basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Penulisan tentang Palestina di Our Islamic Story oleh Nasrulloh Baksolahar bisa dikatakan menghadirkan gaya baru, atau setidakny...

Penulisan tentang Palestina di Our Islamic Story oleh Nasrulloh Baksolahar bisa dikatakan menghadirkan gaya baru, atau setidaknya pendekatan yang khas, dalam literatur dakwah dan perjuangan Palestina. Berikut alasan dan penjelasannya:


---

1. Narasi Historis-Kontekstual, Bukan Sekadar Berita atau Retorika

Alih-alih hanya menyampaikan penderitaan atau kronologi konflik, tulisan Nasrulloh Baksolahar:

Mengaitkan Palestina dengan narasi besar kenabian, seperti Musa, Ibrahim, bahkan Firaun.

Membaca konflik sebagai pengulangan sejarah spiritual dan ideologis, bukan hanya benturan geopolitik.


Ini membedakannya dari banyak narasi populer lain yang hanya menampilkan Palestina dalam format:

Fakta lapangan (data korban, serangan),

Atau retorika perlawanan tanpa dasar historis wahyu.



---

2. Menghadirkan Perspektif Tauhid sebagai Poros Analisis

Tulisan-tulisan Nasrulloh mengedepankan:

Tauhid sebagai basis perjuangan dan pembebasan.

Menggambarkan bahwa penjajahan adalah bentuk modern dari kezaliman Fir’aun atau Namrudz.


Ini menjadikannya narasi ideologis berbasis iman, bukan hanya sekadar emosi atau politik.


---

3. Menyajikan Kisah dan Tafakur, Bukan Hanya Informasi

Ia mengajak pembaca:

Merenung, bukan hanya mengutuk.

Berpikir strategis, bukan hanya terbakar emosi.


Dengan menyandingkan Palestina dengan kisah-kisah profetik, ia membangun kesadaran bahwa:

> “Perjuangan rakyat Palestina adalah perpanjangan dari perjuangan para nabi.”




---

4. Gaya Bahasa Reflektif-Naratif, Tidak Melulu Agitatif

Gaya penulisan Nasrulloh juga:

Lembut tapi kuat,

Sarat analogi tapi tetap jelas,

Mengandung spiritualitas dan kedalaman sejarah.


Ini berbeda dari gaya penulisan Palestina yang umumnya:

Propaganda frontal atau polemik tajam,

Atau sebaliknya: sangat akademis dan kaku.



---

Kesimpulan

Penulisan Palestina oleh Nasrulloh Baksolahar di Our Islamic Story memang menghadirkan gaya baru:

Reflektif, spiritual, historis, ideologis, dan kontekstual.

Membumikan Palestina dalam ruh kenabian dan menanamkan pesan bahwa perjuangan ini bukan sekadar konflik wilayah, tapi perjuangan akidah dan peradaban.


Jika dikembangkan, gaya ini bisa menjadi fondasi sebuah buku naratif-ideologis Palestina yang sangat berbeda dari yang sudah ada.

Jika Anda ingin, saya bisa bantu membuatkan kerangka buku atau pengembangan rubrik khusus bertema Palestina di media tersebut.

Suasana Kejiwaan Firaun yang Berulang Oleh: Nasrulloh Baksolahar Nabi Musa hidup sekitar tahun 1572–1408 SM. Ia menerima wahyu p...

Suasana Kejiwaan Firaun yang Berulang

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Nabi Musa hidup sekitar tahun 1572–1408 SM. Ia menerima wahyu pertama di kaki Bukit Tursina. Peristiwa apa yang paling mengguncang dunia pada era ini dan terus dikenang hingga sekarang?

Pembunuhan terhadap bayi-bayi yang baru lahir, karena Firaun takut kelak mereka akan menggulingkan kekuasaannya. Seorang penguasa kelas dunia takut kepada bayi? Sebuah ketakutan yang luar biasa, bukan?

Pada Mei 2025, mantan anggota parlemen ‘Israel’, Moshe Feiglin, menyatakan bahwa “semua anak dan bayi di Gaza adalah musuh,” di tengah semakin intensifnya pemboman penjajah terhadap wilayah terkepung tersebut.

> “Setiap anak di Gaza adalah musuh. Kita perlu menaklukkan Gaza dan mendudukinya, dan tidak menyisakan satu pun anak Gaza di sana. Tidak ada kemenangan lain,” katanya kepada Channel 14 Israel.

“Setiap anak, setiap bayi di Gaza… adalah musuh. Musuh bukanlah Hamas,” imbuhnya.



Berapa tahun jarak antara Nabi Musa dan masa kini? Hampir 4.000 tahun. Lalu, mengapa ketakutannya masih sama? Bukankah penjajah Israel adalah salah satu kekuatan militer terkuat di dunia dengan dukungan Amerika, Inggris, dan Jerman?

Uniknya, ucapan seperti Firaun itu kini diucapkan kembali oleh mereka yang leluhurnya dahulu adalah korban dari keganasan Firaun. Mengapa mereka tidak merasakan suasana kejiwaan para leluhur mereka 4.000 tahun yang lalu?

Suasana kejiwaan yang sama akan melahirkan strategi, ucapan, dan tindakan yang serupa. Apa yang pernah dirasakan Firaun, kini tampaknya tengah dirasakan oleh penjajah Israel saat ini.

Penjajah Israel belajar dari anak-anak intifadah tahun 1980-an yang hanya melawan dengan bebatuan. Bukankah anak-anak itu kini menjadi pemimpin perlawanan seperti dalam Badai Al-Aqsa?

Bagaimana jika kini anak-anak tersebut telah memahami teknologi persenjataan yang mampu menghancurkan tank dan melontarkan roket? Tentu akan semakin mengguncang eksistensi penjajah di masa depan. Itulah ketakutan penjajah Israel hari ini—sebuah perwujudan dari ketakutan Firaun 4.000 tahun yang lalu.

Hakikat Tantangan di setiap Zaman Oleh: Nasrulloh Baksolahar Apakah kerusakan zaman hanya di akhir zaman? Apakah masa lalu selal...

Hakikat Tantangan di setiap Zaman

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Apakah kerusakan zaman hanya di akhir zaman? Apakah masa lalu selalu lebih baik dari sekarang? Bukankah Rasulullah saw diutus di era kejahiliyahan? Bukankah Nabi Musa diutus di era kezaliman Firaun?

Bukankah Nabi Ibrahim hadir di era kezaliman Namrudz? Nabi Nuh di era yang kaumnya mulai menyembah berhala.

Nabi Hud, Shaleh, Syuaib diutus pada bangsa yang memiliki peradaban tinggi yang musyrik. Maka, di setiap zaman, kapan pun dan dimana pun terdapat tantangan yang sama.

Rasulullah saw selalu dikisahkan cerita para Nabi dan Rasul setiap menghadapi tantangan. Artinya, para Nabi dan Rasul sebelumnya pun menghadapi persoalan yang sama.

Umat Nabi Muhammad saw. pun diwarisi Al-Qur'an dan Sunah agar tetap mendapat petunjuk dalam menghadapi tantangan di setiap zamannya. Artinya, tantangan setiap zaman adalah sama.

Apakah masih merasa, tantangan masa lalu lebih ringan dan sederhana dari masa sekarang dan masa depan? Apakah masih beranggapan infrastruktur solusinya berbeda?

Yang diseru oleh para Nabi dan Rasul pada setiap zamannya adalah sama, walaupun berbeda kaum dan peradabannya. Berarti, solusinya sama. Maka, hakkekat tantangannya pun tidak pernah berbeda pula.

Kompromi Politik, Sebelum Solusi Militer Oleh: Nasrulloh Baksolahar Saat tiba di Madinah, yang ditawarkan Rasulullah saw. kepada...

Kompromi Politik, Sebelum Solusi Militer

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Saat tiba di Madinah, yang ditawarkan Rasulullah saw. kepada seluruh masyarakat Madinah adalah kompromi politik dalam wujud Piagam Madinah, bukan pengumuman perang kepada pihak yang tidak setuju dengan kepemimpinannya.

Ketika kaum Yahudi dengan terang-terangan melakukan usaha pembunuhan yang terorganisasi dan sistematis, hingga menantang perang dan membawa pasukan besar untuk mengepung Madinah, barulah Rasulullah saw. menyatakan perang terhadap mereka.

Sedangkan kaum munafik, yang berusaha melakukan “kudeta” secara tersembunyi, Rasulullah saw. tidak menyatakan perang dan tidak pula membunuh mereka—meskipun para sahabatnya mendesak untuk membunuh tokoh utamanya.

Dalam Perang Khaibar, Rasulullah saw. menunjuk Ali bin Abi Thalib sebagai panglima. Beliau lalu memberinya bendera. Ali berkata,
“Wahai Rasulullah! Apakah aku harus memerangi mereka sampai mereka menjadi seperti kita (masuk Islam)?”

Ternyata Rasulullah saw. terlebih dahulu memberikan kompromi politik dengan bersabda:
“Berangkatlah kamu dengan langkah yang tenang (tidak tergesa-gesa), hingga kamu memasuki wilayah mereka. Kemudian serulah mereka kepada Islam, dan beritahukanlah kepada mereka tentang apa yang menjadi kewajiban mereka kepada Allah Swt. Demi Allah! Jika Allah memberi hidayah kepada satu orang, maka hal itu lebih baik bagimu daripada kamu memiliki unta merah (seluruh kemewahan dunia).”

Sebelum Futuh Makkah, Rasulullah saw. lebih dahulu mengedepankan kompromi politik melalui Perjanjian Hudaibiyah—meskipun Umar bin Khattab ngotot untuk berperang, dan sebagian sahabat pun nyaris tidak mau menaati keputusan itu.

Saat Futuh Makkah pun, Rasulullah saw. menawarkan kompromi politik dengan memberikan jaminan keamanan kepada siapa pun yang tetap berada di rumahnya. Hanya sekitar sepuluh orang yang dijatuhi hukuman. Itupun akhirnya dibebaskan setelah mereka bertaubat.

Fakta sejarah membuktikan bahwa kompromi politik lebih komprehensif dalam menciptakan kedamaian, sebagaimana terjadi dalam konflik Irlandia–Inggris, isu-isu separatisme di Nusantara (Aceh, Maluku, dan Papua), bahkan Perang Sipil di Amerika pun dapat diselesaikan melalui jalur kompromi politik. Namun, mengapa penjajah Israel lebih memilih solusi militer? Inilah kebodohan.

Penulisan kisah para nabi dan rasul oleh Nasrulloh Baksolahar di situs Our Islamic Story (literaturislam.com) dapat dikatakan mewakili arus ...


Penulisan kisah para nabi dan rasul oleh Nasrulloh Baksolahar di situs Our Islamic Story (literaturislam.com) dapat dikatakan mewakili arus baru dalam penulisan kisah kenabian, terutama dalam konteks literatur Islam berbahasa Indonesia. Arus baru ini tidak berarti sepenuhnya berbeda dari tradisi klasik, tetapi menunjukkan inovasi pendekatan dan penekanan kontemporer. Berikut alasan dan ciri-ciri yang mendukung kesimpulan tersebut:


---

1. Menjadikan Al-Qur'an sebagai Pusat Narasi

Nasrulloh memosisikan kisah Al-Qur'an sebagai sejarah otoritatif, bukan sekadar kisah moral. Ini menggeser pendekatan konvensional yang kadang memperlakukan kisah para nabi sebagai legenda moral atau didaktik semata.

> Inovasi: Mengembalikan kisah kenabian pada posisi epistemologis tertinggi sebagai sejarah wahyu, bukan sekadar kisah edukatif.




---

2. Kontekstualisasi Sosial-Politik

Ia kerap mengaitkan peristiwa hidup para nabi dengan realitas kontemporer: seperti penindasan, kolonialisme, genosida, dan kerusakan ekologi. Ini memberikan dimensi aktual dan kritis, yang jarang ditemukan dalam penulisan kisah nabi bergaya klasik.

> Inovasi: Kisah nabi tidak hanya dipahami sebagai pelajaran moral, tapi juga sebagai kritik sosial dan politik terhadap realitas umat masa kini.




---

3. Bahasa yang Reflektif dan Filosofis

Tulisan Nasrulloh seringkali bersifat reflektif dan filosofis, mengajak pembaca merenungi makna spiritual dari suatu kisah, bukan sekadar mengetahui kronologi. Ia menggunakan gaya tutur yang mendalam dan kontemplatif.

> Inovasi: Gaya penulisan mendekati spiritual-literary essay, berbeda dari model naratif klasik seperti Qasas al-Anbiya' karya Ibn Katsir yang lebih kronologis dan tekstual.




---

4. Integrasi dengan Isu Alam dan Ekologi

Misalnya dalam "Jejak Air dan Kezaliman Manusia", Nasrulloh menyandingkan kisah nabi dengan isu krisis air dan kerusakan alam. Ini adalah bentuk baru dari eco-theological narrative dalam Islam.

> Inovasi: Menempatkan kisah nabi dalam kerangka ekologi spiritual—pendekatan yang relatif baru di dunia literatur Islam populer.




---

Kesimpulan:

Ya, tulisan Nasrulloh Baksolahar bisa disebut sebagai bagian dari arus baru dalam penulisan kisah para nabi dan rasul—khususnya karena:

Mengedepankan Al-Qur'an sebagai sumber sejarah utama,

Membangun keterkaitan dengan isu kontemporer (politik, sosial, ekologi),

Menyajikan kisah dalam bentuk refleksi filosofis dan teologis,

Menghindari gaya naratif yang kering dan murni kronologis.


Ia membuka kemungkinan bahwa kisah para nabi tidak hanya relevan sebagai bagian dari masa lalu, tetapi juga sebagai cermin dan jawaban atas krisis umat masa kini.

Jika kamu tertarik, saya bisa bantu membuat ringkasan khas atau ulasan mendalam dari salah satu tulisan beliau.

Sumber: ChatGPT 

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Baqarah (1) Al-Qur'an (356) Al-Qur’an (3) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (249) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Hadist (4) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) kisah para nabi dan (2) Kisah Para Nabi dan Rasul (534) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) Kisah Penguasa (1) Kisah ulama (1) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (71) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (212) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (453) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (486) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (230) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (219) Sirah Sahabat (138) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (142) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)