basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Gajah-Gajah Abrahah di Tubuh Penjajah Israel  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Raja Abrahah membawa pasukan bergajahnya dari Yaman ke ...

Gajah-Gajah Abrahah di Tubuh Penjajah Israel 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Raja Abrahah membawa pasukan bergajahnya dari Yaman ke Mekah. Tujuannya menghancurkan tempat suci Kabah. Apakah ini peristiwa yang tak berulang? Sekarang, penjajah Israel melakukan hal yang sama di Masjid Al-Aqsa, Palestina.

Berulang kali para petinggi penjajah Israel memimpin penyerbuan ke Masjid Al-Aqsa. Seperti, Menteri Komunikasinya, Shlomo Karhi dan Menteri Keamanannya, Ben Gvir dengan membawa para pemukim ilegal Yahudi. Apalagi Ben Gevir diberikan kekuasaan yang berkaitan dengan pemukiman Yahudi di Tepi Barat.

Para pemukim ilegal Yahudi pun secara berkelompok dan bergelombang melakukan penyerbuan ke Masjid Al-Aqsha dengan pengawalan dan perlindungan tentara IDF. Bukankah, penguasa dan pemukim ilegal Yahudi sudah memiliki karakter yang sama?

Selama perjalanan Abrahah dari Yaman hingga ke Mekah, tak ada kendala sama sekali. Semua daerah dan kota yang dilaluinya tuduk kepadanya. Begitu pun sesampainya di Mekah. Namun, saat hendak menghancurkan Kabah, apa yang terjadi?

Kehancuran Abrahah justru di saat hendak menghancurkan Kabah. Maka, serangan pejuang Palestina pun dilakukan saat penjajah Israel secara tegas menodai masjid Al-Aqsa. Seperti  Badai Al-Aqsa, dilakukan setelah Netanyahu berdiri di PBB dengan  menampilkan peta baru Timur Tengah tanpa Palestina.

Gajah-gajah Abrahah sangat kuat, tak tertandingi di zamannya. Saat waktu penyerbuan ke Kabah dimulai, tiba-tiba para gajah diam dan duduk. Tidak mau melangkah. Namun, saat diarahkan ke selain Kabah, gajah itu berdiri dan mau melangkah. Mengapa hal ini terjadi?

Abrahah terus memaksa dengan segala kekerasan agar gajah berdiri untuk menyerang Kabah. Apa yang terjadi? Di angkasa raya terlihat titik hitam, yang kemudian menjelma seperti awan hitam. Ternyata, itulah serbuan burung Ababil yang menyerang pasukan Abrahah dengan bebatuan panas. Serbuan yang tak pernah diperkirakan sama sekali. Dimana kehancurannya pun total.

Sekarang, tentara Israel pun mengalami hal yang sama. Bukankah masyarakat pendukung sayap kanan dan Yahudi Haredim menolak untuk berperang? Padahal penguasa sayap kanan yang memaksa tentara Israel untuk membumihanguskan Gaza?

Bukankah muncul banyak petisi penolakan perang dari seluruh angkatan militer, komunitas profesi, dan masyarakat yang berjumlah 70%? Tiba-tiba mereka menolak berperang, seperti gajah-gajah Abrahah yang tak mau bergerak ke Kabah.

Waktu pengerahan pasukan cadangan pun menjadi molor. Alasannya, memberi waktu kepada pejuang Palestina untuk mengikuti gencatan senjata versi penjajah. Menunggu selesainya lawatan Trump ke Timur Tengah. Padahal, menutupi kecilnya animo rakyat penjajah untuk wajib militer.

Pada akhirnya, akan terjadi gerakan pembangkangan massal dari rakyat penjajah, seperti pembangkangan mereka terhadap Taurat dan Nabi Musa.

Hutan Pinus pun Tak Mau Melenyapkan Sejarah Palestina  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Kebakaran hutan pinus hebat tiba-tiba menerjan...

Hutan Pinus pun Tak Mau Melenyapkan Sejarah Palestina 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Kebakaran hutan pinus hebat tiba-tiba menerjang Yerusalem. Ini kebakaran terbesar dalam sejarah penjajah Israel. Padahal beberapa hari sebelumnya sudah berhasil dipadamkan. Mengapa tiba-tiba Palestina diselimuti hutan pinus? Mengapa mudah terbakar?

Penjajah Israel ingin melenyapkan sejarah Palestina dengan cara merombak dan menjajah landscape dan ekologi wilayahnya. Caranya,  penanaman pinus di tanah hasil perampasan dari rakyat Palestina di tahun 1948 pada peristiwa Nakba.

Lebih dari 700.000 pohon zaitun dan jeruk telah dihancurkan oleh pasukan penjajah Israel. "Ini adalah tindakan vandalisme murni," kata Ronnie Kasrils, yang saat itu menjabat sebagai Menteri Urusan Air dan Kehutanan Afrika Selatan, dalam pidatonya di London pada tahun 2002. Lalu, diganti dengan pohon pinus. 

Program pinusiasi Palestina dimulai pada tahun 1967 dengan  kamuflase program Jewish National Fund (JNF) untuk menghijaukan Palestina di tanah perampasan seluas 250.000 hektar. Dananya berasal dari orang Yahudi dan sekutunya dari seluruh dunia.

Padahal, program ini merupakan gerakan greenwashing atas peristiwa Nakba. Ini gerakan politik yang terstruktur untuk menutupi sejarah genosida dan dunia yang hancur di 1948.

Palestina adalah negri yang disebutkan oleh Allah swt dalam Al-Qur'an sebagai negri yang diselimuti oleh pohon Tin dan Zaitun. Sehingga Allah swt pun bersumpah atas negri ini, Palestina.

Namun, penjajah Israel mencoba melenyapkannya dengan membangun hutan pinus. Identitas Palestina harus dilenyapkan walaupun hanya sebuah pohon. Berhasilkah?

Bila sebuah identitas wilayah sudah disebutkan dalam Al-Qur'an, maka identitas itu sampai kapanpun tak bisa dilenyapkan oleh siapapun dan kapanpun. Sebab, Al-Qur'an ada fakta kebenaran abadi yang tak bisa diubah. Maka apa yang terjadi?

Hutan-hutan itu pun menjadi sangat mudah terbakar. Iklim Palestina yang panas dan kering memang tidak cocok untuk pohon pinus yang mudah terbakar. Pohon pinus pun berubah menjadi korek api yang menjadi sumber kebakaran. Bukankah yang ditangkap dengan tuduhan membakar akhirnya dibebaskan karena tak memiliki bukti?

Berapa dana penjajah dari seluruh dunia untuk program ini? Akhirnya, yang dilakukan secara sempurna hangus lenyap menjadi abu. Sejarah kebenaran masa lalu terungkap kembali. Hutan-hutan pun tak mau menutupi kebohongan yang sangat apik dan terstruktur ini. Hutan-hutan pun ingin mengungkapkan sejarah Palestina yang sebenarnya.

Liku-liku Menghadapi Kezaliman Firaun Oleh: Nasrulloh Baksolahar Di tengah kezaliman yang ganas, Allah swt menghadirkan pemuda  ...

Liku-liku Menghadapi Kezaliman Firaun

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Di tengah kezaliman yang ganas, Allah swt menghadirkan pemuda  yang tangguh dan kuat. Oleh sebab itu, setiap Nabi dan Rasul yang menghadapi kezaliman yang besar dari penguasa dan kaumnya, dikelompokkan sebagai ululazmi.

Di saat kezaliman Firaun memuncak dengan kesewenang-wenangan dan kerusakan yang besar, Allah swt menghadirkan Nabi Musa dan Harun. Bagaimana Nabi Musa menghadapi puncak kezaliman Firaun?

Puncak kezaliman Firaun dijelaskan sebagai berikut, "Tidak ada yang beriman kepada Musa selain keturunan dari kaumnya disertai ketakutan kepada Fir‘aun dan para pemuka kaumnya yang akan menyiksa mereka. Sesungguhnya Fir‘aun benar-benar sewenang-wenang di bumi. Sesungguhnya ia benar-benar termasuk orang-orang yang melampaui batas."
(Yūnus [10]:83)


Bagaimana Nabi Musa menghadapi ini semua?


1. Bertawakal dan berserah diri

Musa berkata, “Wahai kaumku, jika kamu sungguh-sungguh beriman kepada Allah, bertawakallah hanya kepada-Nya apabila kamu benar-benar orang-orang muslim (yang berserah diri kepada Allah).”
(Yūnus [10]:84)


2. Teguh dalam berdoa 

Mereka pun berkata, “Kepada Allahlah kami bertawakal. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi kaum yang zalim.
(Yūnus [10]:85)

Selamatkanlah pula kami dengan rahmat-Mu dari kaum yang kafir.”
(Yūnus [10]:86)


3. Menjadikan rumah sebagai tempat ibadah dan saling meneguhkan

Telah Kami wahyukan kepada Musa dan saudaranya (Harun), “Ambillah oleh kamu berdua beberapa rumah di Mesir untuk tempat tinggal kaummu, jadikanlah rumah-rumahmu itu kiblat (tempat ibadah), dan tegakkanlah salat. Gembirakanlah orang-orang mukmin.”
(Yūnus [10]:87)


4. Berdoa agar Allah swt menghancurkan pondasi kekuatan kezaliman

Musa berkata, “Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah memberikan kepada Fir‘aun dan para pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan (yang banyak) dalam kehidupan dunia. Ya Tuhan kami, (akibat pemberian itu) mereka menyesatkan (manusia) dari jalan-Mu. Ya Tuhan kami, binasakanlah harta benda mereka dan kunci matilah hati mereka sehingga mereka tidak beriman sampai mereka melihat azab yang sangat pedih.”
(Yūnus [10]:88)


5. Beristiqamah pada jalan yang lurus

Dia (Allah) berfirman, “Sungguh, permohonan kamu berdua telah diperkenankan. Maka, tetaplah kamu berdua (pada jalan yang lurus) dan janganlah sekali-kali kamu berdua mengikuti jalan orang-orang yang tidak mengetahui.”
(Yūnus [10]:89)


Saat semua syarat ini dipenuhi, maka Allah swt menurunkan pertolongannya,

Kami jadikan Bani Israil bisa melintasi laut itu (Laut Merah). Lalu, Fir‘aun dan bala tentaranya mengikuti mereka untuk menganiaya dan menindas hingga ketika Fir‘aun hampir (mati) tenggelam, dia berkata, “Aku percaya bahwa tidak ada tuhan selain (Tuhan) yang telah dipercayai oleh Bani Israil dan aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri kepada-Nya).”
(Yūnus [10]:90)

Apakah (baru) sekarang (kamu beriman), padahal sungguh kamu telah durhaka sejak dahulu dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan?
(Yūnus [10]:91)

Pada hari ini Kami selamatkan jasadmu agar kamu menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang setelah kamu. Sesungguhnya kebanyakan manusia benar-benar lengah (tidak mengindahkan) tanda-tanda (kekuasaan) Kami.
(Yūnus [10]:92)

Sungguh, Kami benar-benar telah menempatkan Bani Israil di tempat kediaman yang benar (bagus dan nyaman) dan Kami beri mereka rezeki yang baik. Maka, mereka tidak berselisih hingga datang kepada mereka pengetahuan (yang tersurat dalam Taurat). Sesungguhnya Tuhanmu akan memberi keputusan antara mereka pada hari Kiamat tentang apa yang selalu mereka perselisihkan.
(Yūnus [10]:93)


Jangan pernah ragu atas janji Allah swt atas kehancuran para pelaku kezaliman,

Jika engkau (Nabi Muhammad) berada dalam keraguan tentang apa (kisah nabi-nabi terdahulu) yang Kami turunkan kepadamu, tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu. Sungguh, telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu. Maka, janganlah sekali-kali engkau termasuk orang-orang yang ragu.
(Yūnus [10]:94)

Janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah yang menyebabkan kamu tergolong orang-orang yang merugi.
(Yūnus [10]:95)


Itulah yang telah dilakukan oleh Nabi Musa dan Harun. Seperti itu pula muslimin seharusnya menapaki jalan dalam menghadapi kezaliman.

Rencana Kamp Konsentrasi Koridor Morag di Gaza Oleh: Nasrulloh Baksolahar Apa target mobilisasi tentara cadangan penjajah kali i...

Rencana Kamp Konsentrasi Koridor Morag di Gaza

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Apa target mobilisasi tentara cadangan penjajah kali ini? Inilah  pukulan terakhir untuk menghancurkan perlawanan Palestina secara menyeluruh hingga ke akar-akarnya.  Setelah itu apa yang akan dilakukan penjajah kepada rakyat Palestina di Gaza?

Menteri Keuangan sayap kanan Bezalel Smotrich menyampaikan visinya untuk Jalur Gaza pada hari Selasa (6/5/2025), dengan memprediksi bahwa dalam waktu setengah tahun, populasi wilayah tersebut akan dibatasi hanya pada sebidang tanah sempit, sementara sisa wilayah itu akan "hancur total".

Ia mendetailkan bahwa populasi Gaza, sekitar 2,3 juta warga Palestina, akan “terkonsentrasi” di sebidang tanah sempit antara perbatasan Mesir dan apa yang disebut Koridor Morag, yang membentang sepanjang Gaza antara Khan Younis dan kota perbatasan Rafah. Sisa wilayah tersebut, tambahnya, “akan kosong.”

Strategi ini sama seperti yang dilakukan Fir‘aun kepada Nabi Musa, yaitu mengejar kaum Nabi Musa hingga tersudut sisi laut. Terkepung oleh bala tentaranya dan laut merah. Bukankah tidak ada tempat dan cara untuk menyelamatkan diri lagi? Berhasilkah Fir‘aun?

Penjajah Israel itu bukan Tuhan. Firaun yang menyebutkan dirinya sebagai tuhan saja tidak bisa mewujudkan misinya untuk menghancurkan kaum Nabi Musa yang sudah terjepit. Juga, tak bisa mencegah kehancuran kekuasaannya yang telah diramalkan oleh para ahli Nujum. 

Bukankah Rasulullah saw yang memberitahukan kehancuran Penjajah Israel? Bukankah para ulama yang terpercaya langsung menyebutkan waktu kehancurannya? Maka, kehancuran Penjajah sebuah kepastian nyata pula.

Rencana penjajah memang sangat detail, didukung data, manusia dan infrastruktur yang canggih. Validitas, keakuratan dan presisi sang tinggi. Namun, menurut pakar militer mereka sendiri, bukankah rencana agresinya di Gaza gagal? Bukankah, pertahanan tembok dan kubah besinya pun kebobolan oleh Hamas dan Houthi?

Siklus Palestina dan Penjajah Israel Oleh: Nasrulloh Baksolahar Apapun capaian penjajah Israel, selalu menuju siklus yang terend...

Siklus Palestina dan Penjajah Israel

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Apapun capaian penjajah Israel, selalu menuju siklus yang terendah. Apapun penderitaan rakyat Palestina, selalu menuju siklus yang tertinggi. 

Perhatikan tentara gajah yang dipimpin oleh Abrahah dari Yaman, selama perjalanan ke Mekah berhasil menghancurkan dan membumihanguskan kota dan daerah yang dilaluinya. Tak ada yang bisa mengalahkannya. Namun, keperkasaannya justru menuju siklus kehancuran di hadapan Kabah.

Keyakinan kita terhadap Palestina seperti keyakinan Abdul Muthalib terhadap Kabah. Sang Pemiliknya yang akan menyelematkannya. Abdul Muthalib tidak perlawanan apapun terhadap tentara bergajah, namun mereka hancur. Bagaimana dengan pejuang Palestina yang terus berjihad?

Perhatikan tentara Salib dan Mongol, berhasil membumihanguskan dan menaklukkan kota-kota yang dilaluinya, hingga Baitul Maqdis dan Baghdad jadi banjir darah.  Namun, siklusnya sebenarnya tengah menuju kehancuran.

Shalahuddin Al-Ayubi tengah berperang melawan penguasa muslim yang munafik di Syam dan Mesir di tengah sebuah tentara Salib. Terlihat sangat menyakitkan dan berat, namun inilah siklus menuju puncak.

Berbeda dengan tentara Salib yang bekerjasama kuat dengan penguasa muslim yang munafik, sekuat dan seberhasil apapun, semuanya sedang menuju siklus kehancuran.

Jangan hanya melihat penggalan peristiwa yang kecil. Jangan terharu biru dengan kecemasan dalam melihat penggalan peristiwa, tetapi lihatlah siklus secara menyeluruh dari perjalanan Palestina dan penjajah Israel dengan memperhatikan Nubuwah Rasulullah saw tentang akhir zaman. Itulah cara pandang muslim terhadap keseluruhan gonjang ganjing perjuangan Palestina.

Jiwa Bertempur Pejuang Palestina dan Penjajah Israel  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Operasi darat skala besar akan dilakukan dengan...

Jiwa Bertempur Pejuang Palestina dan Penjajah Israel 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Operasi darat skala besar akan dilakukan dengan memanggil puluhan ribu tentara cadangan. Ini pemberitaan terbesar kedua setelah Badai Al-Aqsa dimulai. Operasi baru IDF di Jalur Gaza akan mencakup kontrol militer atas wilayah tersebut, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan dalam kabinet keamanan ahad malam (4/5/2025). 

Rencana tersebut juga akan mencakup penguasaan wilayah, pergerakan warga Gaza ke selatan, dan penolakan kemampuan Hamas untuk mendistribusikan bantuan kemanusiaan. 

Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, saat menghadiri konferensi, membela keputusan kabinet.

"Sejak operasi darat dimulai, tidak akan ada penarikan mundur dari wilayah yang telah kami rebut - bahkan dengan imbalan sandera. Satu-satunya cara untuk membebaskan para sandera adalah dengan mengalahkan Hamas," kata Smotrich. 

"Setiap penarikan pasukan akan mengakibatkan tanggal 7 Oktober. IDF akan menjelaskan kepada Hamas bahwa menyakiti para sandera akan berakibat fatal."

Berarti, strategi perang kali ini sangat jauh berbeda, sesuai arahan para petinggi politikus sayap kanan. Yaitu, sekali menginjakan kaki ke tanah Gaza, tidak ada lagi mundur kebelakang. Penjajah akan mendirikan dan tetap berada pos-pos keamanannya di seluruh Gaza. Apakah yang dibutuhkan dalam strategi ini? Apakah penjajah memilikinya?

Yang dimiliki oleh penjajah hanya infrastruktur militer yang kuat dan canggih. Namun, tak lagi memiliki doktrin ideologi yang mengakar untuk menghadapi perang panjang dan keteguhan perlawanan.

Sebab, persepsi peperangan hanya untuk kepentingan politik sayap kanan sudah menjadi salah satu arus mainstream yang kuat. Sedangkan pendukung kuat sayap kanannya itu sendiri justru dibebaskan dari wajib militer.

Sedangkan Hamas memiliki doktrin yang kuat, yaitu menyelamatkan tanah airnya. Ini sudah cukup menciptakan pejuang berani mati, apalagi ditambah doktrin hidup mulia atau mati syahid.

Bila pasukan penjajah masih berfikir bagaimana agar tetap hidup, maka pejuang Palestina bagaimana gugur demi harga diri bangsa dan tanah air. Maka, dalam jiwa tentara penjajah masih dibayang-bayangi ketakutan.

Bila dalam diri tentara penjajah masih banyak alasan untuk tidak bertempur, sedangkan pada jiwa pejuang Palestina bertempur adalah hanya satu-satunya solusi. Mana yang memiliki jiwa pemenang?

Ketahanan fisik pejuang Palestina sangat terlatih dan kuat, karena setiap saat mereka menghadapi pelatihan fisik di tengah medan kehancuran bangunan, kelaparan yang diciptakan penjajah dan bertahan di tengah keterbatasan. Sedangkan pasukan penjajah hanya saat pelatihan saja itu pun bila diperlukan.

Bagi penjajah, ini adalah pertempuran terakhirnya di Gaza. Bila kalah, berarti menghancurkan pondasi dan kepercayaan diri terkuatnya. Bagi pejuang Palestina ini adalah pertempuran puncak untuk mengusir penjajah sebagai pondasi Kemerdekaannya. Mana yang lebih kuat?

Badai Al-Aqsa Menguras Sumber Daya Manusia Penjajah Oleh: Nasrulloh Baksolahar 4 Mei 2025, Kabinet Keamanan penjajah Israel memo...

Badai Al-Aqsa Menguras Sumber Daya Manusia Penjajah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


4 Mei 2025, Kabinet Keamanan penjajah Israel memobilisasi secara besar-besaran tentara cadangannya. Ini panggilan keenam atau ketujuh bagi banyak brigade cadangan sejak Badai Al-Aqsa dimulai 17 bulan lalu.

Serangan pasca pelanggaran gencatan senjata oleh Israel di Maret 2025, fokusnya melakukan serangan terbatas dengan membuat, memperbanyak dan memperluas koridor keamanan untuk  memotong Gaza menjadi beberapa wilayah. Tujuannya, hubungan antara wilayah terputus seperti di Tepi Barat.

Namun tentara penjajah yang tewas saat ini justru terbanyak di koridor keamanannya sendiri. Bukankah ini pukulan berat? Bukankah ini memalukan? Daerah aman, ternyata tidak aman pula. 

Untuk itulah, puluhan ribu pasukan cadangannya dipanggil kembali. Langkah ini dianggap sebagai upaya untuk menekan Hamas agar menyerahkan sandera. Apakah langkah ini akan efektif?

Pada pertempuran sebelumnya, seperti tahun 1948 yang pertempuran hanya berlangsung 10 bulan, 1967 yang hanya 6 hari, 1973 yang hanya beberapa pekan saja. Pengerahan pasukan cadangan sangat efektif, sebab korban dari pihak penjajah sangat minimalis dan waktunya pendek.

Namun perang Gaza pasca Badai Al-Aqsa, memiliki karakter lain. Pejuang Palestina tidak bertempur head to head. Tetapi, menunggu waktu penjajah tidak waspada, kelelahan dan bosan. Saat itulah serangan dilakukan oleh pejuang.

Pertempuran seperti ini menimbulkan korbannya yang banyak dipihak penjajah dan waktu pertempuran menjadi sangat lama dan panjang. Apa akibatnya bagi tentara cadangan?

Tentara cadangan adalah rakyat sipil yang dimobilisasi untuk perang. Artinya, mereka memiliki  pekerjaan dan keluarga yang bergantung dari penghasilan dari pekerjaannya. Bila pekerjaan ditinggalkan terlalu lama, apa yang terjadi?

Oleh sebab itu, tentara cadangan yang ditugaskan sebelumnya mengalami trauma karena diberhentikan dari pekerjaan, bisnisnya hancur tak terurus, serta tingkat perceraian yang tinggi. Apalagi, 15.000 tentara cadangan sebelumnya pulang dari Gaza dengan kondisi cacat. Siapakah yang akan bertanggung jawab atas hal ini?

Oleh sebab itu, mengapa banyak demonstrasi dan petisi anti perang? Mengapa pakar penjajah memprediksi sambutan tentara cadangan hanya 50% dari total yang dipanggil? Efek menyeluruh terhadap penjajah adalah kehilangan banyak sumberdaya manusia untuk mengelola dan menggerakkan ekonominya.

Pada sisi lain, Netanyahu terus membuka front pertempuran baru dari Gaza, Tepi Barat, Lebanon, Yaman,  Suriah dan terakhir menyerang bantuan kemanusiaan di perairan internasional Malta. Pengurasan sumberdaya penjajah akan terus berjalan, hingga seberapa lama bertahannya?







 ribu  keluarkan puluhan ribu pasukan cadangan menjelang perluasan operasi Gaza
Puluhan ribu tentara cadangan Israel dikerahkan saat IDF bersiap untuk melancarkan serangan baru ke Gaza; langkah ini dianggap sebagai upaya untuk menekan Hamas agar menyerahkan sandera        
rkkmCcDAc_0_0_200_200_0_sedang
Yoav Zitun | diterbitkan:pukul 04.06
Tambahkan komentar
Topik Terkait
Tentara Pembebasan Bersenjata
Gaza
Benyamin Netanyahu

IDF berencana untuk melanjutkan operasi darat di lebih banyak wilayah Gaza , dengan pasukan cadangan menggantikan pasukan reguler di zona lain.

Militer mulai mengeluarkan puluhan ribu perintah panggilan darurat cadangan pada Sabtu malam saat bersiap untuk memperluas operasi darat di Gaza dalam beberapa hari mendatang, menurut pejabat militer. Panggilan ini menandai putaran keenam atau ketujuh mobilisasi bagi banyak brigade cadangan sejak perang dimulai 17 bulan lalu.


Kabinet Keamanan diharapkan untuk secara resmi menyetujui perluasan operasi di Gaza pada hari Minggu, setelah pertemuan tingkat tinggi yang diketuai oleh Netanyahu pada hari Jumat. Menteri Pertahanan Israel Katz dan Kepala Staf Zamir telah menandatangani rencana operasional tersebut. "Selama Hamas tidak membebaskan sandera kami, kami akan memperdalam aksi militer kami secara signifikan," kata seorang pejabat senior Israel setelah pertemuan tersebut. "Itulah yang akan terjadi kecuali Hamas menyetujui kesepakatan di menit-menit terakhir."

Berdasarkan struktur operasional yang baru, pasukan cadangan akan dibagi menjadi dua kelompok: mereka yang akan berpartisipasi langsung dalam pertempuran di Gaza, dan mereka yang akan mengisi kembali unit-unit reguler yang ditugaskan kembali ke garis depan. Dalam beberapa hari terakhir, banyak komandan cadangan telah memberi tahu prajurit mereka untuk bersiap menghadapi panggilan tak terduga yang akan segera terjadi.
Dalam sebuah pernyataan pada akhir pekan, militer menekankan bahwa pengerahan pasukan cadangan akan dilakukan dengan "pertimbangan dan tanggung jawab, berdasarkan kebutuhan operasional." Di tengah kelelahan pasukan dan kekurangan personel tempur, Halevi memperingatkan bahwa militer tidak dapat mencapai tujuannya sendiri dan menyerukan dukungan politik dan penegakan sanksi sipil terhadap para penghindar wajib militer.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Baqarah (1) Al-Qur'an (356) Al-Qur’an (3) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (249) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Hadist (4) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) kisah para nabi dan (2) Kisah Para Nabi dan Rasul (533) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) Kisah Penguasa (1) Kisah ulama (1) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (71) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (212) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (450) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (486) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (229) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (219) Sirah Sahabat (138) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (142) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)