Kelak Tidak Ada Tempat Bagi Penjajah Israel
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Batu pun akan memberitahukan tempat persembunyian Yahudi. Tidak hanya itu, bebatuan pun akan memerintahkan untuk membunuhnya. Dari sekian banyak makhluk Allah Swt., hanya pohon Gharkad yang melindunginya. Sangat tragis, bukan? Inilah nubuwah Rasulullah saw.
Seorang pemuda Amerika membunuh dua diplomat penjajah Israel di tempat terbuka dan umum. Setelah itu, ia duduk dengan tenang dan menunggu kedatangan polisi. Fenomena apa ini?
Pemuda tersebut tidak memiliki catatan kriminal. Bahkan, ia adalah seorang peneliti dan aktivis kemanusiaan. Tak terindikasi adanya perencanaan pembunuhan oleh intelijen. Tanda apakah ini?
Masih di Amerika, Menteri Keamanan penjajah tiba di sana. Tak ada satu pun sinagoge yang mau menerimanya. Bahkan, ia disambut dengan aksi demonstrasi. Apakah ini hanya terjadi di Amerika? Bukankah Amerika selama ini menjadi perisai sang penjajah? Jika di Amerika saja seperti ini, bagaimana di negara lain?
Sejumlah negara memanggil duta besar penjajah Israel setelah pasukan mereka menembaki delegasi Arab dan Eropa yang sedang mengunjungi Jenin, Tepi Barat. Bukankah ini pertanda semakin terisolasi?
Bisa saja penjajah Israel berhasil membumihanguskan Gaza dan Tepi Barat. Namun, apakah mereka bisa hidup dalam isolasi? Tidak diterima karena praktik genosida. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menghapus identitas sebagai pelaku genosida?
Apakah Amerika dan Eropa akan selamanya mendukungnya? Apakah para pendukungnya akan tetap menjadi adidaya? Bukankah kini mulai muncul negara-negara yang menggantikan dominasi Amerika dan Eropa?
Kalaupun negara-negara besar diam, bukankah telah bermunculan para pejuang independen yang membela Palestina, sebagaimana perlawanan rakyat Suriah terhadap rezim Assad?
Dulu, yang berjuang untuk rakyat Palestina hanya PLO di bawah pimpinan Yasser Arafat. Namun setelah itu, muncul Hamas, Jihad Islam, dan brigade perlawanan jalanan yang tak terhitung jumlahnya.
Genosida penjajah ibarat hujan di musim penghujan, yang justru menyuburkan tumbuhnya cendawan perlawanan. Kelak, masih amankah penjajah Israel?
Link Kami
Beberapa Link Kami yang Aktif