Seperti Firaun terhadap Ahli Sihirnya, Sikap Penjajah Israel terhadap Delegasi Internasional
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Pasukan penjajah Israel (IDF) menembaki delegasi diplomatik di pintu masuk kamp pengungsi Jenin pada hari Rabu. Para delegasi tiba untuk memeriksa situasi tragis akibat penjajahan Israel di wilayah tersebut.
Delegasi tersebut antara lain terdiri dari duta besar Mesir, Yordania, Maroko, Uni Eropa, Portugal, Tiongkok, Austria, Brasil, Bulgaria, Turki, Spanyol, Lituania, Polandia, Rusia, Jepang, Rumania, Meksiko, Sri Lanka, Kanada, India, Chili, Prancis, Inggris, dan sejumlah perwakilan negara lainnya.
Padahal, negara-negara tersebut kerap kali menjadi penopang kekuatan dan telah menjalin kerja sama normalisasi dengan penjajah Israel. Namun, saat kepentingannya terusik, siapa pun bisa menjadi target. Itukah watak aslinya?
Lembaga PBB untuk Urusan Pengungsi Palestina (UNRWA) juga ditutup di Tepi Barat. Tak jarang, infrastrukturnya dibom dan dihancurkan di Gaza. Padahal, lembaga ini lahir akibat penjajahan Israel terhadap Palestina. Bukankah penjajah diuntungkan oleh keberadaan lembaga ini karena tidak harus mengurus dan membiayai para pengungsi Palestina akibat ulahnya?
Sikap penjajah Israel berubah drastis ketika kepentingan dan kehendaknya tidak dituruti—seperti perilaku Firaun terhadap para ahli sihirnya.
Awalnya, Firaun memanfaatkan keahlian sihir mereka untuk mengalahkan dan mempermalukan Nabi Musa di hadapan rakyat Mesir, dengan janji kekayaan, kekuasaan, dan kedudukan mulia di sisinya. Namun setelah para ahli sihir itu berubah sikap dan beriman, mereka dibunuh dengan sangat kejam.
Sikap Firaun ini memiliki kesamaan dengan Bani Israil di zamannya. Setelah Bani Israil lolos dari usaha pembunuhan oleh Firaun, mereka justru berbalik menentang dan mendurhakai Nabi Musa dan Nabi Harun. Maka, wajar saja bila tentara IDF kini menembaki delegasi Arab, Eropa, dan lembaga PBB.
0 komentar: