Badai Al-Aqsa Menguras Sumber Daya Manusia Penjajah
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
4 Mei 2025, Kabinet Keamanan penjajah Israel memobilisasi secara besar-besaran tentara cadangannya. Ini panggilan keenam atau ketujuh bagi banyak brigade cadangan sejak Badai Al-Aqsa dimulai 17 bulan lalu.
Serangan pasca pelanggaran gencatan senjata oleh Israel di Maret 2025, fokusnya melakukan serangan terbatas dengan membuat, memperbanyak dan memperluas koridor keamanan untuk memotong Gaza menjadi beberapa wilayah. Tujuannya, hubungan antara wilayah terputus seperti di Tepi Barat.
Namun tentara penjajah yang tewas saat ini justru terbanyak di koridor keamanannya sendiri. Bukankah ini pukulan berat? Bukankah ini memalukan? Daerah aman, ternyata tidak aman pula.
Untuk itulah, puluhan ribu pasukan cadangannya dipanggil kembali. Langkah ini dianggap sebagai upaya untuk menekan Hamas agar menyerahkan sandera. Apakah langkah ini akan efektif?
Pada pertempuran sebelumnya, seperti tahun 1948 yang pertempuran hanya berlangsung 10 bulan, 1967 yang hanya 6 hari, 1973 yang hanya beberapa pekan saja. Pengerahan pasukan cadangan sangat efektif, sebab korban dari pihak penjajah sangat minimalis dan waktunya pendek.
Namun perang Gaza pasca Badai Al-Aqsa, memiliki karakter lain. Pejuang Palestina tidak bertempur head to head. Tetapi, menunggu waktu penjajah tidak waspada, kelelahan dan bosan. Saat itulah serangan dilakukan oleh pejuang.
Pertempuran seperti ini menimbulkan korbannya yang banyak dipihak penjajah dan waktu pertempuran menjadi sangat lama dan panjang. Apa akibatnya bagi tentara cadangan?
Tentara cadangan adalah rakyat sipil yang dimobilisasi untuk perang. Artinya, mereka memiliki pekerjaan dan keluarga yang bergantung dari penghasilan dari pekerjaannya. Bila pekerjaan ditinggalkan terlalu lama, apa yang terjadi?
Oleh sebab itu, tentara cadangan yang ditugaskan sebelumnya mengalami trauma karena diberhentikan dari pekerjaan, bisnisnya hancur tak terurus, serta tingkat perceraian yang tinggi. Apalagi, 15.000 tentara cadangan sebelumnya pulang dari Gaza dengan kondisi cacat. Siapakah yang akan bertanggung jawab atas hal ini?
Oleh sebab itu, mengapa banyak demonstrasi dan petisi anti perang? Mengapa pakar penjajah memprediksi sambutan tentara cadangan hanya 50% dari total yang dipanggil? Efek menyeluruh terhadap penjajah adalah kehilangan banyak sumberdaya manusia untuk mengelola dan menggerakkan ekonominya.
Pada sisi lain, Netanyahu terus membuka front pertempuran baru dari Gaza, Tepi Barat, Lebanon, Yaman, Suriah dan terakhir menyerang bantuan kemanusiaan di perairan internasional Malta. Pengurasan sumberdaya penjajah akan terus berjalan, hingga seberapa lama bertahannya?
ribu keluarkan puluhan ribu pasukan cadangan menjelang perluasan operasi Gaza
Puluhan ribu tentara cadangan Israel dikerahkan saat IDF bersiap untuk melancarkan serangan baru ke Gaza; langkah ini dianggap sebagai upaya untuk menekan Hamas agar menyerahkan sandera
rkkmCcDAc_0_0_200_200_0_sedang
Yoav Zitun | diterbitkan:pukul 04.06
Tambahkan komentar
Topik Terkait
Tentara Pembebasan Bersenjata
Gaza
Benyamin Netanyahu
IDF berencana untuk melanjutkan operasi darat di lebih banyak wilayah Gaza , dengan pasukan cadangan menggantikan pasukan reguler di zona lain.
Militer mulai mengeluarkan puluhan ribu perintah panggilan darurat cadangan pada Sabtu malam saat bersiap untuk memperluas operasi darat di Gaza dalam beberapa hari mendatang, menurut pejabat militer. Panggilan ini menandai putaran keenam atau ketujuh mobilisasi bagi banyak brigade cadangan sejak perang dimulai 17 bulan lalu.
Kabinet Keamanan diharapkan untuk secara resmi menyetujui perluasan operasi di Gaza pada hari Minggu, setelah pertemuan tingkat tinggi yang diketuai oleh Netanyahu pada hari Jumat. Menteri Pertahanan Israel Katz dan Kepala Staf Zamir telah menandatangani rencana operasional tersebut. "Selama Hamas tidak membebaskan sandera kami, kami akan memperdalam aksi militer kami secara signifikan," kata seorang pejabat senior Israel setelah pertemuan tersebut. "Itulah yang akan terjadi kecuali Hamas menyetujui kesepakatan di menit-menit terakhir."
Berdasarkan struktur operasional yang baru, pasukan cadangan akan dibagi menjadi dua kelompok: mereka yang akan berpartisipasi langsung dalam pertempuran di Gaza, dan mereka yang akan mengisi kembali unit-unit reguler yang ditugaskan kembali ke garis depan. Dalam beberapa hari terakhir, banyak komandan cadangan telah memberi tahu prajurit mereka untuk bersiap menghadapi panggilan tak terduga yang akan segera terjadi.
Dalam sebuah pernyataan pada akhir pekan, militer menekankan bahwa pengerahan pasukan cadangan akan dilakukan dengan "pertimbangan dan tanggung jawab, berdasarkan kebutuhan operasional." Di tengah kelelahan pasukan dan kekurangan personel tempur, Halevi memperingatkan bahwa militer tidak dapat mencapai tujuannya sendiri dan menyerukan dukungan politik dan penegakan sanksi sipil terhadap para penghindar wajib militer.
0 komentar: