basmalah Pictures, Images and Photos
10/08/21 - Our Islamic Story

Choose your Language

16 Tahun Penarikan dari Gaza, Fokus Perlawanan Tertuju ke Al-Quds https://melayu.palinfo.com/news/2021/9/13/16-Tahun-Penarikan-d...

16 Tahun Penarikan dari Gaza, Fokus Perlawanan Tertuju ke Al-Quds

https://melayu.palinfo.com/news/2021/9/13/16-Tahun-Penarikan-dari-Gaza-Fokus-Perlawanan-Tertuju-ke-Al-Quds


Gaza – Pusat Informasi Palestina+-
Hari ini, 12 September, menandai peringatan 16 tahun kekalahan perlawanan Palestina terhadap pendudukan Israel atas tanah Gaza setelah 38 tahun menjajah. Gaza bisa hidup secara terhormat dan bermartabat luar biasa.

Sebanyak 25 permukiman Israel menguasai sekitar 35% dari wilayah Jalur Gaza. Mereka berfungsi sebagai titik kontrol strategis penjajahan. Mereka juga merupakan kekayaan nyata karena dengan permukiman itu, Israel menjarah sumber daya alam Jalur Gaza. Bukti paling tak terbantahkan adalah pencurian air tanah segar dan bukit pasir yang diangkut wilayah Palestina yang diduduki Israel tahun 1948.

25 permukiman Yahudi ini menancap di tanah Jalur Gaza menjadi peninggalan setelah Israel menarik diri karena dikalahkan serangan dan kegigihan perlawanan Palestina. Selama ini permukiman Yahudi itu seperti kelenjar kanker yang mencabik-cabik wilayah Jalur dan melumpuhkan pergerakannya dan lalu lintas rakyatnya.

Eskalasi Perlawanan

Sejak hari pertama Intifadah Al-Aqsha (Intifadah II), wilayah Palestina pada umumnya, dan di Jalur Gaza pada khususnya, menjadi ajang peningkatan perlawanan. Bahkan terjadi perkembangan dan pertumbuhan media perlawanan dibandingkan dengan Intifada I dimana media dan alat paling utama adalah batu dan bom molotov.

Seluruh titik pertemuan dengan penjajah Israel di Jalur Gaza menyaksikan konfrontasi sehari-hari, yang dengan cepat berkembang menjadi serangan ke pemukiman dan penembakan terhadap tentara Israel. Tabiat konfrontasi militer yang terus berkembang antara perlawanan dan penjajah Israel selama Intifadah mengharusnya adanya suplai sarana pertempuran local untuk memenuhi kebutuhan lapangan yang terus meningkat. Maka kelompok pejuang perlawanan memproduksi banyak senjata seperti granat berpeluncur roket, anti- baju besi, granat, dan sabuk peledak.

Perkembangan pesat kemampuan militer perlawanan selama Intifadah ini, meningkatkan beban bagi Israel dalam melindungi para pemukim di Gaza. Sehingga Gaza menjadi mimpi buruk yang diimpikan Sharon untuk disingkirkan.

Sarana Perlawanan

Selama lima tahun berlangsungnya Intifada di Jalur Gaza, perlawanan Palestina, yang dipimpin oleh Brigade Al-Qassam, menggunakan semua alat, sarana dan segala opsi untuk menghadapi penjajah Zionis. Brigade Al-Qassam menemukan metode baru dalam melawan pendudukan, yaitu menggali terowongan dan menargetkan pos militer pendudukan.

Al-Qassam melakukan, melalui Senjata Terowongan Strategis, banyak operasi yang mengubah perimbangan konflik dengan Israel dan mendorong mereka untuk kabur dari Gaza. Hal ini terutama karena operasi pos Tarmid pada September 2001, operasi pos militer Hardoun pada Desember 2003 dan operasi pos Mahfudah Juni 2004, Operasi Barakin Al Ghadab Desember 2004, operasi terowongan dalam Panah Menembus pada tahun 2004.



Di antara alat yang digunakan oleh perlawanan adalah operasi berani mati (syahid) pada 14 Januari 2004, syuhada Qassam Reem Al-Riyashi meledakkan sabuk peledaknya di tengah pertemuan tentara pendudukan dan petugas di persimpangan Beit Hanoun, menewaskan 4 tentara dan melukai 10 lainnya.

Dalam membalas pembunuhan Syekh Ahmed Yassin, pada tanggal 28 April 2004, syahid Tariq Hamid meledakkan mobilnya di pos pemeriksaan Abu Houli di Deir al-Balah. Israel mengakui empat tentaranya terluka parah.

Perlawanan juga menyerbu sejumlah pos militer Israel. 2 Oktober 2001, Brigade Qassam melakukan penyerbuan pertama terhadap sebuah pemukiman di Intifadah Al-Aqsha, menargetkan pemukiman Eli Sinai di Jalur Gaza utara, yang dilakukan oleh dua orang Qassam. Asy-Syahid Ibrahim Nizar Rayan dan Abdullah Shaaban yang menewaskan dua tentara Israel dan melukai 15 lainnya.

Pada 7 Maret 2002, martir Muhammad Farhat menyerbu Akademi Militer Israel Otsim di permukiman yahudi Atzmona dan terlibat baku tembak dengan tentara di dalamnya yang menyebabkan menewaskan 11 tentara Israel dan melukai 10 lainnya.

Pada 21 Maret 2004, dua martir, Muhammad Salem dari Brigade Al-Qassam, dan Nabil Masoud dari Brigade Martir Al-Aqsa melakukan operasi gabungan di dalam Ashdod, menewaskan 10 orang Israel dan melukai 20 lainnya.

Pada tanggal 2 Mei 2004, Brigade Al-Quds bersama dengan Brigade Al-Nasir Salah Al-Din melakukan operasi penyerbuan terhadap Kissufim yang dilakukan oleh dua pejuang, Ibrahim Hammad dan Faisal Abu Naqira, mereka menewaskan 5 pemukim yahudi dan melukai beberapa lainnya.

Pada tanggal 14 Januari 2005 M, Brigade Al-Qassam, Brigade Syuhada Al-Aqsha, dan Brigade Salah Al-Din Al-Nasser melakukan “epik jihad”, menyerang Israel di persimpangan Karni dalam operasi syahid kualitatif, “mengguncang benteng” yang menewaskan 6 tentara Israel dan melukai 5 lainnya.

Kerugian Penjajah Israel

Selama tahun-tahun Intifadah Al-Aqsha, perlawanan, yang dipimpin oleh Brigade Al-Qassam, melakukan 68 operasi antara penembakan, peledakan kendaraan dan penyerbuan daerah yang dirampas Israel yang menewaskan 135 warga Israel, termasuk 106 tentara dan perwira dan 29 pemukim, sementara puluhan dari mereka terluka.

Tahun 2004 M, tahun sebelum penarikan dari Gaza, jumlah kematian tertinggi di antara tentara pendudukan Israel adalah 46 tentara tewas, yang membuat penjajahan Israel di Gaza yang hidup berdekatan dengan perlawanan Palestina menjadi tidak mungkin.

Meskipun pendudukan Israel menargetkan Hamas dan para pemimpinnya sejak awal, perlawanan mengarahkan ke jalan yang benar dan menjaganya. Perlawanan membentuk bendungan yang tidak dapat ditembus dan dilucuti senjatanya yang dipraktikkan oleh Otoritas Palestina dan kroni-kroninya.

Perkembangan Gerakan Perlawanan

Penarikan Israel dari Jalur Gaza memungkinkan perlawanan Palestina untuk bekerja secara bebas dan untuk mengembangkan dan meningkatkan berbagai kemampuannya, karena perlawanan bekerja untuk mempersiapkan taktik baru dalam menghadapi pendudukan Israel.

Dinamika ini memungkinkan perlawanan untuk bertahan dalam menghadapi agresi pendudukan yang berkelanjutan terhadap rakyat Palestina kami di Jalur Gaza, dan juga memungkinkannya untuk menggagalkan tujuan pendudukan dalam melenyapkan wilayah Palestina yang diduduki.

Perkembangan ini memungkinkan perlawanan untuk bertahan dalam menghadapi agresi pendudukan yang berkelanjutan terhadap rakyat Palestina kami di Jalur Gaza, juga memungkinkan untuk menggagalkan tujuan pendudukan dalam menghilangkan perlawanan Palestina, yang saat ini telah menjadi mimpi buruk bagi para pemimpin pendudukan.

Penarikan dari Gaza menjadi titik balik utama dalam pengembangan kinerja dan senjata perlawanan, dan perluasan pertempuran dengan musuh, sampai menjadi kreatif dalam satu pertempuran demi satu, dan orang-orang tetap protektif dan mendukung meskipun kelaparan dan pengepungan.

Perkembangan perlawanan terlihat pada kinerjanya di lapangan selama Pertempuran al-Asf al-Ma’kul 2014, karena perlawanan melakukan banyak operasi militer kualitatif dan operasi serangan hingga menembus belakang garis musuh. Hingga akhirnya ke Pertempuran Seif al-Quds, ketika jangkauan rudal perlawanan diperluas untuk mencapai wilayah kedalaman Zionis di wilayah jajahan 1948.

Terlepas dari konspirasi pengepungan dan agresi, Gaza berhasil bertahan dan membangun tahap di mana ia akan menjadi angka sulit dalam perimbangan Palestina, Arab dan internasional.

Enam belas tahun setelah kekalahan Israel dan memaksanya menarik diri dari Gaza, yang diyakini Hamas sebagai pencapaian nasional dan awal pembebasan sisa wilayah dan tanah Palestina. Perlawanan akan tetap berada dalam peta perjuangannya dari Gaza ke Al-Quds hingga Nablus, Hebron dan Jenin al- Qassam, dan kota Beita. Perlawanan akan tetap legitimasi dengan segala alat dan segala bentuk, akumulasi dan peningkatan kekuatannya, sampai pertempuran pembebasan dan kekalahan pendudukan seluruh Palestina terwujud. (at/pip)

Kejernihan Hati dan Roda Kekuasaan   Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Suatu hari seorang raja berjalan...

Kejernihan Hati dan Roda Kekuasaan
 
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Suatu hari seorang raja berjalan di sebuah taman yang amat asri. Ia menyaksikan beberapa pohon yang berbuah. Memandang kebun kurma yang rindang, lalu turun dari kudanya. Apa yang dilakukannya?

Sang raja spontan bersujud syukur menyungkurkan diri kepada Allah. Ia meletakkan pipinya di atas pasir cukup lama. Begitu mengangkat kepala, ia berkata kepada yang mengiringinya, "Kesuburan tanah ini akibat keadilan para penguasa dan niat baik penguasa pada rakyatnya. Sunnah Allah memperlihatkan niat kita dalam segala hal." Ia berkata seperti itu karena pengalamannya.

Seorang raja mengitari sebuah daerah. Karena kehausan ia menghampiri sebuah rumah untuk meminta minum. Pemilik rumah memeras tebu dengan air yang sangat banyak. Dengan segera disajikan. Sang raja berkata, "Berapa tebu yang dihabiskan untuk air sebanyak itu?" Pemilik rumah berkata," Hanya satu." Sang raja berkata dalam hatinya, "Bila nanti kembali akan minta perasaan tebu yang lebih banyak."

Pada kunjungan yang kedua. Pemilik rumah menyambutnya dengan ramah. Namun raja menunggu di luar sangat lama. Saat ditanya berapa batang tebu yang dibutuhkan. Sang penghuni rumah menjawab, "Air di tebunya sang sedikit sehingga membutuhkan 3 batang tebu. Karena itulah keluar dari rumahnya terlambat."

Sang raja bertanya, "Mengapa airnya menjadi sedikit?" Sang pemilik rumah berkata, "Karena niat sang raja sudah berubah. Konon, kalau niat seorang penguasa terhadap satu kaum berubah maka berkah mereka menjadi hilang dan kebaikan-kebaikan mereka menjadi berkurang."

Umur kekuasaan dan kemakmuran sebuah negri tergantung dari hati para penguasanya. Seorang anak bertanya pada ayahnya, "Berapa lama pemerintah ini akan bertahan di tengah dan di rumah kita? Ayahnya menjawab, "Sepanjang karpet keadilan masih terhampar di sana." 

Ali bin Abi Thalib menjelaskan mengapa pasukan Umar bin Khatab tidak ada yang korupsi terhadap harta rampasan perang? Pejabatnya tidak korupsi terhadap anggaran negara? Ali menjawab, "Hati Umar bin Khatab tidak tertarik sedikit pun terhadap dunia." 

Memotong Kaidah Hukum Alam  Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Ilmu pengetahuan hanyalah duplikasi dari ...

Memotong Kaidah Hukum Alam 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Ilmu pengetahuan hanyalah duplikasi dari alam. Teknologi hanyalah duplikasi dari alam. Alam ada batas maksimal ilmu dan teknologi di kolong jagat. Semuanya memanfaatkan hukum dan sarana yang ada di alam. Bila semua merujuk ke alam, padahal alam ditundukkan untuk manusia?

Hukum alam tak bisa dimengerti bila tidak menggunakan akal. Akal pendobrak rahasia alam untuk dibedah bagi sarana kemudahan kehidupan. Lalu, kemudahan hidup itu untuk apa? Agamalah yang bisa menjawabnya.

Banyak rahasia alam yang belum tersentuh oleh akal. Karena proses akal berjalan secara gradual atau bertahap. Bila tidak ada masa lalu, maka akal sangat sulit memahaminya. Sulit mendapatkan gambaran masa depan. Berdasarkan masa lalu dan pengalaman, akal mencoba menterjemahkannya ke masa depan.

Bila seperti ini bagaimana akal mampu menciptakan perkembangan yang eksponensial atau lompatan? Al-Qur'an dan hadist membongkar yang tidak dan belum dicerna oleh akal. Banyak ayat dan sabda Rasulullah saw yang belum terbongkar oleh akal walaupun ratusan bahkan ribuan tahun sudah dilakukan penyelidikan.

Akal mempelajari hukum sebab akibat. Yang prosesnya runut, teratur dan terstruktur. Apakah semuanya berlangsung dengan hukum ini? Hukum lain yang membuat hukum alam tidak berlaku. Ada hukum lain yang lebih dahsyat dari pada sekedar memanfaatkan hukum alam. Ada hukum lain yang membuat hukum alam dapat dikendalikan manusia.

Bagaimana dengan mukjizat para Nabi dan Rasul? Bagaimana dengan karamah para Waliullah? Nabi Sulaiman dapat mengendalikan angin, burung dan berbagai unsur alam. Nabi Yusuf mampu memprediksi tanpa tahu fenomena alam sebelumnya. Di sini akal dicampakan karena memanfaatkan hukum lain yaitu Al-Qur'an dan Hadist.

Bagaimana proses istighfar mampu menurunkan hujan untuk mengusir kemarau, gagal panen, tidak memiliki anak, mengobati krisis, menciptakan mata air? Bila manusia menggunakan proses akal dari pemahamannya terhadap alam, bagaimana bisa mewujudkannya? Namun dengan istighfar semua dapat dituntaskan dengan lisan, ikhlas dan ketundukan hati kepada Allah. Sangat mudah bukan? 

Mendayagunakan Hukum Kun Fayakun Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Allah menciptakan alam semesta dalam...

Mendayagunakan Hukum Kun Fayakun

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Allah menciptakan alam semesta dalam 7 hari. Sangat singkat dan mudah. Padahal dengan hanya berfirman," Jadilah." Semua jadi dalam sekejap. Semua teramat mudahnya. Allah Maha Perkasa  dan Berkuasa. Bagaimana penelitian manusia?

Ada seorang astronom amatiran memperkirakan umur sebuah planet baru. Usianya satu milyar tahun. Planet itu diteliti untuk mengetahui bagaimana proses planet baru dibandingkan yang lama?

Mungkin berdasarkan perkiraan manusia, dengan memperhatikan proses hukum alamiah yang terjadi. Semua yang ada di alam semesta membutuhkan proses yang sangat lama. Seorang ilmuwan menemukan dinosaurus di Amerika Latin seperti ayam. Umurnya diperkirakan 100 juta tahun.

Berdasarkan proses alamiah, berapa tahun dibutuhkan oleh umat Islam untuk menjadi guru peradaban dunia? Berdasarkan proses hukum sosial, berapa lama dibutuhkan untuk menggenggam perekonomian dunia? Berdasarkan proses pembelajaran alami, berapa lama dibutuhkan untuk membangun industri dan teknologi yang paling modern dan canggih? Mungkin sangatlah lama  Bagaimana jalan pintasnya?

Dengan air hujan, daerah yang tandus dan kering kerontang, tiba-tiba menjadi lahan yang subur. Tanaman tumbuh. Bunga bermekaran lalu berbuah. Seandainya menggunakan proses penyiram air, berapa waktu yang dibutuhkan?

Memotong proses. Memotong waktu pengerjaan. Mempercepat kebangkitan dan kejayaan. Bukan dengan jalur alamiah. Menggunakan proses alamiah oleh manusia. Tetapi dengan jalur percepatan yang luar biasa. Caranya, libatkan Allah. Benamkan diri bersama syariat Allah. Begitulah potong kompas membangun peradaban.

Manfaatnya energi "Kun Fayakun"-Nya Allah. Bagaimana agar Allah ridha sehingga menggerakkan Maha Perkasa dan Berkuas-Nya Allah dalam mempercepat bangkit umat Islam menjadi guru peradaban dunia? Jangan menggunakan jalur akal dan langkah manusia. Tetapi benamkan diri bersama Allah dan Islam untuk mempercepatnya.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (208) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (6) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (225) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (283) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (46) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (2) Nabi Isa (2) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (2) Nabi Nuh (3) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (1) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (191) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (431) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (155) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (195) Sirah Sahabat (114) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (95) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)