basmalah Pictures, Images and Photos
Ketika Madinah Tumbuh di Tengah Perang: Mengapa Sebagian Kota Runtuh? - Our Islamic Story

Choose your Language

Ketika Madinah Tumbuh di Tengah Perang: Mengapa Sebagian Kota Runtuh?  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Perang, bagi sebagian bangsa, ...

Ketika Madinah Tumbuh di Tengah Perang: Mengapa Sebagian Kota Runtuh?

Ketika Madinah Tumbuh di Tengah Perang: Mengapa Sebagian Kota Runtuh? 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Perang, bagi sebagian bangsa, adalah awal kehancuran. Tapi bagi Madinah, perang justru menjadi percikan yang menyalakan obor peradaban. Ketika kota-kota besar seperti Mekah, Persia, dan Romawi kehilangan napas karena konflik berkepanjangan, Madinah—yang kecil dan terancam dari segala arah—malah tumbuh menjadi poros dunia baru. Bagaimana mungkin kota yang dikepung musuh, terlibat perang hampir setiap tahun, justru berkembang menjadi pusat spiritual, militer, dan sosial?

Bukankah pertempuran menguras tenaga, waktu, dan sumber daya? Ya, kecuali jika pertempuran itu dipimpin oleh visi langit, bukan ambisi bumi.

Madinah: Kota yang Berjuang dan Bertumbuh

Sejak tahun kedua hijrah, Madinah nyaris tak pernah bebas dari ancaman perang: Badar, Uhud, Khandaq, Khaibar, Tabuk—deretan pertempuran yang seharusnya membuat kota ini bangkrut secara ekonomi dan psikologis. Namun realitas berkata lain. Madinah tidak hanya bertahan, tapi bangkit. Rahasianya?

Allah menurunkan konsep pembagian tugas yang sangat penting:

“Tidak sepatutnya bagi seluruh orang mukmin pergi (berperang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk mendalami agama, dan agar mereka memberi peringatan kepada kaumnya ketika mereka kembali, supaya mereka bisa menjaga diri.”
(QS At-Taubah: 122)

Inilah model pertahanan spiritual dan peradaban: sebagian berperang, sebagian mendalami ilmu. Madinah tidak seluruhnya ditarik ke medan tempur. Ada yang bertani, ada yang berdagang, ada yang belajar dan mengajarkan wahyu, ada yang mengatur pasar, ada yang menjadi guru, dan ada yang menyusun strategi.

Pertempuran bukan penghambat kehidupan, tapi bagian dari sistem ketahanan Madinah yang utuh dan adaptif.



Sementara Itu, Mekah Redup dan Retak dari Dalam

Bandingkan dengan Mekah, kota yang secara ekonomi lebih kuat, namun mentalitasnya rapuh. Di bawah kuasa oligarki Quraisy, Mekah mengandalkan tiga hal:

1. Simbol keagamaan (Ka’bah)
2. Dominasi dagang
3. Retorika keturunan dan kehormatan suku

Namun semua itu tidak cukup melindungi kota dari kehancuran moral dan sosial. Ketika Islam datang dengan tawaran nilai, ilmu, dan keadilan sosial, mereka menolak. Dan penolakan terhadap kebenaran selalu melahirkan stagnasi. Bahkan ketika Perang Badar dan Uhud pecah, Mekah tidak tumbuh dalam semangat, tetapi justru tenggelam dalam kebencian dan dendam. Hasilnya: ekonomi mereka stagnan, kaum miskin tetap tertindas, dan generasi muda—seperti Khalid bin Walid dan Amr bin Ash—lebih tertarik pada kekuatan Islam daripada kejayaan Quraisy.



Persia dan Romawi: Bangsa Besar yang Tumbang oleh Perang Tanpa Jiwa

Sebelum Islam, dua kekuatan dunia—Romawi dan Persia—terlibat perang panjang (602–628 M) yang melemahkan keduanya. Perang mereka bersifat imperialis dan egoistik: soal wilayah, balas dendam, dan kebanggaan dinasti. Rakyat sengsara, ekonomi anjlok, dan spiritualitas hampa.

Di Persia, pemberontakan internal dan penggulingan 14 raja dalam 4 tahun memperlihatkan keruntuhan sistem.

Di Romawi, korupsi birokrasi, penurunan loyalitas militer, dan krisis iman dalam gereja melumpuhkan stabilitas.

Keduanya menjadi raksasa yang kelelahan. Maka ketika Islam datang dengan visi tauhid, keadilan, dan sistem zakat, banyak rakyat wilayah jajahan justru menyambut pasukan Muslim sebagai pembebas, bukan penjajah.



Israel dan Gaza: Kemenangan yang Justru Melemahkan

Kita menyaksikan ironi sejarah berulang hari ini. Israel, negara dengan kekuatan militer modern, teknologi tinggi, dan dukungan besar dari Amerika dan Eropa, justru semakin rapuh setelah berperang melawan Gaza.

Sejak invasi Gaza pasca 7 Oktober 2023, Israel menghadapi:

Kehancuran ekonomi: sektor pariwisata anjlok, anggaran perang membengkak, pertumbuhan ekonomi hanya 0,3% (terendah dalam dua dekade).

Kerusakan sosial: lebih dari 200.000 warga Israel mengungsi dari wilayah utara dan selatan.

Krisis politik: konflik antara Netanyahu, militer, dan rakyat sipil memicu protes besar-besaran di Tel Aviv.

Kemunduran citra global: 60+ negara menyerukan gencatan senjata, kampanye boikot meningkat tajam.

Trauma psikologis: ratusan tentara mengalami PTSD, dan masyarakat hidup dalam ketakutan roket dan penyusupan.

Israel menang secara militer di atas kertas, tapi kalah secara moral, politik, dan spiritual. Gaza mungkin hancur secara fisik, tapi seperti Madinah dulu, yang kecil dan terblokade bisa menang karena memiliki arah, iman, dan tekad kolektif.



Apa Bedanya Madinah dengan Mekah, Persia, Romawi, dan Israel?

1. Madinah membangun dengan visi langit, bukan dominasi dunia.
2. Pertempuran diatur, bukan membabi buta.
3. Ilmu dan iman tetap dijaga di tengah perang.
4. Ekonomi dijalankan secara adil, tidak eksploitatif.
5. Masyarakat dilibatkan, bukan diperalat.
6. Ketahanan spiritual jadi pusat kekuatan.



Pertempuran Bisa Membunuh Atau Melahirkan Peradaban

Perang bukan hanya soal senjata. Perang adalah ujian visi dan nilai. Madinah membuktikan bahwa pertempuran bisa menjadi jalan pertumbuhan jika dipimpin oleh orang-orang yang sabar, jujur, dan memiliki misi agung. Tapi perang bisa menjadi jalan kematian ketika hanya dipenuhi ambisi, dendam, dan kekosongan spiritual.

Di zaman modern, Israel memperlihatkan bahwa teknologi dan senjata tak cukup membuatmu menang. Ketika rakyatmu tak percaya lagi pada pemerintah, dan dunia memalingkan wajah karena kezalimanmu, maka bom sekuat apapun tidak akan menguatkanmu.

Sedangkan Gaza, seperti Madinah dulu, menunjukkan bahwa kota yang terlihat lemah bisa menjadi pusat perlawanan dan peradaban jika didorong oleh nilai, pengorbanan, dan solidaritas.



Penutup

Madinah tidak menang karena perangnya. Tapi karena visi Rasulullah ï·º yang membagi peran, menanam ilmu, membangun sistem, dan menginspirasi jiwa-jiwa. Kota itu tumbuh bukan dari reruntuhan musuh, tapi dari kebangkitan ruhani para sahabat.

Kini sejarah seolah mengulang. Gaza, seperti Madinah, dikepung dan dibombardir. Tapi mereka tetap melahirkan pemuda-pemuda berani, pemikir, dan syuhada. Sementara itu, kekuatan dunia yang menyerang mereka mulai kehilangan semangat, narasi, dan legitimasi.

Maka siapa pun yang memimpin kota hari ini, belajarlah dari Madinah: bahwa kota yang bertumbuh bukanlah yang bebas dari perang, tetapi yang tahu untuk apa mereka bertahan, dan kepada siapa mereka berserah.

0 komentar:

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Baqarah (1) Al-Qur'an (356) Al-Qur’an (3) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (253) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Hadist (4) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) kisah para nabi dan (2) Kisah Para Nabi dan Rasul (541) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) Kisah Penguasa (1) Kisah ulama (1) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (71) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) Nasrulloh Baksolahar (1) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (230) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (505) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (489) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (250) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (228) Sirah Sahabat (150) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (144) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)