itu, Allah tidak pernah menuntut karya, yang dimintai pertanggungjawaban hanya menuntaskan peran sebagai Hamba Allah dan khalifah di muka bumi.

Berkarya hanya untuk menuntaskan peran. Walaupun berkarya tidak pernah tuntas, namun peran manusia harus tuntas di setiap helaan nafas. Karya Nabi Ibrahim dan Ismail hanya membangun kembali Kabah dan menyeru manusia untuk ke Kabah. Siapakah yang akan berdakwah ke seluruh Hijaz?

Rasulullah saw berdakwah ke seluruh Hijaz, siapakah yang melanjutkannya hingga ke Romawi dan Persia? Para Khalifah Rasyidin menuntaskan Persia dan sebagian Romawi Timur, siapakah yang melanjutkannya hingga keseluruhan pelosok bumi?

Rasulullah saw menuntaskan karya bangunan para Nabi dan Rasul, namun setiap Nabi dan Rasul sebelumnya sudah menuntaskan perannya sebagai Penyeru, Hamba dan Khalifah Allah di muka bumi pada setiap hembusan nafasnya.

Setiap detik, peran kehidupan harus dituntaskan, walapun karya terus datang silih berganti seperti air yang terus mengalir. Oleh sebab itu tugas utama para Nabi dan Rasul adalah menyiapkan generasi pelanjut. Mendidik dan menempa generasi pelanjut, agar karya kehidupan ada yang melanjutkannya.

Allah menurunkan ilmu dan hikmah secara bertahap sesuai zaman dan kebutuhannya, hingga seluruh goresan dan lembaran di Lauhul Mahfud tuntas ditutup. Oleh sebab itu tunaikan amanah karya sebaik mungkin walaupun kelak karya tersebut hanya menjadi seonggok rongsokan karena telah disempurnakan dan dilanjutkan oleh generasi selanjutnya.

Sebuah karya seperti tangga untuk membawa karya ke tingkat selanjutnya yang lebih baik dan sempurna. Namun karya itu takkan pernah tuntas. Berkarya dan mendidiklah. Itulah cara untuk menyempurnakan yang sudah dilakukan generasi sebelumnya dan mencerahkan generasi pelanjutnya.

Bertasawuf dalam Berbisnis Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Salah satu kepiawaian pengusaha adalah menc...

Bertasawuf dalam Berbisnis

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Salah satu kepiawaian pengusaha adalah menciptakan sumber daya. Bagaimana caranya? Bukalah lembaran buku-buku Tasawuf. Ikuti perjalanan para sufi. Ikuti perjalanan ulama hati. Bukalah kitab Zuhud imam Ahmad bin Hambali. Bukalah kitab Ihya Ulumudin Al-Ghazali. Apa kaitannya dengan bisnis dan penciptaan sumber daya?

Apa fokus utama pembahasan Tasawuf? Apa fokus perjalanan para sufi? Zuhud dan Wara. Zuhud sebuah karakter pemberdayaan sumber daya. Untuk apa sumber daya itu? Untuk apa uang dan kekayaan? Zuhud merupakan seni mengelola yang terbatas menjadi sumber daya yang siap didayagunakan.

Zuhud lebih banyak terfokus pada bagaimana mengelola penggunaan sumber daya. Sedangkan wara, bagaimana mengelola sumber penghasilan. Zuhud itu buah dari Wara, bila benar bagaimana mengelola sumber penghasilan, akan benar pula mengelola pengeluaran. Perpaduan Wara dan Zuhud, membuahkan keberlimpahan sumberdaya.

Zuhud mengajarkan selektifitas dalam penggunaan sumber daya. Menempatkan sumberdaya pada hal yang sangat prioritas. Membuang penghamburan sumber daya. Bukankah  tujuan besar The Toyota Way itu adalah membuang penghamburan dalam seluruh proses bisnis?  Prioritasnya bukan menurut kacamata akal dan kepentingan ego, tetapi menurut ukuran Allah dan Sunnah Rasulullah saw.

Zuhud itu mendorong pengembangan teknologi dan perbaikan terus proses bisnis. Sebab, setiap sumber daya yang dikeluarkan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah dan harus memudahkan urusan manusia. Zuhud mendorong pemikiran progresif dan jangka panjang sebab ukurannya bukan yang pragmatis yang terfokus perut dan kemaluan(kesenangan hawa nafsu)

Rasulullah saw mengajarkan zuhud dalam berbisnis. Keuntungan bisnis dibagi ke 3 type pengeluaran, 1/3 untuk Sedekah, 1/3 untuk reinvestment dan 1/3 untuk keseharian (operasional). Zuhud itu berfikir 3 aspek, mengelola bumi agar kehidupan menjadi lebih baik. Menyiapkan akhirat juga kebutuhan hari ini.

Wara itu seni bagaimana mendapatkan sumber daya dengan penuh keridhaan? Bagaimana konsumen membeli dengan penuh kerelaan dan kegembiraan? Hingga konsumen tak peduli lagi dengan yang dikeluarkannya karena sangat puas dan jauh melebihi ekspektasinya. Penuh keridhaan Allah dan manusia saat memperoleh sumber daya, efektif dan efisien  saat pengeluarannya. Itulah buah Wara dan Zuhud dalam pengelolaan bisnis.

Menikmati "Kebodohan" Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Lebih menikmati menjadi orang bodoh da...

Menikmati "Kebodohan"

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Lebih menikmati menjadi orang bodoh daripada pintar. Lebih mudah menjalani hidup sebagai objek daripada subyek. Yang pintar banyak berfikir akhirnya pusing dan ruwet sendiri. Yang bodoh hanya tinggal mengikuti dari Yang Maha Pintar. Yang pintar berjuang, berjibaku dan bekerja keras sendirian. Yang bodoh meminta pertolongan kepada Yang Maha Perkasa.

Yang pintar menyiapkan fasilitas dan infrastruktur agar keinginannya terkabul. Yang bodoh hanya memanjatkan permohonan kepada Yang Maha Kaya dan Maha Memberi. Yang bodoh hanya tinggal mengikuti langkah, strategi, benchmark dari yang sudah teruji dan pasti keberhasilannya.


Yang pintar terus berkutat pada uji coba, dan eksperimen. Berkutat membuat terobosan dan beragam jalan terbaru dengan akalnya yang cemerlang. Yang bodoh hanya mengikuti bimbingan, arahan dan pimpinan dari Yang Menjamin Kesuksesan dan Kemenangan.

Yang pintar membuat jalan-jalan sendiri tanpa tahu apakah jalan sesat atau benar? Berujung pada jurang atau yang didambakan? Yang bodoh cukup mengikut jalan terdahulu yang sudah sukses dan berhasil. Mengikuti jejak kaki yang telah sampai pada tujuan akhir.

Hidup ini bukan kehidupan yang baru. Kehidupan ini bukanlah tempat asing dan terasing. Milyaran manusia telah menapaki kehidupan ini sebelumnya. Mengapa tidak menapaki jalan mereka yang sudah selamat? Mengapa harus membuat uji coba perjalanan baru yang pasti tersesat?

Semua peristiwa dan kejadian hanya berulang. Setiap liku-liku kehidupan hanya berputar pada poros yang sama. Mengapa manusia harus mencari jalan baru? Mengapa tidak mencontek mereka yang telah berhasil mengarungi kehidupan?

Bodoh itu nikmat dan hakikat manusia. Dengan kebodohan ilmu mudah terserap, teknologi mudah didapat, perjalanan hidup lebih selamat, semuanya dipimpin dan dibimbing, ditolong dan dimudahkan. Perjalanan hidup hanya tinggal menapaki mereka yang sudah diberi nikmat.

Berbisnis, Tanggungjawab Dharurat Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Bukalah kitab Ihya Ulumudin. Bagaima...

Berbisnis, Tanggungjawab Dharurat

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Bukalah kitab Ihya Ulumudin. Bagaimana hukum mendirikan usaha? Bila ingin membangun negara yang makmur, berapa persen dari penduduknya yang harus menggeluti usaha? Bila belum terpenuhi, bagaimana tanggungjawab penduduk di negri tersebut? Kajilah semua ini dalam tinjauan syariat Islam.

Membangun usaha karena Allah memerintahkan Muslimin untuk memperhatikan apa yang kamu makan. Perintah memperhatikan yang dimakan disandingkan dengan amal shaleh. Berarti membangun usaha disejajarkan dengan amal shaleh. Mengapa berbisnis hanya dijadikan untuk sekedar mencari nafkah dan mengumpulkan kekayaan? Kebutuhan perut saja?

Membangun usaha adalah kewajiban yang darurat. Darurat secara akidah, sebab bisnis telah menjerumuskan manusia menjadi "makhluk ekonomi" bukan Hamba Allah lagi. Ada orientasi aqidah dan tanggungjawab jawab  membangun aqidah dalam berbisnis, menjadikan Allah sebagai puncak obsesinya bukan laba, profit, pertumbuhan atau pun market share.

Bisnis telah menjerumuskan manusia pada sekularisme, meninggalkan konsep Allah dalam praktek, bisnis proses, pengembangan sistem dan teknologi dengan gandrung pada menuhankan akal dan konsep manusia, yang berorientasi pada kerakusan, kekikiran, penguasaan dan eksploitasi.

Bisnis itu bukan sekedar menjual, profit dan laba. Bukan sekedar memenuhi kebutuhan manusia. Tetapi menjadikan Allah sebagai orientasinya. Bisnis sebagai sarana bertawakal dan menggantung diri pada Allah. Bisnis sebagai pelatihan ketauhidan bahwa Allah yang menentukan takdir kehidupan.

Bukankah yang menggerakkan hati adalah Allah? Bukankah yang melezatkan itu semuanya berasal dari Allah? Bukankah yang menurunkan ketentraman dan kenyamanan itu Allah? Bisnis yang dibangun itu seperti laba-laba yang membuat sarangnya, namun tak tahu siapa yang menyangkut di sarangnya. Namun laba-laba membangun sarangnya dengan sangat sempurna.


Jangan sisakan bangkai dunia. Jangan sisakan hawa nafsu. Jangan berteman dengan syetan dalam pengelolaan bisnis. Sebab, sepak terjang bisnis pun akan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah. Bisnis sebuah sarana peneguhan penghambaan diri pada Allah. Menjadi ulama, pebisnis dan penguasa itu sama saja. Setiap lapangan kehidupan harus berorientasi pada Allah.

Abu Mihjan Al-Tsaqafi: Ksatria Pemabuk Pemburu Syahid di Balik Perang Qadisiyah Hidayatullah.com | PARA Sahabah Rasulullah ï·º mer...


Abu Mihjan Al-Tsaqafi: Ksatria Pemabuk Pemburu Syahid di Balik Perang Qadisiyah


Hidayatullah.com | PARA Sahabah Rasulullah ï·º merupakan orang-orang terbaik yang pernah ada dalam sejarah Islam. Zaman mereka adalah zaman terbaik dalam sejarah peradaban Islam.


Banyak di antara mereka yang merupakan ahli-ahli dalam berbagai bidang; seperti halnya Khalid bin Walid yang merupakan ahli strategi militer, Umar bin Khattab yang merupakan ahli di bidang ketatanegaraan, Abu Hurairah yang merupakan ahli hadits dan lain sebagainya.

Di antara banyaknya sahabat Rasulullah perlu diketahui ada seorang pemabuk, namanya Abu Mihjan Al- Tsaqafi. Nama yang tentunya mungkin terdengar tidak familiar di kalangan para sahabat Rasulullah yang kita ketahui.


Beliau merupakan sahabat Rasulullah yang tidak bias meninggalkan khamr, mulai saat masih jahiliah hingga masuk Islam. Bahkan dari masa Rasulullah hingga Khalifah Abu Bakar dan berlanjut ke masa kekhalifahan Umar bin Khattab, namanya selalu menjadi langganan terdakwa hukum cambuk karena meminum khamr.


Meski demikian, keberanian Abu Mihjan sudah tidak perlu diragukan lagi, semenjak masuk Islam ia tidak pernah absen dalam setiap peperangan. Keberanian dan keinginannya akan mati syahid menjadikan dia seorang ksatria yang sangat gagah dan ditakuti, sehingga kehadirannya di medan pertempuran merupakan sebuah mimpi buruk bagi musuhnya.

Pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab (636M) terjadilah peperangan melawan bangsa Persia. Khalifah Umar bin Khattab menunjuk sahabat Sa’ad bin Abi Waqqash sebagai komandan utama dengan didukung 4000 pasukan. Berita tentang panggilan jihad itu pun terdengar oleh Abu Mihjan, namun karena dia seorang pemabuk, Khalifah Umar bin Khattab menyuruh agar Abu Mihjan diasingkan ke suatu tempat sebagai hukuman tambahan baginya.


Di tengah perjalanan ke tempat pengasingan nya, Abu Mihjan berhasil kabur dan menyusul pasukan muslim yang dipimpin Sa’ad bin Abi Waqqash ke Medan tempur Qadisiyah. Sesampainya di Qadisiyah, Abu Mihjan pun langsung menemui Sa’ad bin Abi Waqqash dan meminta izin untuk ikut berperang dan dia pun diizinkan.

Pada saat itu Sa’ad bin Waqqash sendiri tidak bisa turut serta didalam medan pertempuran langsung dikarenakan sedang menderita penyakit bisul di sekujur tubuhnya dan hanya bisa mengomandoi dari sebuah tenda di dataran yang agak tinggi sehingga dapat memberikan arahan terhadap pergerakan pasukan kaum muslimin.


Peperangan akhirnya pecah saat komandan utama yaitu Sa’ad bin Abi Waqqash mengumandangkan takbir. Pertempuran sengit pun berlangsung, 4000 pasukan muslim melawan 130000 pasukan Persia tentu bukan hal yang mudah, terbukti kaum muslimin sangat kewalahan.

Ditambah lagi pasukan Persia memakai strategi menggunakan gajah untuk menakut-nakuti kuda perang yang ditunggangi kaum muslimin, sehingga tidak berani untuk maju.


Setelah berlarut dalam pertempuran yang sangat sengit, akhirnya kedua belah pihak menarik mundur pasukannya untuk beristirahat dan mengatur ulang strategi. Di saat inilah godaan khamr menghampiri diri Abu Mihjan, karena tak kuasa menahan keinginan yang sudah berubah menjadi kebutuhannya tersebut, maka iapun meminumnya.

Mengetahui hal itu, Sa’ad bin Abi Waqqash menyuruh agar Abu Mihjan di kurung dan tidak diperkenankan ikut berperang. Di dalam kurungannya itu pun ia menyesali perbuatannya, sehingga ia pun bersyair untuk menutupi kesedihannya itu. Dalam syairnya itu ia berkata;

Sedih menyelimuti hatiku,

karena aku terbelenggu di balik jeruji besi,

Bila engkau melepaskan besi yang membelenggu diriku ini,

Niscaya akan aku raih syahid dalam perang,

Diriku kaya akan harta dan kawan,

Namun kini mereka meninggalkan ku sebatang kara,

Tubuhku kering karena sengatan matahari,

Kuperbaiki timbangan yang rusak,

Hanya ampunan Allah yang kuharapkan,

Syairnya itupun didengar oleh istri Sa’ad bin Waqqash. Abu Mihjan pun merayu dan memohon agar istri Sa’ad bin Waqqash itu mau melepaskan dirinya agar bisa ikut berperang bersama pasukan muslim dan dia berjanji jika tidak mendapatkan mati syahid di medan perang, maka ia akan kembali lagi ke dalam kurungannya tersebut.

Mendengar perkataan Abu Mihjan yang dipenuhi kesedihannya itupun, akhirnya istri Sa’ad bin Abi Waqqash melepaskannya dan memberikan kuda perang berwarna hitam milik suaminya yang bernama Balqa ‘.

Sementara itu di medan pertempuran, kaum muslimin tetap kesulitan menembus baris pertahanan musuh yang begitu rapat dan kokoh, meskipun bala bantuan telah berdatangan diantaranya pasukan dari Iraq yang dipimpin oleh Al-mutsanna dan pasukan dari yarmuk yang dipimpin oleh Khalid bin Walid telah datang membantu, namun tetap saja formasi barisan musuh tidak bisa di pecah.

Di tengah kegentingan itulah tiba-tiba muncul seseorang yang menunggangi kuda berwarna hitam dan wajahnya ditutupi oleh kain berwarna hitam pula, sehingga hanya menyisakan kedua bola matanya saja. Orang itupun maju bagaikan singa yang kelaparan, menembus barisan pertahanan musuh dan mengobrak-abrik nya.

Terlihat jelas bahwa tidak ada rasa takut sedikitpun dari orang itu. Seluruh mata kaum muslimin yang ada di medan peperangan itupun memandangnya dengan penuh kagum dan bertanya-tanya siapakah orang tersebut. Dia adalah Abu Mihjan Al-Tsaqafi, ksatria pemabuk pengejar syahid.

Sa’ad bin Waqqash yang melihat hal itu pun sangat senang karena bantuan datang walaupun hanya dari satu orang saja, namun kekuatannya sebanding dengan seribu orang. Sa’ad bin Waqqash pun bergumam, “Jika Abu Mihjan tidak ada di dalam jeruji kurungannya, maka aku sangat yakin bahwa orang itu adalah dia, dan apabila Balqa’ tidak ada di kandangnya, maka aku sangat yakin bahwa kuda yang ditungganginya itu adalah Balqa’. “

Melihat barisan musuh yang mulai kocar-kacir, maka spontan pasukan inti muslim yang dipimpin oleh Khalid bin Walid kembali semangat dan menggempur habis-habisan pasukan Persia. Hingga akhirnya pimpinan pasukan Persia bernama Rustum berhasil dibunuh oleh seorang prajurit muslim yang bernama Hilal bin Ullafah.

Kemenangan pun Allah takdirkan ke pihak muslimin. Seusai peperangan tersebut, maka Abu Mihjan kembali ke dalam kurunga dan menepati janjinya, dan bertobat dari kebiasaan mabuknya. Itulah kisah heroik Abu Mihjan Al-Tsaqafi, “sang pemabuk” pengejar syahid yang menjadi pahlawan bagi kemenangan kaum muslimin dalam Pertempuran Qadisiyah.*/Muhammad Muhajir Seninoto, mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.  akun medsos: ig @fixgol_odado

Pertobatan Abdullah Bin Al-Mubarak Hidayatullah.com | ABU ABDURRAHMAN Abdullah bin al-Mubarak al-Hanzhali al-Marwazi lahir pada ...


Pertobatan Abdullah Bin Al-Mubarak

Hidayatullah.com | ABU ABDURRAHMAN Abdullah bin al-Mubarak al-Hanzhali al-Marwazi lahir pada tahun 118 H/736 M. Ayahnya seorang Turki dan ibunya seorang Persia.

Ia adalah seorang ahli hadits yang terkemuka dan seorang zahid termasyhur. Abdullah bin Mubarak telah belajar di bawah bimbingan beberapa orang guru, baik yang berada di Merv maupun di tempat-tempat lainnya, dan ia sangat ahli di dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan, antara lain di dalam gramatika dan kesusastraan.

Ia adalah seorang saudagar kaya yang banyak memberi bantuan kepada orang-orang miskin. Ia meninggal dunia di kota Hit yang terletak di tepi Sungai Euphrat pada tahun 181 H/797 M.

Banyak karya-karyanya mengenai Hadits, salah satu di antaranya dengan tema “Zuhud masih dapat kita jumpai hingga waktu sekarang ini.”

Pertaubatan Abdullah bin Mubarak

Abdullah bin Mubarak sedemikian tergila-gila kepada seorang gadis dan membuat ia terus-menerus dalam kegundahan. Suatu malam di musim dingin ia berdiri di bawah jendela kamar kekasihnya sampai pagi hari hanya karena ingin melihat kekasihnya itu walau untuk sekilas saja. Salju turun sepanjang malam itu.

Ketika adzan Subuh terdengar, ia masih mengira bahwa itu adalah adzan untuk shalat ‘Isya. Sewaktu fajar menyingsing, barulah ia sadar betapa ia sedemikian terlena dalam merindukan kekasihnya itu.

“Wahai putera Mubarak yang tak tahu malu!”. Katanya kepada dirinya sendiri. “Di malam yang indah seperti ini engkau dapat tegak terpaku sampai pagi hari karena hasrat pribadimu. tetapi apabila seorang imam shalat membaca surah yang panjang engkau menjadi sangat gelisah.”

Sejak saat itu hatinya sangat gundah. Kemudian ia bertaubat dan menyibukkan diri dengan beribadah kepada Allah. Sedemikian sempurna kebaktiannya kepada Allah sehingga pada suatu hari ketika ibunya memasuki taman, ia lihat anaknya tertidur di bawah rumpun mawar sementara seekor ular dengan bunga narkisus di mulutnya mengusir lalat yang hendak mengusiknya.


Setelah bertaubat itu Abdullah bin Mubarak meninggalkan kota Merv untuk beberapa lama menetap di Baghdad. Di kota inilah ia bergaul dengan tokoh-tokoh ulama.

Dari Baghdad ia pergi ke Makkah kemudian ke Merv. Penduduk Merv menyambut kedatangannya dengan hangat.

Mereka kemudian mengorganisir kelas-kelas dan kelompok-kelompok studi. Pada masa itu sebagian penduduk beraliran Sunnah sedang sebagiannya lagi beraliran fiqh.


Itulah sebabnya mengapa Abdullah disebut sebagai toko yang dapat diterima oleh kedua aliran itu. Ia mempunyai hubungan baik dengan kedua aliran tersebut dan masing-masing aliran itu mengakuinya sebagai anggota sendiri.

Di kota Merv, Abdullah mendirikan dua buah sekolah tinggi, yang satu untuk golongan Sunnah dan satu lagi untuk golongan fiqh. Kemudian ia berangkat ke Hijaz dan untuk kedua kalinya menetap di Makkah.


Di kota ini ia mengisi tahun-tahun kehidupannya secara berselang-selang. Tahun pertama ia menunaikan ibadah haji dan pada tahun kedua ia pergi berperang, tahun ketiga ia berdagang.

Keuntungan dari perdagangannya itu dibagikannya kepada para pengikutnya. la biasa membagi-bagikan kurma kepada orang-orang miskin kemudian menghitung biji buah kurma yang mereka makan, dan memberikan hadiah satu dirham untuk setiap biji kepada siapa di antara mereka yang paling banyak memakannya.


Abdullah sangat teliti dalam kesalehannya. Suatu ketika ia mampir di sebuah warung kemudian pergi shalat. Sementara itu kudanya yang berharga mahal menerobos ke dalam sebuah ladang gandum.

Kuda itu lalu ditinggalkannya dan meneruskan perjalanan-nya dengan berjalan kaki. Mengenai hal ini Abdullah berkata: “Kudaku itu telah mengganyang gandum-gandum yang ada pemiliknya.”


Pada peristiwa lain, Abdullah melakukan perjalanan dari Merv ke Damaskus untuk mengembalikan sebuah pena yang dipinjamnya dan lupa mengembalikannya.

Suatu hari Abdullah melalui suatu tempat. Orang-orang mengatakan kepada seorang buta yang ada di situ bahwa Abdullah sedang melewati tempat itu. “Mintalah kepadanya segala sesuatu yang engkau butuhkan!” “Abdullah berhentilah!”, orang buta itu berseru. Abdullah lalu berhenti. ” Doakanlah kepada Allah untuk mengembalikan penglihatanku ini!”, ia memohon kepada Abdullah. Abdullah menundukkan kepala lalu berdoa. Seketika itu juga orang buta itu dapat melihat kembali.

Bergelar al-Hafidz

Orang yang pertama menjadi gurunya adalah Ar-Rabi’ bin Anas al-Khurasani. Beliau juga belajar ilmu agama kepada banyak ulama dari kalangan Tabi’in seperti; Sulaiman at-Taimi, ‘Ashim al-Ahwal, Humaid ath-Thawil, Hisyam bin ‘Urwah, Al-Jariri, Isma’il bin Abi Khalid, Al-A’masy, Barid bin Abdullah bin Abi Burdah, Khalid al-Hadza’, Baqiyah bin al-Walid, dan masih banyak lagi.

Al-Abbas bin Mush’ab menyampaikan dari Ibrahim bin Ishaq al-Banani dari Ibnul Mubarak, beliau berkata, “Saya mendapatkan ilmu dari 4.000 syaikh dan meriwayatkan dari 1.000 syaikh.” Kemudian al-Abbas berkata, “Saya mengikuti mereka sehingga mendapatkan 800 syaikh.”

Ibnu al-Mubarak adalah seorang ulama yang digelari dengan al-Hafizh (penghafal al-Quran), Syaikhul Islam, Mujahid, Imam, Alim, dan pimpinan orang-orang yang bertakwa pada zamannya. Haditsnya adalah hujjah berdasarkan kesepakatan ulama dan terdapat di dalam kitab-kitab musnad dan ushul.

Beliau memiliki modal harta sebanyak 400.000 yang dipakainya berdagang dalam perjalanannya ke berbagai negeri. Dari perdagangan itu dia mendapat untung setiap tahunnya 100.000 lebih yang seluruhnya dia infakkan kepada ahli ilmu dan ahli ibadah, terkadang pula modalnya yang dia infakkan.*

Perang Yarmuk dan Pembuka Jalan Pembebasan Baitul Maqdis Hidayatullah.com | PADA masa pemerintahan Abu Bakar as-Shiddiq RA, Bait...


Perang Yarmuk dan Pembuka Jalan Pembebasan Baitul Maqdis


Hidayatullah.com | PADA masa pemerintahan Abu Bakar as-Shiddiq RA, Baitul Maqdis belum bisa dibebaskan dari penguasaan Romawi. Konsentrasi Khalifah Abu Bakar RA saat itu adalah mengatasi persoalan pemurtadan orang-orang Arab di Jazirah Arab.

Namun, bukan berarti Abu Bakar RA tak punya rencana untuk membebaskan Bumi Syam, yang di dalamnya terdapat Baitul Maqdis, sebagaimana dulu diupayakan juga oleh Rasulullah ï·º di masa menjelang ajal beliau.

Pada bulan Rajab tahun ke-12 Hijriah, atau 633 M, sebagaimana tertulis dalam Buku Pintar Sejarah Islam karya Qasim A Ibrahim dan Muhammad A Saleh, Abu Bakar RA telah mengirim 4 batalyon berbeda untuk menaklukkan Syam.


Batalyon pertama dipimpin oleh Yazid ibn Abi Sufyan, ditugaskan menaklukkan Damaskus. Batalyon kedua dipimpin Syurahbil ibn Hasanah untuk menyerbu Urdun.


Pasukan ketiga dipimpin Abu ‘Ubaydah al-Jarrah menuju Humush. Dan, pasukan keempat dipimpin oleh ‘Amr ibn Ash menuju Palestina.

Hanya saja keempat batalyon ini tak menujukkan hasil yang berarti karena kuatnya pasukan Romawi. Mendapati hal tersebut, Abu Bakar RA lalu mengubah strateginya.


Beliau memerintahkan kepada Khalid bin Walid, ahli strategi perang kaum Muslim yang ketika itu sedang bertugas di Irak untuk memimpin keempat batalyon prajurit Muslim yang sedang menjalankan misi pembebasan Bumi Syam tersebut.

“Demi Allah, dengan Khalid, saya akan membuat pasukan Byzantiun melupakan bisikan-bisikan setan,” jelas Abu Bakar. Ini terjadi sekitar bulan Safar, 13 H, atau 634 M.

Saat itu pasukan Romawi terkonsentrasi di sebuah lembah yang di dalamnya mengalir sungai dari Gunung Hauran. Sungai ini terletak di dekat perbatasan antara Suriah dan Palestina, kemudian turun ke arah selatan, lalu bermuara di cekungan Yordania dan Laut Mati. Lembah ini bernama Yarmuk.


Di sana terdapat kawasan yang sangat luas, diapit oleh gunung-gunung yang menjulang tinggi.

Abu Bakar memerintahkan Khalid untuk segera menuju Yarmuk dengan mengerahkan keempat batalyon tentara Muslim guna menghadapi pasukan Byzantium yang juga memusatkan seluruh pasukannya ke lembah itu.


Khalid mematuhi perintah ini. Ia membawa 9.500 prajuritnya dari Irak untuk bergabung dengan pasukan Muslim di Syam. Ia sengaja menemupuh jalan yang tak biasa agar bisa sampai ke Yarmuk dalam waktu cepat.

Jalan tersebut bernama Samawah, berupa padang pasir yang tandus dan terik.  Tak akan ditemukan mata air selama lima hari perjalanan di padang pasir ini.

Setelah bergabung dengan pasukan Muslim, menurut Mansyur Abdul Hakim dalam buku berjudul Bangsa Romawi dan Perang Akhir Zaman, Khalid langsung membagi tentaranya menjadi 36 hingga 40 regu.

Masing-masing regu terdiri atas seribu prajurit. Dengan demikian, jumlah pasukan Muslim diperkirakan 36 hingga 40 ribu prajurit. Mereka semua bergerak ke arah Yarmuk.

Kaisar Heraklius juga mengerahkan pasukannya yang berasal dari Konstantinopel, negeri Syam yang masih dalam kekuasaan Romawi, dan Roma untuk menuju Yarmuk. Jumlahnya sangat fantastis, diperkirakan mencapai 240 ribu prajurit.

Lalu, bertemulah kedua pasukan yang tak imbang tersebut di Yarmuk.  Perang belum selesai, datang kabar dari Madinah bahwa khalifah Abu Bakar RA wafat.


Ini terjadi pada 26 A tus 634 M atau 23 Jumadil Akhir 13 H. Selanjutnya, naiklah Umar bin Khaththab RA sebagai pengganti Abu Bakar RA.

Umar RA menghendaki agar pimpinan pasukan pembebasan Syam diganti dari Khalid bin Walid kepada Abu ‘Ubaydah ibn Jarrah. Khalid tentu saja taat dengan keputusan tersebut. Namun, pergantian baru dilaksanakan setelah Perang Yarmuk selesai.

Kecamuk Perang Yarmuk benar-benar dahsyat, sampai-sampai Ibnu Katsir menggambarkannya dengan ungkapan, “sangat sengit dan berkobar-kobar hebat. Pedang-pedang terus berseliweran merenggut nyawa, menebas kepala, dan membelah tubuh.”

Perang Yarmuk berakhir dengan kemenangan kaum Muslim. Kemenangan ini tak lepas dari kepiawaian Khalid menyusun strategi perang.

Para sejarawan menyebut pertempuran Yarmuk penting dalam sejarah dunia. Sebab, inilah gelombang pertama pasukan kaum Muslim menaklukkan wilayah di luar jazirah Arab.

Ini pula yang menjadi pintu pembuka pembebasan Baitul Maqdis dan wilayah Syam (Suriah) yang dikuasai oleh Romawi.

Setelah perang Yarmuk selesai, Khalid menyerahkan tampuk pimpinan kepada Abu ‘Ubaydah. Namun, tak berarti Khalid undur dari misi pembebasan Syam dan Baitul Maqdis.

Ia dan pasukannya tetap mendampingi Abu ‘Ubaydah meneruskan ekspansi ke Damaskus, sebelum akhirnya Palestina dan Baitul Maqdis kembali ke pangkuan Kaum Muslim. Kisah tentang pembebasan Baitul Maqdis setelah Perang Yarmuk ini akan kita kupas dalam catatan selanjutnya.*/Mahladi Murni

Pesan Umar Kepada Abu Ubaydah: Mulailah Menyerang Damaskus! Hidayatullah.com | SETELAH Perang Yarmuk usai dengan kemenangan pasu...


Pesan Umar Kepada Abu Ubaydah: Mulailah Menyerang Damaskus!


Hidayatullah.com | SETELAH Perang Yarmuk usai dengan kemenangan pasukan Muslim di bawah pimpinan Khalid bin Walid pada tahun 634 M atau 13 H, pasukan Romawi mundur ke Damaskus. Kaisar Heraklius, pemimpin bangsa Romawi ketika itu, lari ke Antiokhia, daerah perbatasan Turki dan Suriah.


Perang Yarmuk adalah gelombang pertama pasukan Muslim menaklukkan wilayah di luar Jazirah Arab, sekaligus menjadi pintu pembuka pembebasan Baitul Maqdis. Perang ini sebenarnya tak imbang. Jumlah pasukan Muslim hanya sekitar 40 ribu saja, sedang jumlah pasukan Romawi mencapai 240 ribu. Namun, Allah Ta’ala berkehendak untuk memenangkan pasukan Muslim.

Setelah Perang Yarmuk usai dan pasukan Romawi terpaksa mundur ke Damaskus, pimpinan pasukan Romawi mulai mengumpulkan kembali tentaranya yang telah tercerai berai. Mereka berhasil menghimpun sebanyak 80 ribu tentara dan dikumpulkan di sebuah lembah di Yordania (Urdun), lembah yang terdapat di sebuah daerah bernama Pella (Fihl).


Melihat keadaan itu, Abu Ubaydah, pimpinan tertinggi pasukan Islam (menggantikan Khalid bin Walid), menjadi ragu apakah akan meneruskan rencana menaklukkan Damaskus, atau kembali ke Yordania guna menyerbu pasukan Romawi yang berkumpul di Pella. Ia lantas menulis surat kepada Khalifah Umar bin Khathtab yang berdomisili di Madinah.

Umar membalas surat tersebut dengan menuliskan pesan sebagaimana dikutip dari Buku Pintar Sejarah Islam karya Qasim A Ibrahim dan Muhammad A Saleh. Begini isinya:

“Mulailah menyerang Damaskus terlebih dahulu. Sebab, wilayah ini benteng Negeri Syam dan ibukota pemerintahan mereka. Tapi, kacaukanlah pasukan Byzantium yang ada di Pella dengan menempatkan pasukan berkuda di sana.”

“Jika pasukan berkuda berhasil mengalahkan mereka sebelum Damaskus maka itulah yang kita harapkan. Tapi, jika Damaskus bisa ditaklukkan lebih dulu, segeralah bergerak bersama pasukan menuju Pella setelah engkau menunjuk seseorang untuk mengurusi Damaskus.”

“Setelah Pella berhasil engkau taklukkan, bergeraklah bersama Khalid (bin Walid) menuju Emesa (Himsh). Serahkan urusan (pembebasan) Palestina (Baitul Maqdis) dan Yordania kepada “Amr ibn al-“Ash dan Syurahbil.”

Inilah kurikulum pembebasan Baitul Maqdis dari sang Khalifah. Kurikulum ini sebetulnya sudah dirancang sejak masa pemerintahan Abu Bakar As-Shiddiq.

Kaum Muslim paham bahwa musuh yang akan dihadapi begitu kuat. Karena itu mereka tidak membebaskan Baitul Maqdis secara langsung, melainkan bertahap, wilayah demi wilayah. Dengan begitu, saat pembebasan Baitul Maqdis tiba, pasukan Romawi sudah lemah.


Setelah menerima surat ini maka bergeraklah pasukan Muslim menuju Damaskus, dan sebagian menuju Pella. Ada kisah menarik saat pasukan Muslim berada di Pella, sebagaimana dikisahkan oleh Sir Arnold dan dikutip dalam catatan kaki buku di atas.

Menurutnya, ketika pasukan Islam tiba di lembah Yordania dan membuat markas di Pella (Fihl), penduduk Kristen setempat menulis surat kepada pasukan Arab-Islam. Surat tersebut berisi:

“Wahai Umat Islam, kami lebih menyukai kalian dari pada orang-orang Byzantium, meskipun agama kami sama dengan agama mereka. Kalian lebih bersikap lembut kepada kami, tidak menzalimi kami, dan memimpin kami dengan lebih baik. Tapi mereka memaksa kami mengikuti semua kemauan mereka, dan menjarah rumah-rumah kami.”

Pella pada akhirnya berhasil dikuasai oleh tentara Muslim.Kita kembali kepada pasukan Muslim yang bergerak menuju Damaskus dan masuk dari arah timur.

Rupanya, menaklukkan Damaskus tak semudah yang diperkirakan. Damaskus dikelilingi benteng yang kokoh dengan ketinggian mencapai 6 meter dan memiliki beberapa pintu utama. Tak cukup itu, benteng kota dikelilingi oleh parit yang dalam dengan lebar 3 meter.

Karena ketatnya penjagaan di kota ini, pasukan kaum Muslim hanya bisa mengepung dari luar dan memblokade kota. Pengepungan ini bahkan berlangsung berbulan-bulan, hingga pada suatu malam, intelijen tentara Muslim mengabarkan kalau di dalam benteng sedang berlangsung pesta.

Kesempatan ini digunakan oleh Khalid dan pasukannya untuk menyeberang parit dan memanjat tembok benteng menggunakan tangga-tangga yang panjang. Mereka berhasil menyerang penjaga pintu gerbang dan membuka lebar-lebar pintu tersebut.

Setelah gerbang dibuka, masuklah pasukan Muslim ke dalam kota dan membunuh siapa saja yang mengajak berperang kepada mereka.

Kota Damaskus akhirnya bisa dikuasai oleh pasukan Muslim pada Rajab 14 H, atau 635 M. Penaklukkan kemudian dilanjutkan di beberapa wilayah pedalaman Syam, kecuali beberapa wilayah pesisir. Khalifah Umar bin Khaththab yang mendengar kabar ditaklukkannya Damaskus segera berkirim surat kepada ‘Amr ib al-“Ash untuk segera bergerak menuju Baitul Maqdis.

Ada satu lagi kisah menarik ketika pasukan Muslim membebaskan Damaskus. Ketika itu Kaisar Heraklius, Raja Byzantium, masih berada di Anthiokia, wilayah perbatasan Turki dan Suriah. Setelah mengetahui pasukan Muslim banyak merebut wilayah kekuasaan Byzantium di Syam, ia memutuskan segera keluar dari Suriah menuju Konstantinopel, pusat kekuasaan Romawi.

Tatkala hampir tiba di tanah Romawi, Heraklius berkata, “Selamat tinggal wahai Suriah (Syam). Aku tidak ingin kembali lagi kepadamu untuk selamanya.” Meskipun Heraklius sudah melarikan diri ke Konstantinopel namun kisah pembebasan Baitul Maqdis masih belum selesai. Ketika itu ‘Amr ibn al-‘Ash bersama pasukannya sedang bergerak menuju Baitul Maqdis atas perintah Umar bin Khaththab. Dan, kisah pembebasan Baitul Maqdis ini akan kita lanjutkan pada artikel berikutnya. Nantikan!.*/Mahladi Murni, penulis aktif di MUI Pusat

Tak Ada yang Pintar Berbisnis Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Bertani dan berbisnis, apa persamaannya?...

Tak Ada yang Pintar Berbisnis

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Bertani dan berbisnis, apa persamaannya? Bertani, mengolah tanah menjadi subur. Tanamlah bibit yang unggul, pelihara dan lindungi dari hama. Itulah titik fokusnya. Bagaimana proses tumbuhnya? Tak ada yang tahu. Bertawakal dan bersabarlah.

Ada yang berbuah sesuai waktunya. Ada yang berbuah tergantung iklimnya. Ada yang memadukan keduanya. Bagaimana kondisi pasar saat berbuah? Tak ada yang tahu, maka bertawakal dan bersabarlah.

Saat berbuah, kondisi pasar sedang normal, anjlok dan melejit. Apakah bisa diprediksi? Ada yang bisa dan tidak. Bertawakal dan bersabarlah. Bagaimana mengelola ketidakpastian ini? Setiap panen sisihkan untuk sedekah, investasi kembali dan operasional. Rasulullah saw bersabda masing-masing bagian sebesar 1/3.

Menanam tumbuhan ada masa yang sangat kritis, dari penyemaian hingga batangnya kokoh. Masa ini tidak ada yang dihasilkan. Fokusnya bagaimana agar tumbuhannya kokoh untuk menopang buah? Ada yang sabar di masa ini ada juga yang pupus. Apa yang dilakukan di masa kritis?

Teruslah mengolah tanah. Teruslah merawat dan memupuk. Mencoba menanam tumbuhan disekitarnya yang usianya lebih pendek. Perhatikan pertumbuhannya secara berkala. Kita tak tahu arah pertumbuhan tanaman. Tak tahu arah pertumbuhan akarnya. Yang terlihat hanya kondisi daun, kekokohan dan kenaikan batang. Selebihnya, rahasia Allah.

Sesuaikan tumbuhan dengan kondisi iklim dan lingkungannya.  Bila tak dihiraukan, tumbuhan akan mati atau berkembang tak sempurna. Bila sudah sesuai, bangunlah apa yang diperlukan agar terus tumbuh semakin baik. Hanya itu yang bisa dilakukan. Selebihnya Maha Berkehendak-Nya Allah.

Tak ada yang pintar berbisnis, sebab peran manusia tak ada artinya dalam merekayasa bisnis, seperti manusia yang berkebun. Hanya menanam, setelah itu hanya Allah Yang Maha Mengetahui.

Integrasi Dunia dan Akhirat Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Apa yang dilakukan. Apa yang dijalani. Sem...

Integrasi Dunia dan Akhirat

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Apa yang dilakukan. Apa yang dijalani. Semua peristiwa yang dilalui, manfaatkan sebagai bekal kematian. Berbisnislah. Berpolitiklah. Mendidiklah. Jadikan sebagai bekal kematian. Sebab, setiap helaan nafas, satu langkah menuju kematian.

Bila kenikmatan dunia tidak merasakan getaran dan kerinduan dengan kenikmatan akhirat. Bila kesulitan dunia tidak membawa getaran pada siksaan dan ketakutan pada kengerian neraka. Itu bertanda dunia telah menjadi puncak obsesi dan ilmu. Dunia dan akhirat sudah terpisah.

Bukankah Allah selalu memaparkan kebahagiaan akhirat dengan kenikmatan dunia? Bukankah Allah selalu memaparkan kengerian azab akhirat dengan kengerian di dunia? Dunia itu akhirat. Akhirat itu dunia. Mengapa kita memisahkannya?

Bukankah Allah dan Rasulullah saw selalu menghubungkan ragam jabatan, profesi dan kebiasaan di dunia dengan ragam pengaruhnya terhadap akhirat? Menghubungkan sepakterjang penguasa, hakim, petani, pebisnis dengan ragam peristiwa di akhirat? Dunia itu akhirat. Akhirat itu dunia.

Dunia untuk dunia tidak akan pernah menciptakan dan merasakan kebahagiaan. Bukankah yang merasakan kebahagiaan itu ruh dan jiwa bukan raga? Akal tidak akan pernah terpuaskan dengan kepentingan dunia, sebab akal itu ada di dalam dada. Raga itu hanya butuh seonggok makan, minum dan tidur saja.

Obsesi terhadap dunia adalah penderitaan hidup. Sebab Allah menghukum para pencinta dunia dengan dijadikannya terasa indah segala apa yang ada dunia. Tanda ketertipuan hidup adalah terasa indah dan membahagiakan segala orientasi dunia.

Rindu terhadap akhirat, membuat seluruh perjalanan di dunia teramat mudah dan ringan. Rindu terhadap dunia, membuat segala yang ada di dunia memusingkan dan menakutkan. Sebab manusia bukan pengendali perjalanan hidupnya sendiri. Tidak ada pengetahuan sedikitpun akan sedetik kemudian.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (262) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (392) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (284) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (185) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)