basmalah Pictures, Images and Photos
09/09/21 - Our Islamic Story

Choose your Language

Memperbaiki Yang Rahasia Agar Nyata Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Harapan itu energi untuk bergerak...

Memperbaiki Yang Rahasia Agar Nyata

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Harapan itu energi untuk bergerak maju. Harapan itu memunculkan energi untuk . Maka perbaharui terus harapan itu.

Jangan matikan dengan kepalsuan ketakutan. Jangan pupuskan dengan kepalsuan kekhawatiran. Jangan direnggut harapan itu hanya dengan sebuah bayang-bayang.

Manusia lebih takut dengan halusinasinya sendiri. Bukan dengan realitanya. Seolah-olah halusinasi pasti terjadi, padahal itu hanya hayalan yang diciptakannya sendiri.

Perjuangan yang paling keras dalam kehidupan ini bukanlah menghadapi realita, tetapi menghadapi kepalsuan ketakutan, kekhawatiran, keresahan yang dimunculkan oleh jiwanya sendiri. Musuh terberat itu bukan pertarungan dunia nyata tetapi memenangkan pergolakan yang ada di jiwa.

Apakah hawa nafsu dan syetan terlihat? Mereka hanya membisikan kekhawatiran, was-was dan ketakutan. Padahal di dunia nyata penuh dengan Rahman-Rahim Nya Allah. Kenyataan tak sesulit kekhawatiran.

Bila kita bisa memperbaiki jiwa, hati, akal, maka kita akan bisa memperbaiki kenyataan hidup, bisa memenangkan pertarungan hidup. Bila sukses mengendalikan jiwa, hati dan akal, maka akan sukses juga di kehidupan ini.

Bila bisa memperbaiki yang tersembunyi maka akan bisa memperbaiki yang nyata. Yang nyata adalah buah dari yang tersembunyi. Bila ingin memperbaiki buah tumbuhan. Maka yang harus diperbaiki adalah akarnya, pencahayaannya, tanahnya, pengairannya dan haranya. Perbaikan itu proses yang panjang. Memanen itu proses yang pendek.

Perbaikan yang panjang agar manusia sibuk dan tak mengenal kesia-siaan. Waktunya berlelah dengan proses, bukan hasil. Waktunya produktif bila bergulat dengan proses. Waktunya penuh keterlenaan bila bergelut dengan menikmati hasil. Itulah cara menyelamatkan manusia.

Menikmati hasil itu hanya sesaat. Menikmati hasil itu hanya waktu jeda sebentar untuk beristirahat sejenak. Menikmati hasil itu hanya hiburan sesaat untuk melanjutkan proses selanjutnya. Mengumpulkan energi kembali untuk berproses menciptakan kesuksesan baru.

Dalam buku Bulit To Last, sang suhu karate akan memberikan jurus terakhir. Ternyata hanya sebuah pertanyaan. Apa yang akan dilakukan dengan sabuk hitamnya? Tiga tahun sang murid tidak lulus. Lalu sang murid menjawab bahwa sabuk hitam adalah permulaan untuk bergelut dengan jurus-jurus yang lainnya.

Hidup itu tak ada kata akhir. Semua adalah awal. Semua adalah pondasi untuk naik ke tangga berikutnya. Seperti kematian, dia bukan akhir, tetapi awal proses kehidupan yang baru.

Hidup Hanya Pengulangan, Mengapa Terjerumus? Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Hari kemarin, hari ini d...

Hidup Hanya Pengulangan, Mengapa Terjerumus?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Hari kemarin, hari ini dan hari esok. Begitulah hari-hari yang dilalui manusia. Semua hanya pengulangan.

Pergumulan kafirin, munafikin dan mukminin, begitulah wajah dunia setiap hari sejak manusia diciptakan hingga kehidupan tiada. Pertarungan hati, syetan dan hawa nafsu begitulah perseteruan abadi yang takkan berhenti.

Bila hidup sebuah pengulangan, mengapa manusia lebih banyak yang terjerumus? Mengapa manusia banyak yang hancur? Mengapa manusia gagal? Mengapa manusia lebih banyak yang menderita? Bukankah menembus pengulangan itu lebih mudah? Bukankah manusia itu makhluk pembelajar sejak Nabi Adam diciptakan?

Wajah dunia adalah wajah yang sama setiap harinya. Wajah kesenangan dan kesedihan. Wajah kekayaan dan kemiskinan. Wajah penguasa dan jelata. Hanya itu-itu saja. Namun mengapa lebih banyak yang terlena dengan kejemuan dunia? Mengapa tak meraih suasana tak terimajinasikan di akhirat?

Pulang-pergi. Bangun-tidur. Bekerja-beristirahat. Produksi-konsumsi. Bukankah hanya mengulangan harian. Bukankah seluruh manusia melakukan itu semua sejak manusia ini ada. Jadi apa yang menarik dari kehidupan ini sehingga manusia memperebutkan, bertarung, dan saling menyingkirkan? Tidakkah ada nilai lain selain itu?

Yang paham, dunia itu sangat tak berarti, tak berguna, tak ada nilainya, tak ada yang berharga untuk diperebutkan. Mengapa seluruh hidup, waktu dan pikiran hanya untuk ini? Bukankah telah banyak yang meninggalkan dunia hanya kain kafan saja?

Dunia hanya pengulangan saja. Tak ada yang baru di dunia ini. Bacalah sejarah manusia. Akan terrekam bahwa semua peristiwa hari ini telah terjadi di hari kemarin. Apa yang kita alami hari ini berjuta-juta manusia telah mengalami hal yang sama pula. Adakah hal yang luar bisa untuk menyesakkan jiwa kita?

Penyesalan Yang Terus Diulangi Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Ada yang ingin kembali ke masa lalu. A...

Penyesalan Yang Terus Diulangi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Ada yang ingin kembali ke masa lalu. Ada juga yang ingin melupakan masa lalu. Apakah semuanya berguna?

Saat di akhirat, semua manusia ingin kembali ke dunia. Hari ini kita masih di dunia? Apa yang ingin dilakukan sekarang?

Saat tua, banyak yang ingin kembali di masa dewasa dan muda. Saat ini kita berada di masa dewasa dan muda? Apa yang dilakukan sekarang?

Saat sakit, banyak yang ingin ke masa sehat. Saat ini kita masih sehat, Apa yang dilakukan?  Saat huru hara, banyak yang ingin hidup di masa damai. Saat ini kita berada di era damai, apa yang ingin dilakukan?

Melupakan kesempatan. Melupakan peluang. Melupakan  waktu. Melupakan masa tenang. Melupakan waktu lapang. Itulah penghancur masa depan. Itulah penghancur kehidupan.

Kita sering mengingat yang telah hilang. Semua yang terlewatkan terasa sangat berharga. Ingin kembali ke masa lalu, itulah tanda yang tak bisa mengelola kehidupan.

Tak tahu apa yang dikerjakan hari ini. Tak paham yang berharga hari ini. Mengabaikan apa yang berharga di hari tua ini. Itulah penyebab penyesalan masa lalu.

Zaman terus bergulir. Sejarah telah menulis jutaan penyesalan. Namun manusia tetap saja mengulangi. Ada apa dengan manusia?

Gairah Perdagangan di Nusantara Era Islam Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati Nusantara di era Islam, pusa...


Gairah Perdagangan di Nusantara Era Islam

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati


Nusantara di era Islam, pusat perdagangan dan pelayaran tumbuh merata di seluruh pelosok Nusantara. Terbukti, munculnya banyak kesultanan dan kota-kota baru.

Setiap kota di Nusantara melakukan perdagangan antar pulau, regional dan internasional. Mengapa bergairah dan tak ruwet? Kemakmuran merata.

Bila takwa sebagai landasan, tak perlu banyak aspek legalitas dan administrasi yang berbelit dalam perdagangan. Deregulasi dan debirokratisasi.

Apa yang terjadi setelah Portugis menguasai Goa? Setiap kapal yang menuju Timur Tengah, Afrika, Eropa dan China harus dapat ijin dari mereka.

Apa yang terjadi setelah Belanda menguasai kota-kota di Nusantara? Monopoli perdagangan. Inilah awal kemiskinan di Nusantara.

Sejak era Portugis dan Belanda, rakyat biasa tak bisa melakukan perdagangan antar pulau, regional dan internasional. Inilah awal kemiskinan Nusantara

Di era kesultanan Islam, berbagai negara bebas melakukan perdagangan. Bahkan di Banten, Syahbandarnya ditunjuk sultan dari berbagai negara.

Dapatkah Nusantara dikelola secara sentralistik? Islam mencontohkan model  pemerintah otonomi sejak abad ke 12 hingga datangnya para penjajah

Di era Islam, pusat perdagangan juga pusat ilmu pengetahuan dan spiritual, disamping pusat pemerintahan. Sistem dan moralitas berpadu. Sekarang?

Aceh pusat perdagangan internasional, juga mercusuar ilmu pengetahuan di Asia hingga namanya harum di Mekkah dan Kairo.

Perhatikan kota di pesisir pulau Nusantara, menjadi pusat wisata religi. Ini bertanda kekuasaan dan ulama berpadu membangun sistem dan moralitas.

Faktor kegairahan perdagangan bukan sistem administrasi tetapi akhlak. Kepercayaan ciptakan kegairahan, tak butuh kontrol yang tak bernilai tambah.

Sekarang, sistemnya sama, tetapi tetap timpang? Tercabutnya moralitas dalam kekuasaan. Butuh Islam untuk mewujudkannya kembali.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (208) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (6) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (225) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (283) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (46) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (2) Nabi Isa (2) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (2) Nabi Nuh (3) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (1) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (191) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (431) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (155) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (195) Sirah Sahabat (114) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (95) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)